ÿþM icrosoft W ord - 1 . COVERKTI - Repository

advertisement
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III
DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET
KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
Disusun oleh:
INDRA ISWARI NINGSIH
1112092
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2015
i
A
T
AR
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
A
T
AR
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III
DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET
KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Indra Iswari Ningsih1, Dian Puspitasari 2, Berliana Henu Cahyani 3
INTISARI
Latar Belakang:. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi
biologis, perubahan psikologis, dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Sebagian wanita menganggap bahwa kehamilan adalah kodrat
yang harus dilalui, tetapi sebagian lagi menganggapnya sebagai peristiwa yang
menentukan kehidupan selanjutnya. Sejak saat hamil, ibu sudah mengalami
kecemasan. Kecemasan meningkat menjelang persalinan terutama pada trimester
III.
Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Tempat
penelitian dan waktu penelitian ini di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul pada
tanggal 20-25 April 2015. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode quota sampling dengan besar sampel sebanyak 37 ibu hamil trimester III
sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner HRSA.
Hasil: Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di
Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul dalam kategori tidak cemas sebanyak 6
responden (16.2%), kategori cemas ringan sebanyak 22 responden (59.5%),
kategori cemas sedang sebanyak 4 responden (10.8%), kategori cemas berat
sebanyak 3 responden (8.1%), dan kategori cemas sangat berat sebanyak 2
responden (5.4%).
Kesimpulan: Mayoritas ibu hamil trimester III mengalami cemas pada tingkat
ringan sebanyak 22 (59.5%).
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
Kata Kunci: Kecemasan, Ibu Hamil, Persalinan
1.
Mahasiswa Program Studi Diploma 3 Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
3.
Dosen Penguji Jurusan Psikologis Universitas Serjanawiata Yogyakarta
2.
iv
A
T
AR
THE DESCRIPTION OF ANXIETY LEVEL OF THE TRIMESTER III
EXPECTANT MOTHER IN FACING DELIVERY AT
PUSKESMAS OF PLERET, REGENCY OF
BANTUL YOGYAKARTA
Indra Iswari Ningsih1, Dian Puspitasari2, Berliana Henu Cahyani3
ABSTRACT
Background: A pregnancy is dramatic episode towards biological condition,
psychology changes, and adaptation from a woman who have been experienced it.
Most of women perceived that pregnancy is a nature must be passed, but some
women perceived it as the next decisive event. Since the pregnancy, a mother has
had anxiety. The anxiety increases towards delivery in particular on trimester III.
Aim: To know description of anxiety level of the trimester III expectant mother in
facing delivery.
Method: This research was quantitative descriptive research. Place and time of
the research was at Puskesmas of Pleret, regency of Bantul on 20-25th April 2015.
Sampling in the research used quota sampling with number of sample as many 37
trimester III expectant mother according to inclusion and exclusion criteria. Data
collecting method used HRSA questionaire.
Result: The anxiety level of trimester III expectant mother in facing delivery at
Puskesmas of Pleret Regency of Bantul is in category not anxious as many 6
respondents (16,2%), category light anxious as many 22 respondents (59,5%),
category medium anxious as many 4 respondents (10,8%), category severe
anxious as many 3 respondents (8,1%), and category very severe anxious as many
2 respondents (5,4%).
Conclusion: Majority of trimester III expectant mothers faced anxiety in the light
level as many 22 respondents (59,5%)
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
Keywords: Anxiety, Expectant Mother, Delivery.
1
Student Of Study Program Of Midwifery (D-3), Stikes Of Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
2
Lead Lecturer Of Study Program Of Midwifery , Stikes Of Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
3
Examiner Lecturer Of Major Of Psychology, University Of Serjanawiyata Yogyakarta
v
A
T
AR
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Indra Iswari Ningsih
NPM : 1112092
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu tempat Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Yogyakarta,
Mei 2015
AN
A YAK
K
A OG
Indra Iswari Ningsih
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
vi
A
T
AR
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulilahi Robbil Alamiin, segala puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul: “Gambaran Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan di Puskesmas
Pleret Kabupaten Bantul”. Rangkaian penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar ahli
madya di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah ini telah
dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan
rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M., Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M. Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)
di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Dian Puspitasari, M. Keb, selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang
telah memberikan arahan dan bimbingan pada penulis.
4. Berliana Henu Cahyani, S. Psi., M. Psi, selaku dosen penguji usulan
penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi,
dan memberikan masukan serta saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Tenaga kesehatan Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul yang telah membantu
dalam terlaksananya penelitian ini.
6. Kedua orang tua, adik dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, do’a,
dan semangat pada penulis selama penyusunan laporan penelitian ini.
7. Teman-teman mahasiswa kebidanan angkatan 2012 khususnya kelas B Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah bersedia membantu dan
memberikan nasihat serta dorongan pada penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua,
sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar
harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Dengan keterbatasan waktu
yang ada penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukan yang bisa menjadi
koreksi dan perbaikan sangat penulis harapkan.
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
Wassalamualaikum Wr.Wb
Yogyakarta, Maret 2015
Indra Iswari Ningsih
ix
A
T
AR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
INTISARI....................................................................................................
ABSTRACT ...............................................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................
MOTTO ......................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
Hal
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Penelitian........................................................................
D. Manfaat Penelitian......................................................................
E. Keaslian Penelitian .....................................................................
1
6
6
7
8
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ...........................................................................
1. Kehamilan .............................................................................
2. Konsep Persalinan..................................................................
3. Konsep Kecemasan................................................................
4. Kecemasan Ibu Hamil dalam menghadapi Persalinan...........
B. Kerangka Teori ...........................................................................
C. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................
D. Pertanyaan Penelitian .................................................................
12
12
17
25
39
50
51
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................
C. Populasi ......................................................................................
D. Metode Sampling dan Sampel Penelitian...................................
E. Variabel Penelitian .....................................................................
F. Definisi Operasional ...................................................................
G. Alat dan Metode Pengumpulan Data..........................................
H. Validitas dan Reliabilitas............................................................
I. Analisa Data ...............................................................................
J. Etika Penelitian...........................................................................
K. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................
52
52
53
53
55
55
56
58
59
62
63
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
x
A
T
AR
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...........................................................................
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian......................................
2. Karakteristik Responden........................................................
3. Analisa Hasil Penelitian.........................................................
B. Pembahasan Penelitian ...............................................................
C. Keterbarasan Penelitian ..............................................................
66
66
68
69
71
76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
77
77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
xxi
xi
A
T
AR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Jadwal Penyusunan Usulan Penelitian
Lembar Permohonan menjadi Responden
Lembar Persetujuan menjadi Responden
Kuesioner Gambaran Tingakt Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Puskesmas Pleret Kab. Bantul
Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Kab.
Bantul
Lampiran 7. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. BAPPEDA Kab. Bantul
Lampiran 8. Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III dalam Menghadapi Persalinan Berdasarkan Usia,
Paritas, Pendidikan, dan Pekerjaan di Puskesmas Pleret Kabupaten
Bantul.
Lampiran 9. Lampiran Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 10. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
x
xii
A
T
AR
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ........................
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan ............................................................
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan Berdasarkan Usia...............................
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan Berdasarkan Paritas ...........................
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan Berdasarkan Pendidikan ....................
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan Berdasarkan Pekerjaan ......................
Hal
55
67
AN
68
68
69
69
70
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
E
K
I
T
D
N
JE
S
x
xiii
A
T
AR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data World Health Organization (WHO) tahun 2010, sebanyak 536.000
perempuan meninggal akibat persalinan. Di negara-negara berkembang kematian
ibu sebanyak 99% akibat persalinan, dengan risiko kematian ibu paling tinggi
yaitu sebesar 450 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Meningkatkan kesehatan ibu merupakan tujuan ke lima dari delapan tujuan
Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dilaksankan oleh negara yang
AN
mendeklarasikannya, termasuk Indonesia. Salah satu target yang ingin dicapai
A YAK
K
A OG
yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) (SDKI, 2012).
T ANI Y
S
U .Y
Pada tahun 2012 AKI di Indonesia tercatat mencapai 359 per 100.000
P AL A
R
E ER
kelahiran hidup, kematian ini meningkat dibanding hasil Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 yang mencapai 228 per 100.000
P
D
N
JE
kelahiran hidup (SDKI, 2012). Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun
S
E
K
I
T
2012, penyebab kematian ibu adalah pendarahan (32%), hipertesi dalam
S
kehamilan (25%), diikuti infeksi (5%), partus lama (5%) dan abortus (1%)
(Depkes RI, 2013).
Pada tahun 2008 AKI di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai
104/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kasus kematian
ibu yang dilaporkan mencapai 56 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2010
sebanyak 43 kasus. Tahun 2012 jumlah kematian ibu menurun menjadi 40
1
A
T
AR
2
sehingga apabila dihitung menjadi AKI dilaporkan sebesar 87,3 per 100.000
kelahiran hidup (Dinkes DIY, 2013).
AKI pada tahun 2011 di Kabupaten Bantul mencapai 111,2 per 100.000
kelahiran hidup, pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 52,5 per 100.000
kelahiran hidup. Target AKI tahun 2012 adalah 90 per 100.000 kelahiran hidup.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pelayanan kesehatan. Hasil Audit
Maternal Perinatal (AMP) menyimpulkan bahwa penyebab AKI pada tahun 2012
di Kabupaten Bantul adalah eklampsi 29%, pendarahan 43%, 14% akibat emboli
air ketuban, Cardiomyopati Paripartum sebanyak 14%, dan 9% akibat partus lama
AN
(Dinkes Bantul, 2013).
A YAK
K
A OG
Salah satu penyebab AKI adalah partus lama atau persalinan lama
T ANI Y
S
U .Y
(Prawirohardjo, 2008). Beberapa faktor yang memengaruhi lama persalinan antara
P AL A
R
E ER
lain: faktor power, faktor passage, faktor passanger, dan faktor psikis. 1) Faktor
power meliputi kekuatan ibu selama proses persalinan dan kontraksi selama
P
D
N
JE
persalinan melemah; 2) Faktor passage meliputi ukuran panggul ibu yang sempit
S
E
K
I
T
A
T
AR
sehingga ketidaksesuaian antara ukuran kepala janin dengan panggul ibu; 3)
S
Faktor passanger meliputi janin besar, berat badan janin, kelainan letak, prsentasi
atau posisi janin; 4) Faktor psikis meliputi kecemasan, kelelahan, kehabisan
tenaga, kekhawatiran selama proses persalinan (Jhonson & Taylor, 2005).
Faktor psikis atau psikologi dalam menghadapi persalinan antara lain
kecemasan (Danuatmaja & Meiliasari, 2008). Dampak dari kecemasan ini dapat
dilihat dengan melemahnya kontraksi persalinan atau melemahnya kekuatan
3
mengedan ibu (power), sehingga dapat menghambat kemajuan persalinan dan
dapat menyebabkan terjadinya persalinan lama (Danuatmaja & Meiliasari, 2008).
Adapun kondisi psikologi yang sering terjadi pada ibu hamil dalam proses
persalinan menurut Sarifudin (2008), antara lain: 1) Kecemasan dan ketakutan
pada dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan sendiri; 2) Timbulnya rasa tegang,
ketakutan, dan kecemasan disebabkan oleh semakin membesarnya janin dalam
kandungan yang dapat mengakibatkan ibu hamil mudah capek, tidak nyaman,
tidak bisa tidur nyenyak, dan sering kesulitan bernapas; 3) Timbul rasa jengkel,
tidak nyaman, badan selalu kegerahan, tidak sabar sehingga harmoni antara ibu
AN
dan janin yang dikandungnya tegang; 4) Sikap bermusuhan terhadp janin,
A YAK
K
A OG
disebabkan kondisi fisik ibu yang semakin berat sehingga muncul konflik-konflik
T ANI Y
S
U .Y
antara keinginan mempertahankan janinnya dan melawan kemauan untuk
P AL A
R
E ER
membuangnya cepat-cepat; 5) Muncul kecemasan dan ketakutan menghadapi
kesakitan dan risiko bahaya melahirkan bayinya yang merupakan hambatan-
P
D
N
JE
hambatan dalam proses persalinan.
S
Gangguan
E
K
TI
A
T
AR
akibat kecemasan yang dialami ibu hamil apabila tidak
S
ditangani dengan serius akan meningkat menjadi kegawatdaruratan baik pada ibu
maupun pada janin dalam proses persalinannya, karena dapat menyebabkan
lepasnya hormon stress sepertiAdreno Cortico Tropin Hormon (ACTH), kortisol,
katekolamin, β-Endorphin, Growth Hormon (GH), prolaktin dan Lutenizing
Hormon (LH)/Folicle Stimuating Hormon (FSH).Lepasnya hormon-hormon stress
tersebut mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi sistemik, termasuk diantaranya
konstriksi vasa utero plasenta yang menyebabkan gangguan aliran darah ke
4
rahim, sehingga penyampaian oksigen ke dalam miometrium terganggu dan
mengakibatkan lemahnya kontraksi otot rahim. Kejadian tersebut menyebabkan
makin lamanya proses persalinan/partus lama sehingga janin dapat mengalami
kegawatan (fetal-distress). Jika kondisi ini dibiarkan maka angka mortalitas dan
morbiditas pada ibu bersalin akan semakin meningkat (Suliswati, 2009).
Penelitian di Indonesia menunjukan ibu hamil yang mengalami kecemasan
tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur bahkan
keguguran. Penelitian lain menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kecemasan yang
tinggi ketika hamil akan meningkatkan risiko hipertensi pada kehamilan dan
proses persalinan terganggu/partus lama (Suririnah, 2005).
AN
A YAK
K
A OG
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan merasakan perasaan
T ANI Y
S
U .Y
takut, khawatir, dan cemas (Yanti, 2010). Adapun kecemasan dan ketakutan yang
P AL A
R
E ER
dirasakan ibu hamil menjelang persalinan meliputi cemas terjadi komplikasi, takut
rasa nyeri yang akan dirasakan pada saat proses persalinan, takut kondisi bayi
P
D
N
JE
cacat atau mati serta takut akan keselamatan dirinya (Tobing, 2006). Perasaan
S
E
K
I
T
takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat
S
lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan. Hal ini berarti
bahwa psikologis mempunyai korelasi terhadap kejadian partus lama yang
biasanya terjadi pada kala I dan kala II persalinan (Yanti, 2010). Lama proses
persalinan normal untuk kala I pada primigravida berlangsung kira-kira 12 jam
dan pada multigravida delapan jam. Sedangkan pada kala II persalinan normal
berlangsung
satu setengah jam pada primigravida dan setengah jam pada
multipara (Sumarah, 2009).
A
T
AR
5
Bidan sebagai tenaga kesehatan memiliki peranan yang sangat penting
dalam kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi yang dipengaruhi faktor
pelayanan. Bidan sebagai pemberi asuhan kesehatan harus dapat mengenali gejala
kecemasan dan cara mengurangi kecemasan ibu hamil dengan memberikan
penjelasan mengenai kehamilan, persalinan, kecemasan serta efeknya bagi ibu dan
janin (Oxorn & Foret, 2010).
Kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan
membawa dampak terhadap fisik dan psikis, baik bagi ibu maupun janin. Selain
itu juga dapat berpengaruh terhadap kehamilan dan proses persalinan. Setelah
AN
peneliti melakukan studi pendahuluan pada tanggal 20 Januari 2014 di Puskesmas
A YAK
K
A OG
Pleret Kabupaten Bantul, peneliti mendapatkan data berupa cakupan persalinan
T ANI Y
S
U .Y
tiga bulan terakhir (Januari - Maret 2015) sebanyak 11 persalinan, dari data
P AL A
R
E ER
persalinan tersebut didapatkan tujuh ibu bersalin secara normal, empat ibu
bersalin multipara mengalami kecemasan selama proses persalinan dan
P
D
N
JE
mengalami kala II lama (persalinan kala II berlangsung
S
E
K
I
T
memanjang dengan
waktu satu jam lebih). Selain itu peneliti juga melakukan wawancara pada
S
sembilan ibu hamil trimester III, sebanyak tujuh ibu mengatakan cemas
menghadapi persalinan dan dua orang mengatakan tidak cemas serta sudah siap
untuk menghadapi persalinan.
A
T
AR
6
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan saat studi pendahuluan,
lebih dari 50% dari 9 responden ibu hamil trimester III yang mengalami cemas.
Latar belakang tersebut yang menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan
penelitian mengenai “Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
dalam Mengahadapi Persalinan di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul
Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui bagaimana
AN
gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan
A YAK
K
A OG
di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta?
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
P
D
N
JE
Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester
S
E
K
I
T
III dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Pleret Kabupaten
Batul
S Yogyakarta.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui persentase tingkat kecemasan ibu hamil trimester III
berdasarkan umur.
b.
Untuk mengetahui persentase tingkat kecemasan ibu hamil trimester III
berdasarkan paritas.
A
T
AR
7
c.
Untuk mengetahui persentase tingkat kecemasan ibu hamil trimester III
berdasarkan pendidikan.
d.
Untuk mengetahui persentase tingkat kecemasan ibu hamil trimester III
berdasarkan pekerjaan.
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wacana ilmu pengetahuan dan sumber
pustaka khusunya dalam ilmu kebidanan tentang gambaran tingkat
kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
2.
Manfaat Praktis
a.
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
Bagi Pelayanan Kebidanan
P AL A
R
E ER
Untuk mengetahui secara nyata kecemasan yang terjadi pada ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan, sehingga dapat tercapainya
P
D
N
JE
pemberian asuhan kebidanan secara menyeluruh.
STenaga Kesehatan
Bagi
E
K
TI
b.
S
Dapat dijadikan sebagai data untuk tenaga kesehatan lainya di Puskesmas
Pleret yang menangani ibu hamil untuk menyusun upaya-upaya yang
sesuai dalam mengatasi dan mengurangi kecemasan ibu hamil trimester
III dalam menghadapi persalinan.
A
T
AR
8
c.
Bagi Pendidik
Dapat dijadikan sebagai masukkan dalam mengembangkan ilmu
khususnya ilmu kebidanan tentang kecemasan ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan.
d.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai data dasar bagi peneliti lain untuk kepentingan
pengembangan ilmu berkaitan dengan kecemasan ibu hamil trimester III
menghadapi persalinan.
E. Keaslian Penelitian
AN
A YAK
K
A OG
Penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan berhubungan
T ANI Y
S
U .Y
dengan penelitian ini adalah :
1.
P AL A
R
E ER
Putri & Novianti (2014), melakukan penelitian tentang “Hubungan
Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan Tingkat Kecemasan dalam
P
D
N
JE
Menghadapi Persalinan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Gunungtanjung
S
E
K
I
T
A
T
AR
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
S mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi persalinan. Metode penelitian menggunakan
metode survey analitik dengan pendekatan cross sectionaldengan sampel 70
orang dari 71 orang populasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mengalami
cemas dalam mengahdapi persalinan sebesar (55.7%) responden yang tidak
cemas dalam menghadapi persalinan sebesar (44.5%). Kesimpulan dari empat
9
variabel terdapat dua variabel tidak ada hubungan yaitu variabel umur p>0.05
(p=0.013) dan variabel pendidikan p>0.05 (p=0.209). Dua variabel lainya
yaitu variabel graviditas p>0.05 (p=0.013) dan variabel pendidikan p>0.05
(0.000)
terdapat
hubungan.
Perbedaan
pada
penelitian
ini
adalah
menghubungkan karakteristik ibu hamil dengan tingkat kecemasan.
Sedangkan persamaan penelitian ini adalah sama-sama menilai tingkat
kecemasan ibu hamil trimester III.
2.
Nindya, Rina, dan Wico (2014), melakukan penelitian tentang “Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester III dengan Tingkat
AN
Kecemasan Menghadapi Persalinan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
A YAK
K
A OG
mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III
T ANI Y
S
U .Y
dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan di poli Kesehatan Ibu
P AL A
R
E ER
dan Anak (KIA) Puskesmas Tuminting. Metode penelitian menggunakan
metode potong lintang. Teknik pengambilan sampel yaitu sesuai kriteria
P
D
N
JE
inklusi secara purposive sampling ini menggunakan 36 sampel. Instrumen
S
E
K
I
T
A
T
AR
penelitian menggunakan kuesioner HARS (Hamilition Ancyetas Rate Scale)
S sebanyak 14 soal dan 10 soal pengetahuan dengan menggunakan uji statistik
Chisquare dengan tingkat kemaknaan 95%, α=0.05 p=<0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil
primigravida dengan tingkat kecemasan mengahadapi persalinan mendapat
nilai p=0,000. Kesimpulan adalah ada hubungan antara pengatahuan ibu
hamil primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi
persalinan di poli KIA Puskesmas Tuminting dengan nilai yang diperoleh
10
(p=0,000≤α0,05). Perbedaan pada penelitian ini
adalah menghubungkan
pengetahuan dengan tingkat kecemasan. Sedangkan persamaan penelitian ini
adalah sama-sama menilai kecemasan ibu hamil trimester III.
3.
Risa Fahlefi (2014), melakukan penelitian tentang “Gambaran Tingkat
Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil Trimester III di
Puskesmas Bantul II Yogyakarta”. Tujuan penelitian ini adalah 1) persentase
ibu hamil trimester III yang tidak mengalami kecemasan; 2) persentase ibu
hamil trimester III yang mengalami cemas ringan; 3) persentase ibu hamil
trimester III yang mengalami cemas sedang; 4) persentase ibu hamil trimester
AN
III yang mengalami cemas berat; 5) persentase ibu hamil trimester III yang
A YAK
K
A OG
mengalami panik. Teknik pengumpulan data menggunankan kuesioner HRSA
ST
HRSA telah dibuktikan
Y
I
(Hamilton Rating Scale for Anxiety). Kuesioner
PU
N
A
.Y
memiliki validitas dan reabilitas cukup tinggi untuk melakukan pengukuran
ER
A
L
A
kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97.
P
A
T
AR
ER
D
Hasil penelitan
N menunjukkan bahwa 1) persentase ibu hamil trimester
E
StidakJ mengalami kecemasan sebanyak 2%; 2) persentase ibu hamil
III yang
E
IK
T
S
trimester III yang mengalami cemas ringan sebanyak 6%; 3) persentase ibu
hamil trimester III yang mengalami cemas sedang sebanyak 62%; 4)
persentase ibu hamil trimester III yang mengalami cemas berat sebanyak
26%; 5) persentase ibu hamil trimester III yang mengalami panik sebanyak
4%. Kesimpulan adalah mayoritas ibu hamil trimester III mengalami cemas
pada tingkat sedang sebanyak 62%, dan hanya 2% ibu hamil yang tidak
mengalami cemas. Perbedaan pada penelitian ini adalah tempat penelitian.
11
Sedangkan persamaan penelitian ini adalah sama-sama menilai kecemasan
ibu hamil trimester III.
AN
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
A
T
AR
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Pleret merupakan satu dari 27 puskesmas di Kabupaten
Bantul yang terletak di jalan Imogiri Timur KM. 9, Jati Wonokromo, Pleret
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kurang lebih 10 km sebelah timur laut
Kabupaten Bantul, sedangkan dengan ibu kota kecamatan berjarak sekitar
AN
tiga kilo meter, dengan luas wilayah 3664,12 Ha.Wilayah kerja Puskesmas
A YAK
K
A OG
yaitu Desa Bawuran terdapat tujuh dusun, Desa Pleret terdapat 11 dusun,
T ANI Y
S
U .Y
Desa Segoroyoso terdapat sembilan dusun, Desa Wonokromo terdapat 12
P AL A
R
E ER
dusun dan Desa Wonolelo terdapat delapan dusun.
P
Puskesmas Pleret resmi menjadi puskesmas rawat inap sejak tanggal
ND
E
27 Mei 2008,
S J dengan jumlah pegawai sebanyak 50 orang terdiri dari tiga
E
IK umum, satu dokter gigi, 15 bidan, tujuh perawat, satu perawat gigi,
Tdokter
S
satu apoteker, satu fisioterapi, satu rekam medis, dua pranata laboratorium
kesehatan, dua nurtisionis, 12 tata usaha, dan dua sanitarian. Pelayanan yang
diberikan di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul khususnya dalam bidang
KIA, yaitu pelayanan kehamilan pada hari Senin dan Kamis, pelayanan
persalinan buka setiap hari 24 jam, pelayanan Keluarga Berencana (KB) pada
hari Selasa, Pelayanan imunisasi pada hari Rabu, pendaftaran di buka mulai
pukul 08.00 – 14.00 WIB. Adapun prioritas program Puskesmas Pleret pada
65
A
T
AR
Pleret terdiri dari 5 (lima) desa, 4 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 47 dusun
66
tahun 2015 yaitu program pelayanan KIA untuk upaya penurunan AKI dan
AKB, program pelayanan perbaikan gizi masyarakat untuk upaya penurunan
kasus gizi buruk, penemuan dan pengobatan kasus TBC serta pemeriksaan
Ultrasonography (USG) bagi ibu hamil.
Pelayanan persalinan di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul dilayani
setiap hari 24 jam dan ditangani langsung oleh bidan sesuai dengan Asuhan
Persalinan Normal (APN) dan standar pelayanan kebidanan. Puskesmas
Pleret memiliki satu ruang bersalin yang terdiri dari dua bed persalinan, ratarata ibu bersalin dalam satu bulan berkisar lima hingga tujuh orang. Apabila
AN
terjadi kegawatdaruratan persalinan maka akan segera dilakukan rujukan ke
A YAK
K
A OG
rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
A
T
AR
67
2. Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini berdasarkan
usia, paritas, pendidikan, dan pekerjaan yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Paritas,
Pendidikan, dan Pekerjaan di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul.
Karakteristik
Frekuensi
Persentase (%)
Jumlah
2
28
7
37
5.4
75.7
18.9
100
9
28
37
24.3
75.7
100
Umur
<20
20-35
>35
Paritas
Primipara
Multipara
Jumlah
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Jumlah
Pekerjaan
Buruh
Tani
Pegawai Swasta
Wiraswasta
PNS
Lain-lain
Jumlah
3
13
18
3
37
T ANI Y
S
U .Y
D
N
JE
12
5
7
2
2
9
37
32.4
13.5
18.9
5.4
5.4
24.3
100
(Sumber: Data Primer, 2015)
S
S
E
K
TI Berdasarkan
tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 37 responden,
mayoritas usia responden berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 28
responden (75.7%), mayoritas paritas multipara sebanyak 28 responden
(75.7%), mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 18 responden (48.6%), dan
mayoritas bekerja sebagai buruh sebanyak 12 responden (32.4%).
67
A
T
AR
A YAK
K
A OG
P AL A
R
E ER
P
AN
8.1
35.1
48.6
8.1
100
68
3.
Analisa Hasil Penelitian
a. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat
Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di Puskesmas Pleret Kabupaten
Bantul Yogyakarta.
Tingkat kecemasan
Tidak Cemas
Cemas Ringan
Cemas Sedang
Cemas Berat
Cemas Sangat Berat
Jumlah
N
6
22
4
3
2
37
Persentase (%)
16.2
59.5
10.8
8.1
5.4
100
(Sumber: Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden
AN
yang paling banyak adalah dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 22
b. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan
berdasarkan umur
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Tingkat Kecemasan dalam
Menghadapi Persalinan berdasarkan Umur di Puskesmas Pleret
Kabupaten Bantul Yogyakarta.
P
D
N
JE
Kategori
S
TidakS
Cemas
E
Cemas
K
TI Cemas Ringan
Sedang
Cemas Berat
Cemas sangat Berat
Jumlah
<20
0%
0%
0%
0%
2%
100%
Umur
20-35
3.6%
71.4%
14.3%
40.7%
0%
100%
Total
>35
71.4%
28.6%
0%
0%
0%
100%
16.2%
59.5%
10.8%
8.1%
5.4%
100%
(Sumber: Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan berdasarkan umur, mayoritas
ibu berusia 20-35 tahun dalam kategori cemas ringan sebanyak 20
responden (71.4%).
68
A
T
AR
A YAK
K
A OG
responden (59.5%).
69
c. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan
berdasarkan paritas
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Tingkat Kecemasan dalam
Menghadapi Persalinan berdasarkan Paritas di Puskesmas Pleret
Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Kategori
Paritas
Primipara
0%
11.1%
44.4%
22.2%
22.2%
100%
Tidak Cemas
Cemas Ringan
Cemas Sedang
Cemas Berat
Cemas Sangat Berat
Jumlah
Multipara
21.4%
75.0%
0%
3.6%
0%
100%
Total
16.2%
59.5%
10.8%
8.1%
5.4%
100%
(Sumber: Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa kecemasan ibu hamil
AN
trimester III dalam menghadapi persalinan berdasarkan paritas, mayoritas
A YAK
K
A OG
multipara dalam kategori cemas ringan sebanyak 21 responden (75.0%).
T ANI Y
S
U .Y
d. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi
P AL A
R
E ER
Persalinan berdasarkan pendidikan
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Tingkat Kecemasan dalam
Menghadapi Persalinan berdasarkan Pendidikan di Puskesmas
Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta.
P
D
N
JE
SKategori
E
K
TI
S
Tidak Cemas
Cemas Ringan
Cemas Sedang
Cemas Berat
Cemas Sangat Berat
Jumlah
SD
SMP
0%
66.7%
0%
33.3%
0%
100%
23.1%
46.2%
15.4%
0%
15.4%
100%
Pendidikan
SMA
Perguruan
Tinggi
11.1%
33.3%
72.2%
33.3%
11.1%
0%
5.6%
33.3%
0%
0%
100%
100%
A
T
AR
Total
16.2%
59.5%
10.8%
8.1%
5.4%
100%
(Sumber: Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan berdasarkan pendidikan,
70
mayoritas berpendidikan SMA dalam ketegori cemas ringan sebanyak 13
responden (72.2%).
e. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan
berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Tingkat Kecemasan dalam
Menghadapi Persalinan berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Pleret
Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Kategori
Tidak Cemas
Cemas Ringan
Cemas Sedang
Cemas Berat
Cemas Sangat
Berat
Jumlah
Pekerjaan
Swasta
PNS
Buruh
Tani
0%
100%
0%
0%
0%
25.0%
66.7%
8.3%
0%
0%
14.3%
42.9%
26.2%
14.3%
0%
100%
100%
100%
(Sumber: Data Primer, 2015)
50%
50%
0%
0%
0%
Total
Pegawai
0%
50%
0%
50%
0%
AN
KA
100%
Lainlain
11.1%
44.4%
11.1%
11.1%
2%
16.2%
59.5%
10.8%
10.8%
5.4%
100%
A I YOG
T
S AN
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa kecemasan ibu hamil
U A. Y
P
R AL
trimester III dalam menghadapi persalinan berdasarkan pekerjaan, mayoritas
PEJENDER
bekerja sebagai buruh dalam kategori cemas ringan sebanyak 8 responden
(66.7%).
S
E
K
I
T
S
A
RT
100% A100%
K
YA
B. Pembahasan Penelitian
Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil dijelaskan berdasarkan kategori
tidak cemas, cemas ringan, cemas sedang, cemas berat, dan cemas sangat berat.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hasil penelitian pada gambaran
tingkat kecemasan ibu hamil trimester III menunjukkan bahwa mayoritas
responden dalam kategori cemas ringan sebanyak 22 responden (59.5%). Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Risa Fahlefi (2014) di
71
Puskesmas Kasihan II Bantu, yang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil
trimester III mengalami cemas ringan.
Kecemasan adalah emosi yang paling sering dialami, berupa kekhawatiran
atau rasa takut yang tidak dapat dihindari dari hal-hal yang berbahaya dan dapat
menimbulkan gejala-gejala atau respon tubuh. Orang yang memiliki pribadi
cemas memiliki risiko untuk menderita gangguan cemas lebih besar dari orang
yang tidak memiliki pribadi cemas (Stuart, 2006).
Menurut Kushartanti, dkk. (2008), kecemasan selama kehamilan
merupakan kejadian yang tidak terelakkan, hampir selalu menyertai kehamilan,
AN
dan bagian dari suatu proses penyesuaian yang wajar terhadap perubahan fisik dan
A YAK
K
A OG
psikologis yang terjadi selama kehamilan. Dengan makin tuanya kehamilan, maka
T ANI Y
S
U .Y
perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks,
P AL A
R
E ER
sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif
saat menjelang persalinan (Santrock, 2009).
P
D
N
JE
Pada tabel 4.1 hasil tabulasi berdasarkan karakteristik umur dapat dilihat
S
E
K
I
T
A
T
AR
bahwa umur ibu hamil trimester III di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul dalam
S
penelitian ini mayoritas usia 20-35 tahun sebanyak 28 (75.7%) lebih banyak dari
pada responden dengan usia <20 tahun sebanyak 2 (5.4%) dan responden yang
berusia >35 tahun sebanyak 7 (18.9%). Mayoritas usia ibu hamil di Puskesmas
Pleret Kabupaten Bantul adalah pada usia reproduksi sehat atau risiko rendah.
Usia yang dianggap paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 2035 tahun. Direntang usia ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Rahim
sudah mampu memberi perlindungan, mental siap untuk merawat dan menjaga
72
kehamilannya secara hati-hati. Kehamilan di umur kurang dari 20 tahun bisa
menimbulkan masalah, karena kondisi fisik belum 100 % siap. Beberapa risiko
yang bisa terjadi pada kehamilan di umur ini adalah kecenderungan naiknya
tekanan darah dan pertumbuhan janin terhambat (Stuart, 2006).
Hasil tabulasi berdasarkan karakteristik paritas responden yang pernah
melahirkan lebih dari sekali atau multipara sebanyak 28 responden (75.7%) lebih
banyak dari pada jumlah responden yang sudah melahirkan sekali atau primipara
yaitu sebanyak 9 responden (24.3%). Paritas merupakan frekuensi persalinan
yang pernah ibu alami. Bagi primigravida, persalinan yang dialaminya merupakan
AN
pengalaman pertama kali, sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan
A YAK
K
A OG
karena semakin dekat dengan proses persalinan. Ibu akan cenderung merasa
T ANI Y
S
U .Y
cemas dengan kehamilannya, merasa gelisah, dan takut menghadapi persalinan,
P AL A
R
E ER
mengingat ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan.
Sedangkan ibu yang pernah melahirkan sebelumnya, mungkin kecemasan
P
D
N
JE
berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya (Stuart,
S
E
K
I
T
2006).
S
Hasil tabulasi berdasarkan karakteristik pendidikan, jumlah responden
yang paling banyak adalah dengan pendidikan SMA sebesar 18 responden
(46.8%) dan paling sedikit adalah dengan pendidikan SD dan Perguruan Tinggi
sebanyak masing-masing 3 responden (8.1%). Tingkat pendidikan seseorang atau
individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat
pendidikan akan semakin mudah berfikir dan menangkap informasi baru termasuk
dalam mengurangi masalah yang ada (Stuart, 2006).
A
T
AR
73
Hasil tabulasi berdasarkan karakteristik pekerjaan, bahwa jumlah
responden yang paling banyak adalah bekerja sebagai buruh sebanyak 12
responden (32,4%). Meningkatnya penghasilan maka pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan dapat terjamin. Seorang ibu dapat mengetahui semua informasi
kesehatan mengenai dirinya dan janin yang ada dalam kandungannya, sehingga
dapat menjamin kehamilan yang aman dan menyenangkan, serta mencegah
timbulnya kecemasan (Stuart, 2006).
Pada tabel 4.3 hasil tabulasi diketahui bahwa kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan berdasarkan umur mayoritas ibu
AN
berumur 20-35 tahun dalam kategori cemas ringan sebanyak 20 responden
A YAK
K
A OG
(71.4%%). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Risa Fahlefi (2014),
T ANI Y
S
U .Y
yang menunjukkan bahwa umur tidak banyak memengaruhi tingkat kecemasan
P AL A
R
E ER
ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Ternyata hasil penelitian tidak semuanya
sama dengan teori yang ada. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kurangnya
P
D
N
JE
informasi bagi ibu hamil mengenai usia risiko tinggi untuk kehamilan dan
S
E
K
I
T
A
T
AR
persalinan. Seperti dalam jurnal Janet A. Pitro (2006), bahwa kecemasan pada ibu
S
hamil berkaitan dengan nada vegal jantung berkaitan dengan tingkat kematuran
seseorang. Dimana kematuran seseorang tidak bisa dibatasi dengan umur,
tergantung dari karakter sosial sendiri. Individu yang matur mempunyai daya
adaptasi yang lebih besar tarhadap kecemasan.
Pada tabel 4.4 hasil tabulasi dapat dilihat bahwa kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan berdasarkan paritas mayoritas
multipara dalam kategori cemas ringan sebanyak 21 responden (75.0%) dan
74
primipara dalam kategori cemas sedang sebanyak 4 responden (44.4%).
Pengalaman melahirkan pada ibu sebelumnya dapat dijadikan pembelajaran untuk
kehamilan saat ini. Akan tetapi dari hasil penelitian ini menggambarkan bahwa
kecemasan dapat terjadi pada ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari sekali.
Seperti halnya dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Syntia P.A (2012),
bahwa kecemasan juga terjadi pada ibu hamil yang telah melahirkan kesekian
kali. Hal tersebut
karena faktor budaya bahwa persalinan itu sakit dan
pengalaman buruk pada persalinan yang lalu sehingga tidak jarang menyebabkan
trauma pada ibu.
AN
Pada tabel 4.5 hasil tabulasi dapat dilihat bahwa kecemasan ibu hamil
A YAK
K
A OG
trimester III dalam menghadapi persalinan berdasarkan pendidikan mayoritas
T ANI Y
S
U .Y
pendidikan SMA dalam kategori cemas ringan sebanyak 13 responden (72.2%).
P AL A
R
E ER
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Risa Fhlefi
(2014), yang menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat
P
D
N
JE
pendidikan SMA. Tingkat pendidikan yang rendah pada seseorang akan
S orang
E
K
I
T
menyebabkan
tersebut
mudah
mengalami
kecemasan.
Ibu
yang
S
berpendidikan tinggi, cenderung lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan
keluarganya. Hal senada juga diungkapkan oleh Stuart (2006), semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang semakin besar peluang untuk mencari pengobatan ke
pelayanan kesehatan. Sebaliknya rendahnya pendidikan akan menyebabkan
seseorang mengalami stres, dimana stres dan kecemasan yang terjadi disebabkan
kurangnya informasi yang didapatkan orang tersebut.
A
T
AR
75
Pada tabel 4.6 hasil tabulasi dapat dilihat bahwa kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan berdasarkan pekerjaan mayoritas
bekerja sebagai buruh dalam kategori cemas ringan sebanyak 8 responden
(66.7%). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Risa Fahlefi (2014), yang menunjukan bahwa latar belakang pekerjaan responden
bekerja sebagai wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan tidak banyak
memengaruhi kecemasan dalam menghadapi persalinan. Ibu hamil yang bekerja
maupun yang tidak bekerja sama-sama mempunyai adaptasi yang baik terhadap
perubahan yang terjadi selama kehamilan, sehingga perubahan tersebut tidak
AN
terlalu memengaruhi kondisi fisik maupun psikologis ibu dalam menghadapi
A YAK
K
A OG
persalinan. Selain itu, kemungkinan didukung oleh faktor sosial ekonomi keluarga
T ANI Y
S
U .Y
yang cukup sehingga status kesehatan ibu terjamin. Ibu hamil senantiasa
P AL A
R
E ER
memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga
kesehatan, dan melakukan persiapan lainnya dengan baik (Prawirohardjo, 2009).
P
S
E
K
I
T
S
D
N
JE
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai
keterbatasan
yang menjadikan kurang
sempurnanya hasil penelitian. Keterbatasan penelitian ini adalah:
1.
Pengumpulan data gambaran tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan dengan menggunakan kuesioner tertutup sehingga
jawaban kurang mendalam.
2.
Desain penelitian yang digunakan hanya bersifat deskriptif kuantitatif
sehingga hanya dapat menggambarkan dalam bentuk angka-angka dan belum
diketahui kemaknaan untuk hasil yang lebih luas lagi.
A
T
AR
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan kepada 37 responden. Maka
kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1.
Persentase ibu hamil trimester III mayoritas mengalami cemas ringan
sebanyak 22 (59.5%) responden.
2.
Persentase kecemasan ibu hamil trimester III dalam kategori cemas ringan
sebanyak 71.4% adalah mayoritas umur 20-35 tahun.
3.
AN
Persentase kecemasan ibu hamil trimester III dalam kategori cemas ringan
A YAK
K
A OG
sebanyak 75.0% adalah mayoritas multipara.
T ANI Y
S
U .Y
4.
Persentase kecemasan ibu hamil trimester III dalam kategori cemas ringan
P AL A
R
E ER
sebanyak 72.2% adalah mayoritas berpendidikan SMA.
5.
Persentase kecemasan ibu hamil trimester III dalam kategori cemas ringan
P
D
N
JE
sebanyak 44.4% adalah mayoritas bekerja sebagai buruh.
S
E
K
I
T
S
1.
B. Saran
Bagi Bidan di Puskesmas Pleret
Bidan di Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul disarankan untuk tetap
memberikan konseling kepada ibu hamil trimester III tentang menghadapi
persalinan, atau dengan model lain misalnya dengan mengadakan kelas ibu
hamil dan mengajarkan teknik relaksasi untuk menurunkan kecemasan
menjelang persalinan
A
T
AR
77
2.
Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas Pleret
Diharapkan tenaga Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul untuk lebih
meningkatkan dan mengembangkan ilmu khususnya ilmu kebidanan
maternitas dan kebidanan jiwa tentang kecemasan pada ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan agar dapat memberikan asuhan kebidanan
secara optimal.
3.
Bagi Kepala Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul
Diharapkan untuk Kepala Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul untuk
memperluas ruang tunggu ANC supaya tercipta suasana yang nyaman bagi
AN
ibu hamil selama menunggu.
4.
A
T
AR
A YAK
K
A OG
Bagi Pendidik
T ANI Y
S
U .Y
Bagi pendidik diharapkan agar membekali para mahasiswa kebidanan
P AL A
R
E ER
tentang cara menangani kecemasan pada ibu hamil. Sehingga kelak dapat
diterapkan dalam praktek dan diharapkan ibu hamil yang mengalami cemas
P
D
N
JE
dapat ditangani sebagaimana mestinya.
S
E
K
I
T
5.
S
Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian serupa
diharapkan
peneliti
selanjutnya
melakukan
penelitian
yang
bersifat
menyempurnakan hasil penelitian ini, misalnya dengan mencari pengaruh
metode-metode relaksasi bagi ibu hamil trimester III dengan penurunan
tingkat kecemasan atau meneliti tentang tingkat kecemasan ibu pada saat
proses persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia, Yesie. (2012). Relaksasi untuk Ibu Hamil Trimester III. Jakarta: Puspa
Swara.
Arikunto, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakrta: Pustaka Pelajar
Bobak, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Bobak, dkk. (2005). Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Danuatmaja, B., & Meiliasari, M. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit.
Jakarta: Puspa Swara.
AN
Davies dan Craig. (2009). ABC Kesehatan Mental. Jakarta: EGC
A YAK
K
A OG
Depkes RI. (2013). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI.
A
T
AR
T ANI Y
S
U .Y
Dinkes, DIY. (2013). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012.
Yogyakarta
P AL A
R
E ER
Dinkes, Bantul. (2013). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2012.
Yogyakatra.
P
ND
E
J Buku Saku Keperawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Hasuki, L. (2009).
S
E
EGC.
IK
T
S
Farrer, H. (2011). Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Hamilton, Persis Mary. (2006). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC.
Harianto, M. (2010). Aplikasi Hypnosis (Hypnobrithing) dalam Asuhan
Kebidanan. Yogyakrta: Gosyen Publishing.
Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika
Irianti & Herlin. (2010). Buku Saku Kebidanan Askeb II (Persalinan). Jakarta:
EGC.
Janet A. Pietor, et al. (2006). Maternal Psychological Distess during Pregnancy in
Relation to Child Develoment at Age Two. Wiley on behalf of the Society for
Research in Child Development, Vol 77, No 3, pp. 573-587.
Jhonson, R dan Taylor W (2005). Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC
JNPK-KR. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI
Kartono, K. (2007). Mengenal Wanita sebagai Ibu dan Nenek. Bandung : Mandar
Maju.
Kusmiyati, dkk. (2008). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
Kushartanti, W., Soekamti, E. R., & Sriwahyuniati, C. F. (2008). Senam hamil:
menyamankan kehamilan, mempermudah persalinan. Yogyakarta: Lintang
Pustaka.
AN
Lubis, N. L. (2009). Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
Manuaba, Ida Bagus Gede. (2007). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: EGC
P AL A
R
E ER
May & Nelson. (2006). Panduan Lengkap Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
P
D
N
JE
Marmi, S.ST. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
S
E
K
I
Maryunanik,
A. (2010). Nyeri dalam Persalinan
STPenangannya”.
Jakarta: Trans Info Media.
A
T
AR
Llewellyn, S.ST. (2005). Panduan Lengkap tentang Kebidanan dan Kandungan:
Setiap Wanita. Jakarta: PT Pulitbang.
“ Teknik dan Cara
Nindy, dkk. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester
III dengan Tingkat Kecemasan Mengahadapi Persalinan. Skripsi: Bandung.
(Di akses pada tanggal 9 Desember 2014 pukul 80.30 WIB)
Nutoatmodjo, (2012). Metode Penelitian Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta
————, (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
Oxorn & Foret, (2010). Ilmu Kebidanan: Patologo dan Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica (YEM).
Prawirohardjo, S (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Putri & Novianti. (2014). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dalam
Menghadapi Persalinan. Skripsi: Tasikmalaya. (di akses pada tanggal 12
Januari 2015 pukul 11.25WIB)
Risa Fahlefi. (2014). Gambaran Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi
Persalinan pada Ibu Hamil Trimester III. KTI: Yogyakarta
Rukiyah, A.Y, dkk. (2009). Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta: CV.
Trans Info Media.
Santrock, J. W. (2009). Life Span Developmnet (Jilid I). Jakarta: Erlangga.
AN
Sarifudin, A. B., (2008). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
A YAK
K
A OG
Saryono. (2011). Kumpulan Instrumen Penelitinan Kesehatan. Yogyakarta: Mulia
Medika.
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
SDKI. (2012). Angka Kematian Ibu Melonjak, Indonesia Mundur 15 tahun.
http://theprakarsa.org/new/ck_uploads/files/Praksrsa%20Policy_Oktober_Rev
3-1.pdf. (Di akses pada tanggal 14 januari 2015 pukul 06.21 WIB).
P
A
T
AR
D
N
JE
Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik untuk pendidikan Kuantitatif. Jakrata: PT
Bumi Aksara
S
E
K
I
Stuart,
ST G. W (2006). Buku Saku Keperawatan. Jakarta: EGC
Sugiyono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sujiyantini. (2008). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
Suliswati, dkk. (2009). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
EGC
Suririnah. (2005). Stres dalam Kehamilan Berpengaruh Buruk. Jakarta: EGC
Sumarah, dkk. (2009). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya
Syntia, P.A. (2012). Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida dalam
Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Mujopurno Kecamatan
Wungu Kabupaten Madiun. Karya Tulis Ilmiah: Univesrsitas Muhamadiyah
Ponorogo. Jawa Timur.
Tobing, N. L. (2006). Keadaan Psikologi Ibu Hamil,Ayah Bunda. Jakarta:
Yayasan Aspirasi Pemuda
Videbeck, S.L. (2006). Psychiatric Mental Handbook Nursing. (3rd ed).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Wangmuba. (2009). Pengertian Kecemasan. Jakarta: EGC
Wibisono. (2008). Buku Saku Tinjauan Psikologis. Jakatra: Kencana
Widoyoko, E. P. (2012).Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Wiknjosastro dkk, (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR.
AN
Yanti. (2010). Buku Ajar Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
A YAK
K
A OG
T ANI Y
S
U .Y
P AL A
R
E ER
P
S
S
E
K
I
T
D
N
JE
A
T
AR
Download