MODUL PERKULIAHAN Motivasi Berprestasi dan Tujuan Hidup Modul ini mengupas tentang Motivasi Berprestasi dan Tujuan Hidup, dikupas juga pentingnya Motivasi Berprestasi dan Tujuan Hidup. Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis Manajemen 2015 1 On Line 01 Kode MK Disusun Oleh A11314EL (D405) H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Abstract Kompetensi Modul ini membahas ttg urgensitas Motivasi dan Tujuan Hidup serta hubungan keduanya Diharapkan mahasiswa mampu memahami arti dan pentingnya Motivasi dan Tujuan Hidup serta dapat mengaplikasikannya. ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI BERPRESTASI A. PENGANTAR Orang yang luar biasa adalah orang yang memiliki tujuan walaupun berlatarbelakang keluarga yang biasa. Menetapkan tujuan adalah ciri orang yang sukses Ada sebuah ungkapan mengatakan ; “Orang bodoh hidup untuk makan, namun orang bijak makan untuk hidup.” Lantas apakah tujuan hidup orang bijak? Apakah hanya untuk bertahan hidup? Padahal kehidupan bukanlah akhir dan tidak dapat mengakhiri dirinya sendiri, lantas apa tujuan hidup ini? Para ahli merumuskan masalah ini dengan 3 pertanyaan dasar; Darimana, kemana, dan mengapa? Artinya, kita darimana, akan kemana, lantas mengapa kita ada disini?. Tujuan hidup adalah kualitas yang kita pilih untuk membentuk kehidupan kita. Tujuan hidup adalah sumber energi dan arah. Tujuan sudah ada di dalam diri kita, dan menanti untuk ditemukan. Jika kita membuka apa yang ada di dalam diri kita, kita akan menemukannya. Dan begitu menemukannya, kita akan berupaya untuk mencapainya sekalipun tujuan tersebut tampaknya sama sekali tidak realistis. Tujuan tergantung intuisi kita. Intuisi adalah suara lirih yang memimpin kita kepada tujuan kita. Instuisi adalah indera keenam kita. Sebuah kepekaan akan sesuatu yang belum diketahui. Instuisi tidak tergantung pada penalaran secara sadar. Kadang-kadang kita tidak bisa menjelaskan bagaimana kita mengetahui sesuatu, yang jelas kita mengetahuinya. Untuk menemukan tujuan kita, kita harus mempercayai instuisi kita. Misalkan, anda duduk diatas kereta api atau dalam pesawat terbang tanpa tahu kemana tujuannya? Jawabannya tentu saja tidak. Sebelumnya pasti anda mengetahui kemana arah kereta atau pesawat tersebut, selatan ataupun utara. Banyak orang sering keliru antara tujuan, dengan impian dan harapan. Impian dan harapan tidak lebih dari keinginan. Keinginan itu lemah. Keinginan itu kuat bila didukung oleh arah, tekad, pengabdian, disiplin dan batas waktu. Inilah yang membedakan antara keinginan dan tujuan. Tujuan adalah impian dengan batas waktu tertentu dan rencana tindakan. Tujuan yang telah ditetapkan dapat bernilai maupun tidak bernilai. Penetapan tujuan adalah rangkaian berbagai langkah. Jika kita bertanya kepada kebanyakan orang tentang apa yang menjadi tujuan utama dalam hidup mereka, maka mereka mungkin akan memberikan jawaban yang tidak jelas, “saya ingin berhasil dan 2015 2 ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sukses, saya ingin hidup bahagia dan sejahtera, ......”. Tetapi semunya itu masih berupa keinginan bukan tujuan. Tujuan harus bersifat SMART. Specific, bersifat jelas dan khusus, misalnya “Saya akan ke Surabaya besok jam 06.00”. Measurable, harus dapat diukur, jika tujuan kita tidak dapat diukur maka kita tidak akan dapat mencapainya. Achievable, harus dapat dicapai. Reasonable/Realistic, harus punya alasan yang jelas atau realistis. Dan terakhir, Timeable/Time bound, punya batas waktu yang jelas. Setiap tujuan harus dievaluasi dengan mengujinya dan kesemuanya harus merupakan kesatuan yang harmonis. Tujuan tanpa tindakan adalah impian belaka. Tindakan mengubah impian menjadi tujuan. Bahkan meskipun kita gagal mencapainya, tidak akan membuat kita gagal. Penundaan bukan berarti kekalahan, melainkan kita harus merencanakan kembali bagaimana mencapainya. Tujuan harus sesuai dengan maksud kita. Tidaklah penting dimana kita berada, yang menentukan adalah arah mana yang kita tuju. Usaha dan keberanian tanpa tujuan adalah sia-sia. Kecemasan dan kecemburuan akan mengarahkan kita kepada penetapan tujuan yang negatif, yang hanya merupakan pemikiran tentang hal-hal yang anda tidak inginkan untuk terjadi. Tujuan akan sangat membantu dalam keefektifan kita bertindak, bahkan tujuan bisa memberikan gairah hidup yang lebih besar. Tujuan sangat vital bagi kesuksesan Anda, selain sebagai sumber motivasi, dengan tujuan bisa melihat sudah sampai dimana kemajuan kita. Tujuan dapat memfokuskan tindakan kita dengan kata lain dapat meningkatkan konsentrasi. Tindakan yang terfokus atau konsentrasi akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat. Tujuan membuat hidup lebih mudah, karena tindakan-tindakan yang akan kita lakukan lebih tersusun dan terorganisasi. Hidup kita lebih jelas, rapi, teratur, dan yang lebih penting ialah hidup kita menjadi lebih terkendali. Ketidakpastian tujuan adalah titik awal dari semua kegagalan. Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya. Semakin jelas tujuan kita maka akan semakin jelas juga langkah-langkah kita untuk mencapai tujuannya itu. Tujuan menimbulkan energi. Renungkanlah tujuan kita selama 5 menit sekarang juga, perjelaslah dengan menuliskannya, ciptakanlah langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan Anda itu. Prestasipun sangat berharga dalam meraih tujuan. Oleh 2015 3 ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id karenanya adanya prestasi yang gemilang akan mempermudah orang untuk meraih dan berusahan semaksimal mungkin mendapatkan tujuan hidupnya. B. HOW TO GET THE TARGET Dalam mencapai target atau tujuan hidup anda ada beberapa langkah, agar anda mudah mencapai sasaran, di antaranya: 1. Tetapkan Tujuan Jangka Panjang Jika Anda merupakan tipe orang yang 'go with the flow' atau menjalani sesuatu apa yang ada saat ini, harus segera diubah. Anda perlu memiliki strategi atau perencanaan dalam mengembangkan karir. Salah satunya dengan menetapkan tujuan jangka panjang. Hal tersebut untuk membantu Anda mempunyai gambaran akan jadi apa nantinya atau berkarir di mana dan sebagai apa dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan. 2. Tetapkan Tujuan Jangka Pendek Anda juga perlu tetapkan tujuan untuk jangka pendek. Tujuan ini yang harus dapat dicapai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun kedepan. Tujuan jangka pendek merupakan dasar-dasar contoh tujuan karir yang Anda ikuti untuk membantu Anda dalam cara yang kecil. Agar kedua tujuan tersebut dapat tercapai, ada enam kriteria yang perlu diterapkan dalam tujuan Anda: Pertama, dibayangkan. Anda harus bisa membuat tujuan karir tersebut ke dalam kata-kata. Kedua, tercapai. Anda perlu memiliki energi dan waktu untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Ketiga, percaya. Percayalah bahwa Anda dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan tersebut. Keempat, meraihnya dalam waktu tertentu. Anda harus mampu menyatakan berapa lama bisa meraih tujuan yang ingin dicapai. Kelima, ditetapkan secara jelas. Ketahui persis apa tujuan Anda sebenarnya. Keenam, fleksibel. Harus bersedia mengubah tujuan Anda sesuai kebutuhan. 1 Setelah mendefinisikan dengan baik tujuan jangka panjang dan jangka pendek, Anda dapat terus mengembangkan rencana karir. Rencana karir akan menampilkan semua tujuan Anda dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menjangkaunya. Jika tujuan sudah memenuhi kriteria yang tercantum, maka akan lebih mudah untuk berhasil mencapainya. Agar lebih mudah dalam menetapkan tujuan, menurut John Haggai2 ada beberapa strategi untuk menebusnya, yaitu: 1 www.detik.com, diakses pada 23 April 2012 2 http://lead.sabda.org, diaskes pada 25 April 2012. 2015 4 ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Tentukan tujuan Anda sendiri, dan jangan mengharapkan bantuan dari siapa pun atau apa pun. Ada banyak rumah sakit, Masjid organisasi Islam, Gereja dan universitas yang bertujuan untuk mendapatkan dana dari orang- orang kaya. Bila sang dermawan meninggal, mereka akan goncang dan hancur. Tujuan kita seharusnya berdasar pada hal-hal yang kita kendalikan. Namun, ini menjadi masalah khusus bagi organisasi Islam dan organisasi nirlaba yang bergantung pada bantuan donatur. Dalam hal ini, kehebatan sang pemimpin akan terbukti lewat termotivasinya orang-orang untuk melayani. 2. Biarkan pemikiran Anda berkembang. Rubahlah cara pemikiran anda yang ekslusif menjadi terbuka, berkembang dan tidak fanatik, hal inilah akan mengantarkan anda menjadi orang yang kritis, maju dan visioner. 3. Tuliskan tujuan Anda secara terperinci. Lord Bacon bahkan berkata, "Menulis membuat seorang menjadi sempurna." Dengan menulis, apa yang ada dalam pikiran kita akan terrencana dan gagasan yang kita miliki menjadi lebih jelas dan terperinci. 4. Nyatakan tujuan Anda dengan positif. Menurut C. Ismul Cokro berani berpikir positif 3 dan bertindak efekti adalah kunci bagi orang yang senang dengan tantangan dan inovatif. 5. Pastikan bahwa tujuan Anda meliputi perubahan karakter (change the character). Kita tidak bisa mengharapkan berat badan kita akan turun, bila kebiasaan yang kita miliki adalah menyantap banyak lemak dan gula sepanjang hari. Kita harus menetapkan tujuan untuk berubah dan mengembangkan karakter apa pun yang kurang dalam diri kita. Perubahan dalam diri merupakan faktor penting dalam penetapan tujuan. 6. Jadikan tujuan Anda sebagai tujuan pribadi. Dalam menetapkan tujuan pribadi, diperlukan karakter yang kuat, terutama bila tujuannya berbeda dengan norma masyarakat. Adalah hal yang mustahil bila kita harus memimpin dengan tujuan yang dibebankan oleh orang lain pada kita. Dalam suatu organisasi, tiap orang menetapkan tujuannya sendiri. Seorang manajer bisa memandu bawahannya yang akan menetapkan tujuannya sendiri dalam organisasi tersebut karena bagaimanapun tujuan pribadi hendaknya tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. Tujuan pribadi penting karena dengan begitu anggota akan punya kecenderungan memenuhi tujuan pribadinya itu dan tidak menyalahkan orang lain bila tujuannya tidak tercapai. 3 2015 5 C. Ismul Cokro dan J. Tito Sutarto, Berani Berpikir Positif, Yogyakarta: Great Publisher, 2009. ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Saat menetapkan tujuan, kita juga harus menetapkan prioritas. Sering kali dua tujuan yang ingin dicapai justru menyebabkan konflik. Prioritaskan nilai kita untuk menentukan manakah yang lebih penting. Konflik dalam tujuan juga dapat terjadi karena adanya tujuan yang berbeda-beda dari orang yang terlibat dalam pencapaian visi. Misalnya, visi kita adalah mendirikan sebuah universitas Islam untuk mendidik orang-orang muda. Anggota staf lainnya mungkin memiliki visi yang sama, tapi tujuan pribadi yang berkaitan dengan perngembangan profesi atau pembagian saham akan menganggu tercapainya tujuan mendirikan universitas tersebut. Dalam hal ini, tugas sang pemimpinlah untuk menyelesaikannya. C. MANFAAT PENETAPAN TUJUAN Tanpa penetapan tujuan, pencapaian visi hanyalah sebuah impian. Selain terpenuhinya visi, yang merupakan manfaat utama, ada juga beberapa hal yang akan didapat bila kita menetapkan tujuan dengan baik4. 1. Tujuan mempermudah proses pengambilan keputusan. Bila keputusan yang dibuat mendukung tujuan yang dimiliki sang pemimpin, dia tidak akan punya waktu untuk melakukan kegiatan lain karena harus menentukan keputusan mana yang harus dijalankan sesuai dengan nilai dan prioritasnya. Dengan menetapkan tujuan, pemimpin bisa menghemat waktu karena hanya berorientasi pada tujuan yang dirancang dengan baik. 2. Tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Sering kali stres disebabkan oleh kebingungan dan ketakutan. Namun dengan memiliki tujuan, seorang pemimpin akan terhindar dari dua hal tersebut. Dalam buku "Getting Well Again", Dr. O. Carl Simonton dan istrinya, Dr. Stephanie Matthews Simonton, bersama James Creighton bahkan menyaksikan bahwa cara yang paling efektif untuk menyembuhkan pasien mereka adalah dengan meminta si pasien untuk menetapkan tujuan hidup mereka. Dengan begitu, pasien mendapatkan kembali tujuan dan semangat mereka untuk hidup. 3. Tujuan menimbulkan respek. Sudah umum diketahui, orang cenderung mengikuti pemimpin yang memiliki tujuan pasti. Dengan adanya tujuan jelas, orang lain akan tergerak untuk mendukung sang pemimpin. 4 2015 6 http://lead.sabda.org, diakses pada 23 April 2012. ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Tujuan bisa digunakan sebagai tolok ukur. Tujuan sangat diperlukan untuk kepuasan psikologis orang, yang muncul saat ada perasaan bahwa dirinya mampu dan berguna, yang muncul jika sesuatu telah terpenuhi. Pencapaian tujuan bisa menjadi salah satu faktor pendorongnya. 5. Tujuan menghasilkan kegigihan. Bob Pierce, pendiri World Vision, bercerita bahwa di kala ia masih muda, seorang pastor berkata kepadanya, "Dalam banyak kasus, banyak organisasi yang dipimpin oleh seorang yang lebih memenuhi kualifikasi karena pendidikannya, kepopulerannya, talentanya, dan relasinya yang kuat, namun justru tenggelam. Sedangkan organisasi yang dipimpin oleh mereka yang terlihat memiliki sedikit kesempatan justru terus bertahan bahkan mendapatkan pencapaian yang luar biasa." Ini terjadi karena mereka menerapkan kekuasaan yang berkesinambungan. Saat berada di ujung tanduk dan hampir jatuh ke jurang yang dalam, orang yang menang adalah mereka yang tetap bertahan. Dengan cara bagaimanapun, Tuhan akan menolong karena Dia menghargai mereka yang tetap bertahan dan melepaskan mereka dari kesulitan." Tujuan orang-orang tersebut mendorong mereka untuk tetap bertahan. 6. Di bawah kendali Tuhan YME, sebuah tujuan akan menghindarkan seorang pemimpin dari jerat pujian orang lain. Tidak ada risiko lebih besar yang mengancam keefektifan suatu kepemimpinan selain pujian dari banyak orang. Jangan khawatir terhadap impian anda selama Tuhan YME nasih ada, kerena Tuhan selalu berada di samping kita di manapun kita berada. Di samping banyak orang optimis mendapatkan impiannya, tetapi tidak sedikit orang yang khawatir dalam menetapkan jujuannya. Mengapa banyak orang yang tidak menetapkan tujuan mereka, padahal itu sangat penting? Kemungkinan alasan utamanya adalah penetapan tujuan yang efektif sulit untuk dilakukan. Diperlukan tekad dan komitmen yang kuat untuk melakukannya. Ada empat alasan mengapa orang enggan untuk menetapkan tujuan. 1. Khawatir tujuan yang ditetapkan tidak sempurna. Beberapa orang tidak menetapkan tujuan karena mereka takut tujuan yang dibuat tidak sempurna. Memang tujuan yang kita buat tidak sempurna, dan tidak akan menjadi sempurna. Namun, kita memiliki kewajiban dan bertanggung jawab kepada Tuhan untuk mengerti apa yang harus kita lakukan. 2. Khawatir akan dikalahkan. Rasa takut akan kekalahan sangat berkaitan dengan rasa takut akan tidak sempurnanya tujuan kita. Tidak dapat dihindari, kekalahan itu bisa saja kita 2015 7 ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id alami. Namun dalam kekalahan tersebut, kita mendapat pelajaran berharga yang membuat kesuksesan kita pada akhirnya lebih besar. Biasanya, karakter Islam yang paling sehat terbentuk dari kekalahan sementara. Kekalahan adalah kekuatan yang menghancurkan bila diterima sebagai suatu kegagalan. Namun, ketika kita menerimanya sebagai suatu pelajaran yang kita butuhkan, kekalahan adalah anugerah. Kekalahan adalah ujian terbesar dari Tuhan di mana Ia membakar semua yang tidak berguna dalam hati manusia dan menyucikan semangat spiritual sehingga manusia dapat menanggung ujian yang lebih berat. 3. Khawatir akan diremehkan. Hindari berpikir pesimistis, karena persaan tersebut hanya akan menggoda anda untuk tidak sukses. Ketika menetapkan tujuan, kita bisa mengantisipasi timbulnya pertentangan dan ejekan. Mereka yang melakukan hal itu sebenarnya merasa tertuduh karena seharusnya mereka melakukan hal yang sama. Jadi, berpikirlah positif bahwa ejekan itu adalah pujian yang terselubung. D. ANTARA TUJUAN DAN NILAI Penetapan tujuan merupakan langkah yang jitu untuk menemukan apa yang paling kita cari dalam hidup. Lalu, untuk memutuskan tujuan apa yang ingin diraih, kita harus memulainya dengan memperjelas nilai-nilai hidup, yaitu sesuatu dalam hidup yang benar-benar paling bermakna bagi kita. Dalam psikologi, nilai sering didefinisikan sebagai keyakinan dasar bahwa suatu modus perilaku atau keadaan-akhir sebuah eksistensi lebih disukai secara pribadi atau secara sosial daripada modus perilaku atau keadaan -akhir yang berlawanan. Mengenali nilai-nilai hidup, merupakan bantuan bagi kita untuk menjawab pertanyaan, "Apakah yang ingin saya capai dalam hidup saya?" Mungkin ada banyak hal yang ingin kita raih, tetapi sebaiknya kita mengenali mana yang paling penting dan mana yang kurang penting. Untuk itu, kita perlu mengenal beberapa jenis nilai. Rokeach, tokoh yang merintis studi tentang nilai, menemukan adanya dua jenis nilai, yaitu nilai -nilai instrumental dan nilai-nilai terminal. Nilai-nilai terminal, merujuk pada keadaan-akhir eksistensi atau tujuan yang sangat diinginkan. Nilai-nilai terminal ini meliputi kearifan, keselamatan, kemakmuran, rasa berprestasi, kebebasan, sebagainya. 2015 8 ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pengakuan sosial, dan Nilai-nilai instrumental, merujuk pada modus perilaku yang disukai atau cara cara untuk mencapai nilai-nilai terminal. Keberanian atau keteguhan hati, kejujuran, belas kasih, cinta, dan sebagainya, merupakan nilai instrumental. Nilai-nilai pribadi juga dapat dibedakan antara tangible dan intangible. Nilai-nilai tangible, merupakan hal-hal yang kita inginkan yang berupa materi, dapat dilihat, dirasakan, dan dipegang. Contohnya mobil yang diinginkan, tingkat penghasilan yang ingin diperoleh, rumah yang ingin dimiliki, dan sebagainya. Nilai-nilai intangible, lebih merupakan konsep, mencakup hal-hal ideal yang ingin kita usahakan/ikuti. Kebebasan, kemandirian, kebahagiaan, persahabatan, dan cinta, merupakan nilai-nilai intangible. Jelas bahwa sebaiknya kita menetapkan tujuan yang benar-benar bersifat pribadi, benar-benar dilandasi oleh nilai-nilai pribadi. Setelah menetapkan suatu tujuan, itu pun harus dikelola sedemikian rupa agar tujuan kita benar -benar tercapai. E. URGENSITAS SEBUAH TUJUAN Semua orang menginginkan hidupnya sukses, mecapai kesuksesan ternyata tidak sulit asal dalam dalam perjalanannya memiliki tujuan yang pasti dan realistis, memiliki tujuan yang jelas adalah harapan semua orang sukses, orang sukses need the clear target and the vision. Visi dan tarhet adalah senjata bagi hidup yang gemilang, terutama bagi leadership style, karena ternyata dasar dari semua kepemimpinan adalah kepemilikan visi5. Dan untuk melangkah dalam visi tersebut, sebuah komitmen amat dibutuhkan. Komitmen ini disebut misi. Namun ketika dalam pencapaiannya muncul masalah, dibuatlah serangkaian tindakan yang spesifik untuk menyelesaikan misi itu. Tindakan inilah yang disebut tujuan. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang tidak memiliki tujuan sama seperti sebuah kapal yang tak bernakhoda. Agar efektif, seorang pemimpin harus menegaskan fokus misinya secara berkala melalui penetapan tujuan yang efektif. Semakin jelas tujuan yang dimiliki, semakin tajam fokusnya, demikian sebaliknya. Penetapan tujuan yang efektif menjadikan visi semakin 5 2015 9 Baca juga Robert Holden, Success Intelligence, terjemahan, Bandung: Mizan, 2007, h. 363. ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id terfokus karena menjelaskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai visi tersebut6. Visi memang penting, namun visi itu tidak akan terwujud bila tujuan suatu program tidak terencana dan dilaksanakan dengan benar. Sebuah visi akan tetap sama dalam jangka waktu yang lama, sedangkan sebuah misi akan menyesuaikan dengan visi. Namun, suatu tujuan harus ditinjau secara berkala agar seorang pemimpin dapat menyesuaikannya dengan situasi yang terus berubah. Ketika menetapkan tujuan, kita menuliskan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyempurnakan visi kita. Agar tujuan yang ditetapkan efektif, seorang pemimpin perlu memahami karakteristik tujuan yang baik. F. PRESTASI SEBAGAI MOTIVASI MERAIH TUJUAN HIDUP Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu. Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu. Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku ( motivating states ), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut ( motivated behavior ), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut ( goals or ends of such behavior ). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam 6 2015 10 http://lead.sabda.org, diakses pada 23 April 2012. ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah merupakan sejumlah proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi. G. KESIMPULAN Apapun profesi anda, jabatan anda, gelar anda, dari mana anda asalnya, satu kuncinya to be success adalah anda dari sejak dini harus menetapkan tujuan, yaitu tujuan yang bersifat SMART. Specific, bersifat jelas dan khusus,. Measurable, harus dapat diukur, jika tujuan kita tidak dapat diukur maka kita tidak akan dapat mencapainya. Achievable, harus dapat dicapai. Reasonable/Realistic, harus punya alasan yang jelas atau realistis. Dan terakhir, Timeable/Time bound, punya batas waktu yang jelas. Dan untuk mempermudah semua tujuan hidup anda mesti ada prestasi sebagai motivasi anda meraih cita-cita anda. 2015 11 ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka BUKU Srijanti, dkk. Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Edisi 2. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009. U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013. ----------------------, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013. INTERNET http://www.putra-putri-indonesia.com/, http://www.kabarindonesia.com http://clubbing.kapanlagi.com http://hadi-oke.tripod.com http://motivasibisnisonline.com http://www.googleimage.com 2015 12 ETIK UMB H. U. Adil Samadani, SS., SHI., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id