aktivitas humas pt. intermatrix dalam membina hubungan baik

advertisement
AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM
MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Nama
: Nurmalita
NIM
: 04201-087
Jurusan
: Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Judul Skripsi
: AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM
MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS
Nama
: Nurmalita
NIM
: 04201-087
Jurusan
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Hubungan Masyarakat
Jakarta, Agustus 2008
Ketua Sidang
Drs. Riswandi, M. Si
(.................................)
Penguji Ahli
Drs. A. Mulyana, M. Si
(..................................)
Pembimbing I
Dra. Tri Diah C, M. Si
(..................................)
Pembimbing II
Farid Hamid, M. Si
(..................................)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Judul Skripsi
: AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM
MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS
Nama
: Nurmalita
NIM
: 04201-087
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Hubungan Masyarakat
Jakarta, Agustus 2008
Disetujui dan Diterima Oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
(Dra. Tri Diah C, M. Si)
(Farid Hamid, M. Si)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Kepala Bidang Studi
(Dra. Diah Wardhani, M. Si)
(Marheni F. Kurniawati., S. Sos, M. Si)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Skripsi
: AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM
MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS
Nama
: Nurmalita
NIM
: 04201-087
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Hubungan Masyarakat
Jakarta, Agustus 2008
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(Dra. Tri Diah C, M. Si)
(Farid Hamid, M. Si)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNUKASI
BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
Nurmalita (04201-087)
Aktivitas Humas PT. InterMatrix Dalam Membina Hubungan Baik Dengan
Pers
VII + 80 halaman + 13 Lampiran
Bibliografi 26 acuan (1982 – 2004)
ABSTRAKSI
Humas yang merupakan wakil dari instansinya berkewajiban
menumbuhkembangkan hubungan harmonis dengan publik eksternal. Salah satu
kegiatan Humas dengan publik eksternal adalah hubungan baik dengan media,
yang dimaksud hubungan dengan media adalah terbinanya hubungan antar
petugas Humas dengan orang-orang media massa.
PT. InterMatrix sebagai objek penelitian, merupakan salah satu dari
sekian banyak instansi atau perusahaan yang menerapkan sistem komunikasi
eksternal dalam sistem organisasinya, tentunya harus memiliki hubungan baik
dengan pers atau wartawan.
Tujuan penelitian yang ingin di dapat oleh peneliti adalah untuk
mengetahui aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik
dengan pers.
Tinjauan pustaka yang di gunakan oleh peneliti yaitu tentang pengertian
komunikasi, fungsi komunikasi, tujuan komunikasi, Humas, fungsi Humas, tugas
Humas, aktivitas Humas dan Pers, pengertian dan fungsi pers, dan pengertian
hubungan pers.
Dalam mencari data dan informasi yang dibutuhkan, peneliti
menggunakan tipe penelitian ini bersifat deskriptif yang menggunakan pendekatan
kualitatif dan metode penelitiannya adalah studi kasus, sedangkan nara sumber
atau key informan kepala Humas PT. InterMatrix, Wartawan Radio Sonora, dan
wartawan surat kabar Kompas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan penelitian, maka
dapat di ketahui bahwa aktivitas Humas dalam membina hubungan baik dengan
pers sudah sangat harmonis. Humas dan Pers sudah dapat menemui titik terang
dalam menghadapi kendala atau hambatan membina hubungan baik yang terjalin
antara Humas dan Pers di PT. InterMatrix. Berdasarkan hal tersebut di ketahui
bahwa pers atau wartawan bagi Humas PT. InterMatrix merupakan mitra yang
sejajar bagi Humas dalam hubungan kerja, dan sebagai penyampai dan penyebar
informasi kepada masyarakat serta berperan penting dalam menjalankan kontrol
sosial terhadap kerja organisasi di lapangan kepada masyarakat.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Allah S.W.T, atas
karuniaNya yang telah memberikan segala kekuatan dan pikiran kepada peneliti
dalam menyusun skripsi ini dengan judul “Aktivitas Humas PT. InterMatrix
Dalam Membina Hubungan Baik Dengan Pers”.
Pada kesempatan ini Peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam
pembuatan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Mamah, Papah terima kasih atas doa, biaya kuliah, dukungan, kesabaran,
dan perhatiannya yang tak putus sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Keluarga besar Om Sholeh, Tante Yetty terima kasih atas dukungannya
3. Pembimbing I Ibu Dra. Tri Diah C, M. Si.
4. Pembimbing II Bapak Farid Hamid, M. Si
5. Ibu Dra. Diah Wardhani, M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana.
6. Ibu Agustina Zubair, M. Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Mercu Buana.
7. Bapak Wimar Witoelar selaku Chairman PT. InterMatix, Ibu Erna
Indriana, semua karyawan PT. InterMatix yang tidak dapat peneliti
sebutkan satu-persatu, wartawan radio sonora, dan wartawan surat kabar
kompas.
8. Mas Mawi, Mas Ervan, Mba Lila, Mas Pempri, dan seluruh karyawan TU
Fikom UMB lainnya yang tak dapat disebut satu persatu, terima kasih atas
keramahan dan kemudahan pelayanannya.
9. Perpustakaan Universitas Mercu Buana atas bantuannya yang memberikan
referensi bagi peneliti.
10. My Lovely Agung Adv ’01 Mkasie atas doa, support, bawelan, dan
sayangnya.
11. Teman-temanku Nova, Ri2n, Boty, Melissa, Bgenk, Ncus, Toge, Mhinoel,
Waty, Rafda, Awan, Radius, Tyo, Abbe, Amar, Maky, Ozi, Sony, Susy,
Opie, Diana, Ike, Melly, Fitri, dan semua teman-temanku di UMB yang
masih banyak lagi yang nggak bisa aku sebutin satu-persatu thanks ya atas
doa dan dukungannya.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan ataupun keterbatasan ilmu
yang dimiliki peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Terlepas itu semua, kiranya
hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya teman-teman
Mahasiswa/i Universitas Mercu Buana.
Jakarta, Agustus 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Draft Wawancara dan hasil wawancara dengan
kepala Humas PT. InterMatrix
Lampiran 2
Draft Wawancara dan hasil wawancara dengan
wartawan radio sonora
Lampiran 3
Draft Wawancara dan hasil wawancara dengan
wartawan surat kabar kompas
Lampiran 4
Struktur Organisasi PT. InterMatrix
Lampiran 5
Surat Keterangan dari PT. InterMatrix
Lampiran 6
Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I
Lampiran 7
Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II
Lampiran 8
Wimar kembali Ke TV Nasional Perspektif Online
Lampiran 9
Menciptakan Hubungan Baik Dengan Pers
Lampiran 10
Penghargaan PR untuk InterMatrix dalam program
Lifebouy dan The Body Shop “InterMatrix
Communications”
Lampiran 11
Pers, apa memang harus begini?
Lampiran 12
Wimar Witoelar: Tekanan pers bisa dari mana saja
Duta Masyarakat
Lampiran 13
Amir Effendi Siregar “Sistem penyiaran yang
demokratis
BIODATA PENELITI
Nama
:
Nurmalitha
Alamat
:
Jl. Rawa Bahagia I Dalam
Rt. 05 Rw. 01 No. 16
Jakarta-Barat 11450
Tempat. Tanggal Lahir
:
Jakarta, 8 September 1983
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Islam
Status
:
Belum Menikah
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Pendidikan Formal:
-
SDN 10 Pagi Kedaung Jakarta-barat
-
SLTP Negeri 21 Jakarta-Utara
-
SMU Yadika I Jakarta-Barat
-
Universitas Mercu Buana Jakarta-Barat
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
ABSTRAKSI
DAFTAR LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah….….…………………………..……….…......……1
1.2. Perumusan Masalah………………………………………….……………....5
1.3. Tujuan Penelitian………………………………………….……..…..……....6
1.4. Manfaat Penelitian……………………….……………………………..........6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi…………..……...…………………………………….…….…...7
2.1.1. Fungsi Komunikasi………………………………………………..11
2.1.2.Tujuan Komunikasi….………………………………………….....12
2.2. Humas (Hubungan Masyarakat)......…....…………….....………………….12
2.2.1. Fungsi Humas..……….…...………………………………..…….16
2.2.2. Tugas Humas…...…….……………………………….………….17
2.3. Aktivitas Humas dan Pers…...…...…………………………..……..............20
2.4. Pengertian dan Fungsi Pers……………………………………………...….22
2.5. Hubungan Dengan Pers………...…...……………………...………….........23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian…….………………………….……………………....….….35
3.2. Metode Penelitian……………………………………………....…..……….36
3.3. Nara Sumber atau Key Informan ………………………………............…...36
3.4. Teknik Pengumpulan Data…………...................................................….......37
3.4.1. Data Primer………………………………………………………..37
3.4.2. Data Sekunder……………………………………………………..38
3.5. Teknik Analisis Data ……………………………………………………......38
3.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data……………………………………….39
3.7. Definisi Konsep…………...………………………………………………...39
3.8. Fokus Penelitian…. …………………………………………..…....……......40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian………………..………………………..43
4.1.1. Sejarah PT. InterMatrix…………………………………………...43
4.1.2. Visi dan Misi PT. InterMatrix….…………………………............44
4.1.3. Struktur Organisasi PT. InterMatrix………………………….......45
4.2. Kedudukan Humas Dalam PT. InterMatrix…………………………….......50
4.3. Fungsi dan Kegiatan Humas PT. InterMatrix…………………………...….51
4.3.1. Kegiatan Humas PT. InterMatrix ………………………….....…..53
4.3.2. Kegiatan Internal Humas…………………..…………....………...54
4.3.3. Kegiatan Eksternal Humas………..……………………....……....55
4.4. Hasil Penelitian……………………………………………………....….......56
4.4.1. Pers Relations……………………………………….......…...........57
4.4.2. Membina Hubungan Baik Dengan Pers…………………………..59
4.4.3. Aktivitas Humas…………………………………………………..65
4.4.4. Analisis Data……………………………………………………...72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan………………………………………………………………....77
5.2. Saran………………………………………………………………………..78
5.2.1. Saran Akademis…………………………………………………..78
5.2.2. Saran Praktis……………………………………………………....79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi, terutama
teknologi komunikasi yang telah kita masuki saat ini. Hal ini akan mambawa
konsekwensi pada karyawan untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya demi
kelangsungan jalannya Perusahaan. Dukungan tersebut diharapkan datang dari
kelompok masyarakat yang berkepentingan langsung dengan perusahaan tersebut,
sebab itu tidak bisa disangkal lagi keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya
tergantung pada manajemen perusahaan saja, tetapi juga citra perusahaan tersebut
dari masyarakat.
Hubungan Humas dengan media massa mempunyai lima sasaran yaitu :
1. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan perusahaan
untuk di ketahui publik.
2. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan pers tentang hal-hal yang
menguntungkan perusahaan.
3. Untuk memperoleh umpan balik tentang upaya dan kegiatan perusahaan.
4. Melengkapi data atau informasi kepada pimpinan untuk pembuatan
penilaian
secara
tepat
tentang
situasi
atau
mempengaruhi keberhasilan kegiatan perusahaan.
1
permasalahan
yang
2
5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan di landasi rasa
percaya dan menghormati.1
Hubungan masyarakat disini berfungsi menumbuhkan hubungan baik
antara segenap komponen pada suatu lembaga dalam rangka memberikan
pengertian menumbuhkan motivasi dan partisipasi yang bertujuan untuk membina
dan mengembangkan hubungan harmonis khususnya kepada pers.
Definisi Humas menurut Glenn dan Denny Griswold, dalam bukunya Your
Public Relations mengemukakan definisi sebagai berikut: Humas adalah fungsi
manajemen yang menilai publik, menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari
individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana
untuk memperoleh pengertian dari publik.2
Humas menurut Edward L. Berneys seperti dikutip dalam bukunya Public
Relations mempunyai tiga arti, yaitu:
1. Penerangan kepada masyarakat.
2. Persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat.
3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakat dan
sebaliknya.3
Hubungan Masyarakat atau Humas adalah sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun keluar, antara
suatu organisasi maupun semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-
1
F. Rachmad, PR Dalam Teori dan Praktek, Gramedia, Jakarta: 1994, hal. 56
Oemi Abdurahman, Dasar-dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung: 2001, hal.
25-26
3
Edward L. Berneys, dikutip oleh F. Rachmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1996, hal. 19
2
3
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Sebagai lembaga yang
mewakili instansi, Humas berkewajiban menumbuh kembangkan hubungan
harmonis dengan publik eksternal, karena ini merupakan kunci dalam kegiatan
Humas melalui keserasian hubungan, citra yang menyangkut organisasi maupun
produk dapat terbentuk dan diwakili. Salah satu kegiatan Humas dalam
hubungannya dengan masyarakat luar (Public Ekstern) adalah hubungan dengan
media (Media Relations). Media dalam hal ini adalah media massa seperti surat
kabar, majalah (media cetak), radio, televisi (media elektronik). Melalui media
inilah semua pesan dapat di sampaikan secara cepat dan tepat.
Dalam rangka pembinaan hubungan dengan media massa, khususnya
dengan pembinaan hubungan dengan pers perlu mendapatkan perhatian yang
istimewa karena pers berfungsi sebagai sarana kontrol sosial yang dalam
pemberitaannya meliputi segala kehidupan rakyat. Hubungan pers di jelaskan oleh
Frank Jefkin adalah suatu usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang
maksimum atas suatu pesan atau informasi. Humas melalui hubungan pers maka
dapat menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi
atau perusahaan yang bersangkutan.
Melihat pernyataan di atas jelas tampak bahwa hubungan pers merupakan
unsur yang penting dan tidak diabaikan dalam kegiatan Humas , ada banyak
media yang dapat digunakan untuk publikasi, seperti media cetak, surat kabar dan
majalah yang diterbitkan secara bervariasi. Selain media cetak, audio dan audio
visual pun dapat dipergunakan sebagai media publikasi. Dengan mengetahui
4
kebijaksanaan suatu media maka humas dapat merencanakan secara baik bahanbahan yang akan di publikasikan
Hubungan Pers sendiri mempunyai pengertian yaitu suatu usaha untuk
mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau
informasi Humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemehaman bagi
khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.4 Melihat pernyataan
diatas, jelas tampak bahwa, hubungan pers merupakan unsur yang penting dan
tidak mungkin di abaikan dalam kegiatan Humas suatu perusahaan, guna
memperoleh publisitas yang diharapkan.
Karena pada dasarnya Humas sebuah perusahaan membutuhkan pihak pers
untuk menyampaikan informasi-informasi tentang perusahaan guna menciptakan
dukungan positif dan opini publik dari masyarakat melalui tulisan-tulisan yang
dimuat surat kabar. Tanpa hubungan baik maka aktivitas Humas dikhawatirkan
tidak akan berhasil. Untuk meraih keberhasilan dalam menjalin hubungan baik
dengan pihak pers, seorang praktisi Humas setidaknya mengenal dan memahami
berbagai jenis media cetak dan barang cetakan yang bisa digunakan dalam
menunjang kegiatan humas. Untuk memilih media mana yang akan digunakan
maka petugas Humas harus membiasakan membaca surat kabar atau mejalah,
maupun memperhatikan radio dan televisi.
Peneliti disini berusaha menjelaskan aktivitas Humas PT. InterMatrix
dalam membina hubungan dengan pers.
4
Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, 1995, hal 98
5
Alasan peneliti memilih PT. InterMatrix karena PT. InterMatrix
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi Humas yang telah
berhasil menangani krisis perusahaan dan telah berhasil menjalankan program
perencanaan Humas bagi perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang Konsultan Humas, PT. InterMatrix perlu melakukan
hubungan yang baik dengan pihak media agar mudah untuk mempublikasikan
acara dan untuk menyebarkannya informasi kepada masyarakat luas. Alasan lain
adalah PT. InterMatrix lebih ingin dikenal oleh masyarakat luas melalui media.
1.2. Perumusan Masalah
Kualitas yang dimiliki karyawan tidak hanya berasal dari kecerdesan,
keahlian, maupun keterampilan, tapi juga dilihat dari bagaimana seorang
karyawan dapat membina hubungan baik dalam lingkungannya yang berpengaruh
positif untuk menumbuhkan keinginan dan semangat untuk bekerja yang
maksimal.
Maka itu terlihat masalah hubungan kerjasama Humas dengan pers itu
penting untuk diteliti. Untuk itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana
Aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam meningkatkan hubungan baik dengan
pers?
6
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam Membina
Hubungan Baik Dengan Pers.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara Akademis.
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pengetahuan dan
pemikiran ilmu di bidang komunikasi mengenai aktivitas Humas PT.
InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers, dan dapat
menerapkan secara nyata ilmu kehumasan, khususnya dalam kehidupan
organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa.
2. Manfaat secara Praktis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak
Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
Manusia adalah mahluk pribadi yang sekaligus juga sebagai mahluk sosial.
Sebagai mahluk sosial, manusia memerlukan manusia lain, baik secara individu
maupun kelompok, sehingga terjalin hubungan akrab. Dalam membina hubungan
tersebut, manusia melakukan proses komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi
adalah inti dari sebuah interaksi sosial. Tidak mungkin melakukan interaksi sosial
tanpa komunikasi. Sejak bangun tidur sampai menjelang tidur manusia
berkomunikasi dengan orang lain termasuk dengan angota keluarga, teman kerja,
pimpinan, relasi, dan seterusnya. Komunikasi interpersonal akan berhenti pada
saat kita tidur.
Komunikasi merupakan kebutuhan fundamental manusia yang hidup
bermasyarakat, karena lewat proses ini seseorang bisa menyampaikan perasaan,
pikiran, pendapat, sikap, dan informasi kepada sesamanya secara timbal balik.
Dalam suatu proses komunikasi antar komunikator dan komunikan, selain
masing-masing harus mengerti bahasa yang digunakan juga harus mengerti makna
dari bahasa yang dipergunakan. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan
antar manusia yang dinyatakan dalam pikiran atau perasaan kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
77
8
Berikut ini definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Everette M.
Rogers, Rogers mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu
ide di alihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih , dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.5
Proses komunikasi yang baik dapat melahirkan komunikasi yang efektif,
yang berlangsung dua arah antara komunikator dan komunikan melalui pesan atau
lambang-lambang yang dimengerti oleh kedua belah pihak. Pesan atau lambanglambang harus dapat menimbulkan pengaruh atau efek yang dapat merubah opini,
pandangan, persepsi, ide, serta perubahan sikap dan tingkah laku komunikan.
Dengan demikian, komunikasi merupakan suatu aksi atau perpindahan
suatu informasi yang di komunikasikan melalui pesan verbal. Dalam komunikasi
terjadi suatu proses tukar menukar informasi antar individu melalui simbol-simbol
umum, tanda-tanda, perilaku khusus, atau laporan seseorang tentang suatu hal.
Terkait dengan itu, komunikasi interpersonal kerap mewarnai kehidupan manusia.
Komunikasi antar pribadi dilakukan melalui proses umum, yaitu pengiriman dan
penerimaan pesan. Pesan dalam komunikasi dapat dipahami dalam tiga unsur
yaitu:
1. Makna yang berbentuk oleh setiap orang.
2. Simbol-simbol yang dipergunakan untuk penyampaian pesan.
3. Bentuk organisasi pesan.6
5
Deddy Mulyana, Teori Komunikasi: Suatu Pengantar, Remaja Rosda Karya, Bandung: 2001, hal.
62
6
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, Citra Aditya Bhakti, Bandung: 1994, hal. 56
9
Ilmu komunikasi dibagi dalam beberapa bentuk komunikasi sebagai
berikut, yaitu:
1. Komunikasi antar personal atau antara individu yang satu dengan individu
yang lain.
2. Komunikasi interpersonal atau komunikasi di dalam diri manusia antara
jiwanya dan rohnya, misalnya kalau sedang merenungkan sesuatu.
3. Komunikasi transcendental atau komunikasi antar manusia dengan sang
Maha Gaib melalui sembahyang, meditasi, tapa brata, semedi, dan lainlain sebagainya. Komunikasi bersifat metafisis.
4. Komunikasi kelompok yaitu di antara para anggota suatu kelompok atau
antar kelompok.
5. Komunikasi massa yaitu komunikasi yang ditujukan kepada massa atau
sejumlah orang banyak. Komunikasi massa, meliputi berbagai kegiatan
khusus atau yang dapat disebut juga dengan istilah “spesialisasi”.7
Salah satu bentuk komunikasi yang disebutkan di atas adalah Komunikasi
Massa dan dalam sebuah komunikasi, tentunya ada umpan balik (feedback) yang
di terima oleh komunikator dari si komunikan, dalam komunikasi massa, umpan
balik yang pada umumnya bersifat tidak langsung atau delayed atau indirect,
adalah dalam bentuk surat kepada redaksi, surat dari pembaca yang dimuat dalam
surat kabar dan lain sebagainya.8
7
Sastroputro, R.A. Santoso, Propaganda: Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa, Alumni,
Bandung: 1991, hal. 70
8
Ibid, hal. 118
10
Komunikasi mengandung tujuan; ada yang dilakukan secara lisan, secara
tatap muka atau melalui media, baik media massa maupun non-massa. Bernard
Berelson dan Garry A. Stainer mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:
“Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang, kata-kata, gambar, bilang
grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya di
namakan komunikasi”.9
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan prinsip komunikasi
efektif adalah:
1. Jenis publik (khalayak) yang menjadi sasaran
2. Susunan pesan bagaimana yang paling tepat dan mudah dipahami
3. Saluran apa yang paling sesuai dengan sifat publik yang dituju.10
Pada prinsipnya komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau
informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikator bisa menjadi
komunikan, begitu juga sebaliknya komunikan bisa menjadi komunikator. Proses
penyampaian pesan atau informasi ini mrnggunakan media dan mengharapkan
adanya timbal balik setelah mendapatkan pesan atau informasi tadi.
9
Bachtiar Aly, Op. Cit, hal. 49
F. Rachmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:
1994, hal. 7
10
11
2.1.1. Fungsi Komunikasi
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuantujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja sudah
tentu memiliki fungsi dan dapat di manfaatkan oleh manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidup.11
Fungsi komunikasi tersebut adalah :12
a. Menyampaikan Informasi (To Inform)
Dengan adanya komunikasi, seseorang dapat mengetahui apa yang
dia ketahui kepada orang lain.
b. Mendidik (To Educate)
Komunikasi dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai segala hal.
c. Menghibur (To Entertain)
Dengan komunikasi, kita dapat memperoleh hiburan atau
menghibur orang lain.
d. Mempengaruhi (To Influence)
Komunikasi yang dilakukan setiap orang dapat memberikan suatu
bujukan atau pengaruh terhadap orang lain.
Jadi dengan adanya seluruh fungsi komunikasi di atas, terlihat bahwa
komunikasi memang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan manusia untuk
melakukan berinteraksi dengan sesama.
11
12
Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Garfindo Persada, Jakarta : 2004. hal 55
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi dan Teori, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung : 2005.
hal 8
12
2.1.2. Tujuan Komunikasi
Seperti yang telah di uraiakan bahwa komunikasi merupakan suatu bentuk
kegiatan interaksi di antara sesama manusia, maka di dalam melakukan setiap
kegiatan, tentunya kita memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan
kegiatan komunikasi. Tujuan komunikasi tersebut di antaranya adalah:13
a. Perubahan Sikap (attitude change)
b. Perubahan Pendapat (opinion change)
c. Perubahan Perilaku (behaviour change)
d. Perubahan Sosial (social change)
Dari tujuan komunikasi tersebut dapat menjelaskan bahwa dengan
komunikasi, seseorang melakukan komunikasi untuk dapat mempengaruhi orang
lain dengan tujuan agar orang tersebut dapat melakukan perubahan seperti
perubahan sikap dari tahu menjadi tidak tahu, perubahan pendapat dari tidak
setuju menjadi setuju, perubahan perilaku dari suka menjadi tidak suka, serta
perubahan sosial di mana dengan komunikasi kita dapat beradaptasi dengan siapa
saja tanpa membedakan status sosial.
2.2. Humas (Hubungan Masyarakat)
Untuk lebih memahami permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini,
yaitu hubungan baik antara Humas dan pers, maka terlebih dahulu peneliti akan
mengemukakan beberapa pengertian Humas yang didefinisikan oleh beberapa
ahli.
13
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
: 2005. hal 8
13
Humas yang merupakan terjemahan dari istilah Public Relations atau PR
kedua istilah ini akan dipakai secara bergantian itu terdiri dari semua bentuk
komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa
saja yang berkepentingan dengannya. Humas adalah penyelenggara komunikasi
timbal balik antara suatu lembaga, komunikasi seperti ini ditujukan untuk
menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya suatu tujuan,
kebijakan dan tujuan lembaga tersebut.
Pengertian Humas yang pertama akan dideskripsikan oleh Scott M. Cutlip
dan Alen H. Center yang mengatakan bahwa Hubungan Masyarakat atau Humas
merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap masyarakat sebagai publiknya,
mengidentifikasikan keputusan dan tata sara perusahaan untuk kepentingan
publiknya, serta merencanakan dan melaksanakan program kerja untuk
memperoleh pengertian, pemahaman dan dukungan masyarakat.11
Pengertian Humas lainnya menurut Rex Harlow, seperti yang dikutip
Onong Uchjana Effendy,12 adalah Hubungan Masyarakat merupakan fungsi
manajemen yang khas. Hal ini disebabkan
karena Humas memiliki tugas
membantu dan pemeliharaan ikatan antara perusahaan dengan publiknya sejauh
hal itu menyangkut kegiatan komunikasi, pengertian, pemahaman dan kerjasama.
Dalam melakukan fungsinya maka Humas mengikutsertakan manajemen dalam
permasalahan, ikut serta dalam menanggapi pendapat publik serta membantu
11
Rosady Ruslan, Praktek Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, PT.
Ghalia Indonesia, Jakarta: 1994, hal. 6
12
Onong Uchjana, Human Relations dan Public Relations, CV. Mandar Maju, Bandung: 1993,
hal. 118
14
manajemen dalam menghadapi perusahaan secara efektif, dan melakukan
komunikasi yang sehat.
Dari dua definisi Humas diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Humas
merupakan suatu fungsi manajemen yang kegiatannya bertujuan untuk
memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra baik dari
masyarakat. Humas mempunyai tugas untuk menciptakan opini publik yang
menguntungkan semua pihak. Selain itu Humas juga berusaha untuk menciptakan
hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya. Melalui proses
timbal balik, hubungan yang harmonis timbul dari adanya pengertian bersama,
mutual confidence, dan citra yang positif. Ini semua merupakan langkah-langkah
yang harus ditempuh oleh Humas untuk mencapai hubungan yang harmonis
dengan publiknya.
Kegiatan Humas salah satunya dilakukan dengan cara komunikasi. Tetapi
berbeda dengan jenis kegiatan komunikasi lainnya, kegiatan komunikasi dalam
Humas mempunyai ciri-ciri tertentu, disebabkan oleh fungsi, sifat organisasi dari
lembaga, di mana Humas itu berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang
terlibat, terutama publik yang menjadi sasaran, faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi dan sebagainya yang bersifat khas.
Humas dapat menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi
atau lembaga yang mewakilinya dengan publiknya, artinya peranan ini turut
menentukan sukses atau tidaknya visi misi dan tujuan bersama dari organisasi
atau lembaga tersebut. Adapun unsur Humas bersifat sebagai berikut15 :
15
Cutlip Center Broom, Effective Public Relations, Indeks, Jakarta : 2005. hal 4
15
1. Melaksanakan program terencana dan berkelanjutan sebagai bagian dari
manajemen.
2. Menangani hubungan antara organisasi dan masyarakat.
3. Memantau kesadaran, pendapat, sikap dan perilaku di dalam dan di luar
organisasi.
4. Menganalisis dampak kebijakan, prosedur dan tindakan terhadap
masyarakat.
5. Menyesuaikan kebijaksanaan, prosedur dan tindakan yang diketahui
bertentangan dengan kepentingan masyarakat dan kelangsungan hidup
organisasi.
6. Memberi anjuran kepada manajemen perihal pembentukan kebijaksanaan,
prosedur dan tindakan baru yang saling menguntungkan terhadap
organisasi dan masyarakatnya.
7. Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara organisasi dan
masyarakatnya.
8. Menghasilkan perubahan khusus dalam hal kesadaran, pendapat, sikap dan
perilaku di dalam dan diluar organisasi.
9. Menghasilkan hubungan yang baru dan atau terpelihara antara organisasi
dan masyarakatnya.
Pemahaman peneliti dengan pengertian di atas bahwa suatu organiasi yang
mempunyai Humas, Humas tersebut harus mampu menjembatani antara
organisasi dengan lingkungan khalayaknya agar apa yang menjadi tujuan dari
organisasi dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
16
2.2.1. Fungsi Humas
Setelah mengetahui arti Humas, maka pada bagian berikutnya akan
dikemukakan pengertian fungsi dan tugas Humas. Hal ini merupakan hal yang
penting, karena Humas merupakan wakil dari suatu organisasi yang berhubungan
dan mengadakan komunikasi timbal balik dengan publik sasaran atau masyarakat
lainnya. Tujuan dilakukannya komunikasi timbal balik tersebut adalah untuk
membangun opini, persepsi dan citra positif bagi perusahaan.
Fungsi utama Humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal
maupun eksternal, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini
publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi.16
Menurut Cutlip, Centre dan Canfield fungsi Humas dapat dirumuskan
untuk mendukung kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan. Selain itu juga
untuk menjalin hubungan yang harmonis antara perusahaan dan publiknya,
mengidentifikasikan pendapat publik dan tanggapan masyarakat terhadap
perusahaan yang diwakilinya. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada
publiknya dan memberikan ide-ide atau saran-saran kepada pihak manajemen
untuk kepentingan bersama, serta untuk menciptakan komunikasi dua arah, dan
mengatur jalur informasi. Humas juga berfungsi memberi informasi dari
16
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT. Raja Grafindoo Persada,
1998. hal 298
17
perusahaan kepada publiknya atau sebaliknya guna memperoleh citra yang positif
dari kedua belah pihak.13
Menurut Rosadi Ruslan dalam bukunya “Manajemen Humas dan
Manajemen Komunikasi menjelaskan fungsi Humas dalam Manajemen yaitu :
1. Mengevaluasi sikap atau opini publik.
2. Mengindentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi atau perusahaan
dengan kepentingan publiknya.
3. Merencanakan dan melaksanakan aktivitas Humas.14
Merujuk kepada pendapat Cutlip, Center dan Canfield mengenai fungsi
Humas, maka secara singkat dapat disimpulkan bahwa Humas berfungsi untuk
menopang kegiatan manajemen untuk m\encapai tujuan yang di inginkan.
2.2.2. Tugas Humas
Tugas Humas yaitu pertama, secara internal maupun eksternal Humas
melakukan kegiatan dengan pendekatan
informatif, dedukatif, persuasif.
Akibatnya perlu dihindarkan pendekatan yang bersifat imperaktif dan positif.
Tugas Humas yang kedua adalah melakukan kegiatan komunikasi lewat kegiatan
yang dilakukan secara berencana dan terus-menerus. Kegiatan-kegiatan tersebut
meliputi keterampilan komunikator, pesan yang disampaikan akurat, obyektif,
punya daya pengaruh yang kuat guna berhasilnya mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.15
13
Rosady Ruslan, Praktik Solusi Publik Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra,, PT.
Ghalia Indonesia, Jakarta: 1994, hal. 20
14
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Jakarta: 2001, hal. 26
15
A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta: 1993, hal. 53
18
Dalam
praktek
sehari-hari
tugas
Humas
meliputi
kegiatan
penyelenggaraan penyampaian informasi baik dalam bentuk lisan maupun tertulis
atau dalam bentuk gambar kepada publiknya, dengan demikian publik
memperoleh pengertian yang komprehensif mengenai keadaan perusahaan. Selain
itu tugas Humas lainnya adalah untuk memonitor dan mengevaluasi tanggapan
publik, serta mempelajari dan menganalisa reaksi publik, baik mengenai
kebijakan perusahaan maupun segalamacam pendapat. Humas juga harus menjaga
hubungan baik dengan publik dan media massa untuk mendapatkan opini publik
yang menguntungkan perusahaan.16
Dari pernyataan-pernyataan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Humas
pada hakekatnya berusaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara
suatu lembaga atau organisasi dengan masyarakat. Humas juga berusaha untuk
menciptakan pengertian, goodwill dan penerimaan masyarakat terhadap
organisasinya.
Pada dasarnya keberadaan Humas pada setiap lembaga atau instansi
merupakan suatu keharusan dalam rangka memperkenalkan kegiatan dan aktivitas
kepada masyarakat yang merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya
interaksi serta penyebaran informasi kepada khalayak melalui media cetak,
elektronik dan lain-lain. Meskipun memang harus diakui bahwa masih dirasakan
terbatasnya wewenang Humas. Hal ini mungkin disebabkan kedudukan Humas
pada suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang melaksanakan proses administrasi
16
Ibid. Hal. 54
19
perusahaan dengan kaku dikhawatirkan akan menghambat aktivitas pekerjaan
Humas itu sendiri baik kualitas, keterampilan dan lain-lain.
Pada prinsipnya Humas merupakan fungsi top-management. Oleh karena
itu Humas pada suatu perusahaan sebaiknya langsung berada di bawah pimpinan
utama. Dengan kedudukan seperti itu, maka seorang Humas diharapkan dapat
dengan mudah melaksanakan tugasnya. Sehingga ia dapat bertindak cepat dalam
memberikan informasi yang aktual kepada publiknya.17
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang petugas Humas seringkali
berhubungan dengan media massa, baik cetak maupun elektronik mulai dari
wartawan, reporter sampai redaktur surat kabar. Sebagai konsekuensinya, petugas
Humas diharapkan mampu untuk mengembangkan interaktif yang positif dengan
media massa sebagai mitra kerja. Hal ini dilakukan agar perusahaan atau lembaga
memperoleh tempat dalam pemberitaan media massa. Akibatnya petugas Humas
harus dapat mengerti peranan media massa yang mengharuskan aktualitas serta
nilai akurasi berita.18
Dengan media cetak maupun media elektronik dalam rangka memperoleh
pemberitaan pers yang positif. Kegiatan tersebut meliputi:
1. Menulis dan menyiarkan Press Release, foto-foto dan artikel-artikel yang
khas mengenai kegiatan perusahaan.
2. Mengorganisasi konferensi pers, resepsi perss dan kunjungan para
wartawan ke perusahaan.
3. Mengatur wawancara antara pimpinan perusahaan dengan pihak pers.
17
F. Rahmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:
1994, hal. 142-143
18
Ibid. Hal. 143
20
2.3. Aktivitas Humas dan Pers
Menurut H. Nawi Muthiani dalam bukunya : Humas Pemerintah,
komunikasi yang dilakukan antara Humas khususnya Humas Pemerintahan
dengan publik eksternal dapat diselenggarakan dengan:
a. Press Realese
Di dalam kegiatan Kehumasan Press release, merupakan kegiatan yang
utama dan paling banyak dilakukan, karena kegiatan ini mudah dikerjakan
dan pengaruhnya cukup luas, karena dengan press release yang dibuat
oleh Humas kemudian diserap oleh wartawan atau kantor berita disebar
luaskan diberbagai massa media dapat dibaca atau didengar oleh pembaca
surat kabar, pemirsa televisi ataupun mendengar dari berbagai radio
sebagai berita.
b. Penerbitan Majalah
Majalah berguna bagi eksternal publik, berfungsi sebagai media untuk
menyampaikan tentang apa yang dilakukan oleh organisasi mengenai
personil, produk ataupun hal lain yang merupakan bahan informasi bagi
khalayak umum.
c. Pameran
Pameran berguna untuk menerangkan dan memberi penjelasan yang
sejelas-jelasnya kepada publik mengenai suatu kegiatan organisasi. Dalam
pameran di sediakan benda-benda baik asli atau miniatur, yang akan
memperjelas publik didalam pemberian informasi. Juga mengungkapkan
data berupa grafik, foto-foto, gambar dan lain-lain.
21
d. Film Dokumenter
Walau
tidak
sesering
Press
release,
melalui
film
dokumenter
perkembangan organisasi dapat diingat dan evaluasi dari waktu ke waktu
dan kita dapat melihat pula perkembangan dann kemajuan yang dicapai
oleh organisasi kita.
e. Penyebaran Surat Langsung
Banyak perusahaan atau instansi meminta masyarakat untuk memberikan
tanggapannya terhadap suatu produk atau kebijaksanaan yang baru saja di
berlakukan atau di edarkan. Perusahaan atau organisasi akan mendapat
umpan balik dari kegiatan penyebaran surat langsung yang berisi
tanggapan berupa koreksi-koreksi ataupun kemajuan dari pada organisasi
atau perusahaan.
f. Pembuatan Poster dan Papan Pengumuman
Fungsi daripada poster adalah sebagai upaya untuk menarik perhatian. Jadi
pembuatan poster didasarkan pada fungsinya. Papan pengumuman juga
merupakan peralatan yang efektif di dalam suatu instansi, ini diperlukan
untuk memajang baik pengumuman-pengumuman atau poster, surat-surat
edaran dan lain-lain yang perlu di ketahui anggota atau karyawan.
g. Konferensi Pers
Dilakukan bila ada hal-hal penting yang perlu diketahui oleh orang
banyak. Keterangan detail tentang hal yang perlu diketahui oleh umum
22
diserap terlebih dahulu oleh wartawan sebagai penyaring berita yang tidak
mungkin dijelaskan hanya dengan press release.19
2.4. Pengertian dan Fungsi Pers
Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai pengertian dan fungsi pers.
Bagian pertama tulisan ini akan mengulas tentang pengertian pers.
1. Pengertian Pers
Pers sering diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan yang merupakan
sub sistem dari sistem kemasyarakatan tenpat ia beroperasi, bersama-sama
subsistem lainnya. Dengan demikian maka pers tidak dapat hidup mandiri,
tetapi
mempengaruhi
dan
dipengaruhi
oleh
lembaga-lembaga
kemasyarakatan lainnya.20 Ruang lingkup kegiatan pers sendiri meliputi
kegiatan penerbitan yang teratur waktu terbitnya. Kegiatan ini umumnya
dilengkapi dengan alat-alat milik sendiri atau perusahaan berupa
percetakan, alat-alat foto, mesin-mesin stensil atau alat-alat teknik lainnya.
2. Fungsi Pers
Pada bagian berikutnya akan dijabarkan mengenai fungsi pers, yaitu
meliputi:
a. Menyiarkan Informasi
Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar karena
memerlukan informasi, mengenai berbagai hal di bumi ini: mengenai
19
H. Nawi Muthiani, Humas Pemerintah, Sesion Polri 1986, hal. 109-131
Onong Uchjana Effendi, Human Relations dan Public Relations, CV. Mandar Maju, Bandung:
1993, hal. 149
20
23
peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan
orang lain, apa yang dikatakan orang lain dan sebagainya.
b. Mendidik
Sebagai sarana pendidikan massa, pers memuat tulisan-tulisan yang
mengandung pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah
pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk
berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana.
Kadang-kadang
cerita
bersambung
atau
berita
bergambar
juga
mengandung aspek pendidikan.
c. Menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat pers untuk mengimbangi
berita-berita berat dan artikel yang berbobot. Isi surat kabar atau majalah
bersifat hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita
bergambar, teka-teki silang, pojok dan sebagainya.
d. Mempengaruhi
Fungsi mempengaruhi, yang menyebabkan pers memegang peranan
penting dalam kehidupan masyarakat.21
2.5. Hubungan Dengan Pers
Hubungan pers (press relations) adalah usaha untuk mencapai publikasi
atau penyiaran yang optimal atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka
menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau
21
Ibid. Hal 64
24
perusahaan yang bersangkutan. Tujuan pokok diadakannya hubungan pers adalah
menciptakan pengetahuan dan pemahaman, jadi jelas bukan semata-mata untuk
menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan atau klien demi
mendapatkan suatu citra yang lebih indah daripada aslinya di mata umum. Kriteria
kejujuran dan kenetralan itu juga harus dipegang teguh oleh kalangan praktisi
Humas. Setiap pesan atau berita yang mereka sampaikan kepada masyarakat
melalui pers haruslah sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Baik atau
buruknya Humas diukur berdasarkan kejujuran dan sikap netralnya.
Membina hubungan yang baik dengan pihak pers merupakan salah satu
ukuran akan berhasil atau tidaknya fungsi atau tugas Humas. Hal ini dilakukan
dengan melihat sejauhmana kegiatan Humas berguna bagi perusahaan. Kegunaan
tersebut bisa dilihat dari sejauh mana pemberitaan pers itu dapat menghasilkan
citra positif di mata publik atau masyarakat, sebagai hasil kerja sama yang baik
antara pihak Humas dengan pihak pers. Bagi Humas suatu perusahaan, media
massa merupakan “penyambung tangan” untuk menjangkau publik yang terbesar
begitu banyak dalam wilayah yang demikian luas.
Hubungan pers sebagai sebuah hubungan kerja yang terkait antara para
petugas Humas dengan orang-orang pers untuk kegiatan penyebaran informasi
dalam media berita.22
22
H. Djafar Assegaf. 1982. Humas Dalam Praktek. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. Hal 37
25
Sementara hubungan dengan media massa diartikan sebagai sebuah
hubungan yang di dalamnya terjalin kerjasama antara Humas dengan pihak media
massa seperti redaktur surat kabar dan majalah, wartawan radio atau reporter
televisi.23
Menurut Onong U. Effendy, pers dapat dijelaskan dengan dua pengertian
yaitu pers dalam arti sempit dan luas. Pers dalam arti sempit adalah media massa
cetak yang meliputi, surat kabar, majalah, tabloit dan sebagainya. Sedangkan
dalam arti luas, meliputi media massa cetak dan elektronik. Dengan demikian pers
dalam arti luas meliputi seluruh media cetak seperti, surat kabar, majalah, tabloit,
radio, dan televisi.24
Menurut Liliweri Alo dalam bukunya berjudul Memahami peran
komunikasi massa dalam masyarakat, tujuan dari pers atau media dalam
masyarakat adalah:
1. Informasi
a. Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam
masyarakat dan dunia.
b. Menunjukkan hubungan kekuasaan
c. Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan.
2. Korelasi
a. Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan
informasi
23
Onong Uchjana Effendi. 1993. Human Relation & Public Relations. CV. Mandar Maju,
Bandung. Hal 64
24
Onong Uchjana Effendy, Loc. Cit, hal. 90
26
b. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan
c. Melakukan sosialisasi
d. Mengkoordinasikan beberapa kegiatan
e. Membentuk kesepakatan
f. Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif
3. Kesinambungan
a. Mengekspresikan
budaya
dominan
dan
mengakui
keberadaan
kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru
b. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai
4. Hiburan
a. Menyediakan hiburan, pengalihan, perhatian, dan sarana relaksasi
b. Meredakan ketegangan sosial
5. Mobilisasi
a. Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,
pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang
agama.25
Dalam buku berjudul Teori dan Profesi Kehumasan Serta aplikasinya di
Indonesia, M. Linggar Aggoro memberikan definisi hubungan pers (press
relations) sebagai berikut:
“Hubungan pers (press relations) adalah upaya-upaya untuk mencapai publikasi
atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas dalam
25
Liliweri, Alo, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Citra Aditya Bhakti,
Bandung: 1991, hal. 70-71
27
rangka menciptakan pegetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi
atau perusahaan yang bersangkutan”.26
Berdasarkan pada pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa
hubungan dengan pers adalah upaya atau tindakan atau kegiatan yang dilakukan
oleh manajer atau staf Humas dengan pers melalui hubungan yang baik dengan
harapan akan tercapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu
informasi dari Humas kepada publik ektern perusahaan, sehingga tercipta
pengetahuan dan pemahaman bagi publik tersebut.
Sedangkan Djaffar H. Assegaff dalam buku Hubungan Masyarakat Dalam
Praktek mengatakan bahwa “Hubungan pers yaitu hubungan yang terjalin antar
pejabat-pejabat Humas dengan orang-orang pers atau wartawan di dalam kegiatan
penyebaran informasi”.27
Sesuai dengan tujuan pokok di adakan hubungan pers menurut Linggar
Anggoro dalam buku Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di
Indonesia, yaitu: “Menciptakan pengetahuan dan pemahaman, jadi jelas bukan
semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan
atau organisasi demi mendapatkan suatu citra atau sosok yang lebih indah
daripada aslinya di mata umum”.28
26
M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, PT. Bumi
Aksara, Jakarta: 2000, hal. 152
27
Djaffar H. Assegaff, Hubungan Masyarakat dalam Praktek, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 37
28
Ibid, hal. 153
28
Menurut Bland, Theaker dan Wragg dalam buku berjudul Hubungan
media yang Efektif, yang mengatakan bahwa “Tujuan sebenarnya dari hubungan
pers adalah untuk menaikkan reputasi suatu perusahaan serta produknya, dan
untuk mempengaruhinya serta memberitahukan kepada khalayak sasarannya”.29
Dalam menjalankan Hubungan dengan pers Frank Jefkins menjabarkan
kegiatan-kegiatan Press Relations sebagai berikut:
1. Menyusun dan mendistribusikan sajian berita (news release), foto-foto dan
berbagai artikel untuk konsumsi kalangan media massa
2. Mengorganisasikan konferensi pers, termasuk acara resepsi dan kunjungan
kalangan media massa ke organisasi atau perusahaan
3. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pihak media massa
4. Mengatur acara wawancara antara kalangan pers, radio dan televisi dengan
pihak manajemen
5. Mengatur acara-acara resmi, misalnya saja dalam acara peresmian suatu
gedung baru, termasuk mengatur para tamu undangan dan media massa
yang datang meliput.30
Dari kedua definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
hubungan antara Humas dengan Pers merupakan hubungan yang bersifat
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Tentu saja Humas tidak cukup dengan hanya membina hubungan dengan
pihak pers saja, tetapi juga selayaknya memperlakukan mitra kerjanya dari
kalangan pers, dengan sikap yang positif. Sehingga hubungan dengan wartawan
29
30
Bland, Theaker & Wargg, Hubungan Media yang Efektif, Erlangga, Jakarta: 2004, hal. 52
Frank Jefkins, Op. Cit, hal. 30
29
disikapi seolah-olah akan terus berhubungan untuk jangka waktu yang panjang.
Selain itu, staf Humas juga selanjutnya bersikap tidak mengambil keuntungan
sendiri dari mitra kerjanya tersebut.31
Setelah menjabarkan asas-asas yang harus diperhatikan oleh petugas
Humas, maka berikutnya akan dijelaskan beberapa sasaran dalam membina
hubungan dengan pers antara lain; untuk memperoleh penyiaran tentang kegiatan
dan langkah perusahaan yang dianggap layak untuk diketahui oleh publik. Selain
itu dalam pemberitaan pers dapat diperoleh berita-berita yang relatif tidak
merugikan perusahaan. Terjalinnya hubungan yang baik dengan pers maka dapat
diperoleh umpan balik yang tepat mengenai aktivitas perusahaan.32
Telah peneliti kemukakan sebelumnya mengenai konsep hubungan pers
(press relations) dan pentingya membina hubungan baik dengan pers. Namun,
dalam membina hubungan baik dengan pers di perlukan upaya dan usaha yang
harus dilakukan oleh seorang praktisi atau departemen Humas.
M. Linggar Anggoro menjelaskan bahwa prinsip umum yang perlu
diperhatikan oleh setiap praktisi Humas dalam upaya menciptakan dan membina
hubungan baik dengan pers adalah:
1. Memahami dan melayani media.
Dengan berbekal semua pengetahuan tentang pers, maka seorang praktisi
Humas akan mampu menjalin kerjasama dengan pihak media. Ia juga akan
dapat
menciptakan
suatu
hubungan
timbal
baik
yang
saling
menguntungkan.
31
ibid. Hal. 119-120
F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:
1994, hal. 142-143
32
30
2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya.
Para praktisi Humas harus senantiasa siap menyediakan atau memasok
materi-materi yang akurat di mana saja dan kapan saja hal itu di butuhkan.
Hanya dengan cara inilah ia akan dinilai sebagai suatu sumber informasi
yang akurat dan dapat dipercaya oleh para jurnalis. Bertolak dari
kenyataan itu, maka komunkasi timbal balik yang saling menguntungkan
akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara.
3. Menyediakan salinan yang baik.
Misalnya saja menyediakan reproduksi foto-foto yang baik, menarik dan
jelas. Dengan adanya teknologi input lansung melalui komputer (teknologi
ini sangat memudahkan koreksi dan penyusunan ulang dari suatu terbitan,
seperti siaran berita (news release)), penyediaan salinan naskah dan fotofoto yang baik secara cepat menjadi semakin penting.
4. Bekerja sama dalam penyediaan materi.
Sebagai contoh, petugas Humas dan jurnalis dapat bekerja sama dalam
mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokohtoko tertentu.
5. Menyediakan fasilitas verifikasi.
Para praktisi Humas juga perlu memberi kesempatan kepada para jurnalis
untuk melakukan verifikasi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi
yang mereka terima. Contoh konkretnya, para jurnalis itu diizinkan untuk
langsung menengok fasilitas-fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang
hendak diberitakan.
31
6. Membangun hubungan personal yang kokoh.
Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta
terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerjasama, dan
sikap saling menghargai profesi masing-masing.33
Djaffar H. Assegaf mengemukakan enam pegangan yang harus ditaati oleh
praktisi Humas untuk mendapatkan hubungan yang serasi dengan pers, yaitu:
1. Sikap berterus terang
2. Berikan pelayanan yang sebaik-baiknya
3. Jangan mengemis atau menjilat
4. Jangan meminta untuk menutupi informasi
5. Jangan membanjiri media dengan publisitas
6. Usahakan membuat daftar wartawan yang anda hubungi
Sedangkan Frazier Moore mengemukakan, upaya dalam membina
hubungan pers yang harmonis adalah:
1.
Sikap saling menghargai antar kedua belah pihak (mutul
appreciation)
2.
Saling pengertian tentang peranannya yang sedang menjalankan
fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya
masing-masing (mutul understanding)
3.
Saling mempunyai akan peranannya demi kepentingan bersama
dan tidak untuk kepentingan sepihak (mutual confidence)
4.
33
Ibid, hal. 155
Sikap saling toleransi dari kedua belah pihak. (tolerance)34
32
Menurut Bland, Theaker dan Wragg dalam buku berjudul Hubungan
Media yang efektif, memiliki hubungan yang baik merupakan hal yang relevan
dan memiliki tiga keuntungan, yaitu:
1. Merangsang timbulnya gagasan-gagasan baru dari seseorang yang selalu
memperhatikan apa yang diinginkan oleh program.
2. Penawaran yang diajukan ke program, akan menjadi lebih dipercaya jika
penghubungnya sudah dikenal oleh orang-orang program tersebut.
3. Walau tidak terbebas dari “hal-hal yang memberatkan”, setidaknya orangorang program akan memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum
memberikan perlakuan yang keras.35
Seperti telah dijelaskan di atas mengenai hubungan dengan pers, baik
dalam bentuk fungsional maupun dalam bentuk pendekatan-pendekatan pribadi
antara pihak pejabat Humas dan pers, maka lebih lanjut perlu diketahui bentukbentuk hubungan pers yaitu antara lain:
1. Kontak Pribadi
Pokok permasalahan hubungan pers yang keberhasilannya tergantung “apa
dan bagaimana” kontak pribadi antara kedua belah pihak itu terjadi secara
informal, adanya kejujuran, saling pengertian dan saling menghormati
serta kerja sama yang baik demi tercapainya tujuan atau publikasi yang
positif.
34
35
Frazier Moore, Op. Cit, hal. 35
Bland, Theaker & Wragg, Op. Cit, hal. 127
33
2. Pelayanan Informasi atau Berita
Pihak Humas memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pihak pers
dalam bentuk pemberian informasi, publikasi dan berita baik tertulis,
tercetak: press release, news letter, photo press, maupun yang terekam
yaitu video release, cassets release, cassets recorder, slide film dan lainlainnya.
3. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat terjadi.
Untuk mengantisipasi kemungkinan permintaan yang sifatnya mendadak
dari pihak pers mengenai wawancara, konfirmasi dan sebagainya, maka
Humas harus bersiap untuk melayani demi menjaga hubungan baik yang
selama ini telah terbina, dan menjaga citra serta nama baik bagi nara
sumbernya.36
Frank Jefkins secara umum menggambarkan tiga macam peristiwa atau
acara pers yang bersifat resmi yaitu:
1. Konferensi Pers
Sebuah pertemuan dimana para jurnalis sengaja berkumpul untuk
mendapatkan informasi perihal topik yang tengah hangat dibicarakan.
2. Resepsi Pers
Acara kumpul kalangan pers ini biasanya lebih bersifat menyenanagkan,
lebih direncanakan dan terorganisir. Para jurnalis diundang untuk meliput
suatu acara.
36
Alex Sobur, Analisis Teks Media, penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2002, hal. 31
18 Rosady Ruslan, Praktek Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, PT.
Ghalia Indonesia, Jakarta: 1994, hal. 156-157
34
3. Kunjungan Pers
Para jurnalis diundang guna mengunjungi sebuah pabrik, atau menghadiri
acara pembukaan kantor baru yang di susul dengan peninjauan bersama,
atau acara demonstrasi produk baru.37
Sedangkan yang bersifat tidak resmi dijabarkan oleh Rosady Ruslan
meliputi kegiatan:
1. Keterangan Pers
Keterangan yang diberikan oleh nara sumber yang dilaksanakan kapan
saja dan dimana saja, tanpa ada pemberitahuan resmi. Keterangan ini bisa
dilakukan melalui telepon kepada wartawan yang bersangkutan.
2. Wawancara Pers
Wawancara yang dilakukan atas inisiatif wartawan setelah melakukan
perjanjian atau konfirmasi dengan para nara sumber.38
Kegiatan-kegiatan tersebut akan berjalan dengan lancar apabila dilandasi
oleh hubungan yang baik antara kedua belah pihak.
37
Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, Jakarta: 1995
Rosady Ruslan, Praktik Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, PT.
Ghalia Indonesia, Jakarta: 1994, hal. 180-181
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini bersifat deskriptif yang hanya mengumpulkan informasi
secara rinci dan berusaha memaparkan saja, tanpa melakukan pengujian terhadap
suatu hipotesa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian
Deskriptif hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu permasalahan atau
keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya bersifat mengungkapkan fakta yakni
hasil penelitian tersebut menekankan pada gambaran secara objektif mengenai
keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.38
Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk:
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek
yang berlaku
3. Membuat perbandingan atau evaluasi
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari penglaman mereka untuk menetapkan rencana
dan keputusan pada waktu yang akan datang.39
38
39
Hadari Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada Univercity 1985. Hal 131
Rakhmat Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2000.
Hal 25
77
36
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah studi kasus. Teknik
penelitian ini berguna untuk menyelidiki gejala aktual, dalam konteks kehidupan
nyata, di mana batas-batas antar gejala dan konteks tidak tergambar jelas dan
menggunakan sumber fakta ganda.40
Robert K. Yin menjelaskan secara umum studi kasus merupakan strategi
yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how
atau why sebagai salah satu metode penelitian, studi kasus berkaitan dengan
strategi yang menekankan adanya pertanyaan bagaimana dan mengapa karena
peneliti memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa masa kini
yang akan diselidiki dengan fenomena masa kini.41
3.3. Narasumber atau Key Informan
Nara Sumber atau key informan adalah orang-orang dalam pada latar
penelitian dan mereka adalah orang-orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.39
Penetapan nara sumber bersifat purposive, maksudnya adalah nara sumber
sengaja dipilih dengan pertimbangan nara sumber tersebut mampu membantu
peneliti mendapatkan data-data untuk menjawab permasalahan. Orang-orang yang
dipilih untuk di wawancarai disebut sebagai key informan atau key person karena
40
Narbuko Kholid dan H Abu Achmad. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Bumi Aksara 1997. Hal
46-47
41
Robert K Yin. Study Kasus (Desain dan Metode). Ahli Bahasa M Djanji. Jakarta : PT. Raja
Grasindo Perkasa 1995. Hal 1
39
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2003, hal. 90
37
mampu memberikan data-data secara jelas dan lengkap. Ini berarti mereka
membantu mengungkapkan apa yang hendak dicari oleh peneliti dan karenanya
mereka tidak di sebut sebagai responden tapi informan.40
Dalam penelitian ini peneliti melengkapi data serta memperoleh informasi
mengenai Aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam Membina Hubungan Baik
dengan Pers dengan narasumber:
1. Ibu Erna Indriana Kepala Humas PT. InterMatrix,
2. Bapak Yasin Hidayat selaku Wartawan Radio Sonora, dan
3. Bapak Dwi Priatna selaku wartawan surat kabar Kompas.
Alasan pemilihan narasumber diatas karena mereka bisa memberikan
informasi dalam membina hubungan baik dengan pers. Nara sumber atau key
informan tersebut merupakan pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan
aktivitas Humas PT. InterMatrix sehingga peneliti dapat memenuhi data-data
yang akurat yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa cara yang dilakukan untuk memperoleh data dalam penyusunan
skripsi ini antara lain:
3.4.1. Data Primer
Wawancara langsung, yaitu melakukan prosedur wawancara
mendalam dengan Kepala Humas PT. InterMatrix, wartawan radio
Sonora Humas PT. InterMatrix, wartawan surat kabar Kompas.
40
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kuantitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial lainnya Cetakan ketiga, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2003, hal. 187
38
Peneliti menyampaikan sejumlah pertanyaan dalam wawancara, dimana
jawaban tersebut nantinya akan di analisis sebagai data pendukung untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian.
3.4.2. Data Sekunder
Untuk memperoleh dan melengkapi data penelitian, maka
penelitian mendapatkan data sekunder studi kepustakaan yaitu berupa
buku-buku yang relevan dengan topik penelitian serta data dokumentasi
dari aktivitas media relations Humas PT. InterMatrix.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisa data merupakan penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan, berdasarkan data yang diperoleh maka
penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif sesuai dengan
tujuan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif peneliti menganalisis data di lapangan harus
secara konsisten dan berulang dengan merujuk pada pertanyaan penelitian. Hal ini
diupayakan agar setiap tahap pengumpulan data terpadu oleh fokus yang jelas
sehingga observasi dan interview selanjutnya makin terfokus, menyempit dan
menukik ke dalam.42
42
. A. Alwasilah. Chaeder. Pokoknya Kualitatif. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya dan Pusat Study
Sunda 2002. Hal 158
39
3.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisa keabsahan data Triangulasi
yaitu dengan memeriksa kebenaran data yang diperoleh dari Humas PT.
InterMatrix kepada pihak lain yang dipercaya. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan perbandingan terhadap data
tertentu. Data yang diperoleh dengan wawancara yang mendalam dengan
narasumber yaitu Ibu Erna Indriana selaku Kepala Humas PT. InterMatrix,
Bapak Yasin Hidayat selaku wartawan Radio Sonora, dan Bapak Dwi Priatna
selaku wartawan surat kabar Kompas. Dikumpulkan, disajikan atau dideskrifsikan
dan dijabarkan sehingga diperoleh pemahaman.
3.7. Definisi Konsep
a. Aktivitas
Humas
adalah
suatu
kegiatan
yang
rutin
dan
berkesinambungan yang di lakukan oleh seseorang Humas untuk
mempublikasikan program-program kerja dan meningkatkan eksistensi
instansinya.
b. Humas adalah suatu kegiatan yang mengupayakan terciptanya niat
baik dan saling pengertian antara organisasi dengan khalayak.
c. Pers Relations di artikan sebagai usaha untuk mencapai publikasi atau
penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas
dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi
khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
40
d. Membina hubungan baik dengan Pers
Segala upaya dalam membina hubungan dengan pers untuk
menciptakan pengetahuan dan pemahaman.
3.8. Fokus Penelitian
Hubungan dengan pers, yang memungkinkan kita untuk mengenal mereka
lebih dekat, di antaranya:
1. Kontak pribadi (personal contact)
Pada dasarrya, keberhasilan pelaksanaan hubungan dengan pers tergantung
“apa dan bagaimana” kontak pribadi antara kedua belah pihak yang dijalin
melalui hubungan informal. Hubungan dibangun atas dasar kejujuran,
pengertian, dan saling menghormati serta kerja sama yang baik demi
tercapainya tujuan atau publikasi positif.
2. Pelayanan informasi berita (news service)
Pelayanan yang maksimal dapat diberikan oleh Humas kepada pihak pers
dalam bentuk pemberian informasi, publikasi, dan berita baik tertulis,
tercetak (press release, news letter, photo press), maupun yang terekam
(video release, cassets recorder, slide film).
3. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat (contingency plan)
Demi menjaga hubungan baik dengan pers, seorang Humas harus siap
mengantisipasi dan melayani adanya kemungkinan permintaan yang
bersifat mendadak. Bentuknya berupa wawancara maupun konfirmasi
yang dilakukan oleh pers.
41
Kegiatan Humas yang sering melibatkan pers membuat keduanya banyak
melakukan hubungan kerja sama baik secara fungsional maupun individual. Kerja
sama tersebut dapat diwujudkan dalam dua cara, yaitu:
1. Kontak secara formal pada event tertentu yang sengaja dirancang, seperti:
a. Konferensi pers (press conference)
Konferensi pers adalah suatu pertemuan (kontak) khusus dengan pihak
pers yang bersifat resmi atau sengaja di selenggarakan oleh Humas dalam
upaya pemberian informasi serta menjelaskan suatu rencana atau
permasalahan tertentu (klarifikasi).
b. Wisata pers (press tour)
Wisata pers adalah event yang di selenggarakan perusahaan atau organisasi
di mana Humas mengajak rekan pers untuk pergi ke suatu tempat dengan
tujuan untuk meliput acara tertentu yang ada kaitannya dengan organisasi.
c. Resepsi pers (press gathering formal)
Resepsi pers adalah jamuan pers yang bersifat sosial dan lebih formal. Hal
ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara perusahaan dengan
kalangan pers. Seperti peringatan HUT perusahaan, peringatan hari besar,
dan lain-lain.
d. Taklimat pers (press briefing)
Acara ini termasuk jumpa pers resmi diselenggarakan secara periodik.
Biasanya taklimat pers di anggarkan pada awal atau akhir bulan atau tahun
oleh Humas maupun pejabat perusahaan. Pertemuan ini memungkinkan
satu sama lain berdiskusi atau berdialog dan saling memberikan masukan.
42
Disisi lain, pers akan diberikan kesempatan untuk menggali seluas-luasnya
informasi maupun masalah yang sedang aktual. Pers diharapkan memiliki
pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan sebelum membagi
informasi tersebut kepada masyarakat.
2. Kontak informal yang tidak direncanakan sebelumnya, bisa dilakukan
kapan saja, di mana saja, dan tanpa undangan resmi, seperti:
a. Wawancara pers (press interview)
Biasanya inisiatif wawancara datang dari pihak pers setelah melalui
perjanjian atau konfirmasi dengan narasumbernya terkait dengan masalah
tertentu. Hasil wawancara tersebut sepenuhnya menjadi milik pers.
b. Jamuan pers secara informal (press gathering informal)
Terkait dengan pembinaan hubungan baik (good relationship), Humas
menyelenggarakan acara sosial keagamaan ataupun aktivitas olah raga
yang sifatnya lebih santai (informal). Bentuk kontak ini menekankan
personal approach atau pendekatan pribadi antara perusahaan dengan
pers. Maksudnya untuk membangun hubungan saling keakraban, saling
pengertian, saling mengenal, saling mendukung, dan saling menghormati
profesi satu sama lain sebagai mitra kerja positif.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah PT. InterMatrix
PT. InterMatrix berdiri pada tahun 1985 oleh Bapak. Wimar Witoelar.
Pada saat itu PT. InterMatrix adalah perusahaan yang bergerak di bidang
konsultasi manajemen, PT. InterMatrix membantu perusahaan-perusahaan yang
ingin memperbaiki sistem manajemennya.
Seiring dengan berjalannya waktu PT. InterMatrix membuka divisi baru
divisi komunikasi pada tahun 1995. Divisi komunikasi ini berkembang dan
berubah menjadi konsultasi Humas atau PR Consultant, sementara untuk divisi
manajemen dengan sendirinya semakin menurun, dikarenakan pada saat itu
Indonesia sedang mengalami krisis moneter yang berkepanjangan, sehingga
banyak perusahaan yang gulung tikar atau bangkrut.
Dalam divisi komunikasi, produk awal yang dikeluarkan oleh PT.
InterMatrix adalah acara TV, talkshow (Perspektif di Sctv dan selayang pandang
di Indosiar), dan acara radio talkshow (perspektif baru).
PT. InterMatrix dengan tenaga kerja yang berkualitas didalam bidang
komunikasi, marketing, manajemen mempunyai kredibilitas dan pengalaman
memimpin proyek komunikasi dan Public Relations dalam tingkat nasional
maupun internasional.
43
44
Pelayanan yang di tawarkan PT. InterMatrix adalah konsultasi strategi
manajemen PR dalam bentuk program kegiatan seminar, press conference, press
release, road show, talk show, dialy round up, news monitoring for media
coverage, nasihat (advise) dan lain-lain.
4.1.2. Visi dan Misi PT. InterMatrix
Tujuan PT. InterMatrix didirikan untuk melayani para pemegang saham,
yaitu orang-orang yang menaruh minat dan perhatian terhadap keberadaan PT.
InterMatrix. Para pemegang saham itu antara lain:
1. Pendiri dan pemilik perusahaan, mereka yang mengerti tentang resikoresiko dalam dunia bisnis.
2. Publik dan Negara sebagai suatu kesatuan dan mendapatkan keuntungan
dari pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja yang diciptakan dari
perusahaan yang sehat dan sedang berkembang.
3. Cliens adalah stakeholders yang paling penting. Kepuasan klien adalah
kunci dari suatu kesuksesan perusahaan, akan tetapi mempertahankan
klien merupakan hal yang sulit, untuk itu PT. InterMatrix lebih menekan
kepada saticfy cliens.
4. Untuk urusan yang berhubungan dengan personal relations, perusahaan
perlu
menciptakan
image
yang
baik
di
depan
publik.
Untuk
melakukannya, kami perlu memahami benar-benar mengetahui apa yang
diinginkan oleh publik dari perusahaan.
45
Semua ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan public relations dan inilah
yang PT. InterMatrix tawarkan pada anda. Pengetahuan dan pemahaman serta
kemampuan merupakan syarat mutlak dari PT. InterMatrix untuk mendampingi
perusahaan sebagai kliennya, dalam membuat visi PT. InterMatrix menjadi
kenyataan.
Sedangkan Misi PT. InterMatrix :
1. Menciptakan citra (Image) positif di mata publik.
2. Membina dan menjaga hubungan baik dengan klien-kliennya dan orangorang adalah aset utama, karena ini konsisten dengan misi Management
Service untuk menjadi pemimpin dalam konsultasi global dengan
menekankan program:
a. Klien terbesar dan paling penting
b. Mendukung team account dalam pembinaan account yang berkualitas.
3. Menjaga dan memperhatikan standarisasi perusahaan di mata publik dan
klien.
4.1.3. Struktur Organisasi PT. InterMatrix
Wimar Witoelar adalah pemilik perusahaan dan chief executive officer PT.
InterMatrix, sekaligus pemegang jabatan ini.
General manager berdudkan di bawah Chairman dan CEO yang
bertanggung jawab atas seluruh operasional perusahaan kepada pemilik peruhaan.
Kedudukan operation manager sejajar dengan affairs dan finance manager,
operation manager membawahi project assistant staff. Operation manager yang
46
di Bantu oleh Profesional staff. Operation manager bertanggung jawab terhadap
general manager dalam kegiatan operation proyek-proyek.
General affairs membawahi facilities manager. Database manager,
administrative staff dan household staff. General affairs bertanggung jawab atas
recruitment, penempatan, pengembangan dan membantu general manager
merencanakan strategi tujuan dan sasaran perusahaan.
Finance manager membawahi assistant manager, finance manager ini
bertanggung jawab dalam membuat usulan budgeting dan pencatatan pembukuan
transaksi dan aset perusahaan, hingga menghasilkan laporan keuangan.
Deskripsi Kerja PT. InterMatrix:
a. General Manager
1. Merencanakan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
2. Memimpin departemen pemasaran demi pencapaian tujuan dan sasaran
perusahaan.
3. Menentukan Marketing Mix dan Promotion Mix.
4. Melakukan analisis kondisi persaingan pasar secara berkala untuk
mengetahui kekuatan perusahaan dan pesaing.
5. Memberikan persetujuan atas penandatangan kontrak (klien) baru.
6. Bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan perusahaan yang
meliputi pengelolaan modal dan perencanaan investasi.
b. Operation Manager
1. Membantu General Manager dalam perencanaan strategi dan programprogram pencapaian tujuan yang menjadi sasaran perusahaan.
47
2. Memenuhi keinginan dan kebutuhan serta menanggapi keluhan dari klien.
3. Bertanggung jawab melakukan inovasi layanan untuk mengantisipasi
kebutuhan klien.
4. Membawahi dan mengawasi secara langsung para Project Manager
terutama dalam tingkat kualitas pelayanan yang diberikan.
5. Memberikan laporan kepada General Manager.
c. General Affairs Manager
1. Menjamin ketersediaan keperluan kantor sehari-hari (alat-alat kantor dan
lain-lain) termasuk pengadministrasian serta peralatannya.
2. Dibantu oleh Data Base Manager yang bertanggung jawab monitoring
berita dan memelihara data base.
3. Dibantu oleh Financial Manager yang menjamin ketersedian keperluan
kantor sehari-hari (alat tulis kantor dan lain-lain) dan pengadministrasian
serta peralatannya.
d. Finance Manager
1. Bertanggung jawab atas penagihan kepada klien.
2. Membantu General Manager dalam pengelolaan keuangan perusahaan
yang meliputi pengelolaan modal dan perencanaan investasi.
3. Bertanggung jawab atas pay roll dan invoices.
4. Memberi laporan kepada General Manager.
5. Dalam menjalankan tugas dibantu oleh Assistant Manager.
48
e. Data Base Manager
1. Membantu General Affairs Manager untuk menangani data base.
2. Membangun system data base yang efektif, efisien, dan mudah di akses.
3. Melakukan update semua dokumentasi perusahaan dan proyek dalam
bentuk disket (CD) dan hardcopy.
4. Monitoring berita dan surat kabar, media online, radio, dan TV.
f. Media Manager
1. Membantu Operation Manager untuk menangani media.
2. Menjaga hubungan yang baik dengan media.
3. Membangun bagian media untuk menjadi Advertising Agency yang
handal.
g. Assistant Finance Manager
1. Membantu Finance Manager.
2. Membantu menyusun laporan keuangan.
3. Memegang kas kecil.
h. Profesional Staff
1. Bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan Public Relations dan
Event Organizer yang di distribusikan oleh Operations Manager dan
Project Manager.
49
i. Administrasi Staff
Person 1
1.
Bertanggung jawab menerima telepon masuk, menerima
tamu, menerima surat dan menyampaikan kepada yang
bersangkutan.
2.
Membantu Project Manager Perspektif Baru dan Kliping
harian.
3.
Membantu mengirim fax dan konfirmasi.
4.
Membantu kelancaran pekerjaan rutin dan proyek dalam
bidang administrasi.
Person 2
1. Sebagai kepala rumah tangga kantor PT. InterMatrix membeli
perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan kantor.
2. Membantu mengirim fax dan konfirmasi.
3. Membantu kelancaran pekerjaan rutin dan proyek dalam bidang
administrasi.
j. Project Manager
1. Mengkoordinasikan persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan laporan suatu
proyek baik dengan pihak internal maupun eksternal.
k. Assistant Project Manager
1. Membantu Project Manager.
l. Project Officer
1. Membantu Project Manager dan Assistant Project Manager.
50
4.2.
Kedudukan Humas dalam PT. InterMatrix
PT. InterMatrix bergerak dalam bidang Konsultasi Humas, maka peran
Humas di dalam PT. InterMatrix tidak terdapat dalam satu bagian atau divisi
khusus dan sudah menjadi tanggung jawab dari masing-masing karyawan untuk
berusaha menjadi Public Relations Officer yang dapat menanamkan dan
memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan serta untuk mewujudkan dan
membina hubungan yang harmonis dengan usaha memberikan atau menanamkan
kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup perusahaan sebagai klien dari biro
konsultasi Humas. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa opini publik yang
timbul juga dapat memberikan keuntungan bagi biro konsultasi Humas yang di
pandang sebagai suatu PR Consultant yang telah berhasil menangani krisis
perusahaan sebagai klien atau yang telah berhasil menjalankan program
perencanaan Humas bagi perusahaan (klien).
Opini publik itu sendiri, bisa saja opini publik yang negatif (yang tidak
berpihak pada perusahaan sebagai klien dari biro konsultasi Humas) dan positif
(yang berpihak pada perusahaan dan menguntungkan bagi klien).
Sebelum melangkah lebih jauh, Hennessy dalam buku Loina Perangin –
angin, dalam judul Hubungan Masyarakat, Mendefinisikan pengertian opini
publik adalah “prepensi komplek yang menyatakan oleh sejumlah orang yang
berhubungan atau suatu isu yang sangat penting”.41
41
Hennessy, Hubungan Masyarakat, Jakarta: 2001, hal. 114
51
Penjelasan dalam definisi lebih jauh menyatakan bahwa kata publik
digunakan untuk sekelompok orang yang diikat bersama oleh kesatuan
kepentingan dan berbagai perasaan yang sama. Publik bisa merupakan kelompok
kecil yang hanya terdiri dari beberapa orang sampai kelompok besar, untuk kata
opini sendiri merupakan ekspresi sederhana dari satu sikap atas masalah yang
kontroversial. Tugas Humas dalam hal ini, yang utama untuk mempengaruhi sikap
individu dan harus mengetahui sumber sikap mereka, yaitu organisasi yang
ditunjukan dalam sistem nilai dan kepribadian
seseorang dan proses yang
mengubah sikap tersebut.
Hal-hal yang dilakukan oleh PT. InterMatrix berkaitan dengan opini
publik adalah dengan melakukan suatu analisa OL (Opinion Leader) terhadap
suatu isu yang menjadi permasalahan di dalam setiap pemberitaan di media
massa. Analisa terhadap OL (Opinion Leader) di maksudkan untuk menyusun
suatu langkah baru terhadap perencanaan strategi Humas dalam melakukan
kegiatan Fidding Informations dan membagikan Information Sheets sesuai dengan
isu permasalahan yang berkembang kepada para Opinion Leader.
4.3.
Fungsi dan Kegiatan Humas PT. InterMatrix
Berdasarkan penjelasan di atas Fungsi Humas dalam PT. InterMatrix
sebagai fungsi manajemen, sebagai berikut :
1. Untuk membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan
klien dan pers. Hubungan tersebut adlah hubungan, mutualinderstanding
artinya saling berimbang dan saling mempengaruhi karena kesuksesan
52
maupun
kegagalan
perushaan
sangat
tergantung
pada
tingkat
keharmonisan yang tercipta. Usaha komunikasi ini dilakukan untuk
mendapatkan pengertian, penerimaan dan kerjasama antara perusahan
dengan klien dan pers.
2. Monitoring News (memonitoring berita) untuk mengetahui opini yang
berkembang terhadap suatu isu yang menjadi suatu permaslahan.
3. Memberikan penjelasan dan pemahaman (nasihat) kepada klien atas
pengambilan sebuah kebijakan , prosedur atau aksi baru yang dapat
memberikan keuntungan
yang baik bagi klien nya (problem solving
procces fasilitator).
4. Menetapkan sasaran dan perencanaan serta pengembangan bagi suatu
rancangan aksi dan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan.
5. Melakukan riset dan evaluasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan
tentang opini publik yang terbentuk.
6. Sebagai fasilitator atau mediator untuk membantu manajemen dalam hal
untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari
organisasi.
7. Menyiapkan konsep tanggapan atas pemberitaan di media massa yang
berhubungan dengan klien.
8. Secara teratur membuat laporan dengan klien atas semua aktivitas
konsultasi Humas yang telah dan akan dilakukan oleh consultant PR.
53
4.3.1. Kegiatan Humas PT. InterMatrix
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Konsultasi Humas, maka
sifat kegiatan Humas pada PT. InterMatrix adalah memberikan saran, nasihat,
ide, atau gagasan terhadap perencanaan program strategi PR. Bidang jasa yang
ditawarkan oleh PT. InterMatrix, meliputi:
1. Writing (tulisan) yaitu dengan membuat bermacam-macam artikel opini
dari beberapa nara sumber.
2. Media Relations / Media Approach / Media Visit yaitu hubungan media
dengan melakukan kontak dengan media untuk memberikan informasi
terbaru klien yang sedang ditangani dan menanggapi permintaan informasi
tertentu atau wawancara.
3. Membuat Press Release kemudian mendistribusikannya ke media.
Menurut Thomas Bivins dalam bukunya “Handbook for Public Relations
Writing”.
4.
Special Event yaitu merancang dan menangani konferensi pers, seminar,
PR course.
5. Productions
yaitu
melakukan
komunikasi
dengan
menggunakan
keterampilan dan pengetahuan multi media termasuk lay out majalah
(Indonesian Business Magazine), leaflet (PR cours), laporan (Report IBC
Conference), dan produksi program Perspektif Baru.
6. Research yaitu kegiatan mengumpulkan informasi sehingga memudahkan
untuk merencanakan program sesuai dengan kebutuhan dan masalah.
54
7. Monitoring News, untuk mengetahui opini publik yang berkembang
dimasyarakat terhadap suatu isu permasalahan.
4.3.2. Kegiatan Internal Humas
Adapun fungsi komunikasi internal PT. InterMatrix sebelum membahas
kegiatan internal PT. InterMatrix, yaitu :
1. Mengusahakan agar karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan
oleh manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang
sedang dipikirkan oleh para karyawan.
2. Mengindentifikasikan kepentingan individu.
3. Menjaga keserasian di dalam kerjasama individu.
4. Mengetahui setiap motivasi yang mengakibatkan perubahan di dalam
organisasi dengan memperhatikan perasaan, emosi dan sikap para
individu.
Kegiatan internal PT. InterMatrix ditujukan kepada pimpinan dan
pegawai serta seluruh unit kerja di PT. InterMatrix, kegiatan internal ini meliputi
1. Penyusunan program kerja dan anggaran yang akan dikeluarkan selama
masa program kerja yang diajukan kepada klien.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kerja terhadap suatu proyek.
3. Mengadakan meeting mingguan, bulanan dan tahunan.
4. Mengadakan kegiatan evaluasi hasil kerja karyawan.
55
5. Megadakan pelatihan atau briefing khusus untuk seluruh karyawan,
misalnya briefing public speaking, workshop press release yang baik,
workshop report yang baik, dll.
6. Mengadakan Family Gathering bersama pemilik perusahaan, seluruh
karyawan dan keluarga karyawan PT. InterMatrix.
4.3.3. Kegiatan Eksternal Humas
Ditujukan untuk publik dan klien – kliennya dengan tujuan untuk
mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran positif dari publik terhadap
perusahaan sehingga akan tumbuh opini publik yang menguntungkan bagi
perusahaan. Tugas penting dari kegiatan adalah mengadakan komunikasi yang
efektif terhadap klien dan publik.
Kegiatan Eksternal ini meliputi :
1. Melakukan wawancara Perspektif baru dengan tokoh masyarakat
mengenai suatu masalah yang sedang berkembang dikalangan masyarakat.
2. Melakukan kerjasama dengan Koalisasi untuk Indonesia Sehat dalam
mengkampanyekan program kesehatan.
3. Pendistribusian Press Release mengenai program strategi PR yang sedang
dijalankan.
4. Memberikan informasi secara lisan melalui keterangan pers.
5. Menyebarluaskan informasi kepada publik klien dalam bentuk information
sheets.
56
6. Media Approach, Media handling, Media visit.
7. Pelaksanaan Press Conference, seminar dan lain-lain.
4.4.
Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang telah peneliti
lakukan berkenaan dengan aktivitas Humas PT. InterMatrix dalam membina
hubungan baik dengan pers. Penyusunan hasil penelitian di dasarkan atas
penelitian lapangan dan wawancara mendalam dalam bentuk kualitatif.
Wawancara mendalam dilakukan dengan Kepala Humas Ibu Erna Indriana
PT. InterMatrix dan wartawan radio Sonora Bpk. Yasin Hidayat, dan wartawan
surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna.
Wawancara kepada Ibu Erna Indriana selaku Kepala Humas pendapat
umum dan pemberitaan di fokuskan kepada pertanyaan mengenai membina
hubungan baik dengan Pers, sedangkan wawancara kepada Bapak Yasin Hidayat,
selaku Wartawan Radio Sonora, dan Bapak Dwi Priatna yang difokuskan kepada
pertanyaan mengenai Aktivitas Humas dan pers PT. InterMatrix. Alasan
pembagian pertanyaan pada masing- masing nara sumber dari PT. InterMatrix
adalah agar informasi yang diperoleh lebih akurat.
Nara sumber dari pihak media di bagi menjadi dua yaitu media dari cetak
dan elektronik. Pembagian ini dimaksudkan agar peneliti memperoleh
keseimbangan informasi dan tanggapan dari pihak media mengenai aktivitas
Humas dalam membina hubungan baik dengan pers bisa di lihat bukan saja dari
sisi media satu grup.
57
Nara sumber tersebut merupakan sumber informasi potensial berkaitan
dengan topik permasalahan. Laporan hasil penelitian ini di uraikan secara
deskriptif analitis sebagai berikut :
-
Pers Relations
-
Membina hubungan baik dengan pers
4.4.1. Pers Relations
Pers Relations, hubungan pers sangat penting di lakukan Humas untuk
menjalin hubungan yang baik dengan pihak pers. Hubungan yang terjalin antara
pihak Humas dengan pihak pers bersifat saling menguntungkan. Humas mendapat
publikasi, sedangkan pers mendapatkan informasi. Aktivitas pers relations ini
pasti di lakukan oleh setiap Humas karena tanpa pers maka proses komunikasi
eksternal tidak akan berjalan.
Pendapat dari suatu pers yang ditemui adalah sebagai bukti bahwa Humas
PT. InterMatrix, memang melakukan aktivitas pers relations untuk menjalin
hubungann baik dengan pihak pers. Tujuan menjalin hubungan baik dengan pers,
tidak lain adalah agar terciptanya hubungan yang harmonis antara PT.
InterMatrix dan wartawan agar dapat membentuk citra positif.
Aktivitas pers relations
di lakukan Humas PT. InterMatrix dengan
mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan wartawan untuk meliput kegiatan
tersebut ataupun sekedar menghadirinya. Kegiatan yang di lakukan khusus untuk
pendekatan ke pers yaitu:
58
1. Press
Conference
,
yaitu
mengadakan
konferensi
mempublikasikan langkah-langkah terbaru dari
pers
untuk
PT. InterMatrix atau
untuk mengetahui pemberitaan terbaru tentang perkembangan PT.
InterMatrix. Konferensi pers ini mengundang berbagai media untuk
menghadiri dan meliput. Media yang diundang antara lain dari media
cetak dan elektronik seperti televisi. Media yang di undang adalah umum
tetapi tetap sebagai prioritas adalah kelompok dari wartawan tetap yang
sudah ditetapkan oleh media masing-masing untuk menetap berada dalam
lingkungan PT. InterMatrix setiap harinya. Untuk media Televisi, PT.
InterMatrix mengundang beberapa-beberapa wartawan media elektronik,
seperti Radio Sonora.
2. Press Release, membuat siaran pers untuk dikirim ke berbagai media cetak
dan di tampilkan melalui situs PT. InterMatrix. Pembuatan Press Release
dilakukan sebulan dua kali untuk dikirim ke berbagai media cetak. Press
Release dikirimkan ke media cetak antara lain ke media Antara, Kompas,
The Jakarta post.
3. Media Gathering, yaitu mengadakan acara non formal khusus bagi rekanrekan pers seperti buka puasa bersama rekan-rekan pers, sarah sehan,
diskusi program-program PT. InterMatrix yang bertujuan untuk
mengadakan pendekatan dengan pers. Hal tersebut di lakukan sebagai
salah
satu
aktivitas
Pers
Relations
dalam
mempertahankan hubungan baik dengan pihak pers.
mempererat
dan
59
4.4.2. Membina Hubungan baik dengan Pers
Seperti yang telah di kemumukan sebelumnya, Humas sangat penting
sekali membina hubungan baik dengan pers secara umum karena hal tersebut
merupakan salah satu ukuran akan berhasil atau tidaknya fungsi Humas. Hal ini
dilakukan dengan melihat sejauh mana kegiatan Humas berguna bagi perusahaan.
Kegunaan tersebut bisa dilihat dari sejauh mana pemberitaan pers itu dapat
menghasilkan citra positif dimata publik atau masyarakat, sebagai hasil kerjasama
yang baik antara pihak Humas dengan pihak pers. Bagi suatu instansi atau
perusahaan, media cetak merupakan “Penyambung tangan” untuk menjangkau
publik yang tersebar bagitu banyak dalam wilayah yang demikian luas.
Upaya tertentu dalam membina hubungan baik dengan pers di jelaskan
dalam membina hubungan seperti di bawah ini :
a. Sikap saling menghargai antar kedua belah pihak (mutul appreciation)
b. saling pengertian tentang peranannya yang sedang menjalankan fungsi,
kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing
(mutul understanding)
c. Saling mempunyai akan peranannya demi kepentingan bersama dan
tidak untuk kepentingan sepihak (mutual confidence)
d. Sikap saling toleransi dari kedua belah pihak. (tolerance)
Peneliti akan menanyakan seputar membina hubungan baik dengan pers,
yang pertama peneliti akan bertanya bagaimana pendapat Kepala Humas PT.
InterMatrix, tentang Adakah hubungan baik antara Humas PT. InterMatrix
dengan para wartawan:
60
“Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Sejauh ini yang saya
lihat dan rasakan hubungan baik antara Humas dan wartawan sudah cukup
memenuhi dalam prinsip-prinsip membina hubungan baik yang harmonis, seperti
telah tercipta hubungan saling pengertian (Mutual Understanding) akan fungsi
dan tugasnya masing-masing, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam
hubungan baik tersebut”.42
Setelah peneliti menanyakan kepada Kepala Humas PT. InterMatrix
maka peneliti juga akan menanyakan tentang Adakah hubungan baik antara
Humas PT. InterMatrix dengan kedua para wartawan radio sonora dan surat
kabar kompas.
Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat berpendapat:
“Selama saya disini sudah cukup baik, dalam artian Humas selalu
mencoba mempunyai sikap Toleransi (Tolerance) yang tinggi terhadap tugasnya
masing-masing, dan Humas mencoba memberikan yang terbaik untuk wartawan
dan Humas PT. InterMatrix itu sendiri dalam membina hubungan baik ini tanpa
menyudutkan satu pihak dan merugikan sepihak. Saya lihat Humas PT.
InterMatrix sudah cukup tahu kode etik Kehumasan pada sebuah Perusahaan”.43
Wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna mengatakan:
“Hubungan baik yang terjalin antara Humas dan wartawan sampai detik
ini sudah cukup baik dan harmonis, dalam arti maksudnya Humas sudah sangat
mengerti apa yang menjadi tugasnya dan wartawan juga mengerti apa yang
menjadi tugasnya, sebagai contoh hubungan baik tersebut berlangsung menjadi
sikap saling pengertian (Mutual Understanding) akan peranannya masing-masing
dalam menjalankan tugasnya”.44
Bahwa dapat diambil suatu kesimpulan yang di dapat dari kedua
wartawan dan Kepala Humas memang merasakan adanya hubungan baik yang
terjalin dan sudah terlihat melalui membina hubungan baik yang dijalankan oleh
kedua belah pihak.
42
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat
44
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna
43
61
Tujuan pokok di adakannya hubungan pers adalah menciptakan
pengetahuan dan pemahaman, jadi jelas bukan semata-mata untuk menyebarkan
suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan atau induk atau pihak klien demi
mendapatkan suatu citra atau sosok yang lebih indah daripada aslinya dimata
umum. Tidak seorang pun yang berhak untuk mendikte apa yang harus diterbitkan
atau disiarkan oleh media massa, setidak-tidaknya di suatu masyarakat yang
demokratis. Peneliti juga menanyakan beberapa hal kepada Kepala Humas dan
kedua wartawan mengenai apakah wartawan juga sudah seimbang dalam
memberikan hubungan baiknya dengan wartawan.
“Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana , Hubungan baik,
pasti ada, karena kami bekerja selalu bersama-sama, dan wartawan bagi kami
adalah sahabat kami dengan segala kekurangan dan kelebihannya, asal Humas
bisa memberikan kebebasan dan sikap saling menghargai (Mutual Appreciation)
atas tugas dan fungsinya itu sudah cukup untuk dapat membina suatu hubungan
yang baik, akan lebih baik lagi apabila hubungan baik antara wartawan dan
Humas lebih ditingkatkan dengan rasa saling pengertian (Mutual Understanding)
guna mencapai suatu hasil untuk kepentingan bersama bukan hanya kepentingan
sepihak saja,dan rasa toleransi (Tolerance) yang tinggi antara sesama partner
kerja”.45
Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat mengatakan:
“Selama ini sangat baik, wartawan mencoba selalu mempunyai rasa
pengertian yang tinggi terhadap Humas dalam menjalankan tugasnya (Mutual
Understanding), begitu juga sebaliknya”.46
Wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna berpendapat:
“Tentang hubungan baik itu relatif menurut saya, tergantung dari kita
dari mana melihatnya, pasti ada saja konflik yang terjadi, tapi kalau kita selalu
berpikir positif dan mencari penyelesaian, rasa rasa hubungan baik itu tetap
terjaga, asal ada diantara Humas dan pers punya rasa Toleransi (Tolerance),
saling meghargai (Mutual Appreciation) dan saling pengertian (Mutual
Understanding),maka semua akan baik-baik saja”.47
45
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat
47
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatana
46
62
Berdasarkan dari hasil wawancara di atas dapat di ambil intisarinya bahwa
kebanyakan dari wartawan profesional memang dapat membawa dirinya dengan
baik ke dalam perusahaan yang menjadi klien wartawan tersebut, dan sudah
terlihat bahwa wartawan memenuhi hubungan baik dengan Humas PT.
InterMatrix.
Dari berbagai penjabaran di atas bahwa dapat ditarik sebuah pemahaman
yang dimanis dan harus diperhatikan oleh seorang praktisi Humas dalam membina
hubungan baik dengan pers:
1. Jujur dan Berkredibilitas.
Seorang Praktisi Humas yang jujur dan berkredibel akan membuat
wartawan percaya sepenuhnya kepada Praktisi Humas itu sendiri, baik
memberikan informasi dan ide kepada wartawan dalam mengembangkan
beritanya.
2. Memberikan Pelayanan Informasi dan Data lain (Foto, Gambar, dll).
Seorang Praktisi Humas harus mampu memberikan pelayanan informasi
yang cepat dan memberikan data yang paling pasti, dengan data yang
paling benar, kapan pun juga tanpa batas waktu dan tempat.
3. Jangan memohon atau melakukan tekanan kepada pihak Media.
Hal ini dilakukan oleh seorang Praktisi Humas agar mereka (wartawan)
mau memuat tulisan mengenai perusahaan. Pihak media memiliki
ketentuan mengenai kualitas informasi yang akan mereka buat atau
tayangkan di media mereka.
63
4. Jangan menyembunyikan atau mencoba menghilangkan suatu cerita yang
merugikan perusahaan. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap
kebebasan media dan dianggap suatu kejahatan.
5. Jangan banjiri media dengan informasi.
Berikut kutipan pendapat dari Kepala Humas dan kedua wartawan dalam
pertanyaan yaitu Kenapa ada beberapa wartawan yang bisa memuat berita yang
tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh.
“Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Sebenarnya
menurut saya itu sedikit sekali terjadi di dalam PT. InterMatrix, sikap tidak
professional dan tidak totalitas dalam bekerja, saya rasa hal itu yang membuat
segelintir dari wartawan bisa melakukan kebohongan publik dengan
menyembunyikan atau menghilangkan suatu fakta demi kepentingan sepihak dan
teramat merugikan perusahaan tempat mereka meliput berita”.48
Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat mengatakan:
“Menurut saya itu suatu tindakan Kriminal yang sangat merugikan PT.
InterMatrix, sebagai klien kita, dalam hal itu pastinya hanya wartawanwartawan yang belum mengerti mengenai kode etik jurnalisme. Dalam hal ini
sebenarnya wartawan tidak boleh menyembunyikan berita atau melebihkanlebihkan sebuah berita kalau itu bisa merugikan perrusahaan tempat kita mencari
berita”.49
Wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna mengatakan:
“Menurut saya itu sebuah kebohongan publik, biasanya wartawan yang
seperti itu adalah wartawan yang tidak menghargai akan kejujuran dan sebuah
kredibilitas di dalam menjalankan profesinya, tapi saya lihat wartawan tetap
yang ada disini sedikit sekali yang pernah melakukan kesalahan seperti itu,
karena sejujurnya itu akan merugikan dirinya sendiri dan sangat merugikan PT.
InterMatrix”.50
“Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana,
Bukan di
persalahkan tapi mungkin terkesan menjadi yang berwewenang dalam
penyelesaian permasalahan ini, padahal ini semua adalah tanggung jawab kita
bersama, bukan hanya PT. InterMatrix. Kejujuran dan Kredibilitas PT.
48
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat
50
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna
49
64
InterMatrix sedang di uji dan PT. InterMatrix
menyelasaikannya sebaik mungkin dan transparan”.51
mencoba
untuk
Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat mengatakan:
“Disini sebenarnya kalau kita mengetahui dan mengikuti perkembangan
di PT. InterMatrix, sebenarnya PT. InterMatrix tidak dipersalahkan hanya
mungkin karena PT. InterMatrix adalah sebuah Departemen yang menangani
Konsultasi Humas jadi terkesan bertanggung jawab atas masalah yang tejadi.
Makanya PT. InterMatrix selalu mencoba terbuka dalam penyampaian informasi
dengan tidak ada yang disembunyikan dan ditutup-tutupi”.52
Wartawan Surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna mengatakan:
“Menurut saya faktor utama yang menjadi PT. InterMatrix terkesan
dipersalahkan adalah karena mereka belum tahu benar apa fungsi PT.
InterMatrix sebenarnya, bisa juga karena terlalu membanjirnya banyak berita
dari berbagai macam media, sehingga membuat berita simpang siur dan akhirnya
sampai ke publik dengan bermacam-macam arti”.53
Informasi yang seperti apa yang diberikan untuk PT. InterMatrix
masyarakat luas yang membutuhkan, Berikut pendapat dari Kepala Humas dan
kedua wartawan dibawah ini:
“Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Oh, disini melayani
kebutuhan informasi untuk masyarakat kapan saja bermacam-macam jenis
informasinya”.54
.
Wartawan Radio Sonora Bapak Yasin Hidayat berpendapat:
“ Banyak sekali bentuk-bentuk informasi yang diberikan PT. InterMatrix
kepada khalayak, seperti dengan memberikan data-data yang pasti, cepat dan
akurat tanpa mengurang-ngurangi dan menutup-nutupi informasi yang
sebenarnya”.55
51
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat
53
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna
54
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana
55
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat
52
65
Wartawan surat kabar Kompas Bapak Dwi Priatna berpendapat:
“Fungsi utama PT. InterMatrix adalah sebuah Perusahaan yang
bergerak di bidang konsultasi Humas dengan cara memberi informasi atau datadata konkrit/pasti tanpa ada batasan waktu dan ruang”.56
Peneliti sudah mendapatkan dari semua membina hubungan baik yang
sudah di jelaskan di atas, bahwa sebenarnya adalah baik Humas dan Wartawan
yang professional harus dapat memenuhi membina hubungan baik, barulah
mereka akan mendapatkan hubungan harmonis dan baik seperti yang mereka
inginkan selama ini, dan hasil wawancara di atas sudah dapat menjawab dari
semua pertayaan di dalam membina hubungan baik dengan pers.
4.4.3. Aktivitas Humas
Aktivitas Humas sangat penting di lakukan Humas untuk dapat melakukan
fungsi dan tugas yang di berikan Kepala Humas, tujuan dilakukan aktivitas
Humas adalah sebagai tolak ukur keberhasilan suatu divisi, salah satunya dengan
menyelenggarakan berbagai macam aktivitas guna untuk mencapai publikasi
seluas mungkin. Hubungan yang terjalin antara pihak Humas dengan pihak pers
bersifat saling menguntungkan. Humas Mendapat publikasi, sedangkan pers
mendapatkan informasi. Aktivitas Humas ini pasti di lakukan oleh setiap Humas
karena tanpa sebuah aktivitas maka roda perputaran suatu perusahaan tidaklah
akan berjalan dengan lancar.
56
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna
66
PT. InterMatrix juga melakukan aktivitas Humas untuk mendapatkan
publikasi. Humas PT. InterMatrix memang melakukan aktivitas Humas seperti
yang di jelaskan Kepala Humas Ibu Erna Indriana pemberitaan dalam wawancara
dengan tanggapan:
”Pendapat saya aktivitas Humas adalah kegiatan yang ada dalam suatu
internal divisi dalam suatu Instansi, ya sebagai contoh divisi Kehumasan yang
banyak melakukan aktivitas atau kegiatan Humas., sebagai contoh ada banyak
aktivitas Humas seperti konferensi pers, press release, kunjungan pers, resepsi
pers, dan masih banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan satu-persatu”.57
Dari dua wartawan yang di temui peneliti sebagai nara sumber juga
mengemukakan pendapatnya tentang Humas dan Aktivitasnya. Berikut kutipan
hasil wawancaranya.
Bapak Yasin Hidayat , wartawan Radio Sonora, berpendapat:
“Menurut saya Humas adalah bagian perantara dari suatu kegiatan yang
dilakukan wartawan guna menghasilkan sebuah kinerja yang bagus dan solid,
dibutuhkan rasa toleransi (Tolerance) yang tinggi dalam membina hubungan
kedua belah pihak ini sehingga akan timbul rasa saling menghargai (Mutual
Appreciation), rasa saling pengertian (Mutual Understanding) akan peranannya
masing-masing dan rasa saling mempunyai tanggung jawab terhadap fungsi dan
tugas yang diberikan demi kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan
sepihak (Mutual Confidence). Jika Humas berada dalam pedoman diatas pastinya
semua aktivitas akan berjalan dengan lancar dan sukses”.58
Bapak Dwi Priatna, wartawan Surat Kabar Kompas mengatakan:
“Humas menurut saya, sebuah profesi yang berkaitan dengan khalayak
luas dalam hal ini masyarakat, Humas PT. InterMatrix berfungsi untuk menjaga
dan mempertahankan citra dimata khalayak. Aktivitas Humas sangat beragam
tapi yang paling sering Konferensi pers, mungkin karena PT. InterMatrix
sifatnya melayani kebutuhan masyarakat tentang informasi sehingga konferensi
pers sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan”.59
57
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat
59
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna
58
67
Pendapat dari kedua wartawan yang di temui adalah sebagai bukti bahwa
PT.
Humas
InterMatrix
memang
melakukan
aktivitas
Humas
untuk
melaksanakan fungsi dan tugas yang diberikan dengan tujuan mendapatkan
Publikasi yang seluas-luasnya.
Aktivitas di lakukan Humas PT. InterMatrix dengan mengadakan
kegiatan-kegiatan yang melibatkan wartawan untuk meliputi kegiatan tersebut
ataupun sekedar menghadirinya. Kegiatan yang di lakukan khusus untuk
pendekatan ke pers yaitu :
1.
Press Realese, di dalam kegiatan Kehumasan Press release,
merupakan kegiatan yang utama dan paling banyak dilakukan,
karena kegiatan ini mudah dikerjakan dan pengaruhnya cukup luas,
karena dengan press release yang dibuat oleh Humas kemudian
diserap oleh wartawan atau kantor berita disebar luaskan
diberbagai media massa dapat dibaca atau didengar oleh pembaca
surat kabar, pemirsa televisi ataupun mendengar dari berbagai
radio sebagai berita.
2.
Penerbitan Majalah
Majalah berguna bagi eksternal publik, berfungsi sebagai media
untuk menyampaikan tentang apa yang dilakukan oleh organisasi
mengenai personil, produk ataupun hal lain yang merupakan bahan
informasi bagi khalayak umum.
68
3.
Pameran
Pameran berguna untuk menerangkan dan memberi penjelasan
yang sejelas—jelasnya kepada publik mengenai suatu kegiatan
organisasi. Dalam pameran di sediakan benda-benda baik asli atau
miniatur, yang akan memperjelas publik didalam pemberian
informasi. Juga mengungkapkan data berupa grafik, foto-foto,
gambar dan lain-lain.
4.
Film Dokumenter
Walau tidak sesering Press release, melalui film dokumenter
perkembangan organisasi dapat di ingat dan evaluasi dari waktu ke
waktu dan kita dapat melihat pula perkembangan dann kemajuan
yang dicapai oleh organisasi kita.
5.
Penyebaran Surat Langsung
Banyak perusahaan atau instansi meminta masyarakat untuk
memberikan
tanggapannya
terhadap
suatu
produk
atau
kebijaksanaan yang baru saja di berlakukan atau di edarkan.
Perusahaan atau organisasi akan mendapat umpan balik dari
kegiatan penyebaran surat langsung yang berisi tanggapan berupa
koreksi-koreksi ataupun kemajuan dari pada organisasi atau
perusahaan.
6.
Pembuatan Poster dan Papan Pengumuman
Fungsi daripada poster adalah sebagai upaya untuk menarik
perhatian. Jadi pembuatan poster didasarkan pada fungsinya. Papan
69
pengumuman juga merupakan peralatan yang efektif di dalam
suatu instansi, ini diperlukan untuk memajang baik pengumumanpengumuman atau poster, surat-surat edaran dan lain-lain yang
perlu di ketahui anggota atau karyawan.
7.
Konferensi Pers
Dilakukan bila ada hal-hal penting yang perlu diketahui oleh orang
banyak. Keterangan detail tentang hal yang perlu diketahui oleh
umum diserap terlebih dahulu oleh wartawan sebagai penyaring
berita yang tidak mungkin dijelaskan hanya dengan press release.
Peneliti meminta tanggapan dari dua wartawan dan Kepala Humas PT.
InterMatrix yang ditemui, untuk mengetahui seringnya aktivitas Humas tersebut
di lakukan adapun tanggapan dari dua wartawan tesebut adalah sebagai berikut:
“Ibu Erna Indriana selaku Kepala Humas PT. InterMatrix, berpendapat.
Oh, ada banyak aktivitas Humas disini, seperti konferensi pers, press release,
penerbitan majalah, kunjungan pers, pameran dan masih banyak lagi yang saya
tidak bisa sebutkan satu-persatu.
Seberapa seringnya, Tergantung pada tingkat kebutuhannya, tapi aktivitas Humas
lebih banyak dan lebih sering, konferensi pers saja bisa 1 minggu sekali”.60
Bapak Yasin Hidayat, wartawan Radio Sonora, berpendapat:
“ Aktivitas Humas disini dirasakan cukup komplek, aktivitas Humas PT.
InterMatrix sering di adakan seperti konferensi pers, press release, kunjungan
pers, penerbitan majalah, penyebaran surat langsung, mungkin ada beberapa
lagi, tapi yang pernah saya liput ya kelima aktivitas itu. Tapi yang paling sering
diadakan adalah konferensi pers dan press release. Tergantung pada tingkat
kebutuhannya, aktivitas Humas lebih sering, konferensi pers saja bisa 1 minggu
sekali”.61
60
61
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat
70
Bapak Dwi Priatna, Wartawan surat kabar Kompas mengatakan:
“Tentu saja ada, namanya juga Humas (Hubungan Masyarakat), tentunya
mereka yang bergelut pada sebuah kepentingan yang ditujukan khususnya untuk
khalayak luas masyarakat, misalnya seperti kegiatan konferensi pers, penerbitan
majalah, press release, pameran, Tujuan utamanya agar masyarakat luas tahu
apa yang menjadi prioritas kegiatan di PT. InterMatrix. Berapa seringnya saya
lihat Kalau konferensi pers bisa 1 minggu 1-2 kali, press release juga sering
dilakukan, guna menyiarkan secara tertulis berita-berita terbaru”.62
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, maka diketahui
bahwa frekuensi aktivitas Humas PT. InterMatrix yang rutin diselenggarakan
adalah Konferensi Pers dan pembuatan Press Release, sedangkan penerbitan
majalah, pameran, film dokumenter penyebaran surat langsung dan pembuatan
poster atau pengumuman dirasakan agak jarang karena disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan yang ada di PT. InterMatrix.
Menurut Kepala Humas PT. InterMatrix, tingkat keseringan wartawan
dalam menghadiri dan meliput aktivitas PT. InterMatrix boleh di bilang sering,
bahkan kalau wartawan yang terdaftar dalam lembar tertulis sebagai wartawan
tetap yang di tunjuk oleh medianya masing-masing akan lebih sering durasi
waktunya berada di PT. InterMatrix.
Adapun pendapat dari Kepala Humas pendapat umum dan pemberitaan
dan dua wartawan tesebut mengenai keseringan dan jumlah dari wartawan tetap
itu sendiri, adalah sebagai berikut:
“Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Kalau wartawan
tetap hampir setiap ada kegiatan PT. InterMatrix mereka selalu siap untuk
mengahadiri dan meliput kegiatan PT. InterMatrix. Itupun yang benar-benar
ditetapkan oleh medianya masing-masing untuk menetap di, PT. InterMatrix
agar lebih mudah meliput apabila ada kegiatan mendadak yang harus di liput”.63
62
63
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Ibu Erna Indriana
71
Bapak Yasin Huidayat wartawan radio Sonora, mengatakan:
“Setiap hari, karena mereka di tugaskan khusus untuk menetap disini
sehingga selalu hadir pada setiap kegiatan Kehumasan, apabila di undang, tapi
kalau PT. InterMatrix tidak mengundang, ya mereka tidak datang”.64
Bapak Dwi Priatna, wartawan surat kabar Kompas mengatakan:
“Hampir setiap hari, kalau mereka tidak punya acara atau kegiatan di
luar PT. InterMatrix, ya mereka basecamp disini”.65
Dari hasil pengamatan peneliti, di atas dijelaskan bahwa wartawan yang di
di anggap tetap oleh PT. InterMatrix selalu ada setiap hari di dalam PT.
InterMatrix, untuk dapat memantau kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa dihadiri
dan di liput oleh wartawan-wartawan tetap itu.
Dari hasil pengamatan peneliti, terlihat bahwa pihak PT. InterMatrix
sangat memberi tanggapan positif tentang keberadaan wartawan dari pers tersebut,
kerena menurut mereka media cetak adalah klien yang sangat membantu dalam
terselenggaranya setiap acara kegiatan PT. InterMatrix.
Meneruskan dari hasil wawancara di atas, peneliti akan mencoba
menguraikan pendapat dari Kepala Humas
PT. InterMatrix mengenai
pendapatnya tentang Wartawan, berikut kutipannya:
“Kepala Humas PT. InterMatrix Ibu Erna Indriana, Menurut saya
wartawan saya sebuah profesi yang menitik beratkan pada tugas dalam mencari
berita dan meliput berita tersebut agar dapat disampaikan kepada khalayak,
wartawan harus mempunyai kredibilitas yang tinggi dan terutama kejujuran yang
dapat di handalkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya”.
64
65
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Yasin Hidayat
Hasil Wawancara Tanggal 19-5-2007 Bapak Dwi Priatna
72
Dapat di simpulkan bahwa profesi wartawan adalah sebagai pencari
informasi atau data-data akurat mengenai sebuah perusahaan yang di liputnya,
guna dapat mempublikasikannya kepada masyarakat luas tentang berita yang di
dapatkannya.
4.4.4. Analisis Data
Dari hasil penelitian di atas dapat di ketahui bahwa Aktivitas Humas PT.
InterMatrix dalam Membina Hubungan Baik dengan Pers di ketegorikan
menjadi beberapa kegiatan yaitu, Konferensi pers, press release, penerbitan
majalah, film dokumenter, pembuatan poster, pengumuman, dan penyebaran surat
langsung.
Humas PT. InterMatrix memang sudah membina hubungan baik dengan
pers, seperti yang di lihat dalam fakta-fakta yang terjadi di PT. InterMatrix
yaitu:
1. Hubungan yang baik antara Humas dengan wartawan.
a) Wartawan memberitakan berita
b) Terjadinyan hubungan yang harmonis antara Humas dengan wartawan
c) Pemberita terjadinya yang sesuai dengan nara sumber
d) Perilaku di PT. InterMatrix sopan
Humas PT. InterMatrix dan pihak pers atau wartawan memang
melakukan hubungan yang baik antara keduanya, sebuah hubungan yang di
dalamnya terjalin kerjasama antara Humas dengan pihak pers seperti wartawan
radio, dan wartawan surat kabar. Hubungan pers yang dilakukan Humas PT.
73
InterMatrix bukan saja dengan wartawan tetapi juga dengan pihak yang
berkaitan langsung dengan pers seperti redaktur dan fhotografer. Hubungan ini di
lakukan oleh Humas PT. InterMatrix untuk mengadakan pendekatan dengan
pers sebagai upaya membentuk citra perusahaan.
Pers yang ditemui sebagai nara sumber membenarkan bahwa Humas PT.
InterMatrix memang melakukan hubungan baik dengan wartawan bahkan sudah
dapat memenuhi membina hubungan baik, dan bukan hanya Humas PT.
InterMatrix yang harus melakukan hubungan baik dengan pers, tetapi juga
semua wartawan harus melakukan hubungan baik yang harmonis dengan Humas
PT. InterMatrix.
Humas PT. InterMatrix memberikan pelayanan dengan pers dan
khalayak luas berupa informasi seperti melalui press release, penegakkan reputasi
perusahaan juga dilakukan oleh Humas sebagai salah satu prinsip berhubungan
baik dengan pers. Cara yang dilakukan Humas adalah melalui pendekatan yang
dilakukan seperti di adakannya kegiatan konferensi pers. Pendekatan dengan pers
ini diharapkan mampu menegakkan reputasi PT. InterMatrix. Kepercayaan
adalah hal yang sangat penting ditegakkan untuk mempertahankan reputasi
perusahaan sehingga nilai positif lebih menonjol yang mampu mengangkat citra
Perusahaan.
Humas PT. InterMatrix juga memasok naskah informasi yang baik
berupa pengiriman Press release ke berbagai media cetak, pengiriman Press
release ini dimaksudkan Humas, agar berita mengenai PT. InterMatrix di tulis
oleh media. Humas PT. InterMatrix juga berupaya melakukan kerjasama yang
74
baik dalam menyediakan bahan informasi dari berbagai pers yang ditemui
memberi tanggapan bahwa Humas PT. InterMatrix sudah cukup terbuka dalam
bekerja sama dengan pihak pers. Informasi yang diberikan oleh pihak Humas PT.
InterMatrix cukup memadai dan tidak mengecewakan, hanya saja mungkin pers
sendiri sangat menginginkan Humas lebih bersikap kreatif dalam pemberian
informasi yang sekiranya mampu membuat publikasi yang sangat baik untuk PT.
InterMatrix.
Penyediaan fasilitas yang memadai guna terciptanya hubungan baik
dengan pers sangat penting. PT. InterMatrix sampai saat ini sudah cukup
memberikan fasilitas yang bagus, seperti ruang press room yang digunakan
khusus untuk para wartawan tetap dalam berkumpul, diskusi, mencari dan
menerima berita, ada juga 3 komputer bebas beserta fasilitas internetnya yang bisa
juga dengan bebas di gunakan oleh para wartawan tetap dalam mencari dan
mengirim berita, ada juga fasilitas telepon, dan fax yang dapat di gunakan sesuka
hati apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan setiap wartawan tetap yang ada di
PT. InterMatrix.
Membangun hubungan personal juga perlu di lakukan sebagai prinsip
hubungan pers yang baik. Dijelaskan Humas bahwa hubungan secara personal
memang sudah dilakukan oleh Humas PT. InterMatrix kepada pihak pers,
namun memang belum terjadwal. Hal tersebut di akui oleh beberapa yang
mengatakan bahwa PT. InterMatrix memang belum membuat jadwal kegiatan
non formal untuk seluruh pers, paling hanya pers yang terdaftar menjadi pers tetap
yang sudah ada jadwal rutinitas kegiatan tersebut.
75
Di jelaskan oleh Humas PT. InterMatrix, Aktivitas Humas yang
dilakukan sudah rutin, biasanya di selenggarakan tergantung pada tingkat
kebutuhan, seperti konferensi pers bisa 1 minggu 1-2 kali, press release sebulan
bisa 3 kali, penerbitan majalah 3 bulan sekali. Penyebaran surat langsung sebulan
2 kali, film dokumenter belum jelas berapa bulan sekali, tetapi yang jelas sesuai
dengan tingkat kebutuhannya, sedangkan pembuatan poster dan pengumuman
dilakukan sebulan 1-2 kali. Melalui semua kegiatan aktivitas Humas tersebut di
rasakan sudah cukup efektif dalam pendekatan hubungan baik dengan pers.
Pendekatan ke pers yang dilakukan Humas PT. InterMatrix sudah
dikatakan berhasil dilakukan terbukti dengan hasil wawancara dengan kedua
wartawan yang dijadikan nara sumber peneliti, bahwa Humas sudah cukup baik
dalam melakukan pendekatan dengan pers, tujuan dari Humas melakukan
pendekatan-pendekat ini adalah guna untuk terciptanya hubungan yang harmonis
agar tujuan kedua belah pihak tercapai, PT. InterMatrix mendapat citra positif
dimata publik dengan tersiarnya berita-berita baik tentang PT. InterMatrix,
sedangkan wartawan mendapatkan informasi atau berita yang di inginkan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang
menyangkut hubungannya dengan membina hubungan baik dengan pers, yaitu,
Humas dan wartawan harus jujur dan berkredibilitas, memberikan pelayanan
informasi dan data lain, jangan memohon atau melakukan tekanan kepada pihak
pers, jengan menyembunyikan atau mencoba menghilangkan suatu cerita yang
merugikan perusahaan, dan jangan banjiri media dengan informasi
76
Lalu peneliti juga menemui beberapa hal yang bisa di jadikan acuan dalam
membina hubungan yang baik dengan pers yaitu, harus ada sikap saling
menghargai antar kedua belah pihak (Mutual Appreciation), saling pengertian
(Mutual Understanding) akan peranannya masing-masing, saling mempunyai
kepercayaan (Mutual Confidence) akan peranannya demi kepentingan bersama,
sikap toleransi (Tolerance) dari kedua belah pihak.
Semua hasil dari penelitian di atas dapat menjadi bukti bahwa Aktivitas
Humas PT. InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers sudah bisa
di bilang dapat terselenggara dengan baik dan harmonis, hanya hanya ada
kendala-kendala kecil yang terjadi yang dapat mengganggu jalannya aktivitas
humas dalaam membina hubungan baik dengan pers, seperti ada sedikit dari
wartawan yang ada tidak dapat memenuhi kriteria ke profesionalannya sebagai
seorang wartawan sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara Humas dan
wartawan, tapi semua bisa di luruskan dengan adanya counter release, yaitu
pemberitahuan secara tertulis karena kesalahan yang dibuat wartawan untuk di
klarifikasi
dan
diluruskan
pada
sebuah
pemberitaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat peneliti simpulkan dari hasil penelitian di
lapangan adalah sebagai berikut:
1. Humas PT. InterMatrix sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk memberikan kejelasan informasi sehingga dapat dipahami
serta dapat memuaskan pers atau wartawan. Informasi yang
diberikan sesuai dengan keinginan wartawan dan informasi
tersebut telah disesuaikan dengan kebijakan dari PT. InterMatrix.
2. Pentingnya menjalin hubungan baik dengan pers karena sebagai
mitra kerja yang akan dapat menunjang berbagai macam kegiatan
Humas dalam rangka mencapai tujuan-tujuan kehumasan. Begitu
pun dengan kalangan pers akan kehilangan banyak informasi
berharga yang penting bila tidak menjalin hubungan dengan pihak
kehumasan sebuah institusi. Jadi sebenarnya para praktisi Humas
itu membantu para insan pers dalam rangka melaksanakan tugastugasnya.
3. Hubungan antara Humas dengan wartawan merupakan hubungan
yang bergantung, wartawan merupakan pihak yang strategis
sebagai penyampaian dan penyebar berita dan informasi kepada
masyarakat dan berperan penting dalam menjalankan kontrol sosial
77
78
terhadap kerja organisasi dilapangan, juga sosialisasi terhadap
berbagai
kegiatan
yang
dilaksanakan
organisasi
kepada
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan Humas PT.
InterMatrix yang telah dilakukan terhadap wartawan sehingga
mereka sudah merasa puas dengan aktivitas Humas PT.
InterMatrix dalam membina hubungan baik dengan pers.
4. Hubungan yang terjalin antara Humas dengan wartawan juga
dikatakan baik, karena Humas tidak saja menganggap wartawan
sebagai rekan kerja melainkan menganggap mereka sebagai
keluarga sendiri.
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti berikan bagi Humas PT. InterMatrix:
5.2.1 Saran Akademis
Secara filosofis, penelitian ilmiah (skripsi) merupakan refleksi dari
semua pemahaman dan pengertiian mahasiswa terhadap konsep dan teori yang
di dapat di bangku kuliah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
memperoleh data untuk penelitian ini, mahasiswa seringkali menemukan
kesulitan. Maka dari itu, peneliti mengharapkan dalam penelitian ini mudahmudahan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi yang berminat
mendalami ilmu komunikasi khususnya mengenai kegiatan aktivitas Humas
dalam membina hubungan baik dengan pers.
79
5.2.2 Saran Praktis
1. Kerja sama antar Humas PT. InterMatrix dengan wartawan tetap
harus dibina dan ditingkatkan, terutama dalam penyampaian
informasi kepada pers atau wartawan, pihak Humas hendaknya lebih
terbuka dan transparan.
2. Hendaknya Humas PT. InterMatrix selalu siap dengan berbagai
data dan informasi yang dibutuhkan oleh wartawan. Disamping itu,
pihak Humas juga dapat memberikan kemudahan bagi wartawan
untuk mendapatkan informasi dari instansi atau perusahaan yang
berkompeten terhadap PT. InterMatrix.
3. Pihak Humas harus dapat dengan terbuka menerima saran dan kritik
dari pihak luar terutama kalangan pers, serta tetap mempertahankan
hubungan baik yang sudah tercipta baik antara pers dengan Humas
PT. InterMatrix.
4. Humas suatu instansi tidak hanya menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai penghubung dalam menyampaikan suatu informasi kepada
masyarakat luas etapi juga harus mampu melihat kecenderungan isi
pemberitaan di media massa dan mengklarifikasi atau meluruskan
berita-berita yang beredar untuk menjaga citra instansi yang
diwakilinya. Dengan menyaring atau memilah mana berita yang
dapat merugikan dan mana berita yang dapat menguntungkan
instansi.
80
5. Pihak Humas juga bisa dapat memenuhi dalam membina hubungan
baik dengan pers yaitu, jujur dan berkredibilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. Abu & Kholid, Narbuko. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
1997.
Abdurahman, Oemi. Dasar-dasar Public Relations, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2001.
Alo, Liliweri. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1994.
_______. Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat. Bandung: Citra
Aditya Bhakti, 1991.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta, 1995.
Assegaf, Dja’far H. Hubungan Masyarakat Dalam Praktek. Jakarta: PT. Ghalia
Indonesia, 1982.
Berneys, Edward L. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1996.
Broom, Center, Cutlip. Effective Public Relations. Jakarta: 2005.
_______. Jurnalistik Masa Kini, Pengantar ke Praktek Kewartawanan. Jakarta: PT
Ghalia Indonesia, 1991.
Canggara, Hafid. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Effendy, Uchjana, Onong. Human Relations dan Public Relations. Bandung: CV.
Mandar Maju, 1993.
_______. Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992.
_______. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1993.
Jefkins, Frank. Public Relations. Erlangga, 1995.
_______. Ilmu Komunikasi dan Teori. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kuantitatif Paradigma Baru ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003.
_______. Teori Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, 1988.
Rachmadi, F. Public Relations Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1994.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1998.
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003.
_______. Praktek Solusi Public Relatons dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra.
Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 1994.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002.
Santoso, Sastroputro, R. A. Propaganda: Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa.
Bandung: Alumni, 1991.
Setiawan, Bambang. Metode Penelitian Komunikasi I. Universitas Terbuka, 1993.
Widjaja, A, W. Komunikasi, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi
Aksara, 1993.
Wargg, & Bland Theaker. Hubungan Media yang Efektif. Jakarta: 2004.
Yin, K, Robert. Study Kasus (Desain dan Metode). Ahli Bahasa M Djanji. Jakarta: PT.
Raja Grasindo Perkasa, 1995.
Sumber lain:
http://Indonesian.arts.monash.edu.au/T3/INM3315/bacaan/u2bacaan1.htm
http://four.fsphost.com/kunci/ruu_app_mei2006.pdf
DRAFT WAWANCARA
DENGAN KEPALA HUMAS PT. INTERMATRIX
Erna Indriana
1. Apa pendapat anda tentang wartawan?
2. Apa pendapat anda tentang aktivitas Humas?
3. Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix?
4. Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan?
5. Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT.
Intermatrix?
6. Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT.
InterMatrix?
7. Bagaimana cara Humas mengaktualisasikan hasil pertemuan dengan pers?
8. Adakah hubungan baik antara Humas PT. InterMatrix dan wartawan?
9. Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang dengan
apa yang PT. InterMatrix berikan?
10. Apakah Humas PT. InterMatrix mempunyai penilaian atau kriteria dalam
memilih wartawan yang diundang?
11. Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak
sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix?
12. Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya?
HASIL WAWANCARA
DENGAN KEPALA HUMAS PT. INTERMATRIX
Erna Indriana
T :
Apa pendapat anda tentang wartawan?
J
Menurut saya wartawan adalah sebuah profesi yang menitik beratkan pada
:
tugas dalam mencari berita dan meliput berita tersebut agar dapat disampaikan
kepada khalayak, wartawan harus mempunyai kredibilitas yang tinggi dan
terutama kejujuran yang dapat di handalkan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya.
T :
Apa pendapat anda tentang aktivitas Humas?
J
Pendapat saya aktivitas Humas adalah kegiatan yang ada dalam suatu internal
:
divisi dalam suatu Instansi atau perusahaan, ya sebagai contoh divisi
Kehumasan yang banyak melakukan aktivitas atau kegiatan Humas.
T :
Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix?
J
Oh, banyak seperti konferensi pers, press release, penerbitan majalah,
:
kunjungan pers,
pameran dan masih banyak lagi yang saya tidak bisa
sebutkan satu-persatu.
T :
Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan?
J
Ya tergantung pada tingkat kebutuhannya, aktivitas Humas lebih banyak dan
:
lebih sering, konferensi pers saja bisa 1 minggu sekali.
T :
Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT.
Intermatrix?
J
:
Kalau wartawan tetap, setiap PT. InterMatrix mengadakan kegiatan-kegiatan
mereka selalu ada untuk memantau berita terbaru dari PT. InterMatrix yang
bisa mereka liput untuk di beritakan kepada khalayak luas.
T :
Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT.
InterMatrix?
J
:
Ada sekitar 30 wartawan tetap. Dalam arti tetap maksudnya, selama ini bisa
saja ada pergantian wartawan sesuai dengan penugasan wartawannya masingmasing.
T :
Bagaimana cara Humas mengaktualisasikan hasil pertemuan dengan pers?
J
Dipublish di media-media perusahaan seperti netexpress dan website.
:
T :
Adakah hubungan baik antara Humas PT. InterMatrix dan wartawan?
J
Selama ini cukup baik dan sikap saling pengertian akan peranannya masing-
:
masing (Mutual Understanding), adalah kunci utama sebuah hubungan. PT.
InterMatrix sangat baik kepada wartawan yaitu dengan cara memfasilitasi
wartawan dengan alat-alat pemberitaan, seperti internet, telepon, fax, press
room,
fungsinya untuk saling menyampaikan informasi agar lebih cepat
sampai ke tujuan yang wartawan inginkan.
T :
Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang
dengan apa yang PT. InterMatrix berikan?
J
:
Selama ini cukup balance, sikap saling Toleransi (Tolerance) yang tinggi
sudah dibuktikan wartawan kepada PT. InterMatrix terbukti dengan setiap
adanya informasi atau kegiatan-kegiatan PT. InterMatrix wartawan selalu
memuat pemberitaan di media cetaknya, cukup tinggi kontribusi yang mereka
berikan kepada PT. InterMatrix.
T :
Apakah Humas PT. InterMatrix mempunyai penilaian atau kriteria dalam
memilih wartawan yang diundang?
J
:
Pemilihan wartawan bergantung pada topik yang ingin disampaikan dalam
acara.
T :
Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak
sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix?
J
:
Ya, seperti yang saya katakan tadi, ada wartawan-wartawan tertentu yang
bukan dari surat kabar professional mencoba Menyembunyikan atau mencoba
menghilangkan suatu cerita yang merugikan perusahaan. Biasanya mereka
dari surat kabar yang tidak punya kreadibilitas tinggi dalam menjalani
profesinya sebagai wartawan, dan tentunya wartawan-wartawan yang seperti
itu yang belum mengerti kode etik jurnalisme dan tidak mempunyai sikap
saling mempunyai tanggung jawab akan peranannya masing-masing (Mutual
confidence).
T :
Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya?
J
Dengan tujuan untuk mendapat perhatian khusus dari khalayak, tapi kalau
:
surat kabar nasional mereka ada counter release yang langsung menanggapi
setiap ada kesalahan dalam pemberitaan.
DRAFT WAWANCARA
DENGAN WARTAWAN RADIO SONORA
Yasin Hidayat
1. Apa pendapat anda tentang Humas dan aktivitasnya?
2. Bagaimana pendapat anda tentang Humas di PT. InterMatrix?
3. Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix?
4. Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan?
5. Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT.
InterMatrix?
6. Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix mengundang anda, apakah melalui
undangan, telepon, fax, internet?
7. Apakah anda memperoleh informasi yang memadai dalam setiap acara yang anda
hadiri?
8. Apakah anda pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix?
9. Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix memberikan atau menyampaikan press
release-nya, apakah melalui fax, email, pos, atau cara lain?
10. Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT.
InterMatrix?
11. Adakah hubungan baik antara wartawan dan Humas PT. InterMatrix?
12. Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang dengan
apa yang PT. InterMatrix berikan?
13. Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak
sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix?
14. Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya?
HASIL WAWANCARA
DENGAN WARTAWAN RADIO SONORA
Yasin Hidayat
T :
Apa pendapat anda tentang Humas dan aktivitasnya?
J
Menurut saya Humas adalah bagian perantara dari suatu kegiatan yang
:
dilakukan wartawan guna menghasilkan sebuah kinerja yang bagus dan solid,
dibutuhkan rasa toleransi (Tolerance) yang tinggi dalam membina hubungan
kedua belah pihak ini sehingga akan timbul rasa saling menghargai (Mutual
Appreciation),
rasa
saling
pengertian
(Mutual
Understanding) akan
peranannya masing-masing dan rasa saling mempunyai tanggung jawab
terhadap fungsi dan tugas yang diberikan demi kepentingan bersama dan tidak
untuk kepentingan sepihak (Mutual Confidence). Jika Humas berada dalam
pedoman di atas pastinya semua aktivitas akan berjalan dengan lancar dan
sukses.
T :
Bagaimana pendapat anda tentang Humas di PT. InterMatrix?
J
Menurut saya Humas di PT. InterMatrix pada dasarnya sudah cukup
:
memenuhi kreteria, seperti dimana seharusnya Humas mempunyai rasa
Kejujuran dan Kredibilitas yang tinggi dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, lalu dimana seharusnya Humas bisa terbuka dalam penyampaian
informasi tidak ditutup-tutupi
wartawan dan khalayak luas.
dan bisa memberi data yang pasti untuk
T :
Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix?
J
Aktivitas Humas disini dirasakan cukup kompleks. Aktivitas Humas PT.
:
InterMatrix makin sering, seperti konferensi pers, press release, kunjungan
pers, penerbitan majalah, penyebaran surat langsung, mungkin ada beberapa
lagi, tapi yang pernah saya liput ya kelima aktivitas itu. Tapi yang paling
sering di adakan adalah konferensi pers dan press release.
T :
Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan?
J
Tergantung pada tingkat kebutuhannya, aktivitas Humas lebih banyak dan
:
lebih sering, konferensi pers saja bisa 1 minggu sekali.
T :
Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT.
InterMatrix?
J
:
Setiap PT. InterMatrix mengadakan kegiatan-kegiatan. Karena saya
di
tugaskan khusus untuk menetap disini sehingga selalu hadir pada setiap
kegiatan Kehumasan, itupun apabila di undang, tapi kalau PT. InterMatrix
tidak mengundang, ya saya tidak datang.
T :
Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix mengundang anda, apakah melalui
undangan, telepon, fax, internet?
J
:
Biasanya saya di undang melalui telepon. Saya dihubungi oleh Humas PT.
InterMatrix, kami ngobrol sebentar, kemudian dia (Humas PT. InterMatrix)
memberitahu saya kalau PT. InterMatrix akan mengadakan acara untuk
media dan mengundang saya hadir dalam acara tersebut. Setelah itu undangan
resmi di kirimkan melalui fax.
T :
Apakah anda memperoleh informasi yang memadai dalam setiap acara yang
anda hadiri?
J
:
Iya, saya mendapatkan informasi yang cukup atau memadai dari acara yang
saya hadiri tersebut.
T :
Apakah anda pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix?
J
:
Iya pernah, saya pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix.
T :
Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix memberikan atau menyampaikan
press release-nya, apakah melalui fax, email, pos, atau cara lain?
J
:
Kalau saya hadir dalam acara di serahkan langsung dalam acara, tapi kalau
saya tidak hadir biasanya dikirimkan melalui email atau fax.
T :
Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT.
InterMatrix?
J
:
Kurang lebih ada 30 wartawan tetap semuanya yang menentukan adalah dari
pihak wartawan masing-masing.
T :
Adakah hubungan baik antara wartawan dan Humas PT. InterMatrix?
J
Selama saya disini sudah cukup baik, dalam artian Humas selalu mencoba
:
mempunyai sikap Toleransi (Tolerance) yang tinggi terhadap tugasnya
masing-masing dan Humas PT. InterMatrix mencoba memberikan yang
terbaik untuk wartawan dan Humas itu sendiri dalam membina hubungan baik
ini tanpa menyudutkan satu pihak dan merugikan sepihak. Saya lihat Humas
PT. InterMatrix sudah cukup tahu kode etik Kehumasan.
T :
Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang
dengan apa yang PT. InterMatrix berikan?
J
:
Selama ini sangat baik, wartawan mencoba selalu mempunyai rasa pengertian
yang tinggi terhadap Humas dalam menjalankan tugasnya (Mutual
Understanding), begitu juga sebaliknya.
T :
Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak
sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix?
J
:
Menurut saya itu suatu tindakan Kriminal yang sangat merugikan PT.
InterMatrix sebagai klien kita, dalam hal itu pastinya hanya wartawanwartawan yang belum mengerti mengenai kode etik jurnalisme. Dalam hal ini
sebenarnya wartawan tidak boleh menyembunyikan berita atau melebihlebihkan sebuah berita kalau itu bisa merugikan perusahaan tempat kita
mencari berita.
T :
Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya?
J
Dengan tujuan untuk mendapat perhatian khusus dari khalayak, tapi kalau
:
surat kabar nasional mereka ada counter release yang langsung menanggapi
setiap ada kesalahan dalam pemberitaan.
DRAFT WAWANCARA
DENGAN WARTAWAN SURAT KABAR KOMPAS
Dwi Priatna
1. Apa pendapat anda tentang Humas dan aktivitasnya?
2. Bagaimana pendapat anda tentang Humas di PT. InterMatrix?
3. Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix?
4. Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan?
5. Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT.
InterMatrix?
6. Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix mengundang anda, apakah melalui
undangan, telepon, fax, internet?
7. Apakah anda memperoleh informasi yang memadai dalam setiap acara yang
anda hadiri?
8. Apakah anda pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix?
9. Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix memberikan atau menyampaikan
press release-nya, apakah melalui fax, email, pos, atau cara lain?
10. Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT.
InterMatrix?
11. Adakah hubungan baik antara wartawan dan Humas PT. InterMatrix?
12. Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang
dengan apa yang PT. InterMatrix berikan?
13. Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak
sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix?
14. Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya?
HASIL WAWANCARA
DENGAN WARTAWAN SURAT KABAR KOMPAS
Dwi Priatna
T :
Apa pendapat anda tentang Humas dan aktivitasnya?
J:
Humas, menurut saya sebuah profesi yang berkaitan dengan khalayak luas
dalam hal ini masyarakat, Humas PT. InterMatrix berfungsi untuk menjaga
dan mempertahankan citra dimata khalayak. Aktivitas Humas sangat beragam
tapi yang paling sering Konferensi pers, mungkin karena PT. InterMatrix
sifatnya melayani kebutuhan masyarakat tentang informasi sehingga
konferensi pers sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
T :
Bagaimana pendapat anda tentang Humas di PT. InterMatrix?
J:
Menurut saya Humas di PT. InterMatrix pada dasarnya sudah cukup
memenuhi keriteria, seperti dimana seharusnya Humas mempunyai rasa
Kejujuran dan Kredibilitas yang tinggi dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, lalu dimana seharusnya humas bisa terbuka dalam penyampaian
informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian tidak ditutup-tutupi
dan
bisa memberi data yang pasti untuk wartawan dan khalayak luas.
T :
Apakah ada aktivitas Humas di PT. InterMatrix?
J
Tentu saja ada, namanya juga Humas (Hubungan Masyarakat), tentunya
:
mereka yang bergelut pada sebuah kepentingan yang ditujukan khususnya
untuk khalayak luas masyarakat, misalnya seperti kegiatan konferensi pers,
penerbitan majalah, press release, pameran, Tujuan utamanya agar masyarakat
luas tahu apa yang menjadi prioritas kegiatan di PT. InterMatrix.
T :
Berapa sering aktivitas Humas tersebut di selenggarakan?
J
Kalau konferensi pers bisa I minggu 1-2 kali, press release juga sering
:
dilakukan, guna menyiarkan secara tertulis berita-berita terbaru.
T :
Berapa sering wartawan menghadiri kegiatan-kegiatan Kehumasan PT.
InterMatrix?
J
:
Hampir setiap hari, kalau mereka tidak punya acara atau kegiatan di luar PT.
InterMatrix, ya mereka basecamp disini.
T :
Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix mengundang anda, apakah melalui
undangan, telepon, fax, internet?
J
:
T :
Di undang melalui telepon, kemudian di kirimkan undangan melalui fax.
Apakah anda memperoleh informasi yang memadai dalam setiap acara yang
anda hadiri?
J
:
Cukup, namun biasanya di korelasikan dengan bidang yang saya geluti.
Kebetulan waktu itu saya pernah menghadiri acara penghargaan PR untuk
InterMatrix dalam program Lifebuoy, “Lifebuoy berbagi sehat” program
yang bertujuan untuk mengkampanyekan kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun kepada anak-anak dan saya bisa buat besar ceritanya atau di blow up,
namun kalau beritanya bukan mengenai anak-anak biasanya saya hanya buat
berita agak kecil atau masukan ke dalam info dan saya berikan ke halaman tau
segmen lain tapi saya juga melihat dari informasi yang saya peroleh.
T :
Apakah anda pernah menerima press release dari Humas PT. InterMatrix?
J
Pernah, semacam pengantarnya atau semacam press release dari pihak PT.
:
InterMatrix yang berupa lembaran-lembaran informasi.
T :
Bagaimana cara Humas PT. InterMatrix memberikan atau menyampaikan
press release-nya, apakah melalui fax, email, pos, atau cara lain?
J
:
Press releasenya melalui email atau fax sebelum kita menhadiri acara tersebut.
T :
Ada berapa banyak jumlah wartawan tetap yang ada di dalam internal PT.
InterMatrix?
J
:
Kurang lebih ada 30 wartawan tetap semuanya yang menentukan adalah dari
wartawannya masing-masing.
T :
Adakah hubungan baik antara wartawan dan Humas PT. InterMatrix?
J
Hubungan baik yang terjalin antara Humas dan wartawan sampai detik ini
:
sudah cukup baik dan harmonis, dalam arti maksudnya Humas sudah sangat
mengerti apa yang menjadi tugasnya dan wartawan juga mengerti apa yang
menjadi tugasnya, sebagai contoh hubungan baik tersebut berlangsung
menjadi sikap saling pengertian (Mutual Understanding) akan peranannya
masing-masing dalam menjalankan tugasnya.
T :
Apakah hubungan baik yang di berikan wartawan juga cukup seimbang
dengan apa yang PT. InterMatrix berikan?
J
:
Tentang hubungan baik itu relatif menurut saya, tergantung dari kita dari
mana melihatnya, pasti ada saja konflik yang terjadi, tapi kalau kita selalu
berpikir positif dan mencari penyelesaian, rasa hubungan baik itu tetap
terjaga, asal ada di antara Humas dan pers punya rasa Toleransi (Tolerance),
saling menghargai (Mutual Appreciation), dan saling pengertian (Mutual
Understanding), semua akan baik-baik saja.
T :
Apa pendapat anda dengan wartawan yang pernah memuat berita yang tidak
sesuai dengan kenyataan tentang PT. InterMatrix?
J
:
Menurut saya itu sebuah kebohongan publik, biasanya wartawan yang seperti
itu adalah wartawan yang tidak menghargai akan kejujuran dan sebuah
kredibilitas di dalam menjalankan profesinya, tapi saya lihat wartawan tetap
yang ada disini sedikit sekali yang pernah melakukan kesalahan seperti itu,
karena sejujurnya itu akan merugikan dirinya sendiri dan sangat merugikan
PT. InterMatrix.
T :
Apa biasanya yang menjadi tujuan wartawan melakukannya?
J
Saya kurang tahu karena faktor apa,
:
yang
jelas saya
tidak
melakukannya, tapi mungkin mereka ingin mencari sensasi, biasa juga karena
mereka belum mengerti benar arti dari profesi wartawan sebenarnya dan
biasanya itu wartawan-wartawan baru.
Download