Pengantar Tulisan ini akan membahas tentang program musik pada dua belas sekolah menengah di Dunedin Selandia Baru beserta kesulitan yang dihadapi sekolah dalam mengikuti kompetisi paduan suara. Informasi dituliskan berdasarkan wawancara penulis dengan Sara Brown, pengajar musik di Sekolah Menengah Atas Logan Park. Sara merupakan penyandang gelar sarjana musik dalam bidang komposisi dan musikologi dari Perguruan Tinggi Otago, serta sertifikat sebagai pengajar musik jenjang pendidikan menengah dari Morray House College di London. Sebelum bergabung dengan SMA Logan Park, Sara juga memiliki pengalaman mengajar di Aaron High School selama tiga tahun, Dargaville selama delapan belas bulan, Whangarei Girl’s High School selama enam tahun, dan terakhir di Fielding High School selama enam belas bulan. Keempat sekolah ini terletak di Selandia Baru. Kedua belas sekolah yang akan dibahas dalam tulisan ini terletak di wilayah kota Dunedin, Selandia Baru tempat dimana penulis berdomisili dalam satu tahun terakhir ini. Dunedin terletak di sisi Tenggara pulau Selatan Selandia Baru, berbatasan dengan Oamaru dan Invercargill. Secara umum pulau Selatan jauh lebih dingin dibandingkan pulau Utara, namun dikaruniai dengan keindahan alam yang tiada bandingnya. Sementara pulau Utara terkenal Paduan Suara Sekolah Menengah di Dunedin Selandia Baru Agastya Rama Listya dengan cuacanya yang lebih ramah dan merupakan tempat bermukimnya dua kota besar yaitu Auckland dan Wellington. berlomba di kompetisi paduan suara tingkat Sekolah Menengah The Big Sing Festival 2014 yang diselenggarakan di Auckland. Mereka meraih medali perunggu dan memenangkan Adapun kedua belas sekolah tersebut penampilan terbaik untuk repertoar yaitu: Otago Boy’s, Otago Girl’s, King’s berbahasa Maori. Keduapuluh empat dan Queen’s High School; Taieri, Kaikorai finalis The Big Sing berasal dari seluruh Valley College, Bayfield, dan Logan Park; kota di Selandia Baru. Otago Boy’s Kavanagh, John McGlashan, Columba dan Otago Girl’s dibina oleh Karen dan St. Hilda College. Keempat sekolah Knudson, seorang sarjana musik dalam dalam kelompok pertama masuk dalam bidang penyajian organ dan komposisi kategori sekolah negeri berdasarkan dari University of Otago, dan sekaligus pembagian jenis kelamin. Keempat merupakan direktur musik di Gereja sekolah dalam kelompok kedua Presbyterian Knox. masuk dalam kategori sekolah negeri campuran, dan kelompok ketiga masuk King’s dengan kelompok paduan dalam kategori sekolah swasta terpadu suaranya ACafellas merebut (tahun ke-7 dan ke-8 merupakan kelas penghargaan khusus sebagai paduan campuran, sementara tahun ke-9 hingga suara yang paling mencerminkan ke-13 dibagi berdasarkan jenis kelamin). semangat kompetisi pada ajang kompetisi The Big Sing Festival 2012. Sekolah dan Program Musiknya King’s berada di bawah pembinaan Otago Boy’s dan Otago Girl’s Matthew Wilson. Di wilayah regional merupakan dua sekolah dengan tradisi Dunedin, paduan suara ini juga meraih musik koral yang kuat. Kedua sekolah penghargaan the Isable Chetwin Cup bahkan sering mengadakan program untuk kategori paduan suara paling musik bersama, salah satunya adalah berkembang serta penghargaan dengan membentuk tim paduan suara untuk karya komposisi kontemporer. Barock yang terdiri dari siswa-siswa Sayangnya penampilan paduan suara kedua sekolah. Tahun ini Barock mewakili King’s tidak diimbangi oleh Queen’s. Dunedin untuk Queen’s memiliki peringkat sekolah yang jauh lebih rendah dibandingkan King’s. Queen’s menyebut paduan suara sekolahnya Vocarmony yang merupakan kependekan dari Vocal and Harmony. Paduan suara ini berada di bawah pimpinan Dale Irvine. Beberapa waktu sebelumnya Queen’s bahkan sempat memiliki kelompok madrigal yang tercatat pernah melanglang buana di beberapa negara. 16 | www.indonesianchoral.net | Nov-Des 2014 Otago Boy’s High School Choir Taieri College didirikan pada tahun 1853 oleh Gereja Presbyterian Skotlandia di Selandia Baru. Sekolah ini menitikberatkan pada pengembangan bidang olahraga daripada musik. Tidak mengherankan apabila Taieri tidak memiliki tradisi koral yang kuat. Paduan suara sekolah ini disebut Bel Coro dan berada di bawah asuhan Johanna Brusse. kontribusi kelompok orkes Bayfield yang mitra John McGlashan yang bersiswakan cukup menonjol. perempuan. Columba juga dikelola oleh gereja Presbyterian. Bertolakbelakang Logan Park dikenal sebagai sekolah dengan prestasi John McGlashan yang sarat prestasi dalam bidang musik. yang sangat minim dalam bidang Sekolah ini memiliki kelompok band musik, Columba College sarat dengan jazz dan orkes yang baik. Logan Park prestasi terutama dalam bidang musik bahkan sangat baik dalam genre musik kamar. Banyak diantara siswa Columba rock. Menyadari musik sebagai salah College yang menjadi anggota Sinfonia Sebaliknya Kaikorai Valley College (KVC) merupakan salah satu sekolah yang memiliki komitmen kuat dalam pengembangan bidang musik. Sekolah ini mendorong para siswanya untuk terlibat dalam kegiatan musik. Sekolah ini memiliki berbagai kelompok musik, diantaranya kelompok orkes, musik kamar, pop dan rock, karawitan dan ukulele di bawah pembinaan Kathy Thompson. Sayangnya Kaikorai Valley College tidak tertarik untuk membentuk dan mengembangkan paduan suara sekolah. Beberapa alumni KVC juga dikenal sebagai musisi yang baik. satu nilai lebih sekolah ini, maka Logan Park menggunakan musik sebagai sarana promosi yang efektif. Beberapa alumni Logan Park juga merintis karir sebagai musisi profesional di negeri ini. Sayangnya paduan suara sekolah ini yang dipimpin oleh Hana Fahy tidaklah sebaik penampilan kelompok band jazz dan orkesnya. Bayfield memiliki ambisi yang sangat kuat dalam pengembangan musik. Konon bahkan setiap siswa diwajibkan untuk belajar musik. Hanya sayangnya walaupun secara kuantitas jumlah siswa yang belajar musik sangat banyak, namun kualitasnya tidak seperti yang diharapkan. Hal ini juga berlaku untuk paduan suara Bayfield, Dolce Concordance. Paduan suara yang dilatih oleh Phillipa Hosken ini juga sedikit banyak mencerminkan pembinaan musik secara menyeluruh di sekolah ini. Satu hal yang positif dari sekolah ini adalah Kavanagh College merupakan satusatunya sekolah swasta Katholik di Dunedin. Kavanagh memiliki tradisi yang kuat dalam musik teater. Hanya sayangnya prestasi paduan suara Kavanagh College, A Cappella tidaklah segemerlap prestasi mereka dalam musik teater. Paduan suara A Cappella dipimpin oleh Daniel Kelly. John McGlashan merupakan sekolah swasta pria yang dikelola oleh gereja Presbyterian. Sekolah ini memiliki prestasi paduan suara yang sangat minim karena pembina musiknya, Phil Cahill lebih menyukai genre musik rock daripada Klasik. Selain itu John McGlashan lebih menekankan pada prestasi dalam bidang olahraga daripada musik. Columba College merupakan Columba College Junior Choir Orchestra (kelompok orkes Dunedin) serta menjuarai kompetisi musik. Walaupun paduan suara Columba yang dipimpin oleh Richard Madden dikenal memiliki kualitas yang baik, sayangnya belum banyak prestasi yang ditorehkan. St. Hilda merupakan sekolah swasta perempuan yang dikelola oleh gereja Anglican. St. Hilda dikenal sebagai sekolah dengan reputasi akademik yang sangat baik. Selain itu sekolah ini juga memiliki visi yang sangat positif tentang musik dan olahraga. St. Hilda memiliki dua paduan suara yang sama-sama baik, yaitu: St. Hilda’s Madrigal Choir dan Sings Hilda. Pada penyelenggaraan The Big Sing 2013 di Dunedin, St. Hilda’s Madrigal mendapatkan penghargaan sebagai paduan suara sekolah yang paling berkembang, sementara Sings Hilda mendapatkan penghargaan untuk penyajian komposisi musik Eropa terbaik. Kedua paduan suara ini berada di bawah pembinaan Michael Grant. Nov-Des 2014 | www.indonesianchoral.net | 17 Paduan Suara Sekolah Menengah di Dunedin Selandia Baru Kompetisi dan Dukungan Sekolah Ternyata lagu lama tentang sulitnya mendapatkan dukungan dana dari sekolah dalam mengikuti kompetisi bukan hanya berkumandang sumbang di Indonesia, melainkan juga di negeri ini. Walaupun sekolah menyadari kualitas paduan suara sekolah yang dimilikinya serta daya tarik paduan suara dalam menarik calon siswa untuk belajar di sekolah tersebut, namun pendanaan tetap menjadi isu tersendiri. Pada bagian ini menulis akan menggunakan paduan suara Barock (gabungan antara Otago Boy’s dan Otago Girl’s High School) sebagai studi kasus. Pada seleksi The Big Sing 2014 wilayah Otago bagian Selatan, Barock terpilih mewakili wilayah ini dalam final The Big Sing Festival 2014 tingkat Nasional yang berlangsung di Auckland. Dalam rangka mempersiapkan keikutsertaan mereka pada aras nasional, paduan suara ini bukan hanya dituntut harus berlatih keras—mereka berlatih 4-5 kali seminggu seusai jam sekolah; namun juga menggalang dana. Berbagai kegiatan dilakukan dalam mengumpulkan dana tersebut, diantaranya melalui penjualan makanan serta “ngamen” dan konser. Usaha pengumpulan dana ini dilakukan baik secara individual maupun kelompok. Pihak sekolah hanya memberikan bantuan sebesar NZD 30/anak (kurang lebih setara dengan Rp. 303.000,-). Berhubung kebutuhan dana tidak tercukupi, maka menjelang keberangkatan ke Auckland, masing- masing siswa dipungut biaya transportasi Kaikorai Valley College (5), dibandingkan dan akomodasi sebesar NZD 1,200 sekolah dengan decile paling tinggi, mis: (setara Rp. 12.120.000,-). Columba College (10). Walaupun KVC memiliki visi yang sangat baik dalam Dalam percakapan penulis dengan Sara bidang musik, namun tetap sulit untuk Brown terungkap bahwa honorarium, ditandingkan dengan kemampuan siswi transportasi dan akomodasi pelatih Columba College. menjadi beban dan tanggungjawab siswa (dalam hal ini orangtua para siswa). Memiliki sebuah paduan suara sekolah Pihak sekolah hanya bertanggungjawab yang baik membutuhkan bukan hanya membayar honorarium pelatih sebatas pelatih yang baik dan kerja keras, kegiatan kepelatihan rutin, sementara tetapi juga militansi. Dahulu penulis kegiatan ekstra yang berada di luar beranggapan bahwa melodrama kegiatan rutin tersebut dibebankan paduan suara sekolah hanya terjadi di kepada orangtua siswa yang anaknya Indonesia, namun pada kenyataannya terlibat dalam paduan suara tersebut. juga di Selandia Baru. Karena itu Menanggapi biaya yang demikian besar untuk berprestasi dan tetap eksis, ini, salah satu orangtua siswa bahkan setiap anggota yang menjadi bagian bersikap tidak akan mengijinkan anaknya dari paduan suara tersebut dituntut untuk terlibat dalam paduan suara lagi. Ia untuk memiliki loyalitas dan semangat mengeluh karena anaknya bukan hanya pantang menyerah. Semangat inilah dituntut harus mengorbankan waktu yang nampaknya juga menjadi modal dan tenaga, namun juga uang yang tidak bagi sebagian paduan suara sekolah sedikit nilainya. (terutama Paduan Suara Mahasiswa) di Indonesia untuk tetap hidup dan Kesimpulan berkembang. Berdasarkan dua topik di atas, penulis ingin menyimpulkan sbb: Kiranya tulisan ini dapat memotivasi dan mengingatkan kita semua, terutama Pembinaan dan prestasi sekolah dalam mereka yang baru mulai mencobabidang musik sangat ditentukan oleh coba untuk terjun dalam dunia paduan berbagai pihak, yaitu: visi sekolah (dalam suara, bahwa ada resiko atau harga yang hal ini kepala sekolah); pembina musik harus dibayar bila kita ingin berprestasi. yang ada; dan terakhir adalah materi Kecintaan saja tidak cukup, melainkan siswa. Berkaitan dengan materi siswa, juga harus ada kerja keras dan semangat penulis melihat perbedaan nyata antara militan. Salam dari Dunedin!! sekolah dengan decile (peringkat sekolah berdasarkan faktor sosioDunedin, Oktober 7, 2014 ekonomi siswa) lebih rendah, mis: 18 | www.indonesianchoral.net | Nov-Des 2014