MENGENAI AAJI Kontan.co.id, 7/1, Perusahaan Asuransi Wajib Evaluasi Kinerja Produksi http://keuangan.kontan.co.id/news/perusahaan-asuransi-wajib-evaluasi-kinerja-produk Perusahaan asuransi wajib evaluasi kinerja produk Kamis, 07 Januari 2016 / 18:25 WIB JAKARTA. Selain mengatur teknis produk asuransi berikut juga premi asuransi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mewajibkan perusahaan asuransi melakukan evaluasi kinerja produk asuransi. Pemantauan atas kinerja setiap produk asuransi dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi tiga hal. Pertama, embedded value atau produk asuransi yang dimaksud. Kedua, profit testing atau asset share dengan menggunakan asumsi pada saat pemantauan. Dan ketiga, analisis atas value new business atau dampak bisnis baru suatu produk asuransi terhadap solvabiltias atau modal. Evaluasi pemantauan kinerja produk asuransi ini dilakukan secara periodik oleh aktuaris perusahaan. Hasil dari evaluasi pemantauan kinerja produk asuransi, aktuaris perusahaan dapat memberikan rekomendasi yakni melanjutkan pemasaran produk asuransi, mengubah asumsi yang digunakan dalam produk asuransi atau menghentikan pemasaran produk asuransi. Atas aturan ini, Togar Pasaribu, Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, ada beberapa hal yang mungkin tidak bisa dilakukan penyesuaian dalam Peraturan OJK tentang Produk Asuransi dan Pemasaran Produk. Misalnya, perubahan kondisi investasi pada tenor dan benefit. Pada penetapan premi untuk asuransi jiwa. OJK mewajibkan penetapan premi yang dipasarkan oleh perusahaan asuransi jiwa harus mempertimbangkan perkiraan hasil investasi dari premi "Ini tidak bisa distandarkan karena indeks harga saham gabungan (IHSG) selalu fluktuatif," tandas Togar pada Kamis (7/1). Untuk itu, perusahaan asuransi jiwa yang tergabung dalam AAJI merasa perlu untuk berdiskusi akan hal ini. INDUSTRI ASURANSI JIWA Indopos, 7/1, hal 5, Bangun Perusahaan Asuransi Jiwa Swa.co.id, 7/1, Otoritas di Generali Bikin Nyaman Karyawan http://swa.co.id/business-strategy/management/otoritas-di-generali-bikin-nyaman-karyawan Otoritas di Generali Bikin Nyaman Karyawan Yeffrie Yundiarto Prahadi | January 7, 2016 Ada banyak cara untuk membuat karyawan menjadi nyaman bekerja dan produktif. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) punya caranya sendiri. Pertama, menyiapkan alat-alat (tools) yang membantu karyawan. Misalnya, pemberian laptop untuk karyawan yang sering presentasi. Kedua, melibatkan karyawan dalam membuat keputusan sesuai wilayah kerjanya. “Terakhir, memberikan mereka otoritas untuk mengambil keputusan sesuai keahlian mereka,” katanya. Meski begitu, komunikasi antara manajemen dan karyawan terus dijaga baik agar target yang dicanangkan bisa tercapai. Bentuknya bisa macam-macam, seperti CEO Message, Management Meeting, Leaders Meet Together, Group Corner, dan Generali Day. Achmad Zakaria, Talent & People Dev. Head PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (tengah) “Pertama, CEO bicara di hadapan seluruh karyawan. Kedua, pertemuan seluruh jajaran manajemen. Ketiga, rapat bulanan antara manajemen dan Dept Head membahas engagement atau isu leadership lainnya. Terakhir, setahun sekali membahas strategi perusahaan,” kata Achmad Zakaria, Talent & People Dev. Head Generali. Untuk karyawan yang berprestasi, lanjut dia, akan ada penghargaan yang bentuknya beragam. Seperti tunjangan khusus, kenaikan gaji, uang tunai, cincin penghargaan yang sifatnya berupa material, serta non material seperti tambahan cuti tahunan. Soal gaji, perusahaan tak bisa main-main. Karyawan mendapat gaji di atas rata-rata pasar jika mampu melakukan pekerjaan melebihi tugas yang diberikan. “Generali memiliki sebuah system yang disebut Generali Performance Management Cycle yang mengatur bagaimana kinerja perusahaan dan individu. Sistem ini dikembangkan berbasis Balance Score Card, dimulai dari penentuan objektif unit hingga individu di awal tahun hingga penilaian di akhir tahun,” katanya. Generali memiliki sebuah system yang disebut Generali Performance Management Cycle yang mengatur bagaimana kinerja perusahaan dan individu. Sistem ini dikembangkan berbasis Balance Score Card, dimulai dari penentuan objektif unit hingga individu di awal tahun hingga penilaian di akhir tahun. “Untuk mengetahui sebesar besar tingkat engagement karyawan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Generali baru saja menggelar Global Engagement Survey yang mengukur pendapat karyawan terhadap 16 aspek engagement,” katanya. Hasilnya? Ada beberapa aspek yang dinilai baik oleh karyawan. Seperti aspek kompensasi dan benefit, termasuk program recognition. Senior leader punya visi dan strategi yang terancang baik. Terakhir, pemahaman tentang arah dan tujuan perseroan. (Reportase: Raden Dibi Irnawan) EKONOMI MAKRO & REGULASI Koran Sindo, 8/1, hal 17, Perlambatan Ekonomi Bayangi Investasi Kontan, 8/1, hal 24, OJK Standardisasi Polis Asuransi