EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI RUMAH BERSALIN JUWANTI SIDOHARJO SRAGEN Sri Wahyuni 1), Viky Ayu Rachmawati 2) Abstrak : Kecemasan yang dialami ibu antara lain kecemasan terhadap persiapan persalinan karena trimester III. Prevalensi (angka kesakitan) gangguan kecemasan berkisar pada 6-7% dari populasi umum. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Hamilton anxiety Rating Scale, prevalensi gangguan kecemasan sebesar 8-12%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas aromaterapi dalam menurunkan kecemasan pada Ibu hamil trimester III saat persiapan menghadapi persalinan. Metode penelitian adalah quasi experimental dengan pre and post test one group design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 ibu hamil dan sampelnya sebanyak 32 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di rumah Bersalin Juwanti Sidoharjo Sragen. Teknik sampling yang digunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala kecemasan terpakai yaitu HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan : 1) tingkat Kecemasan ibu hamil sebelum diberi aromaterapi sebagian besar pada kategori cemas berat l yaitu 14 (43,75%), 2) tingkat Kecemasan ibu hamil setelah diberi aromaterapi kategori cemas sedang banyak yaitu sebanyak 15 (46,88%). Hasil penelitian ini adalah pemberian aromaterapi memberikan pengaruh yang bermakna, pada hasil pengujian dengan metode Wilcoxon Signed Rank Test. Kata kunci : Efektivitas, Aromaterapi, Kecemasan, Ibu Hamil TM III, Persiapan Persalinan Sri Wahyuni, Viky Ayu Rachmawati, Efektivitas Pemberian Aromaterapi… I. trimester III sehingga ibu akan terlalu PENDAHULUAN Persalinan dan kelahiran adalah kejadian fisiologi yang normal yang mana kelahiran merupakan seorang peristiwa bayi sosial yang dinantikan ibu dan keluarga selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan bayinya, sedangkan peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan dan mendeteksi dini adanya komplikasi selama persalinan, disamping juga bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin. Setiap ibu melahirkan hamil anak merasakan yang pertama kecemasan yang akan akan lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang sudah pernah melahirkan anak pertamanya, diketahui prevalensinya karena tidak tidak adanya informasi yang tersedia. Kecemasan pada ibu disebabkan adanya rasa takut terhadap kesehatan, usia kehamilan, kesulitan keuangan dan masalah- masalah pokok lain dalam kehidupan (Kartono, 2002). Kecemasan yang dialami ibu antara lain 25 kecemasan terhadap persiapan persalinan karena sudah mempersalahkan kesehatan serta cemas akan kondisi bayi. Munculnya kecemasan apabila bayi yang dilahirkan cacat jasmani atau rohani, yang disebabkan oleh kesalahan atau dosa-dosa yang pernah dilakukan di masa lampau (Kartono dalam Utami, 2009). Prevalensi (angka kesakitan) gangguan kecemasan berkisar pada 67% dari populasi umum. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Hamilton anxiety prevalensi Rating gangguan Scale, kecemasan sebesar 8-12% (Ibrahim, 2002). Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan membangkitkan pertama sampai rasa gembira dapat dilakukan (Hutasoit, 2002). Aromaterapi dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan oil burner atau anglo pemanas, pijat, penghirupan, 26 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 24-33 berendam pengolesan langsung pada pencatatan data sebelum dan sesudah tubuh. Menggunakan tungku (Jawa: terapi pada satu kelompok (group). anglo) pemanas, penguapan terjadi 1. pada saat tetesan essential oil menyentuh air yang dipanaskan oleh alat pemanas tadi sehingga memenuhi ruangan yang ada dengan aroma yang diinginkan. Aroma inilah yang kemudian menimbulkan berbagai reaksi pada perasaan kita sehingga mempengaruhi emosi dan kondisi fisik. Secara ilmiah, reaksi terjadi karena wewangian tadi mengirimkan sinyal tertentu Desain penelitian pada Pre-test Ibu hamil O1 trimester III Post-test Perlakuan Diberi Aromaterapi Keterangan : O1 : Tingkat kecemasan ibu hamil sebelum diberi aromaterapi O2 : Tingkat kecemasan ibu hamil sesudah diberi aromaterapi Penelitian ini dilakukan di rumah bersalin bidan Juwanti Sidoharjo bagian otak yang mengatur emosi kita Sragen pada April-Juni 2011. Teknik (Hutasoit, 2002). sampling adalah teknik pengambilan II. METODE PENELITIAN sampel. Pada penelitian ini teknik yang Penelitian ini bersifat studi kasus. digunakan dalam mengambil sampel Studi kasus yaitu penelitian yang adalah total sampling yaitu mengambil dilakukan karena kejadian atau adanya semua populasi yang ada dijadikan kasus 2007). sebagai sampel (Notoatmodjo, 2007). Dalam hal ini kasus yang menjadi Data yang digunakan adalah data sumber penelitian adalah ibu hamil primer yaitu pengumpulan data yang trimester III yang diduga mengalami dikumpulkan langsung dari responden kecemasan yaitu ibu-ibu hamil trimester III saat tertentu (Sugiyono, saat menghadapi persalinan. Sedangkan rancangan penelitian adalah quasi experimental dengan one menghadapi persalinan di rumah bersalin Juwanti Sidoharjo Sragen. Data primer adalah data yang group pre and post test design. Dalam diperoleh langsung dari subjek penelitian ini penulis mempergunakan penelitian dengan menggunakan alat data primer yaitu dengan melakukan pengukuran atau alat pengambilan data O2 Sri Wahyuni, Viky Ayu Rachmawati, Efektivitas Pemberian Aromaterapi… langsung pada subjek sebagai sumber a. informasi yang dicari (Saryono, 2008). 27 Tidak cemas bila skor kurang dari 14 Data primer yang dikumpulkan dalam b. Cemas ringan bila skor 15-20 penelitian ini hanya satu yaitu tingkat c. Cemas sedang bila skor 21-27 kecemasan ibu-ibu hamil trimester III. d. Cemas berat bila skor 28 – 41. e. Cemas berat sekali bila skor 42-56 Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh Analisis data hasil penelitian peneliti dalam mengumpulkan data dilakukan dengan: analisis univariabel, agar bivariabel dengan uji non parametrik pekerjaan lebih mudah dan Wilcoxon Signed Rank Test. hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, uji dan sistematis) sehingga lebih mudah Wilcoxon Signed Rank Test adalah tes diolah untuk penelitian dengan within design (Saryono, 2008). Adapun tanpa yaitu skala kecemasan, dan alat serta (Kardiyanto, 2006). Penyajian data bahan untuk terapi aromaterapi yaitu: dalam bentuk tabel. anglo pemanas (oil burner) dan III. minyak esensial lavender (lavender essential oil). Tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan skala kecemasan terpakai yaitu skala yang dibuat oleh Hamilton, M (1959) yang HASIL DAN PEMBAHASAN 1. a. (random assignment) instrumen penelitian ini antara lain Hasil Karakteristik responden Tabel 1 Umur Ibu Hamil Trimester III RB Juwanti, Sidoharjo Sragen Tahun 2011 56. Dengan kriteria skala kecemasan Jumlah Frekuensi Prosentase 1 Kurang 4 12,5 dari 20 tahun 2 20 – 35 20 62,5 tahun 3 Lebih 8 25 dari 35 tahun Jumlah 32 100 Sumber: Data primer BPS Juwanti, sebagai berikut: 2011 disebut Anxiety sebagai Rating HARS (Hamilton Scale). Skala kecemasan tersebut terdiri dari 14 petanyaan dengan jumlah skoring item antar 0 (tidak ada kecemasan) hingga 4 (kecemasan tinggi) dengan total skor yang memiliki interval antara 0 sampai No Umur 28 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 24-33 Tabel 2 Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Trimester III RB Juwanti, Sidoharjo, Sragen Tahun 2011 N o 1 2 3 Pendidikan SD SMP SMA Jumlah Jumlah Frekuensi Prosentase 2 6,25 10 31,25 20 62,5 32 100 Sumber: Data primer BPS Juwanti, Tabel 5 Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III RB Juwanti, Sidoharjo, Sragen Tahun 2011 Sebelum di Aromaterapi No Kecemasan f % 1 Tidak cemas 0 0 2 Cemas 5 15,63 Sedang 13 40,63 4 Cemas Berat 14 43,75 5 Cemas Berat Sekali 0 0 Jumlah 32 100 2011 Ringan Tabel 3 Paritas Ibu Hamil Trimester III RB Juwanti, Sidoharjo, Sragen Tahun 2011 Jumlah Jumlah No Anak Frekuensi Prosentase 1 Kurang dari 1 anak 10 31,25 2 1–2 anak 14 43,75 3 Lebih dari 2 anak 8 25 Jumlah 32 100 Sumber: Data primer BPS Juwanti, 2011 Tabel 4 Pendapatan per Bulan Ibu Hamil Trimester III RB Juwanti, Sidoharjo, Sragen Tahun 2011 No 1 2 3 Pendapatan/bulan (Rp) Kurang dari UMR Sragen (750.000) 750.000 – 1.500.000,Lebih dari 1.500.000,Jumlah Jumlah f % 5 15,63 16 50 11 32 34,38 100 2011 3 Cemas Sumber: Data primer BPS Juwanti, 2011 Tabel 6 Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Setelah di Aromaterapi Jumlah Tingkat Kecemasan f % 1 Tidak cemas 1 3,13 2 Cemas Ringan 8 25 3 Cemas Sedang 15 46,88 4 Cemas Berat 8 25 5 Cemas Berat Sekali 0 0 Jumlah 32 100 Sumber: Data primer BPS Juwanti, No 2011 Sumber: Data primer BPS Juwanti, Jumlah Tingkat Sri Wahyuni, Viky Ayu Rachmawati, Efektivitas Pemberian Aromaterapi… 29 Tabel 7 Hubungan Skor Kecemasan Ibu Hamil Trimester III RB Juwanti, Sidoharjo, Sragen Tahun 2011 Sebelum dan Sesudah Diberi Aromaterapi aromaterapi (post test) = 23,41. Nilai Keterangan menghadapi persalinan sebelum dan Ratarata 26,41 Z hitung Sebelum diaromaterapi -2,457 Sesudah 23,41 diaromaterapi Sumber: Data primer, 2011 Hasil analisis pvalue rata-rata ini dapat diinterprestasi bahwa ada penurunan atau selisih rata-rata kecemasan ibu hamil trimester III sesudah 0,014 diberi perlakuan demikian pemberian (aromaterapi). Dengan aromaterapi pada kecemasan ibu hamil menggunakan trimester III memiliki pengaruh yang Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nyata. nilai Z sebesar -2,457 ; p = 0,014 bahwa pemberian aromaterapi pada (p<0,05). Hasil ini menunjukkan ada kecemasan ibu hamil trimester III pengaruh antara efektif dalam dalam kecemasannya. yang pemberian signifikan aromaterapi Pengaruh ini membuktikan menurunkan tingkat menurunkan kecemasan menghadapi persalinan. Nilai rata-rata kecemasan 2. Pembahasan Hasil menghadapi persalinan sebelum diberi penelitian menunjukkan berdasarkan karakteristik perlakukan aromaterapi (pre test) = bahwa 26,41. sampel penelitian diketahui yaitu umur Nilai rata-rata menghadapi persalinan setelah diberi perlakuan s ebagian besar antara 20-35 tahun daripada usia tua. Selain itu, menurut dengan paritas rata-rata 2 anak dengan Heyles dan Feinlab (Mellya, 2001) jarak umur yang paling sedikit yaitu menyatakan antara 1 hingga 5 tahun. Subyek menentukan kecemasan dan sering penelitian ini yang primipara adalah 10 terjadinya kecemasan pada golongan orang usia muda. Dengan demikian dapat (31,25%) penelitian tabel 3. Hasil mendukung oleh teori sebagian muda mengalami menderita lebih stress mudah atau untuk kecemasan usia ikut disimpulkan pada penelitian ini bahwa Mellya 2001, faktor usia yang lebih akan bahwa besar ibu kecemasan juga akan dikarenakan faktor umur yang masih muda. 30 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 24-33 Menurut hasil penelitian terhadap tingkat pendidikan diketahui sebagian menjadi kategori dibawahnya (tabel 4.6). III Hasil pengujian Wilcoxon Signed berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20 Rank Test diketahui bahwa Z hitung = (62,5%). Menurut Soekanto (2003), -2,457 signifikan (p = 0,014) pada taraf pendidikan adalah signifikansi = 0,05 atau -value < memberikan pengetahuan besar ibu hamil trimester upaya untuk sehingga 0,05 dengan demikian dapat terjadi perubahan perilaku positif yang disimpulkan bahwa penggunaan meningkat. aromaterapi dalam menurunkan Hasil penelitian yang berhubungan dengan pendapatan atau kecemasan ibu hamil trimester III penghasilan memiliki keberartian atau memiliki perbulan ibu hamil trimester III diketahui sebagian besar efektivitas ibu 50% dari jumlah sampel ( tabel 4) kecemasan. Seperti diketahui minyak memiliki pendapatan keluarga antara Lavender Rp sekaligus perangsang sehingga sangat 750.000 sampai dengan Rp. 1.500.000. dalam menurunkan mempunyai efek relaksasi baik digunakan sebagai penyejuk bagi Berdasarkan tingkat kecemasanya orang-orang yang sebagian besar ibu memiliki tingkat perangsang bagi kecemasan diberi mengalami depresi. Aroma lavender aromaterapi (tabel 5) yaitu sebanyak juga dapat mengatasi masalah sakit 14 (43,75%) dari sampel penelitian. sendi, Sedangkan setelah diberi aromaterapi lainnya. Kelebihan minyak lavender diketahui yang memiliki kecemasan dibanding berat dari 14 ibu hamil turun menjadi 8 adalah kandungan racunnya yang orang ibu, menjadi tingkat cemas relatif sangat sedang menimbulkan alergi dan merupakan berat ataupun sebelum cemas ringan. sakit salah satu berkurangnya hamil essensial mengalami langsung trimester III jumlah yang ibu kecemasan pada kategori tertentu turun yang atau nyeri essensial rendah, dapat lain jarang dari sedikit yang dan orang kepala minyak Perubahan tersebut membawa dampak cemas minyak digunakan pada kulit (Tara, 2005; Dean, 2007; Geddes, 2000). Sri Wahyuni, Viky Ayu Rachmawati, Efektivitas Pemberian Aromaterapi… 31 Dengan demikian hasil penelitian menengah (setingkat SMA) sebanyak ini dapat disimpulkan bahwa dengan 62,5%. Jumlah anak diketahui antara adanya pemberian aromaterapi pada satu ibu 43,75%. hamil trimester III dapat sampai dua Tingkat anak sebanyak pendapatan mengurangi adanya kecemasan yang 750.000,- dialami oleh ibu hamil trimester III 1.500.000,- sebanyak 16 (50%). yang mengalami kecemasan sehingga efektifitas pemberian sampai dengan Rp. Rp. 2. Tingkat Kecemasan ibu hamil aromaterapi sebelum diberi aromaterapi sebagian efektif untuk menurunkan kecemasan besar pada kategori cemas berat lebih ibu banyak yaitu sebanyak 14 (43,75%). hamil dalam menghadapi persalinan. 3. Tingkat Kecemasan ibu hamil setelah diberi aromaterapi sebagian 3. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu aromaterapi yang digunakan tidak memiliki ijin produksi besar pada kategori cemas sedang banyak yaitu sebanyak 15 (46,88%). 4. Pemberian aromaterapi terbukti yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan efektif (POM). Sehingga perlu dicari jenis kecemasan pada ibu hami TM III minyak aromaterapi yang diproduksi dalam dengan label dari dinas kesehatan persalinan. (POM). V. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan dapat disimpulkan beberapa hal yang berhubungan dengan pemberian aromaterapi terhadap ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan sebagai berikut: 1. Karakteristik persiapan tingkat menghadapi ibu hamil sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi profesi kebidanan Bidan dapat kecemasannya saat menghadapi sehingga meningkatkan ibu pelayanannya. pendidikan kegiatan TM III untuk membantu menurunkan persalinan, tingkat melakukan pemberian aromaterapi pada ibu hamil trimester III diketahui sebagian besar memiliki menurunkan Saran yang dapat disampaikan IV. Kesimpulan pembahasan untuk 32 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 24-33 2. Bagi ibu hamil Ibu hamil dapat melakukan kegiatan relaksasi dengan aromaterapi pada saat menjelang atau persiapan kelahirannya sehingga dapat benar-benar bermanfaat dan membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Agusta, A. 2000. Aromaterapi Cara Sehat dengan Wewangian Alami.Penebar Swadaya, Jakarta Aprianawati, Reta Budi, dan Sulistyorini, Rr. Indah Ria, 2004, Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak Pertama Pada Masa Triwulan Ketiga, Naska Publikasi Skripsi (tidak dipublikasikan), UMS, Surakarta Bucklew. 1980. Paradigma for Psychology: A Contribution To Case History Analysis. New York: J. B Lippen Cott Company Dean, S. 2007. Aromaterapi (Pedoman menjadi Sehat bagi Orang Sibuk). Jakarta: EGC Dochterman, J. 2004. Nursing Intervention Classification (NIC) fourth edition. USA. Geddes & Grosset (penterjemah: Slamet Riyanto). 2000. Terapiterapi Alternatif Lotus, Yogyakarta Hidayat A. Aziz Alimul, 2007, Metode Penelitian Keperawaan dan Teknik Analisis, Jakarta: Salemba Medika. Hermawati, I; Hartanti & Lasmono, H. K. 1994. Hubungan Antara Kecemasan Pada Kehamilan Akhir Triwulan Ketiga Dengan Lama Persalinan Pada Ibu Yang Melahirkan Anak Pertama. Anima, Vol IX, 34, 63-68 Huliana, M. 2001., Panduan Menjalani Kehamilan Sehat, Puspa Swara, Anggota IKAPI, Jakarta. Hutasoit, Aini S. 2002., Panduan Aromatherapy Untuk Pemula, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kartono, K. 2002. Psikologi Wanita: Mengenal Wanita Sebagai Ibu Dan Nenek, , Jilid 2, Mandar Maju, Bandung. Kartikasari, B.D. (1995). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kecemasan dalam Komunikasi Interpersonal. Skripsi. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Maramis, W. F. 1980. Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Airlangga: Surabaya Maya, P. 2006. Aromaterapi tak Sekedar Wewangian. www.mailarchive.com/mayapadaprana@ya hoogroups.com/msg03429.html. diakses pada 25 Pebruari 2011 Muthe, M. G; Pasaribu, B: Widyastuti. 2000. Pengalaman Ngidam dan Hamil Pertama: Dilengkapi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinarti Notoatmodjo, S., 2005, Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Sri Wahyuni, Viky Ayu Rachmawati, Efektivitas Pemberian Aromaterapi… Pitt, B. 1994. Kehamilan dan Persalinan: Menikmati Tugas Sebagai Ibu. Jakarta:Arcan Primadiati, R. 2002. Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 33 Schaie, K. W & Willis, S. L. 1991. Adult The Development And Aging (3 rd edition). New York Harper Collins Publisher. Inc Tara, E & E. Sutrisno (penterjemah). 2005. Buku Pintar Aromaterapi untuk Kesehatan dan Kecantikan. INOVASI, Jakarta.