i STRATEGI PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Kelas VII-C Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Falkutas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhui salah satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun Oleh: LINDA DESI SUTARNO PUTRI NIM: G000100072 NIRM: 10/X/02.2.1/T/4401 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ii iii iv ABSTRAK Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Muhammadiyah I Kartasura adalah sebagai pengelola kelas. Pada praktik di lapangan, banyak kendala yang dihadapi guru PAI dalam mengelola kelas. SMP Muhammadiyah 1 Kartasura telah berusaha melakukan strategi pengelolaan kelas dengan baik dan maksimal. Hal tersebut terbukti dengan beberapa prestasi yang dicapai dalam bidang akademik dan non-akademik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan strategi pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura, dan mendeskripsikan hambatan serta solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yakni suatu penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru PAI dan siswa kelas VII-C di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Data dalam penelitian ini dikumpukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan model interaktif Miles & Hubermann. Temuan dalam penelitian ini adalah strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura kelas VII-C meliputi 4 (empat) kegiatan, yaitu penataan lingkungan belajar, cara pengajaran guru (pendidik), administrasi kelas, dan pengaturan perilaku dan pemberian motivasi kepada siswa. Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan strategi pengelolaan kelas terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor motivasi dan kondisi psikologis siswa. Faktor eksternal antara lain adalah kendala alokasi waktu dan media. Faktor penghambat, yaitu keragaman karakteristik siswa, guru/wali kelas yang berbeda pemahaman dalam pengelolaan kelas. Kata Kunci: strategi, pengelolaan kelas, prestasi belajar 1 Fenomena A. Pendahuluan Guru Islam Pendidikan (PAI) Agama di SMP perhatian guru pengelolaan sebagai menyediakan kelas. Pada menuntut dalam hal pengelolaan kelas. Tujuan umum Muhammadiyah I Kartasura adalah pengelola diatas kelas dan ialah menggunakan praktik di lapangan, banyak kendala fasilitas kelas yang dihadapi guru PAI dalam macam kegiatan mengelola kelas. Kendala-kendala mengajar agar mencapai hasil yang tersebut situasi baik, sedangkan tujuan khususnya dalam adalah terkait pembelajaran, dengan kendala bagi bermacambelajar dan mengembangkan mengajar, dan kendala siswa dalam kemampuan siswa dengan aktivitas belajarnya. Masalah yang menggunakan alat-alat belajar, paling dominan adalah bahwa siswa menyediakan kondisi yang yang duduk di deret belakang, memungkinkan siswa bekerja dan punya memiliki belajar, serta membantu siswa untuk prestasi belajar yang lebih rendah memperoleh hasil yang diharapkan.1 dibandingkan siswa yang duduk di Adapun strategi pengelolaan kelas deret depan. Selain itu, motivasi adalah upaya yang dilakukan oleh belajar siswa yang duduk di deret guru belakang juga punya kecenderungan mempertahankan lebih rendah daripada siswa yang yang optimal agar peserta didik duduk di deret depan. merasa kecenderungan 1 untuk menciptakan nyaman, kondisi merasa dan belajar betah Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 199. 2 belajar di dalam terciptanya kelas, kondisi diharapkan prestasi dan agar tetap kondusif, sehingga tersebut siswa dapat belajar optimal, aktif, siswa bisa dan menyenangkan meningkat dalam proses belajar efektif mengajar.2 mencapai tujuan pembelajaran.3 Dengan demikian, prestasi dan dengan Untuk efisien mencegah untuk timbulnya belajar siswa dipengaruhi oleh tingkah laku-tingkah laku siswa bagaimana guru PAI di SMP yang Muhammadiyah kegiatan belajar mengajar, guru 1 Kartasura mengganggu jalannya mengelola kelas. Merujuk dari berusaha permasalahan di atas, peneliti potensi mencoba mengadakan penelitian perhatian kepada peserta didik, tentang strategi pengelolaan kelas memahami di individu dan memberi pelayanan- SMP Kartasura Muhammadiyah kelas I VII-Cuntuk mendayagunakan kelas, pelayanan memfokuskan mereka tertentu secara yang peningkatan prestasi belajar PAI. merupakan wujud dukungan dari Strategi pengelolaan kelas adalah warga sekolah.4 pola atau siasat, yang Upaya-upaya yang menggambarkan langkah-langkah dilakukan oleh guru merupakan yang usaha digunakan menciptakan guru dalam 2 menciptakan dan 3 mempertahankan dalam kondisi kelas Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 123. Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm.123. 4 Ibid., hlm.130. 3 sekaligus memelihara kondisi dan ventilasi suasana belajar yang kondusif, cahaya yang cukup menjamin optimal dan menyenangkan agar kesehatan proses pengaturan pembelajaran dapat dan pengaturan siswa dan penyimpanan berjalan secara efektif, sehingga barang yang diatur sedemikian tujuan rupa sehingga barang-barang pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal. tersebut Ragam strategi pengelolaan segera digunakan. dapat Pengelolaan kelas meliputi: lingkungan a. Penataan lingkungan belajar interaksi guru dansiswa, siswa Lingkungan belajar di berhubungan proses pembelajaran konteks serta lingkungan sekitarnya.6 b. Cara atau pengajaran guru (pendidik) terjadinya Dalam rangka pengalaman belajar, dapat di memelihara klasifikasikan suasana belajar yang efektif, lingkungan dan 5 dengan meliputi dengan siswa, dan siswa, guru, kelas sebagai situasi buatan yang social dalam (keadaan) lingkungan fisik maka sosial.5 guru kondisi harus dan mampu memilih cara yang tepat dalam Pengelolaan lingkungan fisik pelaksanaan meliputi penataan ruang kelas, Karena mengajar adalah hal pengaturan yang tempat duduk, Milan Rianto, Pengelolaan Kelas Model PAKEM (Jakarta:Dirjen PMPTK, 2007), hlm.1. 6 pembelajaran. kompleks dan John W. Santrock, Terj. Tri Wibowo B.S, Psikologi Pendidikan (Jakarta:Prenada Media Group, 2008), hlm.7-8. 4 melibatkan peserta didik yang ruangan bervariasi, seorang keperluan bimbingan siswa pendidik harus mampu dan yang dilakukan guru, wali menguasai beragam strategi kelas atau guru pembimbing dan perspektif serta dapat sekolah, menyediakan tempat mengaplikasikannya baca maka secara fleksibel.7 siswa, tempat menguasai untuk menyediakan sampah, dan menyediakan catatan pribadi Dalam hal ini guru harus mampu khusus siswa sehingga guru akan materi pelajaran, strategi pengajaran, mengenal mempunyai keahlian lengkap keahlian belakang kehidupan siswa.8 manajemen kelas, motivasional, keahlian d. Pengaturan siswa termasuk perilaku secara latar dan komunikasi dan dapat bekerja pemberian motivasi kepada secara efektif dengan murid siswa dari latar belakang kultural Sekolah sebagai suatu yang beragam. lembaga c. Administrasi kelas lingkungan Pengelolaan administrasi kelas meliputi presensi yang pendidikan dimana berinteraksi, pengelolaan dan siswa diharapkan mampu membentuk sikap dan dilakukan perilaku siswa yang baik. secara periodik, menyediakan 8 7 Ibid., hlm.7 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan (Jakarta: Haji Masagung, 2004), hlm.134. 5 Dalam prosesnya, sering kali siswa muncul perilaku siswa yang memahami, menganggu kondisi kelas.Oleh mengamalkan karena melalui itu, menerapkan guru dapat sistem reward dalam meyakini, menghayati ajaran kegiatan pengajaran dan Islam bimbingan, latihan”.10 atau dan punishment. Reward atau Pendidikan Agama Islam dalam penghargaan diberikan kepada pengembangannya siswa yang berprestasi atau dimaksud sebagai rumpun mata berperilaku dan pelajaran yang diajarkan sanksi disekolah maupun perguruan baik, punishment atau (hukuman) terhadap dikenakan siswa melanggar Rewarddan berfungsi menumbuhkan yang peraturan. punishment tinggi. juga Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dimaknai pengertian, yaitu dalam 1) dua sebagai untuk sebuah proses penanaman ajaran motivasi agama Islam, dan 2) sebagai siswa.9 1. Pembelajaran PAI Pendidikan Agama Islam bahan kajian yang menjadi materi dari proses penanaman/ pendidikan itu sendiri.11 (PAI) merupakan “usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan 10 9 Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm.78. Departemen Agama RI, Kurikulum Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Jakarta: Balitbang Depag 2013), hlm. 2. 11 Nazarudin, Manejemen Pembelajaran (Jogjakarta : Teras, 2007), hlm. 12. 6 2. Peningkatan Prestasi Belajar Prestasi belajar dicapai oleh setiap anak didik dapat dalam periode tertentu.14Nilai dipandang dari dua sisi, yaitu sisi merupakan perumusan terakhir siswa dan sisi guru. Dari sisi yang dapat diberikan oleh guru siswa, prestasi belajar merupakan mengenai kemajuan atau prestasi tingkat perkembangan belajar yang lebih baik mental bila siswa selama masa nilai rapor, tertentu. Dengan dibandingkan pada saat sebelum dapat diketahui prestasi belajar belajar.12Tingkat siswa. Siswa yang nilai rapornya mental perkembangan tersebut pada ranah baik dikatakan prestasinya tinggi, kognitif, afektif, dan psikomotor. sedangkan yang nilainya jelek Sedangkan dari sisi guru, prestasi dikatakan belajar rendah.15 merupakan terselesaikannya saat bahan pelajaran.13 Prestasi prestasi Faktor-faktor belajar adalah siswa mencakup: faktor internal danfaktoreksternal.16 belajar yang dinyatakan dalam a. Faktor internal maupun simbol kalimat angka, huruf yang dapat mencerminkan hasil yang sudah 12 yang mempengaruhi prestasi belajar penilaian hasil usaha kegiatan bentuk belajarnya Dimyatidan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 250-251. 13 Ibid; hlm.252. 14 Sutratinah Tirtonegoro, Anak Super Normal dan Program Pendidikannya(Jakarta: Bina Aksara, 2006), hlm.4. 15 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: CV Rajawali, 2005), hlm.324. 16 Dimyati Mahmud, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: BPFE, 2008), halm.84-87. 7 Faktor internal adalah lingkungan, baik itu faktor yang berasal dari dalam lingkungan keluarga, sekolah diri siswa itu sendiri, yang maupun terdiri dari N. Ach (Need for masyarakat. Faktor eksternal Achievement) yaitu kebutuhan terdiri dari: atau motif 1) Faktor keluarga (cara orang dari tua mendidik, relasi antara dalam ini merupakan faktor anggota keluarga, suasana yang berasal dari dalam diri si rumah, keadaan ekonomi pelajar (siswa) itu sendiri yang keluarga, pengertian orang meliputi: tua,dan dorongan atau untuk berprestasi.Faktor 1) Fisiologi, yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra, 2) Psikologi, lingkungan latar belakang kebudayaan); 2) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, yang berupa relasi guru dengan siswa, bakat, minat, kecerdasan, relasi siswa dengan siswa, motivasi dan kemampuan disiplin kognitif. pelajaran, waktu sekolah, b. Faktoreksternal standar sekolah, belajar alat diatas Faktor eksternal adalah ukuran, keadaan gedung, faktor yang berasal dari luar metode belajar dan tugas sipelajar. Hal ini dapat berupa rumah); dan sarana prasarana, situasi 8 3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa Data dalam penelitian ini dalam dikumpulkan dengan menggunakan masyarakat, mass media, metode observasi, wawancara, dan teman bergaul, dan bentuk dokumentasi. kehidupan masyarakat). 1. Metode observasi Metode ini digunakan B. Metode penelitian untuk Jenis penelitian ini adalah tentang strategi pengelolaan kelas penelitian lapangan (field research) yang digunakan guru PAI ketika dengan mengajar pada kelas VIIC di pendekatan Penelitian kualitatif. kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan berinteraksi hidupnya, dengan mengumpulkan data SMP Muhammadiyah Kartasura. 2. Metode wawancara Wawancara adalah mereka, merupakan pertemuan dua orang berusaha memahami bahasa dan untuk bertukar informasi melalui tafsiran dunia tanya jawab, sehingga mengarah sekitarnya.Untuk itu peneliti harus ke titik fokus dalam suatu topik terjun kelapangan dan berada disana tertentu. dalam waktu yang cukup lama.17 maka peneliti akan mengetahui mereka tentang Dengan wawancara, Subjek penelitian ini adalah hal-hal yang lebih mendalam guru PAI dan siswa kelas VII-C di tentang situasi maupun fenomena SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. yang terjadi, di mana hal ini tidak 17 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm.17. 9 bisa ditemukan melalui observasi18. adalah mereduksi data dan membuang data yang tidak perlu. Tahap terakhir adalah penyajian data yang kemudian 3. Metode dokumentasi Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan dilakukan penarikan kesimpulan. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Strategi untuk mendapatkan data tentang data-data deskripsisekolah, dalam pengelolaan pembelajaran kelas Pendidikan sejarahsekolah, Agama Islam (PAI) terdiri dari 4 danprestasibelajarPAI di SMP (empat) Muhammadiyah 1 Kartasura. lingkungan belajar, cara pengajaran Proses analisis merupakan usaha guru (pendidik), administrasi kelas, untuk menemukan jawaban atas rumusan masalah penelitan.19Adapun proses analisa data yang lakukan dimulai dengan dan yaitu pengaturan penataan perilaku dan pemberian motivasi kepada siswa. Lingkungan belajar di kelas penulis menelaah konsep, sebagai situasi buatan yang seluruh data dari berbagai sumber berhubungan dengan proses (wawancara dan pengamatan) yang pembelajaran atau konteks dilakukan di SMP Muhammadiyah I terjadinya Kartasura tentang strategi pengelolaan dapat kelas dan peningkatan prestasi belajar lingkungan siswa. Setelah data terkumpul dan lingkungan sosial. Dalam mengelola dipelajari maka langkah selanjutnya lingkungan belajar, kondisi ruangan 18 pengalaman belajar, diklasifikasikan (keadaan) dalam fisik dan kelas, ventilasi, penerangan dibuat Ibid., hlm. 317. 10 sebaik mungkin agar siswa merasa dengan murid dari latar belakang nyaman kultural yang beragam. dalam belajar. Dengan kondisi tempat belajar yang bersih Pada aspek pengajaran guru, dan nyaman, maka siswa dapat perencanaan proses pembelajaran belajar dengan nyaman dan prestasi PAI yaitu belajar yang diraih dapat maksimal. Kurikulum Untuk meningkatkan prestasi belajar mengembangkan siswa, guru mengatur posisi duduk menyesuaikan apa yang dinyatakan siswa sedemikian rupa sehingga dalam silabus dengan kondisi di mereka nyaman dalam belajar dan satuan pendidikan, baik kemampuan memperoleh cukup awal peserta didik, minat, motivasi terang dan udara yang segar (tidak belajar, bakat, potensi, kemampuan pengap). Hal ini sesuai dengan teori sosial, Santrock. kebutuhan pencahayaan Aspek cara pengajaran guru belajar, menterjemahkan ide 2013 emosi, dengan RPP gaya khusus, latar dan belajar, kecepatan belakang budaya, (pendidik) yang dimaksud adalah norma, nilai, dan/atau lingkungan guru peserta didik. harus materi mampu menguasai pelajaran, strategi Sebelum melaksanakan pengajaran, mempunyai keahlian kegiatan pembelajaran, guru manajemen kelas, keahlian merencanakan pembelajaran dengan motivasional, keahlian komunikasi menyusun RPP. Kemudian, guru dan dapat bekerja secara efektif menerapkan apa yang telah disusun dalam RPP dalam kegiatan belajar 11 dalam rangkaian kegiatan awal, pemberian tugas diterapkan untuk kegiatan inti, dan penutup. mengevaluasi hasil belajar siswa, Untuk metode pembelajaran, baik secara individu guru menyesuaikan dengan karakter kelompok. Guru siswa dan materi, kemudian guru demonstrasi dan melakukan review dan memberi sebagai variasi tugas pembelajaran mandiri maupun berkelompok.Untuk evaluasi, guru memberikan tes Metode maupun pembelajaran maupun menerapkan diskusi agar kelas kegiatan siswa tidak merasa jenuh dalam belajar. tugas. Pengelolaan administrasi kelas yang meliputi pengelolaan presensi yang diterapkan guru adalah ceramah, dilakukan tanya jawab, demonstrasi, diskusi menyediakan ruangan khusus untuk dan pemberian tugas. keperluan bimbingan siswa yang Metode digunakan ceramah berupa eksplanatoris ceramah mana periodik, dilakukan guru, walikelas atau guru pembimbing sekolah. Untuk guru meningkatkan prestasi belajar siswa, memberikan materi satu arah;dan guru mengatur tempat duduk secara ceramah interaktif, yaitu ceramah bergiliran atau berpindah-pindah, dengan dua arah di mana guru juga sehingga siswa tidak hanya duduk di menggunakan depan gambar, di yang secara perantara misalnya pada media saat menerus atau di belakang terus menerus. menceritakan kisah para Nabi dan Rasul. Metode tanya jawab dan terus Berkas yang terdiri administrasi dari kelas Rencana 12 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Minggu Efektif, dan jurnal harian Program bertujuan Tahunan, Program agar kegiatan Semester, Minggu Efektif, buku pembelajaran Daftar siswa, ketentuan kalender akademik yang jadwal pelajaran, dan jurnal harian telah ditetapkan oleh pemerintah tersusun sehingga materi pembelajaran PAI Hadir rapi (presensi) dalam file bag transparan yang selalu dibawa oleh berjalan sesuai dapat tuntas diberikan pada siswa. guru PAI SMP Muhammadiyah 1 Untuk menjaga situasi Surakarta ketika mengajar di kelas. pembelajaran agar selalu kondusif, Hal untuk harus didukung oleh perilaku siswa dalam yang baik. Dalam pembelajaran kegiatan PAI, guru mewajibkan siswa untuk tersebut dilakukan memudahkan guru melaksanakan pembelajaran. berdoa Pengelolaan administrasi kelas yang dilaksanakan memulai pembelajaran dengan bacaan Al- PAI Fātihah, siswa harus masuk kelas meliputi pengelolaan presensi yang tepat waktu, duduk dengan tertib, dilakukan secara periodik, yang dan tidak bercakap-cakap dengan bertujuan selain untuk memantau teman selama pelajaran. kehadiran untuk Ketika adasiswakelas VII-C memantau prestasi siswa. Hal ini datang terlambat masuk kelas pada sesuai dengan teori Hadari Nawawi. saat Penyusunan Tahunan, siswa, guru sebelum juga pembelajaran PAI, siswa RPP, Program diwajib kan salam sebelum masuk Program Semester, kelas, minta maaf, dan memberikan 13 alasan yang jelas mengapa dia 1. Faktor internal terlambat. Hal tersebut diterapkan agar semua siswa Faktor internal yaitu faktor dapat yang berasal dari diri siswa, yaitu berkonsentrasi dan merasa nyaman motivasi dan kondisi psikologis dalam mengikuti pelajaran. siswa. Karakteristik siswa dengan Hal tersebut diterapkan dalam kemampuan rata-rata menengah rangka pengaturan perilaku siswa ke bawah menjadi kendala bagi dan memberikan motivasi kepada guru. Hal ini akan berpengaruh siswa. Reward atau penghargaan dalam menciptakan situasi belajar diberikan yang kepada siswa yang mengaktifkan siswa, berprestasi atau berperilaku baik, dimana siswa sulit mengikuti dan pelajaran PAI punishment (hukuman) atau dikenakan sanksi sesuai dengan terhadap target waktu yang ada. Motivasi siswa yang melanggar peraturan. untuk belajar yang rendah juga Reward dan punishment berfungsi menjadi untuk Untuk menumbuhkan motivasi siswa. idealnya Hambatan yang dialami oleh guru PAI pengelolaan dalam kelas menerapkan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu: kendala tersendiri. mengatasinya, guru menciptakan variasi dalam pembelajaran, baik dari segi metode, media, maupun situasi pembelajarannya. 2. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar 14 siswa.Hal ini dapat berupa sarana rumah, sehingga siswa dapat prasarana, menerapkannya dalam kehidupan situasi lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun sehari-hari. lingkungan masyarakat. Kendala utama lain yang dihadapi Alokasi waktu yang guru pembelajaran adalah keterbatasan terbatas juga merupakan kendala media yang dialami guru, karena tidak pembelajaran sesuai mengatasinya, dengan kebutuhan dalam pembelajaran untuk PAI. guru membuat pembelajaran. Di samping itu, sendiri sebagian siswa yang tidak dapat sederhana seperti: agenda sholat, mengikuti poster huruf hija’iyah, poster jalannya pelajaran, sehingga membuat guru harus mengulangi lagi materi yang media Untuk pembelajaran tuntunan sholat, iqro dan lai-lain. D. Kesimpulan sudah diberikan, yang tentunya Beberapa kesimpulan akan semakin memakan waktu. dapat Pada analisis pada Bab V adalah sebagai akhirnya menyebabkan dirumuskan yang berdasarkan kemunduran waktu yang telah berikut: dialokasikan. Untuk mengatasi 1. Strategi pengelolaan kelas dalam masalah tersebut, guru idealnya pembelajaran Pendidikan Agama memberikan Islam variasi dalam dalam meningkatkan metode belajar dan pemberian prestasi belajar siswa di SMP tugas di luar sekolah,yaitu di Muhammadiyah1 Kartasura kelas 15 VII-C meliputi kegiatan, 4 yaitu lingkungan pengajaran belajar, guru (empat) perlunya variasi metode, penataan kegiatan, dan media mengatasi hambatan cara (pendidik), administrasi kelas, dan pengaturan perilaku dan pemberian motivasi kepada siswa. pembelajaran. E. Saran 1. Untuk internal, guru Muhammadiyah PAI 1 SMP Kartasura hendaknya melakukan variasi 2. Hambatan yang dihadapi oleh dalam pemberian apersepsi, guru dalam menerapkan strategi metode mengajar, dan media pengelolaan kelas terdiri dari pembelajaran sehingga motivasi faktor siswa dalam belajar PAI dapat internal dan eksternal.Faktor internal meliputi faktor motivasi dan kondisi meningkat. 2. Untuk mengatasi psikologis siswa. Faktor eksternal eksternal, antara lain adalah kendala alokasi Muhammadiyah waktu, hendaknya media pembelajaran, guru hambatan PAI 1 SMP Kartasura melakukan metode, dan sarana prasarana koordinasi intensif dengan pihak penunjang. Dan usaha untuk sekolah mengatasi sarana prasarana penunjang. hambatan adalah terkait pemenuhan xvi DAFTAR PUSTAKA Departemen Agama RI. 2013. Kurikulum Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Balitbang Depag. Dimyatidan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri& Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hurlock, Elizabeth. 2011. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Mahmud, Dimyati. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE. Nawawi, Hadari. 2004. Organisasi Sekolah dan Pengelolahan Kelas. Jakarta : PT. Gunung Agung. Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran. Jogjakarta: Teras. Rianto, Milan. Pengelolaan Kelas Model PAKEM. Jakarta:Dirjen PMPTK. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Santrock, John W.(Terj. Tri Wibowo B.S). 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. _________.2013.Metode Penelitian Pendidikan, Bandung :Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali. Tirtonegoro, Sutratinah. 2006. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.