DEFINISI DAN PENGERTIAN AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM PASAR tempat bertemunya penjual dan pembeli di suatu tempat orang-orang / organisasi yang mempunyai kebutuhan produk yang dipasarkan produsen dan memiliki daya beli guna memenuhi kebutuhannya. Dalam pengertian ini, produsen memperoleh petunjuk bagaimana harus memasarkan produknya dan dapat pula mengetahui segmen pasar sasarannya.(Gitosudarmo, 2000). PEMASARAN – suatu proses penyampaian barang (produk) dari produsen ke konsumen (Tornek and Robinson, 1990) – suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (production of value) dengan orang atau kelompok lain (Kotler, dkk 1999) Apa perbedaan antara Penjualan dan Pemasaran ? No. Kriteria Penjualan Pemasaran 1. Titik berat Produk Permintaan konsumen 2. Orientasi Volume Penjualan Keuntungan 3. Perencanaan Short-run Long-run 4. Dasar Keinginan penjual Kebutuhan pembeli 411/07/2017 PEMASARAN PERTANIAN • serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang terjadi selama perjalanan komoditas hasil pertanian mulai dari produsen primer sampai ke tangan konsumen (FAO, 1958) • pelaksanaan dari semua kegiatan usaha yang terlibat dalam arus komoditas dan pelayanan dari titik awalnya produksi pertanian sampai di tangan konsumen yang terakhir (Kohls dan Downey) PEMASARAN PERTANIAN • Kegiatan yang terjadi di antara usaha tani dan konsumen atau terjadi setelah kegiatan usahatani dan produksi (Breimeyer, 1973) • Semua aktivitas perdagangan yang meliputi aliran barang dan jasa secara fisik dari pusat produksi pertanian ke konsumen pertanian (John Philips, 1968) PEMASARAN PERTANIAN • Ada peneliti yang berpendapat bahwa pemasaran pertanian bukan saja terjadi setelah kegiatan usahatani dan produksi namun juga penyediaan input usahatani PEMASARAN PERTANIAN • suatu proses aliran komoditas pertanian kepada konsumen disertai pemindahan kepemilikan, guna waktu dan guna tempat yang dilakukan oleh lembaga pemasaran, baik input maupun produk pertanian tersebut PENTINGNYA PEMASARAN PERTANIAN • karena pertanian memiliki karakteristik yang sangat khas dan berbeda dengan produk non pertanian sehingga memerlukan penanganan yang khusus PEMASARAN NON PERTANIAN • lokasi produsen terkonsentrasi • barang yang dihasilkan dapat direncanakan secara cermat, mengenai jumlah, mutu dan waktu pembuatan barang. •Produsen umumnya menghasilkan barang dalam jumlah besar, sehingga produsen dapat mendistribusikannya. •Sifat distributif : penurunan volume yang ditransaksikan dari produsen sampai ke konsumen. SUMBER :SUDIYONO (2001) PEMASARAN PERTANIAN • Produk dihasilkan secara terpisah • Produk umumnya berupa bahan mentah yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut • Jumlah produk relatif sedikit sehingga untuk menutup biaya-biaya yang diperlukan lembaga pemasaran dalam melakukan fungsi-fungsi pemasaran diperlukan volume perdagangan yang cukup besar. • Dari proses konsentrasi (pengumpulan produk- produk pertanian dari petani) dan diakhiri dengan distribusi (penjualan produk agar sampai kepada konsumen) SUMBER :SUDIYONO (2001) Perbedaan Lokasi produsen Pertanian Terpencar-pencar Non pertanian Terkonsentrasi Volum barang yang dihasilkan Jumlah relatif kecil Jumlah besar Penentuan jumlah, mutu, dan disesuaikan Cermat waktu pembuatan Barang yang dihasilkan Bahan mentah Barang jadi/jadi Sifat pemasaran Konsentrasi distributif Distributif setengah PRODUKSI PEMASARAN KONSUMSI •Tiga subsistem pokok di atas berinteraksi dengan tiga subsistem pendukung, yaitu: 1. Aliran (flow) : aliran barang, uang, dan informasi. 2. Fungsional : terkait dengan fungsi-fungsi pemasaran. 3. Lingkungan : iklim, sosial budaya, ekonomi/teknologi, dan legal (faktor politik). Pemasaran memiliki 4 kegunaan yang menambah nilai tambah produk Kegunaan bentuk EMPAT KEGUNAAN PEMASARAN Kegunaan tempat Kegunaan milik Kegunaan waktu • MASALAH PEMASARAN PERTANIAN 1 Produk pertanian memiliki ciri khas yang membutuhkan penangan khusus → berat (bulky), mengambil banyak tempat (volumnious) dan cepat atau mudah rusak (perishable) dan musiman 2 Terpencaranya lokasi produsen dan konsumen → kesulitan penyampaian barang 3 Fluktuasi harga 4 Rantai pemasaran panjang sehingga tidak efisien 5 Nilai tambah rendah karena masih dijual bentuk mentah 6 Tidak memadainya fasilitas pemasaran dan informasi pasar 7 Peraturan yang kurang memadai untuk menciptakan pasar yang efisien PUSTAKA •Sudiono. Pemasaran Pertanian TERIMA KASIH PEMASARAN PERTANIAN AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM Minggu Bahasan Sub Pokok Bahasan 2 Pemasaran 1) Sistem Pemasaran Pertanian Pertanian 2) Sifat-sifat Hasil Pertanian 3) Jasa Pemasaran Pertanian SISTEM PEMASARAN PERTANIAN • kegiatan menjual produk pertanian sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut. • Pemasaran pertanian dapat mencakup perpindahan barang atau produk pertanian dari produsen kepada konsumen akhir, baik input ataupun produk pertanian itu sendiri. SISTEM PEMASARAN PERTANIAN Farm Supply Sector : kegiatan pemasaran input usahatani Farm Sector : fokus pada usaha budidaya (on farm productions) untuk memaksimumkan produksi Product Marketing fokus pada pemasaran dan prosesing hasil pertanian menjadi produk setengah jadi dan produk jadi Farm Supply Farm Productions Consumers 1. Marketing 2. Processing Unsur-unsur Kegiatan Pemasaran 1. Perencanaan (Plan): What to Produce ? How to produce ? How much to produce ? 6 2. Penentuan harga (Price) 3. Promosi (Promote) : How to promote ? 4. Distribusi (Distribute): How to distribute ? 11/07/2017 Tujuan (Objectives) Pemasaran 1. Produsen : Memaksimumkan Keuntungan 7 2. Pelaksana pemasaran : Memaksimumkan Keuntungan 3. Konsumen : 11/07/2017 Memaksimumkan Kepuasan SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN • Pemasaran produk pertanian harus memperhatikan sifat-sifat hasil pertanian. Hal ini dalam rangka menentukan langkahlangkah pemasaran produk SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN • Produksi bersifat musiman, 1) Hasil produksi akan diperoleh pada waktuwaktu tertentu 2) Akibat : struktur harga pasar yang tidak menguntungkan bagi produk pertanian sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN • Voluminous 1) memerlukan ruang 2) biaya penyimpanan dan pengangkutan relatif besar 3) harga produk relatif sangat dibandingkan dengan volumenya 4) biaya total pemasarannya seringkali besar dibandingkan dengan produksinya biaya kecil lebih biaya SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN • Mudah rusak / perishable Penyebab : rendahnya kualitas penanganan pasca panen, kandungan air yang tinggi dan faktor-faktor lain yang lekat dengan karakteristik biologis dan fisiologis produk pertanian SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN • Penawaran produknya relatif kecil dan terpencar 1) Secara perorangan petani merupakan suplier kecil dan tidak memiliki posisi tawar dalam menentukan harga. 2) Penetapan harga pada umumnya dikuasai oleh pelaku pasar lain SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN • Tergantung pada alam 1) Seluruh aspek alamiah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produk pertanian. 2) Perubahan kondisi alam akan berakibat pada kegagalan panen. 3) Berdasarkan sifat semacam ini produk pertanian tergolong produk berisiko tinggi. SIFAT-SIFAT HASIL PERTANIAN No . Produksi Penanganan / akibat rusak Konsumsi 1. Mudah busuk / Penyimpanan, Pengolahan, Selalu segar / fresh Distribusi (cepat) 2. Makan (“rowa”) 3. Musiman Penyimpanan & pengolahan Selalu tersedia setiap saat 4. Kualitas beragam Sortasi dan standarisasi Sesuai selera 5. Letaknya pedesaan tempat Biaya pengangkutan penyimpanan mahal di Distribusi, pengolahan dan Praktis & mudah disimpan pengangkutan, Perkotaan Produksi Brokoli anggota Koperasi JA yang dipasarkan di supermarket Jepang Pasar terapung hasil pertanian di Kalimantan Selatan Lay-out Pasar hasil pertanian di Tokyo 11/07/2017 15 JASA PEMASARAN PERTANIAN 1. PENGUMPULAN sifat produk pertanian yang tersebar dalam jumlah yang relatif kecil-kecil 2. PENGANGKUTAN a) produk pertanian tersebar dalam jumlah relatif kecil-kecil dan berada jauh dari konsumen b) Tujuan utama: menjadikan produk berguna dengan memindahkannya c) Faktor yang mempengaruhi biaya transportasi : 1). Jarak produsen dengan konsumen 2). Area Pasar yang Dilayani Petani/produsen akan mengirimkan produk ke tempat yang menawarkan keuntungan tertinggi (harga dikurangi biaya transportasi). 3) Bentuk Produk yang Dipasarkan - akan semakin murah memindahkan produk yg diproses (processed product) jika terletak di daerah produksi bahan mentah. - produk dengan biaya transportasi tertinggi akan diproduksi di daerah yang paling dekat dengan pasar. 4) Ukuran dan Kualitas Produk yang Dipasarkan Produk dari wilayah jauh cenderung memiliki ukuran cermat & kualitas lebih tinggi daripada produksi lokal Produsen tidak akan memasarkan produknya yang tidak dapat menutupi biaya pemasaran. 3. PENYIMPANAN a. Alasan : - produk bersifat mudah rusak dan musiman, perlu keseimbangan antara periode panen dan periode paceklik - adanya permintaan untuk produk berbeda sepanjang tahun dan konsumen bersedia membayar biaya penyimpanan - perlu waktu untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. - perlu carryover stocks (stok persediaan) u/ musim berikutnya. b. Umumnya, penyimpanan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan kualitas menurun dan pengurangan berat (menyusut) c. Namun ada produk pertanian yang mengalami perbaikan melalui penyimpanan, seperti keju dan anggur. d. Kondisi yg perlu dipertimbangkan dalam penyimpanan: penting dilakukan untuk komoditas yang dipanen & dipasarkan dalam jangka waktu pendek. kurang begitu penting untuk produk yang dipasarkan sepanjang tahun & melimpah pada waktu tertentu. semakin kurang penting untuk produk yang dipasarkan dalam kuantitas yg relatif seragam sepanjang tahun. 4. SORTASI DAN STANDARISASI a. Sifat produk pertanian yang beragam dalam bentuk dan kualitas b. Sortasi : penyortiran menurut layak/tidak dalam pemasaran, seperti ukuran, berat, bentuk, warna, aroma, panjang, diameter, kekuatan/kepadatan, tekstur, keseragaman, kandungan uap, kerusakan fisik, dll. b. Standarisasi : penentuan mutu barang menjadi seragam menurut ukuran atau spesifikasi tertentu antara pembeli dengan penjual yang umum dipakai dalam praktek tata niaga baik antar lokasi maupun antar waktu. c. Penentuan grade produk pertanian di Indonesia dengan panca indera; tuntutan internasional menggunakan uji kimia, biologi & fisik melalui peralatan standar. 5. PENGOLAHAN sifat produk pertanian yang mudah rusak, “rowa” dan untuk menjamin kontinuitas ketersediaan serta untuk memperoleh nilai tambah 6. MEMPERTEMUKAN PEMBELI DAN PENJUAL sifat produk pertanian yang letaknya relatif jauh dari pembeli atau konsumen 7. PEMBIAYAAN • umumnya petani memerlukan dana untuk proses produksi • Pedagang atau perusahaan memerlukan dana untuk biaya pemasaran • Konsumen memerlukan kredit untuk meningkatkan daya beli 8. KESEDIAAN MENANGGUNG RISIKO sifat produk pertanian mudah rusak, susut fluktuasi harga, dll., sehingga perlu adanya lembaga ini Contoh produk pembungkusan pertanian untuk dipasarkan di supermarket (Jepang) 11/07/2017 29 TERIMA KASIH • Sebutkan perbedaan pemasaran komoditas pertanian dengan non pertanian • Sebutkan dan jelaskan 3 sifat komoditas pertanian dan perlakuan apa yang diperlukan PENGKAJIAN PEMASARAN AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM YOUR TOPIC GOES HERE YOUR SUBTOPIC GOES HERE DIMENSI PEMASARAN Produsen dan produksinya Sistem Pemasaran Aspek Bisnis: Sarana / Pra sarana: Transportasi dan Telekomunikasi Sistem Huk um dan Mone ter Kegiatan fisik dan te knologi Kegiatan Manajerial d an Manajemen Bisnis Aspek Organisasi: Kegiatan Pertukaran d ari Penjualan dan Pem belian Kegiatan organisasion al dari sistem Hukum: pekerja an, produk, perilak u bisnis Norma Sosial: Kejujuran, Tabu, dll . Konsumen dan Konsumsinya Dimensi Proses dan Kegiatan Pemasaran 3 LINGKUNGAN PEMASARAN Definisi : berbagai aktor dan kekuatan dari luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan Pentingnya : karena banyak perubahanperubahan global yang harus cepat diantisipasi FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PEMASARAN I. FAKTOR 1. Fasilitas Produksi INTERNAL 2. Kemampuan Finansial 3. Sumber Daya Manusia 4. Lokasi Perusahaan 5. Kemampuan Riset dan Pengembangan 6. Citra Perusahaan II. FAKTOR 1. Demografi / kependudukan EKSTERNAL 2. Kondisi Ekonomi 3. Tingkat Kompetisi Pasar 4. Tekanan Sosial dan Kultur 5. Keadaan Politik dan Hukum 6. Teknologi DEMOGRAFI 1.Besarnya penduduk dunia 2.Distribusi secara geografis 3.Tingkat kepadatan penduduk 4.Kecenderungan perpindahan tempat lain 5.Distribusi usia 6.Kelahiran 7.Perkawinan 8.Tingkat kematian 9.Ras 10.Suku bangsa 11.Struktur Keagamaan. dari satu tempat ke DEMOGRAFI kecenderungan utama yang menimbulkan ancaman dan peluang untuk pemasaran EKONOMI 1) Pendapatan Distribusi pendapatan (konsumen kelas paling atas, kelas menengah, kelas social paling bawah) Rata-rata pendapatan Variasi pendapatan secara geografis. - 2) Inflasi menyebabkan : Monopoli harga beberapa komoditi Kurangnya persaingan dalam sektor ekonomi tertentu Tuntutan beberapa organisasi buruh dalam hal upah Neraca Perdagangan Luar Negeri yang tidak sehat Suku bunga pinjaman yang tinggi Pengeluaran yang tinggi dalam jasa masyarakat dan penanaman modal dalam sektor yang non-produktif. - EKONOMI 3) Tabungan Kecil dan Hutang membengkak Tabungan merupakan sumber untuk membiayai pembelian besar. Kredit konsumen merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang cepat yang memungkinkan orang membeli dengan harga melebihi pendapatannya sekarang dan melebihi persediaan tabungan - EKONOMI 4) Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen Menurut Ernest Engel : % belanja makanan menurun pendapatan keluarga meningkat % belanja perumahan dan kegiatan rumah tangga tetap % belanja dalam kategori lain (pakaian, transportasi, rekreasi, kesehatan dan pendidikan) dan persentase untuk tabungan meningkat. EKONOMI perkembangan pendapatan, harga, tabungan, kredit dan pengeluaran akan berdampak pada perusahaan TINGKAT KOMPETISI PASAR - Pasar - Pelanggan. - Pesaing. - Saluran distribusi. - Pemasok. - Publik TEKANAN SOSIAL DAN KULTUR - Nilai-nilai budaya pokok bertahan kuat - Hubungan orang dengan diri mereka sendiri - Hubungan orang dengan pihak lain - Hubungan orang dengan lembaga - Hubungan orang dengan masyarakat TEKANAN SOSIAL DAN KULTUR bagaimana sikap publik terhadap bisnis perusahaan? Perubahan apa dalam gaya hidup konsumen yang mungkin mempunyai dampak? KEADAAN POLITIK DAN HUKUM Lingkungan ini terbentuk oleh : hukum-hukum lembaga pemerintah kelompok penentang. → mempengaruhi dan membatasi gerak-gerik berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat. - TEKNOLOGI - Laju percepatan perubahan teknologi - Peluang pembaharuan yang tak terbatas - Anggaran biaya penelitian & pengembangan yang besar - Konsentrasi pada penyempurnaan kecil dan bukan penemuan yang besar - Pengaturan perubahan teknologi yang meningkat TEKNOLOGI Perubahan teknologi apa yang sedang berlangsung? Bagaimana posisi perusahaan dalam teknologi? Fungsi Pemasaran (Functional Approach) A. Fungsi Pertukaran (Exchange Function) 1. Pembelian - utilitas perubahan kepemilikan (Ownership) 2. Penjualan - utilitas perubahan kepemilikan (Ownership) B. Fungsi Fisik (Physical Function) 1. Penyimpanan - utilitas waktu 2. Transportasi - utilitas tempat 3. Prosesing - utilitas nilai dan bentuk C. Fungsi Fasilitasi (Facilitating Function) 1. Grading dan Standarisasi - utilitas Informasi 2. Finansial - utilitas Nilai 3. Menanggung Risiko - utilitas Waktu 4. Informasi Pasar - utilitas Informasi Fungsi Pertukaran FUNGSI PERTUKARAN a.Fungsi pertukaran menyangkut pengalihan hak kepemilikan dalam sistem pemasaran melalui penjualan dan pembelian Penjualan memperhatikan kualitas, kuantitas bentuk dan waktu yang diinginkan konsumen produk pertanian harus dijual dan dibeli sekurangnya sekali selama proses pemasaran Hal yang krusial : penetapan harga b. c. d. Di dalamnya juga terdapat fungsi : Fungsi perencanaan dan pengembangan jenis produk dan harga produk yang memuaskan konsumen 2. Fungsi menciptakan permintaan atau mendorong pembeli untuk membeli produk : promosi 3. Fungsi melakukan negosiasi (negoziation function) syarat serta kondisi penjualan 4. Fungsi melakukan kontrak 1. Fungsi Fisik FUNGSI FISIK Fungsi fisik : kegiatan yang langsung diberlakukan terhadap komoditas pertanian sehingga mengalami tambahan guna tempat dan guna waktu Meliputi Pengangkutan Menyimpan produk dari panen sampai dengan waktu akan dikonsumsi. Pemrosesan 1) 2) 3) Pengangkutan a.Pengangkutan : memindahkan barang dari daerah surplus ke daerah minus atau karena perbedaan harga antara dua lokasi Faktor penentu : macam alat angkut, risiko kerusakan, kapasitas muatan dan keadaan daerah, sarana prasarana, lama pengangkutan serta kontunuitas b. Pengangkutan c.banyak cara mengangkut produk pertanian karena jenisnya beraneka ragam - Bunga dan sayuran segar diangkut dengan pesawat - Biji-bijian dengan truk atau kereta - Ternak sapi dengan kapal Penyimpanan a.Fungsi ini menambah kegunaan waktu → fluktuasi harga dan menghindari serangan OPT Penyimpanan perlu memperhatikan : Biaya pemeliharaan fisik penyimpanan Bunga pinjaman Biaya karena penurunan kualitas produk Risiko kerusakan Risiko perubahan harga b. 1) 2) 3) 4) 5) Penyimpanan c.Sangat terkait dengan teknologi, contoh penyimpanan tomat dalam tangki bebas kuman tanpa pendingin atau memungkinkan produk pertanian diangkut dalam jarak jauh Penyimpanan juga penting bagi usaha agribisnis terkait input kimia pertanian d. Pemrosesan a.Terkait dengan kegunaan bentuk yang diinginkan konsumen b.Dapat berupa proses langsung maupun tidak langsung - Proses tidak langsung : mengubah bahan - baku menjadi setengah jadi, contoh : penggemukan sapi Proses langsung : mengubah bahan setengah jadi menjadi barang jadi, contoh : daging iris FUNGSI FASILITASI Kegiatan untuk membantu sistem pasar (fungsi pertukaran dan fungsi fisik) beroperasi lebih lancar Masalah yang terbantu : risiko, pembiayaan dan pengembangan rencana pemasaran sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi penetapan harga a.Standarisasi dan grading : meningkatkan keuntungan produsen (harga jual naik), memudahkan pemasaran (efisien) dan memenuhi keinginan konsumen Kriteria : ukuran, bentuk, warna, rasa dan umur masak) b.Finansial → produsen : membeli bahan mentah dan mesin pengolah atau biaya lain; konsumen : meningkatkan daya beli. Pembiayaan disediakan perusahaan pemasaran yang membeli dan memegang hak milik atas produk yang bersangkutan. c. Menanggung Risiko Pelaku pemasaran menghadapi risiko fisis dan risiko pasar Risiko fisis : angin, kebakaran, banjir, pencurian ditangani dengan perlakuan : pemberian tanda bahaya, pengemasan sesuai, asuransi - - Risiko - pasar mencakup penyimpangan harga, perubahan selera konsumen atau perubahan sifat dasar persaingan Risiko pasar ditangani dengan diversifikasi, integrasi vertikal, kontrak penjualan di awal, hedging dan pasar masa mendatang dll d. Informasi pasar Sistem pemasaran efektif menuntut pelaku pemasaran memperoleh informasi dengan baik Penjual mencari informasi harga pada beberapa pasar → memutuskan produk apa dan jumlah yang akan diproduksi dll Konsumen mencari informasi mutu, harga dan sumber produk - - Pemilik - persediaan mencari informasi harga saat ini dan harga akan datang → memutuskan produk apa dan jumlah yang akan digudangkan Penjual borongan → informasi tarif pengangkutan untuk membandingka harga komoditas yang sama pada lokasi berbeda Informasi pasar diperoleh dari pemerintah, perusahaan dan lembaga pendidikan TERIMA KASIH Permintaan dan Penawaran Hasil Pertanian AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM Tema Permintaan Penawaran Pertanian Sub Tema dan Permintaan dan elastisitasnya Hasil Penawaran dan elastisitasnya Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran Keseimbangan pasar PERMINTAAN DAN ELASTISITASNYA Permintaan adalah jumlah P barang/jasa yang dikehendaki untuk dibeli oleh P2 para pembeli pada berbagai B tingkatan harga untuk suatu tempat dan waktu tertentu A P1 Demand Q2 Q1 Q HUKUM PERMINTAAN Semakin tinggi harga suatu barang maka akan semakin sedikit jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli, dan Semakin rendah harga suatu barang maka akan semakin banyak jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli Asumsi ceteris paribus atau faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Kurva permintaan mempunyai kemiringan negatif karena variabel yang ada dalam fungsi penawaran bekerja dalam arah yang berlawanan P P2 P1 D 0 Q2 Q1 Q Grafik Fungsi Permintaan 11/07/2017 6 Permintaan primer (Primary Demand) adalah permintaan dari produk barang jadi atau produk barang setengah jadi, seperti beras, roti, buahan olahan (kaleng), dll. P Dd Dp Q Kurva permintaan primer adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga dengan kuantitas yang terjadi di tingkat pengecer Permintaan turunan (Derived Demand) adalah permintaan dari produk primer atau dasar, seperti gabah, terigu (untuk roti), buahan segar (untuk produk olahan), dll P Dd Dp Permintaan turunan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga dengan kuantitas produk yang terjadi di tingkat Q produsen FUNGSI PERMINTAAN Qd = a - bP Qd = Kuantitas barang yang diminta (unit) a = konstanta b = koefisien P = harga CONTOH P Q 2 30 4 26 6 22 8 18 10 14 P Qd = a- bP 30 = a – 2b Tentukan fungsi pemintaan 26 = a – 4b – b = 2 masukkan persamaan (i) Qd = 34 – 2P 6 4 2 30 = a – 2(2) a = 34, maka Qd = 34 – 2P 18 22 26 ke b = 2 → 30 = a – 2b 8 14 (ii) 4 = 2b, maka b = 2 Qd? 10 (i) 30 Q Elastisitas harga dari permintaan ( d ) perubahan jumlah barang yang dibeli karena perubahan satu satuan harga barang tersebut 0 d < 0 d < 1 Permintaan bersifat in-elastis terhadap harga karena setiap persen perubahan harga barang tersebut hanya diikuti oleh perubahan yang relatif lebih sedikit dari jumlah barang yang dibeli 1 < d Permintaan bersifat elastis terhadap harga karena setiap persen perubahan harga barang tersebut akan diikuti oleh perubahan yang relatif lebih banyak dari jumlah barang yang dibeli d = 1 Permintaan bersifat uniter-elastis terhadap harga karena setiap persen perubahan harga barang tersebut akan diikuti oleh perubahan proporsional dari jumlah barang yang dibeli P 960 Hitung Elastisitasnya B A 800 900 1000 Q Permintaan bersifat elastis I Ed I = I -10% / 50% I = 0,5 Elastisitas pendapatan dari permintaan ( d ) perubahan jumlah barang yang dibeli karena perubahan pendapatan konsumen Ed ≥ I Barang mewah I > Ed > O Barang primer Ed = (-) Barang inferior (bermutu rendah) Y Q 100 20 200 300 400 ΔY ΔQ Ed 100 20 (20/20) x (100/100) = 1 Barang mewah 100 5 (5/40) x (200/100) = 0,25 Barang normal 100 -10 (-10/45) x (300/100) = - 0,66 Barang inferior 40 45 35 Elastisitas silang dari permintaan ( d ) perubahan jumlah X yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga barang Y Ed (+) substitusi Ed (-) komplementer X P Q 5 10 Y 10 8 5 7 10 5 P In-elastis In-elastis sempurna Uniter-elastis D0 Elastis sempurna Elastisitas Fungsi Permintaan (D) D3 D2 D1 0 11/07/2017 D4 Q 19 PENAWARAN DAN ELASTISITASNYA P Penawaran Supply adalah jumlah barang / jasa P2 yang akan ditawarkan untuk dijual pada berbagai P1 tingkat harga untuk suatu tempat waktu tertentu Q dan Q1 Q2 HUKUM PENAWARAN Semakin tinggi harga suatu barang maka akan semakin banyak jumlah yang ditawarkan untuk dijual, dan Semakin rendah harga suatu barang maka akan semakin sedikit jumlah yang ditawarkan untuk dijual Asumsi ceteris paribus atau faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Kurva penawaran mempunyai kemiringan positif karena variabel yang ada dalam fungsi penawaran bekerja dalam arah yang sama P S P2 P1 0 Q1 Q2 Q Grafik Fungsi Penawaran 11/07/2017 23 Penawaran primer (Primary Supply) adalah penawaran dari produk primer atau produk dasar (baku), seperti gabah, sayuran dan buahan segar, dll. P Sd Sp Kurva penawaran primer adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara volume penawaran dengan harga yang terjadi di tingkat produsen Q 24 Penawaran turunan (Derived Supply) adalah penawaran dari produk jadi atau setengah jadi, seperti beras, sayuran dan buahan olahan, dll Kurva penawaran turunan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara volume yang ditawarkan dengan harga yang terjadi di tingkat pengecer. P Sd Sp Q 25 FUNGSI PENAWARAN Qs = a + bP Qs = Kuantitas barang yang ditawarkan (unit) a = konstanta b = koefisien P = harga CONTOH P Q 2 14 4 19 6 24 8 29 10 34 Qs = a + bP Tentukan penawaran fungsi (i) 19 = a + 4b – (ii) -5 = -2b, maka b = 2,5 Qs = 9 + 2,5P P 14 = a + 2b 10 Qs? 8 b = 2,5 masukkan ke persamaan (i) b = 2, → Qs = a + 2b 14 = a + 2(2,5) 6 a = 9, maka 4 2 Qs = 9 + 2,5P 14 19 24 29 34 Q Elastisitas harga dari penawaran ( s persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan karena perubahan satu persen harga barang tersebut 0 s< 1 1 < s s = 1 Penawaran bersifat in-elastis terhadap harga karena setiap persen perubahan harga barang tersebut hanya diikuti oleh perubahan yang relatif lebih sedikit dari jumlah barang yang ditawarkan Penawaran bersifat elastis terhadap harga karena setiap persen perubahan harga barang tersebut akan diikuti oleh perubahan yang relatif lebih banyak dari jumlah barang yang ditawarkan Penawaran bersifat uniter-elastis terhadap harga karena setiap persen perubahan harga barang tersebut akan diikuti oleh perubahan proporsional dari jumlah barang yang ditawarkan P Hitung Elastisitasnya B 500 400 S A 2000 2400 Q I Ed I = I 20% / 20% I = 0,80 P S1 S4 S2 S3 Elastis sempurna S0 Elastisitas Fungsi Penawaran (S) In-elastis sempurna 0 11/07/2017 Q 32 PENGGESER PERMINTAAN DAN PENAWARAN P S Perubahan sendiri harga (own barang price) itu pada dasarnya akan menggeser jumlah D 0 barang yang ditawarkan (supplied) Q dan yang dibeli (demanded). Pergeseran hanya terjadi pada satu fungsi permintaan saja penawaran atau Perubahan faktor selain harga barang itu sendiri (own price) akan menggeser penawaran P S0 (supply) jumlah dan permintaan (demand). S1 Terjadi pergeseran (shift) fungsi penawaran (dari S0 ke S1) atau D0 0 fungsi permintaan (dari D0 ke D1) D1 Q FAKTOR PENGGESER PERMINTAAN 1. Perubahan ukuran pasar Misal jumlah penduduk, semakin banyak penduduk yang mempunyai kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan barang tersebut 2. Perubahan pendapatan konsumen atau daya beli P a. Barang normal Pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang diminta P1 akan meningkat dan kurva permintaan bergeser ke kanan D1 Q1 D2 D3 Q2 Q3 Q P D3 b. Barang inferior D1 D2 Pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang diminta menurun dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri P1 Q3 Q2 Q1 Q 3. Perubahan selera Selera menggambarkan bermacam-macam pengaruh budaya dan sejarah, kebutuhan psikologis atau fisiologis dan agama 4. Perubahan harga barang substitusi Harga-harga dan ketersediaan barang-barang mempengaruhi permintaan akan sebuah komoditas. terkait 5. Perkiraan ekonomi konsumen tentang keadaan Misal : Ramalan konsumen bahwa harga akan menjadi mahal pada masa akan datang akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak barang di saat sekarang. FAKTOR PENGGESER PENAWARAN 1. Produsen / pelaku pasar membutuhkan akan uang tunai dengan segera 2. Kenaikan ongkos produksi, dapat disebabkan kenaikan harga faktor produksi Apabila biaya produksi untuk barang rendah, maka menguntungkan bagi produsen untuk menawarkan barang dalam junlah yang banyak 3. Perubahan harga barang substitusi 4. Musim Faktor-faktor khusus juga sangat mempengaruhi kurva penawaran, misalnya cuaca akan mempengaruhi pertanian 5. Teknologi Produksi Kemajuan teknologi akan mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, mutu dan menciptakan barang-barang baru sehingga mendorong kenaikan penawaran. 6. Kebijakan Pemerintah Misal pajak dan peraturan upah minimum dapat menaikkan harga input. Kebijakan perdagangan pemerintah juga mempunyai dampak yang sangat penting terhadap penawaran. KESEIMBANGAN PASAR Keseimbangan pasar terjadi bila permintaan sama dengan penawaran (D = S) Keseimbangan harga (Pd = Ps) Keseimbangan kuantitas (Qd = Qs) Pada keseimbangan pasar tidak ada kecenderungan bahwa harga dan jumlah barang akan berubah excess supply maka harga cenderung turun excess demand maka harga cenderung naik P Kelebihan Penawaran S E PE D Kelebihan Permintaan QE Q ED menuju PeQe P S E PE P1 B A D Kelebihan Permintaan Q Qe Q1 Q • Qd > Qs • Produsen akan meningkatkan harga • Jumlah ditawarkan akan naik • Jumlah diminta akan turun • Terjadi PeQe ES menuju PeQe P P1 PE Kelebihan Penawaran S B A E D Q2 Qe Q1 Q • Qs > Qd • Produsen akan menurunkan harga • Jumlah ditawarkan akan turun • Jumlah diminta akan naik • Terjadi PeQe • Mencari kuantitas dan harga keseimbangan secara matematis dengan rumus : Qd = Qs Qd = Fungsi permintaan Qs = Fungsi penawaran Fungsi permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 P Fungsi penawaran : Qs = -100 + 0,001 P Berapa Qe dan Pe? Qd = Qs. 1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 P 1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 P 1.600 = 0,002 P P = 800.000 P = 800.000 subtitusu ke fungsi penawaran, maka : Qs = -100 + 0,001 P = -100 + 0,001 (800.000) = - 100 + 800 = 700. Jadi, Pe = Rp. 800.000 dan Qe = 700. ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM • Pihak yang terlibat pemasaran mengeluarkan biaya dan memperoleh keuntungan (marjin) sehingga terjadi perbedaan harga antara produsen dengan harga konsumen. • Besarnya biaya dan marjin pemasaran tidak terlepas dari banyaknya pihak yang terlibat dalam sistem pemasaran. • Semakin panjang rantai pemasarannya maka akan menaikkan harga dan biaya produk yang dijual. DEFINISI MARJIN PEMASARAN A perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani (Friedman) B biaya dari jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat dari penawaran jasa pemasaran (Waite dan Trelogan) → biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran Konsep Marjin Pemasaran (Marketing Margin) … selisih harga di tingkat konsumen (retailer) dan harga di tingkat produsen (petani) M = Pr - Pp …jumlah seluruh biaya pemasaran yang dikeluarkan dan keuntungan pelaku pemasaran M = ( Cm + m ) 11/07/2017 4 Biaya pemasaran termasuk biaya transportasi, pengolahan, penyimpanan, sortasi, dll. Keuntungan pelaku pemasaran adalah keuntungan yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukan dalam pemasaran. P Sd Sp Pr M Pp Dd 0 11/07/2017 Dp Q Keuntungan juga dapat diperhitungkan sebagai premi kehilangan hasil selama dalam proses pemasaran 5 Manfaat Marjin Pemasaran Analisis marjin pemasaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kompetisi dari para pelaku pemasaran yang terlibat dalam pemasaran/distribusi pangan Marjin pemasaran sering digunakan sebagai indikator efisiensi pemasaran. Faktor yang Mempengaruhi Marjin Pemasaran Menurut Azzaino (1982) : 1) Harga di tingkat petani 2) Jumlah tahap yang dilalui 3) Volume produksi 4) Jarak pasar dengan produsen 5) Harga yang ditawarkan oleh lembaga pemasaran kepada konsumen akhir Keterangan Harga di petani Saluran 1 (Rp) Saluran 2 (Rp) Saluran 3 (Rp) Saluran 4 (Rp) 32.571,43 27.142,86 20.000,00 35.000,00 Biaya pedagang pengumpul kecil - - - 1.800,00 Keuntungan pedagang pengumpul kecil - - - 3.200,00 Harga di tingkat pengumpul kecil - - - 40.000,00 Biaya pedagang pengumpul besar - - 588,24 588,24 Keuntungan pedagang pengumpul besar - - 29.411,76 9.411,76 - 50.000,00 50.000,00 Harga di tingkat pengumpul besar pedagang pedagang Biaya pedagang pengecer - 1.521,74 475,00 475,00 Keuntungan pedagang pengecer Harga di tingkat pedagang pengecer Harga konsumen Marjin pemasaran - 26.335,40 9.525,00 9.525,00 55.000,00 27.857,14 60.000,00 60.000,00 40.000,00 60.000,00 60.000,00 25.000,00 32.571,43 0,00 Kendala dalam mengumpulkan data marjin pemasaran : • Terkadang pedagang tidak hanya menjual satu komoditi sehingga biaya yang dikeluarkan oleh pedagang tidak mudah untuk dipilah. • Biaya yang dikeluarkan setiap kilogram suatu komoditi sangat bervariasi, sehingga penting untuk menjelaskan perhitungan variasi dari biaya rata-rata. • Harga produk pertanian yang relatif sangat berfluktuasi menyebabkan kemungkinan terjadinya perbedaan harga dalam waktu yang relatif singkat. • Adanya produk yang hilang karena penurunan kualitas dan rusak. ELASTISITAS TRANSMISI • Et ˂ 1 → perubahan harga 1% di pengecer mengakibatkan perubahan harga kurang dari 1% di petani • Et = 1 → perubahan harga 1% di pengecer mengakibatkan perubahan harga sebesar 1% di petani • Et ˃ 1 → perubahan harga 1% di pengecer mengakibatkan perubahan harga lebih dari 1% di petani Hubungan M dan Et Pr = Pf + M, apabila M = a + bPr, maka : Pr = Pf + (a + bPr) Pr – bPr = Pf + a Pr (1-b) = Pf + a Pr = (Pf + a) / (1-b), kemudian diferensiasi Pf, maka dPr/dPf = 1/(1-b), dimasukkan ke persamaan Et, Et = 1/(1-b) (Pf/Pr) Et = Pf/(a+Pf) Rincian Biaya Pemasaran 1. Biaya Persiapan & Biaya Pengepakan Meliputi biaya pembersihan, sortasi dan grading, pengepakan (packaging) 2. Biaya Handling Biaya melakukan pengepakan (packed) dan pembukaan pak (unpacked), bongkar muat. 3. Biaya Produk yang Hilang Produk pertanian banyak mengalami susut atau juga kualitas sudah menurun. 4. Biaya Transportasi Biaya mengangkut produk dari satu tempat ke tempat lain 5. Biaya penyimpanan 6. Biaya Prosesing Besarnya biaya prosesing tergantung biaya BBM, biaya depresiasi, pajak, upah TK, dll. 7. Pungutan, Komisi, dan Pembayaran Tidak Resmi contoh : retribusi pasar, komisi ke broker, pajak, pungli. TERIMA KASIH FARMER SHARE, EFISIENSI PEMASARAN DAN TRANSMISI HARGA AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM • Fluktuasi harga memiliki dampak negatif terhadap pertanian • Petani harus mampu mengatur pola penawarannya dengan mengatur kegiatan produksinya dan mengatur kegiatan pemasarannya FARMER SHARE x 100 % FS = Farmer share Pr = Harga di tingkat pedagang pengecer Pp = Harga di tingkat produsen EFISIENSI PEMASARAN • Efisiensi pemasaran : maksimalisasi rasio antara luaran dan masukan yang digunakan dalam kegiatan pemasaran • Masukan : sumberdaya ekonomi yang digunakan • Luaran : jasa-jasa pemasaran yang dihasilkan dari pelaksanaan fungsi pemasaran (penyimpanan, sortasi dan grading, pengemasan, pengangkutan, dan sebagainya). Ep ≤ 50%, saluran pemasaran efisien Ep ˃ 50%, saluran pemasaran tidak efisien • Pemasaran dikatakan semakin efisien apabila efisiensi pemasaran semakin kecil (Soekartawi) • Kenyataan : sulit dilakukan karena jasajasa pemasaran yang dilakukan oleh pedagang sulit diukur secara kuantitatif. • Menurut Mubyarto (1982) cit Talumingan 1995, ukuran efisiensi pemasaran : – mampu menyampaikan hasil dari produsen kepada konsumen dengan biaya semurahnya, – mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang tersebut. • Efisiensi pemasaran dapat diketahui dari a) marjin pemasaran b) transmisi harga dari pasar konsumen ke pasar produsen • perubahan harga yang terjadi di tingkat konsumen tidak seluruhnya diteruskan kepada petani, dengan kata lain transmisi harga berlangsung secara tidak sempurna TRANSMISI HARGA • perbandingan perubahan nisbi dari harga pengecer dengan perubahan harga petani. ΔPf ΔPr Pf Pr = perubahan harga di tingkat petani (Rp/kg) = perubahan harga di tingkat pengecer (Rp/kg) = harga di tingkat petani (Rp/kg) = harga di tingkat pengecer (Rp/kg) • Et ˂ 1 → perubahan harga 1% di pengecer mengakibatkan perubahan harga kurang dari 1% di petani → pasar monopsoni • Et = 1 → perubahan harga 1% di pengecer mengakibatkan perubahan harga sebesar 1% di petani → PPS • Et ˃ 1 → perubahan harga 1% di pengecer mengakibatkan perubahan harga lebih dari 1% di petani → pasar monopoli Elastisitas harga dapat dicari dengan fungsi: Pf = b0 + b1Pr; diferensiasi terhadap Δ Pr, maka b1 = ΔPf/ΔPr 1/b1 = ΔPr/ΔPf sehingga Et = (1/b) (Pf/Pr) b0 = intersep b1 = koefisien Pf = harga rata-rata di tingkat petani (Rp/kg) Pr = harga di tingkat pedagang pengecer (Rp/kg) b0 = intersep b1 = koefisien transmisi harga (%) Pf = harga rata-rata di tingkat petani (Rp/kg) Pr = harga di tingkat pedagang pengecer (Rp/kg) n = jumlah sampel • Nilai Et umumnya lebih kecil dari 1 • Apabila nilai Et suatu pasar mendekati 1 dibandingkan pasar lain maka pasar tersebut lebih efisien karena perubahan harga tingkat konsumen ditransmisikan sempurna ke produsen • Transmisi harga dipengaruhi : (1)adanya kekuatan monopsoni/oligopsoni pada pedagang (2)rantai pemasaran yang semakin panjang • Kekuatan tersebut dapat terbentuk melalui : (a) kerjasama di antara para pedagang dalam menentukan harga pembelian dari petani (b) menciptakan hambatan bagi pedagang lain (c) menciptakan ketergantungan petani memasarkan hasil panennya kepada para pedagang tertentu. (d) Memberikan pinjaman modal atau pinjaman input usahatani kepada para petani • Transmisi harga komoditas akan tinggi karena : (1) Adanya intervensi harga dari pemerintah (2) Jarak antara daerah produsen dan daerah konsumen relatif dekat COBWEB MODEL • Keseimbangan pasar ada 2 yakni statis dan dinamis • Keseimbangan statis akan mempertahankan keseimbangan di luar periode waktu yang diperhitungkan • Setelah jangka waktu tertentu, ekuilibrium mengalami perubahan (harga, jumlah, pendapatan, selera, teknologi dll) disebut keseimbangan dinamis. • Pertama kali dijelaskan Ezeikeel • Menjelaskan siklus hubungan harga dengan jumlah penawaran dan permintaan agregat barang (transaksi) dari waktu ke waktu • Keseimbangan dapat dibentuk hanya melalui serangkaian penyesuaian yang berlangsung selama beberapa periode berturut-turut. • Model Cobweb : a) supply ditentukan harga pada periode sebelumnya : Qst = a + bPt-1 b) demand ditentukan harga pada periode saat ini Qdt = c – dPt dimana Qst = jumlah produksi Qdt= jumlah konsumsi a dan c = intersep b dan d = koefisien, Pt-1 = harga tahun lalu Pt = harga beras sekarang. • Contoh petani bawang merah akan memproduksi satu jenis tanaman dalam satu tahun. Petani bawang akan mengharapkan tanaman yang tumbuh tahun ini namun dengan asumsi harga bawang tahun ini akan sama dengan harga pada tahun lalu. Namun permintaan yang ada berdasarkan harga tahun ini. Faktor utama penyebab model Cobweb 1. Tenggang waktu antara keputusan berproduksi dengan realisasi produksi aktual (proses produksi memerlukan waktu lama) 2. Produsen dalam membuat rencana produksi dipengaruhi harga saat ini dan harga periode sebelumnya 3. Harga saat ini merupakan fungsi penawaran saat ini dan dipengaruhi produksi waktu berikutnya ASUMSI • Harga ditentukan oleh struktur persaingan, produsen price taker • Harga ditentukan oleh pergeseran produksi dalam jangka sangat pendek • Rencana produksi bergantung harga saat ini • Dibutuhkan waktu antara perubahan harga dan perubahan produksi • Siklus harga jumlah ditransaksikan tergantung persamaan produksi aktual dan produksi direncanakan • Permintaan dan penawaran bersifat elastis JENIS • Siklus yang mengarah pada fluktuasi yang jaraknya tetap • Siklus yang mengarah pada titik keseimbangan • Siklus yang menjauhi harga keseimbangan Siklus Fluktuasi Tetap • Terjadi apabila elastisitas permintaan elastisitas penawaran (Ed = Es) = S P1 P3 P2 P4 D Q1 Q2 • Harga output awal OP1, maka penawaran OQ2 dan permintaan OQ1 → excess supply • Harga akan turun ke OP2, maka permintaan OQ2 dan penawaran OQ1 → excess demand • Harga naik menjadi OP3 (= OP1) sehingga kondisi akan excess supply lagi • Harga turun menjadi OP4 (= OP2) sehingga kondisi akan excess demand lagi Pengaruh kebijakan harga setelah adanya perubahan dalam jangka pendek maka pada akhirnya dalam jangka panjang akan kembali ke harga semula KONVERGEN S P1 P3 P4 P2 D Q1 Q3Q5 Q4 Q2 Jika d > s • harga tahun lalu adalah OP1 dan produsen menentukan output OQ1 untuk tahun ini. • Karena bencana alam sehingga output OQ2 (˂ OQ1) sehingga harga jadi OP2 pada periode berjalan. • Pada periode berikutnya, petani bawang merah menghasilkan OQ3 dalam menanggapi harga OP2, namun ini lebih dari kuantitas keseimbangan (OQ1) sehingga kelebihan pasokan akan menurunkan harga menjadi OP3. • Hal ini akan mendorong produsen mengurangi pasokan ke OQ4 pada periode ketiga, tetapi jumlah ini kurang dari kuantitas ekuilibrium (OQ1) sehingga menyebabkan kenaikan harga untuk OP4, yang pada gilirannya akan mendorong produsen pada periode selanjutnya menghasilkan OQ1. Pengaruh kebijakan harga setelah adanya perubahan dalam jangka pendek yakni pada jangka panjang akan kembali ke harga keseimbangan dan tidak menimbulkan instabilitas pasar DIVERGEN Pola divergen dimana elastisitas permintaan lebih kecil daripada elastisitas penawaran (Ed ˂ Es) atau supply lebih elastis daripada demand. S P3 P1 P2 P4 D Q5 Q1 Q3 Q2 Q4 Siklus menjauhi titik keseimbangan • Keseimbangan awal adalah OP1 dan OQ1. • Kemudian ada gangguan yang menyebabkan output menjadi OQ2 sehingga harga akan naik ke OP2. • Kenaikan harga akan meningkatkan output ke OQ3 yang lebih dari output ekuilibrium (OQ1) sehingga harga menjadi OP3. • Penurunan harga akan meningkatkan permintaan menjadi OQ4 dan harga menjadi OP4. • Hal ini menunjukkan harga masih jauh dari keseimbangan setelah adanya penyesuaian oleh produsen Pada pola divergen, mekanisme yang dibentuk di pasar memberikan motivasi pada produsen untuk selalu meningkatkan produksi sampai tingkat harga yang tidak memberikan peningkatan keuntungan TERIMA KASIH MANAJEMEN RISIKO AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM SPESIALISASI • Spesialisasi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya • Pengusaha tani saat ini cenderung menuju spesialisasi DIVERSIFIKASI • Strategi perusahaan memperluas operasionalnya dengan berpindah ke industri yang berbeda • Diversifikasi penambahan lini produk yang dilayani • Strategi ini menuntut manajer berkemampuan dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda JENIS • Concentric Diversification Strategy membuat produk baru yang teknologinya sama dengan usaha sebelumnya untuk pasar yang sama • Horizontal Diversification Strategy menambahkan produk & jasa pelayanan baru untuk ditawarkan pada para konsumen yang ada sekarang, tetapi tidak berhubungan dengan produk lama. JENIS • Conglomerate Diversification Strategy. menambahkan produk atau jasa yang tidak berhubungan dengan produk/jasa yang ada saat ini. PERTIMBANGAN • Luas Pemasaran terkait kemampuan modal serta fasilitas lain perusahaan. • Tingkat Persaingan mengukur seberapa jauh kemampuan untuk turut serta dalam persaingan • Kemampuan Teknis mempengaruhi kualitas dari barang atau jasa sertakelancaran penjualan. • Seiring perkembangan waktu dan dunia bisnis, ekspansi usaha tidak hanya dengan diversifikasi terhadap industri, melainkan juga diversifikasi secara geografis ke daerah atau bahkan negara berbeda Tujuan To seek growth and capture value added To spread risk To prevent a competitor from gaining ground To achieve synergy To fulfil the personal ambition of the senior managers INTEGRASI - Integrate = penyatuan - Integrasi : dari bentuk terpisah berubah menjadi kesatuan - Integrasi secara proses ekonomi : penggabungan dari beberapa bentuk proses produksi yang terpisah menjadi suatu kesatuan • Liberalisasi pertanian serta perkembangan pasar pangan menyebabkan permintaan konsumen meningkat serta mendorong pelaku usaha pertanian melakukan integrasi (Swinnen, 2007) VERTIKAL HORIZONTAL Integrasi Vertikal - organisasi melakukan fungsi pemasaran lain sebagai tambahan fungsi sebelumnya - membentuk rangkaian pelaku yang terlibat mulai dari penyedia input sampai konsumen domestik maupun luar negeri. - contoh pedagang tidak hanya membeli produk pertanian namun juga mengolah, memberikan merk dan mendistribusikan - Koordinasi vertikal dalam suatu alur produksi melalui mekanisme non pasar • Jangka menengah a)penyewaan jangka panjang (long term leases) b)joint ventures, dan c)kemitraan. • Jangka panjang perpindahan kepemilikan lewat proses merger dan akuisisi Manfaat - Efisiensi : technical efficiency, transaction cost, dan double marginalization - Pengusaha tani berharap mampu menghindari “ayunan pasar” - Jaminan ketersediaan bahan baku - Karakteristik produk terjamin dan sesuai keinginan konsumen - Mengurangi pesaing Jenis • Backward Integration Strategy mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian para pemasok agar pengawasan bahan baku dapat lebih ditingkatkan → mengarah pada penyediaan bahan baku dari produk utama Contoh Pelaku usaha yang memproduksi minyak goreng memperluas usaha dengan mengintegrasikan kegiatan penyediaan CPO atau melakukan perjanjian dengan produsen CPO Jenis • Forward Integration Strategy Perusahaan mempunyai kemampuan pengendalian distributor atau pengecer atau bila perlu memiliki → mengarah pada penyediaan produk akhir Contoh Pelaku usaha yang memproduksi minyak goreng memperluas usaha dengan mengintegrasikan distribusi melalui toko swalayan untuk menjual langsung ke konsumen akhir atau melakukan perjanjian dengan distributor serta toko swalayan Pelaku Perusahaan pertanian berpotensi memperbaiki produksi dan nilai tambah Petani berpotensi memperbaiki distribusi pendapatan Integrasi Horizontal • mendapatkan meningkatkan pesaing kepemilikan dan pengendalian terhadap perjanjian integrasi dilarang : menguasai produksi sejumlah produk atau menguasai pasar a. Dampak unilateral → penutupan akses (foreclosure) bagi perusahaan pesaing Pemasok A B Pemasok C tanpa foreclosure A B C dengan foreclosure b strategi penurunan penjualan pesaing (reducing rivals’ revenue) Buyer A B Buyer C tanpa foreclosure A B C dengan foreclosure Integrasi vertikal dapat dimanfaatkan sebagai sarana melakukan koordinasi, baik melalui harga, output, kapasitas, maupun kualitas KONTRAK PERTANIAN 1) perjanjian antara petani dan perusahaan pengolahan dan/atau pemasaran untuk produksi dan pasokan produk pertanian dengan kondisi diatur di muka (Baumann, 2000 Eaton and Shepherd, 2001) 2) Da Silva (2005) : mode menengah koordinasi dalam pertukaran yang mengatur transaksi antar mitra melalui kesepakatan yang mengikat. Penyebab • Petani kecil tidak mampu mencapai skala ekonomi dan mengakses teknologi → usaha tidak kompetitif • Peran negara dalam memberikan dukungan terhadap pertanian semakin menurun (Louw et al., 2008). Jenis • Jenis sangat bervariasi tergantung aset tetap, frekuensi perdagangan, besar biaya dibutuhkan, hukum dan karakteristik produk (Kirsten and Sartorius, 2007) Market spesification contract a. Perjanjian pra-panen b. Mitra wajib memasarkan produk c. sering berhubungan dengan harga, kuantitas, kualitas dan waktu d. Mitra menanggung risiko sedangkan petani berkuasa penuh atas produksi. Management-providing (productionmanagement) contracts a. hampir serupa dengan kontrak pasar b. Mitra mengatur beberapa bagian proses produksi c. Mitra terlibat dalam praktik teknis pertanian (persiapan lahan, penanaman, bibit, pupuk dll) ataupun manajemen pasca panen → kualitas lebih baik dan ketepatan waku d. Mitra menanggung biaya dan mendapat keuntungan dari proses yang ada Resource-providing contracts a. paling dekat dengan integrasi vertikal mitra tidak hanya menyediakan pasar tetapi juga paket input kredit serta pelatihan teknis b. Mitra memiliki kontrol besar atas produksi termasuk pengambilan keputusan, hak dan risiko Dampak Laporan Bank Dunia 2008 : 1) Menyelematkan petani dari kemiskinan 2) Mendorong petani untuk merestruktur ekonomi dan rantai nilai 3) Meningkatan dan menstabilkan pendapatan petani Bagi perusahaan (Eaton et Shepherd, 2001) a. perusahaan memiliki kontrol atas produksi b. pengadaan bahan baku kontinu c. perusahaan pengolahan mengoptimalkan kapasitas pengolahan dan investasi aset tetap Dalam rangka mengurangi risiko dan ketidakpastian di negara maju, petani mengasuransikan tanaman atau ternak. Namun di negara berkembang baik asuransi dan pasar kredit tidak ada karena risiko tinggi. Risiko Pasar Risiko Produksi Tinggi Medium Rendah Kontrak Tinggi Integrasi Integrasi vertikal vertikal jangka panjang Kontrak jangka Medium Integrasi Kontrak vertikal jangka panjang / spot panjang market Rendah Integrasi Kontrak Spot market vertikal jangka panjang Source: Van Lieshout et al., 1995 Manajemen Stok Hasil Pertanian P S 0U S1U P0U P1R S1R S0R P1R P0R Dd 0 q0U q1U q1R Dp q0R Q Mekanisme Manajemen Stok Penyangga (Buffer Stock) oleh Bulog 11/07/2017 33 Strategi Waid • mendorong perusahaan mengutamakan keterjaminan karena mengandalkan kejadian terburuk yang mengkin terjadi • menentukan hasil terburuk dari setiap tindakan, kemudian memilih yang terbaik dari antara yang terburuk. 34 Contoh : Perusahaan akan melakukan perluasan pabrik (A1, A2, A3); Keadaan ekonomi terbagi 3 yakni ekonomi baik (E1), ekonomi stabil (E2) dan ekonomi buruk (E3), Angka dalam mariks merupakan pendapatan A1 A2 A3 E1 E2 E3 Kemungkinan Terburuk 12 8 4 6 10 3 1 -1 7 1 -1 3 35 Strategi Hurwicz • Pengambil keputusan diminta memilih koefisien optimisme berkenaan dengan hasil maksimum untuk setiap tindakan dan koefisien pesimisme yang terkait dengan hasil minimum untuk setiap tindakan • Namun strategi ini sangat subjektif karena koefisien pendapat pribadi 36 • Misal koefisien optimisme adalah 0,6 Koefisien pesimisme adalah 0,4 • A1 = 0,6 (12) + 0,4 (1) = 7,6 • A2 = 0,6 (10) + 0,4 (-1) = 5,6 • A3 = 0,6 (7) +0,4 (3) = 5,4 • Tindakan A1 dipilih karena memberikan hasil terbesar 37 Strategi Savage • Menetapkan kriteria ketidakberuntungan yang merupakan opportunity cost • Ketidakberuntungan merupakan selisih hasil tertinggi dengan hasil terendah antar perlakuan pada kondisi ekonomi yang sama MATRIKS KETIDAKBERUNTUNGAN KETIDAKBERUNTUNG AN MAKSIMUM E1 E2 E3 E1 E2 E3 A1 12 6 1 0 4 6 6 A2 8 10 -1 4 0 8 8 A3 4 3 7 8 7 0 8 38 Strategi Bayesian atau LaPlace • Mengasumsikan bahwa probabilitas dari setiap keadaan perekonomian adalah berimbang E (A1) = 0,33 (12) + 0,33 (6) + 0,33 (1) = 6,27 E (A2) = 0,33 (8) + 0,33 (10) + 0,33 (-1) = 5,61 E (A3) = 0,33 (4) + 0,33 (3) + 0,33 (7) = 4,62 39 HEDGING AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM • Dalam kegiatan usahatani, petani selalu mengharapkan keuntungan, namun di sisi lain juga dihadapkan uncertainty Jenis Ancaman • Risiko alamiah : dampak iklim, hama, penyakit dan bencana lainnya; berpengaruh pada produksi dan panjangnya siklus produksi. • Fluktuasi harga pasar, namun harga input stabil atau naik Perilaku harga musiman hasil pertanian Pt Purban Prural Paceklik Panen 0 A Panen B t Perilaku harga antar waktu di perkotaan dan pedesaan 11/07/2017 4 • Ketidakpastian sosial • Kebijakan pemerintah dan atau peta kerjasama perekonomian antar negara • Hedging : upaya menutup kerugian untuk mengantisipasi ketidakpastian harga melalui jaminan kontrak harga semacam polis asuransi. • Hedging sempurna adalah dengan mengeleminasi semua risiko, namun sangat jarang sekali Manfaat • mengurangi kemungkinan bangkrut • memungkinkan perusahaan mendapatkan kredit lebih mudah • menjalin kerjasama lebih baik dengan pemasok • Pelaku hedging biasa disebut hedger : a.hedger pembeli (long hedge) 1) berencana membeli komoditas di pasar fisik di masa datang. 2)dilakukan eksportir, pengguna bahan baku seperti pabrik, dan sebagainya 3)membeli kontrak berjangka saat ini dengan posisi buy (beli). b.hedger penjual (short hedge) 1) Fungsinya melindungi dari resiko kemungkinan penurunan harga komoditi yang akan dihasilkan KONTRAK PERTANIAN 1) perjanjian antara petani dan perusahaan pengolahan dan/atau pemasaran untuk produksi dan pasokan produk pertanian dengan kondisi diatur di muka (Baumann, 2000 Eaton and Shepherd, 2001) 2) Da Silva (2005) : mode menengah koordinasi dalam pertukaran yang mengatur transaksi antar mitra melalui kesepakatan yang mengikat. Penyebab • Petani kecil tidak mampu mencapai skala ekonomi dan mengakses teknologi → usaha tidak kompetitif • Peran negara dalam memberikan dukungan terhadap pertanian semakin menurun (Louw et al., 2008). Jenis • bervariasi tergantung aset tetap, frekuensi perdagangan, besar biaya dibutuhkan, hukum dan karakteristik produk (Kirsten and Sartorius, 2007) Market spesification contract a. Perjanjian pra-panen b. Mitra wajib memasarkan produk c. sering berhubungan dengan harga, kuantitas, kualitas dan waktu d. Mitra menanggung risiko sedangkan petani berkuasa penuh atas produksi. Management-providing (productionmanagement) contracts a. hampir serupa dengan kontrak pasar b. Mitra mengatur beberapa bagian proses produksi c. Mitra terlibat dalam praktik teknis pertanian (persiapan lahan, penanaman, bibit, pupuk dll) ataupun manajemen pasca panen → kualitas lebih baik dan ketepatan waku d. Mitra menanggung biaya dan mendapat keuntungan dari proses yang ada Resource-providing contracts a. paling dekat dengan integrasi vertikal mitra tidak hanya menyediakan pasar tetapi juga paket input kredit serta pelatihan teknis b. Mitra memiliki kontrol besar atas produksi termasuk pengambilan keputusan, hak dan risiko 1 Petani 2 Perusahaan 3 1. input, persiapan, penyuluhan 2. Produksi pertanian 3. Pembayaran setelah dikurangi biaya input Petani 2 Perusahaan 3 Penyedia input 1 1. input, persiapan, penyuluhan 2. Produksi pertanian 3. Pembayaran setelah dikurangi biaya input Dampak Laporan Bank Dunia 2008 : 1) Menyelematkan petani dari kemiskinan (input, kredit, teknologi) 2) Mendorong petani untuk merestruktur ekonomi dan rantai nilai Bagi perusahaan (Eaton et Shepherd, 2001) a. perusahaan memiliki kontrol atas produksi b. pengadaan bahan baku kontinu c. perusahaan pengolahan mengoptimalkan kapasitas pengolahan dan investasi aset tetap Kekurangan Bagi petani : • Apabila perusahaan kehilangan pasar maka petani akan rugi • Petani tidak mendapat keuntungan besar saat harga pasar tinggi (monopoli) • Petani terkadang tidak memiliki “kekuatan” saat ada pelanggaran kontrak Bagi perusahaan : • Petani menggunakan input di luar komoditas utama • Ada kemungkinan petani menjual ke selain perusahaan Petani 2 3 Organisasi Petani 1. 2. 3. 4. Perusahaan 4 1 input, persiapan, penyuluhan Produksi pertanian Pembayaran setelah dikurangi biaya input Kontrak negosiasi dan penyelesaian sengketa • Syarat untuk jangka panjang : a. Pasar harus menguntungkan b. Dukungan kondisi lingkungan fisik & sosial (iklim, lahan, fasilitas, komunikasi) c. Dukungan pemerintah Dalam rangka mengurangi risiko dan ketidakpastian di negara maju, petani mengasuransikan tanaman atau ternak. Namun di negara berkembang baik asuransi dan pasar kredit tidak ada karena risiko tinggi. Risiko Pasar Risiko Produksi Tinggi Medium Rendah Kontrak Tinggi Integrasi Integrasi vertikal vertikal jangka panjang Kontrak jangka Medium Integrasi Kontrak vertikal jangka panjang / spot panjang market Rendah Integrasi Kontrak Spot market vertikal jangka panjang Source: Van Lieshout et al., 1995 PASAR BERJANGKA • Pasar ada dua yakni pasar fisik dan pasar berjangka • Perdaganga berjangka : jual beli komoditi dengan penyerahan barang setelahnya berdasarkan kontrak berjangka • Hedging di perdagangan berjangka komoditi : membeli dan menjual kontrak berjangka untuk menutupi risiko atas perubahan harga di pasar spot (fisik). • Kontrak Berjangka : kontrak standar dimana jumlah, mutu, jenis, tempat dan waktu penyerahannya telah ditetapkan terlebih dahulu sehingga yang dinegosiasikan hanya harga • Hedging di perdagangan berjangka merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi • Selain untuk hedging, pasar berjangka dapat sarana penciptaan harga (price discovery) serta sebagai rujukan harga (reference of price) Lembaga • Menteri Perindustrian dan Perdagangan (pembuat kebijakan) • BAPPEBTI sebagai pengawas • Bursa Berjangka (sebagai penyelenggara) • Lembaga Kliring Berjangka (sebagai penjamin) • Pialang Berjangka (sebagai pelaku) • Penasihat Berjangka, • Pengelola Sentra Dana Berjangka • Peserta Bursa • Investor/Spekulator Cara Transaksi • cara lelang terbuka (open outcry) • secara eletronik (automated/electonic trading system) PERBEDAAN • Negosiasi : KP = kuantitas, kualitas, waktu,harga; PB = harga • Asuransi : KP = tidak ada, PB = ada • Hukum : KP = tidak ada, PB = BAKTI • Hedging bukan kegiatan spekulasi karena untuk melakukannya dibutuhkan pengetahuan yang memadai dan perhitungan yang cermat • Hedgers memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan dari risiko perubahan harga. Sedangkan speculator, memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan harga dapat mendatangkan keuntungan baginya