BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Penelitian ini

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian ini mengkaji aktivitas kehumasan dalam proses pengelolaan
media komunikasi. Secara lebih spesifik, penelitian ini berfokus pada aktivitas
Humas PT KAI dalam melakukan pengeloaan media sosial sebagai media
komunikasi perusahaan. Media sosial dimanfaatkan oleh Humas PT KAI untuk
mengelola informasi mengenai kebijakan perusahaan yang berkembang di media
sosial, agar masyarakat mendukung setiap kebijakan yang dijalankan dan tercipta
citra positif PT KAI di media sosial.
Dengan menggunakan metode studi deskriptif, peneliti melakukan analisis
terhadap aktivitas Humas PT KAI pada proses pengeloaan media sosial dengan
menggunakan empat tahapan manajemen media sosial, yaitu penelitian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Dari penelitian yang telah dilakukan, dalam melakukan pengelolaan media
sosial, Humas PT KAI telah menjalankan empat tahapan yang ada dalam proses
manajemen media sosial. Dalam pemanfaatan media sosial ini juga, Humas PT
KAI telah menjalankan dua level aktivitas, yaitu aktivitas pada level manajerial
dan teknis. Pada level manajerial, Humas PT KAI melakukan perencanaan
program untuk menentukan tujuan dari sebuah program dan cara mencapainya,
hingga melakukan tahap evaluasi untuk mengukur keberhasilan sebuah program.
Pada level teknis, Humas PT KAI membuat konten-konten komunikasi,
melakukan proses penyebaran informasi dan penyampaian pesan, serta melakukan
adminstrasi dalam proses komunikasi.
Pada tahap penelitian, Humas telah melaksanakan tahap ini dengan baik, di
mana Humas berusaha mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk
menganalisis isu yang berkembang di media sosial. Adapun pada level teknis,
Humas PT KAI melakukan aktivitas berupa pengumpulan informasi yang
berkembang di media sosial mengenai perusahaan. Kemudian, pada level
163
manajerial, humas melakukan aktivitas berupa analisis terhadap opini yang
berkembang di media sosial. Hasil dari proses penelitian ini digunakan sebagai
bahan dalam melakukan perencanaan program komunikasi di media sosial.
Pada tahap perencanaan, aktivitas humas lebih banyak pada level
manajerial, yaitu berupa aktivitas perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan.
Meskipun tidak membuat perencanaan secara rinci, dengan hanya melakukan
analisis masalah dan menentukan pesan kunci sebuah program di media sosial,
Humas PT KAI telah berhasil memahami apa yang menjadi tujuan dari setiap
program dan cara mencapainya. Namun tidak adanya perencanaan waktu dan
jumlah konten membuat proses pelaksanaan pembuatan konten dan penyebaran
informasi menjadi tidak terjadwal.
Perencanaan yang dilakukan secara terintegrasi dengan media komunikasi
yang lain juga membuat pesan yang disampaikan pada setiap media komunikasi
memiliki tujuan yang sama, sehingga tujuan komunikasi akan lebih mudah
dicapai.
Pada tahap pelaksanaan, aktivitas humas cenderung pada level teknis,
yaitu berupa aktivitas pembuatan konten, aktivitas penyebaran informasi, dan
proses administrasi. Pada tahap pembuatan konten adanya struktur organisasi dan
pembagian tugas yang jelas membuat Humas tidak mengalami kesulitan dalam
proses pembuatan konten. Pemanfaatan jaringan Humas di daerah operasional
juga membuat proses pembuatan konten sangat efektif. Namun dalam pembuatan
konten video, keterbatasan sumber daya yang dimiliki Humas membuat Humas
sangat bergantung pada Direktorat Teknologi Informasi. Hal ini membuat proses
komunikasi dengan menggunakan konten video menjadi tidak maksimal.
Kemudian dalam aktivitas penyebaran informasi Humas PT KAI telah
menjalankan konsep keterintegrasian. Di mana setiap konten akan terhubung antar
media sosial. Namun, dalam proses ini Humas PT KAI kurang aktif dalam
melakukan komunikasi
dua arah ataupun
merespon
pesan-pesan
yang
disampaikan oleh masyarakat. Hal ini penting, karena keinteraktifitasan media
sosial, membuat perusahaan dituntut untuk tidak hanya sekedar memperkenalkan
164
kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan, tetapi juga memenuhi apa yang
diinginkan oleh publik.
Dalam proses administratsi, Humas PT KAI melakukan pencatatan
terhadap aktivitas yang terjadi di media sosial, seperti pesan-pesan yang masuk
dan jumlah akun yang terhubung di media sosial korporasi. Proses ini sangat
membantu untuk menjadi bahan evaluasi yang akan dilakukan Humas. Namun,
menurut pengamatan peneliti, cara manual yang dilakukan oleh Humas PT KAI
dalam melakukan pencatatan sangat membuang waktu. Humas masih melakukan
pencatatan secara manual.
Pada tahap ini, aktivitas humas lebih pada level manajerial, dimana
terdapat analisis dalam mengukur keberhasilan sebuah program komunikasi.
Evaluasi hasil dilakukan secara rutin oleh Humas PT KAI, namun untuk evaluasi
proses tidak dilakukan secara rutin. Evaluasi hasil dilakukan untuk mengukur efek
dari proses komunikasi yang dijalankan. Proses evaluasi hasil yang dilakukan
Humas PT KAI dengan mengukur bagaimana tanggapan yang diberikan
masyarakat melalui media sosial, memberikan gambaran langsung mengenai
respon masyarakat. Penggunaan metode kuantitatif dalam proses evaluasi
membuat Humas PT KAI memiliki ukuran yang jelas dalam mengukur opini
masyarakat yang akan menjadi penilaian pula dalam mengukur keberhasilan
sebuah program komunikasi.
Dari keseluruhan proses pemanfaatan media sosial yang dilakukan oleh
Humas PT KAI, peneliti menilai bahwa Humas PT KAI telah menjalankan empat
peran humas, yaitu mendiagonsa dan menganalisis permasalahan yang dialami
perusahaan; menjadi fasilitator dalam proses komunikasi, baik dalam hubungan ke
luar, maupun hubungan ke dalam; membantu perusahaan menyelesaikan masalahmasalah perusahaan melalui proses yang sistematis; serta menjadi pelaksana
teknis proses komunikasi perusahaan.
165
B. SARAN
Perubahan yang sangat dirasakan dari penggunaan media sosial sebagai
media komunikasi perusahaan dalam praktik kehumasan adalah kemampuannya
mengubah pola komunikasi dari satu arah menjadi dua arah. Media sosial
memudahkan humas untuk segera mendapatkan umpan balik dari publiknya
dalam waktu yang singkat. Media sosial juga menggeser dari one to many menjadi
many to many communication. Perubahan ini membuat seluruh informasi baik
yang bernada positif maupun negatif dapat secara cepat menyebar melalui
jaringan maya dalam media sosial.
Bagi para praktisi, kemampuan media sosial memang sangat membantu
perusahaan
untuk
menjangkau
publiknya.
Namun
perusahaan
perlu
mempertimbangkan bahwa pemanfaatan media sosial membutuhkan adanya
kesiapan dari perusahaan untuk menyediakan berbagai informasi mengenai
perusahaan. Kebebasan yang diberikan oleh media sosial membuat tuntutan
masyarakat terhadap perusahaan menjadi semakin besar.
Bagi Humas PT KAI, hasil penelitian ini dapat menjadi penilaian,
evaluasi, serta pembenahan dalam melakukan manajemen media sosial. Perlu
diperhatikan dalam pemanfaatan media sosial sebagai media komunikasi
perusahaan adalah publik yang menjadi target komunikasi tidak lagi menjadi
komunikan saja, tetapi juga menjadi komunikator yang bisa memberikan respon
atas setiap informasi yang disampaikan. Oleh karena itu, mendorong adanya
interaktifitas menjadi satu hal yang sangat mutlak dibutuhkan dalam pemanfaatan
media sosial.
Selain itu, dalam proses pemanfaatan media sosial, Humas PT KAI dapat
memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang dapat mendukung optimalisasi pemanfaatan
media sosial sebagai media komunikasi perusahaan, misalnya Sprout Social.
Secara umum, peneliti menyadari bahwa penelitian ini belumlah
sempurna. Masih sedikitnya teori mengenai pengeloaan media sosial membuat
peneliti kesulitan untuk mencari landasan dalam melakukan analisis. Selain itu,
waktu untuk melakukan pengamatan secara lansgung yang singkat juga membuat
penelitian ini tidak maksimal. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti
166
dapat melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga dapat
melihat proses pengelolaan media sosial lebih dalam. Akan lebih menarik jika
peneliti dapat melakukan studi komparasi terhadap aktivitas humas dalam
melakukan mengelola media sosial pada lebih dari satu perusahaan. Sehingga
peneliti dapat membuat perbandingan dari keduanya.
167
Download