kondisi fisik atlet sepakbola di sma negeri 1 batuan

advertisement
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 257-261
F Y Prasetyo, Herman
KONDISI FISIK ATLET SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1
BATUAN
Frengki Yudis Prasetyo, Herman
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Setiabudi No. 229, Sukasari Bandung, Jawa Barat 40154)
[email protected]
Abstrak
Atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan mengalami penurunan prestasi dalam 5 tahun terakhir. Salah
satu faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi fisik atlet. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kondisi fisik atlet sepakbola fokus pada Kecepatan, Kelincahan, Daya Tahan
Kardiovaskuler dan Keseimbangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Melalui test dan pengukuran terhadap 25 atlet diperoleh hasil kondisi fisik ;
1.) Kecepatan dalam katagori sedang; 2.) Kelincahan dalam katagori baik; 3.) Daya tahan
kardiovaskuler dalam katagori sedang dan 4.) keseimbangan dalam katagori sedang. Berdasarkan
temuan ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kondisi fisik atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan dalam
katagori “sedang”. Perlu penambahan jadwal latihan untuk meningkatkan kondisi fisik atlet
sepakbola di SMAN 1 Batuan dari level katagori sedang ke level katagori baik atau bahkan sangat
baik.
Kata kunci: Kondisi Fisik, Atlet Sepakbola
257
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
257-261
F Y Prasetyo, Herman
PENDAHULUAN
Untuk mencapai tujuan pendidikan
jasmani, salah satunya adalah dengan
mengembangkan bakat dan minat dalam
bidang keolahragaan seperti kegiatan
ekstrakurikuler
di
sekolah-sekolah.
Pengembangan diri melalui kegiatan fisik
dapat menginspirasi peserta diri untuk
membangun persepsi positif terhadap diri
mereka [1]. Dengan meningkatkan kegiatan
fisik di sekolah, siswa dapat menjadi lebih
aktif [6] serta menigkatkan motivasi, tumbuh
kembang, serta aktualisasi diri [10]. Sehingga,
pembinaan olahraga dibutuhkan untuk
mencapai tujuan prestasi yang di inginkan [7].
SMAN 1 Batuan adalah sekolah yang juga
melaksanakan beberapa bidang kegiatan
ekstrakurikuler keolahragaan dan salah
satunya adalah Sepakbola. SMA Negeri 1
Batuan terbukti mampu mengembangkan
minat dan bakat siswa dalam sepakbola.
Prestasi yang pernah diraih yaitu pada
kejuaraan O2SN Jawa Timur (Olimpiade
Olagraga Siswa Nasional) dan POPDA Jawa
Timur (Pekan Olahraga Pelajar Daerah)
Namun berdasarkan observasi yang dilakukan
peneliti bahwa dalam 5 tahun terakhir,
kegiatan
ekstrakurikuler
sepakbola
mengalami penurunan prestasi bahkan dapat
dikatakan tidak mampu berprestasi lagi baik
ditingkat daerah maupun kabupaten yang
salah satu faktor penyebabnya adalah factor
Kondisi Fisik.
Kondisi fisik memegang peranan yang
sangat penting dalam upaya melakukan
prestasi suatu cabang olahraga [8, 9].
Persiapan fisik harus dipertimbangkan
sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan
guna mencapai prestasi yang tertinggi [5] dan
sebagai dasar landasan titik awalan olahraga
prestasi [7]. Oleh karena itu, mengingat
kondisi fisik adalah salah satu faktor
pencapaian prestasi atlet, maka kondisi fisik
sangat perlu diperhatikan.
Berdasarkan
permasalahan
diatas
penelitian ini menginvestigasi kondisi fisik
atlet sepakbola SMA Negeri 1 Batuan dengan
fokus pada kecepatan, kelincahan,
METODE
Penelitian ini adalah penelitian survei
dengan
teknik
pengumpulan
data
menggunakan tes dan pengukuran. Dalam
penelitian ini, peneliti ingin menginvestigasi
kondisi fisik para atlet sepakbola di SMA
Negeri 1 Batuan melalui survei dengan teknik
tes dan pengukuran. 25 atlet yang tergabung
dalam kegiatan ekstrakurikuler sepakbola
dipilih dengan menggunakan purposive
sampling.
258
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
257-261
F Y Prasetyo, Herman
Tabel 1. Norma Tes Kondisi Fisik
Norma
Kecepatan
(detik)
Kelincahan
(detik)
Daya tahan
kardiovask
uler
(ml/kg/mnt
)
Baik sekali
3.58 – 3.91
< 12.10
51 – 55
>50
Baik
3.92 – 4.34
12.11 – 13.53
45 – 50
37-50
Sedang
4.35 – 4.72
13.54 – 14.96
38 – 45
14-36
Kurang
4.73 – 5.11
14.97 – 16.39
38 – 35
5-13
Kurang sekali
5.12 – 5.50
> 16.40
< 35
0-4
Keseimbang
an
(detik)
Data diperoleh dengan pengukuran
terhadap kondisi fisik atlet sepakbola yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
terdiri dari Kecepatan, Kelincahan, daya tahan
Setelah diadakannya tes pengukuran
kardiovaskuler dan Keseimbangan [e.g. 3] (1)
terhadap kondisi fisik 25 atlet sepakbola yang
Dalam pengukuran kecepatan dilakukan test
terdiri dari Kecepatan, Kelincahan, Daya
lari 30 meter; (2) Dalam pengukuran
Tahan Kardiovaskuler dan Keseimbangan,
kelincahan, dilakukan tes shuttle run. (3)
maka hasil dari tes pengukuran tersebut
Dalam pengukuran daya tahan kardiovaskuler
dijabarkan pada Tabel 2.
dilakukan bleep test; (4) Dalam pengukuran
Keseimbanagn dilakukan test stork stand
(Tabel 1) [2].
Tabel 2. Hasil pengukuran kondisi fisik
Dy tahan
Kelincahan
Kardiovaskuler
Keseimbangan
Kecepatan
(detik)
(ml/kg/mnt)
(detik)
Atlet
(detik)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
4,52
5,41
4,36
4,51
4,42
4,53
4,74
5,09
12.69
15.07
15.55
14.91
14.02
12.58
13.3
13.8
36,0
32,6
40,5
37,1
38,2
36,4
33,9
35,0
4.41
7.20
20.23
31.88
7.25
40.9
10.21
16.13
259
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
257-261
F Y Prasetyo, Herman
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Jumlah
Rata-rata
Kategori
4,36
4,32
4,61
4,42
4,65
4,05
4,51
4,11
5,11
4,35
5,07
4,71
4,20
5,05
4,63
4,90
4,41
115,04
4,60
12.63
13.18
12.5
13.42
15.35
12.69
11.03
11.74
12.5
13.3
12.4
14.05
13.2
12.9
14.5
15.1
13.25
335,66
38,5
46,5
41,5
42,2
35,7
49,3
32,6
46,5
41,5
48,4
37,1
34,3
31,8
38,5
41,5
35,7
37,1
968,4
12,89
38,73
Sedang
Sedang
Baik
Dari hasil pengukuran, ditemukan bahwa
rata-rata kecepatan para atlet sepakbola di
SMAN 1 Batuan sebesar 4,60 detik per 30
meter. Hasil ini menunjukkan bahwa
kecepatan atlet sepakbola di SMAN 1 Batuan
termasuk dalam katagori ”Sedang ”.
Kemudian pada Kelincahan, rata-rata sebesar
12.89 per 40 meter masuk dalam katagori
“Baik”. Selanjutnya pada daya tahan otot
jantung para atlet sepakbola di SMAN 1
Batuan
juga
termasuk
dalam
katagori”sedang” dengan rata-rata sebesar
38,73 ml/kg/menit serta keseimbangan dalam
katagori “sedang” dengan rata-rata 20,98 per
detik. Perbedaan hasil pada kondisi fisik atlet
dapat terjadi karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti kondisi tubuh, nutrisi,
motivasi, kesehatan mental, skill individu dan
keterampilan yang berbeda-beda tiap individu
serta dalam kehidupan sehari-hari mereka [4].
KESIMPULAN
8.52
16.99
59.05
8.62
59.54
8.62
59.54
27.88
7.19
9.21
7.20
16.10
20.13
25.10
10.50
32.10
10.10
524,6
20,98
Sedang
Kondisi fisik atlet sepakbola SMA Negeri
1 Batuan berada dalam katagori “sedang”.
Mengingat kondisi fisik adalah salah satu
faktor pencapaian prestasi atlet, maka kondisi
fisik sangat perlu diperhatikan. Untuk
meningkatkan
kondisi fisik, diperlukan
adanya penambahan jadwal latihan fisik.
Penelitian ini hanya dibatasi pada pengukuran
4 komponen fisik yaitu;
kecepatan,
kelincahan, daya tahan kardiovaskuler dan
keseimbangan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan alat ukur yang tersedia, sehingga
penelitian lebih lanjut dapat menginvestigasi
komponen kondisi fisik lainnya. Disamping
itu penelitian ini hanya fokus pada aspek
latihan kondisi fisik atlet. Selain aspek kondisi
fisik terdapat 3 aspek latihan lainnya yang
mempengaruhi prestasi, yaitu aspek latihan
teknik, aspek latihan taktik dan aspek latihan
mental [11] sehingga penelitian lebih lanjut
dapat menginvestigasi aspek lain kenapa
dapat terjadi penurunan prestasi pada atlet.
260
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
257-261
F Y Prasetyo, Herman
DAFTAR PUSTAKA
Abildsnes E, Stea T H , Berntsen S Omfjord S, And Rohde G 2015 Physical education Teachers’
and public health Nurses’ perception of Norwegian high school Students’ participation in
physical education – a focus group study BMC Public Health 15 1-9
Barber W, Robertson L, Leo J A New Approach to Fully Accessible Physical Education 82 114Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga. 2008. Buku Pedoman
Antropometri dan Kapasitas Fisik Olahragawan. Jakarta: Kemenegpora RI.
Harsono.1993.Prinsip-prinsip Pelatihan. Jakarta
Harsono 2015 Periodisasi Program Pelatihan Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA
Hodges M G, Kulinna P H, van de Mars H, Lee C, 2016 Knowledge in Action: Fitness Lesson
SegmentsThat Teach Health-Related Fitness in Elementary Physical Education Journal of
Teaching in Physical Education 35 16 -26
Maghalaes D C 2012 Survei Kondisi Fisik Atlet Putra Usia 14-16 Tahun Pb. Remaja Kabupaten
Jombang skripsi terpublikasi Universitas Negeri Surabaya
Mardiko P 2010 Survei Komponen Kondisi Fisik Pemain Bulutangkis Putra Pencab. PBSI
Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 Skripsi terpublikasi Universitas Negeri Semarang
Purwanto D 2012 Survei Kondisi Fisik dan Keterampilan Teknik Dasar Bola Voli pada Klub Bola
Voli Putri Bravo Banjarnegara Tahun 2012 Skripsi terpublikasi Universitas Negeri Semarang.
Rio J F 2016 Health-based Physical Education: A Model for Educators Journal of Physical
Education, Recreation & Dance 87:8 5-7
Sharma R A, Shrivastav Y 2016 Comparison of Preferred Leader Behaviour between Physical
Education and Non-Physical Education Male Students 4(2) 139-149
261
Download