Pengembangan Diri IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni

advertisement
Pengembangan Diri
IRENE NUSANTI
Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta
[email protected]
Abstrak
Pengembangan diri merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap orang,
tanpa kecuali. Pengembangan diri dilakukan agar dapat dicapai potensi yang
maksimal, karena pada dasarnya setiap orang diberi potensi. Demikian juga dengan
penanggungjawab kegiatan di PPPPTK Seni Budaya perlu mengembangkan potensi
yang ada dapat digunakan untuk mendukung tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan mengembangkan potensi diri hingga maksimal jati diri ditemukan dan
sehingga hidup akan lebih stabil. Kestabilan dalam hidup dapat mengurangi rasa iri
jika orang lain berkembang bahkan juga mengurangi keinginan untuk meniru orang
lain yang berkembang bukan di bidangnya. Pada akhirnya, untuk dapat
mengembangkan diri, harus ada kesiapan untuk berubah.
Kata Kunci: Pengembangan diri, potensi,
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka melaksanakan program kurikulum 2013, PPPPTK-SB telah dan masih
akan melaksanakan berbagai kegiatan terkait dengan kurikulum 2013 tersebut. Bagi
para widyaiswara yang akan mengajar, terlebih dahulu mendapatkan pembekalan
tentang hal-hal yang akan diajarkan di lapangan. Supaya program kurikulum 2013
dapat berhasil dengan baik, tidak hanya widyaiswara yang mendapatkan pembekalan,
para penanggungjawab kegiatan juga diberikan pembekalan dengan konten yang
berbeda. Diharapkan dengan pembekalan yang diterima, baik oleh widyaiswara mau
pun penanggungjawab kegiatan, mereka akan lebih berhasil dalam melaksanakan
tugasnya. Materi pembekalan untuk penanggungjawab kegiatan meliputi materi yang
bersifat teknis dan materi umum yang lebih mengarah kepada pengembangan diri
pribadi masing-masing orang. Salah satu materi dalam kegiatan pembekalan ini
adalah ‘Pengembangan Diri’. Materi pengembangan diri diadakan dengan tujuan
memberikan kesempatan untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
1
dengan potensi yang dimiliki, sehingga lebih berhasil dalam melaksanakan tugas. Hal
ini didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang pasti memiliki potensi. Dan sebesar
apapun potensi ini tidak dapat muncul dengan sendirinya, perlu usaha dari yang
bersangkutan. Kemudian, sebesar apapun potensi itu dikembangkan, tidak akan
mendatangkan banyak manfaat ketika tidak diberi kesempatan untuk mencobanya.
Oleh karena itu, usaha dan kesempatan adalah dua hal yang harus diupayakan oleh
masing-masing pribadi dan juga oleh lembaga, dalam arti lembaga memberikan
perhatian dan juga kesempatan. Jika lembaga hanya memberikan perhatian bagi
berkembangnya potensi tetapi tidak atau kurang memberikan kesempatan, maka yang
terjadi adalah saling berebut jika ada kesempatan. Atau jika lembaga hanya mampu
memberikan
kesempatan
tetapi
tidak
pernah
memberikan
perhatian
bagi
berkembangnya potensi, maka yang terjadi adalah sekedar melaksanakan kegiatan
secara hiruk pikuk, tanpa merasakan perkembangan yang berarti, karena tidak didasari
dengan kesadaran mengembangkan diri. Sebaliknya, jika lembaga mampu
memberikan keduanya dan bukan sebaliknya, maka PPPPTK-SB akan memiliki
sumber daya manusia yang luar biasa. Diharapkan dengan materi ini, masing-masing
penanggungjawab menjadi sadar akan potensi besar yang dimilikinya, untuk
kemudian dikembangkan dan dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan tugastugas yang diberikan.
B. SIAPA YANG MEMERLUKAN PENGEMBANGAN DIRI?
Setiap orang yang membaca pertanyaan di atas bisa dipastikan mengetahui bahwa
jawabannya adalah setiap orang. Meskipun orang mengetahui bahwa setiap orang
perlu mengembangkan diri, tetapi tidak setiap orang mengembangkan diri atau mau
mengembangkan diri dengan berbagai alasan. Bisa juga orang tidak mengembangkan
diri karena ketidaktahuannya bahwa dirinya perlu mengembangkan diri. Berikut
adalah beberapa contoh orang yang perlu mengembangkan diri: 1) setiap orang yang
pada saat bangun tidur mengatakan: ‘sudah pagi lagi…harus kerja lagi…harus
menghadapi masalah lagi..’. Orang seperti ini perlu dibimbing untuk bisa
mengembangkan diri dalam arti memiliki self-motivation. Jika orang memiliki
semangat tinggi hanya ketika ada orang lain yang memberi motivasi adalah tipe orang
yang perlu pengembangan diri. Orang yang belajar mengembangkan diri juga akan
belajar bagaimana menimbulkan motivasi dari dalam dirinya, 2) Setiap orang yang
sering mengatakan: ‘saya begini saja sudah cukup kok.’ Orang semacam ini juga
2
perlu pengembangan diri, terutama dalam hal melakukan usaha. Merasa cukup adalah
suatu perasaan yang baik, tetapi jika merasa cukup membawa orang tersebut menjadi
malas, masa bodoh, dan tidak melakukan usaha maka hal ini perlu dikoreksi supaya
merasa cukupnya dikembangkan ke arah positif, 3) Setiap orang yang sering
mengatakan: saya sudah tua kok.’ Orang semacam ini sangat memerlukan
pengembangan diri, jika tidak, semakin tua yang bersangkutan akan semakin putus
asa. Dia berpikir sudah tidak ada waktu lagi atau sudah tidak perlu lagi untuk
melakukan suatu perbaikan karena ia sudah tua. Tidak ada rumus yang pasti dari
Tuhan bahwa kalau sudah tua, orang tidak perlu melakukan sesuatu yang baru.
Banyak orang yang terus mengembangkan diri meskipun sudah tua. Dengan kata lain,
usia tidak menjadi ukuran bagi seseorang untuk mengembangkan diri. 4) Setiap orang
yang suka menyombongkan diri, misalnya: karena kepandaiannya, kekayaannya,
kedudukannya, dll. Orang semacam ini perlu pengembangan diri, karena
pengembangan diri tidak hanya berbicara tentang pengembangan yang kelihatan oleh
mata, tetapi juga yang tidak kelihatan. Pengembangan diri yang baik adalah from the
inside out. Jadi dapat dikatakan bahwa orang yang sombong adalah orang yang baru
berkembang dari segi luarnya dulu, belum diimbangi dengan perkembangan yang ada
di dalam. Sebaliknya, jika orang berusaha untuk mengembangkan yang dari dalam
terlebih dahulu, maka perkembangan yang ada di dalam akan mempengaruhi
performance yang di luar. Sebagai contoh adalah orang yang berusaha untuk
memperbaiki gambar dirinya yang negatif. Ketika ia membaca buku-buku tentang
membangun gambar diri yang positif dan kemudian berusaha mempraktekkannya,
maka ketika ada orang yang berusaha untuk merendahkan dirinya, ia tidak lagi merasa
bahwa dirinya tidak berharga. Dia akan tetap dapat berjalan dengan tegak sekalipun
di depan orang yang merendahkan dia. Dia tahu bahwa gambar dirinya tidak lagi
tergantung pada perlakuan orang lain terhadapnya, tetapi pada bagaimana ia
memandang dirinya dari perspektif yang berbeda.
C. MENGAPA PERLU MENGEMBANGKAN DIRI?
Sangat mungkin untuk terjadi bahwa seseorang belajar mengembangkan dirinya tetapi
tidak tahu secara pasti mengapa perlu mengembangkan diri. Yang ia tahu sebatas
supaya ia menjadi orang sukses. Sekedar berusaha supaya menjadi orang sukses
tidaklah cukup. Orang sebaiknya mengetahui mengapa ia perlu mengembangkan diri.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang perlu mengembangkan diri: 1) Setiap
3
orang perlu mengembangkan diri, karena pada dasarnya Tuhan memberikan potensi
pada masing-masing orang. Tetapi betapa sering kita mendengar orang mengatakan
bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan apa-apa, 2) Orang dengan potensi besar
tidak menjamin bahwa orang tersebut akan berhasil. Potensi besar yang tidak
dipelihara secara sungguh-sungguh, lama kelamaan bisa memudar. Dan potensi besar
yang tidak pernah diberi tantangan lama kelamaan akan menjadi potensi yang biasa,
ada orang lain yang jauh lebih besar karena berani menerima tantangan atau
menghadapi tantangan, 3) Ada orang-orang tertentu yang ingin mengembangkan
potensi yang dimiliki orang lain. Hal ini terjadi karena ia tidak berusaha untuk
mencari terlebih dahulu potensi yang ada di dalam dirinya. Ia hanya memandang pada
apa yang dimiliki orang lain. Jika hal ini terjadi, maka orang tersebut tidak akan dapat
berkembang secara maksimal, karena yang dikembangkan adalah bukan yang ada
pada dirinya, ia sekedar berusaha untuk meniru orang lain.
D. APA DAMPAK PENGEMBANGAN DIRI?
Mengembangkan potensi diri adalah salah satu dari bentuk pengembangan diri. Masih
ada hal-hal lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan diri, misalnya
membangun gambar diri positif, berpikir positif, menghindari approval addiction, dll.
Pembahasan kali ini difokuskan pada pengembangan potensi. Apa dampaknya ketika
orang mampu mengembangkan potensinya secara maksimal? Jawaban atas
pertanyaan ini perlu diketahui oleh setiap orang yang ingin mengembangkan
potensinya. Dengan demikian, yang bersangkutan akan lebih merasa antusias dalam
mencari dan mengembangkannya. Orang yang mampu menemukan potensi dan
mengembangkan hingga maksimal akan merasa senang, karena ia berhasil
menemukan jati dirinya. Dengan menemukan jati dirinya, ia akan bisa hidup lebih
stabil. Ia tidak lagi merasa iri jika ada orang lain yang berkembang. Bahkan ia juga
tidak ingin untuk meniru orang lain yang berkembang bukan di bidangnya. Baginya,
potensi yang dimilikinya tidak perlu dibandingkan dengan potensi yang dimiliki orang
lain. Hal semacam ini yang membuat hidupnya menjadi stabil. Jika hidup stabil, maka
yang didapat adalah ketenangan. Pada akhirnya, jika seseorang memiliki ketenangan
maka ia juga memiliki kebahagiaan.
4
E. APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI?
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengembangan diri apa pun
adalah sebagai berikut: 1) jangan merasa dirinya sudah menjadi ‘jagoan.’ Orang yang
merasa paling hebat akan sulit berkembang maksimal. Ia merasa caranya itulah yang
membuat dia hebat, sehingga ia tidak perlu mempelajari cara-cara orang lain, 2) selalu
ingin menjadi lebih baik. Orang yang selalu memiliki keinginan untuk menjadi lebih
baik
akan
senantiasa
melakukan
pembaharuan-pembaharuan.
Pembaharuan-
pembaharuan ini menjadi salah satu alasan ia tidak menjadi jenuh dengan apa yang
dilakukan. Jika tidak cepat jenuh, maka ia akan terus menerus melakukan usaha,
hingga akhirnya membawa pada perkembangan yang berarti, 3) berhentilah
membanding-bandingkan dengan orang lain. Banyak orang suka membandingkan
dirinya dengan orang lain yang akhirnya berdampak negatif. Yang bersangkutan
menjadi merasa tidak mampu, tidak layak, sehingga tidak berani untuk memiliki
mimpi besar. Jika memiliki mimpi besar sudah tidak berani, maka biasanya ia pun
menjadi tidak berani untuk berusaha melakukan hal-hal yang di luar kebiasaan, 4)
don’t be a copycat, be original, jangan ingin menjadi seperti orang lain. Dalam hal ini
sangat penting untuk bisa berpikir dengan perspektif yang benar. Jika orang lain bisa
menjadi hebat, maka saya pun pasti bisa jika saya selalu meminta kekuatan dariNya.
Hanya saja, kehebatan seseorang dengan orang lain pasti akan berbeda. Yang penting
adalah selalu berusaha menjadi diri sendiri. Bisa menjadi diri sendiri merupakan
sesuatu yang hebat, karena banyak orang yang berusaha meniru apa yang dilakukan
orang lain, terutama orang yang dianggap sudah punya nama atau popular. Hal ini
dilakukan bisa jadi karena yang bersangkutan ingin menjadi popular juga.
F. DASAR-DASAR UNTUK PENGEMBANGAN DIRI
Untuk mengembangkan diri dengan baik, ada dasar yang harus dijadikan pijakan.
Dasar ini diambilkan dari beberapa teori belajar dan teori pengembangan diri. Teori
belajar diambilkan dari Tee (2005: x) yang mengatakan bahwa seseorang dikatakan
belajar, apabila di dalam dirinya terjadi perubahan. Jika ia benar-benar belajar, maka
ia akan berubah karena apa yang dipelajarinya. Teori ini yang memberi penegasan
kepada setiap orang yang ingin mengembangkan diri, yaitu bahwa jika ingin
berkembang maka ia harus siap berubah. Sedangkan untuk teori pengembangan diri
diambilkan dari beberapa sumber. Pertama adalah dari Meyer (2013) yang
mengatakan bahwa sangat tidak mungkin bagi seseorang untuk mengubah
5
tindakannya jika ia tidak terlebih dahulu mengubah pikirannya. Jika seseorang ingin
meningkatkan kedisiplinannya, maka di dalam pikirannya harus terus menerus
dikatakan bahwa ia dapat menjadi orang yang disiplin. Jangan sebaliknya, yang
dipikirkan dan dikatakan terus menerus adalah bahwa ia orang yang tidak disiplin.
Karena apa yang ada di pikirannya, akan muncul dalam perkataan. Dan apa yang
sering diperkatakan akan muncul dalam tindakan. Oleh karena itu, sangat penting
untuk memiliki pikiran yang sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Kedua adalah dari
Maxwell (2014: 62) yang mengatakan bahwa rahasia keberhasilan seseorang dapat
ditemukan dalam agenda kegiatannya sehari-hari. Untuk itu, kegiatan-kegiatan yang
dilakukan setiap hari perlu diperikasa apakah menunjang keinginannya untuk sukses.
Tanpa melakukan pengecekan secara rutin, bisa jadi seseorang sangat sibuk tapi
sebagian dari kesibukannya justru menjauhkan dari hal yang ingin dicapainya.
Banyak orang yang bangga dengan banyaknya kesibukan yang dilakukan. Ia ingin
menunjukkan kepada teman-teman lainnya betapa ia sangat dibutuhkan. Tetapi apa
arti semua kesibukan yang dilakukan jika hal tersebut hanya membuat ia sibuk dan
tidak memiliki waktu lagi untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya ingin dilakukan
dalam rangka mengembangkan diri. Ketiga adalah dari Luther, dalam OSHD (2002)
yang mengatakan bahwa setiap orang pada dasarnya bisa menjadi luar biasa, karena
setiap orang dapat melayani. Dengan kata lain Luther ingin mengatakan bahwa
seseorang disebut hebat atau luar biasa adalah ketika ia mau melayani orang lain atau
sesamanya. Dan pekerjaan melayani adalah pekerjaan yang sebenarnya dapat
dilakukan setiap orang, asal yang bersangkutan mau. Jadi menurut Luther, orang
hebat adalah bukan karena jabatannya yang tinggi, sekolahnya yang tinggi,
kekayaannya yang banyak, tetapi lebih karena ia berguna bagi sesamanya melalui
pelayanan yang ia berikan kepada orang lain, terlebih yang sangat membutuhkan.
G. BEBERAPA TIPS UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI
Jika seseorang berniat untuk mengembangkan diri, maka mulailah untuk
melakukannya segera setelah makalah ini dibaca. Jangan menunda lagi. Supaya bisa
berhasil, berikut adalah beberapa tips yang dapat dicoba.
1. Memiliki tujuan hidup yang jelas
2. Memeriksa apakah kegiatan-kegiatan yang sehari-hari dilakukan menunjang
tercapainya tujuan hidup yang sudah ditentukan. Untuk mempermudah
pengecekan kegiatan sehari-hari, tuliskan terlebih dahulu aktivitas kesehariannya,
6
kemudian setelah selesai menulis, memastikan untuk tetap melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang menunjang, dan menghilangkan kegiatan-kegiatan yang
menjauhkan dari tujuan hidup
3. Memiliki pikiran yang terbuka untuk berkembang dan menyadari bahwa
pengembangan diri sifatnya berkelanjutan dan sepanjang hayat.
4. Mampu membedakan antara sikap sombong dan percaya diri. Hal ini sangat
penting untuk diketahui dan disadari sehingga ketika hal-hal tertentu yang
dikembangkan berhasil, yang bersangkutan akan tampil lebih percaya diri, bukan
tampil dengan sombong.
5. Memiliki keyakinan yang kuat bahwa apa yang ada dalam dirinya adalah tidak
lepas dari anugerah Tuhan. Oleh karena itu, jika apa yang ada dalam dirinya
berkembang, semua itu adalah karena yang bersangkutan melakukan bagiannya
dan Tuhan juga melakukan apa yang menjadi bagianNya.
6. Untuk mengembangkan diri, seseorang perlu kreativitas. Banyak orang berusaha
mengembangkan kreativitas untuk hal-hal tertentu, tetapi kurang menyadari
bahwa usaha mereka kurang mencapai hasil yang maksimal karena tanpa disadari
mereka melakukan hal-hal yang membunuh kreativitas. Berikut adalah beberapa
contoh perkataan yang dapat membunuh kreativitas seseorang (Maxwell, 2009).
a. ‘Saya bukan orang yang kreatif’
b. ‘Terlalu menyita tenaga’
c. ‘Kita tidak punya dana’
d. ‘Kita tidak punya waktu’
e. ‘Kita sudah mencoba sebelumnya’
f. ‘Tidak mungkin dilakukan’
g. ‘Belum pernah dilakukan sebelumnya’
h. Dst
H. PENUTUP
Jika seseorang benar-benar memiliki semangat untuk mengembangkan diri, maka
setiap hari merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Baginya, hari baru adalah semangat
baru untuk melangkah sesuai rencana, dalam rangka mencapai personal goal. Dan
orang yang memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan diri akan selalu mencari
cara supaya apa yang harus dilakukan dapat terlaksana, sekali pun terkadang tidak
sesuai dengan cara yang dipikirkan sebelumnya. Pada akhirnya, pengembangan diri
7
yang dilakukan akan membuat hidupnya selalu memiliki harapan baru. Orang dengan
pengharapan baru akan memiliki suka cita dan semangat hidup yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Maxwell, John. 2009. How Successful People Think. New York: Center Street –
Hachette Book Group
Meyer, Joyce. 1995. Battlefield of the Mind: Faith Word
OHSD . 2002. Service Learning: Mission and Goal,
http://www.servicelearning.cps.k12.il.us, diakses
tanggal 19 Oktober 2013
Tee, Ng Pak. 2005. The Learning Organization. Singapore: Pearson.
BIODATA PENULIS
Nama
NIP
Pangkat/ Gol
Jabatan
Unit Kerja
:IRENE NUSANTI
:196107151986032001
:Pembina Tk I/ IVb
:Widyaiswara Madya
: PPPPTK Seni Budaya
8
Download