intisari - Institutional Repository Akfar ISFI Banjarmasin

advertisement
INTISARI
HUBUNGAN UMUR DAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT DI POLI KANDUNGAN RSUD DATU
SANGGUL RANTAU
Siti Zulaeha1; Erna Prihandiwati2 Fransiska Noorgawati3
Neural tube defect adalah prevalensi anomali kongenital terbanyak kedua setelah
malformasi jantung di Amerika Serika, Pemberian asam folat pada ibu hamil diketahui untuk
mencegah terjadinya neural tube defect, terutama spina bifida dan anenchepalus pada fetus.
Anak–anak dengan neural tube defect berasosiasi dengan anomali perkembangan otak yang
berat dan masalah kelahiran lainnya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Sampel
yang
diambil dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari
responden secara langsung (data primer) dengan kuisioner
Hasil penelitian yang dilakukan di Poli Kandungan RSUD Datu Sanggul Rantau pada
bulan Desember 2015 - Januari 2016, maka dapat disimpulkan bahwa dari 155 responden,
terdapat responden dengan interpretasi tingkat pengetahuan baik berjumlah 34 orang
(21,8%), responden dengan interpretasi tingkat pengetahuan cukup berjumlah 56 orang
(35,9%), dan responden dengan interpretasi tingkat pengetahuan kurang berjumlah 65 orang
(41,7%). Hasil analisis juga menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang searah
(Correlation Coefficient > 0,00) dan signifikan (Sig.(2-tailed) : 0,00 < 0,05) antara umur dan
pendidikan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil dalam penggunaan Asam folat.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Asam Folat, Ibu Hamil
1,2
3
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin.
RSUD Datu Sanggul Rantau
i
ABSTRACT
RELATIONSHIP OF AGE AND LEVEL OFF KNOWLEDGE PREGNANT
WOMAN OF THE USE OF ACID FOLATE IN OBSTETRIC POLYCLINIC DATU
SANGGUL HOSPITAL RANTAU
Siti Zulaeha1; Erna Prihandiwati2;Fransiska Noorgawati,3
Neural tube defect are the second only to cardiac malformations as the most prevalent
congenital anomaly in United States. Maternal folic acid is known to be protective for neural
tube defects, primarily spina bifida and anencephalus. In children with neural tube defects
are associated with more severe anomalous brain development and other baby birth problem
This research is done by using analytical descriptive method. The sample that is taken
in this research is the pregnant women who fulfill inclusi and ekslusion criteria. Data
collection is done by collecting data from the respondents directly (primary data) with the
questionaires.
This result that was done in the obstetric poluclinic from Desember 2015 to Januari
2016, then it can be inferred from the 155 respondents surveyed respondents found the
interpretation of the level of knowledge of both numbered 34 (21,8%), respondents with the
interpretation of the level of knowledge sufficient amounts to people 56 (35,9%), and
respondents with less knowledge level interpretation amounts to 65 (41,7%). The analysis
also states that there is a direct relationship (correlation coefficient > 0.00) and significant
(Sig. (2-tailed): 0.00 < 0.05) between age and level of education on the level of pregnant
woman in the use of folate acid.
Keyword : Knowledge Level, Folate Acid, Pregnant Woman
1,2
3
Academy Of Pharmaceuticals ISFI Banjarmasin
Datu Sanggul Hospital Rantau
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masa kehamilan perlu mendapat perhatian khusus agar ibu dan bayi yang dilahirkan
sehat jasmani dan rohani. Salah satunya adalah dengan menjaga makanan. Makanan yang
berkualitas dapat menunjang kesehatan ibu dan janin yang ada dalam kandungan.
Berbagai asupan bernutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil diantaranya Asam folat,
kalsium (Ca), zat besi (Fe), vitamin B6, vitamin D. Manfaat nutrisi bagi Ibu hamil dapat
mengurangi komplikasi, memperbesar keberhasilan menyusui (ASI), mengurangi resiko
berkurangnya cadangan gizi ibu, memperkecil resiko bayi prematur dan menekan resiko
sakit serta kematian ibu hamil. Sedangkan pentingnya nutrisi untuk janin yakni
memperkecil resiko terhambatnya perkembangan janin, meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang normal, menciptakan daya tahan tubuh yang normal,
menciptakan daya tahan tubuh bayi yang baik, menyediakan cadangan nutrisi yang baik,
meminimalkan resiko Stillbirth, cacat bayi dan kematian bayi. Adapun nutrisi yang
dibutuhkan untuk janin diantaranya DHA, gangliosida (GA), Asam folat (Vitamin B9), Fe,
EPA, dan Kolin. Semua nutrisi tersebut sangat bermanfaat bagi calon bayi dan sang ibu
agar terhindar dari resiko, salah satunya adalah Neural Tube Defect (NTD) atau cacat pada
otak dan tabung syaraf janin (Proverawati dkk, 2010).
Selain itu kebutuhan folat tidak hanya pada saat hamil tapi juga sebelum hamil. Tiga
bulan sebelum hamil sebaiknya wanita mengkonsumsi Asam folat sebanyak 600 ug per
hari. Cacat tabung saraf janin bisa terbentuk saat kehamilan berusia 2-4 minggu. Karena
ibu sering tidak membekali diri dengan gizi yang mencukupi ketika sebelum dan sesudah
melahirkan. Jika kehamilan direncanakan, maka ia akan mempersiapkan gizi yang baik
sebelum hamil karena kebutuhan Asam folat harus disiapkan sejak sebelum kehamilan.
3
Berdasarkan penelitian di Amerika, setiap tahunnya sekitar 4.000 kehamilan
mengalami Neural Tube Defect (NTD). Dari jumlah tersebut sekitar 2.500 bayi lahir
dengan menderita NTD, sedangkan di Indonesia sendiri memang belum ada data pasti
mengenai jumlah penderita NTD, namun setiap bulan dari 300 ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di RSCM, 3 pasien diantaranya terbukti janinnya mengalami
NTD (Suhardjo, 2003).
Ada dua jenis faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil, yang
pertama yaitu faktor internal yang mencakup umur, pengalaman, intelegensia, dan jenis
kelamin, lalu faktor eksternal yang mencakup pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan
ekonomi, lingkungan, serta informasi. Dari faktor tersebut, yang paling mudah diteliti dan
dianggap dapat mewakili masing-masing jenis faktor adalah umur dan pendidikan.
Menurut Wawan (2011), hal perubahan yang dialami pada pendidikan akan diikuti secara
positif oleh tingkat pengetahuan, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
mudah menerima informasi. Faktor lainnya adalah umur responden, dimana semakin
tinggi umur responden maka pengalaman hidupnya akan semakin banyak dibandingkan
yang masih muda sehingga pengetahuannya pun akan lebih luas (Notoatmodjo, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pratika (2013) tentang
Pentingnya Asam folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013 bahwa
dari 30 orang ibu hamil ditemukan 7 responden dengan pengetahuan baik (17,5%), 24
responden dengan tingkat pengetahuan cukup (60%), dan 9 responden dengan tingkat
pengetahuan kurang (22,5%). Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa jumlah ibu
hamil
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya Asam folat bagi
kehamilan masih kurang, yaitu hanya 17,5% dari seluruh responden.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rifatussaila (2015) tentang Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam folat di Puskesmas Anjir Muara Batola tahun 2015
4
bahwa dari 55 responden ditemukan sebanyak 8 responden yang berpengetahuan baik
(14,55%), 18 responden dengan tingkat pengetahuan cukup (32,73%), dan 29 responden
berpengetahuan kurang (52,72%). Jumlah ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang baik
tentang pentingnya Asam folat bagi kehamilan masih kurang, yaitu hanya 14,55% dari
seluruh responden.
Di Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki persentase kehamilan yang
cukup tinggi, maka tentu sangat diperlukan tingkat pengetahuan ibu hamil yang memadai
dalam mencegah defisiensi serta memenuhi kebutuhan Asam folat selama masa kehamilan
untuk mencegah terjadinya kecacatan pada janin, terutama Neural tube defect (NTD).
Menurut PerMenKes RI No.9/2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dan
masa hamil, Ibu hamil disarankan untuk mendapatkan sekurang-kurangnya empat kali
pelayanan kesehatan selama masa kehamilan. RSUD Datu Sanggul dipilih karena
merupakan satu-satunya Rumah Sakit Pemerintahan di kota Rantau yang menjadi rujukan
utama bagi Puskesmas di Kabupaten Tapin.
Melalui Karya Tulis ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
HubunganUmur dan Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Penggunaan Asam folat di Rumah Sakit Datu Sanggul Rantau
5
Download