PENGADMINISTRAS1AN KOMPENSASI SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN TURNOVER KARYAWAN Ridwan Baraba Abstrak Turnover (perputaran karyawan) adalah rnasalah besar dalam perusahaan, hal ini akan mengakibatkan terjadinya kenaikan biaya yang besar. Ketidakadilan dan ketidakwajaran dalam pemberian kompensasi pekerjaan adalah salah satu penyebab terjadinya perputaran karyawan. Sebuah kontrol yang baik dengan kompensasi yang baik, hal itu akan membuat semakin adil dalam memberikan kompensasi secara adil untuk menurunkan perputaran karyawan, selain itu juga akan meningkatkan produktivitas karyawan. Kata kunci: pengadministrasian kompensasi, kompensasi dan turnover. teknologi yang kian perkembangannya. Begitu banyak PENDAHULUAN Era globalisasi menciptakan masa yang mau tidak mau harus dihadapi oleh setiap perusahaan dan negara. Memasuki era globalisasi tenaga kerja dituntut untuk lebih meningkatkan produktivitasnya, sejalan dengan itu tentunya tenaga kerja yang ada juga dipersiapkan untuk lebih siap dalam menghadapi persaingan pesat kerja. Tuntutan peningkatan produktivitas terkait tuntutan tersebut adakalanya dianggap sebagai beban bagi tenaga kerja namun disisi lain juga dianggap sebagai kewajiban untuk selalu meningkatkan kualitasnya. Tuntutan yang diharapkan perusahaan ini akan direspon positif oleh tenaga kerja bila perusahaan memenuhi apa juga mampu yang menjadi kewajibannya. Adapun yang menjadi hak bagi tenaga kerja adalah balas jasa dalam hal ini kompensasi. Persaingan juga tentunya dengan kemampuan tenaga kerja dalam penggunaan dalam memberikan kompensasi antara saru perusahaan dengan perusahaan lain akan menyebabkan terjadinya banyak kompensasi merupakan salah satu masalah bagi perusahaan terutama tugas yang paring kompleks, tetapi adalah keluarnya kerja. juga aspek yang paling berarti baik Tingkat perputaran tenaga kerja bagi tenaga tenaga kerja maupun (turnover) yang tinggi pada suatu perusahaan. Meskipun kompensasi perusahaan merupakan salah satu harus mempunyai dasar yang logik, masalah besar karena hai ini akan rasionai dan dapat dipertahankan, hai menimbulkan biaya yang tinggi bagi ini perusahaan. Bila timbul suatu pilihan emosional dari sudut pandang para bagi antara tenaga kerja. Sistem pembayaran mempertahankan tenaga kerja yang pada prinsipnya harus mencerminkan ada dengan merekrut tenaga kerja tiga aspek. Pertama, karena adanya baru tantangan untuk mempertahankan perusahaan tentunya memilih perusahaan mempertahankan akan tenaga menyangkut hidup maka banyak banyak faktor perusahaan kerja yang ada dengan asumsi tidak memandang terjadi permasalahan lainnya dalam strategi menggerakan bisnis mereka. perusahaan Mereka tersebut. Salah satu kompensasi mengakui bahwa upaya mempertahankan tenaga kerja kompensasi tidak yang ada sehingga bisa menekan menarik, memotivasi turnover adalah memberikan hak mempertahankan tenaga juga kerja berupa kompensasi hanya kelangsungan jawabnya. profitabilitas semakin bisa dan karyawan tetapi mempertinggj sepadan dengan besarnya tanggung Kompensasi adalah segala sebagai daya hidup saing, dan perusahaan. Kedua, tingginya jumlah sesuatu yang diterima para karyawan perusahaan yang mengganti sistem sebagai kerja pembayaran tradisionai berdasarkan mereka (Hani: 2001, 155). Masalah pekerjaan, dimana karyawan dibayar kompensasi untuk balas jasa mungkin untuk merupakan pekerjaan tertentu fungsi manajemen personalia yang mereka paling sulit dan membingungkan. pembayaran yang Tidak ketrampilan, dimana hanya karena pemberian yang kerjakan, dengan sistem berdasarkan karyawan dibayar karena jangkauan, bahkan tidak sesuai dengan tingkat ketrampilan pendidikan tenaga kerja. Yang sering yang mereka perlihatkan. Ketiga, dijadikan sebagai alasan perpindahan kalau tenaga kerja adalah kompensasi yang kedalaman, dan jenis penggunaan berdasarkan tradisional pembayaran ketrampilan terbatas manufaktur pada tidak seimbang pabrik pekerjaannya. dengan beban Pemberian tingginya kompensasi sesuai proporsinya dan keterlibatan dan proses yang kontinu, didasarkan juga dengan kemampuan banyak perusahaan ini perusahaan sebagai salah satu upaya berdasarkan menurunkan turnover tenaga kerja. rencana-rencana Bila pengupahan dan penggajian lainnya cukup tidak diadministrasikan secara tepat, fleksible untuk digunakan dalam perusahaan bisa kehilangan para berbagai karyawannya yang baik dan harus melihat dengan secara sekarang pembayaran ketrampilan dan pembayaran baru industri, termasuk perusahaan-perusahaan jasa yang mempekerjakan profesional, mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih dan (RandaIl and Susan, 1999: 85). mengembangkan Kompensasi sebagai Bahkan bila karyawan tidak keluar, daya mereka mungkin menjadi tidak puas kunci dipandang mengelola sumber penggatinya. manusia secara efektif yang sesuai terhadap dengan dan menurunkan produktivitas mereka. Bauran Karena kompensasi mempengaruhi tidak perusahaan dan tenaga kerja perlu kebutuhan bisnis kebutuhan karyawan. kompensasi langsung dan perusahaan dan langsung yang tepat memungkinkan adanya perusahaan memusatkan diri pada kompensasi dengan tepat sebagai kedua kebutuhan secara bersama- suatu upaya menurunkan turnover sama. tenaga kerja. Tingkat pengadministrasian perputaran Suatu sistem imbalan jasa (turnover) tenaga kerja dipengaruhi total meliputi kompensasi moneter oleh berbagai macam diantaranya dan beban pekerjaan yang berat atau moneter nonmoneter. melibatkan Kompensasi penilaian kontribusi guna berbakat membagikan kompensasi langsung berharga. dan karyawan tidak langsung yang TUJUAN nonmoneter, yang mencakup karier KOMPENSASI penghargaan aset (tunjangan) secara wajar dan adil. Imbalan dan merupakan sosial, sering ADMINISTRASI Administrasi kompensasi sangat dihargai karyawan. Imbalan mempunyai berbagai tujuan, yang nonmoneter jelas penting mungkin saling bertentangan dan diperhatikan organisasi, misalnya mengandung permasalahan trade- rasa aman bekerja ketika perusahaan off's. mengalami permasalahan sehingga mempertahankan harus menjamin mem-PHK-kan karyawan Sebagai contoh karyawan keadilan, untuk dan analis sebagai salah satu pilihan untuk pengupahan dan penggajian harus menyelesaikan maka membayar kompensasi yang sama menyelesaikan besarnya untuk pekerjaan-pekerjaan perusahaan masalahnya bisa masalahnya alternatif dengan dengan penyelesaian tidak memilih sejenis. Tetapi bagian penarikan masalah mungkin ingin menawarkan gaji melakukari PHK yang lebih tinggi untuk memperoleh karyawannya. Menyadari hal ini seorang pelamar banyak penisahaan menggantikan Dalam kasus ini, manajer personalia peningkatan imbalan moneter dengan menghadapi trade-off antara sasaran kepastian rasa aman. penarikan dan sasaran konsistensi. Penyesuaian kembali Tujuan-tujuan yang qualified. adminsistrasi imbalan nonmoneter seperti simbol kompensasi cenderung merupakan status, pujian dan pengakuan sering pedoman-pedoman dalam pemberian menyertai upaya mengubah kultur kompensasi. perusahaan. Lebih jauh, peluang akan dicapai dengan penggunaan kenaikan dan pengembangan karier administrasi kompensasi antara lain bisa membantu perusahaan menarik (Hani, 2001: 156): dan mempertahankan orang-orang 1. Memperoleh qualified Tujuan-tujuan personalia yang yang Persaingan antar perusahaan dalam memperoleh tenaga kerja yang handal menuntut perusahaan untuk memberikan kompensasi yang tinggi untuk menarik para pelamar, namun disisi lain tingkat pengupahan harus sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan tenaga kerja. 2. Mempertahankan para karyawan membayar kurang (underpay) yang ada atau lebih (overpay) kepada Tingkat kompensasi yang tidak karyawannya. kompetitif sebagai pemicu 6. Memenuhi peraturan - peraturan utama karyawan akan keluar legal dari Program kompensasi yang baik perusahaan. Untuk mencegah turnover, pengupahan memperhatikan harus dijaga tetap kompetitif kendala berupa batasan legal dan dengan perusahaan lain. memenuhi semua peraturan pemerintah yang mengatur 3. Menjamin keadilan Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi. 4. Menghargai perilaku yang diinginkan Prestasi kendala - kompensasi karyawan. Guna mencapai tujuan- tujuan tersebut, bagian kompensasi perlu mengevaluasi setiap pekerjaan, melakukan survei pengupahan dan penggajian, dan menetapkan harga kerja yang pengalaman, tanggung jawab perilaku-perilaku dihargai baik, setiap pekerjaan. Melalui langkah- kesetiaan, langkah ini, tingkat kompensasi yang baru lain melalui dan dapat TANTANGAN 5. Mengendalikan biaya-biaya membantu yang mendapatkan TERHADAP KEBIJAKAN KOMPENSASI rasional organisasi untuk dan mempertahankan dapat ditentukan. rencana kompensasi yang efektif. Kompensasi tepat untuk masing-masing pekerjaan sumberdaya Penentuan kompensasi beberapa besarnya dipengaruhi tantangan. oleh Implikasi ketergantungan ini bisa memaksa manusianya pada tingkat biaya departemen yang struktur melakukan penyesuaian-penyesuaian penggajian lebih lanjut terhadap kebijaksanaan layak. pengupahan sistematik Tanpa dan organisasi dapat kompensasi personalia perusahaan. untuk Adapun tantangan-tantangan tersebut antara kontribusi lain (Randall and Susan, 1999: 87): perusahaan 1. Suplai dan Permintaan Tenaga produktivitas mereka. Kerja mereka kepada melalui 4. Kesediaan Untuk Membayar Beberapa jenis pekerjaan Perusahaan memiliki keyakinan mungkin harus dibayar lebih untuk membayar tinggi daripada yang ditunjukkan secara adil dan layak Oleh oleh karena nilai relatifnya karena desakan kondisi pasar. serikat mencerminkan kemampuan organisasi karyawan tersebut menggunakan pengaruh juga seharusnya melakukan pekerjaan kuatnya karyawan perusahaan merasa bahwa para karyawan 2. Serikat Karyawan Lemah atau itu, kompensasi untuk kekuatan mereka pada penentuan tingkat kompensasi sesuai dengan upah yang mereka terima. Manajemen mendorong para karyawan untuk meningkatkan produkstivitas mereka agar komponsasi yang lebih tinggi dapat dibayarkan. 5. Kemampuan Untuk Membayar Semakin tinggi kekuatan serikat Pembenan karyawan berarti semakin kuat tergantung pada posisi perundingan membayar perusahaan karyawan perlu kompensasi kemampuan yang dalam penetapan tingkat upah tergantung pada pendapatan dan mereka. laba yang diraih, dimana hal ini 3. Produktivitas dipengaruhi oleh produktivitas Perusahaan harus memperoleh karyawan yang tercermin dalam laba biaya tenaga kerja. untuk kelangsunagn tumbuh. menjaga hidup Tanpa hal dan ini, 6. Berbagai Kebijaksanaan Pengupahan dan Penggajian perusahaan tidak akan bisa lagi Hampir bersaing. Maka perusahaan tidak memiliki dapat kebijaksanaan membayar karyawannya para melebihi semua perusahaan kebijaksanaan yang mempengaruhi pengupahan dan penggajian. Salah kebijaksanaan satunya yang secara unium diterapkan di beberapa perusahaan yaitu memberikan kenaikan gaji yang sama besamya kepada para karyawan. Banyak perusahaan mempunyai yang kebijaksanaan memberikan bonus diatas upah dasar untuk meminimumkan turnover karyawan atau untuk menarik para calaon karyawan yang berkompeten. Perusahaan perusahaan lain mungkin juga menetapkan kenaikan kompensasi secara otomatis bila indeks biaya hidup naik. 7. Kendala-Kendala Pemerintah administrasi proses kompleks Tekanan-tekanan eskternal dari tersebut, diantara pemerintah tersebut adalah analisis pekerjaan, dengan peraturannya segala mempenganihi penetapan kompensasi perusahaan. Peraturan upah evaluasi sarana- sarana pekerjaan, pengupahan dan survei penggajian, rencana-rencana kompensasi minimum, upah kerja lembur variabel, penilaian prestasi kerja dan dan pembatasan umur untuk banyak tenaga menyakngkut kerja merupakan anak-anak beberapa kendala contoh kebijaksanaan kebijaksanaan yang tingkat dan administrasi upah dan benefits. Pada umumnya, kompensasi yang berasal dari pembayaran upah dalam organisasi pemerintah, ditentukan oleh aliran kegjatan- kegiatan yang mencakup analisis pekerjaan, PROSES KOMPENSASI penulisan diskripsi Proses kompensasi adalah pekerjaan, evaluasi pekerjaan, survai suatu jaringan berbagai sub proses upah dan gaji, analisis masalah - yang maksud masalah organisasional yang relevan, untuk memberikan balas jasa kepada penetapan aturan-aturan administrasi karyawan pengupahan kompleks dengan bagi pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai prestasi kerja yang Diantara dan akhirnya pembayaran upah kepada karyawan. tingkat diinginkan. komponen-komponen Keputusan Strategis dalam Mendesain Sistem Kompensasi proses ini adalah pembayaran upah Dewasa ini makin banyak dan gaji serta pemberian kompensasi perusahaan mengembangkan sistem pelengkap, kompensasi seperti pembayaran asuransi, cuti, sakit dan sebagainya. yang mengandung kebutuhan dan karakteristik bisnis Berbagai peralatan, sistem dan yang peka terhadap tekanan dan kebijaksanaan secara khusus sosial dan hukum yang diperkirakan digunakan sebelumnya. Guna menjalankan hal untuk mempermudah ini, bisnis harus serangkaian mengenai membuat keputusan distribusi moneter diantara penting kompensasi elemen-elemen dasarnya (Randall and Susan, 1999: 89): 1. Strategis Bisnis Dalam desain kompensasi keputusan pertama yang diambil adalah apakah sistem tersebut sesuai sebagai aspek integral strategi bisnis atau menganggapnya sebagai sistem pendukung. Karena dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia untuk menghadapi Abad Ke-21 implementasi suatu sistem kompensasi dapat terintegrasi dengan perencanaan bisnis dan proses perubahan. Adakalanya suatu perusahaan menemukan bahwa sistem kompensasi dapat mendorong karyawan mengadakan perubahan organisasi. Disisi lain ada juga perusahaan yang berpendapat perbaikan sistem kompensasi dirancang mengakomodasi untuk atau menyempurnakan strategi, tetapi bukan untuk menggerakannya. 2. Struktur Pembayaran Internal Keputusan kedua desain 4. Kebijakan Administrasi Kompensasi kompensasi berkaitan dengan Kebijakan-kebijakan filosofi yang harus diikuti dalam digunakan untuk menjalankan merancang stniktur pembayaran kompensasi internal. keempat Dengan yang menggambarkan keputusan desain sistem kompensasi. Pilihan variabel yang muncul untuk disini mencakup jumlah menjelaskan informasi yang perlu menerjemahkan variabel- mengapa setiap orang dibayar sesuai dengan apa diperlihatkan kepada karyawan, yang mereka kerjakan, karyawan keterlibatan melihat apa yang dinilai dan pengembangan rencana dan sifat dihargai dasar oleh peruisahaan. Diperusahaan tradisional nilai pekerjaan seseorang karyawan proses dalam penyelesaian pertikaian. 5. Fokus Kinerja mencerminkan kedudukan orang Keputusan kelima yang harus im dalam hierarki birokrasi, dibuat dalam merancang sistem Sedang kompensasi diperusahaan lain, pekerjaan dinilai sesuai dengan seberapa penting mereka dalam inti kegiatan bisnis. ketiga harus terfokus pada kinerja. 6. Hubungan dengan Kebutuhan dan Praktek Bisnis Lain 3. Keadilan Eksternal Keputusan adalah Kompensasi total dihubungkan dalam dengan kebutuhan dan merancang sistem kompensasi karakteristik suatu bisnis ketika berkaitan dengan keadilan manajemen puncak yakin bahwa ekstemal. Keadilan eksternal kompensasi mengacu dari sudut pandang kinerja pada keseluruhan. penentuan posisi mempengaruhi perusahaan kompensasi suatu perusahaan dibandingkan dengan penentuan posisi kompensasi pesaingnya. Sistem Insetif Finansial secara Sistem insentip dalam berupaya mencapai tujuan- menunjukkan hubungan yang paling tujuan jelas antara kompensasi dan prestasi menawarkan perangsang finansial kerja, Istilah ini pada umumnya diatas dan melebihi upah dan gaji digunakan untuk menggambarkan dasar. Ada dua kategori utama rencana-rencana pembayaran upah rencana-rencana yang dikaitkan secara langsung atau 2001, 176): (1). Sistem insentip tidak berbagai individual, dengan bentuk-bentuknya standar produktivitas karyawan atau antara lain: rencana-rencana insentip profitabilitas organisasi atau kedua untuk kriteria tersebut, namun adakalanya rencana-rencana rencana-rencana manajer, sistem sugesti dan komisi. langsung dengan lain produktivitas dengan kelompok, dan (2). organisasi dengan insentip karyawan Sistem (Hani: operasional, insentip insentip untuk kelompok, rencana-rencana lain lagi dengan dengan bentuk- bentuknya antara produktivitas lain: unit keluaran kelompok (group organisasi atau profitasbilitas keseluruhan. Para piece rate), karyawan yang bekerja di bawah pembagian sistem sharing insentip finansial berarti pembagian secara keseluruhan atau sebagian, plans), penghasilan mereka. karyawan sistem produksi plans), prestasi kerja mereka menentukan, Istilah rencana laba pemilikan - rencana (production- rencana-rencana (profit-sharing saham (employee oleh stock insentif ownership). Perbedaan tipe rencana mempunyai pengertian yang terbatas, insentip ditujukan pada tipe perilaku karena tidak mencakup banvak jenis karyawan yang berbeda pula. perangsang yang ditawarkan kepada Rencana-rencana insentip para karyawan untuk melaksanakan bermaksud untuk menghubungkan kerja sesuai atau lebih tirrggi dari keinginan karyawan standar-standar mendapatkan finansial yang telah akan tambahan ditetapkan. Tujuan sistem insentip dengan kebutuhan organisasi akan pada efisiensi hakekamya meningkatkan adalah motivasi untuk karyawan produksi. Jadi, sistem insentip sebenarnya lebih merupakan perluasan atau pelengkap proses untuk mempertahankan karyawan penentuan upah. Masalah utama dari dalam jangka panjang. Kompensasi sistera insentip diantaranya timbul pelengkap ini berbentuk penyediaan karena paket benefits dan penyelenggaraan terlalu administrasi kompleknya dari sistem ini, program-program pelayanan diantaranya adanya standar-standar karyawan. Benefits dan pelayanan yang pelayanan harus ditetapkan dan tersebut merupakan pengukuran dari hasil-hasil yang kompensasi tidak langsung karena dicapai. Sehingga dari permasalahan biasanya diperlakukan sebagai upaya tersebut sangat dimungkinkan bahwa penciptaan kondisi dan lingkungan sistem insentip ini bisa menimbulkan kerja yang menyenangkan dan tidak ketidak adilan. Masalah lain yang secara langsung berkaitan dengan ada prestasi kerja. Kompensasi dalam diantaranya karyawan tidak dimungkingkan bisa mencapai bentuk upah dan gaji disebut standar karena faktor-faktor lain kompensasi langsung karena hal ini yang didasarkan tidak seperti dapat dikendalikan, pada faktor-faktor penundaan-penundaan pekerjaan kritis atau pelaksanaan pekerjaan atau kerusakan-kerusakan kerja. Meskipun tidak ada data mesin. Dan akhirnya, sistem insentip secara tertulis yang membuktikan cenderung hanya memusatkan pada bahwa kompensasi pelengkap ini saru aspek (keluaran penjualan, atau bisa meningkatkan dan memotivasi harga kadang-kadang kinerja karyawan namun program - mengabaikan berbagai dirnensi lain program ini penyediaannya menjadi (kualitas, pelayanan dan sasaran- semakin penting bagi perusahaan. sasaran jangka panjang). Perkembangan pesat saham), program -- program ini terutama karena: (1). Perubahan Tuntutan Kompensasi Pelengkap Maksud kompensasi pelengkap pemberian Persaingan (fringe perusahaan benefits) oleh perusahaan adalah sikap karyawan, (2). serikat karyawan, (3). yang untuk memaksa menyediakan benefits yang menarik dan menjaga karyawannya, (4). persyaratan yang pemerintall, Persyaratan dan kenaikan - ditetapkan (5). Tuntutan biayahidup {Hani: 2001,184). program program Iain pemberian program pelengkap kompensasi ini memberikan banyak positif bagi - program pelangkap diatas. kompensasi Prinsip pokok program - program benefit karyawan adalah Disisi dampak berbagai manfaat dari penyediaan bahwa mernberikan benefit kontribusi harus kepada perusahaan setidaknya sama dengan biaya yang dikeluarkan. perusahaan Program-program penyediaan diantaranya: kompensasi 1. Peningkatan semangat kerja dan dikelompokkan menjadi 4 ( empat) kesetiaan kategori yaitu: (1) Pembayaran upah Penurunan turnover karyawan untuk waktu tidak bekerja (time off dan absensi benefits), (2). Pengurangan pengaruh serikat ekonomis terhadap karyawan, Program 2. 3. 4. baik sekarang pelengkap dapat Perlindungan -program bahaya, (3). pelayanan maupun di waktu karyawan ( fasilitatip ) dan (4). yang akan datang Pembayaran Hubungan masyarakat yang kompensasi yang ditetapkan secara legal. lebih baik 5. Pemuasan kebutuhan - kebutuhan karyawan 6. 7. Keamanan dan Kesehatan Karyawan Minimisasi biaya kerja lembur, Program - program keamanan dan dan Pengurangan ancaman intervensi dilakukan dalam berbagai bentuk. pemerintah, Pertama, membuat kondisi kerja Investasi dalam karyawan dapat daya aman, antara lain dengan membeli manusia memang tidak dapat diukur dan mempergunakan mesin - mesin keuntungannya dalam jumlah rupiah, yang dilengkapi alat alat pengaman, tetapi dan menggunakan peralatan - peralatan dengan yang lebih baik, mengatur layout hanya dirasakan bisa begitu sumber kesehatan diamati halnya pabrik dan penerangan sebaik lingkungan dan penyediaan berbagai mungkin, melakukan pemeliharaan fasilitas yang dibutuhkan karyawan, fasilitas pabrik secara baik, dan seperti kamar mandi, ruang ganti menggunakan petunjuk - petunjuk pakaian dan sebagainya. dan peralatan - peralatan keamanan. Kedua, melakukan kegiatan - kegitan pencegahan kecelakaam PENUTUP dengan Salah mengendalikan praktek - praktek besar manusia aman. perusahaan dilakukan persaingan yang Pencegahan tidak ini dapat satu yang permasalahan dihadapi dalam secara suatu menghadapi global adalah dengan mendidik para karyawan keberhasilannya dalam menciptakannya suatu produk yang hal keamanan, dalam memberlakukan larangan - larangan berkualitas secara keras. Ketiga, menciptakan bersaing lingkungan kerja yang sehat untuk dalam pasar global dengan tingkat menjaga kesehatan para karyawan harga yang bersaing pula. Hal ini dan merupakan gangguan - gangguan tinggi dengan dan mampu produk sejenis dambaan setiap penglihatan, pendengaran, kelelahan perusahaan untuk mampu bersaing di dan Penciptaan pasar global. Namun untuk mampu lingkungan kerja yang sehat, secara tercapainya hal tersebut perlu adanya tidak akan empat hal utama, yaitu: sumber daya bahkan alam, modal, teknologi dan tenaga produktivitas. kerja yang handal. Hal terakhir inilah lain - lain. langsung mempertahankan atau meningkatkan Kegiatan -kegiatan lingkungan kerja pengendalian pengaturan ini mencakup suara bising, yang perlu diperhatikan seksama, secara bagaimana mempertahankan tenaga kerja yang pengaturan penerangan tempat kerja, handal pengaturan kelembaban dan suhu memperkecil udara, kebutuhan bagaimana bisa memperoleh tenaga karyawan, pengaturan penggunaan kerja yang handal dipasar tenaga warna, kerja. Salah satu jawabnya adalah pelayanan pemeliharaan kebersihan sehingga turnover mampu ataupun dengan memberikan (komrjensasi yang wajarxlan bahkan mampu bersaing dengan kompensasi yang mampu diberikan perusahaan lain. Pengadministrasian kompensasi (secara baik) dengan memenuhi persyaratan - persyaratan yang ada dan memberikan keadilan serta kewajaran memuaskan sendirinya sehingga karyawan dengan akan menjadi pengikat antara karyawan dengan perusahaan. Selain itu pemberian kompensasi dengan adil dan mempengaruhi karyawan. wajar akan produktivitas Sehingga tujuan perusahaan untuk mampu bersaing dipasar global akan tercapai. Kompensasi mengarah kepada kinerja yang berhasil dan kepuasan disaat karyawan merasa hal tersebut pantas didapatkannya dan sesuai dengan kebutuhan individu. Kondisi ini akan mengurangi rasa tidak puas diantara para karyawan, mengurangi ketidakhadiran dan perputaran (turnover) karyawan serta meningkatkan berorganisasi. komitmen DAFTAR PUSTAKA Gomez-Meija, L.R, & Welbourne, T.M. Compensation strategy: An overview and future steps. Human Resource Planning, 11(3); 173 - 190, Handoko, T Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia ed. Kedua, BPFE, Yogyakarta. 2001. Kerr, S. On the folly of rewarding A, while hoping for B. Academy of Management Executive, 9 (3): 7-14,1995. Robinson Stephen P, Prinsip-prinsip Perilaku Kelima, Organisasi Erlangga ed. Jakarta. 2002. Schuler, Randall S and Jackson Susan E Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta. 1999. Erlangga