AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Nama : Nurmalita NIM : 04201-087 Jurusan : Public Relations FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Judul Skripsi : AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS Nama : Nurmalita NIM : 04201-087 Jurusan : Ilmu Komunikasi Program Studi : Hubungan Masyarakat Jakarta, Agustus 2008 Ketua Sidang Drs. Riswandi, M. Si (.................................) Penguji Ahli Drs. A. Mulyana, M. Si (..................................) Pembimbing I Dra. Tri Diah C, M. Si (..................................) Pembimbing II Farid Hamid, M. Si (..................................) UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Judul Skripsi : AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS Nama : Nurmalita NIM : 04201-087 Fakultas : Ilmu Komunikasi Jurusan : Hubungan Masyarakat Jakarta, Agustus 2008 Disetujui dan Diterima Oleh: Pembimbing I Pembimbing II (Dra. Tri Diah C, M. Si) (Farid Hamid, M. Si) Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Kepala Bidang Studi (Dra. Diah Wardhani, M. Si) (Marheni F. Kurniawati., S. Sos, M. Si) UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI Judul Skripsi : AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS Nama : Nurmalita NIM : 04201-087 Fakultas : Ilmu Komunikasi Jurusan : Hubungan Masyarakat Jakarta, Agustus 2008 Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II (Dra. Tri Diah C, M. Si) (Farid Hamid, M. Si) UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNUKASI BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT Nurmalita (04201-087) Aktivitas Humas PT. InterMatrix Dalam Membina Hubungan Baik Dengan Pers VII + 80 halaman + 13 Lampiran Bibliografi 26 acuan (1982 – 2004) ABSTRAKSI Humas yang merupakan wakil dari instansinya berkewajiban menumbuhkembangkan hubungan harmonis dengan publik eksternal. Salah satu kegiatan Humas dengan publik eksternal adalah hubungan baik dengan media, yang dimaksud hubungan dengan media adalah terbinanya hubungan antar petugas Humas dengan orang-orang media massa. PT. InterMatrix sebagai objek penelitian, merupakan salah satu dari sekian banyak instansi atau perusahaan yang menerapkan sistem komunikasi eksternal dalam sistem organisasinya, tentunya harus memiliki hubungan baik dengan pers atau wartawan. Tujuan penelitian yang ingin di dapat oleh peneliti adalah untuk mengetahui aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers. Tinjauan pustaka yang di gunakan oleh peneliti yaitu tentang pengertian komunikasi, fungsi komunikasi, tujuan komunikasi, Humas, fungsi Humas, tugas Humas, aktivitas Humas dan Pers, pengertian dan fungsi pers, dan pengertian hubungan pers. Dalam mencari data dan informasi yang dibutuhkan, peneliti menggunakan tipe penelitian ini bersifat deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitiannya adalah studi kasus, sedangkan nara sumber atau key informan kepala Humas PT. InterMatrix, Wartawan Radio Sonora, dan wartawan surat kabar Kompas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan penelitian, maka dapat di ketahui bahwa aktivitas Humas dalam membina hubungan baik dengan pers sudah sangat harmonis. Humas dan Pers sudah dapat menemui titik terang dalam menghadapi kendala atau hambatan membina hubungan baik yang terjalin antara Humas dan Pers di PT. InterMatrix. Berdasarkan hal tersebut di ketahui bahwa pers atau wartawan bagi Humas PT. InterMatrix merupakan mitra yang sejajar bagi Humas dalam hubungan kerja, dan sebagai penyampai dan penyebar informasi kepada masyarakat serta berperan penting dalam menjalankan kontrol sosial terhadap kerja organisasi di lapangan kepada masyarakat. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Allah S.W.T, atas karuniaNya yang telah memberikan segala kekuatan dan pikiran kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini dengan judul “Aktivitas Humas PT. InterMatrix Dalam Membina Hubungan Baik Dengan Pers”. Pada kesempatan ini Peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam pembuatan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Mamah, Papah terima kasih atas doa, biaya kuliah, dukungan, kesabaran, dan perhatiannya yang tak putus sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Keluarga besar Om Sholeh, Tante Yetty terima kasih atas dukungannya 3. Pembimbing I Ibu Dra. Tri Diah C, M. Si. 4. Pembimbing II Bapak Farid Hamid, M. Si 5. Ibu Dra. Diah Wardhani, M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 6. Ibu Agustina Zubair, M. Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 7. Bapak Wimar Witoelar selaku Chairman PT. InterMatix, Ibu Erna Indriana, semua karyawan PT. InterMatix yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu, wartawan radio sonora, dan wartawan surat kabar kompas. 8. Mas Mawi, Mas Ervan, Mba Lila, Mas Pempri, dan seluruh karyawan TU Fikom UMB lainnya yang tak dapat disebut satu persatu, terima kasih atas keramahan dan kemudahan pelayanannya. 9. Perpustakaan Universitas Mercu Buana atas bantuannya yang memberikan referensi bagi peneliti. 10. My Lovely Agung Adv ’01 Mkasie atas doa, support, bawelan, dan sayangnya. 11. Teman-temanku Nova, Ri2n, Boty, Melissa, Bgenk, Ncus, Toge, Mhinoel, Waty, Rafda, Awan, Radius, Tyo, Abbe, Amar, Maky, Ozi, Sony, Susy, Opie, Diana, Ike, Melly, Fitri, dan semua teman-temanku di UMB yang masih banyak lagi yang nggak bisa aku sebutin satu-persatu thanks ya atas doa dan dukungannya. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan ataupun keterbatasan ilmu yang dimiliki peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Terlepas itu semua, kiranya hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya teman-teman Mahasiswa/i Universitas Mercu Buana. Jakarta, Agustus 2008 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Draft Wawancara dan hasil wawancara dengan kepala Humas PT. InterMatrix Lampiran 2 Draft Wawancara dan hasil wawancara dengan wartawan radio sonora Lampiran 3 Draft Wawancara dan hasil wawancara dengan wartawan surat kabar kompas Lampiran 4 Struktur Organisasi PT. InterMatrix Lampiran 5 Surat Keterangan dari PT. InterMatrix Lampiran 6 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I Lampiran 7 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II Lampiran 8 Wimar kembali Ke TV Nasional Perspektif Online Lampiran 9 Menciptakan Hubungan Baik Dengan Pers Lampiran 10 Penghargaan PR untuk InterMatrix dalam program Lifebouy dan The Body Shop “InterMatrix Communications” Lampiran 11 Pers, apa memang harus begini? Lampiran 12 Wimar Witoelar: Tekanan pers bisa dari mana saja Duta Masyarakat Lampiran 13 Amir Effendi Siregar “Sistem penyiaran yang demokratis BIODATA PENELITI Nama : Nurmalitha Alamat : Jl. Rawa Bahagia I Dalam Rt. 05 Rw. 01 No. 16 Jakarta-Barat 11450 Tempat. Tanggal Lahir : Jakarta, 8 September 1983 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia Pendidikan Formal: - SDN 10 Pagi Kedaung Jakarta-barat - SLTP Negeri 21 Jakarta-Utara - SMU Yadika I Jakarta-Barat - Universitas Mercu Buana Jakarta-Barat DAFTAR ISI Halaman JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI ABSTRAKSI DAFTAR LAMPIRAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah….….…………………………..……….…......……1 1.2. Perumusan Masalah………………………………………….……………....5 1.3. Tujuan Penelitian………………………………………….……..…..……....6 1.4. Manfaat Penelitian……………………….……………………………..........6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi…………..……...…………………………………….…….…...7 2.1.1. Fungsi Komunikasi………………………………………………..11 2.1.2.Tujuan Komunikasi….………………………………………….....12 2.2. Humas (Hubungan Masyarakat)......…....…………….....………………….12 2.2.1. Fungsi Humas..……….…...………………………………..…….16 2.2.2. Tugas Humas…...…….……………………………….………….17 2.3. Aktivitas Humas dan Pers…...…...…………………………..……..............20 2.4. Pengertian dan Fungsi Pers……………………………………………...….22 2.5. Hubungan Dengan Pers………...…...……………………...………….........23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian…….………………………….……………………....….….35 3.2. Metode Penelitian……………………………………………....…..……….36 3.3. Nara Sumber atau Key Informan ………………………………............…...36 3.4. Teknik Pengumpulan Data…………...................................................….......37 3.4.1. Data Primer………………………………………………………..37 3.4.2. Data Sekunder……………………………………………………..38 3.5. Teknik Analisis Data ……………………………………………………......38 3.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data……………………………………….39 3.7. Definisi Konsep…………...………………………………………………...39 3.8. Fokus Penelitian…. …………………………………………..…....……......40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian………………..………………………..43 4.1.1. Sejarah PT. InterMatrix…………………………………………...43 4.1.2. Visi dan Misi PT. InterMatrix….…………………………............44 4.1.3. Struktur Organisasi PT. InterMatrix………………………….......45 4.2. Kedudukan Humas Dalam PT. InterMatrix…………………………….......50 4.3. Fungsi dan Kegiatan Humas PT. InterMatrix…………………………...….51 4.3.1. Kegiatan Humas PT. InterMatrix ………………………….....…..53 4.3.2. Kegiatan Internal Humas…………………..…………....………...54 4.3.3. Kegiatan Eksternal Humas………..……………………....……....55 4.4. Hasil Penelitian……………………………………………………....….......56 4.4.1. Pers Relations……………………………………….......…...........57 4.4.2. Membina Hubungan Baik Dengan Pers…………………………..59 4.4.3. Aktivitas Humas…………………………………………………..65 4.4.4. Analisis Data……………………………………………………...72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………………………………………………………………....77 5.2. Saran………………………………………………………………………..78 5.2.1. Saran Akademis…………………………………………………..78 5.2.2. Saran Praktis……………………………………………………....79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikasi yang telah kita masuki saat ini. Hal ini akan mambawa konsekwensi pada karyawan untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya demi kelangsungan jalannya Perusahaan. Dukungan tersebut diharapkan datang dari kelompok masyarakat yang berkepentingan langsung dengan perusahaan tersebut, sebab itu tidak bisa disangkal lagi keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya tergantung pada manajemen perusahaan saja, tetapi juga citra perusahaan tersebut dari masyarakat. Hubungan Humas dengan media massa mempunyai lima sasaran yaitu : 1. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan perusahaan untuk di ketahui publik. 2. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan pers tentang hal-hal yang menguntungkan perusahaan. 3. Untuk memperoleh umpan balik tentang upaya dan kegiatan perusahaan. 4. Melengkapi data atau informasi kepada pimpinan untuk pembuatan penilaian secara tepat tentang situasi atau mempengaruhi keberhasilan kegiatan perusahaan. 1 permasalahan yang 2 5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan di landasi rasa percaya dan menghormati.1 Hubungan masyarakat disini berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga dalam rangka memberikan pengertian menumbuhkan motivasi dan partisipasi yang bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan harmonis khususnya kepada pers. Definisi Humas menurut Glenn dan Denny Griswold, dalam bukunya Your Public Relations mengemukakan definisi sebagai berikut: Humas adalah fungsi manajemen yang menilai publik, menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana untuk memperoleh pengertian dari publik.2 Humas menurut Edward L. Berneys seperti dikutip dalam bukunya Public Relations mempunyai tiga arti, yaitu: 1. Penerangan kepada masyarakat. 2. Persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat. 3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakat dan sebaliknya.3 Hubungan Masyarakat atau Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi maupun semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan- 1 F. Rachmad, PR Dalam Teori dan Praktek, Gramedia, Jakarta: 1994, hal. 56 Oemi Abdurahman, Dasar-dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung: 2001, hal. 25-26 3 Edward L. Berneys, dikutip oleh F. Rachmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1996, hal. 19 2 3 tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Sebagai lembaga yang mewakili instansi, Humas berkewajiban menumbuh kembangkan hubungan harmonis dengan publik eksternal, karena ini merupakan kunci dalam kegiatan Humas melalui keserasian hubungan, citra yang menyangkut organisasi maupun produk dapat terbentuk dan diwakili. Salah satu kegiatan Humas dalam hubungannya dengan masyarakat luar (Public Ekstern) adalah hubungan dengan media (Media Relations). Media dalam hal ini adalah media massa seperti surat kabar, majalah (media cetak), radio, televisi (media elektronik). Melalui media inilah semua pesan dapat di sampaikan secara cepat dan tepat. Dalam rangka pembinaan hubungan dengan media massa, khususnya dengan pembinaan hubungan dengan pers perlu mendapatkan perhatian yang istimewa karena pers berfungsi sebagai sarana kontrol sosial yang dalam pemberitaannya meliputi segala kehidupan rakyat. Hubungan pers di jelaskan oleh Frank Jefkin adalah suatu usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi. Humas melalui hubungan pers maka dapat menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Melihat pernyataan di atas jelas tampak bahwa hubungan pers merupakan unsur yang penting dan tidak diabaikan dalam kegiatan Humas , ada banyak media yang dapat digunakan untuk publikasi, seperti media cetak, surat kabar dan majalah yang diterbitkan secara bervariasi. Selain media cetak, audio dan audio visual pun dapat dipergunakan sebagai media publikasi. Dengan mengetahui 4 kebijaksanaan suatu media maka humas dapat merencanakan secara baik bahanbahan yang akan di publikasikan Hubungan Pers sendiri mempunyai pengertian yaitu suatu usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemehaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.4 Melihat pernyataan diatas, jelas tampak bahwa, hubungan pers merupakan unsur yang penting dan tidak mungkin di abaikan dalam kegiatan Humas suatu perusahaan, guna memperoleh publisitas yang diharapkan. Karena pada dasarnya Humas sebuah perusahaan membutuhkan pihak pers untuk menyampaikan informasi-informasi tentang perusahaan guna menciptakan dukungan positif dan opini publik dari masyarakat melalui tulisan-tulisan yang dimuat surat kabar. Tanpa hubungan baik maka aktivitas Humas dikhawatirkan tidak akan berhasil. Untuk meraih keberhasilan dalam menjalin hubungan baik dengan pihak pers, seorang praktisi Humas setidaknya mengenal dan memahami berbagai jenis media cetak dan barang cetakan yang bisa digunakan dalam menunjang kegiatan humas. Untuk memilih media mana yang akan digunakan maka petugas Humas harus membiasakan membaca surat kabar atau mejalah, maupun memperhatikan radio dan televisi. Peneliti disini berusaha menjelaskan aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan dengan pers. 4 Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, 1995, hal 98 5 Alasan peneliti memilih PT. InterMatrix karena PT. InterMatrix merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi Humas yang telah berhasil menangani krisis perusahaan dan telah berhasil menjalankan program perencanaan Humas bagi perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Konsultan Humas, PT. InterMatrix perlu melakukan hubungan yang baik dengan pihak media agar mudah untuk mempublikasikan acara dan untuk menyebarkannya informasi kepada masyarakat luas. Alasan lain adalah PT. InterMatrix lebih ingin dikenal oleh masyarakat luas melalui media. 1.2. Perumusan Masalah Kualitas yang dimiliki karyawan tidak hanya berasal dari kecerdesan, keahlian, maupun keterampilan, tapi juga dilihat dari bagaimana seorang karyawan dapat membina hubungan baik dalam lingkungannya yang berpengaruh positif untuk menumbuhkan keinginan dan semangat untuk bekerja yang maksimal. Maka itu terlihat masalah hubungan kerjasama Humas dengan pers itu penting untuk diteliti. Untuk itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana Aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam meningkatkan hubungan baik dengan pers? 6 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam Membina Hubungan Baik Dengan Pers. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Secara Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pengetahuan dan pemikiran ilmu di bidang komunikasi mengenai aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers, dan dapat menerapkan secara nyata ilmu kehumasan, khususnya dalam kehidupan organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. 2. Manfaat secara Praktis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Manusia adalah mahluk pribadi yang sekaligus juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia memerlukan manusia lain, baik secara individu maupun kelompok, sehingga terjalin hubungan akrab. Dalam membina hubungan tersebut, manusia melakukan proses komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi adalah inti dari sebuah interaksi sosial. Tidak mungkin melakukan interaksi sosial tanpa komunikasi. Sejak bangun tidur sampai menjelang tidur manusia berkomunikasi dengan orang lain termasuk dengan angota keluarga, teman kerja, pimpinan, relasi, dan seterusnya. Komunikasi interpersonal akan berhenti pada saat kita tidur. Komunikasi merupakan kebutuhan fundamental manusia yang hidup bermasyarakat, karena lewat proses ini seseorang bisa menyampaikan perasaan, pikiran, pendapat, sikap, dan informasi kepada sesamanya secara timbal balik. Dalam suatu proses komunikasi antar komunikator dan komunikan, selain masing-masing harus mengerti bahasa yang digunakan juga harus mengerti makna dari bahasa yang dipergunakan. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia yang dinyatakan dalam pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. 77 8 Berikut ini definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Everette M. Rogers, Rogers mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide di alihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih , dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.5 Proses komunikasi yang baik dapat melahirkan komunikasi yang efektif, yang berlangsung dua arah antara komunikator dan komunikan melalui pesan atau lambang-lambang yang dimengerti oleh kedua belah pihak. Pesan atau lambanglambang harus dapat menimbulkan pengaruh atau efek yang dapat merubah opini, pandangan, persepsi, ide, serta perubahan sikap dan tingkah laku komunikan. Dengan demikian, komunikasi merupakan suatu aksi atau perpindahan suatu informasi yang di komunikasikan melalui pesan verbal. Dalam komunikasi terjadi suatu proses tukar menukar informasi antar individu melalui simbol-simbol umum, tanda-tanda, perilaku khusus, atau laporan seseorang tentang suatu hal. Terkait dengan itu, komunikasi interpersonal kerap mewarnai kehidupan manusia. Komunikasi antar pribadi dilakukan melalui proses umum, yaitu pengiriman dan penerimaan pesan. Pesan dalam komunikasi dapat dipahami dalam tiga unsur yaitu: 1. Makna yang berbentuk oleh setiap orang. 2. Simbol-simbol yang dipergunakan untuk penyampaian pesan. 3. Bentuk organisasi pesan.6 5 Deddy Mulyana, Teori Komunikasi: Suatu Pengantar, Remaja Rosda Karya, Bandung: 2001, hal. 62 6 Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, Citra Aditya Bhakti, Bandung: 1994, hal. 56 9 Ilmu komunikasi dibagi dalam beberapa bentuk komunikasi sebagai berikut, yaitu: 1. Komunikasi antar personal atau antara individu yang satu dengan individu yang lain. 2. Komunikasi interpersonal atau komunikasi di dalam diri manusia antara jiwanya dan rohnya, misalnya kalau sedang merenungkan sesuatu. 3. Komunikasi transcendental atau komunikasi antar manusia dengan sang Maha Gaib melalui sembahyang, meditasi, tapa brata, semedi, dan lainlain sebagainya. Komunikasi bersifat metafisis. 4. Komunikasi kelompok yaitu di antara para anggota suatu kelompok atau antar kelompok. 5. Komunikasi massa yaitu komunikasi yang ditujukan kepada massa atau sejumlah orang banyak. Komunikasi massa, meliputi berbagai kegiatan khusus atau yang dapat disebut juga dengan istilah “spesialisasi”.7 Salah satu bentuk komunikasi yang disebutkan di atas adalah Komunikasi Massa dan dalam sebuah komunikasi, tentunya ada umpan balik (feedback) yang di terima oleh komunikator dari si komunikan, dalam komunikasi massa, umpan balik yang pada umumnya bersifat tidak langsung atau delayed atau indirect, adalah dalam bentuk surat kepada redaksi, surat dari pembaca yang dimuat dalam surat kabar dan lain sebagainya.8 7 Sastroputro, R.A. Santoso, Propaganda: Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa, Alumni, Bandung: 1991, hal. 70 8 Ibid, hal. 118 10 Komunikasi mengandung tujuan; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka atau melalui media, baik media massa maupun non-massa. Bernard Berelson dan Garry A. Stainer mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: “Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar, bilang grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya di namakan komunikasi”.9 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan prinsip komunikasi efektif adalah: 1. Jenis publik (khalayak) yang menjadi sasaran 2. Susunan pesan bagaimana yang paling tepat dan mudah dipahami 3. Saluran apa yang paling sesuai dengan sifat publik yang dituju.10 Pada prinsipnya komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikator bisa menjadi komunikan, begitu juga sebaliknya komunikan bisa menjadi komunikator. Proses penyampaian pesan atau informasi ini mrnggunakan media dan mengharapkan adanya timbal balik setelah mendapatkan pesan atau informasi tadi. 9 Bachtiar Aly, Op. Cit, hal. 49 F. Rachmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1994, hal. 7 10 11 2.1.1. Fungsi Komunikasi Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuantujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi dan dapat di manfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.11 Fungsi komunikasi tersebut adalah :12 a. Menyampaikan Informasi (To Inform) Dengan adanya komunikasi, seseorang dapat mengetahui apa yang dia ketahui kepada orang lain. b. Mendidik (To Educate) Komunikasi dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai segala hal. c. Menghibur (To Entertain) Dengan komunikasi, kita dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain. d. Mempengaruhi (To Influence) Komunikasi yang dilakukan setiap orang dapat memberikan suatu bujukan atau pengaruh terhadap orang lain. Jadi dengan adanya seluruh fungsi komunikasi di atas, terlihat bahwa komunikasi memang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan manusia untuk melakukan berinteraksi dengan sesama. 11 12 Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Garfindo Persada, Jakarta : 2004. hal 55 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi dan Teori, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung : 2005. hal 8 12 2.1.2. Tujuan Komunikasi Seperti yang telah di uraiakan bahwa komunikasi merupakan suatu bentuk kegiatan interaksi di antara sesama manusia, maka di dalam melakukan setiap kegiatan, tentunya kita memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan kegiatan komunikasi. Tujuan komunikasi tersebut di antaranya adalah:13 a. Perubahan Sikap (attitude change) b. Perubahan Pendapat (opinion change) c. Perubahan Perilaku (behaviour change) d. Perubahan Sosial (social change) Dari tujuan komunikasi tersebut dapat menjelaskan bahwa dengan komunikasi, seseorang melakukan komunikasi untuk dapat mempengaruhi orang lain dengan tujuan agar orang tersebut dapat melakukan perubahan seperti perubahan sikap dari tahu menjadi tidak tahu, perubahan pendapat dari tidak setuju menjadi setuju, perubahan perilaku dari suka menjadi tidak suka, serta perubahan sosial di mana dengan komunikasi kita dapat beradaptasi dengan siapa saja tanpa membedakan status sosial. 2.2. Humas (Hubungan Masyarakat) Untuk lebih memahami permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini, yaitu hubungan baik antara Humas dan pers, maka terlebih dahulu peneliti akan mengemukakan beberapa pengertian Humas yang didefinisikan oleh beberapa ahli. 13 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung : 2005. hal 8 13 Humas yang merupakan terjemahan dari istilah Public Relations atau PR kedua istilah ini akan dipakai secara bergantian itu terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya. Humas adalah penyelenggara komunikasi timbal balik antara suatu lembaga, komunikasi seperti ini ditujukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya suatu tujuan, kebijakan dan tujuan lembaga tersebut. Pengertian Humas yang pertama akan dideskripsikan oleh Scott M. Cutlip dan Alen H. Center yang mengatakan bahwa Hubungan Masyarakat atau Humas merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap masyarakat sebagai publiknya, mengidentifikasikan keputusan dan tata sara perusahaan untuk kepentingan publiknya, serta merencanakan dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian, pemahaman dan dukungan masyarakat.11 Pengertian Humas lainnya menurut Rex Harlow, seperti yang dikutip Onong Uchjana Effendy,12 adalah Hubungan Masyarakat merupakan fungsi manajemen yang khas. Hal ini disebabkan karena Humas memiliki tugas membantu dan pemeliharaan ikatan antara perusahaan dengan publiknya sejauh hal itu menyangkut kegiatan komunikasi, pengertian, pemahaman dan kerjasama. Dalam melakukan fungsinya maka Humas mengikutsertakan manajemen dalam permasalahan, ikut serta dalam menanggapi pendapat publik serta membantu 11 Rosady Ruslan, Praktek Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta: 1994, hal. 6 12 Onong Uchjana, Human Relations dan Public Relations, CV. Mandar Maju, Bandung: 1993, hal. 118 14 manajemen dalam menghadapi perusahaan secara efektif, dan melakukan komunikasi yang sehat. Dari dua definisi Humas diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Humas merupakan suatu fungsi manajemen yang kegiatannya bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra baik dari masyarakat. Humas mempunyai tugas untuk menciptakan opini publik yang menguntungkan semua pihak. Selain itu Humas juga berusaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya. Melalui proses timbal balik, hubungan yang harmonis timbul dari adanya pengertian bersama, mutual confidence, dan citra yang positif. Ini semua merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh Humas untuk mencapai hubungan yang harmonis dengan publiknya. Kegiatan Humas salah satunya dilakukan dengan cara komunikasi. Tetapi berbeda dengan jenis kegiatan komunikasi lainnya, kegiatan komunikasi dalam Humas mempunyai ciri-ciri tertentu, disebabkan oleh fungsi, sifat organisasi dari lembaga, di mana Humas itu berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang terlibat, terutama publik yang menjadi sasaran, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi dan sebagainya yang bersifat khas. Humas dapat menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi atau lembaga yang mewakilinya dengan publiknya, artinya peranan ini turut menentukan sukses atau tidaknya visi misi dan tujuan bersama dari organisasi atau lembaga tersebut. Adapun unsur Humas bersifat sebagai berikut15 : 15 Cutlip Center Broom, Effective Public Relations, Indeks, Jakarta : 2005. hal 4 15 1. Melaksanakan program terencana dan berkelanjutan sebagai bagian dari manajemen. 2. Menangani hubungan antara organisasi dan masyarakat. 3. Memantau kesadaran, pendapat, sikap dan perilaku di dalam dan di luar organisasi. 4. Menganalisis dampak kebijakan, prosedur dan tindakan terhadap masyarakat. 5. Menyesuaikan kebijaksanaan, prosedur dan tindakan yang diketahui bertentangan dengan kepentingan masyarakat dan kelangsungan hidup organisasi. 6. Memberi anjuran kepada manajemen perihal pembentukan kebijaksanaan, prosedur dan tindakan baru yang saling menguntungkan terhadap organisasi dan masyarakatnya. 7. Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara organisasi dan masyarakatnya. 8. Menghasilkan perubahan khusus dalam hal kesadaran, pendapat, sikap dan perilaku di dalam dan diluar organisasi. 9. Menghasilkan hubungan yang baru dan atau terpelihara antara organisasi dan masyarakatnya. Pemahaman peneliti dengan pengertian di atas bahwa suatu organiasi yang mempunyai Humas, Humas tersebut harus mampu menjembatani antara organisasi dengan lingkungan khalayaknya agar apa yang menjadi tujuan dari organisasi dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. 16 2.2.1. Fungsi Humas Setelah mengetahui arti Humas, maka pada bagian berikutnya akan dikemukakan pengertian fungsi dan tugas Humas. Hal ini merupakan hal yang penting, karena Humas merupakan wakil dari suatu organisasi yang berhubungan dan mengadakan komunikasi timbal balik dengan publik sasaran atau masyarakat lainnya. Tujuan dilakukannya komunikasi timbal balik tersebut adalah untuk membangun opini, persepsi dan citra positif bagi perusahaan. Fungsi utama Humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi.16 Menurut Cutlip, Centre dan Canfield fungsi Humas dapat dirumuskan untuk mendukung kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan. Selain itu juga untuk menjalin hubungan yang harmonis antara perusahaan dan publiknya, mengidentifikasikan pendapat publik dan tanggapan masyarakat terhadap perusahaan yang diwakilinya. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada publiknya dan memberikan ide-ide atau saran-saran kepada pihak manajemen untuk kepentingan bersama, serta untuk menciptakan komunikasi dua arah, dan mengatur jalur informasi. Humas juga berfungsi memberi informasi dari 16 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT. Raja Grafindoo Persada, 1998. hal 298 17 perusahaan kepada publiknya atau sebaliknya guna memperoleh citra yang positif dari kedua belah pihak.13 Menurut Rosadi Ruslan dalam bukunya “Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi menjelaskan fungsi Humas dalam Manajemen yaitu : 1. Mengevaluasi sikap atau opini publik. 2. Mengindentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi atau perusahaan dengan kepentingan publiknya. 3. Merencanakan dan melaksanakan aktivitas Humas.14 Merujuk kepada pendapat Cutlip, Center dan Canfield mengenai fungsi Humas, maka secara singkat dapat disimpulkan bahwa Humas berfungsi untuk menopang kegiatan manajemen untuk m\encapai tujuan yang di inginkan. 2.2.2. Tugas Humas Tugas Humas yaitu pertama, secara internal maupun eksternal Humas melakukan kegiatan dengan pendekatan informatif, dedukatif, persuasif. Akibatnya perlu dihindarkan pendekatan yang bersifat imperaktif dan positif. Tugas Humas yang kedua adalah melakukan kegiatan komunikasi lewat kegiatan yang dilakukan secara berencana dan terus-menerus. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi keterampilan komunikator, pesan yang disampaikan akurat, obyektif, punya daya pengaruh yang kuat guna berhasilnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan.15 13 Rosady Ruslan, Praktik Solusi Publik Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra,, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta: 1994, hal. 20 14 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Jakarta: 2001, hal. 26 15 A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta: 1993, hal. 53 18 Dalam praktek sehari-hari tugas Humas meliputi kegiatan penyelenggaraan penyampaian informasi baik dalam bentuk lisan maupun tertulis atau dalam bentuk gambar kepada publiknya, dengan demikian publik memperoleh pengertian yang komprehensif mengenai keadaan perusahaan. Selain itu tugas Humas lainnya adalah untuk memonitor dan mengevaluasi tanggapan publik, serta mempelajari dan menganalisa reaksi publik, baik mengenai kebijakan perusahaan maupun segalamacam pendapat. Humas juga harus menjaga hubungan baik dengan publik dan media massa untuk mendapatkan opini publik yang menguntungkan perusahaan.16 Dari pernyataan-pernyataan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Humas pada hakekatnya berusaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan masyarakat. Humas juga berusaha untuk menciptakan pengertian, goodwill dan penerimaan masyarakat terhadap organisasinya. Pada dasarnya keberadaan Humas pada setiap lembaga atau instansi merupakan suatu keharusan dalam rangka memperkenalkan kegiatan dan aktivitas kepada masyarakat yang merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya interaksi serta penyebaran informasi kepada khalayak melalui media cetak, elektronik dan lain-lain. Meskipun memang harus diakui bahwa masih dirasakan terbatasnya wewenang Humas. Hal ini mungkin disebabkan kedudukan Humas pada suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang melaksanakan proses administrasi 16 Ibid. Hal. 54 19 perusahaan dengan kaku dikhawatirkan akan menghambat aktivitas pekerjaan Humas itu sendiri baik kualitas, keterampilan dan lain-lain. Pada prinsipnya Humas merupakan fungsi top-management. Oleh karena itu Humas pada suatu perusahaan sebaiknya langsung berada di bawah pimpinan utama. Dengan kedudukan seperti itu, maka seorang Humas diharapkan dapat dengan mudah melaksanakan tugasnya. Sehingga ia dapat bertindak cepat dalam memberikan informasi yang aktual kepada publiknya.17 Dalam melaksanakan tugasnya, seorang petugas Humas seringkali berhubungan dengan media massa, baik cetak maupun elektronik mulai dari wartawan, reporter sampai redaktur surat kabar. Sebagai konsekuensinya, petugas Humas diharapkan mampu untuk mengembangkan interaktif yang positif dengan media massa sebagai mitra kerja. Hal ini dilakukan agar perusahaan atau lembaga memperoleh tempat dalam pemberitaan media massa. Akibatnya petugas Humas harus dapat mengerti peranan media massa yang mengharuskan aktualitas serta nilai akurasi berita.18 Dengan media cetak maupun media elektronik dalam rangka memperoleh pemberitaan pers yang positif. Kegiatan tersebut meliputi: 1. Menulis dan menyiarkan Press Release, foto-foto dan artikel-artikel yang khas mengenai kegiatan perusahaan. 2. Mengorganisasi konferensi pers, resepsi perss dan kunjungan para wartawan ke perusahaan. 3. Mengatur wawancara antara pimpinan perusahaan dengan pihak pers. 17 F. Rahmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1994, hal. 142-143 18 Ibid. Hal. 143 20 2.3. Aktivitas Humas dan Pers Menurut H. Nawi Muthiani dalam bukunya : Humas Pemerintah, komunikasi yang dilakukan antara Humas khususnya Humas Pemerintahan dengan publik eksternal dapat diselenggarakan dengan: a. Press Realese Di dalam kegiatan Kehumasan Press release, merupakan kegiatan yang utama dan paling banyak dilakukan, karena kegiatan ini mudah dikerjakan dan pengaruhnya cukup luas, karena dengan press release yang dibuat oleh Humas kemudian diserap oleh wartawan atau kantor berita disebar luaskan diberbagai massa media dapat dibaca atau didengar oleh pembaca surat kabar, pemirsa televisi ataupun mendengar dari berbagai radio sebagai berita. b. Penerbitan Majalah Majalah berguna bagi eksternal publik, berfungsi sebagai media untuk menyampaikan tentang apa yang dilakukan oleh organisasi mengenai personil, produk ataupun hal lain yang merupakan bahan informasi bagi khalayak umum. c. Pameran Pameran berguna untuk menerangkan dan memberi penjelasan yang sejelas-jelasnya kepada publik mengenai suatu kegiatan organisasi. Dalam pameran di sediakan benda-benda baik asli atau miniatur, yang akan memperjelas publik didalam pemberian informasi. Juga mengungkapkan data berupa grafik, foto-foto, gambar dan lain-lain. 21 d. Film Dokumenter Walau tidak sesering Press release, melalui film dokumenter perkembangan organisasi dapat diingat dan evaluasi dari waktu ke waktu dan kita dapat melihat pula perkembangan dann kemajuan yang dicapai oleh organisasi kita. e. Penyebaran Surat Langsung Banyak perusahaan atau instansi meminta masyarakat untuk memberikan tanggapannya terhadap suatu produk atau kebijaksanaan yang baru saja di berlakukan atau di edarkan. Perusahaan atau organisasi akan mendapat umpan balik dari kegiatan penyebaran surat langsung yang berisi tanggapan berupa koreksi-koreksi ataupun kemajuan dari pada organisasi atau perusahaan. f. Pembuatan Poster dan Papan Pengumuman Fungsi daripada poster adalah sebagai upaya untuk menarik perhatian. Jadi pembuatan poster didasarkan pada fungsinya. Papan pengumuman juga merupakan peralatan yang efektif di dalam suatu instansi, ini diperlukan untuk memajang baik pengumuman-pengumuman atau poster, surat-surat edaran dan lain-lain yang perlu di ketahui anggota atau karyawan. g. Konferensi Pers Dilakukan bila ada hal-hal penting yang perlu diketahui oleh orang banyak. Keterangan detail tentang hal yang perlu diketahui oleh umum 22 diserap terlebih dahulu oleh wartawan sebagai penyaring berita yang tidak mungkin dijelaskan hanya dengan press release.19 2.4. Pengertian dan Fungsi Pers Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai pengertian dan fungsi pers. Bagian pertama tulisan ini akan mengulas tentang pengertian pers. 1. Pengertian Pers Pers sering diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan yang merupakan sub sistem dari sistem kemasyarakatan tenpat ia beroperasi, bersama-sama subsistem lainnya. Dengan demikian maka pers tidak dapat hidup mandiri, tetapi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.20 Ruang lingkup kegiatan pers sendiri meliputi kegiatan penerbitan yang teratur waktu terbitnya. Kegiatan ini umumnya dilengkapi dengan alat-alat milik sendiri atau perusahaan berupa percetakan, alat-alat foto, mesin-mesin stensil atau alat-alat teknik lainnya. 2. Fungsi Pers Pada bagian berikutnya akan dijabarkan mengenai fungsi pers, yaitu meliputi: a. Menyiarkan Informasi Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi, mengenai berbagai hal di bumi ini: mengenai 19 H. Nawi Muthiani, Humas Pemerintah, Sesion Polri 1986, hal. 109-131 Onong Uchjana Effendi, Human Relations dan Public Relations, CV. Mandar Maju, Bandung: 1993, hal. 149 20 23 peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain dan sebagainya. b. Mendidik Sebagai sarana pendidikan massa, pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau berita bergambar juga mengandung aspek pendidikan. c. Menghibur Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat pers untuk mengimbangi berita-berita berat dan artikel yang berbobot. Isi surat kabar atau majalah bersifat hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok dan sebagainya. d. Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi, yang menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.21 2.5. Hubungan Dengan Pers Hubungan pers (press relations) adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang optimal atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau 21 Ibid. Hal 64 24 perusahaan yang bersangkutan. Tujuan pokok diadakannya hubungan pers adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, jadi jelas bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan atau klien demi mendapatkan suatu citra yang lebih indah daripada aslinya di mata umum. Kriteria kejujuran dan kenetralan itu juga harus dipegang teguh oleh kalangan praktisi Humas. Setiap pesan atau berita yang mereka sampaikan kepada masyarakat melalui pers haruslah sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Baik atau buruknya Humas diukur berdasarkan kejujuran dan sikap netralnya. Membina hubungan yang baik dengan pihak pers merupakan salah satu ukuran akan berhasil atau tidaknya fungsi atau tugas Humas. Hal ini dilakukan dengan melihat sejauhmana kegiatan Humas berguna bagi perusahaan. Kegunaan tersebut bisa dilihat dari sejauh mana pemberitaan pers itu dapat menghasilkan citra positif di mata publik atau masyarakat, sebagai hasil kerja sama yang baik antara pihak Humas dengan pihak pers. Bagi Humas suatu perusahaan, media massa merupakan “penyambung tangan” untuk menjangkau publik yang terbesar begitu banyak dalam wilayah yang demikian luas. Hubungan pers sebagai sebuah hubungan kerja yang terkait antara para petugas Humas dengan orang-orang pers untuk kegiatan penyebaran informasi dalam media berita.22 22 H. Djafar Assegaf. 1982. Humas Dalam Praktek. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. Hal 37 25 Sementara hubungan dengan media massa diartikan sebagai sebuah hubungan yang di dalamnya terjalin kerjasama antara Humas dengan pihak media massa seperti redaktur surat kabar dan majalah, wartawan radio atau reporter televisi.23 Menurut Onong U. Effendy, pers dapat dijelaskan dengan dua pengertian yaitu pers dalam arti sempit dan luas. Pers dalam arti sempit adalah media massa cetak yang meliputi, surat kabar, majalah, tabloit dan sebagainya. Sedangkan dalam arti luas, meliputi media massa cetak dan elektronik. Dengan demikian pers dalam arti luas meliputi seluruh media cetak seperti, surat kabar, majalah, tabloit, radio, dan televisi.24 Menurut Liliweri Alo dalam bukunya berjudul Memahami peran komunikasi massa dalam masyarakat, tujuan dari pers atau media dalam masyarakat adalah: 1. Informasi a. Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia. b. Menunjukkan hubungan kekuasaan c. Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan. 2. Korelasi a. Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi 23 Onong Uchjana Effendi. 1993. Human Relation & Public Relations. CV. Mandar Maju, Bandung. Hal 64 24 Onong Uchjana Effendy, Loc. Cit, hal. 90 26 b. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan c. Melakukan sosialisasi d. Mengkoordinasikan beberapa kegiatan e. Membentuk kesepakatan f. Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif 3. Kesinambungan a. Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru b. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai 4. Hiburan a. Menyediakan hiburan, pengalihan, perhatian, dan sarana relaksasi b. Meredakan ketegangan sosial 5. Mobilisasi a. Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.25 Dalam buku berjudul Teori dan Profesi Kehumasan Serta aplikasinya di Indonesia, M. Linggar Aggoro memberikan definisi hubungan pers (press relations) sebagai berikut: “Hubungan pers (press relations) adalah upaya-upaya untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas dalam 25 Liliweri, Alo, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Citra Aditya Bhakti, Bandung: 1991, hal. 70-71 27 rangka menciptakan pegetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan”.26 Berdasarkan pada pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa hubungan dengan pers adalah upaya atau tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh manajer atau staf Humas dengan pers melalui hubungan yang baik dengan harapan akan tercapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu informasi dari Humas kepada publik ektern perusahaan, sehingga tercipta pengetahuan dan pemahaman bagi publik tersebut. Sedangkan Djaffar H. Assegaff dalam buku Hubungan Masyarakat Dalam Praktek mengatakan bahwa “Hubungan pers yaitu hubungan yang terjalin antar pejabat-pejabat Humas dengan orang-orang pers atau wartawan di dalam kegiatan penyebaran informasi”.27 Sesuai dengan tujuan pokok di adakan hubungan pers menurut Linggar Anggoro dalam buku Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, yaitu: “Menciptakan pengetahuan dan pemahaman, jadi jelas bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan atau organisasi demi mendapatkan suatu citra atau sosok yang lebih indah daripada aslinya di mata umum”.28 26 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta: 2000, hal. 152 27 Djaffar H. Assegaff, Hubungan Masyarakat dalam Praktek, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 37 28 Ibid, hal. 153 28 Menurut Bland, Theaker dan Wragg dalam buku berjudul Hubungan media yang Efektif, yang mengatakan bahwa “Tujuan sebenarnya dari hubungan pers adalah untuk menaikkan reputasi suatu perusahaan serta produknya, dan untuk mempengaruhinya serta memberitahukan kepada khalayak sasarannya”.29 Dalam menjalankan Hubungan dengan pers Frank Jefkins menjabarkan kegiatan-kegiatan Press Relations sebagai berikut: 1. Menyusun dan mendistribusikan sajian berita (news release), foto-foto dan berbagai artikel untuk konsumsi kalangan media massa 2. Mengorganisasikan konferensi pers, termasuk acara resepsi dan kunjungan kalangan media massa ke organisasi atau perusahaan 3. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pihak media massa 4. Mengatur acara wawancara antara kalangan pers, radio dan televisi dengan pihak manajemen 5. Mengatur acara-acara resmi, misalnya saja dalam acara peresmian suatu gedung baru, termasuk mengatur para tamu undangan dan media massa yang datang meliput.30 Dari kedua definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara Humas dengan Pers merupakan hubungan yang bersifat menguntungkan bagi kedua belah pihak. Tentu saja Humas tidak cukup dengan hanya membina hubungan dengan pihak pers saja, tetapi juga selayaknya memperlakukan mitra kerjanya dari kalangan pers, dengan sikap yang positif. Sehingga hubungan dengan wartawan 29 30 Bland, Theaker & Wargg, Hubungan Media yang Efektif, Erlangga, Jakarta: 2004, hal. 52 Frank Jefkins, Op. Cit, hal. 30 29 disikapi seolah-olah akan terus berhubungan untuk jangka waktu yang panjang. Selain itu, staf Humas juga selanjutnya bersikap tidak mengambil keuntungan sendiri dari mitra kerjanya tersebut.31 Setelah menjabarkan asas-asas yang harus diperhatikan oleh petugas Humas, maka berikutnya akan dijelaskan beberapa sasaran dalam membina hubungan dengan pers antara lain; untuk memperoleh penyiaran tentang kegiatan dan langkah perusahaan yang dianggap layak untuk diketahui oleh publik. Selain itu dalam pemberitaan pers dapat diperoleh berita-berita yang relatif tidak merugikan perusahaan. Terjalinnya hubungan yang baik dengan pers maka dapat diperoleh umpan balik yang tepat mengenai aktivitas perusahaan.32 Telah peneliti kemukakan sebelumnya mengenai konsep hubungan pers (press relations) dan pentingya membina hubungan baik dengan pers. Namun, dalam membina hubungan baik dengan pers di perlukan upaya dan usaha yang harus dilakukan oleh seorang praktisi atau departemen Humas. M. Linggar Anggoro menjelaskan bahwa prinsip umum yang perlu diperhatikan oleh setiap praktisi Humas dalam upaya menciptakan dan membina hubungan baik dengan pers adalah: 1. Memahami dan melayani media. Dengan berbekal semua pengetahuan tentang pers, maka seorang praktisi Humas akan mampu menjalin kerjasama dengan pihak media. Ia juga akan dapat menciptakan suatu hubungan timbal baik yang saling menguntungkan. 31 ibid. Hal. 119-120 F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1994, hal. 142-143 32 30 2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. Para praktisi Humas harus senantiasa siap menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat di mana saja dan kapan saja hal itu di butuhkan. Hanya dengan cara inilah ia akan dinilai sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh para jurnalis. Bertolak dari kenyataan itu, maka komunkasi timbal balik yang saling menguntungkan akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara. 3. Menyediakan salinan yang baik. Misalnya saja menyediakan reproduksi foto-foto yang baik, menarik dan jelas. Dengan adanya teknologi input lansung melalui komputer (teknologi ini sangat memudahkan koreksi dan penyusunan ulang dari suatu terbitan, seperti siaran berita (news release)), penyediaan salinan naskah dan fotofoto yang baik secara cepat menjadi semakin penting. 4. Bekerja sama dalam penyediaan materi. Sebagai contoh, petugas Humas dan jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokohtoko tertentu. 5. Menyediakan fasilitas verifikasi. Para praktisi Humas juga perlu memberi kesempatan kepada para jurnalis untuk melakukan verifikasi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima. Contoh konkretnya, para jurnalis itu diizinkan untuk langsung menengok fasilitas-fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang hendak diberitakan. 31 6. Membangun hubungan personal yang kokoh. Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerjasama, dan sikap saling menghargai profesi masing-masing.33 Djaffar H. Assegaf mengemukakan enam pegangan yang harus ditaati oleh praktisi Humas untuk mendapatkan hubungan yang serasi dengan pers, yaitu: 1. Sikap berterus terang 2. Berikan pelayanan yang sebaik-baiknya 3. Jangan mengemis atau menjilat 4. Jangan meminta untuk menutupi informasi 5. Jangan membanjiri media dengan publisitas 6. Usahakan membuat daftar wartawan yang anda hubungi Sedangkan Frazier Moore mengemukakan, upaya dalam membina hubungan pers yang harmonis adalah: 1. Sikap saling menghargai antar kedua belah pihak (mutul appreciation) 2. Saling pengertian tentang peranannya yang sedang menjalankan fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing (mutul understanding) 3. Saling mempunyai akan peranannya demi kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak (mutual confidence) 4. 33 Ibid, hal. 155 Sikap saling toleransi dari kedua belah pihak. (tolerance)34 32 Menurut Bland, Theaker dan Wragg dalam buku berjudul Hubungan Media yang efektif, memiliki hubungan yang baik merupakan hal yang relevan dan memiliki tiga keuntungan, yaitu: 1. Merangsang timbulnya gagasan-gagasan baru dari seseorang yang selalu memperhatikan apa yang diinginkan oleh program. 2. Penawaran yang diajukan ke program, akan menjadi lebih dipercaya jika penghubungnya sudah dikenal oleh orang-orang program tersebut. 3. Walau tidak terbebas dari “hal-hal yang memberatkan”, setidaknya orangorang program akan memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum memberikan perlakuan yang keras.35 Seperti telah dijelaskan di atas mengenai hubungan dengan pers, baik dalam bentuk fungsional maupun dalam bentuk pendekatan-pendekatan pribadi antara pihak pejabat Humas dan pers, maka lebih lanjut perlu diketahui bentukbentuk hubungan pers yaitu antara lain: 1. Kontak Pribadi Pokok permasalahan hubungan pers yang keberhasilannya tergantung “apa dan bagaimana” kontak pribadi antara kedua belah pihak itu terjadi secara informal, adanya kejujuran, saling pengertian dan saling menghormati serta kerja sama yang baik demi tercapainya tujuan atau publikasi yang positif. 34 35 Frazier Moore, Op. Cit, hal. 35 Bland, Theaker & Wragg, Op. Cit, hal. 127 33 2. Pelayanan Informasi atau Berita Pihak Humas memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pihak pers dalam bentuk pemberian informasi, publikasi dan berita baik tertulis, tercetak: press release, news letter, photo press, maupun yang terekam yaitu video release, cassets release, cassets recorder, slide film dan lainlainnya. 3. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat terjadi. Untuk mengantisipasi kemungkinan permintaan yang sifatnya mendadak dari pihak pers mengenai wawancara, konfirmasi dan sebagainya, maka Humas harus bersiap untuk melayani demi menjaga hubungan baik yang selama ini telah terbina, dan menjaga citra serta nama baik bagi nara sumbernya.36 Frank Jefkins secara umum menggambarkan tiga macam peristiwa atau acara pers yang bersifat resmi yaitu: 1. Konferensi Pers Sebuah pertemuan dimana para jurnalis sengaja berkumpul untuk mendapatkan informasi perihal topik yang tengah hangat dibicarakan. 2. Resepsi Pers Acara kumpul kalangan pers ini biasanya lebih bersifat menyenanagkan, lebih direncanakan dan terorganisir. Para jurnalis diundang untuk meliput suatu acara. 36 Alex Sobur, Analisis Teks Media, penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2002, hal. 31 18 Rosady Ruslan, Praktek Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta: 1994, hal. 156-157 34 3. Kunjungan Pers Para jurnalis diundang guna mengunjungi sebuah pabrik, atau menghadiri acara pembukaan kantor baru yang di susul dengan peninjauan bersama, atau acara demonstrasi produk baru.37 Sedangkan yang bersifat tidak resmi dijabarkan oleh Rosady Ruslan meliputi kegiatan: 1. Keterangan Pers Keterangan yang diberikan oleh nara sumber yang dilaksanakan kapan saja dan dimana saja, tanpa ada pemberitahuan resmi. Keterangan ini bisa dilakukan melalui telepon kepada wartawan yang bersangkutan. 2. Wawancara Pers Wawancara yang dilakukan atas inisiatif wartawan setelah melakukan perjanjian atau konfirmasi dengan para nara sumber.38 Kegiatan-kegiatan tersebut akan berjalan dengan lancar apabila dilandasi oleh hubungan yang baik antara kedua belah pihak. 37 Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, Jakarta: 1995 Rosady Ruslan, Praktik Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta: 1994, hal. 180-181 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskriptif yang hanya mengumpulkan informasi secara rinci dan berusaha memaparkan saja, tanpa melakukan pengujian terhadap suatu hipotesa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian Deskriptif hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu permasalahan atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya bersifat mengungkapkan fakta yakni hasil penelitian tersebut menekankan pada gambaran secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.38 Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku 3. Membuat perbandingan atau evaluasi 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari penglaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.39 38 39 Hadari Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada Univercity 1985. Hal 131 Rakhmat Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2000. Hal 25 77 36 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah studi kasus. Teknik penelitian ini berguna untuk menyelidiki gejala aktual, dalam konteks kehidupan nyata, di mana batas-batas antar gejala dan konteks tidak tergambar jelas dan menggunakan sumber fakta ganda.40 Robert K. Yin menjelaskan secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why sebagai salah satu metode penelitian, studi kasus berkaitan dengan strategi yang menekankan adanya pertanyaan bagaimana dan mengapa karena peneliti memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa masa kini yang akan diselidiki dengan fenomena masa kini.41 3.3. Narasumber atau Key Informan Nara Sumber atau key informan adalah orang-orang dalam pada latar penelitian dan mereka adalah orang-orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.39 Penetapan nara sumber bersifat purposive, maksudnya adalah nara sumber sengaja dipilih dengan pertimbangan nara sumber tersebut mampu membantu peneliti mendapatkan data-data untuk menjawab permasalahan. Orang-orang yang dipilih untuk di wawancarai disebut sebagai key informan atau key person karena 40 Narbuko Kholid dan H Abu Achmad. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Bumi Aksara 1997. Hal 46-47 41 Robert K Yin. Study Kasus (Desain dan Metode). Ahli Bahasa M Djanji. Jakarta : PT. Raja Grasindo Perkasa 1995. Hal 1 39 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 90 37 mampu memberikan data-data secara jelas dan lengkap. Ini berarti mereka membantu mengungkapkan apa yang hendak dicari oleh peneliti dan karenanya mereka tidak di sebut sebagai responden tapi informan.40 Dalam penelitian ini peneliti melengkapi data serta memperoleh informasi mengenai Aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam Membina Hubungan Baik dengan Pers dengan narasumber: 1. Ibu Erna Indriana Kepala Humas PT. InterMatrix, 2. Bapak Yasin Hidayat selaku Wartawan Radio Sonora, dan 3. Bapak Dwi Priatna selaku wartawan surat kabar Kompas. Alasan pemilihan narasumber diatas karena mereka bisa memberikan informasi dalam membina hubungan baik dengan pers. Nara sumber atau key informan tersebut merupakan pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan aktivitas Humas PT. InterMatrix sehingga peneliti dapat memenuhi data-data yang akurat yang dibutuhkan dalam penelitian. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Beberapa cara yang dilakukan untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini antara lain: 3.4.1. Data Primer Wawancara langsung, yaitu melakukan prosedur wawancara mendalam dengan Kepala Humas PT. InterMatrix, wartawan radio Sonora Humas PT. InterMatrix, wartawan surat kabar Kompas. 40 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kuantitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya Cetakan ketiga, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2003, hal. 187 38 Peneliti menyampaikan sejumlah pertanyaan dalam wawancara, dimana jawaban tersebut nantinya akan di analisis sebagai data pendukung untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. 3.4.2. Data Sekunder Untuk memperoleh dan melengkapi data penelitian, maka penelitian mendapatkan data sekunder studi kepustakaan yaitu berupa buku-buku yang relevan dengan topik penelitian serta data dokumentasi dari aktivitas media relations Humas PT. InterMatrix. 3.5. Teknik Analisis Data Analisa data merupakan penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, berdasarkan data yang diperoleh maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian kualitatif peneliti menganalisis data di lapangan harus secara konsisten dan berulang dengan merujuk pada pertanyaan penelitian. Hal ini diupayakan agar setiap tahap pengumpulan data terpadu oleh fokus yang jelas sehingga observasi dan interview selanjutnya makin terfokus, menyempit dan menukik ke dalam.42 42 . A. Alwasilah. Chaeder. Pokoknya Kualitatif. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya dan Pusat Study Sunda 2002. Hal 158 39 3.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian ini menggunakan teknik analisa keabsahan data Triangulasi yaitu dengan memeriksa kebenaran data yang diperoleh dari Humas PT. InterMatrix kepada pihak lain yang dipercaya. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan perbandingan terhadap data tertentu. Data yang diperoleh dengan wawancara yang mendalam dengan narasumber yaitu Ibu Erna Indriana selaku Kepala Humas PT. InterMatrix, Bapak Yasin Hidayat selaku wartawan Radio Sonora, dan Bapak Dwi Priatna selaku wartawan surat kabar Kompas. Dikumpulkan, disajikan atau dideskrifsikan dan dijabarkan sehingga diperoleh pemahaman. 3.7. Definisi Konsep a. Aktivitas Humas adalah suatu kegiatan yang rutin dan berkesinambungan yang di lakukan oleh seseorang Humas untuk mempublikasikan program-program kerja dan meningkatkan eksistensi instansinya. b. Humas adalah suatu kegiatan yang mengupayakan terciptanya niat baik dan saling pengertian antara organisasi dengan khalayak. c. Pers Relations di artikan sebagai usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. 40 d. Membina hubungan baik dengan Pers Segala upaya dalam membina hubungan dengan pers untuk menciptakan pengetahuan dan pemahaman. 3.8. Fokus Penelitian Hubungan dengan pers, yang memungkinkan kita untuk mengenal mereka lebih dekat, di antaranya: 1. Kontak pribadi (personal contact) Pada dasarrya, keberhasilan pelaksanaan hubungan dengan pers tergantung “apa dan bagaimana” kontak pribadi antara kedua belah pihak yang dijalin melalui hubungan informal. Hubungan dibangun atas dasar kejujuran, pengertian, dan saling menghormati serta kerja sama yang baik demi tercapainya tujuan atau publikasi positif. 2. Pelayanan informasi berita (news service) Pelayanan yang maksimal dapat diberikan oleh Humas kepada pihak pers dalam bentuk pemberian informasi, publikasi, dan berita baik tertulis, tercetak (press release, news letter, photo press), maupun yang terekam (video release, cassets recorder, slide film). 3. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat (contingency plan) Demi menjaga hubungan baik dengan pers, seorang Humas harus siap mengantisipasi dan melayani adanya kemungkinan permintaan yang bersifat mendadak. Bentuknya berupa wawancara maupun konfirmasi yang dilakukan oleh pers. 41 Kegiatan Humas yang sering melibatkan pers membuat keduanya banyak melakukan hubungan kerja sama baik secara fungsional maupun individual. Kerja sama tersebut dapat diwujudkan dalam dua cara, yaitu: 1. Kontak secara formal pada event tertentu yang sengaja dirancang, seperti: a. Konferensi pers (press conference) Konferensi pers adalah suatu pertemuan (kontak) khusus dengan pihak pers yang bersifat resmi atau sengaja di selenggarakan oleh Humas dalam upaya pemberian informasi serta menjelaskan suatu rencana atau permasalahan tertentu (klarifikasi). b. Wisata pers (press tour) Wisata pers adalah event yang di selenggarakan perusahaan atau organisasi di mana Humas mengajak rekan pers untuk pergi ke suatu tempat dengan tujuan untuk meliput acara tertentu yang ada kaitannya dengan organisasi. c. Resepsi pers (press gathering formal) Resepsi pers adalah jamuan pers yang bersifat sosial dan lebih formal. Hal ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara perusahaan dengan kalangan pers. Seperti peringatan HUT perusahaan, peringatan hari besar, dan lain-lain. d. Taklimat pers (press briefing) Acara ini termasuk jumpa pers resmi diselenggarakan secara periodik. Biasanya taklimat pers di anggarkan pada awal atau akhir bulan atau tahun oleh Humas maupun pejabat perusahaan. Pertemuan ini memungkinkan satu sama lain berdiskusi atau berdialog dan saling memberikan masukan. 42 Disisi lain, pers akan diberikan kesempatan untuk menggali seluas-luasnya informasi maupun masalah yang sedang aktual. Pers diharapkan memiliki pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan sebelum membagi informasi tersebut kepada masyarakat. 2. Kontak informal yang tidak direncanakan sebelumnya, bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan tanpa undangan resmi, seperti: a. Wawancara pers (press interview) Biasanya inisiatif wawancara datang dari pihak pers setelah melalui perjanjian atau konfirmasi dengan narasumbernya terkait dengan masalah tertentu. Hasil wawancara tersebut sepenuhnya menjadi milik pers. b. Jamuan pers secara informal (press gathering informal) Terkait dengan pembinaan hubungan baik (good relationship), Humas menyelenggarakan acara sosial keagamaan ataupun aktivitas olah raga yang sifatnya lebih santai (informal). Bentuk kontak ini menekankan personal approach atau pendekatan pribadi antara perusahaan dengan pers. Maksudnya untuk membangun hubungan saling keakraban, saling pengertian, saling mengenal, saling mendukung, dan saling menghormati profesi satu sama lain sebagai mitra kerja positif. 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah PT. InterMatrix PT. InterMatrix berdiri pada tahun 1985 oleh Bapak. Wimar Witoelar. Pada saat itu PT. InterMatrix adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, PT. InterMatrix membantu perusahaan-perusahaan yang ingin memperbaiki sistem manajemennya. Seiring dengan berjalannya waktu PT. InterMatrix membuka divisi baru divisi komunikasi pada tahun 1995. Divisi komunikasi ini berkembang dan berubah menjadi konsultasi Humas atau PR Consultant, sementara untuk divisi manajemen dengan sendirinya semakin menurun, dikarenakan pada saat itu Indonesia sedang mengalami krisis moneter yang berkepanjangan, sehingga banyak perusahaan yang gulung tikar atau bangkrut. Dalam divisi komunikasi, produk awal yang dikeluarkan oleh PT. InterMatrix adalah acara TV, talkshow (Perspektif di Sctv dan selayang pandang di Indosiar), dan acara radio talkshow (perspektif baru). PT. InterMatrix dengan tenaga kerja yang berkualitas didalam bidang komunikasi, marketing, manajemen mempunyai kredibilitas dan pengalaman memimpin proyek komunikasi dan Public Relations dalam tingkat nasional maupun internasional. 43 44 Pelayanan yang di tawarkan PT. InterMatrix adalah konsultasi strategi manajemen PR dalam bentuk program kegiatan seminar, press conference, press release, road show, talk show, dialy round up, news monitoring for media coverage, nasihat (advise) dan lain-lain. 4.1.2. Visi dan Misi PT. InterMatrix Tujuan PT. InterMatrix didirikan untuk melayani para pemegang saham, yaitu orang-orang yang menaruh minat dan perhatian terhadap keberadaan PT. InterMatrix. Para pemegang saham itu antara lain: 1. Pendiri dan pemilik perusahaan, mereka yang mengerti tentang resikoresiko dalam dunia bisnis. 2. Publik dan Negara sebagai suatu kesatuan dan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja yang diciptakan dari perusahaan yang sehat dan sedang berkembang. 3. Cliens adalah stakeholders yang paling penting. Kepuasan klien adalah kunci dari suatu kesuksesan perusahaan, akan tetapi mempertahankan klien merupakan hal yang sulit, untuk itu PT. InterMatrix lebih menekan kepada saticfy cliens. 4. Untuk urusan yang berhubungan dengan personal relations, perusahaan perlu menciptakan image yang baik di depan publik. Untuk melakukannya, kami perlu memahami benar-benar mengetahui apa yang diinginkan oleh publik dari perusahaan. 45 Semua ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan public relations dan inilah yang PT. InterMatrix tawarkan pada anda. Pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan merupakan syarat mutlak dari PT. InterMatrix untuk mendampingi perusahaan sebagai kliennya, dalam membuat visi PT. InterMatrix menjadi kenyataan. Sedangkan Misi PT. InterMatrix : 1. Menciptakan citra (Image) positif di mata publik. 2. Membina dan menjaga hubungan baik dengan klien-kliennya dan orangorang adalah aset utama, karena ini konsisten dengan misi Management Service untuk menjadi pemimpin dalam konsultasi global dengan menekankan program: a. Klien terbesar dan paling penting b. Mendukung team account dalam pembinaan account yang berkualitas. 3. Menjaga dan memperhatikan standarisasi perusahaan di mata publik dan klien. 4.1.3. Struktur Organisasi PT. InterMatrix Wimar Witoelar adalah pemilik perusahaan dan chief executive officer PT. InterMatrix, sekaligus pemegang jabatan ini. General manager berdudkan di bawah Chairman dan CEO yang bertanggung jawab atas seluruh operasional perusahaan kepada pemilik peruhaan. Kedudukan operation manager sejajar dengan affairs dan finance manager, operation manager membawahi project assistant staff. Operation manager yang 46 di Bantu oleh Profesional staff. Operation manager bertanggung jawab terhadap general manager dalam kegiatan operation proyek-proyek. General affairs membawahi facilities manager. Database manager, administrative staff dan household staff. General affairs bertanggung jawab atas recruitment, penempatan, pengembangan dan membantu general manager merencanakan strategi tujuan dan sasaran perusahaan. Finance manager membawahi assistant manager, finance manager ini bertanggung jawab dalam membuat usulan budgeting dan pencatatan pembukuan transaksi dan aset perusahaan, hingga menghasilkan laporan keuangan. Deskripsi Kerja PT. InterMatrix: a. General Manager 1. Merencanakan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. 2. Memimpin departemen pemasaran demi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. 3. Menentukan Marketing Mix dan Promotion Mix. 4. Melakukan analisis kondisi persaingan pasar secara berkala untuk mengetahui kekuatan perusahaan dan pesaing. 5. Memberikan persetujuan atas penandatangan kontrak (klien) baru. 6. Bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan perusahaan yang meliputi pengelolaan modal dan perencanaan investasi. b. Operation Manager 1. Membantu General Manager dalam perencanaan strategi dan programprogram pencapaian tujuan yang menjadi sasaran perusahaan. 47 2. Memenuhi keinginan dan kebutuhan serta menanggapi keluhan dari klien. 3. Bertanggung jawab melakukan inovasi layanan untuk mengantisipasi kebutuhan klien. 4. Membawahi dan mengawasi secara langsung para Project Manager terutama dalam tingkat kualitas pelayanan yang diberikan. 5. Memberikan laporan kepada General Manager. c. General Affairs Manager 1. Menjamin ketersediaan keperluan kantor sehari-hari (alat-alat kantor dan lain-lain) termasuk pengadministrasian serta peralatannya. 2. Dibantu oleh Data Base Manager yang bertanggung jawab monitoring berita dan memelihara data base. 3. Dibantu oleh Financial Manager yang menjamin ketersedian keperluan kantor sehari-hari (alat tulis kantor dan lain-lain) dan pengadministrasian serta peralatannya. d. Finance Manager 1. Bertanggung jawab atas penagihan kepada klien. 2. Membantu General Manager dalam pengelolaan keuangan perusahaan yang meliputi pengelolaan modal dan perencanaan investasi. 3. Bertanggung jawab atas pay roll dan invoices. 4. Memberi laporan kepada General Manager. 5. Dalam menjalankan tugas dibantu oleh Assistant Manager. 48 e. Data Base Manager 1. Membantu General Affairs Manager untuk menangani data base. 2. Membangun system data base yang efektif, efisien, dan mudah di akses. 3. Melakukan update semua dokumentasi perusahaan dan proyek dalam bentuk disket (CD) dan hardcopy. 4. Monitoring berita dan surat kabar, media online, radio, dan TV. f. Media Manager 1. Membantu Operation Manager untuk menangani media. 2. Menjaga hubungan yang baik dengan media. 3. Membangun bagian media untuk menjadi Advertising Agency yang handal. g. Assistant Finance Manager 1. Membantu Finance Manager. 2. Membantu menyusun laporan keuangan. 3. Memegang kas kecil. h. Profesional Staff 1. Bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan Public Relations dan Event Organizer yang di distribusikan oleh Operations Manager dan Project Manager. 49 i. Administrasi Staff Person 1 1. Bertanggung jawab menerima telepon masuk, menerima tamu, menerima surat dan menyampaikan kepada yang bersangkutan. 2. Membantu Project Manager Perspektif Baru dan Kliping harian. 3. Membantu mengirim fax dan konfirmasi. 4. Membantu kelancaran pekerjaan rutin dan proyek dalam bidang administrasi. Person 2 1. Sebagai kepala rumah tangga kantor PT. InterMatrix membeli perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan kantor. 2. Membantu mengirim fax dan konfirmasi. 3. Membantu kelancaran pekerjaan rutin dan proyek dalam bidang administrasi. j. Project Manager 1. Mengkoordinasikan persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan laporan suatu proyek baik dengan pihak internal maupun eksternal. k. Assistant Project Manager 1. Membantu Project Manager. l. Project Officer 1. Membantu Project Manager dan Assistant Project Manager. 50 4.2. Kedudukan Humas dalam PT. InterMatrix PT. InterMatrix bergerak dalam bidang Konsultasi Humas, maka peran Humas di dalam PT. InterMatrix tidak terdapat dalam satu bagian atau divisi khusus dan sudah menjadi tanggung jawab dari masing-masing karyawan untuk berusaha menjadi Public Relations Officer yang dapat menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan serta untuk mewujudkan dan membina hubungan yang harmonis dengan usaha memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup perusahaan sebagai klien dari biro konsultasi Humas. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa opini publik yang timbul juga dapat memberikan keuntungan bagi biro konsultasi Humas yang di pandang sebagai suatu PR Consultant yang telah berhasil menangani krisis perusahaan sebagai klien atau yang telah berhasil menjalankan program perencanaan Humas bagi perusahaan (klien). Opini publik itu sendiri, bisa saja opini publik yang negatif (yang tidak berpihak pada perusahaan sebagai klien dari biro konsultasi Humas) dan positif (yang berpihak pada perusahaan dan menguntungkan bagi klien). Sebelum melangkah lebih jauh, Hennessy dalam buku Loina Perangin – angin, dalam judul Hubungan Masyarakat, Mendefinisikan pengertian opini publik adalah “prepensi komplek yang menyatakan oleh sejumlah orang yang berhubungan atau suatu isu yang sangat penting”.41 41 Hennessy, Hubungan Masyarakat, Jakarta: 2001, hal. 114 51 Penjelasan dalam definisi lebih jauh menyatakan bahwa kata publik digunakan untuk sekelompok orang yang diikat bersama oleh kesatuan kepentingan dan berbagai perasaan yang sama. Publik bisa merupakan kelompok kecil yang hanya terdiri dari beberapa orang sampai kelompok besar, untuk kata opini sendiri merupakan ekspresi sederhana dari satu sikap atas masalah yang kontroversial. Tugas Humas dalam hal ini, yang utama untuk mempengaruhi sikap individu dan harus mengetahui sumber sikap mereka, yaitu organisasi yang ditunjukan dalam sistem nilai dan kepribadian seseorang dan proses yang mengubah sikap tersebut. Hal-hal yang dilakukan oleh PT. InterMatrix berkaitan dengan opini publik adalah dengan melakukan suatu analisa OL (Opinion Leader) terhadap suatu isu yang menjadi permasalahan di dalam setiap pemberitaan di media massa. Analisa terhadap OL (Opinion Leader) di maksudkan untuk menyusun suatu langkah baru terhadap perencanaan strategi Humas dalam melakukan kegiatan Fidding Informations dan membagikan Information Sheets sesuai dengan isu permasalahan yang berkembang kepada para Opinion Leader. 4.3. Fungsi dan Kegiatan Humas PT. InterMatrix Berdasarkan penjelasan di atas Fungsi Humas dalam PT. InterMatrix sebagai fungsi manajemen, sebagai berikut : 1. Untuk membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan klien dan pers. Hubungan tersebut adlah hubungan, mutualinderstanding artinya saling berimbang dan saling mempengaruhi karena kesuksesan 52 maupun kegagalan perushaan sangat tergantung pada tingkat keharmonisan yang tercipta. Usaha komunikasi ini dilakukan untuk mendapatkan pengertian, penerimaan dan kerjasama antara perusahan dengan klien dan pers. 2. Monitoring News (memonitoring berita) untuk mengetahui opini yang berkembang terhadap suatu isu yang menjadi suatu permaslahan. 3. Memberikan penjelasan dan pemahaman (nasihat) kepada klien atas pengambilan sebuah kebijakan , prosedur atau aksi baru yang dapat memberikan keuntungan yang baik bagi klien nya (problem solving procces fasilitator). 4. Menetapkan sasaran dan perencanaan serta pengembangan bagi suatu rancangan aksi dan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. 5. Melakukan riset dan evaluasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan tentang opini publik yang terbentuk. 6. Sebagai fasilitator atau mediator untuk membantu manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi. 7. Menyiapkan konsep tanggapan atas pemberitaan di media massa yang berhubungan dengan klien. 8. Secara teratur membuat laporan dengan klien atas semua aktivitas konsultasi Humas yang telah dan akan dilakukan oleh consultant PR. 53 4.3.1. Kegiatan Humas PT. InterMatrix Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Konsultasi Humas, maka sifat kegiatan Humas pada PT. InterMatrix adalah memberikan saran, nasihat, ide, atau gagasan terhadap perencanaan program strategi PR. Bidang jasa yang ditawarkan oleh PT. InterMatrix, meliputi: 1. Writing (tulisan) yaitu dengan membuat bermacam-macam artikel opini dari beberapa nara sumber. 2. Media Relations / Media Approach / Media Visit yaitu hubungan media dengan melakukan kontak dengan media untuk memberikan informasi terbaru klien yang sedang ditangani dan menanggapi permintaan informasi tertentu atau wawancara. 3. Membuat Press Release kemudian mendistribusikannya ke media. Menurut Thomas Bivins dalam bukunya “Handbook for Public Relations Writing”. 4. Special Event yaitu merancang dan menangani konferensi pers, seminar, PR course. 5. Productions yaitu melakukan komunikasi dengan menggunakan keterampilan dan pengetahuan multi media termasuk lay out majalah (Indonesian Business Magazine), leaflet (PR cours), laporan (Report IBC Conference), dan produksi program Perspektif Baru. 6. Research yaitu kegiatan mengumpulkan informasi sehingga memudahkan untuk merencanakan program sesuai dengan kebutuhan dan masalah. 54 7. Monitoring News, untuk mengetahui opini publik yang berkembang dimasyarakat terhadap suatu isu permasalahan. 4.3.2. Kegiatan Internal Humas Adapun fungsi komunikasi internal PT. InterMatrix sebelum membahas kegiatan internal PT. InterMatrix, yaitu : 1. Mengusahakan agar karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh para karyawan. 2. Mengindentifikasikan kepentingan individu. 3. Menjaga keserasian di dalam kerjasama individu. 4. Mengetahui setiap motivasi yang mengakibatkan perubahan di dalam organisasi dengan memperhatikan perasaan, emosi dan sikap para individu. Kegiatan internal PT. InterMatrix ditujukan kepada pimpinan dan pegawai serta seluruh unit kerja di PT. InterMatrix, kegiatan internal ini meliputi 1. Penyusunan program kerja dan anggaran yang akan dikeluarkan selama masa program kerja yang diajukan kepada klien. 2. Pengkoordinasian pelaksanaan kerja terhadap suatu proyek. 3. Mengadakan meeting mingguan, bulanan dan tahunan. 4. Mengadakan kegiatan evaluasi hasil kerja karyawan. 55 5. Megadakan pelatihan atau briefing khusus untuk seluruh karyawan, misalnya briefing public speaking, workshop press release yang baik, workshop report yang baik, dll. 6. Mengadakan Family Gathering bersama pemilik perusahaan, seluruh karyawan dan keluarga karyawan PT. InterMatrix. 4.3.3. Kegiatan Eksternal Humas Ditujukan untuk publik dan klien – kliennya dengan tujuan untuk mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran positif dari publik terhadap perusahaan sehingga akan tumbuh opini publik yang menguntungkan bagi perusahaan. Tugas penting dari kegiatan adalah mengadakan komunikasi yang efektif terhadap klien dan publik. Kegiatan Eksternal ini meliputi : 1. Melakukan wawancara Perspektif baru dengan tokoh masyarakat mengenai suatu masalah yang sedang berkembang dikalangan masyarakat. 2. Melakukan kerjasama dengan Koalisasi untuk Indonesia Sehat dalam mengkampanyekan program kesehatan. 3. Pendistribusian Press Release mengenai program strategi PR yang sedang dijalankan. 4. Memberikan informasi secara lisan melalui keterangan pers. 5. Menyebarluaskan informasi kepada publik klien dalam bentuk information sheets. 56 6. Media Approach, Media handling, Media visit. 7. Pelaksanaan Press Conference, seminar dan lain-lain. 4.4. Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan berkenaan dengan aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers. Penyusunan hasil penelitian di dasarkan atas penelitian lapangan dan wawancara mendalam dalam bentuk kualitatif. Wawancara mendalam dilakukan dengan Kepala Humas Ibu Erna Indriana PT. InterMatrix dan wartawan radio Sonora Bpk. Yasin Hidayat, dan wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna. Wawancara kepada Ibu Erna Indriana selaku Kepala Humas pendapat umum dan pemberitaan di fokuskan kepada pertanyaan mengenai membina hubungan baik dengan Pers, sedangkan wawancara kepada Bapak Yasin Hidayat, selaku Wartawan Radio Sonora, dan Bapak Dwi Priatna yang difokuskan kepada pertanyaan mengenai Aktivitas Humas dan pers PT. InterMatrix. Alasan pembagian pertanyaan pada masing- masing nara sumber dari PT. InterMatrix adalah agar informasi yang diperoleh lebih akurat. Nara sumber dari pihak media di bagi menjadi dua yaitu media dari cetak dan elektronik. Pembagian ini dimaksudkan agar peneliti memperoleh keseimbangan informasi dan tanggapan dari pihak media mengenai aktivitas Humas dalam membina hubungan baik dengan pers bisa di lihat bukan saja dari sisi media satu grup. 57 Nara sumber tersebut merupakan sumber informasi potensial berkaitan dengan topik permasalahan. Laporan hasil penelitian ini di uraikan secara deskriptif analitis sebagai berikut : - Pers Relations - Membina hubungan baik dengan pers 4.4.1. Pers Relations Pers Relations, hubungan pers sangat penting di lakukan Humas untuk menjalin hubungan yang baik dengan pihak pers. Hubungan yang terjalin antara pihak Humas dengan pihak pers bersifat saling menguntungkan. Humas mendapat publikasi, sedangkan pers mendapatkan informasi. Aktivitas pers relations ini pasti di lakukan oleh setiap Humas karena tanpa pers maka proses komunikasi eksternal tidak akan berjalan. Pendapat dari suatu pers yang ditemui adalah sebagai bukti bahwa Humas PT. InterMatrix, memang melakukan aktivitas pers relations untuk menjalin hubungann baik dengan pihak pers. Tujuan menjalin hubungan baik dengan pers, tidak lain adalah agar terciptanya hubungan yang harmonis antara PT. InterMatrix dan wartawan agar dapat membentuk citra positif. Aktivitas pers relations di lakukan Humas PT. InterMatrix dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan wartawan untuk meliput kegiatan tersebut ataupun sekedar menghadirinya. Kegiatan yang di lakukan khusus untuk pendekatan ke pers yaitu: 58 1. Press Conference , yaitu mengadakan konferensi mempublikasikan langkah-langkah terbaru dari pers untuk PT. InterMatrix atau untuk mengetahui pemberitaan terbaru tentang perkembangan PT. InterMatrix. Konferensi pers ini mengundang berbagai media untuk menghadiri dan meliput. Media yang diundang antara lain dari media cetak dan elektronik seperti televisi. Media yang di undang adalah umum tetapi tetap sebagai prioritas adalah kelompok dari wartawan tetap yang sudah ditetapkan oleh media masing-masing untuk menetap berada dalam lingkungan PT. InterMatrix setiap harinya. Untuk media Televisi, PT. InterMatrix mengundang beberapa-beberapa wartawan media elektronik, seperti Radio Sonora. 2. Press Release, membuat siaran pers untuk dikirim ke berbagai media cetak dan di tampilkan melalui situs PT. InterMatrix. Pembuatan Press Release dilakukan sebulan dua kali untuk dikirim ke berbagai media cetak. Press Release dikirimkan ke media cetak antara lain ke media Antara, Kompas, The Jakarta post. 3. Media Gathering, yaitu mengadakan acara non formal khusus bagi rekanrekan pers seperti buka puasa bersama rekan-rekan pers, sarah sehan, diskusi program-program PT. InterMatrix yang bertujuan untuk mengadakan pendekatan dengan pers. Hal tersebut di lakukan sebagai salah satu aktivitas Pers Relations dalam mempertahankan hubungan baik dengan pihak pers. mempererat dan 59 4.4.2. Membina Hubungan baik dengan Pers Seperti yang telah di kemumukan sebelumnya, Humas sangat penting sekali membina hubungan baik dengan pers secara umum karena hal tersebut merupakan salah satu ukuran akan berhasil atau tidaknya fungsi Humas. Hal ini dilakukan dengan melihat sejauh mana kegiatan Humas berguna bagi perusahaan. Kegunaan tersebut bisa dilihat dari sejauh mana pemberitaan pers itu dapat menghasilkan citra positif dimata publik atau masyarakat, sebagai hasil kerjasama yang baik antara pihak Humas dengan pihak pers. Bagi suatu instansi atau perusahaan, media cetak merupakan “Penyambung tangan” untuk menjangkau publik yang tersebar bagitu banyak dalam wilayah yang demikian luas. Upaya tertentu dalam membina hubungan baik dengan pers di jelaskan dalam membina hubungan seperti di bawah ini : a. Sikap saling menghargai antar kedua belah pihak (mutul appreciation) b. saling pengertian tentang peranannya yang sedang menjalankan fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing (mutul understanding) c. Saling mempunyai akan peranannya demi kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak (mutual confidence) d. Sikap saling toleransi dari kedua belah pihak. (tolerance) Peneliti akan menanyakan seputar membina hubungan baik dengan pers, yang pertama peneliti akan bertanya bagaimana pendapat Kepala Humas PT. InterMatrix, tentang Adakah hubungan baik antara Humas PT. InterMatrix dengan para wartawan: 60 “Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Sejauh ini yang saya lihat dan rasakan hubungan baik antara Humas dan wartawan sudah cukup memenuhi dalam prinsip-prinsip membina hubungan baik yang harmonis, seperti telah tercipta hubungan saling pengertian (Mutual Understanding) akan fungsi dan tugasnya masing-masing, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam hubungan baik tersebut”.42 Setelah peneliti menanyakan kepada Kepala Humas PT. InterMatrix maka peneliti juga akan menanyakan tentang Adakah hubungan baik antara Humas PT. InterMatrix dengan kedua para wartawan radio sonora dan surat kabar kompas. Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat berpendapat: “Selama saya disini sudah cukup baik, dalam artian Humas selalu mencoba mempunyai sikap Toleransi (Tolerance) yang tinggi terhadap tugasnya masing-masing, dan Humas mencoba memberikan yang terbaik untuk wartawan dan Humas PT. InterMatrix itu sendiri dalam membina hubungan baik ini tanpa menyudutkan satu pihak dan merugikan sepihak. Saya lihat Humas PT. InterMatrix sudah cukup tahu kode etik Kehumasan pada sebuah Perusahaan”.43 Wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna mengatakan: “Hubungan baik yang terjalin antara Humas dan wartawan sampai detik ini sudah cukup baik dan harmonis, dalam arti maksudnya Humas sudah sangat mengerti apa yang menjadi tugasnya dan wartawan juga mengerti apa yang menjadi tugasnya, sebagai contoh hubungan baik tersebut berlangsung menjadi sikap saling pengertian (Mutual Understanding) akan peranannya masing-masing dalam menjalankan tugasnya”.44 Bahwa dapat diambil suatu kesimpulan yang di dapat dari kedua wartawan dan Kepala Humas memang merasakan adanya hubungan baik yang terjalin dan sudah terlihat melalui membina hubungan baik yang dijalankan oleh kedua belah pihak. 42 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat 44 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna 43 61 Tujuan pokok di adakannya hubungan pers adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, jadi jelas bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan atau induk atau pihak klien demi mendapatkan suatu citra atau sosok yang lebih indah daripada aslinya dimata umum. Tidak seorang pun yang berhak untuk mendikte apa yang harus diterbitkan atau disiarkan oleh media massa, setidak-tidaknya di suatu masyarakat yang demokratis. Peneliti juga menanyakan beberapa hal kepada Kepala Humas dan kedua wartawan mengenai apakah wartawan juga sudah seimbang dalam memberikan hubungan baiknya dengan wartawan. “Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana , Hubungan baik, pasti ada, karena kami bekerja selalu bersama-sama, dan wartawan bagi kami adalah sahabat kami dengan segala kekurangan dan kelebihannya, asal Humas bisa memberikan kebebasan dan sikap saling menghargai (Mutual Appreciation) atas tugas dan fungsinya itu sudah cukup untuk dapat membina suatu hubungan yang baik, akan lebih baik lagi apabila hubungan baik antara wartawan dan Humas lebih ditingkatkan dengan rasa saling pengertian (Mutual Understanding) guna mencapai suatu hasil untuk kepentingan bersama bukan hanya kepentingan sepihak saja,dan rasa toleransi (Tolerance) yang tinggi antara sesama partner kerja”.45 Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat mengatakan: “Selama ini sangat baik, wartawan mencoba selalu mempunyai rasa pengertian yang tinggi terhadap Humas dalam menjalankan tugasnya (Mutual Understanding), begitu juga sebaliknya”.46 Wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna berpendapat: “Tentang hubungan baik itu relatif menurut saya, tergantung dari kita dari mana melihatnya, pasti ada saja konflik yang terjadi, tapi kalau kita selalu berpikir positif dan mencari penyelesaian, rasa rasa hubungan baik itu tetap terjaga, asal ada diantara Humas dan pers punya rasa Toleransi (Tolerance), saling meghargai (Mutual Appreciation) dan saling pengertian (Mutual Understanding),maka semua akan baik-baik saja”.47 45 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat 47 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatana 46 62 Berdasarkan dari hasil wawancara di atas dapat di ambil intisarinya bahwa kebanyakan dari wartawan profesional memang dapat membawa dirinya dengan baik ke dalam perusahaan yang menjadi klien wartawan tersebut, dan sudah terlihat bahwa wartawan memenuhi hubungan baik dengan Humas PT. InterMatrix. Dari berbagai penjabaran di atas bahwa dapat ditarik sebuah pemahaman yang dimanis dan harus diperhatikan oleh seorang praktisi Humas dalam membina hubungan baik dengan pers: 1. Jujur dan Berkredibilitas. Seorang Praktisi Humas yang jujur dan berkredibel akan membuat wartawan percaya sepenuhnya kepada Praktisi Humas itu sendiri, baik memberikan informasi dan ide kepada wartawan dalam mengembangkan beritanya. 2. Memberikan Pelayanan Informasi dan Data lain (Foto, Gambar, dll). Seorang Praktisi Humas harus mampu memberikan pelayanan informasi yang cepat dan memberikan data yang paling pasti, dengan data yang paling benar, kapan pun juga tanpa batas waktu dan tempat. 3. Jangan memohon atau melakukan tekanan kepada pihak Media. Hal ini dilakukan oleh seorang Praktisi Humas agar mereka (wartawan) mau memuat tulisan mengenai perusahaan. Pihak media memiliki ketentuan mengenai kualitas informasi yang akan mereka buat atau tayangkan di media mereka. 63 4. Jangan menyembunyikan atau mencoba menghilangkan suatu cerita yang merugikan perusahaan. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap kebebasan media dan dianggap suatu kejahatan. 5. Jangan banjiri media dengan informasi. Berikut kutipan pendapat dari Kepala Humas dan kedua wartawan dalam pertanyaan yaitu Kenapa ada beberapa wartawan yang bisa memuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh. “Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Sebenarnya menurut saya itu sedikit sekali terjadi di dalam PT. InterMatrix, sikap tidak professional dan tidak totalitas dalam bekerja, saya rasa hal itu yang membuat segelintir dari wartawan bisa melakukan kebohongan publik dengan menyembunyikan atau menghilangkan suatu fakta demi kepentingan sepihak dan teramat merugikan perusahaan tempat mereka meliput berita”.48 Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat mengatakan: “Menurut saya itu suatu tindakan Kriminal yang sangat merugikan PT. InterMatrix, sebagai klien kita, dalam hal itu pastinya hanya wartawanwartawan yang belum mengerti mengenai kode etik jurnalisme. Dalam hal ini sebenarnya wartawan tidak boleh menyembunyikan berita atau melebihkanlebihkan sebuah berita kalau itu bisa merugikan perrusahaan tempat kita mencari berita”.49 Wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna mengatakan: “Menurut saya itu sebuah kebohongan publik, biasanya wartawan yang seperti itu adalah wartawan yang tidak menghargai akan kejujuran dan sebuah kredibilitas di dalam menjalankan profesinya, tapi saya lihat wartawan tetap yang ada disini sedikit sekali yang pernah melakukan kesalahan seperti itu, karena sejujurnya itu akan merugikan dirinya sendiri dan sangat merugikan PT. InterMatrix”.50 “Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Bukan di persalahkan tapi mungkin terkesan menjadi yang berwewenang dalam penyelesaian permasalahan ini, padahal ini semua adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya PT. InterMatrix. Kejujuran dan Kredibilitas PT. 48 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat 50 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna 49 64 InterMatrix sedang di uji dan PT. InterMatrix menyelasaikannya sebaik mungkin dan transparan”.51 mencoba untuk Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat mengatakan: “Disini sebenarnya kalau kita mengetahui dan mengikuti perkembangan di PT. InterMatrix, sebenarnya PT. InterMatrix tidak dipersalahkan hanya mungkin karena PT. InterMatrix adalah sebuah Departemen yang menangani Konsultasi Humas jadi terkesan bertanggung jawab atas masalah yang tejadi. Makanya PT. InterMatrix selalu mencoba terbuka dalam penyampaian informasi dengan tidak ada yang disembunyikan dan ditutup-tutupi”.52 Wartawan Surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna mengatakan: “Menurut saya faktor utama yang menjadi PT. InterMatrix terkesan dipersalahkan adalah karena mereka belum tahu benar apa fungsi PT. InterMatrix sebenarnya, bisa juga karena terlalu membanjirnya banyak berita dari berbagai macam media, sehingga membuat berita simpang siur dan akhirnya sampai ke publik dengan bermacam-macam arti”.53 Informasi yang seperti apa yang diberikan untuk PT. InterMatrix masyarakat luas yang membutuhkan, Berikut pendapat dari Kepala Humas dan kedua wartawan dibawah ini: “Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Oh, disini melayani kebutuhan informasi untuk masyarakat kapan saja bermacam-macam jenis informasinya”.54 . Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat berpendapat: “ Banyak sekali bentuk-bentuk informasi yang diberikan PT. InterMatrix kepada khalayak, seperti dengan memberikan data-data yang pasti, cepat dan akurat tanpa mengurang-ngurangi dan menutup-nutupi informasi yang sebenarnya”.55 51 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat 53 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna 54 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana 55 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat 52 65 Wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna berpendapat: “Fungsi utama PT. InterMatrix adalah sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi Humas dengan cara memberi informasi atau datadata konkrit/pasti tanpa ada batasan waktu dan ruang”.56 Peneliti sudah mendapatkan dari semua membina hubungan baik yang sudah di jelaskan di atas, bahwa sebenarnya adalah baik Humas dan Wartawan yang professional harus dapat memenuhi membina hubungan baik, barulah mereka akan mendapatkan hubungan harmonis dan baik seperti yang mereka inginkan selama ini, dan hasil wawancara di atas sudah dapat menjawab dari semua pertayaan di dalam membina hubungan baik dengan pers. 4.4.3. Aktivitas Humas Aktivitas Humas sangat penting di lakukan Humas untuk dapat melakukan fungsi dan tugas yang di berikan Kepala Humas, tujuan dilakukan aktivitas Humas adalah sebagai tolak ukur keberhasilan suatu divisi, salah satunya dengan menyelenggarakan berbagai macam aktivitas guna untuk mencapai publikasi seluas mungkin. Hubungan yang terjalin antara pihak Humas dengan pihak pers bersifat saling menguntungkan. Humas Mendapat publikasi, sedangkan pers mendapatkan informasi. Aktivitas Humas ini pasti di lakukan oleh setiap Humas karena tanpa sebuah aktivitas maka roda perputaran suatu perusahaan tidaklah akan berjalan dengan lancar. 56 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna 66 PT. InterMatrix juga melakukan aktivitas Humas untuk mendapatkan publikasi. Humas PT. InterMatrix memang melakukan aktivitas Humas seperti yang di jelaskan Kepala Humas Ibu Erna Indriana pemberitaan dalam wawancara dengan tanggapan: ”Pendapat saya aktivitas Humas adalah kegiatan yang ada dalam suatu internal divisi dalam suatu Instansi, ya sebagai contoh divisi Kehumasan yang banyak melakukan aktivitas atau kegiatan Humas., sebagai contoh ada banyak aktivitas Humas seperti konferensi pers, press release, kunjungan pers, resepsi pers, dan masih banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan satu-persatu”.57 Dari dua wartawan yang di temui peneliti sebagai nara sumber juga mengemukakan pendapatnya tentang Humas dan Aktivitasnya. Berikut kutipan hasil wawancaranya. Bapak Yasin Hidayat , wartawan Radio Sonora, berpendapat: “Menurut saya Humas adalah bagian perantara dari suatu kegiatan yang dilakukan wartawan guna menghasilkan sebuah kinerja yang bagus dan solid, dibutuhkan rasa toleransi (Tolerance) yang tinggi dalam membina hubungan kedua belah pihak ini sehingga akan timbul rasa saling menghargai (Mutual Appreciation), rasa saling pengertian (Mutual Understanding) akan peranannya masing-masing dan rasa saling mempunyai tanggung jawab terhadap fungsi dan tugas yang diberikan demi kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak (Mutual Confidence). Jika Humas berada dalam pedoman diatas pastinya semua aktivitas akan berjalan dengan lancar dan sukses”.58 Bapak Dwi Priatna, wartawan Surat Kabar Kompas mengatakan: “Humas menurut saya, sebuah profesi yang berkaitan dengan khalayak luas dalam hal ini masyarakat, Humas PT. InterMatrix berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan citra dimata khalayak. Aktivitas Humas sangat beragam tapi yang paling sering Konferensi pers, mungkin karena PT. InterMatrix sifatnya melayani kebutuhan masyarakat tentang informasi sehingga konferensi pers sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan”.59 57 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat 59 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna 58 67 Pendapat dari kedua wartawan yang di temui adalah sebagai bukti bahwa PT. Humas InterMatrix memang melakukan aktivitas Humas untuk melaksanakan fungsi dan tugas yang diberikan dengan tujuan mendapatkan Publikasi yang seluas-luasnya. Aktivitas di lakukan Humas PT. InterMatrix dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan wartawan untuk meliputi kegiatan tersebut ataupun sekedar menghadirinya. Kegiatan yang di lakukan khusus untuk pendekatan ke pers yaitu : 1. Press Realese, di dalam kegiatan Kehumasan Press release, merupakan kegiatan yang utama dan paling banyak dilakukan, karena kegiatan ini mudah dikerjakan dan pengaruhnya cukup luas, karena dengan press release yang dibuat oleh Humas kemudian diserap oleh wartawan atau kantor berita disebar luaskan diberbagai media massa dapat dibaca atau didengar oleh pembaca surat kabar, pemirsa televisi ataupun mendengar dari berbagai radio sebagai berita. 2. Penerbitan Majalah Majalah berguna bagi eksternal publik, berfungsi sebagai media untuk menyampaikan tentang apa yang dilakukan oleh organisasi mengenai personil, produk ataupun hal lain yang merupakan bahan informasi bagi khalayak umum. 68 3. Pameran Pameran berguna untuk menerangkan dan memberi penjelasan yang sejelas—jelasnya kepada publik mengenai suatu kegiatan organisasi. Dalam pameran di sediakan benda-benda baik asli atau miniatur, yang akan memperjelas publik didalam pemberian informasi. Juga mengungkapkan data berupa grafik, foto-foto, gambar dan lain-lain. 4. Film Dokumenter Walau tidak sesering Press release, melalui film dokumenter perkembangan organisasi dapat di ingat dan evaluasi dari waktu ke waktu dan kita dapat melihat pula perkembangan dann kemajuan yang dicapai oleh organisasi kita. 5. Penyebaran Surat Langsung Banyak perusahaan atau instansi meminta masyarakat untuk memberikan tanggapannya terhadap suatu produk atau kebijaksanaan yang baru saja di berlakukan atau di edarkan. Perusahaan atau organisasi akan mendapat umpan balik dari kegiatan penyebaran surat langsung yang berisi tanggapan berupa koreksi-koreksi ataupun kemajuan dari pada organisasi atau perusahaan. 6. Pembuatan Poster dan Papan Pengumuman Fungsi daripada poster adalah sebagai upaya untuk menarik perhatian. Jadi pembuatan poster didasarkan pada fungsinya. Papan 69 pengumuman juga merupakan peralatan yang efektif di dalam suatu instansi, ini diperlukan untuk memajang baik pengumumanpengumuman atau poster, surat-surat edaran dan lain-lain yang perlu di ketahui anggota atau karyawan. 7. Konferensi Pers Dilakukan bila ada hal-hal penting yang perlu diketahui oleh orang banyak. Keterangan detail tentang hal yang perlu diketahui oleh umum diserap terlebih dahulu oleh wartawan sebagai penyaring berita yang tidak mungkin dijelaskan hanya dengan press release. Peneliti meminta tanggapan dari dua wartawan dan Kepala Humas PT. InterMatrix yang ditemui, untuk mengetahui seringnya aktivitas Humas tersebut di lakukan adapun tanggapan dari dua wartawan tesebut adalah sebagai berikut: “Ibu Erna Indriana selaku Kepala Humas PT. InterMatrix, berpendapat. Oh, ada banyak aktivitas Humas disini, seperti konferensi pers, press release, penerbitan majalah, kunjungan pers, pameran dan masih banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan satu-persatu. Seberapa seringnya, Tergantung pada tingkat kebutuhannya, tapi aktivitas Humas lebih banyak dan lebih sering, konferensi pers saja bisa 1 minggu sekali”.60 Bapak Yasin Hidayat, wartawan Radio Sonora, berpendapat: “ Aktivitas Humas disini dirasakan cukup komplek, aktivitas Humas PT. InterMatrix sering di adakan seperti konferensi pers, press release, kunjungan pers, penerbitan majalah, penyebaran surat langsung, mungkin ada beberapa lagi, tapi yang pernah saya liput ya kelima aktivitas itu. Tapi yang paling sering diadakan adalah konferensi pers dan press release. Tergantung pada tingkat kebutuhannya, aktivitas Humas lebih sering, konferensi pers saja bisa 1 minggu sekali”.61 60 61 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat 70 Bapak Dwi Priatna, Wartawan surat kabar Kompas mengatakan: “Tentu saja ada, namanya juga Humas (Hubungan Masyarakat), tentunya mereka yang bergelut pada sebuah kepentingan yang ditujukan khususnya untuk khalayak luas masyarakat, misalnya seperti kegiatan konferensi pers, penerbitan majalah, press release, pameran, Tujuan utamanya agar masyarakat luas tahu apa yang menjadi prioritas kegiatan di PT. InterMatrix. Berapa seringnya saya lihat Kalau konferensi pers bisa 1 minggu 1-2 kali, press release juga sering dilakukan, guna menyiarkan secara tertulis berita-berita terbaru”.62 Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, maka diketahui bahwa frekuensi aktivitas Humas PT. InterMatrix yang rutin diselenggarakan adalah Konferensi Pers dan pembuatan Press Release, sedangkan penerbitan majalah, pameran, film dokumenter penyebaran surat langsung dan pembuatan poster atau pengumuman dirasakan agak jarang karena disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang ada di PT. InterMatrix. Menurut Kepala Humas PT. InterMatrix, tingkat keseringan wartawan dalam menghadiri dan meliput aktivitas PT. InterMatrix boleh di bilang sering, bahkan kalau wartawan yang terdaftar dalam lembar tertulis sebagai wartawan tetap yang di tunjuk oleh medianya masing-masing akan lebih sering durasi waktunya berada di PT. InterMatrix. Adapun pendapat dari Kepala Humas pendapat umum dan pemberitaan dan dua wartawan tesebut mengenai keseringan dan jumlah dari wartawan tetap itu sendiri, adalah sebagai berikut: “Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Kalau wartawan tetap hampir setiap ada kegiatan PT. InterMatrix mereka selalu siap untuk mengahadiri dan meliput kegiatan PT. InterMatrix. Itupun yang benar-benar ditetapkan oleh medianya masing-masing untuk menetap di, PT. InterMatrix agar lebih mudah meliput apabila ada kegiatan mendadak yang harus di liput”.63 62 63 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana 71 Bapak Yasin Huidayat wartawan radio Sonora, mengatakan: “Setiap hari, karena mereka di tugaskan khusus untuk menetap disini sehingga selalu hadir pada setiap kegiatan Kehumasan, apabila di undang, tapi kalau PT. InterMatrix tidak mengundang, ya mereka tidak datang”.64 Bapak Dwi Priatna, wartawan surat kabar Kompas mengatakan: “Hampir setiap hari, kalau mereka tidak punya acara atau kegiatan di luar PT. InterMatrix, ya mereka basecamp disini”.65 Dari hasil pengamatan peneliti, di atas dijelaskan bahwa wartawan yang di di anggap tetap oleh PT. InterMatrix selalu ada setiap hari di dalam PT. InterMatrix, untuk dapat memantau kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa dihadiri dan di liput oleh wartawan-wartawan tetap itu. Dari hasil pengamatan peneliti, terlihat bahwa pihak PT. InterMatrix sangat memberi tanggapan positif tentang keberadaan wartawan dari pers tersebut, kerena menurut mereka media cetak adalah klien yang sangat membantu dalam terselenggaranya setiap acara kegiatan PT. InterMatrix. Meneruskan dari hasil wawancara di atas, peneliti akan mencoba menguraikan pendapat dari Kepala Humas PT. InterMatrix mengenai pendapatnya tentang Wartawan, berikut kutipannya: “Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Menurut saya wartawan saya sebuah profesi yang menitik beratkan pada tugas dalam mencari berita dan meliput berita tersebut agar dapat disampaikan kepada khalayak, wartawan harus mempunyai kredibilitas yang tinggi dan terutama kejujuran yang dapat di handalkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya”. 64 65 Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna 72 Dapat di simpulkan bahwa profesi wartawan adalah sebagai pencari informasi atau data-data akurat mengenai sebuah perusahaan yang di liputnya, guna dapat mempublikasikannya kepada masyarakat luas tentang berita yang di dapatkannya. 4.4.4. Analisis Data Dari hasil penelitian di atas dapat di ketahui bahwa Aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam Membina Hubungan Baik dengan Pers di ketegorikan menjadi beberapa kegiatan yaitu, Konferensi pers, press release, penerbitan majalah, film dokumenter, pembuatan poster, pengumuman, dan penyebaran surat langsung. Humas PT. InterMatrix memang sudah membina hubungan baik dengan pers, seperti yang di lihat dalam fakta-fakta yang terjadi di PT. InterMatrix yaitu: 1. Hubungan yang baik antara Humas dengan wartawan. a) Wartawan memberitakan berita b) Terjadinyan hubungan yang harmonis antara Humas dengan wartawan c) Pemberita terjadinya yang sesuai dengan nara sumber d) Perilaku di PT. InterMatrix sopan Humas PT. InterMatrix dan pihak pers atau wartawan memang melakukan hubungan yang baik antara keduanya, sebuah hubungan yang di dalamnya terjalin kerjasama antara Humas dengan pihak pers seperti wartawan radio, dan wartawan surat kabar. Hubungan pers yang dilakukan Humas PT. 73 InterMatrix bukan saja dengan wartawan tetapi juga dengan pihak yang berkaitan langsung dengan pers seperti redaktur dan fhotografer. Hubungan ini di lakukan oleh Humas PT. InterMatrix untuk mengadakan pendekatan dengan pers sebagai upaya membentuk citra perusahaan. Pers yang ditemui sebagai nara sumber membenarkan bahwa Humas PT. InterMatrix memang melakukan hubungan baik dengan wartawan bahkan sudah dapat memenuhi membina hubungan baik, dan bukan hanya Humas PT. InterMatrix yang harus melakukan hubungan baik dengan pers, tetapi juga semua wartawan harus melakukan hubungan baik yang harmonis dengan Humas PT. InterMatrix. Humas PT. InterMatrix memberikan pelayanan dengan pers dan khalayak luas berupa informasi seperti melalui press release, penegakkan reputasi perusahaan juga dilakukan oleh Humas sebagai salah satu prinsip berhubungan baik dengan pers. Cara yang dilakukan Humas adalah melalui pendekatan yang dilakukan seperti di adakannya kegiatan konferensi pers. Pendekatan dengan pers ini diharapkan mampu menegakkan reputasi PT. InterMatrix. Kepercayaan adalah hal yang sangat penting ditegakkan untuk mempertahankan reputasi perusahaan sehingga nilai positif lebih menonjol yang mampu mengangkat citra Perusahaan. Humas PT. InterMatrix juga memasok naskah informasi yang baik berupa pengiriman Press release ke berbagai media cetak, pengiriman Press release ini dimaksudkan Humas, agar berita mengenai PT. InterMatrix di tulis oleh media. Humas PT. InterMatrix juga berupaya melakukan kerjasama yang 74 baik dalam menyediakan bahan informasi dari berbagai pers yang ditemui memberi tanggapan bahwa Humas PT. InterMatrix sudah cukup terbuka dalam bekerja sama dengan pihak pers. Informasi yang diberikan oleh pihak Humas PT. InterMatrix cukup memadai dan tidak mengecewakan, hanya saja mungkin pers sendiri sangat menginginkan Humas lebih bersikap kreatif dalam pemberian informasi yang sekiranya mampu membuat publikasi yang sangat baik untuk PT. InterMatrix. Penyediaan fasilitas yang memadai guna terciptanya hubungan baik dengan pers sangat penting. PT. InterMatrix sampai saat ini sudah cukup memberikan fasilitas yang bagus, seperti ruang press room yang digunakan khusus untuk para wartawan tetap dalam berkumpul, diskusi, mencari dan menerima berita, ada juga 3 komputer bebas beserta fasilitas internetnya yang bisa juga dengan bebas di gunakan oleh para wartawan tetap dalam mencari dan mengirim berita, ada juga fasilitas telepon, dan fax yang dapat di gunakan sesuka hati apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan setiap wartawan tetap yang ada di PT. InterMatrix. Membangun hubungan personal juga perlu di lakukan sebagai prinsip hubungan pers yang baik. Dijelaskan Humas bahwa hubungan secara personal memang sudah dilakukan oleh Humas PT. InterMatrix kepada pihak pers, namun memang belum terjadwal. Hal tersebut di akui oleh beberapa yang mengatakan bahwa PT. InterMatrix memang belum membuat jadwal kegiatan non formal untuk seluruh pers, paling hanya pers yang terdaftar menjadi pers tetap yang sudah ada jadwal rutinitas kegiatan tersebut. 75 Di jelaskan oleh Humas PT. InterMatrix, Aktivitas Humas yang dilakukan sudah rutin, biasanya di selenggarakan tergantung pada tingkat kebutuhan, seperti konferensi pers bisa 1 minggu 1-2 kali, press release sebulan bisa 3 kali, penerbitan majalah 3 bulan sekali. Penyebaran surat langsung sebulan 2 kali, film dokumenter belum jelas berapa bulan sekali, tetapi yang jelas sesuai dengan tingkat kebutuhannya, sedangkan pembuatan poster dan pengumuman dilakukan sebulan 1-2 kali. Melalui semua kegiatan aktivitas Humas tersebut di rasakan sudah cukup efektif dalam pendekatan hubungan baik dengan pers. Pendekatan ke pers yang dilakukan Humas PT. InterMatrix sudah dikatakan berhasil dilakukan terbukti dengan hasil wawancara dengan kedua wartawan yang dijadikan nara sumber peneliti, bahwa Humas sudah cukup baik dalam melakukan pendekatan dengan pers, tujuan dari Humas melakukan pendekatan-pendekat ini adalah guna untuk terciptanya hubungan yang harmonis agar tujuan kedua belah pihak tercapai, PT. InterMatrix mendapat citra positif dimata publik dengan tersiarnya berita-berita baik tentang PT. InterMatrix, sedangkan wartawan mendapatkan informasi atau berita yang di inginkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang menyangkut hubungannya dengan membina hubungan baik dengan pers, yaitu, Humas dan wartawan harus jujur dan berkredibilitas, memberikan pelayanan informasi dan data lain, jangan memohon atau melakukan tekanan kepada pihak pers, jengan menyembunyikan atau mencoba menghilangkan suatu cerita yang merugikan perusahaan, dan jangan banjiri media dengan informasi 76 Lalu peneliti juga menemui beberapa hal yang bisa di jadikan acuan dalam membina hubungan yang baik dengan pers yaitu, harus ada sikap saling menghargai antar kedua belah pihak (Mutual Appreciation), saling pengertian (Mutual Understanding) akan peranannya masing-masing, saling mempunyai kepercayaan (Mutual Confidence) akan peranannya demi kepentingan bersama, sikap toleransi (Tolerance) dari kedua belah pihak. Semua hasil dari penelitian di atas dapat menjadi bukti bahwa Aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers sudah bisa di bilang dapat terselenggara dengan baik dan harmonis, hanya hanya ada kendala-kendala kecil yang terjadi yang dapat mengganggu jalannya aktivitas humas dalaam membina hubungan baik dengan pers, seperti ada sedikit dari wartawan yang ada tidak dapat memenuhi kriteria ke profesionalannya sebagai seorang wartawan sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara Humas dan wartawan, tapi semua bisa di luruskan dengan adanya counter release, yaitu pemberitahuan secara tertulis karena kesalahan yang dibuat wartawan untuk di klarifikasi dan diluruskan pada sebuah pemberitaan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat peneliti simpulkan dari hasil penelitian di lapangan adalah sebagai berikut: 1. Humas PT. InterMatrix sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kejelasan informasi sehingga dapat dipahami serta dapat memuaskan pers atau wartawan. Informasi yang diberikan sesuai dengan keinginan wartawan dan informasi tersebut telah disesuaikan dengan kebijakan dari PT. InterMatrix. 2. Pentingnya menjalin hubungan baik dengan pers karena sebagai mitra kerja yang akan dapat menunjang berbagai macam kegiatan Humas dalam rangka mencapai tujuan-tujuan kehumasan. Begitu pun dengan kalangan pers akan kehilangan banyak informasi berharga yang penting bila tidak menjalin hubungan dengan pihak kehumasan sebuah institusi. Jadi sebenarnya para praktisi Humas itu membantu para insan pers dalam rangka melaksanakan tugastugasnya. 3. Hubungan antara Humas dengan wartawan merupakan hubungan yang bergantung, wartawan merupakan pihak yang strategis sebagai penyampaian dan penyebar berita dan informasi kepada masyarakat dan berperan penting dalam menjalankan kontrol sosial 77 78 terhadap kerja organisasi dilapangan, juga sosialisasi terhadap berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan Humas PT. InterMatrix yang telah dilakukan terhadap wartawan sehingga mereka sudah merasa puas dengan aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers. 4. Hubungan yang terjalin antara Humas dengan wartawan juga dikatakan baik, karena Humas tidak saja menganggap wartawan sebagai rekan kerja melainkan menganggap mereka sebagai keluarga sendiri. 5.2. Saran Saran yang dapat peneliti berikan bagi Humas PT. InterMatrix: 5.2.1 Saran Akademis Secara filosofis, penelitian ilmiah (skripsi) merupakan refleksi dari semua pemahaman dan pengertiian mahasiswa terhadap konsep dan teori yang di dapat di bangku kuliah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam memperoleh data untuk penelitian ini, mahasiswa seringkali menemukan kesulitan. Maka dari itu, peneliti mengharapkan dalam penelitian ini mudahmudahan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi yang berminat mendalami ilmu komunikasi khususnya mengenai kegiatan aktivitas Humas dalam membina hubungan baik dengan pers. 79 5.2.2 Saran Praktis 1. Kerja sama antar Humas PT. InterMatrix dengan wartawan tetap harus dibina dan ditingkatkan, terutama dalam penyampaian informasi kepada pers atau wartawan, pihak Humas hendaknya lebih terbuka dan transparan. 2. Hendaknya Humas PT. InterMatrix selalu siap dengan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan oleh wartawan. Disamping itu, pihak Humas juga dapat memberikan kemudahan bagi wartawan untuk mendapatkan informasi dari instansi atau perusahaan yang berkompeten terhadap PT. InterMatrix. 3. Pihak Humas harus dapat dengan terbuka menerima saran dan kritik dari pihak luar terutama kalangan pers, serta tetap mempertahankan hubungan baik yang sudah tercipta baik antara pers dengan Humas PT. InterMatrix. 4. Humas suatu instansi tidak hanya menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penghubung dalam menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat luas etapi juga harus mampu melihat kecenderungan isi pemberitaan di media massa dan mengklarifikasi atau meluruskan berita-berita yang beredar untuk menjaga citra instansi yang diwakilinya. Dengan menyaring atau memilah mana berita yang dapat merugikan dan mana berita yang dapat menguntungkan instansi. 80 5. Pihak Humas juga bisa dapat memenuhi dalam membina hubungan baik dengan pers yaitu, jujur dan berkredibilitas. DAFTAR PUSTAKA Achmad, H. Abu & Kholid, Narbuko. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1997. Abdurahman, Oemi. Dasar-dasar Public Relations, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001. Alo, Liliweri. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1994. _______. Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1991. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Assegaf, Dja’far H. Hubungan Masyarakat Dalam Praktek. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 1982. Berneys, Edward L. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996. Broom, Center, Cutlip. Effective Public Relations. Jakarta: 2005. _______. Jurnalistik Masa Kini, Pengantar ke Praktek Kewartawanan. Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 1991. Canggara, Hafid. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Effendy, Uchjana, Onong. Human Relations dan Public Relations. Bandung: CV. Mandar Maju, 1993. _______. Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992. _______. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1993. Jefkins, Frank. Public Relations. Erlangga, 1995. _______. Ilmu Komunikasi dan Teori. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005. Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kuantitatif Paradigma Baru ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003. _______. Teori Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, 1988. Rachmadi, F. Public Relations Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994. Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998. Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. _______. Praktek Solusi Public Relatons dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 1994. Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002. Santoso, Sastroputro, R. A. Propaganda: Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa. Bandung: Alumni, 1991. Setiawan, Bambang. Metode Penelitian Komunikasi I. Universitas Terbuka, 1993. Widjaja, A, W. Komunikasi, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara, 1993. Wargg, & Bland Theaker. Hubungan Media yang Efektif. Jakarta: 2004. Yin, K, Robert. Study Kasus (Desain dan Metode). Ahli Bahasa M Djanji. Jakarta: PT. Raja Grasindo Perkasa, 1995. Sumber lain: http://Indonesian.arts.monash.edu.au/T3/INM3315/bacaan/u2bacaan1.htm http://four.fsphost.com/kunci/ruu_app_mei2006.pdf DRAFT WAWANCARA DENGAN KEPALA HUMAS PT. INTERMATRIX Erna Indriana 1. Apa pendapat anda tentang wartawan? 2. Apa pendapat anda tentang aktivitas Humas? 3. Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix? 4. Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan? 5. Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT. Intermatrix? 6. Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT. InterMatrix? 7. Bagaimana cara Humas mengaktualisasikan hasil pertemuan dengan pers? 8. Adakah hubungan baik antara Humas PT. InterMatrix dan wartawan? 9. Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang dengan apa yang PT. InterMatrix berikan? 10. Apakah Humas PT. InterMatrix mempunyai penilaian atau kriteria dalam memilih wartawan yang diundang? 11. Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix? 12. Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya? HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA HUMAS PT. INTERMATRIX Erna Indriana T : Apa pendapat anda tentang wartawan? J Menurut saya wartawan adalah sebuah profesi yang menitik beratkan pada : tugas dalam mencari berita dan meliput berita tersebut agar dapat disampaikan kepada khalayak, wartawan harus mempunyai kredibilitas yang tinggi dan terutama kejujuran yang dapat di handalkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. T : Apa pendapat anda tentang aktivitas Humas? J Pendapat saya aktivitas Humas adalah kegiatan yang ada dalam suatu internal : divisi dalam suatu Instansi atau perusahaan, ya sebagai contoh divisi Kehumasan yang banyak melakukan aktivitas atau kegiatan Humas. T : Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix? J Oh, banyak seperti konferensi pers, press release, penerbitan majalah, : kunjungan pers, pameran dan masih banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan satu-persatu. T : Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan? J Ya tergantung pada tingkat kebutuhannya, aktivitas Humas lebih banyak dan : lebih sering, konferensi pers saja bisa 1 minggu sekali. T : Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT. Intermatrix? J : Kalau wartawan tetap, setiap PT. InterMatrix mengadakan kegiatan-kegiatan mereka selalu ada untuk memantau berita terbaru dari PT. InterMatrix yang bisa mereka liput untuk di beritakan kepada khalayak luas. T : Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT. InterMatrix? J : Ada sekitar 30 wartawan tetap. Dalam arti tetap maksudnya, selama ini bisa saja ada pergantian wartawan sesuai dengan penugasan wartawannya masingmasing. T : Bagaimana cara Humas mengaktualisasikan hasil pertemuan dengan pers? J Dipublish di media-media perusahaan seperti netexpress dan website. : T : Adakah hubungan baik antara Humas PT. InterMatrix dan wartawan? J Selama ini cukup baik dan sikap saling pengertian akan peranannya masing- : masing (Mutual Understanding), adalah kunci utama sebuah hubungan. PT. InterMatrix sangat baik kepada wartawan yaitu dengan cara memfasilitasi wartawan dengan alat-alat pemberitaan, seperti internet, telepon, fax, press room, fungsinya untuk saling menyampaikan informasi agar lebih cepat sampai ke tujuan yang wartawan inginkan. T : Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang dengan apa yang PT. InterMatrix berikan? J : Selama ini cukup balance, sikap saling Toleransi (Tolerance) yang tinggi sudah dibuktikan wartawan kepada PT. InterMatrix terbukti dengan setiap adanya informasi atau kegiatan-kegiatan PT. InterMatrix wartawan selalu memuat pemberitaan di media cetaknya, cukup tinggi kontribusi yang mereka berikan kepada PT. InterMatrix. T : Apakah Humas PT. InterMatrix mempunyai penilaian atau kriteria dalam memilih wartawan yang diundang? J : Pemilihan wartawan bergantung pada topik yang ingin disampaikan dalam acara. T : Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix? J : Ya, seperti yang saya katakan tadi, ada wartawan-wartawan tertentu yang bukan dari surat kabar professional mencoba Menyembunyikan atau mencoba menghilangkan suatu cerita yang merugikan perusahaan. Biasanya mereka dari surat kabar yang tidak punya kreadibilitas tinggi dalam menjalani profesinya sebagai wartawan, dan tentunya wartawan-wartawan yang seperti itu yang belum mengerti kode etik jurnalisme dan tidak mempunyai sikap saling mempunyai tanggung jawab akan peranannya masing-masing (Mutual confidence). T : Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya? J Dengan tujuan untuk mendapat perhatian khusus dari khalayak, tapi kalau : surat kabar nasional mereka ada counter release yang langsung menanggapi setiap ada kesalahan dalam pemberitaan. DRAFT WAWANCARA DENGAN WARTAWAN RADIO SONORA Yasin Hidayat 1. Apa pendapat anda tentang Humas dan aktivitasnya? 2. Bagaimana pendapat anda tentang Humas di PT. InterMatrix? 3. Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix? 4. Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan? 5. Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT. InterMatrix? 6. Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix mengundang anda, apakah melalui undangan, telepon, fax, internet? 7. Apakah anda memperoleh informasi yang memadai dalam setiap acara yang anda hadiri? 8. Apakah anda pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix? 9. Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix memberikan atau menyampaikan press release-nya, apakah melalui fax, email, pos, atau cara lain? 10. Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT. InterMatrix? 11. Adakah hubungan baik antara wartawan dan Humas PT. InterMatrix? 12. Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang dengan apa yang PT. InterMatrix berikan? 13. Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix? 14. Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya? HASIL WAWANCARA DENGAN WARTAWAN RADIO SONORA Yasin Hidayat T : Apa pendapat anda tentang Humas dan aktivitasnya? J Menurut saya Humas adalah bagian perantara dari suatu kegiatan yang : dilakukan wartawan guna menghasilkan sebuah kinerja yang bagus dan solid, dibutuhkan rasa toleransi (Tolerance) yang tinggi dalam membina hubungan kedua belah pihak ini sehingga akan timbul rasa saling menghargai (Mutual Appreciation), rasa saling pengertian (Mutual Understanding) akan peranannya masing-masing dan rasa saling mempunyai tanggung jawab terhadap fungsi dan tugas yang diberikan demi kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak (Mutual Confidence). Jika Humas berada dalam pedoman di atas pastinya semua aktivitas akan berjalan dengan lancar dan sukses. T : Bagaimana pendapat anda tentang Humas di PT. InterMatrix? J Menurut saya Humas di PT. InterMatrix pada dasarnya sudah cukup : memenuhi kreteria, seperti dimana seharusnya Humas mempunyai rasa Kejujuran dan Kredibilitas yang tinggi dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, lalu dimana seharusnya Humas bisa terbuka dalam penyampaian informasi tidak ditutup-tutupi wartawan dan khalayak luas. dan bisa memberi data yang pasti untuk T : Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix? J Aktivitas Humas disini dirasakan cukup kompleks. Aktivitas Humas PT. : InterMatrix makin sering, seperti konferensi pers, press release, kunjungan pers, penerbitan majalah, penyebaran surat langsung, mungkin ada beberapa lagi, tapi yang pernah saya liput ya kelima aktivitas itu. Tapi yang paling sering di adakan adalah konferensi pers dan press release. T : Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan? J Tergantung pada tingkat kebutuhannya, aktivitas Humas lebih banyak dan : lebih sering, konferensi pers saja bisa 1 minggu sekali. T : Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT. InterMatrix? J : Setiap PT. InterMatrix mengadakan kegiatan-kegiatan. Karena saya di tugaskan khusus untuk menetap disini sehingga selalu hadir pada setiap kegiatan Kehumasan, itupun apabila di undang, tapi kalau PT. InterMatrix tidak mengundang, ya saya tidak datang. T : Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix mengundang anda, apakah melalui undangan, telepon, fax, internet? J : Biasanya saya di undang melalui telepon. Saya dihubungi oleh Humas PT. InterMatrix, kami ngobrol sebentar, kemudian dia (Humas PT. InterMatrix) memberitahu saya kalau PT. InterMatrix akan mengadakan acara untuk media dan mengundang saya hadir dalam acara tersebut. Setelah itu undangan resmi di kirimkan melalui fax. T : Apakah anda memperoleh informasi yang memadai dalam setiap acara yang anda hadiri? J : Iya, saya mendapatkan informasi yang cukup atau memadai dari acara yang saya hadiri tersebut. T : Apakah anda pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix? J : Iya pernah, saya pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix. T : Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix memberikan atau menyampaikan press release-nya, apakah melalui fax, email, pos, atau cara lain? J : Kalau saya hadir dalam acara di serahkan langsung dalam acara, tapi kalau saya tidak hadir biasanya dikirimkan melalui email atau fax. T : Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT. InterMatrix? J : Kurang lebih ada 30 wartawan tetap semuanya yang menentukan adalah dari pihak wartawan masing-masing. T : Adakah hubungan baik antara wartawan dan Humas PT. InterMatrix? J Selama saya disini sudah cukup baik, dalam artian Humas selalu mencoba : mempunyai sikap Toleransi (Tolerance) yang tinggi terhadap tugasnya masing-masing dan Humas PT. InterMatrix mencoba memberikan yang terbaik untuk wartawan dan Humas itu sendiri dalam membina hubungan baik ini tanpa menyudutkan satu pihak dan merugikan sepihak. Saya lihat Humas PT. InterMatrix sudah cukup tahu kode etik Kehumasan. T : Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang dengan apa yang PT. InterMatrix berikan? J : Selama ini sangat baik, wartawan mencoba selalu mempunyai rasa pengertian yang tinggi terhadap Humas dalam menjalankan tugasnya (Mutual Understanding), begitu juga sebaliknya. T : Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix? J : Menurut saya itu suatu tindakan Kriminal yang sangat merugikan PT. InterMatrix sebagai klien kita, dalam hal itu pastinya hanya wartawanwartawan yang belum mengerti mengenai kode etik jurnalisme. Dalam hal ini sebenarnya wartawan tidak boleh menyembunyikan berita atau melebihlebihkan sebuah berita kalau itu bisa merugikan perusahaan tempat kita mencari berita. T : Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya? J Dengan tujuan untuk mendapat perhatian khusus dari khalayak, tapi kalau : surat kabar nasional mereka ada counter release yang langsung menanggapi setiap ada kesalahan dalam pemberitaan. DRAFT WAWANCARA DENGAN WARTAWAN SURAT KABAR KOMPAS Dwi Priatna 1. Apa pendapat anda tentang Humas dan aktivitasnya? 2. Bagaimana pendapat anda tentang Humas di PT. InterMatrix? 3. Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix? 4. Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan? 5. Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT. InterMatrix? 6. Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix mengundang anda, apakah melalui undangan, telepon, fax, internet? 7. Apakah anda memperoleh informasi yang memadai dalam setiap acara yang anda hadiri? 8. Apakah anda pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix? 9. Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix memberikan atau menyampaikan press release-nya, apakah melalui fax, email, pos, atau cara lain? 10. Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT. InterMatrix? 11. Adakah hubungan baik antara wartawan dan Humas PT. InterMatrix? 12. Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang dengan apa yang PT. InterMatrix berikan? 13. Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix? 14. Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya? HASIL WAWANCARA DENGAN WARTAWAN SURAT KABAR KOMPAS Dwi Priatna T : Apa pendapat anda tentang Humas dan aktivitasnya? J: Humas, menurut saya sebuah profesi yang berkaitan dengan khalayak luas dalam hal ini masyarakat, Humas PT. InterMatrix berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan citra dimata khalayak. Aktivitas Humas sangat beragam tapi yang paling sering Konferensi pers, mungkin karena PT. InterMatrix sifatnya melayani kebutuhan masyarakat tentang informasi sehingga konferensi pers sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan. T : Bagaimana pendapat anda tentang Humas di PT. InterMatrix? J: Menurut saya Humas di PT. InterMatrix pada dasarnya sudah cukup memenuhi keriteria, seperti dimana seharusnya Humas mempunyai rasa Kejujuran dan Kredibilitas yang tinggi dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, lalu dimana seharusnya humas bisa terbuka dalam penyampaian informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian tidak ditutup-tutupi dan bisa memberi data yang pasti untuk wartawan dan khalayak luas. T : Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix? J Tentu saja ada, namanya juga Humas (Hubungan Masyarakat), tentunya : mereka yang bergelut pada sebuah kepentingan yang ditujukan khususnya untuk khalayak luas masyarakat, misalnya seperti kegiatan konferensi pers, penerbitan majalah, press release, pameran, Tujuan utamanya agar masyarakat luas tahu apa yang menjadi prioritas kegiatan di PT. InterMatrix. T : Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan? J Kalau konferensi pers bisa I minggu 1-2 kali, press release juga sering : dilakukan, guna menyiarkan secara tertulis berita-berita terbaru. T : Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT. InterMatrix? J : Hampir setiap hari, kalau mereka tidak punya acara atau kegiatan di luar PT. InterMatrix, ya mereka basecamp disini. T : Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix mengundang anda, apakah melalui undangan, telepon, fax, internet? J : T : Di undang melalui telepon, kemudian di kirimkan undangan melalui fax. Apakah anda memperoleh informasi yang memadai dalam setiap acara yang anda hadiri? J : Cukup, namun biasanya di korelasikan dengan bidang yang saya geluti. Kebetulan waktu itu saya pernah menghadiri acara penghargaan PR untuk InterMatrix dalam program Lifebuoy, “Lifebuoy berbagi sehat” program yang bertujuan untuk mengkampanyekan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun kepada anak-anak dan saya bisa buat besar ceritanya atau di blow up, namun kalau beritanya bukan mengenai anak-anak biasanya saya hanya buat berita agak kecil atau masukan ke dalam info dan saya berikan ke halaman tau segmen lain tapi saya juga melihat dari informasi yang saya peroleh. T : Apakah anda pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix? J Pernah, semacam pengantarnya atau semacam press release dari pihak PT. : InterMatrix yang berupa lembaran-lembaran informasi. T : Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix memberikan atau menyampaikan press release-nya, apakah melalui fax, email, pos, atau cara lain? J : Press releasenya melalui email atau fax sebelum kita menhadiri acara tersebut. T : Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT. InterMatrix? J : Kurang lebih ada 30 wartawan tetap semuanya yang menentukan adalah dari wartawannya masing-masing. T : Adakah hubungan baik antara wartawan dan Humas PT. InterMatrix? J Hubungan baik yang terjalin antara Humas dan wartawan sampai detik ini : sudah cukup baik dan harmonis, dalam arti maksudnya Humas sudah sangat mengerti apa yang menjadi tugasnya dan wartawan juga mengerti apa yang menjadi tugasnya, sebagai contoh hubungan baik tersebut berlangsung menjadi sikap saling pengertian (Mutual Understanding) akan peranannya masing-masing dalam menjalankan tugasnya. T : Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang dengan apa yang PT. InterMatrix berikan? J : Tentang hubungan baik itu relatif menurut saya, tergantung dari kita dari mana melihatnya, pasti ada saja konflik yang terjadi, tapi kalau kita selalu berpikir positif dan mencari penyelesaian, rasa hubungan baik itu tetap terjaga, asal ada di antara Humas dan pers punya rasa Toleransi (Tolerance), saling menghargai (Mutual Appreciation), dan saling pengertian (Mutual Understanding), semua akan baik-baik saja. T : Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix? J : Menurut saya itu sebuah kebohongan publik, biasanya wartawan yang seperti itu adalah wartawan yang tidak menghargai akan kejujuran dan sebuah kredibilitas di dalam menjalankan profesinya, tapi saya lihat wartawan tetap yang ada disini sedikit sekali yang pernah melakukan kesalahan seperti itu, karena sejujurnya itu akan merugikan dirinya sendiri dan sangat merugikan PT. InterMatrix. T : Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya? J Saya kurang tahu karena faktor apa, : yang jelas saya tidak melakukannya, tapi mungkin mereka ingin mencari sensasi, biasa juga karena mereka belum mengerti benar arti dari profesi wartawan sebenarnya dan biasanya itu wartawan-wartawan baru.