PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Bayu Mulya Saputra, Supriyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran Active Learning tipe Firing Line pada siswa kelas VII F SMP Negeri 36 Purworejo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, metode tes, dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar tes. Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan rumus rata-rata dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan oleh aktivitas belajar siswa pada siklus I semula 67,89% menjadi 78,57% pada siklus II. Peningkatan aktivitas belajar siswa diikuti peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa dari 66,94 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 62,50% pada siklus I menjadi 71,78 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 78,12% pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Active Learning tipe Firing Line dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang diikuti peningkatan prestasi belajar siswa. Kata kunci: Active Learning tipe Firing Line, aktivitas, prestasi belajar PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam proses kehidupan manusia. Pembelajaran matematika di sekolah merupakan sarana berpikir yang jelas, kritis, kreatif, sistematis, dan logis. Matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, mengenal pola-pola hubungan dan meningkatkan pengembangan kreatifitas. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 38), “belajar tidak pernah sepi dari berbagai aktivitas. Apalagi bila aktivitas belajar berhubungan dengan masalah belajar menulis, mencatat, memandang, membaca, mengingat, berpikir, latihan atau praktek dan sebagainya”. Dalam belajar seseorang tidak akan bisa menghindarkan diri dari situasi untuk menentukan aktivitas yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan situasi itulah yang mempengaruhi dan menentukan aktivitas belajar yang dilakukan kemudian. Ekuivalen: Penerapan Modal Pembelajaran Active Learning Tipe Firing Line Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa 213 Dapat disimpulkan, bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif. Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Syaiful Bahri Djamarah (2012: 20), “prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Slameto berpendapat dalam Syaiful Bahri Djamarah (2012: 22), “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Untuk memperoleh hasil yang baik maka pembelajaran harus dilakukan dengan baik. Proses pembelajaran harus di desain dengan baik agar anak termotivasi untuk belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar dengan cara mengadakan evaluasi kepada siswa. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Resi Oktiani (2013). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X TPMI SMKN 2 Kota Bengkulu. Untuk hasil belajar dapat dilihat pada siklus I: nilai rata-rata sebesar 68,75, persentase daya serap klasikal 68,75%, dan ketuntasan belajar klasikal 70 %. Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 70,5, persentase daya serap klasikal 70,5%, dan ketuntasan belajar klasikal 75%. Pada siklus III nilai rata-rata sebesar 73,5, persentase daya serap klasikal 73,5%, dan ketuntasan belajar klasikal 85%. Untuk aktivitas siswa hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I skor rata-rata sebesar 21 kategori cukup, siklus II sebersar 27 dengan kategori baik dan siklus III sebesar 33 dengan kategori baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran Active Learning tipe Firing Line pada siswa kelas VII F SMP Negeri 36 Purworejo tahun ajaran 2015/2016. 214 Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Firing Line Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi Arikunto (2013: 130) menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi didalam kelas. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Siklus dilakukan sampai mencapai hasil yang maksimal. Namun dalam penelitian ini dilakukan sampai siklus II. Subjek penelitian adalah kelas VII F SMP Negeri 36 Purworejo tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 21 siswi perempuan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2015 sampai Desember 2015. Teknik pengumpulan data adalah metode observasi, metode tes prestasi belajar, dan dokumentasi. Instrumen penelitiannya yaitu lembar observasi, dan tes prestasi belajar. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini diambil menggunakan instrumen yang terdiri dari lembar observasi dan tes prestasi prestasi belajar tiap siklusnya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama terdiri dari 3 pertemuan dengan jumlah alokasi waktu 5 × 40 menit dengan pertemuan ketiga diadakan tes prestasi belajar. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut disajikan data rerata aktivitas dan prestasi belajar siswa berupa diagram yang diperoleh pada setiap siklus. Ekuivalen: Penerapan Modal Pembelajaran Active Learning Tipe Firing Line Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa 215 Dari dua siklus yang dilakukan dapat diketahui adanya peningkatan aktivitas dalam belajar. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi pada siklus I, lebih dari atau sama dengan 60% dari jumlah siswa belum memenuhi lebih dari atau sama dengan setengah jumlah indikator aktivitas belajar siswa. Indikator aktivitas belajar yang terpenuhi yaitu visual activities dan listening activities. Persentase aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama adalah 64,35% dan pada petemuan kedua adalah 71,43%, sehingga rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 67,89%. Sedangkan pada siklus II lebih dari atau sama dengan 60% dari jumlah siswa sudah memenuhi lebih dari atau sama dengan setengah indikator aktivitas belajar siswa yaitu visual activities, listening activities, writing activities dan mental activities. Pada siklus II rata-rata persentase aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 78,57%. Peningkatan aktivitas belajar siswa diikuti peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa dari data awal yaitu 63,81 menjadi 66,94 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 62,50% pada siklus I menjadi 71,78 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 78,12% pada siklus II. Pembelajaran pada siklus I belum berjalan maksimal. Tidak semua siswa tenang pada saat membaca materi pelajaran, bahkan juga ada beberapa siswa yang tidak mau membaca materi. Di awal pertemuan, peneliti bertanya pada siswa mengenai materi yang dielajari dan hanya beberapa siswa saja yang menjawab pertanyaan dari peneliti. Mereka menjawab bersama-sama tetapi tidak semua siswa menjawab. Hal ini dapat dilihat pada siswa yang hanya diam dan sibuk membuka buku pelajaran. Pada saat diterapkan metode firing line siswa mencoba menjawab tugas secara individu, siswa belum terbiasa untuk bekerja sendiri, siswa masih bertanya dan berdiskusi bersama teman lainnya. Ketika siswa berpindah dari kursi satu ke kursi yang lain untuk menjawab beberapa pertanyaan terlihat masih belum bersemangat. Peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I agar aktivitas belajar siswa dapat meningkat pada siklus II. Pada pembelajaran active learning aktivitas belajar siswa pada siklus II dinilai lebih baik dari siklus I. Interaksi siswa dengan teman lain/guru berjalan dengan baik. Peningkatan yang terlihat dari hasil pengamatan sesuai lembar observasi antara lain ditunjukkan pada aktivitas belajar siswa bertanya kepada teman/guru tentang materi yang belum dipahami. Banyak siswa dalam aktivitas belajar meningkat kesadaran mencatat hal-hal yang dianggap penting dari materi yang dipelajari maupun dari 216 Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Firing Line Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa penjelasan guru. Pada saat diterapkan metode firing line pada siswa, peneliti merubah kelompok belajar yang diharapkan bisa lebih baik dari pada siklus I. Peneliti juga menegaskan bahwa tidak boleh berdiskusi dengan teman lain pada saat menjawab pertanyaan/tugas yang diberikan, dan juga harus besemangat. Observasi aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Active Learning Tipe Firing Line terdiri dari 7 item pernyataan. Lembar obervasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peningkatan aktivitas belajar siswa yang stabil dari pengamatan yaitu visual activities dan listening activities. Visual activities ditunjukkan pada siswa yang selalu memperhatikan penjelasan dari guru saat menjelaskan materi yang dipelajari. Listening activities ditunjukkan dengan siswa yang selalu mendengarkan dengan seksama penjelasan dari guru saat menjelaskan materi. Sedangkan peningkatan aktivitas belajar siswa yang menonjol dari pengamatan yaitu writing activities dan mental activities. Writing activities ditunjukkan dengan meningkatnya kesadaran siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting dari materi yang dipelajari maupun dari penjelasan guru. Sedangkan Mental activities ditunjukkan dengan siswa mampu dan antusias mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara individu. Berdasarkan hasil pengamatan, indikator aktivitas belajar yang belum menunjukkan adanya peningkatan yaitu menjawab/merespon pertanyan dengan cepat dari tugas yang diberikan siswa lain. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, (1) pembelajaran Active Learning tipe Firing Line dapat meningkatkan aktivitas belajar yang siswa SMP 36 Purworejo tahun ajaran 2015/2016 (2) pembelajaran Active Learning tipe Firing Line dapat meningkatkan prestasi belajar yang siswa SMP 36 Purworejo tahun ajaran 2015/2016. Dari simpulan di atas, diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran Active Learning tipe Firing Line sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Ekuivalen: Penerapan Modal Pembelajaran Active Learning Tipe Firing Line Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa 217 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. ________________ . 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamruni. 2009. Strategi Dan Model – Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Oktiani, Resi. 2013. Penerapan Strategi Firing Line Yang Dimodifikasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pelajaran Kimia Di Kelas X TPMI SMKN 2 Kota Bengkulu. Diunduh dari www.repository.unib.ac.id/8619/1/I,II,III,I-res-FK.pdf pada tanggal 09 Oktober 2015. Silberman. Melvin L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. 218 Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Firing Line Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa