BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi sudah
semakin pesat berkembang di berbagai bidang kehidupan dan menjadi hal
yang penting bagi suatu organisasi atau perusahaan dalam meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja, serta teknologi informasi sudah menjadi pilihan
utama dalam menciptakan sistem informasi suatu organisasi yang tangguh
dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang
semakin pesat. Suatu pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dapat
menghasilkan output yang relevan dan akurat terutama dalam hal pemrosesan
dan pengolahan data yang berhubungan dengan kegiatan organisasi. Dengan
meningkatnya peran teknologi informasi membuat banyak perusahaan untuk
berinvestasi dibidang teknologi informasi. Agarwal dan Lucas (2005)
menunjukkan bahwa nilai investasi di bidang teknologi informasi merupakan
kontribusi dasar pada sistem informasi. Sehingga hal ini akan membutuhkan
perencanaan yang matang dalam pelaksanaan investasi teknologi informasi.
Untuk itulah diperlukan adanya tata kelola teknologi informasi yang baik
pada suatu perusahaan. Penggunaan teknologi informasi yang efektif sangat
tergantung pada tata kelola teknologi informasi yang baik. Ketika tata kelola
teknologi informasi suatu perusahaan itu salah, maka hasilnya akan dapat
menghancurkan perusahaan tersebut.
1
Penerapan teknologi informasi telah di implementasikan secara luas
serta mendalam pada suatu perusahaan sebagai pendukung setiap proses
bisnis atau bahkan sebagai kunci utama penunjang setiap proses bisnis yang
terintegrasi pada semua lingkungan stakeholder perusahaan baik internal
maupun eksternal sebagai dasar pengambilan keputusan yang sangat
menentukan tercapainya tujuan perusahaan, serta menunjang kemajuan
perusahaan melalui ketepatan keputusan yang diambil tersebut. Tata kelola
teknologi informasi sangat penting karena akan berdampak pada nilai yang
dihasilkan oleh investasi pada teknologi informasi tersebut. Weill dan Ross
(2004) berpendapat bahwa tata kelola teknologi informasi yang efektif
merupakan prediktor yang paling penting dalam menghasilkan nilai sebuah
organisasi dari teknologi informasi. Kearns dan Sabherwal (2007)
berpendapat bahwa nilai bisnis dapat dibuat dengan menerapkan kerangka
kerja tata kelola teknologi informasi yang efektif. Untuk menerapkan
kerangka kerja tata kelola teknologi informasi secara efektif, maka diperlukan
satu set mekanisme tata kelola teknologi informasi untuk mendorong
kesesuaian dengan misi, strategi, nilai, norma dan budaya organisasi (Huang
et al. 2010; Herz et al. 2012), yang pada akhirnya akan memperoleh hasil dari
tata kelola teknologi informasi yang diinginkan (Weill dan Ross, 2004).
Menurut Bradley et al. (2012), mekanisme tata kelola teknologi informasi
organisasi sering menunjukan kecanggihan manajemen teknologi informasi
yang baik dan kemampuan bisnis dari organisasi tersebut.
2
Ada banyak penelitian yang baru-baru ini mulai mengidentifikasi
kunci mekanisme yang berkontribusi terhadap tata kelola teknologi informasi
yang efektif, seperti struktural mekanisme (Huang et al. 2010; Prasad et al.
2012) dan relasional mekanisme (Badley et al. 2012). Organisasi yang
merasakan bahwa tata kelola teknologi informasi sangat penting untuk
perusahaan, mereka pasti akan memperhatikan bagaimana strategis teknologi
informasi harus sejalan dengan tujuan perusahaan (ITGI, 2009). Prasad et.al
(2012) menunjukkan bahwa struktur tata kelola teknologi informasi
berkontribusi pada kinerja perusahaan melalui kemampuan teknologi
informasi yang meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses bisnis internal.
Hasil yang diinginkan dari tata kelola teknologi informasi yang efektif
adalah untuk mencapai keselarasan strategi teknologi informasi dan tujuan
perusahaan. Shelly et al. (2015) dalam penelitiannya telah mengusulkan
sebuah model nomologikal untuk menafsirkan bagaimana nilai organisasi
dapat diciptakan melalui mekanisme tata kelola teknologi informasi dan
bagaimana keselarasan strategis dapat meningkatkan efektivitas mekanisme
tata kelola teknologi informasi pada kinerja organisasi. Shelly et al.
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak positif dari
mekanisme tata kelola teknologi informasi pada kinerja organisasi melalui
keselarasan strategis. Penelitian dalam sistem informasi menunjukkan bahwa
mencapai keselarasan strategis antara bisnis dan teknologi informasi sangat
penting untuk meningkatkan kinerja organisasi (Sabherwal et.al 2001).
Karena peran teknologi informasi yang semakin strategis, keterbatasan
3
sumber daya, peningkatan kebutuhan untuk integrasi dan sistem baru yang
ada, manajemen strategis teknologi informasi terus mendapat perhatian dari
peneliti dan manajer (Kearns et al. 2003).
Akan tetapi dalam penelitiannya, shelly et al. kurang memberikan
penjelasan mengenai peran pengetahuan terutama manajemen pengetahuan
dalam hubungannya antara tata kelola teknologi informasi dan kinerja
organisasi, seperti yang diketahui bahwa manajemen pengetahuan merupakan
suatu sistem yang memungkinkan perusahaan menyerap pengetahuan,
pengalaman, dan kreativitas para stafnya untuk perbaikan kinerja perusahaan
(Davidson dan Voss, 2002). Untuk mengisi kesenjangan penelitian
sebelumnya, penelitian ini merumuskan jaringan dengan menarik pada
knowledge-based theory of the firm (Kogut dan Zender, 1992), yang dapat
menggambarkan hubungan antara penekanan knowledge management pada
organisasi dan sentralisasi keputusan teknologi informasi pada tata kelola
teknologi informasi dan kinerja perusahaan.
Saat ini banyak perusahaan menganggap bahwa untuk bertindak
dengan keberhasilan dalam perekonomian dan kemampuan perusahaan untuk
bertahan lama bahkan berkembang dari tahun ketahun, sangat penting bagi
mereka untuk menjadi organisasi berbasis pengetahuan. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dan peningkatan pengetahuan
organisasi
yang
merupakan
aset
untuk
menyelenggarakan
praktik
pengetahuan dengan baik, peningkatan perilaku organisasi, keputusan yang
lebih baik dan peningkatan kinerja organisasi (William R.King, 2009).
4
Pengetahuan yang dimiliki seorang manajer puncak teknologi informasi dapat
memfasilitasi faktor kontekstual dan perencanaan strategis, sehingga
organisasi akhirnya akan menghasilkan efek strategis yang sebenarnya.
Dengan tidak adanya pengetahuan manajemen, manajer teknologi informasi
akan sulit dalam usahan mendidik eksekutif bisnis lainnya tentang teknologi
informasi dan meyakinkan mereka dari potensi yang strategis (Kearns dan
Sabherwal, 2007). Kesadaran untuk menerapkan pendekatan manajemen
pengetahuan kedalam strategi bisnis diperlukan karena terbukti perusahaan
yang menjadikan sumber daya pengetahuan sebagai aset utamanya senantiasa
mampu mendorong perusahaan lebih inovatif yang bermuara kepada
kepemilikan daya saing perusahaan terhadap para pesaingnya (Sangkala,
2007).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan
yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penekanan knowledge management pada organisasi memiliki
pengaruh terhadap mekanisme tata kelola teknologi informasi dan kinerja
organisasi?
2. Apakah sentralisasi keputusan teknologi informasi memiliki pengaruh
terhadap mekanisme tata kelola teknologi informasi dan kinerja
organisasi?
5
3. Apakah keselarasan strategis sistem informasi mampu memediasi
pengaruh mekanisme tata kelola teknologi informasi pada kinerja
organisasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah:
1. Untuk menguji apakah penekanan knowledge management pada
organisasi dan sentralisasi keputusan teknologi informasi berpengaruh
positif terhadap mekanisme tata kelola teknologi informasi dan kinerja
organisasi.
2. Untuk menguji apakah keselarasan strategis sistem informasi dapat
memediasi pengaruh mekanisme tata kelola teknologi informasi terhadap
kinerja organisasi.
3. Untuk menguji sebuah model dengan melihat penekanan knowledge
management pada organisasi dan sentralisasi keputusan teknologi
informasi pengaruhnya terhadap mekanisme tata kelola teknologi
informasi dalam organisasi dan kinerja organisasi, serta untuk menguji
keselarasan strategis sistem informasi dalam memediasi pengaruh
mekanisme tata kelola teknologi informasi pada kinerja organisasi.
1.4 Mafaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah CIO akan lebih
bergerak terhadap struktur yang lebih terpusat dan lebih menekankan pada
pengetahuan manajemen mereka dan para senior manajer lainnya akan
6
mendapatkan pengetahuan yang lebih besar dari teknologi informasi yang
akhirnya akan menyebabkan keselarasan yang lebih besar dan meningkatkan
kinerja organisasi yang baik.
1.5 Sistematika Pembahasan
Secara garis besar laporan ini terbagi dalam empat bagian yang terdiri dari
pendahuluan, landasan teori dan pengembangan hipotesis, serta metode
penelitian. Pada bagian akhir disertakan daftar pustaka. Berikut penjelasan
umum untuk setap bagian:
1. Bagian I, dalam bagian ini akan dibahas mengenai latar belakang yang
mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
2. Bagian II, dalam bagian ini akan membahas landasan teori tentang
knowledge-based theory of the firm, penyelarasan strategis antara bisnis
dan teknologi informasi, mekanisme tata kelola teknologi informasi,
kinerja organisasi, dan penurunan hipotesis dari varibel tersebut.
3. Bagian III, dalam bagian ini akan membahas metode penelitian,
diantaranya adalah definisi operasional dan pengukuran variabel, sampel,
teknik pengujian kualitas data , pengujian hipotesis dan uji goodness of fit
model.
4. Bagian IV, dalam bagian ini akan Menjelaskan deskripsi data subjek dan
hasil pengujian hipotesis
5. Bagian V, dalam bagian ini akan Memuat simpulan penelitian,
keterbatasan, dan saran untuk penelitian selanjutnya.
7
Download