PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TPS PADA SISWA SMP Anjar Cipto Prasetyo Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Purworejo dengan model pembelajaran tipe Think Pair Share. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan 2 siklus. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, metode tes, dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi keaktifan dan lembar tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 14 Purworejo mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran melalui model pembelajaran TPS (Think Pair Share). Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap keaktifan belajar siswa pada siklus 1 rata-rata 71,79% dengan kategori cukup dan pada siklus II rata-rata 77,02% dengan kategori baik. Data awal yang digunakan untuk tes prestasi belajar matematika siswa adalah nilai rerata ulangan umum semester,dengan rerata 64,25 dan ketuntasan klasikal 15,62%. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa hasil rerata prestasi belajar matematika siswa pada siklus I rerata sebesar 70,78 dengan ketuntasan klasikal 62,5%, sedangkan pada siklus II rerata sebesar 80,46 dengan ketuntasan klasikal 81,25%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa. Kata kunci: TPS, keaktifan, prestasi belajar matematika PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan bangsa, karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Pendidikan berperan penting dalam menciptakan masayarakat yang cerdas, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu selalu ada pembaharuan dalam bidang pendidikan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika di SMP Negeri 14 Purworejo menunjukkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar matematika, siswa terlalu pasif pada saat guru menyampaikan materi. Selain itu, banyak siswa yang tidak mencatat apa yang telah disampaikan oleh guru. Ini dibuktikan jika diperintah oleh guru untuk mencatat maka siswa tidak ada yang mencatat. Ketika guru Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui model TPS Siswa SMP 19 sedang membahas soal hanya beberapa siswa saja yang ikut aktif dalam penyelesaian soal tersebut, sedangkan yang lain diam. Banyak siswa yang mengobrol sendiri dengan temannya sehingga tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Ketidakaktifan tersebut dapat berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2012: 19), ”prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.” Sehingga menurut Djamarah (2012: 23) “prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dalam aktivitas dalam belajar”. Pada pembelajaran Think Pair Share salah satu tipe pembelajaran yang memberikan kesempatan untuk bepikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. menurut Suprijono (2009:110). model pembelajaranTPS adalah guru mengajukan suatu pertanyaan untuk dipikirkan oleh siswa. Guru meminta siswa untuk berpasangan-pasangan. Pada langkah akhir, hasil diskusi inter subjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas Penelitianinididukungolehpenelitianyangdilakukan Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu(2013) yang berjudul “Peningkatan keaktifan belajar dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)siswa kelas VII F SMP Negeri 25 Purworejo”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan. Terlihat pada siklus 1 keaktifan siswa mencapai 65%.Karena belum memenuhi indikator keberhasilan maka dilanjutkan siklus II. Pada siklus II keaktifan belajar siswa mencapai 82%. (2) hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada data nilai awal hasil belajar siswa,jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siklus I jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 26 siswa dari 32 siswa. Karena belum memenuhi indicator 20 Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui model TPS Siswa SMP keberhasilan maka dilanjutkan siklus II. Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan lagi menjadi 28 siswa dari 30 siswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika dengan model pembelajaran tipe TPS pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 14 Purworejo. METODE PENELITIAN Jenis penelitianini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri daridua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelasVIII A MTs Ma’arif Giwangretno yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi, metode observasi dan metode tes. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan tes. Metode analisis datanya yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan rumus persentase. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini diambil menggunakan instrumen yang terdiri dari lembar observasi dan tes prestasi prestasi belajar tiap siklusnya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama terdiri dari 3 pertemuan dengan jumlah alokasi waktu 6 × 40 menit dengan pertemuan ketiga diadakan tes prestasi belajar. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut disajikan data rerata keaktifan siswa berupa diagram yang diperoleh pada setiap siklus. Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui model TPS Siswa SMP 21 Peningkatan 77.02% 78.00% 76.00% 74.00% 71.79% 72.00% 70.00% 68.00% Siklus I Siklus II Presentase Gambar 1. Keaktifan Siswa Hasil observasi pada siklus I menunjukan bahwa siswa s belum terbi biasa untuk bertanya pada guru, beberapa eberapa siswa masih banyak yang yang bergurau sendiri, sehingga beberapa siswa tidak mencatat penjelasan materi dari guru,. Sedangkan pada siklus II lembar observasi mengalami peningkatan, yaitu siswa sudah berani untuk bertanya kepada guru, siswa sudah lebih fokus dalam belajar, siswa sudah mau merangkum materi yang diberikan oleh guru. guru Dari penjabaran tersebut tentunya ada perubahan persentase sentase dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I rerata keaktifan dengan lembar observasi mencapai 71, 7 ,79 % masih dalam kategori cukup.Sehingga hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan, karena pada penelitian penelitian ini indikator yang diharapkan yaitu mencapai kategori baik. Sedangkan pada ada siklus II rerata hasil persentase observasi keaktifan siswa meningkat sebesar 77,02 % dengan kategori baik. baik 100.00% 80.00% 80.46%81.25% 64.25% 70.78% 62.50% 60.00% 40.00% 15.62% 20.00% 0.00% Prasiklus Siklus I Siklus II Rata-rata Presentase Gambar 2. Prestasi belajar siswa 22 Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Belaja Matematika melalui model TPS Siswa iswa SMP Pada pra siklus rerata 64,25 dan ketuntasan klasikalnya 15,62%. Hasil tes yang dilakukan pada siklus I dan siklus II menunjukan kenaikan, yaitu pada siklus I memperoleh rerata 70,78 dengan ketuntasan klasikalnya 62,5%, hingga pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik dengan rerata sebesar 80,46 dengan ketuntasan klasikalnya 81,25%. Hal ini menunjukan bahwa siswa semakin paham dengan materi yang dibahas yaitu faktorisasi bentuk aljabar. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkanpembahasan hasilpenelitian,(1) Pembelajaran dengan model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas VIII B SMP Negeri 14 Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini ditunjukkan pada siklus I siswa belum terbiasa untuk bertanya pada guru, beberapa siswa masih banyak yang bergurau sendiri, sehinggabeberapa siswa tidak mencatat penjelasan materi dari guru rerata dengan persentase sebesar 71,79%. Sedangkan pada siklus II siswa sudah berani untuk bertanya kepada guru, siswa sudah lebih fokus dalam belajar, siswa sudah mau merangkum materi yang diberikan oleh guru. diperolehnya rerata persentase yang meningkat menjadi 77,02%.(2) Pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 14 Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017 dari 70,78% menjadi 80,46%. Saran setelah melaksanakan penelitian dan melihat hasil yang didapatkan, maka peneliti menyarankan kepada (1)Guru Pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Think Pair Share dapat dijadikan sebagai alternative dalam pembelajaran matematika. (2) Pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Think Pair Share dapat dikembangkan pada materi lain dengan harapan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, Syaiful B. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: PT Usaha Nasional. Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui model TPS Siswa SMP 23 Rahayu, Sri. 2014. Peningkatan Keaktifan Belajar dengan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas VII F SMP Negeri 25 Purworejo. Tidak diterbitkan Universitas Muhammadiyah Purworejo. Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. 24 Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui model TPS Siswa SMP