BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aplikasi material berbasis logam pada dunia industri cukup potensial di Indonesia, seiring dengan terus berkembangnya industri otomotif dan kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor, komponen permesinan dan bidang lainnya (Khairul Sakti, 2009). Paduan logam CuPbSn dikenal sebagai paduan perunggu, karena perunggu adalah paduan logam yang terdiri terutama dari tembaga dan biasanya dengan timah sebagai aditif utama, tetapi kadang – kadang juga dengan unsur – unsur seperti fosfor, mangan, alumunium atau silikon (Wikipedia,2010a). Paduan ini banyak dipergunakan dalam pembuatan bagian – bagian mesin, karena paduan ini memiliki karakteristik permesinan yang baik, misalnya dalam pembuatan bushing atau bantalan (B.J.M.Beumer,1985) Bushing (bantalan) harus dibuat dari bahan yang selain kokoh dan kuat juga perlu memiliki kekerasan rata – rata rendah serta tahan aus, tahan karat dan mampu bekerja pada suhu tinggi (Wikipedia,2010b). Untuk itu bahan yang dipilih adalah tembaga (Cu), timah hitam (Pb) dan timah putih (Sn) (Kennth, 1991). Komposisi untuk Pb sebagai paduan bantalan sebaiknya berkisar 8 hingga 30 % berat dan untuk Sn berkisar 0,5 hingga 8 wt % (US Patent 6060179, 2000). Universitas Sumatera Utara Pengembangan material sebagai komponen alat konstruksi dan pekakas khususnya bushing (bantalan) diusahakan untuk mencapai sifat – sifat mekanik yang lebih unggul dari sebelumnya, terutama keunggulan dalam hal penerapan diberbagai kondisi operasional. Salah satu tujuan terpenting dalam pengembangan material adalah menentukan apakah struktur dan sifat – sifat material optimum agar daya tahan dicapai maksimum (Taufikurrahman, dkk.,2005). Heat treatment atau perlakuan panas merupakan salah satu cara dalam pengembangan material, dikarenakan perlakuan panas ini bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanik material seperti tensile strength, elongation, impact resistance dan hardness. Proses perlakuan panas ini meliputi proses kombinasi antara pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan pendinginan dan batas temperatur tertentu. Dengan adanya pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu maka bahan paduan logam akan memperlihatkan perubahan strukturnya (nur-w,2009a). Mikrostruktur dari suatu material (yang secara luas dapat digolongkan ke dalam logam, polimer, keramik dan komposit) dapat juga mempengaruhi sifat – sifat mekanik dari suatu material (Wikipedia,2007b). Aspek yang terpenting dari setiap bahan rekayasa adalah strukturnya, dikarenakan struktur suatu material berkaitan dengan komposisinya, sifat, sejarahnya dan kinerja pengolahannya. Oleh karena itu, mempelajari mikrostruktur suatu material akan mendapatkan suatu informasi yang menghubungkan komposisi dan pengolahan sifat – sifatnya serta kinerjanya. Analisa mikrostruktur digunakan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana bahan tersebut diproduksi dan kualitas bahan yang dihasilkan (Microstructure,2007a). Universitas Sumatera Utara Penelitian yang akan dilakukan adalah menganalisa perubahan struktur akibat temperatur pemanasan dan pendinginan terhadap paduan CuPbSn sebagai bushing. Untuk mengetahui kualitas bahan, perlu dilakukan pengujian mekanik dan thermal ekspansi. Uji mekanik dan thermal akspansi ini sangat penting dalam usaha menghasilkan produk yang bermutu sehingga sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, masa sekarang ini tingkat persaingan pasar maupaun persaingan mutu semakin tajam sehingga orang berpikir tentang kualitas yang didasarkan pada struktur bahan. Untuk itu, dilakukan analisa struktur bahan dengan menggunakan mikroskop metalurgi dan XRD. 1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah : 1. Memahami teknik perlakuan panas, agar dapat memperjelas pengetahuan perubahan struktur paduan serta sifat mekanik dan ekspansi termal paduan CuPbSn akibat perlakuan panas. 2. Menjadikan acuan nasional untuk menumbuhkan industri baru melalui perbandingan struktur paduan yang mengalami perlakuan panas terhadap sifat mekanik dan ekspansi termal paduan CuPbSn sebagai bushing 1.3. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana perubahan struktur dan thermal ekspansi akibat temperatur pemanasan dan pendinginan yang bervariasi terhadap sifat mekanik dari paduan CuPbSn. Universitas Sumatera Utara 1.4. Batasan Masalah Bushing yang dibuat dari paduan CuPbSn mempunyai komposisi bahan paduan dalam persentase berat yakni 75%Cu, 15%Pb dan 10%Sn. Temperatur pemanasan dilakukan pada temperatur 200 oC, 400 oC dan 600 oC dalam waktu penahanan 1 jam dilanjutkan dengan pendinginan dalam air dan didalam oven. Sedangkan penganalisaan struktur digunakan X-Ray Difraksi dan mikroskop metalurgi serta penganalisaan thermal ekspansi digunakan Thermomechanical Analis (TMA). 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama informasi dari struktur paduan akibat temperatur pemanasan dan pendinginan yang bervariasi terhadap sifat mekanik bushing, sehingga membuat bushing memiliki sifat – sifat lebih baik sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. 1.6. Hipotesa Melalui pemanasan dan pendinginan yang bervariasi terhadap paduan CuPbSn di dapat sifat mekanik tertentu dikarenakan kecepatan pendinginan yang berbeda. Akan tetapi heat treatment secara umum akan meningkatkan sifat – sifat mekanik suatu material, sehingga diharapkan dapat diperoleh produk bushing yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara