ABSTRAK Sifat Fungsional Lactobacillus rhamnosus SKG34 dan

advertisement
ABSTRAK
Sifat Fungsional Lactobacillus rhamnosus SKG34 dan Lactobacillus rhamnosus
FBB42 Sebagai Antioksidan Dan Penurun Kolesterol Darah Secara In Vivo
Fakta terbaru menujukkan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat modern
telah mulai mengalami pergeseran ditandai dengan semakin meningkatnya konsumsi
pangan cepat saji dengan kandungan lemak tinggi dan rendah serat. Makanan berlemak
dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan juga dapat menjadi sumber radikal
bebas. Bakteri asam laktat (BAL) telah banyak dimanfaatkan oleh industri pangan
untuk menciptakan produk pangan fungsional untuk memelihara kesehatan saluran
pencernaan manusia, misalnya sebagai probiotik. Potensi menyehatkan dari probiotik
diantaranya dapat menurunkan kolesterol dan sebagai antioksidan. L. rhamnosus
SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 merupakan strain BAL yang mempunyai potensi
untuk dikembangkan sebagai probiotik, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk
mengeksplorasi sifat fungsional dari kedua strain ini sebagai antioksidan dan penurun
kolesterol darah, untuk memberi potensi baru pada probiotik isolat lokal dalam
pengembangan pangan fungsional.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap; tahap pertama merupakan tahapan
untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus
FBB42 secara in vitro. Tahap kedua adalah untuk menguji apakah L. rhamnosus
SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dapat bertahan dalam keadaan hidup pada saluran
pencernaan tikus serta menguji sifat fungsional dari L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 sebagai antioksidan dan penurun kolesterol darah secara in vivo
pada tikus putih dengan pemberian pakan tinggi lemak. Penelitian tahap kedua
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 4 perlakuan yaitu:
Pakan tinggi lemak (HF), Pakan tinggi lemak dan L. rhamnosus SKG34 (HF-SKG34),
Pakan tinggi lemak dan L. rhamnosus FBB42 (HF-FBB42), dan Pakan tinggi lemak
dan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 (HF-SKG34-FBB42). Perlakuan
probiotik diberikan selama 4 minggu.
Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa Kemampuan L. rhamnosus
SKG34 dalam menghambat peroksidasi lipid, mengikat ion logam Fe, menangkap
radikal hidroksil (OH•), dan aktivitas enzim superoxida dismutase (SOD) berturut-turut
sebesar 52,12%, 32,15%, 25,06%, dan 66,15% serta L. rhamnosus FBB42 berturutturut sebesar 49,77%, 22,48%, 23,95% dan 56,50%.
Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 mampu bertahan hidup dalam saluran pencernaan tikus. Berat
konsumsi pakan per hari, total pakan, dan penambahan berat badan tikus, pH sekum,
dan total BAL berbeda tidak nyata (P>0,05) antar grup perlakuan. Total BAL
meningkat setelah diberi perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42
dan pH sekum berkisar dari 6,64 sampai dengan 6,57. Perlakuan L. rhamnosus SKG34
dan L. rhamnosus FBB42 berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap penurunan kadar TC,
i
LDL, dan TG, peningkatan kadar HDL pada serum, peningkatan aktivitas enzim SOD
dan GPx pada hati dan penurunan kadar MDA pada hati dan serum tikus yang diberi
pakan tinggi lemak.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa L. rhamnosus SKG34 dan
L. rhamnosus FBB42 mempunyai sifat fungsional sebagai antioksidan dan penurun
kolesterol darah dan sifat fungsional dari L. rhamnosus SKG34 lebih baik
dibandingkan dengan L. rhamnosus FBB42.
Kata Kunci: Probiotik, L. rhamnosus, kolesterol, antioksidan
ii
ABSTRACT
Functional properties of Lactobacillus rhamnosus SKG34 and Lactobacillus
rhamnosus FBB42 as Antioxidants and As Agents to Reduce Blood Cholesterol
Level In Vivo
Recent evident shows that food consumption pattern in modern society is
determined by increasing fast food, which contains high fat and low fiber.
Consumption of high fat containing foods increase blood cholesterol level and the main
sources of free radicals. These are proved associated with high blood pressure and
oxidative streess-related diseases. The lactic acid bacteria (LAB) has been used as
probiotic to improve blood chlosterol level and as an antioxidative (antioxidant) to
improve human health through modulation of human gastrointestinal microbiota. Since
a succesful-probiotic is strain dependent, it is gaining interest to explore the Indonesian
indigenous lactobacilli as a cholesterol lowering and an antioxidative probiotics.
Lactobacillus rhamnosus SKG34 and Lactobacillus rhamnosus FBB42 has been
screened and meet requiements for candidate of probiotics. Therefore, it is worthy to
investigate the functional properties of both strains especially in antioxidant and
cholesterol lowering activities in order to develop a functional foods.
This research was carried out in two steps both in vitro and in vivo studies. The
first step was aimed to find out the antioxidantive capabilitiy of L. rhamnosus SKG34
and L. rhamnosus FBB42 by determining their ability for inhibiting lipid peroxidation,
chelating Fe ions, scavenging ability of hydroxyl radical (OH •), and activity of
superoxida dismutase (SOD) enzyme. The second step was to find out the resistant of
L. rhamnosus SKG34 and L. rhamnosus FBB42 in gastrointestinal tract and their
functionality as antioxidant and cholesterol lowering probiotics, which was performed
by feeding rats with high fat containing diet. The second step of research was
performed using simple randomized block design (RBD) with 4 treatments, namely
rats feeding a high fat diet (HF), rats feeding high fat diet and L. rhamnosus SKG34
(HF-SKG34), rats feeding high fat diet and L. rhamnosus FBB42 (HF-FBB42) and rats
feeding high fat diet and L. rhamnosus SKG34 and L. rhamnosus FBB42 (HF-SKG34FBB42). Administrtaion of pobiotics were performed for 4 weeks.
The results of the first step research showed that the ability of L. rhamnosus
SKG34 in inhibiting lipid peroxidation, chelating Fe ions, the hydroxyl radical (OH •)
scavenging ability, and superoxide dismutase (SOD) enzyme activity were 52.12%,
32.15%, 25.06%, and 66.15%, respectively, while the abilities of L. rhamnosus FBB42
in those parameters of the first step study above were 49.77%, 22.48%, 23.95% and
56.50%, respectively.
The results of the second step showed that L. rhamnosus SKG34 and L.
rhamnosus FBB42 were able to survive in the gastrointestinal tract of rats. Total
consumption of diet per day, the total diet, and body weight gain of rats, the pH of the
cecum, and LAB population was not significantly different (P>0.05) between treatment
iii
groups. Population of LAB increased after L. rhamnosus SKG34 and L. rhamnosus
FBB42 administration, resulted in slightly decreased in cecal pH from pH 6.64 before
administration to pH 6.57 after administration. Adminstration of L. rhamnosus SKG34
and L. rhamnosus FBB42 significantly (P <0.05) decreased serum levels of TC, LDL
and TG, increased HDL levels, increased liver SOD and GPx activities and decreased
MDA levels both in serum and in liver of rat fed a high-fat diet.
These results can be concluded that L. rhamnosus SKG34 and L. rhamnosus
FBB42 are promising antioxidative and cholesterol lowering probiotics, where L.
rhamnosus SKG34 showed better functionality than L. rhamnosus FBB42.
Key word: Probiotic, L. rhamnosus, cholesterol, antioxidant
iv
RINGKASAN
Dewasa ini informasi dan teknologi berkembang dengan pesat sehingga
menimbulkan kecendrungan perubahan pola makan. Masyarakat modern cenderung
mengkonsumsi pangan cepat saji dengan kandungan lemak tinggi dan rendah serat.
Makanan berlemak dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan juga dapat menjadi
sumber radikal bebas. Bakteri asam laktat (BAL) telah banyak dimanfaatkan oleh
industri pangan untuk menciptakan produk pangan fungsional untuk memelihara
kesehatan saluran pencernaan manusia, yang dikenal dengan istilah probiotik. Potensi
menyehatkan dari probiotik diantaranya dapat menurunkan kolesterol dan sebagai
antioksidan. L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 merupakan strain BAL
yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai probiotik, sehingga perlu
dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi sifat fungsional dari kedua strain ini
sebagai antioksidan dan penurun kolesterol darah, untuk memberi potensi baru pada
probiotik isolat lokal dalam pengembangan pangan fungsional.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap; tahap pertama merupakan tahapan
untuk menguji aktivitas antioksidan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42
secara in vitro. Variabel yang diamati pada penelitian tahap pertama meliputi:
penghambatan peroksidasi lipid berdasarkan penghambatan peroksidasi asam linoleat
menurut metode Kapila et al., (2006), aktivitas penangkapan radikal hidroksil
ditentukan dengan metode yang dijelaskan oleh de Avellar et al. (2004), aktivitas
pengikatan ion logam Fe diuji dengan mengukur pembentukan kompleks besi-ferrozine
v
(Kim et al., 2005), dan aktivitas enzim SOD menggunakan kit merek BioVision yang
tersedia secara komersial (Kim et al., 2005). Data disajikan dalam bentuk tabel dan
dibahas secara diskriptif.
Penelitian tahap kedua adalah untuk menguji apakah L. rhamnosus SKG34 dan
L. rhamnosus FBB42 dapat bertahan dalam keadaan hidup pada saluran pencernaan
tikus serta menguji sifat fungsional dari L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus
FBB42 sebagai antioksidan dan penurun kolesterol darah secara in vivo pada tikus
putih dengan pemberian pakan tinggi lemak. Penelitian tahap kedua menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 4 perlakuan yaitu: Pakan tinggi
lemak (HF), Pakan tinggi lemak dan L. rhamnosus SKG34 (HF-SKG34), Pakan lemak
tinggi dan L. rhamnosus FBB42 (HF-FBB42), dan Pakan tinggi lemak dan L.
rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 (HF-SKG34-FBB42). Penelitian ini
menggunakan tikus putih strain Wistar umur 3-4 minggu dengan berat kurang lebih 80
g. Setiap perlakuan terdiri dari 6 ekor tikus yang masing-masing diberikan pakan dan
probiotik sesuai perlakuan selama 4 minggu. Variabel yang diamati pada penelitian
tahap ke dua meliputi: ketahanan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 pada
sekum dengan PCR menggunakan primer spesifik untuk L. rhamnosus (Song et al.,
2000), total bakteri asam laktat (Fardiaz, 1993), pH sekum, profil lipid pada serum
(total kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida) dengan menggunakan KIT merek DiaSys,
aktivitas enzim antioksidan pada hati meliputi; enzim SOD dan GPx menggunakan Kit
vi
merek BioVision, kadar MDA pada hati dan serum diukur mengunakan metode
menurut Tokur et al. (2006).
Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa kemampuan L. rhamnosus
SKG34 dalam menghambat peroksidasi lipid, mengikat ion logam Fe (Fe2+),
menangkap radikal hidroksil (OH•), dan aktivitas enzim superoxida dismutase (SOD)
berturut-turut sebesar 52,12%, 32,15%, 25,06%, dan 66,15%, serta L. rhamnosus
FBB42 berturut-turut sebesar 49,77%, 22,48%, 23,95%, dan 56,50%.
Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa L. rhamnosus SKG34 dan
L. rhamnosus FBB42 mampu bertahan hidup dalam saluran pencernaan tikus. Berat
konsumsi pakan per hari, total pakan, dan penambahan berat tikus, pH sekum, dan total
BAL berbeda tidak nyata (P>0,05) antar grup perlakuan. Total BAL meningkat setelah
diberi perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dan pH sekum sedikit
mengalami penurunan dari 6,64 sampai dengan 6,57. Perlakuan L. rhamnosus SKG34
dan L. rhamnosus FBB42 berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap penurunan kadar TC,
LDL, dan TG, peningkatan kadar HDL pada serum. Dibandingkan dengan perlakuan
HF, perlakuan HF-SKG34 dapat menurunkan TC sebesar 13,60%, TG sebesar 28,82%,
LDL sebesar 71,22% dan meningkatkan HDL sebesar 15,29%. Perlakuan HF-FBB42
dapat menurunkan TC sebesar 16,22%, TG sebesar 20,76%, LDL sebesar 66,01 % dan
meningkatkan HDL sebesar 8,71%. Sementara pemberian dua probiotik L. rhamnosus
secara bersamaan HF-SKG34-FBB42, menurunkan TC sebesar 13,32%, TG sebesar
23,17%, LDL sebesar 72,18% dan meningkatkan HDL sebesar 15,23%. Perlakuan
vii
L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 secara nyata (P<0,05) meningkatkan
aktivitas enzim SOD dan GPx pada hati tikus dengan pakan tinggi lemak. Perlakuan
HF-SKG34 dapat meningkatkan aktivitas enzim SOD pada hati sebesar 33,95%, HFFBB42 sebesar 19,46% dan HF-SKG34-FBB42 sebesar 30,48%. Aktivitas enzim GPx
pada hati meningkat 2,03 kali pada perlakuan HF-SKG34 dan 2.08 kali pada perlakuan
HF-SKG34-FBB42, sedangkan HF-FBB42 meningkatkan aktifitas enzim GPx 1,38
kali. Perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dapat menurunkan
kadar MDA pada hati dan serum tikus. Dibandingkan dengan perlakuan HF, HFSKG34 dapat menurunkan kadar MDA sebesar 28,67% pada hati dan 37,40% pada
serum,
HF-FBB42 sebesar 45,03% pada hati dan 19,62% pada serum, dan HF-
SKG34-FBB42 sebesar 46,09% pada hati dan 25,89% pada serum tikus.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa L. rhamnosus SKG34 dan
L. rhamnosus FBB42 mempunyai sifat fungsional sebagai antioksidan dan penurun
kolesterol darah dan sifat fungsional dari L. rhamnosus SKG34 lebih baik
dibandingkan dengan L. rhamnosus FBB42.
viii
DAFTAR ISI
Hal.
SAMPUL DALAM …….……………………………………………………..
i
PRASYARAT GELAR ……………………………………………………….
ii
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………..
iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ……………………………….
iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ………………………………………….
v
UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………………….
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………
viii
ABSTRACT …………………………………………………………………..
x
RINGKASAN ………………………………………………………………...
xii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...
xvi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………
xix
DAFTARA GAMBAR ………………………………………………………
xx
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….
xxii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………...
1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….....
5
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………..
6
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………..
8
2.1 Bakteri Asam Laktat (BAL) …………………………………….
8
2.2 Probiotik ………………………………………………………...
9
2.3 Antioksidan ……………………………………………………...
13
2.4 Lipoprotein ………………………………………………………
18
2.3. Efek Fungsional Probiotik ………………………………………
26
2.3.1. Menurunkan kolesterol …………………………………...
26
2.3.2. Aktivitas antioksidan dari probiotik ……………………...
30
ix
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS …………
34
3.1. Kerangka Berpikir ………………………………………………
34
3.2. Konsep Penelitian ……………………………………………….
37
3.3. Hipotesis Penelitian ……………………………………………..
40
BAB IV METODE PENELITIAN ………………………………….............
41
4.1 Rancangan Penelitian ……………………………………………
41
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………
41
4.3 Penentuan Sumber Data …………………………………………
42
4.4 Variabel Penelitian ……………………………………………….
43
4.5 Bahan Penelitian ………………………………………………...
43
4.5.1 Subyek penelitian ………………………………………...
43
4.5.2 Bahan penelitian …………………………………………..
44
4.6 Instrumen Penelitian ……………………………………………..
44
4.7 Penelitian Tahap Pertama : Menguji aktivitas antioksidan L.
rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 secara in vitro ......
4.7.1 Subyek penelitian …………………………………………
45
45
4.7.2 Variabel penelitian ………………………………………..
45
4.7.3 Prosedur penelitian ………………………………………..
46
4.8 Penelitian Tahap kedua : Ketahanan L. rhamnosus SKG34 dan
L. rhamnosus FBB42 dalam Saluran Pencernaan Tikus dan Sifat
Fungsional sebagai Antioksidan dan Penurun Kolesterol Darah
Secara in vivo pada Tikus Putih dengan Pakan Tinggi Lemak.
51
4.8.1 Rancangan penelitian ............................................................
51
4.8.2 Pelaksanaan penelitian ……………………………………..
52
4.8.3 Variabel yang diamati ...........................................................
56
4.8.4 Analisis data ……………………………………………….
66
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………..
67
5.1 Aktivitas Antioksidan dari L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 Secara in vitro ...............................................
67
x
5.1.1 Kemampuan menghambat peroksidasi lipid ……………...
68
5.1.2 Kemampuan mengikat ion logam Fe ……………………...
69
5.1.2 Kemampuan menangkap radikal hidroksil ……………….
71
5.1.3 Aktivitas enzim superoxide dismutase (SOD) …………..
72
5.2. Ketahanan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dalam
saluran pencernaan tikus dan sifat fungsional sebagai antioksidan
dan penurun kolesterol darah secara in vivo pada tikus putih
dengan pakan tinggi lemak .........................................
73
5.2.1 Kondisi hewan coba ……………………………………...
74
5.2.2 pH sekum, total bakteri asam laktat, ketahanan L.
rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dalam
saluran pencernaan tikus ………………………………….
76
5.2.3 Profil lipid ………………………………………………...
80
5.2.4 Aktivitas antioksidan ……………………………………...
85
5.3 Temuan Baru (Novelty) …………………………………………..
91
BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….
92
6.1 Simpulan ………………………………………………………....
92
6.2 Saran ……………………………………………………………..
93
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...
94
xi
DAFTAR TABEL
No
Hal
2.1
Mikroorganisme yang digunakan sebagai probiotik ……………………
9
2.2
Strain probiotik yang dapat menurunkan kadar kolesterol ……………..
26
4.1
Komposisi pakan tikus (g/kg) …………………………………………
52
5.1
Aktivitas antioksidan dari L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus
FBB42 secara in vitro …………………………………………………
68
Total pakan, berat konsumsi pakan per hari dan penambahan berat tikus
dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42
dengan pakan lemak tinggi …………………………………………….
75
Nilai pH dan total bakteri asam laktat (BAL) pada sekum tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dengan
pakan lemak tinggi ……………………………………………………
76
Profil lipid pada serum dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 dengan pakan lemak tinggi …………………………
81
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) dan gluthatione
peroksidase (GPx) pada hati tikus dengan perlakuan L. rhamnosus
SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dengan pakan lemak tinggi
…………..
Kadar malondialdehyde (MDA) pada hati dan serum darah tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dengan
pakan lemak tinggi ……………………………………………………
xii
86
89
DAFTAR GAMBAR
No.
2.1
Hal
Mekanisme enzim antioksidan dalam menangkal radikal bebas
(Krishnamurthy dan Wadhwani, 2012)
………………………………..
18
2.2
Struktur lipoprotein (Jhon-Sy, 2008) ………………………………….
19
2.3
Metabolisme lipoprotein (Kwiterovich, 2000) ………………………
24
2.4
Sintesis garam empedu dari kolesterol (Li, 2012) …………………….
25
2.5
Dekonjugasi garam empedu (Lye et al., 2009) ………………………..
28
3.1
Konsep penelitian sifat fungsional dari probiotik ……………………
39
4.1
Tahapan penelitian sifat fungsional L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42
……………………………………………………..
42
4.2
Persiapan masa sel L. rhamnosus SKG34 dan L.rhamnosus FBB42.
(A) Koloni L. rhamnosus SKG34; (B) Koloni L.rhamnosus FBB42; (C)
Isolat dalam MRS broth; (D) Konsentrasi sel dalam suspensi sebanyak
+108cfu/ml ............................................................................
54
Persiapan Tikus percobaan. (A) Tikus putih jenis wistar; (B) Tikus
dalam kandang individual; (C) Tikus putih dalam kandang percobaan;
(D) Pemberian probiotik ad libitum…………………………………….
55
Skema penelitian dengan hewan coba. (PS) Pakan standar; (HF) Pakan
lemak tinggi; (SKG34) L. rhamnosus SKG34; (FBB42) L. rhamnosus
FBB42. .................................................................................................
55
5.1
Perubahan berat badan tikus selama 7 minggu ………………………
75
5.2
Hasil PCR bakteri sekum tikus yang diberi perlakuan L. rhamnosus
SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dengan pakan lemak tinggi. A = HF;
B = HF-SKG34; C = HF-FBB42; D = HF-SKG34-FBB42; M = Marker
100bp ladder; K+1 = Kontrol positif L. rhamnosus SKG34; dan K+2 =
Kontrol positif L. rhamnosus FBB42 …………………….
79
4.3
4.4
xiii
5.3
Profil lipid pada serum tikus dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34
dan L. rhamnosus FBB42 dengan pakan lemak tinggi. A: total
kolesterol, B:trigliserida, C: LDL, dan D: HDL. Huruf yang sama
diatas batang menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (p >0.05, n =
6) ………………………………………………………………………
xiv
83
DAFTAR LAMPIRAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Hal.
Data penghambatan peroksidasi lipid (%) dari L. rhamnosus SKG34
dan
L.
rhamnosus
FBB42
……………………………………………
103
Data kemampuan mengikat logam Fe (%)dari L. rhamnosus SKG34
dan
L.
rhamnosus
FBB42
……………………………………............
104
Data kemampuan menangkap radikal hidroksil (%)dari L.
rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ……………………
105
Data aktivitas enzim superoxida dismutase (SOD) (%) dari L.
rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ……………………
106
Kelaikan etik/ ethical clearance penggunaan hewan dalam penelitian
dan pendidikan ……………………………………………………
107
Data dan analisis statistik berat konsumsi pakan per hari (g) dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ………...
108
Data dan analisis statistik total berat pakan (g) tikus dengan
Perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ………
110
Data dan analisis statistik berat tikus pada akhir perlakuan (g)
dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42
112
Data dan analisis statistik penambahan berat tikus (g) dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ………
114
Data dan analisis statistik pH sekum tikus dengan perlakuan L.
rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ……………………
116
xv
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Data total bakteri asam laktat (BAL) cfu/g Sekum tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ………...
118
Data dan analisis statistik total kolesterol serum tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 …………
119
Data dan analisis statistik trigliserida (TG) serum tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 …………
121
Data dan analisis statistik high density lipoprotein (HDL) serum
tikus dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus
FBB42
123
Data dan analisis statistik low density lipoprotein (LDL) serum tikus
dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42
125
Data dan analisis statistik rasio total kolesterol/HDL serum tikus
dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42
127
Data dan analisis statistik rasio rasio TG/HDL serum tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ………
129
Data dan analisis statistik rasio rasio LDL/HDL serum tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ………
131
Data aktvitas enzim superoksida dismutase (SOD) pada hati tikus
dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ..
133
Data aktvitas enzim glutathione peroksidase (GPx) pada hati tikus
dengan perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42
135
Data dan analisis satistik kadar MDA pada hati tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ………...
138
xvi
22
Data dan analisis satistik kadar MDA pada serum tikus dengan
perlakuan L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 …………
141
Foto pengujian aktivitas antioksidan oleh L. rhamnosus SKG34 dan
L. rhamnosus FBB42 secara in vitro ………………………………
143
24
Foto bahan dan proses pembuatan pakan tikus ……………………...
145
25
Foto persiapan tikus percobaan ……………………………………..
146
26
Foto bentuk koloni, persiapan masa sel, dan pemberian L.
rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 ad libitum dengan
sonde ………...
147
23
27
Foto proses pengambilan darah tikus dan pengambilan organ hati
dan sekum ………………………………………………………
148
28
Foto pengujian total BAL dan pH pada sekum tikus ……………….
150
29
Pewarnaan gram sampel sekum dari masing-masing perlakuan yang
telah ditumbuhkan dalam media MRS Broth ………………………..
152
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan pangan dalam paradigma gizi modern tidak hanya diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan zat nutrisi yang diperlukan, tetapi juga diharapkan dapat
menstimulasi salah satu fungsi khusus dalam kesehatan individu, yang dikenal sebagai
efek fungsional (Gibon dan Roberfroid, 1997). Bakteri asam laktat (BAL) telah banyak
dimanfaatkan oleh industri pangan untuk menciptakan produk pangan fungsional untuk
memelihara kesehatan saluran pencernaan manusia, yang dikenal dengan istilah
probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang apabila diberikan pada jumlah
yang tepat dapat bermanfaat bagi kesehatan saluran pencernaan (FAO. 2002).
Memodulasi komposisi bakteri saluran pencernaan yang dapat memberikan
dampak ke arah yang lebih menyehatkan secara umum, dapat dilakukan melalui tiga
pendekatan yaitu: (1)mengkonsumsi probiotik yaitu mengkonsumsi bakteri hidup yang
menguntungkan; (2) mengkonsumsi prebiotik yaitu mengkonsumsi bahan pangan atau
komponen bahan pangan khusus sehingga mampu secara selektif memacu
pertumbuhan bakteri menguntungkan; dan (3) mengkonsumsi sinbiotik yaitu
kombinasi probiotik dan prebiotik.
Mikroba yang digunakan sebagai probiotik dapat diisolasi dari berbagai
sumber. Probiotik untuk diaplikasikan pada manusia sebaiknya diisolasi dari manusia
yang sehat (tubuh, saluran pencernaan atau feses), demikian juga untuk hewan,
1
sebaiknya diisolasi dari hewan yang sehat. Namun mikroba probiotik khususnya BAL
dapat juga diisolasi dari susu dan produk susu atau dari tanaman dan produk olahannya.
Probiotik yang beredar di Indonesia pada saat ini kebanyakan dari strain BAL yang
bukan asli Indonsia (import). Hal ini memacu penelitian untuk menggali potensi BAL
dari sumber alam Indonesia guna meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia.
Probiotik
memberikan
dampak
menyehatkan
pada
individu
yang
mengkonsumsinya. Beberapa potensi menyehatkan dari probiotik antara lain:
penanggulangan diare (Salazar et al., 2007; Pant et al., 2007; Collado et al., 2009),
menstimulasi sistem kekebalan (immune) tubuh (Isolauri et al., 2001; Isolauri dan
Salminen, 2008), pencegahan kanker kolon dan usus (Pato, 2003; Liong, 2008), dan
penanggulangan dermatitis atopik pada anak-anak (Betsi et al., 2008; Torii et al.,
2010). Potensi probiotik yang lain adalah mempunyai aktivitas sebagai antioksidan
(Sekhon dan Jairath, 2010; Kim, 2006a; Kim, 2006b; Gao, 2011, Spyropoulos et al.,
2011, Chu-Chyn et al., 2009), dan menurunkan kadar kolesterol (Ooi dan Liong, 2010;
Kumar et al., 2012; Lee et al., 2009).
Bakteri probiotik menunjukkan aktivitas antioksidan dengan mekanisme antara
lain: (1) mensekresikan enzim-enzim antioksidan seperti superoksida dismutase
(SOD), glutation peroksidase (GPx), glutation reduktase (GR) serta enzim katalase
yang dapat dihasilkan oleh probiotik Lactobacillus plantarum dan Lactococcus lactis
(Spyropoulos et al., 2011), Lactobacillus casei Zhang (Zhang et al., 2010);
Lactobacillus gasseri (Caroll et al., 2007), Lactobacillus fermentum E-3 dan E-18 dan
2
Streptococcus thermophilus (Kullisaar et al., 2002; Chang dan Hassan, 1997). (2)
Melepaskan dan memacu produksi glutatione (GSH) yaitu antioksidan non-enzimatik
utama dan penangkap radikal bebas seperti pada probiotik bifidobacterium dan
lactococcus (Musenga et al., 2007), Lactobacillus fermentum (Peran et al., 2006),
Lactobacillus acidophilus W70, L. Casei W56, L. salivarius W24, Lactococcus lactis
W58, Bifidobacterium bifidum W23, dan B. lactis W52 (Lutgendorff et al., 2008). (3)
Meningkatkan produksi biomolekul antioksidan tertentu, seperti EPSS yaitu pada
probiotik Bacillus coagulans RK-02 (Kodali dan Sen, 2008). (4) Pengikatan ion logam
Cu2+ dan Fe2+ yaitu pada bakteri Streptococcus thermophilus 821 dan Bifidobacterium
longum (Lin dan Yen, 1999), Lactobacillus sake dan
L. casei KCTC 3260
(Amanatidou et al., 2001 dan Lee et al., 2005).
Penurunan kadar kolesterol oleh bakteri probiotik dapat terjadi melalui
beberapa mekanisme antara lain : (1) deconjugasi asam empedu secara enzimatik oleh
enzim bile salt hidrolase (BSH) yang dihasilkan oleh bakteri probiotik, (2) asimilasi
kolesterol oleh probiotik, (3) penggabungan kolesterol ke dalam membran sel probiotik
selama pertumbuhan, (4) konversi kolesterol menjadi koprostanol, dan (5) produksi
asam lemak rantai pendek pada fermentasi prebiotik oleh probiotik (Ooi dan Liong,
2010). Bakteri probiotik yang menunjukkan potensi sebagai penurun kolesterol antara
lain:
Lactobacillus
acidofillus,
Lactobacillus
plantarum,
Bifidobacterium,
Lactobacillus reuteri, Bifidobacerium lactis, Bifidobacerium longum, Bifidobacterium
dari susu, Lactobacillus acidofillus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
3
sporogenes, Lactobacillus reuteri NCIMB30242, Enterococcus faecium (Kumar et al.,
2012)
Lactobacillus rhamnosus SKG34 merupakan strain BAL yang diisolasi dari
susu kuda sumbawa dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi probiotik baru.
Lactobacillus rhamnosus SKG34 secara in vitro mampu melewati simulasi kondisi
lambung dengan pH 3 dan 4, tidak mengubah asam kolat primer (kolat) menjadi asam
kolat sekunder (deoksikolat) (Sujaya et al., 2008a), dan dapat menghidrolisis garam
empedu (Sujaya et al., 2008b). Selain Lactobacillus rhamnosus SKG34, Lactobacillus
rhamnosus FBB42 juga mempunyai potensi sebagai probiotik, dimana strain ini
mempunyai ketahanan terhadap pH rendah yaitu pH 2, 3, dan 4, tahan terhadap garam
empedu (NaDCA) 0,6 mM, serta mampu menghidrolisis garam empedu (Uni, 2012).
Pola konsumsi pangan masyarakat modern dewasa ini mulai mengalami
perubahan dengan semakin meningkatnya konsumsi pangan cepat saji dengan
kandungan lemak tinggi dan rendah serat. Kolesterol darah dapat meningkat dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, disamping itu makanan yang
mengandung lemak tinggi dapat menjadi sumber radikal bebas. Keseimbangan antara
radikal bebas dan antioksidan akan terganggu apabila keseimbangan mikroflora usus
terganggu. Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan mikroflora usus untuk
mencegah terjadinya stress oksidatif adalah dengan konsumsi probiotik. L. rhamnosus
SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 merupakan strain BAL yang mempunyai potensi
untuk dikembangkan sebagai probiotik. Sifat fungsional L. rhamnosus SKG34 dan L.
4
rhamnosus FBB42 belum dieksplorasi sepenuhnya, sehingga perlu dilakukan
penelitian untuk mengeksplorasi sifat fungsional kedua strain ini sebagai antioksidan
dan penurun kolesterol darah, sehingga memberi potensi baru pada probiotik isolat
lokal dalam pengembangan pangan fungsional.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah aktivitas enzim SOD dan kemampuan L. rhamnosus SKG34
dan L. rhamnosus FBB42 menghambat peroksidasi lipid, menangkap radikal
hidroksil dan mengikat ion logam Fe secara in vitro?
2. Apakah L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 dapat bertahan
dalam keadaan hidup dan berkembang pada saluran pencernaan tikus?
3. Bagaimanakah pengaruh pemberian L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus
FBB42 dengan pakan lemak tinggi terhadap profil lipid (total kolesterol,
trigliserida, HDL dan LDL) pada serum darah tikus putih secara in vivo?
4. Bagaimanakah pengaruh pemberian L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus
FBB42 dengan pakan lemak tinggi terhadap aktivitas enzim SOD dan GPx
pada hati tikus putih secara in vivo?
5. Bagaimanakah pengaruh pemberian L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus
FBB42 dengan pakan lemak tinggi terhadap kadar Malondialdehid (MDA)
pada hati dan serum darah tikus putih secara in vivo?
1.3
Tujuan Penelitian
5
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengekplorasi sifat fungsional
L. rhamnosus SKG34 dan L. rhamnosus FBB42 sebagai antioksidan dan penurun
kolesterol darah, sehingga memberi potensi baru pada probiotik isolat lokal untuk
pengembangan pangan fungsional.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui aktivitas enzim SOD dan kemampuan L. rhamnosus SKG34
dan L. rhamnosus FBB42 menghambat peroksidasi lipid, menangkap radikal
hidroksil dan mengikat ion logam Fe secara in vitro.
2. Untuk mengetahui kemampuan bertahan L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 dalam keadaan hidup dan berkembang pada saluran
pencernaan tikus.
3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 dengan pakan lemak tinggi terhadap profil lipid (total
kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL) pada serum darah tikus putih secara in
vivo
4. Untuk mengetahui pengaruh pemberian L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 dengan pakan lemak tinggi terhadap aktivitas enzim SOD
dan GPx pada hati tikus putih secara in vivo.
6
5. Untuk mengetahui pengaruh pemberian L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 dengan pakan lemak tinggi terhadap kadar MDA pada hati
dan serum darah tikus putih secara in vivo.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Ilmiah
1. Memberikan informasi strain probiotik L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 yang mempunyai aktivitas antioksidan secara in vitro dan
in vivo.
2. Memberikan informasi tentang strain probiotik L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 yang memiliki aktivitas penurunan kolesterol secara in
vivo.
1.4.2. Manfaat Praktis
Pengembangan pangan fungsional menggunakan L. rhamnosus SKG34 dan L.
rhamnosus FBB42 yang mempunyai potensi sebagai antioksidan dan penurun
kolesterol darah sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
7
Download