PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOCK DIENES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN (Penelitian Quasi Eksperimen pada Kelas II MI Al Hidayah Depok) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: SITA DWI JAYANTI NIM. 109018300094 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERISTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014/1435 H iv ABSTRAK SITA DWI JAYANTI, Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian, Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan alat peraga Block Dienes, dibanding dengan siswa yang menggunakan pembelajaran Konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Hidayah Depok dari tanggal 13 Januari sampai dengan 6 Februari tahun ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pegambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Instrument yang berupa tes uraian berjumlah 16 butir soal. Hasil perhitungan uji Hipotesis diperoleh harga thitung > ttabel (3,99 > 1,67), maka hipotesis nol (Ho) ditolak, sementara Ha diterima, dengan demikian bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga Block Dienes lebih besar dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kata kunci : Alat peraga Block Dienes, Hasil Belajar Matematika, Operasi Hitung Bilangan. iv ABSTRACT SITA DWI JAYANTI, The Effect of Block Dienes Against Outcomes of Mathematics Student Learning of Multiplication and Division, The Thesis, Teacher of Junior School Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Science, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta. This study aimed to determine wheter there is difference in learning outcomes between students mathematics using the Block Dienes and students who use conventional learning. Research conducted at MI Al Hidayah Depok, from Januari 13 to February 6 of the school year 2013/2014. The method used in this study was quasi experiment. Sampling was done by cluster random sampling. Instrument are provided in the form of objective test were 16 items about. The calculation results obtained by testing hypnotheses tcount price > ttable (3,99 > 1,67), the null hypothesis (Ho) is rejected, while Ha is received, so that mathematics learning outcomes of students who use the ... Block Dienes greater than the results of student learning using conventional learning. Keywords : the Block Dienes, The Result of Mathematics Learning, and the Count Numbers Operation. v KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis sembahkan kehadirat Illahi Rabbi yang menguasai setiap denyut nadi kehidupan. Atas kekuasaan-Nya, penulis bisa merampungkan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada yang mulia, baginda Nabi besar Muhammad SAW. Dengan kehadirannya di muka bumi ini, kita mendapatkan siraman keselamatan, dengan cahaya iman dan ilmu. Semoga di akhirat kelak kita mendapatkan syafaatnya. Perjalanan panjang penulis menempuh perkuliahan, akhirnya alhamdulillah dapat juga terselesaikan. Skripsi ini merupakan persyaratan akhir, sebagai tugas penulis selaku seorang mahasiswa. Dalam penyusunannya sudah barang tentu melibatkan dukungan dan peran serta banyak pihak, baik dukungan dalam bentuk moril dan materil. Untuk itu penulis dari hati yang terdalam ingin menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Ibu Nurlena, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Fauzan, M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang penuh dengan kesabaran dan keikhlasan membimbing selama masa perkuliahan. 3. Bapak Firdausi, S.Si Dosen Pembimbing yang penuh dengan kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. 5. Paling istimewa untuk kedua orang tuaku Ayahanda Sumarno dan Ibunda Rusiah yang telah memberikan dukungan secara moril dan materil. Berkat ketulusan dengan penuh kasih sayang dan motivasi mereka, penulis dapat vi menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi seperti sekarang ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan cinta yang mereka berikan kepada penulis. 6. Kepada kakak tercinta Mas Fiki dan adikku terganteng Zikri, yang membuat hidup lebih terasa sebagai hidup, dengan canda kita, tangis kita dan harapanharapan kita. 7. Kepada sahabat seperjuanganku; Husnul Rizqi, Anggi Palupi, Anggi Handini, Siti Fadillah, Naila Rizkiyah dan Riana Ulfah dan yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas persahabatannya dan untuk semua dukungan dan semangatnya, semua masukan yang menginspirasi. 8. Kepada semua teman-teman Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Angkatan 2009, kelas C dan konsentrasi Matematika. Terima kasih atas kebersamaannya, dukungan, bantuan dan motivasinya. Tiada hal terindah kecuali mengenang masa kita berjuang bersama di kampus. 9. Dan kepada semua orang yang menyayangiku yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas perhatiannya, bantuannya, motivasinya, dan do’anya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terima kasih juga untuk segala rasa sakit, sedih, kecewa, senang dan bahagia yang telah kalian berikan, terutama untuk mantan kekasihku, Muhammad Ivan Maulana Syafi’udin, yang telah memberikanku arti hidup dan hikmah dari semua yang telah terjadi. Sehingga penulis jadikan semua ini cambuk agar penulis dapat menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi dan lebih produktif dalam segala hal terutama fokus dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya, segala kebenaran hanya milik-Nya, semoga skripsi ini membawa manfaat bagi khalayak ramai dan akademisi dan senantiasa Allah membalas jasa kebaikan mereka di atas dengan balasan yang setimpal. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin. Jakarta, Mei 2014 Penulis (Sita Dwi Jayanti) vii DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................................iv ABSTRACT ............................................................................................................ v KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi DAFTAR ISI....................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .................................................................................................. x DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6 E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 F. Kegunaan Penelitian .................................................................................... 6 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................ 8 A. Deskripsi Teoritik ........................................................................................ 8 1. Kajian Teori Hasil Belajar Matematika ................................................. 8 a. Pengertian Matematika .................................................................... 8 b. Pengertian Belajar .......................................................................... 15 c. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 17 d. Pengertian Hasil Belajar Matematika ............................................ 18 e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika ...... 19 1) Faktor Internal .......................................................................... 19 2) Faktor Eksternal ....................................................................... 22 f. Bentuk Hasil Belajar Matematika ...................................................... 25 2. Kajian Teori Alat Peraga...................................................................... 28 a. Pengertian Alat Peraga ................................................................... 28 b. Syarat-syarat Alat Peraga ............................................................... 29 c. Kegunaan Alat Peraga .................................................................... 29 viii 3. Block Dienes ............................................................................................... 33 a. Pengertian Block Dienes ................................................................ 33 b. Cara Penggunaan Block Dienes ..................................................... 34 B. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................. 37 C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 39 D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 41 A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 41 B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 41 C. Variabel Penelitian ..................................................................................... 42 D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 42 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43 F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 45 G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 49 H. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 53 BAB IV HASIL PENELITIAN.......................................................................... 54 A. Deskripsi Data ............................................................................................ 54 B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis ........................................................ 59 C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ........................................................ 61 D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 65 A. Kesimpulan ................................................................................................ 65 B. Saran ................................................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68 ix DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Aplikasi Block Dienes Dalam Penjumlahan .......................................... 34 Tabel 2.2 Aplikasi Block Dienes Dalam Pengurangan .......................................... 35 Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 41 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ..................... 44 Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ........................................................ 47 Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ................................................................ 48 Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ..................................................................... 48 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen ................................................... 54 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen ....... 55 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Kelas Kontrol .......................................................... 56 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol ............. 57 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................................................ 58 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas ..................................... 60 Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................. 61 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t ..................................................... 62 x DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Ilustrasi Block Dienes ........................................................................ 33 Gambar 2.2 Aplikasi Block Dienes Dalam Perkalian ............................................ 36 Gambar 2.3 Aplikasi Block Dienes Dalam Pembagian ......................................... 36 Gambar 4.1 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen ........................................................... 56 Gambar 4.2 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol ................................................................. 58 xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................ 70 Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar .............................................. 189 Lampiran 3 Rubrik Penilaian ............................................................................... 191 Lampiran 4 Instrumen Uji Coba Tes Hasil Belajar ............................................. 195 Lampiran 5 Instrumen Post Test Hasil Belajar .................................................... 198 Lampiran 6 Rekapitulasi Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes .................... 201 Lampiran 7 Rekapitulasi Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes ................ 202 Lampiran 8 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes .......... 203 Lampiran 9 Rekapitulasi Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes ................. 204 Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Eksperimen ............................. 206 Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Kontrol ................................... 207 Lampiran 12 Perhitungan Uji Validitas Instrumen .............................................. 208 Lampiran 13 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen .......................................... 209 Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen .................................... 210 Lampiran 15 Perhitungan Daya Pembeda Instrumen .......................................... 211 Lampiran 16 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen .......... 213 Lampiran 17 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ................ 215 Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen .............................. 217 Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol .................................... 218 Lampiran 20 Perhitungan Uji Homogenitas ........................................................ 219 Lampiran 21 Perhitungan Uji Hipotesis .............................................................. 220 Lampiran 22 Tabel Nilai Kritis Liliefors ............................................................. 222 Lampiran 23 Tabel Nilai Kritis Distribusi F ........................................................ 223 Lampiran 24 Tabel Nilai Kritis Distribusi T ........................................................ 224 Lampiran 25 Nilai r Product Moment .................................................................. 225 xii 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf atau angkaangka. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya. Menurut Sudjana, “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa belajar dapat muncul dalam berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku seseorang”. Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar tampak dari perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pada mata pelajaran matematika seharusnya siswa memperoleh hasil belajar yang baik karena matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala bidang (terutama sains dan teknologi), dibanding dengan Negara lainnya yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subjek yang sangat penting. Atas dasar itu, pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, pendidikan matematika pada tingkat SD/MI, memegang peranan penting sebagai dasar penguasaan materi matematika pada jenjang berikutnya, karena apabila kemampuan dasar matematikanya tidak kuat akan terus terbawa hingga jenjang berikutnya. Materi matematika membutuhkan daya ingat dan daya nalar yang cukup. Oleh karena itu, matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit, menakutkan dan hanya siswa yang 1 2 berintelegensi yang tinggi yang bisa mempelajarinya. Padahal, matematika merupakan mata pelajaran wajib pada jenjang pendidikan dasar di Indonesia. Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat dalam segala bidang, semuanya tidak terlepas pada Matematika. Matematika dikenal sebagai ilmu dasar, pembelajaran matematika akan melatih kemampuan kritis, logis, analitis dan sistematis. Tetapi peran matematika tidak hanya sebatas hal tersebut, seperti bidang lain, seperti fisika, ekonomi, biologi tidak terlepas dari peran matematika dan perkembangan matematika itu sendiri. Namun, berdasarkan data PISA (Programme for International Student Assessment), menunjukkan bahwa rata-rata skor prestasi literasi matematika siswa Indonesia berada signifikan di bawah rata-rata internasional, yaitu 500. Untuk literasi matematika, Indonesia pada tahun 2000 berada di peringkat ke39 dengan skor 367 dari 43 negara, pada tahun 2003 berada di peringkat 38 dengan skor 360 dari 41 negara, pada tahun 2006 berada di peringkat ke 50 dengan skor 391 dari 57 negara,1 pada tahun 2009 berada di peringkat 61 dengan skor 371 dari 65 negara, dan terakhir pada tahun 2012 Indonesia menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara atau hanya lebih tinggi satu peringkat dari Peru dengan skor 375.2 Sama halnya dengan MI Al-Hidayah Depok, berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di MI Al-Hidayah, diperoleh informasi bahwa ternyata pemahaman konsep siswa tentang operasi hitung matematika pada MI Al-Hidayah tergolong rendah. Rendahnya pemahaman konsep siswa tersebut dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika adalah 63,6 dan merupakan nilai rata-rata terendah jika dibandingkan dengan 1 Tim PISA Indonesia, Survei Internasional PISA, (Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud, 2011), 28 April 2014, 7:51 WIB, (litbang.kemdikbud.go.id). 2 Doni Koesoema A, Indonesia Paling Bahagia, 28 April 2014, 7:56 WIB, (edukasi.kompas.com) 3 Bahasa Indonesia (67,5), Ilmu Pengetahuan Alam (71,4) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (76,1).3 Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika, diantaranya adalah pembelajaran yang diterapkan hampir semua sekolah cenderung text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran matematika yang cenderung abstrak, sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berfikir siswa, atau dengan kata lain pembelajaran yang kreatif. Seperti metode yang digunakan kurang bervariasi, tidak melakukan pengajaran bermakna, minimnya media/alat peraga dan proses belajar mengajar dianggap cenderung menempatkan siswa sebagai objek yang harus diisi dengan berbagai informasi dan bahan-bahan hafalan. Komunikasi terjadi satu arah, yaitu guru ke siswa melalui pendekatan ekspositori yang dijadikan sebagai alat utama dalam proses pembelajaran. Sebagai akibatnya motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan mekanistis sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Mengingat objek kajian matematika yang bersifat abstrak 4, berarti objek matematika tidak dapat ditangkap/diamati dengan panca indera. Dengan demikian, tidak mengherankan jika matematika tidak mudah dipahami oleh sebagian siswa SD/MI. Benda-benda pikiran yang bersifat abstrak tersebut dapat berasal dari benda-benda nyata yang sifatnya konkrit dengan melalui abstraksi dan idealisis. Dengan demikian hal yang abstrak tersebut dapat dikurangi keabstrakannya dengan menggunakan model-model benda konkrit. Perubahan paradigma pembelajaran ini menuntut perubahan proses pembelajaran dan hal lain termasuk berkaitan dengan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana seharusnya dirangsang agar pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat terlaksana secara optimal. Pada kenyataannya sebagian besar sarana dan prasarana pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia belum mendukung terlaksananya pembelajaran yang 3 Darjah, Wawancara, (Depok15 Nopember 2013). Esti Yuli Widayanti, dkk, Pembelajaran Matematika MI Ed. 1, (Learning Assistance Program for Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 1-9. 4 4 diinginkan. Kondisi saat ini menunjukkan banyak sekolah di Indonesia belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai baik dalam hal kuantitas dan kualitas sehingga khususnya dalam pembelajaran matematika itu sendiri harus ada sarana dan prasarana seperti alat peraga, komputer dan sebagainya. Salah satu tugas perkembangan anak usia 6-12 tahun adalah mengembangkan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung agar anak dapat memenuhi tuntutan masyarakat.5 Sesuai dengan sifat pelajaran matematika yang abstrak menjadi sifat matematika yang nyata (konkrit), misalnya pada materi tentang operasi hitung matematika yang di dalamnya mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang merupakan materi esensial yang harus dikuasai peserta didik sebab amat sering dijumpai terapannya dalam kehidupan sehri-hari. Maka penyampaian materi pelajaran matematika tersebut harus sesuai dengan tingkat intelektual siswa yaitu dengan sifat matematika yang nyata (konkrit) karena siswa sekolah dasar belum mampu untuk berfikir matematika yang bersifat abstrak. Sesuai dengan sifat materi pelajaran matematika yaitu menyangkut hal-hal yang abstrak maka belajar sambil melakukan kegiatan adalah cara belajar yang sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar yang baru memasuki tahap berpikir operasional konkrit, sebab berpikir logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dari obyek-obyek.6 Dengan kata lain penggunaan media (termasuk alat peraga) dalam pembelajaran matematika di SD memang diperlukan, karena sesuai dengan tahap berpikir anak. Dengan berbuat sesuatu dan merasakan sendiri maka banyak indera yang dipakai sehingga semakin efisien siswa dalam belajar. Karena siswa selain mendengar dan melihat tetapi juga meraba (menggunakan) alat peraga, maka siswa akan memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi, sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dan kreatif. Selain itu, alat peraga mempunyai peranan yang penting, baik guru maupun siswa, diantaranya dapat membantu siswa mempermudah memahami 5 Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 123. 6 Widayanti, loc. cit. 5 suatu konsep, membantu guru dalam proses belajar mengajar, memberi motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat, membantu siswa lebih aktif belajar dan dapat memupuk kerja sama antara guru dan siswa.7 Salah satu alat peraga yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep operasi hitung matematika yaitu alat peraga block logic dari Dienes. Selain membantu siswa mempelajari operasi hitung, block logic ini juga dapat digunakan siswa untuk memahami pengertian tentang banyak benda, mengurutkan banyak benda, dan nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan dan ribuan). Penggunaan alat peraga block logic atau yang lebih dikenal dengan block dienes diharapkan dapat menarik siswa untuk belajar matematika dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa terutama pada pokok bahasan operasi hitung matematika. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dianggap penting melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. 2. Metode mengajar guru yang konvensional. 3. Kurangnya kreatifitas guru dalam pembuatan media/alat peraga Matematika. 4. Minimnya fasilitas sekolah mengenai media pembelajaran Matematika. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada: 7 Jamzuri, dkk, Desain dan Pembuatan Alat Peraga IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 1.9 - 1.12. 6 1. Hasil belajar pada aspek kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman dan aplikasi. 2. Materi yang digunakan adalah materi kelas II SD/MI tentang operasi hitung matematika yang meliputi perkalian dan pembagian, pada: a. Standar Kompetensi: Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka b. Kompetensi Dasar: (1) Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka dan (2) Melakukan pembagian bilangan dua angka. D. Rumusan Masalah Adapun perumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi hitung matematika antara yang menggunakan alat peraga block dienes dengan yang tanpa menggunakan alat peraga? 2. Apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga block dienes lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan alat peraga? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka peneliti mempunyai tujuan: 1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi hitung matematika antara yang menggunakan alat peraga block dienes dengan yang tanpa menggunakan alat peraga. 2. Untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga block dienes lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan alat peraga. F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan bagi siswa, guru, sekolah dan semua pihak pembaca, antara lain: 7 a. Kegunaan bagi siswa Meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi hitung matematika. b. Kegunaan bagi guru 1. Dapat dijadikan acuan mengenai alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar matematika anak. 2. Dapat mendorong guru bahwa dengan menggunakan alat peraga kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan menyenangkan. c. Kegunaan bagi sekolah 1. Dapat menyediakan berbagai jenis alat peraga lainnya guna untuk meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Semakin banyak jenis alat peraga/media yang disediakan guru akan lebih mudah dalam mengajarkan materi ke siswa. d. Kegunaan bagi pembaca lainnya 1. Sebagai acuan untuk referensi penggunaan alat peraga dalam mengajarkan materi ke siswa. 2. Membuat, mendesain dan berinovasi untuk berkreatifitas menciptakan berbagai jenis alat peraga yang cocok untuk digunakan bagi siswanya. 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Kajian Teori Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Matematika Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD. Seorang guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya, hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya, yaitu matematika. Sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pengertian matematika karena pengetahuan dan pandangan masing-masing para ahli yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah bahasa numerik, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah metode berpikir logis, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, matematika adalah ratunya ilmu dan juga menjadi pelayan ilmu yang lain. Istilah “matematika” berasal dari kata Yunani “mathein” atau “manthenein” yang artinya “mempelajari”. Mungkin juga kata itu erat hubungannya dengan Sansekerta “medha” atau “widya” yang artinya ialah “kepandaian”, “ketahuan”, atau “intelegensi”. Kata “ilmu pasti” timbul sebagai terjemahan kata “wiskunde” dalam bahasa Belanda sewaktu panitia istilah bahasa Indonesia mulai bekerja di zaman Jepang. Besar sekali kemungkinannya bahwa kata “wis” telah ditafsirkan sebagai “pasti”, karena di dalam bahasa Belanda ada ungkapan “wis en zeker”. Memang “zeker” berarti “pasti”, tetapi “wis” di sini lebih dekat artinya ke “wis” dari “wisdom” dan “wissenschaft”, yang dengan demikian erat pula hubungannya dengan “widya”. Oleh 9 karena itu “wiskunde” sebenarnya harus diterjemahkan sebagai “ilmu tentang belajar” yang sesuai dengan arti “mathein” pada matematika. Selain itu penggunaan kata “ilmu pasti” untuk “mathematics” atau “wiskunde” seakan-akan membenarkan pendapat bahwa di dalam matematika semua hal sudah pasti dan tidak pernah dapat berubah lagi. Kalau kita ganti anggapan yang dijadikan landasan pembangunan sistem, berubah pulalah pembentukan sistem itu. Selain itu, di dalam matematika sering sekali kita membuat perkiraan dan pendugaan, terutama dalam analisis numerik dan di dalam statistika. Semua kesimpulan yang kita buat berdasarkan teori statistika sama sekali tidak pasti. Jadi, istilah “matematika” lebih tepat digunakan daripada “ilmu pasti”, karena memang benarlah, bahwa dengan menguasai matematika orang akan belajar mengatur jalan pemikirannya dan sekaligus belajar menambah kepandaiannya.8 Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubunganhubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan. Dapat dikatakan juga bahwa matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Semua ilmu pengetahuan sudah mempergunakan matematika, baik matematika sebagai pengembangan aljabar atau statistik. Philosophy modern juga tidak akan tepat bila pengetahuan tentang matematika tidak mencukupi. Banyak sekali ilmu-ilmu sosial yang sudah mempergunakan matematika sebagai sosiometri, psychometri, econometri, dan seterusnya. Hampir dapat dikatakan bahwa fungsi 8 Andi Hakim Nasoetion, Landasan Matematika, (Jakarta: PT. Bhratara Karya Aksara,1980), h. 12. 10 matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan”.9 1) Matematika Sebagai Bahasa Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya, yang merupakan perjanjian khusus untuk masalah yang sedang kita kaji. Tanpa itu matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati.10 Matematika adalah bahasa yang berusaha untuk menghilangkan sifat majemuk dan emosional dari bahasa verbal. Karena matematika mempunyai sifat yang jelas, spesifik, dan informatif dengan tidak menimbulkan konotasi yang tidak bersifat emosional. Matematika mempunyai kelebihan lain dibandingkan dengan bahasa verbal dan mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif.11 2) Matematika Sebagai Sarana Berfikir Deduktif Berfikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan pada premis-premis yang keberadaannya telah ditentukan. Secara deduktif matematika menemukan pengetahuan yang baru berdasarkan premis-premis tertentu. Pengetahuan yang ditemukan ini sebenarnya hanyalah konsekuensi dari pernyataanpernyataan ilmiah yang telah kita temukan sebelumnya. Dan dari beberapa premis yang telah kita ketahui kebenarannya dapat 9 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 186. Ibid., h. 188. 11 Ibid., h. 190. 10 11 ditemukan pengetahuan lainnya pembendaharaan ilmiah kita. yang dapat memperkaya 12 3) Matematika untuk Ilmu Alam dan Ilmu Sosial Dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam, matematika memberikan kontribusi yang cukup besar. Kontribusi matematika dalam perkembangan ilmu alam, lebih ditandai dengan penggunaan lambang-lambang bilangan untuk penghitungan dan pengukuran. Hal ini sesuai dengan objek ilmu alam, yaitu gejala-gejala alam yang dapat diamati dan dilakukan penelaahan yang berulang-ulang. Berbeda dengan ilmu sosial penelaahan yang kompleks dan yang memiliki objek sulit dalam melakukan pengamatan, di samping objek penelaahan yang tak berulang maka kontribusi matematika tidak mengutamakan pada lambanglambang bilangan. Adapun ilmu sosial dapat ditandai oleh kenyataan bahwa kebanyakan dari masalah yang dihadapinya tidak mempunyai pengukuran yang mempergunakan bilangan dan pengertian tentang ruang adalah sama sekali tidak relevan.13 Dari pengertian di atas terdapat beberapa perbedaan dari pengertian matematika yang dikemukakan sehingga tidak terdapat pengertian tunggal tentang matematika. Meskipun terdapat perbedaan pengertian matematika yang dikemukakan, namun dapat terlihat ciriciri khusus atau karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum. Beberapa karakteristik itu adalah:14 a) Memiliki objek kajian abstrak Objek dasar yang dipelajari dalam matematika adalah abstrak. Objek-objek itu merupakan objek pikiran yang meliputi fakta, konsep, operasi/relasi dan prinsip. Dari objek dasar itulah dapat disusun suatu pola dan struktur matematika. 12 Ibid., h. 192. Ibid., h. 193. 14 Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2000), h. 13. 13 12 Fakta (abstrak) berupa konvensi-konvensi yang diungkap dengan simbol tertentu. Simbol bilangan “3” secara umum sudah dipahami sebagai bilangan “tiga”. Konsep adalah idea abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengkategorikan sekumpulan objek atau peristiwa, serta menentukan apakah objek atau peristiwa tersebut merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Misalnya, bilangan genap diungkap dengan definisi bilangan yang merupakan kelipatan 2.15 Operasi (abstrak) adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan matematika lainnya. Sementara relasi adalah hubungan antara dua atau lebih elemen. Misalnya, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang kompleks, yang terdiri atas beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupun operasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan antara berbagai objek dasar matematika. Contoh dari prinsip, jika a dan b bilangan real maka berlaku a+b=b+a.16 b) Bertumpu pada kesepakatan Dalam matematika kesepakatan merupakan tumpuan yang amat penting. Kesepakatan yang amat mendasar askioma dan konsep primitif. Aksioma diperlukan untuk menghindarkan berputar-putar dalam pembuktian. Sedangkan konsep primitif diperlukan untuk menghindar berputar-putar dalam pendefinisian. Beberapa aksioma dapat membentuk suatu system aksioma, yang selanjutnya dapa menurunkan berbagai teorema. Dalam aksioma tentu terdapat konsep primitive 15 Ibid., h. 14. Ibid., h. 15. 16 13 tertentu. Dari satu atau lebih konsep primitif dapat dibentuk konsep baru melalui pendefinisian.17 Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika merupakan kesepakatan atau konvensi yang penting. Dengan simbol dan istilah yang telah disepakati dalam matematika maka pembahasan selanjutnya akan menjadi mudah dilakukan dan dikomunikasikan. Contoh, lambang bilangan 1, 2, 3, … adalah salah satu bentuk kesepakatan dalam matematika. Lambang bilangan itu menjadi acuan pada pembahasan matematika yang relevan. c) Berpola pikir deduktif Matematika sebagai ilmu hanya diterima pola pikir deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran “yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus”. Pola pikir deduktif didasarkan pada urutan kronologis dari pengertian pangkal, aksioma (postulat), definisi, sifat-sifat, dalil-dalil (rumus-rumus) dan penerapannya dalam matematika sendiri atau dalam bidang lain dan kehidupan sehari-hari.18 Contoh, bila seorang siswa telah belajar konsep operasi hitung matematika (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) kemudian ia dibawa ke situasi baru (jual beli) dan ia dapat mengaplikasikan operasi hitung matematika tersebut dalam kegiatan jual beli itu maka berarti siswa itu telah menerapkan pola pikir deduktif. d) Memiliki simbol yang kosong dari arti Dalam matematika terlihat banyak menggunakan simbol baik berupa huruf ataupun yang bukan berupa huruf. Rangkaian simbol-simbol ini dapat membentuk suatu model 17 Ibid., h. 16. Ibid. 18 14 matematika berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun geometrik dan sebagainya. Secara umum, simbol dan model matematika sebenarnya kosong dari arti. Artinya, suatu simbol atau model matematika tidak ada artinya bila tidak dikaitkan dengan konteks tertentu.19 Contoh, simbol x tidak ada artinya. Bila kemudian kita menyatakan bahwa x adalah bilangan bulat, maka x menjadi bermakna, artinya x mewakili suatu bilangan bulat. Pada model matematika x + y = 40, x dan y tidak berarti, kecuali bila kemudian dinyatakan konteks dari model itu. Misalnya, x dan y mewakili panjang suatu sisi bangun datar tertentu atau x dan y mewakili banyaknya barang jenis I dan II yang dijual di suatu toko. e) Memperhatikan semesta pembicaraan Karena simbol-simbol dan model-model matematika kosong dari arti, dan akan bermakna bila dikaitkan dengan konteks tertentu maka perlu adanya lingkup atau semesta dari konteks yang dibicarakan. Lingkup atau semesta dari konteks yang dibicarakan sering diistilahkan dengan nama semesta pembicaraan. Ada-tidaknya dan benar-salahnya penyelesaian permasalahan dalam matematika dikaitkan dengan semesta pembicaraan. Contoh, bila dijumpai model matematika 4x = 10, kemudian akan dicari nilai x, maka penyelesaiannya tergantung pada semesta pembicaraan. Bila semesta pembicaraannya himpunan bilangan bulat, maka tidak ada penyelesaiannya. Karena tidak ada bilangan bulat yang bila dikalikan 4 hasilnya 10. Bila semesta pembicaraannya bilangan rasional, maka penyelesaian dari permasalahan adalah x = 10 : 4 = 2,5.20 f) Konsisten dalam sistemnya 19 Ibid., h. 17. Ibid., h. 18. 20 15 Matematika memiliki banyak sistem. Sistem dibentuk dari prinsip-prinsip matematika. Tiap sistem dapat saling berkaitan namun dapat pula dipandang lepas (tidak berkaitan). Sistem yang dipandang lepas misalnya sistem yang terdapat dalam aljabar dan geometri. Tetapi dalam sistem aljabar sendiri terdapat sistem-sistem yang lebih kecil atau sempit dan antar sistem saling berkaitan. Dalam suatu sistem matematika berlaku hukum konsistensi dan ketaatazasan, artinya tidak boleh terjadi kontradiksi di dalamnya. Konsistensi ini mencakup dalam hal makna maupun nilai kebenarannya.21 Contoh, bila kita mendefinisikan konsep trapesium sebagai segiempat yang tepat sepasang sisinya sejajar maka kita tidak boleh menyatakan bahwa jajaran genjang termasuk trapesium. Karena jajaran genjang mempunyai dua pasang sisi sejajar. Berdasarkan beberapa pengertian tentang matematika yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang berasal dari hasil pemikiran intelektual manusia yang membutuhkan pembuktian-pembuktian dan merupakan bentuk dari simbol-simbol yang telah disepakati. Matematika merupakan respon yang timbul karena adanya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari tentang bilangan, bentuk, susunan besaran, konsep-konsep yang berhubungan, sehingga muncul aturan-aturan atau yang biasa dikenal oleh para siswa dengan istilah rumus. b. Pengertian Belajar Menurut pendapat tradisional, belajar hanyalah dianggap sebagai: Pengumpulan sejumlah ilmu saja, seperti yang dikemukakan oleh S. Nasution M.A. di dalam bukunya “Asas-asas Kurikulum” 21 Ibid. 16 sebagai berikut: “Menurut pendapat yang tradisional belajar itu hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan”.22 Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai: Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbullah pengertian baru, timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila dan emosional. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.23 Cronbach dalam bukunya Educational Psychology menyatakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan panca inderanya.24 Dalam pada itu Emesr R. Hilgard dalam bukunya Theories of Learning memberikan definisi belajar bahwa seseorang yang belajar kelakuannya akan berubah daripada sebelum itu. Jadi belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak.25 Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Lester D. Crow & Alice Crow sebagai berikut: “Belajar ialah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap”. Dalam definisi ini dikatakan bahwa seseorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar di sini merupakan “suatu proses” di mana guru terutama melihat apa 22 Roestiyah N.K, Didaktik Metodik, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986), h. 8. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h. 27. 24 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 231. 25 Abu Ahmadi, Teknik Belajar yang Efektif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), h. 14. 23 17 yang terjadi selama murid menjalani pengalaman edukatif, untuk mencapai sesuatu tujuan.26 Selanjutnya dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari hasil proses belajar sebelumnya.27 Dari beberapa definisi di atas maka kita dapatkan hal-hal pokok sebagai berikut: (a) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial), (b) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, (c) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).28 c. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar adalah tingkah laku yang dimiliki individu sebagai akibat dari proses belajar yang ditempuh. Hasil belajar yang dimaksud berupa perkembangan sikap dan kepribadian siswa yang sekaligus menjadi tujuan pengajaran yang ingin dicapai pada pokok bahasan studi tertentu yang sering dikaitkan dengan aspek kognitif, afektif, dan aspek psikomotorik. Untuk mengetahui apakah tujuan pengajaran suatu bidang studi sudah dicapai maka diadakan tes atau evaluasi. M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah hasil tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran 26 Roestiyah, op. cit., h. 8. Ahmadi, op. cit., h. 15. 28 Suryabrata, op. cit., h. 232. 27 18 yang diberikan oleh guru atau dosen kepada siswa dalam waktu tertentu”.29 Hasil belajar dan kecakapan kognitif mempunyai hirarki yang bertingkat-tingkat, yaitu: nformasi non verbal, informasi fakta dan pengetahuan verbal, konsep prinsip, pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi non verbal dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dipelajari dengan cara-cara mendengarkan orang lain dengan cara membaca. Semua itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip, kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah dan kreatifitas.30 Hasil belajar diri seseorang akan terlihat melalui kemampuankemampuan yang dimilikinya. S. Nasution menyatakan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga perubahan membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan dan penghargaan dalam diri pribadi individu yang belajar.31 d. Pengertian Hasil Belajar Matematika Menurut Gagne (dalam Muhammad Zainal Abidin, 8:2011) bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari matematika. 29 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009), h.3. 30 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 131. 31 S. Nasution, Didaktik Azas-azas Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1986), h. 38. 19 Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang matematika, belajar, dan hasil belajar, maka dapat dirangkai sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar matematika yaitu berupa pengetahuan, pengertian, pemahaman dan juga kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol, yang dapat dilihat dari kemampuan berpikir matematika dalam diri siswa yang bermuara pada kemampuan matematika sebagai bahasa dan alat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika 1. Faktor Internal a) Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya berada di bawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran.32 Di samping kondisi-kondisi tersebut, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera. Bahkan dikatakan oleh Aminuddin Rasyad, pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (five sense are the golden gate of knowledge). Artinya, kondisi pancaindera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam 32 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 24. 20 memperoleh pengetahuan mempermudah dalam atau memilih pengalaman dan akan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam proses belajar. b) Faktor Psikologis Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar. Intelegensi C.P. Chaplin mengartikan intelegensi sebagai (1) kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, (2) kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3) kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan, tidak terpisahkan satu dengan lainnya.33 Perhatian Menurut Slameto, perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada objek-objek yang dapat menarik perhatian iswa, bila tidak, maka perhatian siswa tidak akan terarah atau fokus pada objek yang sedang dipelajarinya. Minat dan bakat Minat diartikan oleh Hilgard sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. 33 Ibid., h. 26. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. 21 Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah melalui belajar dan berlatih.34 Motif dan motivasi Menurut Sardiman AM, kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dan menurut Aminuddin Rasyad, dalam setiap diri manusia pada umumnya mempunyai dua macam motif atau dorongan, yaitu motif yang sudah ada di dalam diri yang sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar, disebut intrinsic motive. Motif lainnya adalah motif yang datang dari luar diri, yakni karena ada pengaruh situasi lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motive. Atas dasar inilah dianjurkan kepada guru untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.35 Kognitif dan daya nalar Pembahasan mengenai hal ini meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya. pengalaman, Penginderaan kebiasaan dan itu dipengaruhi kebutuhan. oleh Kemampuan mempersepsi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain tidak sama meskipun mereka sama-sama dari sekolah yang sama, bahkan kelas yang sama. Ini ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman pelajar itu sendiri. Karena pengetahuan dan pengalaman akan memperkaya benaknya dengan perbendaharaan untuk memperkuat daya persepsinya.36 Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa 34 Ibid., h. 27. Ibid., h. 28. 36 Ibid., h. 29. 35 22 yang lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamannya di masa lampau. Berpikir oleh Jalaluddin Rakhmat dibagi dua macam, yakni berpikir autistik (autistic) dan berpikir relistik (realistic). Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melamun; fantasi, menghayal, wishful thinking, adalah contoh-contohnya. Berpikir realistik, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Dalam kebanyakan usaha pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru adalah berusaha untuk membawa para siswanya kepada pemahaman yang realistis. Dengan demikian, pemanfaatan media dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan daya nalar siswa.37 2. Faktor Eksternal a) Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya.38 Anak didik akan belajar lebih baik dalam keadaan udara yang segar. Dari kenyataan tersebut, orang cenderung akan lebih nyaman belajar ketika pagi hari, selain karena daya serap ketika itu tinggi. Begitu pula di lingkungan kelas, suhu dan udara harus diperhatikan agar hasil belajar memuaskan. Karena belajar dalam keadaan suhu panas, tidak akan maksimal. 37 Ibid., h. 31. Ibid., h. 32. 38 23 Lingkungan sosial baik yang berwujud maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Begitu pula dengan anak didik. Mereka tidak akan terlepas dari interaksi sosial. Sebagai contoh, interaksi di sekolah, baik sesama teman, guru dan sebagainya. Lalu, yang harus diperhatikan dalam lingkungan sosial ini adalah lingkungan dimana anak didik belajar. Misalkan sekolah diusahakan jauh dari keramaian, seperti pabrik, pasar, arus lalu lintas, bangunan dan sebagainya. Karena ini akan menyebabkan anak didik tidak berkonsentrasi dalam belajar.39 b) Faktor Instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaannya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, program, sarana dan fasilitas, dan guru.40 Kurikulum Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi apa yang harus guru sampaikan dalam pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu. Dan perencanaan tersebut termasuk dalam kurikulum, yang mana seorang guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. 39 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 178. Munadi, op. cit., h. 32. 40 24 Sehingga dapat diukur dan diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang dilaksanakan. Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar anak didik. Misalkan, jumlah tatap muka, metode, media, dan sebagainya harus dilakukan sesuai dengan kurikulum.41 Program Setiap sekolah mempunyai program pendidikan yang disusun untuk dijalankan untuk kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Perbedaan kualitas program pun akan membedakan kualitas pengajaran.42 Salah satu program yang dipandang harus dilakukan adalah program bimbingan dan penyuluhan. Karena program ini mempunyai andil besar dalam keberhasilan belajar anak di sekolah. Karena tidak sedikit anak yang mengalami kesulitan atau permasalahan dalam belajar. Dengan program bimbingan dan penyuluhan inilah anak didik akan bisa memecahkan apa yang menjadi permasalahannya. Program pengajaran yang dibuat tidak hanya berguna bagi guru, tetapi juga bagi anak didik. Bagi guru dapat menyeleksi perbuatan sendiri dan kata-kata atau kalimat yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Bagi anak didik dapat memilih bahan pelajaran atau kegiatan yang menunjang ke arah penguasaan materi seefektif dan seefisien mungkin.43 Sarana dan Fasilitas 41 Djamarah, op. cit., h. 180. Ibid., h. 181. 43 Ibid., h. 182. 42 25 Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jumlah ruang kelas pun harus menyesuaikan peserta didik. Karena jika anak didik lebih banyak dari pada jumlah kelas, akan terjadi banyak masalah, yang tentunya akan berpengaruh pada hasil belajar anak.44 Selain sarana, fasilitas pun tidak boleh diabaikan. Misalnya, perpustakaan. Lengkap tidaknya buku di sekolah tersebut akan menentukan hasil belajar anak didik. Selain itu fasilitas yang digunakan guru dalam pengajar pun harus diperhatikan. Misalkan media/alat peraga dan sebagainya. Karena ini akan memudahkan dalam pembelajaran.45 Guru Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Maka, kehadiran guru mutlak didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tanpa guru tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jangankan tanpa guru, kekurangan guru saja akan menjadi masalah.46 Tetapi harus diperhatikan juga guru yang seperti apa yang bisa menyukseskan belajar anak. Karena guru haruslah memenuhi syarat-syarat menjadi guru. Dia harus berpengetahuan tinggi, profesional, paham psikologi anak didik, dan sebagainya. Karena guru yang berkualitas, akan menentukan kualitas anak didik. f. Bentuk Hasil Belajar Matematika 44 Ibid., h. 183. Ibid., h. 184. 46 Ibid., h. 185. 45 26 Dalam taksonomi Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif (pengetahuan atau pemahaman), ranah afektif dan ranah psikomotorik.47 a) Tipe hasil belajar kognitif 1. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge) Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang sifatnya faktual, disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali seperti pengertian bilangan bulat dan bilangan cacah, rumus, dll. Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat, agar dapat dikuasai dengan baik sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman konsepkonsep lainnya. Ada beberapa cara untuk dapat menguasai atau menghafal, misalnya dibaca berulang-ulang menggunakan teknik mengingat. Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi pemahaman.48 2. Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention) Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep, yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis, tersirat dan tersurat, memperluas wawasan.49 Contoh, dalam soal 2-5 mengandung arti 2 yang dikurang dengan 5 sehingga menghasilkan nilai negatif bukan 5 dikurang 2 yang menghasilkan nilai positif. 3. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi) Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin 47 Sudjana, op. cit., h. 22. Ibid., h. 23. 49 Ibid., h. 24. 48 27 berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.50 Contoh, menerapkan operasi hitung matematika dalam kehidupan sehari-hari. 4. Tipe hasil belajar analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu. 5. Tipe hasil belajar sintesis Sintesis adalah penyatuan unsur-unsur atau bagianbagian ke dalam bentuk menyeluruh. Berpikir sintesis adalah berpikir divergen. Dalam berpikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Mensintesiskan unit-unit tersebar tidak sama dengan mengumpulkannya ke dalam satu kelompok besar. Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif.51 6. Tipe hasil belajar evaluasi Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.52 Dalam tipe hasil belajar evaluasi, lebih menekankan pada kemampuan menilai berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaan sesuatu. b) Tipe hasil belajar afektif 50 Ibid., h. 25. Ibid., h. 27. 52 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 5. 51 28 Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Hasil belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih banyak memberi tekanan pada bidang kognitif semata. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. c) Tipe hasil belajar psikomotorik Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill), kemampuan bertindak individu.53 Misalnya, mampu menggunakan alat peraga block dienes untuk melakukan operasi hitung. Ada 6 tingkatan keterampilan, yakni; (1) gerakan refleks, (2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, (3) kemampuan perseptual, (4) kemampuan di bidang fisik, (5) gerakan-gerakan skill, (6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive.54 2. Kajian Teori Alat Peraga a. Pengertian Alat Peraga Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka pencapaian tujuan belajar/pembelajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan belajar alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu memudahkan usaha untuk mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan. Menurut Estiningsih, alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari 53 konsep yang Sudjana, op. cit., h. 29. Ibid., h. 31 54 dipelajari. Dengan melihat, meraba dan 29 memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti konsep.55 Sebagai alat dalam pendidikan dan pembelajaran, alat mempunyai sifat sebagai berikut: 1) Kemampuan untuk meningkatkan persepsi; 2) Kemampuan untuk meningkatkan pengertian; 3) Kemampuan untuk meningkatkan transfer pengalihan belajar; 4) Kemampuan memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai; 5) Kemampuan untuk meningkatkan retesi (ingatan).56 b. Syarat-syarat Alat Peraga Menurut E.T. Ruseffendi ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga agar fungsi atau manfaat dari alat peraga tersebut sesuai dengan yang diharapkan dalam pembelajaran. 1) Sesuai dengan konsep matematika. 2) Dapat memperjelas konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman konsep matematika). 3) Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat). 4) Bentuk dan warnanya menarik. 5) Dari bahan yang aman bagi kesehatan peserta didik. 6) Sederhana dan mudah dikelola. 7) Ukuran sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik dari peserta didik. 8) Peragaan diharapkan menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta didik, karena alat peraga tersebut 55 Sukayati dan Agus Suharjana, Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam Pembelajaran di SD, (Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional PPPPTK Matematika, 2009), h. 6. 56 Iif Khoiru Ahmadi, M.Pd, Drs. Hendro Ari Setyono, Sofan Amri, S.Pd, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), h. 142. 30 dimanipulasi (dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dipasangkan dan sebagainya) agar peserta didik dapat belajar secara aktif baik secara individual maupun kelompok. 9) Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.57 c. Kegunaan Alat Peraga Pada proses pembelajaran, penggunaan alat peraga terbukti dapat membantu siswa memahami konsep matematika. Kelebihan penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika antara lain: a) Memberikan kemampuan berpikir matematika secara kreatif. Bagi sebagian anak, matematika tampak seperti suatu sistem yang kaku, yang hanya berisi simbol-simbol dan sekumpulan dalil-dalil untuk dipecahkan. Padahal sesungguhnya matematika memiliki banyak hubungan untuk mengembangkan kreatifitas. b) Mengembangkan sikap yang menguntungkan ke arah berpikir matematika. Suasana pembelajaran matematika di kelas haruslah sedemikian rupa, sehingga para peserta didik dapat menyukai pelajaran tersebut. Suasana semacam ini merupakan salah satu hal yang dapat membuat para peserta didik memperoleh kepercayan diri akan kemampuannya dalam belajar matematika melalui pengalaman-pengalaman yang akrab dengan kehidupannya. c) Menunjang matematika di luar kelas, yang menunjukkan penerapan matematika dalam keadaan sebenarnya. Peserta didik dapat menghubungkan pengalaman belajarnya dengan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan keterampilan masing-masing mereka dapat menyelidiki atau mengamati benda-benda di sekitarnya, kemudian mengorganisirnya untuk memecahkan suatu masalah. 57 E.T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua, Murid, Guru dan SPG (Alat Peraga, Permainan dan Laboratorium Matematika Sederhana), (Bandung: Tarsito, 1979), h. 2. 31 d) Memberikan motivasi dan memudahkan abstraksi. Dengan alat peraga diharapkan peserta didik lebih memperoleh pengalamanpengalaman yang baru dan menyenangkan, sehingga mereka dapat menghubungkannya dengan matematika yang bersifat abstrak. Dari tujuan di atas diharapkan dengan bantuan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memberikan permasalahan- permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan yang diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya itu harus didasarkan pada obyek yang menarik perhatian anak.58 Alat peraga mempunyai peranan penting, baik bagi guru maupun bagi siswa, antara lain: a. Membantu siswa mempermudah memahami suatu konsep Dengan alat peraga penjelasan guru mudah ditangkap dan mudah diingat kembali dibandingkan dengan bila penjelasan tanpa menggunakan alat peraga. Dengan alat peraga siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat, mencium, meraba dan merasa. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari rangsangan alat indera ini akan mudah diingat kembali dan lebih tahan melekat pada ingatan siswa. b. Membantu guru dalam proses belajar mengajar Saat bercerita mungkin guru menggunakan papan tulis sebagai tempat mencoret-coret sebagai pendukung keterangan, yang dimaksudkan untuk menggambarkan cerita. Tetapi tidak semua guru dapat menggambar dengan baik, walaupun sekadar gambar sketsa maka gambar yg dibuat guru mungkin malah tidak memberikan kejelasan lebih baik daripada keterangan yang telah diberikan guru. Oleh sebab itu, adanya alat peraga yang selalu 58 Sukayati, op. cit., h. 13. 32 tersedia akan sangat membantu guru dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dengan model yang telah tersedia pemanfaatan akan menjadi lebih efisien dan pengajaran menjadi lebih baik. c. Memberi motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat Menurut Piaget, ada dua jenis motivasi, motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi karena pengaruh dari luar, dan motivasi intrinsik yaitu motivasi yang datangnya dari dalam diri sendiri. Dalam proses pembelajaran, motivasi intrinsik memegang peranan penting karena berkaitan dengan usaha seseorang untuk memenuhi keinginannya. Jadi kepuasan atas keingintahuan dan minat merupakan motivasi intrinsik bagi aktivitas intelektualnya. Suatu cara yang baik untuk meningkatkan motivasi intrinsik ini adalah dengan menstimulasi keingintahuan, minat dan kesenangan dengan memberi siswa kesempatan untuk melakukan aktivitas yang sesuai untuk memenuhi kebutuhannya. Motivasi intrinsik biasanya tahan lama dan dapat diperkuat dari dalam dirinya sendiri, yang artinya makin banyak yang diperoleh (diketahui) makin banyak lagi yang ingin diketahuinya. Penggunaan alat peraga akan membuat siswa lebih tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan. Walaupun alat peraga hanya suatu tiruan atau gambaran dari benda aslinya, tetapi dengan alat peraga siswa mempunyai kesempatan melakukan aktivitasnya dibandingkan kalau ia hanya mendengarkan ceramah guru. Dengan alat peraga siswa akan didorong untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah yang dipelajarinya, rasa ingin tahu bertambah, dan akan menambah semangat belajar. d. Membantu Siswa Lebih Aktif Belajar Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar dimaksudkan agar siswa lebih mudah memahami konsep-konsep matematika yang dipelajarinya. Kemudahan untuk memahami 33 suatu konsep atau prinsip akan memberikan kepuasan tersendiri bagi siswa dan akan mendorong siswa untuk ingin tahu lebih lanjut, sehingga membuat siswa belajar lebih aktif. e. Memupuk Kerja Sama Guru dan Siswa Pembuatan alat peraga di sekolah tidak harus dilakukan oleh guru sendiri, tetapi dikerjakan bersama oleh siswa dan guru, biasanya guru membuat desain, dengan bimbingan guru siswa membuat alat peraga berdasarkan desain yang dibuat guru.59 3. Block Dienes a. Pengertian Block Dienes Block Dienes dikembangkan oleh seorang matematikawan dari Hungaria yang bernama Dr. Zoultan Paul Dienes. Block Dienes merupakan salah satu alat permainan yang digunakan sebagai media/alat bantu dalam pembelajaran aritmatika, baik itu penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun pembagian. Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk konkrit akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa benda-benda atau obyek-obyek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika. Alat peraga ini berfungsi untuk mengajarkan konsep atau pengertian tentang banyak benda, membandingkan dan mengurutkan banyak benda, nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan) serta operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan 59 Jamzuri, dkk, Desain dan Pembuatan Alat Peraga IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 1.9 - 1.12. 34 pembagian sesuai jenjang kelas. Block Dienes terdiri dari potonganpotongan sebagai berikut.60 satuan puluhan ratusan ribuan Gambar 2.1 : ilustrasi block dienes b. Cara Penggunaan Block Dienes Penelitian ini menggunakan Block Dienes untuk materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, proses penggunaannya sebagai berikut:61 1. Penjumlahan Proses dalam operasi penjum lahan dengan mengg unakan Block Dienes adalah dengan menjumlahkan atau menggabungkan setiap unit pada setiap nilai tempatnya. Jika nilai tempat satuan telah mencapai 10 unit puluhan dapat diganti dengan 1 unit puluhan, 60 Ruseffendi, op. cit., h. 9. Sukayati, op. cit., h.20 61 35 begitu juga dengan nilai tempat puluhan, bila telah mencapai 10 unit puluhan dapat diganti dengan 1 unit ratusan. Contoh: 125 + 246 = …. Tabel. 2.1 Aplikasi Block Dienes dalam Penjumlahan Ratusan Puluhan Satuan 2. Pengurangan Sebaliknya, penggunaan Block Dienes dalam operasi pengurangan bilangan tiga angka dilakukan dengan melepaskan bagian dari unit-unit ratusan maupun unit puluhan. Contoh: 353 – 247 =…. Tabel 2.2 Aplikasi Block Dienes dalam Pengurangan Ratusan Puluhan Satuan 36 3. Perkalian Penggunaan Block Dienes dalam perkalian yaitu dengan cara membuat alat bantu berupa bagan cartesius pada kuadran I, bagan ini berfungsi untuk meletakan blok-blok yang melambangkan bilangan yang dikalikan maupun bilangan pengali adalah dengan cara meletakkan bilangan yang dikalikan pada sumbu Y sesuai dengan nilai tempatnya yaitu secara berturut-turut ratusan, puluhan, satuan dari bawah ke atas dan bilangan pengali pada sumbu Y sesuai dengan nilai tempatnya yaitu secara berturut-turut ratusan, puluhan, dan satuan dari kiri ke kanan dan hasilnya adalah blok pada kuadran I. Contoh: 15 x 8 = …. 37 Gambar 2.2 : aplikasi blok dienes dalam perkalian 4. Pembagian Hampir sama dengan perkalian pada pembagian penggunaan Block Dienes diperlukan papan pembantu berupa bagan cartesius hanya saja pada pembagian bilangan yang dibagi diletakkan pada kuadran I pada bagan tersebut sesuai dengan nilai tempatnya sedangkan bilangan pembaginya diletakkan pada sumbu X dan hasilnya adalah banyaknya baris pada sumbu Y. Contoh: 84 : 12 = …. Gambar 2.3 : Aplikasi block dienes dalam pembagian B. Hasil Penelitian Yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis, diantaranya sebagai berikut: i. Hasil penelitian oleh Endri Setiawan Ali S dengan judul skripsi: “Pengaruh Penggunaan Media Block Dienes Terhadap Minat Belajar Matematika Pada Siswa Sma Muhammadiyah 8 Ciputat”. Berdasarkan penelitian tersebut, Endri Setiawan Ali S menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat minat belajar matematika siswa antara siswa yang diberi 38 media konvensional pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Hal ini ditandai dengan rata-rata skor minat kelas eksperimen yaitu 72 sedangkan rata-rata skor minat kelas kontrol yaitu 67,83, meskipun kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol masih pada tingkat minat sedang. Hal ini diperkuat dengan menggunakan uji Mann-Whitney yang menghasilkan ZH < -1,645 yang mengakibatkan tolak H0 yang berarti terdapat perbedaan tingkat minat belajar matematika siswa antara siswa yang diberi media pembelajaran Block Dienes dengan siswa yang diberi media pembelajaran konvensional, sehingga dapat dikatakan penggunaan media Block Dienes dalam pembelajaran matematika pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dapat mempengaruhi minat belajar matematika siswa.62 ii. Hasil penelitian oleh Abdul Hadi Alfirdausi dengan judul skripsi: “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Kotif (Koin Positif Negatif) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Berdasarkan penelitian tersebut, Abdul Hadi Alfirdausi menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga Kartu KOTIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Syamsul Huda Ciganjur Jakarta Selatan pada materi operasi hitung bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen sebesar 68 dengan rentangan nilai dari 41 sampai 86, simpangan baku 10,74 dan varians 115,4. Sedangkan untuk kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan ekspositori diperoleh nilai rata-rata sebesar 62,56 dengan rentangan nilai 41 sampai 86, simpangan baku 11,68 dan varians 136,4. Selanjutnya perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05 dan db = 61, maka pada thitung diperoleh 1,978 dan ttabel sebesar 1,68. Hal ini menjelaskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Berarti hasil belajar matematika siswa 62 Endri Setiawan Ali S, “Pengaruh Penggunaan Media Block Dienes Terhadap Minat Belajar Matematika Pada Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 59, tidak dipublikasikan. 39 yang menggunakan alat peraga kartu KOTIF lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan kartu KOTIF.63 iii. Hasil penelitian oleh Muhammad Ali dengan judul skripsi: “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Timbangan Bilangan Terhadap Pemahaman Konsep Perkalian Dan Pembagian Bilangan”. Berdasarkan penelitian tersebut, Muhammad Ali menyimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa di kelas kontrol. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 71,71 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 62,06. Selanjutnya dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 2,63 dan ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel (2,63 > 1,67), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, penggunaan alat peraga timbangan bilangan memberikan pengaruh nyata terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan pembagian bilangan.64 Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan ketiga penelitian di atas. Penelitian Endri Setiawan menguji tentang minat belajar siswa sedangkan pada penelitian ini akan menguji tentang hasil belajar matematika siswa walau media yang digunakan itu sama yaitu menggunakan block dienes. Selain itu, penelitian Endri Setiawan menggunakan block dienes untuk mengukur siswa SMA pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Sedangkan pada penelitian ini akan menggunakan block dienes untuk siswa kelas II SD pada pokok bahasan perkalian dan pembagian. Pada penelitian yang kedua, terdapat perbedaan pada media yang digunakan. Penelitian Abdul Hadi menggunakan Kartu Kotif untuk mengukur hasil belajar siswa pada pokok bahasan operasi hitung matematika. Perbedaan pada penelitian ketiga yang dilakukan oleh Muhammad Ali terletak pada media yang digunakan dan variabel yang diuji. Penelitian Muhammad Ali 63 Abdul Hadi Alfirdausi, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Kotif (Koin Positif Negatif) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 65, tidak dipublikasikan. 64 Muhammad Ali, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Timbangan Bilangan Terhadap Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 83, tidak dipublikasikan. 40 menggunakan alat timbangan untuk mengukur pemahaman konsep siswa sedangkan penelitian ini menggunakan alat peraga block dienes untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Namun memiliki persamaan dengan penelitian Muhammad Ali yaitu terletak pada pokok bahasan yang digunakan yaitu perkalian dan pembagian. C. Kerangka Berpikir Pada tahapan usia anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang dipikirkan oleh anak masih terbatas pada benda-benda konkret yang dapat dilihat dan diraba. Oleh karena itu, kesulitan pada pembelajaran matematika dikarenakan adanya upaya untuk mengajarkan kepada anak yang masih berada pada tahapan operasi konkret dengan materi yang abstrak. Materi yang abstrak dapat menghambat proses belajar anak, harus diatasi dengan menggunakan media/alat peraga yang dapat mempermudah anak untuk belajar. Guru dalam hal ini dapat menggunakan alat peraga sebagai solusinya. Penggunaan alat peraga akan membuat siswa lebih tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan. Walaupun alat peraga hanya suatu tiruan atau gambaran dari benda aslinya, tetapi dengan alat peraga siswa mempunyai kesempatan melakukan aktivitasnya dibandingkan kalau ia hanya mendengarkan ceramah guru. Dengan alat peraga siswa akan didorong untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah yang dipelajarinya, rasa ingin tahu bertambah, dan akan menambah semangat belajar. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar dimaksudkan agar siswa lebih mudah memahami konsep-konsep matematika yang dipelajarinya. Kemudahan untuk memahami suatu konsep atau prinsip akan memberikan kepuasan tersendiri bagi siswa dan akan mendorong siswa untuk ingin tahu lebih lanjut, sehingga membuat siswa belajar lebih aktif. Alat peraga yang bermanfaat bagi siswa dapat merangsang berfikir siswa dan mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan terutama dalam berhitung, melatih konsentrasi, dan 41 mengaktifkan siswa. sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar. Alat peraga block dienes diharapkan dapat menciptakan matematika menjadi lebih konkret dan memotivasi siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Block Dienes merupakan alat peraga yang mengandung permainan yang memiliki aturan. Dalam penelitian ini, block dienes dimodifikasi sedemikian rupa agar tampak lebih menarik, memiliki warna yang cerah, aman digunakan, agar siswa lebih tertarik dalam belajar dan tujuan pembelajaran matematika yaitu pada pokok bahasan operasi hitung matematika dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut di atas, ada keterkaitan antara penggunaan alat peraga block dienes terhadap hasil belajar matematika siswa. Dengan demikian diduga penggunaan alat peraga block dienes dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir seperti yang dikemukakan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi hitung matematika yang menggunakan alat peraga block dienes lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan alat peraga. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah Depok yang beralamat di Rawadenok, Kel. Rangkapan Jaya Baru, Kec. 42 Pancoranmas, kota Depok. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tanggal 13 Januari – 17 Februari 2014 sebanyak 12 kali pertemuan. B. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Dalam pelaksanaan ini, sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Yang dipilih sebagai kelompok eksperimen adalah kelas II B yang berjumlah 35 siswa dan kelas II A yang berjumlah 37 siswa sebagai kelompok kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar dengan menggunaan alat peraga block dienes, sedangkan kelas kontrol yaitu kelas yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Pada desain ini tidak menggunakan pretest-posttest, namun hanya melihat tes akhir (two group randomized subjek post test only).65 Adapun desain penelitian digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pre Test Treatment Post Test Kelas (Test Awal) (Perlakuan) (Tes Akhir) RE - XE Y RK - XK Y Keterangan: RE = Kelompok eksperimen RK = Kelompok kontrol XE = Perlakuan pada kelompok eksperimen 41 XK = Perlakuan pada kelompok kontrol Y = Test akhir yang sama pada kedua kelompok 65 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.121. 43 Pada pelaksanaannya, penulis terlibat langsung dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, serta menarik suatu kesimpulan dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, sebelum memberikan tes akhir penulis mengajarkan kembali konsep perkalian dan pembagian dengan menggunakan alat peraga blok dienes pada kelas eksperimen. Pada tahap akhir peneliti memberikan soal posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.66 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel : 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas (Independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah alat peraga Block Dienes. 2. Variabel Terikat (Y) Variable terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. D. Populasi dan Sampel Populasi adalah semua anggota kelompok yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.67 Populasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu populasi target dan populasi terjangkau. 1. Populasi Target Populasi target adalah populasi yang direncanakan dalam penelitian. Populasi target dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa MI Al Hidayah Depok yang ada pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. 66 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, Agustus 2006), Cet. Ke-13, h. 96. 67 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rodakarya, 2010), cet. Ke-6, h. 251. 44 2. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau adalah populasi yang dapat ditemui. Populasi terjangkau dalam penelitian ini yaitu siswa MI Al Hidayah Depok kelas II yang ada pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data disebut sampel.68 Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling,69 yaitu teknik pengambilan sampel secara acak berdasarkan kelaskelas yang sudah ada. Penentuan sampel dilakukan dengan memilih dua kelas dari tiga kelas yang memiliki kesamaan karakter, baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen sebanyak 35 siswa yang berasal dari kelas II B dengan menggunakan alat peraga Block Dienes, sedangkan kelas yang terpilih sebagai kelas kontrol sebanyak 37 siswa adalah kelas II A dengan menggunakan pembelajaran konvensional. E. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar siswa dalam belajar matematika. Data tersebut diperoleh dari penilaian tes hasil belajar. Ter hasil belajar matematika ini merupakan tes tulis yang berbentuk tes uraian. Materi tes yang diberikan kepada siswa mencakup pokok bahasan operasi hitung bilangan yang berupa perkalian dan pembagian. Tes tersebut diberikan pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen sebagai kelompok yang diberi pengajaran dengan alat peraga blok dienes dan kelompok kontrol sebagai kelompok yang tidak diberi pengajaran dengan alat peraga. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa 68 Sugiyono, op.cit., h. 118. Syaodih, op.cit., h. 253. 69 45 No. 1 Kompetensi Dasar Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan dua angka 2 Melakukan pembagian bilangan dua Tingkat Kemampuan Indikator Pembelajaran No. Butir Soal Jumlah Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian Mengubah perkalian ke dalam bentuk Pengetahuan penjumlahan berulang Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka Pemahaman Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka Menyelesaika n masalah sehari-hari Penerapan yang melibatkan perkalian Menafsirkan gambar ke Pengetahuan dalam bentuk pembagian Bentuk Soal Essay 1, 2 2 3 1 4 1 9a 1 9b, 9c 2 11, 12 2 Essay 5, 6 2 46 angka Pemahaman Penerapan Jumlah Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian Membagi bilangan satu angka Membagi bilangan dua angka Menyelesaika n masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian 7 1 8 1 10a 1 10b, 10c 2 13, 14 2 18 F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes hasil belajar matematika. Tes hasil belajar matematika ini berupa test objektif dalam bentuk uraian. Instrumen terlebih dahulu diujicobakan sebelum digunakan untuk memperoleh data. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas dan reliabilitas instrumen. 1. Pengujian Validitas Salah satu ciri tes itu baik adalah apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid atau sahih. Validitas yang digunakan pada instrument ini adalah dengan menggunakan 47 validitas isi dan validitas perbutir soal dengan menggunakan rumus product moment, dari Pearson dengan angka kasar yaitu:70 ∑ √* ∑ (∑ )(∑ ) (∑ ) +* ∑ (∑ ) + Keterangan: = koefisien korelasi. N = banyaknya siswa. X = skor butir soal. Y = skor total. Hasil perhitungan dengan koefisien korelasi (rhitung) dapat dihubungkan dengan tabel r hasil korelasi product moment. Jika rhitung < rtabel maka butir soal tidak valid, jika rhitung > rtabel maka dikatakan valid. Dalam penelitian ini, soal yang diujicobakan sebanyak 18 butir soal bentuk uraian. Setelah dilakukan ujicoba instrumen dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 16 butir soal yang valid sedangkan butir soal yang tidak valid yaitu butir nomer 8 dan 9a. (Lihat lampiran 6) 2. Pengujian Reliabilitas Selain harus memenuhi persayaratan validitas, sebuah tes juga harus memiliki reliabilitas. Reliabilitas didefinisikan sebagai konsistensi suatu tes. Reliabilitas instrument hasil belajar matematika pada penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.71 ( )( ∑ ) Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Ʃ σb2 = jumlah varians skor tiap-tiap item 70 Arikunto, op.cit., h. 146. Ibid., h. 171. 71 48 Σ12 = varians total Kriteria derajat reliabilitas yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas Nilai r11 Interpretasi r11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah 0,40 ≤ r11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang 0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi 0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen diperoleh tingkat r11 sebesar 0,85, maka tes tersebut memiliki reliabilitas sangat tinggi. (Lihat lampiran 7) 3. Pengujian Taraf Kesukaran Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap item soal apakah mudah, sedang atau sukar. Rumus yang digunakan adalah:72 Ʃ Keterangan: p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran Ʃx = banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimum N = jumlah peserta teks Maks = skor maksimal yang dicapai tiap butir Kriteria indeks kesukaran adalah sebagai berikut:73 Tabel. 3.4 72 Sumarna Surapranata, Analisis Validitas Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 12. 73 Ibid., h. 21. 49 Klasifikasi Indeks Kesukaran Nilai Interpretasi 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Dari perhitungan uji taraf kesukaran butir soal yang valid diperoleh 3 soal dengan kriteria mudah dan 13 butir soal dengan kriteria sedang. (Lihat lampiran 8) 4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda tiap butir-butir soal ditentukan dengan rumus:74 Keterangan: D = Daya pembeda PA = tingkat kesukaran kelompok atas PB = tingkat kesukaran kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:75 Tabel. 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai Interpretasi < 0,00 Sangat jelek 0,20 – 0,39 Cukup 0,40 – 0,69 Baik 0,70 – 1,00 Baik sekali Berdasarkan hasil perhitungan untuk uji daya pembeda butir soal yang valid diperoleh 1 butir soal dengan kriteria jelek, 7 butir soal dengan kriteria cukup, 7 butir soal dengan kriteria baik dan 1 butir soal dengan kriteria sangat baik. (Lihat lampiran 15) 74 Ibid., h. 32. Arikunto, op.cit., h.218. 75 50 G. Teknik Analisis Data Untuk mendapatkan hipotesis penelitian dari data yang diperoleh maka terlebih dahulu dilakukan analisi terhadap data yang diperoleh. Teknik analisis data yang akan dipakai adalah uji perbedaan 2 rata-rata dengan uji-t karena varian populasi tidak diketahui. Sebelum menghitung uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sample yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji liliefors.76 Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:77 1) Menentukan hipotesis H0 : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2) Urutkan data sample dari yang terkecil hingga yang terbesar dan tentukan rata-rata data tersebut dengan mengelompokkan nilai yang sama 3) Menentukan nilai Z dari masing-masing data dengan rumus: ̅ Keterangan: Xi : Data tunggal ̅ : Rata-rata data tunggal : Simpangan baku data tunggal 4) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z tersebut dengan f(Z) dengan aturan: Jika Z > 0 maka f(Z) = 0,5 + nilai tabel Jika Z < 0 maka f(Z) = 1 – (0,5 + nilai tabel 76 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466. Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010), h. 107. 77 51 Atau dari Ms. Excel dengan menekan NORMSDIST pada fungsi statistical. 5) Hitung frekuensi komulatif dari masing-masing nilai Z sebut dengan S(Z). 6) Tentukan nilai L0 dengan rumus yang paling besar dan bandingkan dengan nilai Lt dari tabel Liliefors. 7) Kriteria pengujian: Jika L0 > Lt, maka tolak Ho Jika Lo < Lt, maka terima Ho b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan uji homogenitas dua varian, dimaksud untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas yang digunakan yaitu uji Fisher,78 dengan rumus sebagai berikut: 1) Tentukan hipotesis 2) Bagi data menjadi dua kelompok 3) Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok 4) Tentukan Fhitung dengan rumus: dimana ∑ ( (∑ ) ) 5) Tentukan taraf signifikan (α) 6) Tentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) 7) Hitung Ftabel dengan rumus: 78 Ibid., h.249 52 ( ) 8) Tentukan kriteria pengujian a. Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen. b. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen. 2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan uji normalitas dan uji homogentitas, apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t.79 Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan alat peraga blok dienes terhadap hasil belajar siswa yang tidak menggunakan alat peraga pada pokok bahasan perkalian dan pembagian pada anak kelas 2 MI/SD. Langkah-langkah pengujian hipotesis: a. Merumuskan hipotesis H0 : μ1 ≤ μ2 H1 : μ1 > μ2 b. Menentukan uji statistik 1) Jika data berdistribusi normal dan varians populasi heterogen: ̅ Rumus t: ̅ thitung = √ 2) Jika data berdistribusi normal dan varians populasi homogen: ̅ Rumus t: thitung = √ dimana: 79 Ibid., h.239. ̅ 53 Sgab = √ ( ) ( ) Keterangan: ̅ = rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen ̅ = rata-rata hasil belajar kelompok kontrol n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen n2 = jumlah sampel kelompok kontrol S12 = varians kelompok eksperimen S22 = varians kelompok kontrol c. Menentukan taraf signifikansi Tingkat signifikansi yang diambil dalam penelitian adalah dengan kebebasan α = 0,05. d. Menentukan kriteria pengujian Untuk menentukan kriteria pada pengolahan data dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan antara thitung dan ttabel. e. Pengambilan kesimpulan Jika hasil operasi perhitungan pada poin (d) ternyata: 1) thit ≤ harga ttabel, maka terima H0 2) thit > harga ttabel, maka tolak H0 H. Hipotesis Statistik Adapun kriteria pengujian untuk uji-t ini adalah sebagai berikut:80 H0 : μ1 = μ2 H1 : μ1 > μ2 Keterangan: μ1 : rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga blok dienes. 80 Sudjana, op.cit., h.243 54 μ2 : rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional Taraf signifikan yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat keyakinan 95% dan α = 5% Kriteria pengujian: “Tolak H0, jika thitung ttabel, dalam hal lain H0 diterima”. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MI Al Hidayah Depok. Pada penelitian ini digunakan dua kelas sampel. Kelas II-A sebagai kelas kontrol yang diajar dengan pendekatan pembelajaran ekspositori, sedangkan kelas II-B sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan alat peraga block dienes. 55 Sehingga pada akhir pembelajaran kedua kelompok diberikan post test yang digunakan untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki hasil belajar yang lebih baik. Proses penelitian ini dilakukan selama dua belas kali pertemuan. Pada proses pembelajaran kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan alat peraga block dienes sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan alat peraga block dienes. Deskripsi data hasil belajar matematika pada materi perkalian dan pembagian bilangan dengan menggunakan alat peraga block dienes dan pendekatan Ekspositori disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram dan poligon berikut ini. 1. Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Block Dienes (Kelas Eksperimen) Data statistik tes hasil belajar yang diperoleh dari 35 siswa pada kelas eksperimen, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Statistik Hasil Tes Akhir Nilai terendah 40 Nilai tertinggi 100 Rentangan 60 Nilai rata-rata (Mean) 70,46 Nilai tengah (Median) 69,7 Nilai yang sering muncul (Modus) 70,35 Varians 365,96 Simpangan baku 54 19,13 Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas eksperimen mempunyai nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 70,46. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 69,7, modus 70,35 dan simpangan baku 19,13. 56 Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen Nilai Frekuensi Interval fi f relative fk + % fk + fk - % fk - 40 – 48 6 17,1 35 100 6 17,1 49 – 57 5 14,3 29 82,9 11 31,4 58 – 66 4 11,4 24 68,6 15 42,9 67 – 75 7 20 20 57,1 22 62,9 76 – 84 3 8,57 13 37,1 25 71,4 85 – 93 4 11,4 10 28,6 29 82,9 94 – 102 6 17,1 6 17,1 35 100 Jumlah 35 100 belajar kelas Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil eksperimen di atas, terdapat 15 siswa atau 42,9 % yang memperoleh data di bawah interval rata-rata dan ada 13 siswa atau 37,1 % yang memperoleh data di atas interval rata-rata. Sedangkan jumlah siswa yang berada pada interval rata-rata sebanyak 7 siswa atau 20 %. Secara visual, hasil belajar matematika yang menggunakan alat peraga block dienes disajikan dalam histogram dan poligon berikut. 57 8 7 FREKUENSI 6 5 4 3 2 1 0 40 - 48 49 - 57 58 - 66 67 - 75 76 - 84 85 - 93 94 - 102 NILAI Gambar 4.1 : Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen 2. Hasil Belajar Matematika Siswa Tanpa Alat Peraga Block Dienes (Kelas Kontrol) Data statistik tes hasil belajar yang diperoleh dari 37 siswa pada kelas kontrol, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Kelas Kontrol Statistik Hasil Tes Akhir Nilai terendah 23 Nilai tertinggi 82 Rentangan 59 Nilai rata-rata (Mean) 53,65 Nilai tengah (Median) 56,81 Nilai yang sering muncul (Modus) 63 Varians 270,46 Simpangan baku 16,45 58 Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas kontrol mempunyai nilai terendah 23 dan nilai tertinggi 82 dengan ratarata 53,65. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 56,81, modus 63 dan simpangan baku 16,45. Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol Nilai Frekuensi Interval fi f relatif fk- %fk- fk+ %fk+ 23 – 31 4 10,8 37 100 4 10,8 32 – 40 5 13,5 33 89,2 9 24,3 41 – 49 5 13,5 28 75,7 14 37,8 50 – 58 6 16,2 23 62,2 20 54,1 59 – 67 8 21,6 17 45,9 28 75,7 68 – 74 5 13,5 9 24,3 33 89,2 75 – 83 4 10,8 4 10,8 37 100 Jumlah 37 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar kelas kontrol di atas, terdapat 14 siswa atau 37,8 % yang memperoleh data di bawah interval rata-rata dan ada 17 siswa atau 45,9 % yang memperoleh data di atas interval rata-rata. Sedangkan jumlah siswa yang berada pada interval rata-rata sebanyak 6 siswa atau 16,2 %. Secara visual, hasil belajar matematika yang menggunakan alat peraga block dienes disajikan dalam histogram dan poligon berikut. 59 9 8 FREKUENSI 7 6 5 4 3 2 1 0 23 - 31 32 - 40 41 - 49 50 - 58 59 - 67 68 - 74 75 - 83 NILAI Gambar 4.2: Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol Untuk lebih memperjelas perbedaan hasil tes antara kelas ekperimen dan kelas kontrol, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kontrol Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai terendah 40 23 Nilai tertinggi 100 82 Mean ( ̅ ) 70,46 53,65 Median (Me) 69,7 56,8 Modus (Mo) 70,35 63 Varians (S2) 365,96 270,46 Simpangan baku (σ) 19,13 16,45 60 Berdasarkan data hasil belajar matematika siswa pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian pada Tabel 4.5, kelompok eksperimen yang menggunakan alat peraga block dienes diperoleh rentangan nilai dari 40 sampai 100 dengan nilai rata-rata 70,46, simpangan baku 19,13 dan varians 365,96. Sedangkan untuk kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan ekspositori diperoleh rentang nilai 23 sampai 82 dengan nilai rata-rata 53,65, simpangan baku 16,45 dan varians 270,46. B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis dengan uji-t. untuk dapat melakukannya perlu dipenuhi asumsi-asumsi atau persyaratan untuk analisis tersebut. Pengujian persyaratan analisis dilakukan sebelum data dianalisis lebih lanjut. Persyaratan analisis yang dimaksud adalah normalitas data dan homogenitas varians. Pengujian kedua asumsi adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas, dalam penelitian ini penulis menggunakan uji Liliefors. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil pengujian kelas eksperimen untuk n = 35, α = 0,05, diperoleh Lhitung = 0,115 dan dari tabel nilai kritis uji liliefors diperoleh nilai Ltabel = 0,1498. Karena Lhitung < Ltabel (0,115 < 0,1498), maka H0 diterima, artinya data yang terdapat pada kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 61 b. Uji Normalitas Kelas Kontrol Dari hasil pengujian kelas kontrol,untuk n = 37 dan α = 0,05 diperoleh Lhitung = 0,076 dan dari tabel nilai kritis uji liliefors diperoleh nilai Ltabel = 0,1457. Karena Lhitung < Ltabel (0,076 < 0,1457) maka H0 diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi normalitas dipenuhi. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji normalitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Jumlah Sampel Lhitung Ltabel α = 0,05 Eksperimen 35 0,115 0,1498 Kontrol 37 0,076 0,1457 Karena Kesimpulan Populasi berdistribusi normal Populasi berdistribusi normal Lhitung pada kedua kelas kurang dari Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai varians kelas eksperimen adalah 365,961 dan varians kelas kontrol adalah 270,456. Sehingga didapat Fhitung = 1,353 dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk dbpembilang = 36 dan dbpeneyebut = 34, dengan interpolasi didapat Ftabel = 1,74. Karena Fhitung < Ftabel, artinya H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut berasal dari populasi yang homogen. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut: 62 Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen Jumlah Varians Sampel (s²) 35 365,961 Ftabel Fhitung 37 Kesimpulan 0,05 Kedua kelas 1,353 Kontrol α= 1,74 270,456 Sampel mempunyai varians homogen Karena Fhitung kurang dari Ftabel (1,353 < 1,74) maka H0 diterima, artinya varians kedua populasi homogen. Dengan demikian asumsi homogenitas varians dipenuhi. C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis Penelitian Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas di atas, diperoleh bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan dari populasi yang homogen. Selanjutnya data dianalisis dengan melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dalam pembelajaran yang dilakukan dengan penggunaan alat peraga block dienes terhadap hasil belajar matematika siswa kelas II MI pada materi perkalian dan pembagian. Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunkan uji-t. pasangan hipotesis statistik yang akan diuji adalah: H0 : μ1 ≤ μ2 H1 : μ1 > μ2 Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh nilai thitung sebesar 3,993. Untuk nilai ttabel diperoleh dari tabel t dengan derajat kebebasan (db) = 70 dan taraf signifikan α = 0,05 dengan cara interpolasi yaitu sebesar 1,669. Dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel diperoleh thitung 63 > ttabel, ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa pada materi perkalian dan pembagian yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga block dienes lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji-t Db thitung ttabel Kesimpulan 70 3,993 1,669 Tolak H0 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (3,993 > 1,669) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima dengan taraf signifikansi 5%. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thit = 3,993 dan ttab = 1,669. Karena thit > ttab, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga blok dienes lebih tinggi dari pada hasil belajar tanpa menggunakan alat peraga. Dari hasil perhitungan juga diperoleh rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga blok dienes lebih tinggi dari pada siswa yang tanpa alat peraga. Selain itu, dari hasil pengamatan selama penelitian dalam pembelajaran menggunakan alat peraga blok dienes yang diterapkan pada kelas eksperimen menjadikan siswa lebih termotivasi karena akan menarik perhatian serta menumbuhkan minat belajar siswa. Siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran dan memahami konsep dari materi yang diajarkan. Dengan menggunakan alat peraga blok dienes, siswa lebih terampil dalam berhitung karena bentuk alat yang berupa satuan kubus kecil 64 sehingga dapat memudahkan siswa dalam berhitung dibandingkan dengan berhitung menggunakan jari atau turus. Selain itu, dalam penggunaan alat peraga blok dienes untuk pengoperasian hitungnya siswa dapat memahami konsep dari perkalian dan pembagian itu sendiri dibandingkan dengan pembelajaran yang mengandalkan hafalan. Dengan memahami konsep dari perkalian dan pembagian siswa dapat menghitung kembali jika lupa dalam hafalan. Pembelajaran menggunakan alat peraga blok dienes ini membuat siswa senang, aktif dan kreatif sehingga membuat mereka selalu ingin diberi soal perkalian dan pembagian untuk dihitung dengan menggunakan blok dienes. Berbeda dengan kelompok kontrol yang selama proses pembelajaran hanya berjalan seperti biasa, yaitu tanpa menggunakan media/alat peraga. Pembelajaran yang dilakukan cenderung menghafal dan hanya berpusat pada guru. Guru memberikan soal di papan tulis dan siswa mencatat soal kemudian siswa menjawab soal yang sebelumnya sudah dijelaskan. Sehingga dari data yang diperoleh terlihat perbedaannya, walaupun terdapat beberapa siswa yang memahami konsep yang diajarkan. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki daya ingat yang kurang dalam menguasai konsep dalam menjawab soal-soal dan mereka juga hanya bisa melihat materi dalam LKS atau buku pelajaran. Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa perlakuan yang berbeda menyebabkan terjadi hasil akhir yang berbeda antara kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan alat peraga blok dienes dan kelas kontrol yang diajar dengan tidak menggunakan alat peraga. Dengan demikian dapat diintrepetasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan alat peraga blok dienes terhadap hasil belajar matematika siswa. Dengan ini dapat dikatakan bahwa perbedaan hasil belajar dari kedua kelas ini merupakan efek dari perlakuan pada proses kegiatan belajar mengajar. 65 D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun demikian masih terdapat hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikendalikan. Sehingga hasil dari penelitian ini pun belum optimal. Hal-hal itu antara lain: 1. Alat peraga blok dienes yang digunakan jumlahnya terbatas karena pembuatannya yang cukup melelahkan dan membutuhkan waktu yang lama, sehingga siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengantisipasi keterbatasannya alat peraga. 2. Alokasi waktu yang diberikan terasa kurang untuk mengkondisikan siswa benar-benar melaksanakan tahap pembelajaran secara maksimal. 3. Jumlah siswa yang cukup banyak sehingga diperlukan lebih dari satu guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis serta pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara deskriptif, perbandingan hasil belajar matematika kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar matematika kelas kontrol. Terlihat pada nilai tertinggi yang dicapai oleh kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan alat peraga blok dienes pada pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tertinggi pada kelas kontrol yaitu kelas yang tidak menggunakan alat peraga. Nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah sebesar 100 sedangkan kelas kontrol sebesar 82. Selain itu, kelas eksperimen memiliki nilai median sebesar 69,7 sedangkan nilai median yang dimiliki kelas kontrol sebesar 56,8. Nilai modus pada kelas eksperimen juga lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebesar 70,35 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai sebesar 63. Sehingga nilai rata-rata yang dimiliki pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu sebesar 70,46 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol hanya sebesar 53,65. 2. Secara statistik, pengujian dengan uji-t menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen terlihat secara nyata terbukti lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan uji ini diperoleh dengan membandingkan thitung = 3,993 terhadap ttabel pada taraf signifikan α = 5% dan derajat kebebasan 70, dengan nilai t(0,05;70) = 1,669, didapat thitung > ttabel, maka keputusan yang diambil adalah terima H1 yang menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat peraga blok dienes lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa di kelas yang tidak menggunakan alat peraga. 3. Dengan menggunakan alat peraga block dienes, siswa lebih terampil dalam berhitung karena dengan bantuan alat peraga yang berbentuk kubus satuan. 65 67 Hal ini memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal jika dibandingkan dengan kebiasaan menuntut siswa untuk menghafal konsep perkalian dan pembagian. Selain itu, penggunaan block dienes dapat memicu minat siswa dalam mengerjakan soal karena bantuan alat peraga yang mudah diaplikasikan namun sangat efektif jika digunakan dalam operasi hitung. Sehingga, penggunaan alat peraga block dienes dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa yang tanpa menggunakan alat peraga. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan alat peraga blok dienes terhadap hasil belajar matematika siswa, yakni dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, temuan ini mengindikasikan bahwa untuk mendapat hasil belajar yang baik, maka salah satu langkah yang bisa dipakai oleh guru adalah dengan melakukan pembelajaran menggunakan alat peraga blok dienes. Sehingga peserta didik akan lebih memahami penyampaian materi yang disajikan dan tentunya siswa akan lebih mudah menyerap dan memproses pengetahuan secara efektif. B. Saran Terdapat beberapa saran terkait hasil penelitian pada skripsi ini, diantaranya yaitu: 1. Sebelum siswa memasuki pembelajaran mengenai materi perkalian dan pembagian, seharusnya penggunaan alat peraga blok dienes ini terlebih dahulu digunakan untuk materi penjumlahan dan pengurangan. Agar dapat memudahkan siswa dalam mengaplikasikan alat peraga blok dienes untuk materi perkalian dan pembagian. 2. Jumlah alat peraga blok dienes harus disesuaikan dengan banyak siswa, jika perlu setiap anak mendapatkan 1 set alat peraga. Karena dengan begitu, tidak ada peluang bagi siswa untuk saling berebut dalam menggunakan alat peraga. Selain itu, dapat memudahkan siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam memahami suatu konsep matematika. 68 3. Alat peraga blok dienes ini sangat tepat sekali diaplikasikan pada siswa kelas I dan kelas II, karena pada tahap ini mereka baru mengenal tentang bilangan dan blok dienes ini dapat membantu dalam memudahkan siswa memahami bilangan serta cara pengoperasian hitungnya. 69 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991. Ahmadi, Iif Khoiru., dkk. Pembelajaran Akselerasi. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011. Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. Darjah. Wawancara. Depok15 Nopember 2013. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001. Jamzuri, dkk. Desain dan Pembuatan Alat Peraga IPA. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Koesoema, Doni. Indonesia Paling Bahagia. (edukasi.kompas.com). Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press, 2008. N.K, Roestiyah. Didaktik Metodik. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986. Nasoetion, Andi Hakim. Landasan Matematika. Jakarta: PT. Bhratara Karya Aksara,1980. Nasution, S. Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Jemmars, 1986. Ruseffendi, E.T. Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua, Murid, Guru dan SPG (Alat Peraga, Permainan dan Laboratorium Matematika Sederhana). Bandung: Tarsito, 1979. Slameto. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Soedjadi. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2000. 68 70 Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 1996. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012. Sukayati dan Suharjana, Agus. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam Pembelajaran di SD. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional PPPPTK Matematika, 2009. Surapranata, Sumarna. Analisis Validitas Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008. Syaodih, Nana. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rodakarya, Cet. ke-6, 2010. Tim PISA Indonesia. Survei Internasional PISA. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud, 2011. (litbang.kemdikbud.go.id). Widayanti, Esti Yuli, dkk. Pembelajaran Matematika MI Ed. 1. Learning Assistance Program for Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009. 71 Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :1 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat: Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian IV. Metode Pembelajaran Ekspositori V. Media Pembelajaran Gambar VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menjawab salam Nilai Karakter 1 Memberikan salam 2 Mengajak siswa untuk Berdoa bersama-sama Disiplin berdoa bersama religious 3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran 4 Mengajak siswa untuk Mengingat materi Religious Jujur dan 72 mengingat materi penjumlahan penjumlahan B. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Menampilkan sebuah Memperhatikan gambar di papan tulis gambar yang yang berkaitan ditampilkan guru Nilai Karakter Perhatian dengan penjumlahan 2 Mengajak siswa Berhitung bersama- untuk berhitung sama Komunikatif bersama-sama banyaknya objek yang terdapat di dalam gambar tersebut 3 Menuliskan jumlah Memperhatikan Perhatian Menjelaskan tentang Memperhatikan Perhatian dan gambar tersebut penjelasan guru rasa ingin tahu objek yang telah dihitung oleh siswa di tempat yang tersedia 4 bahwa penjumlahan berulang dapat diubah ke dalam bentuk perkalian 73 B.2. Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membagi siswa Membentuk menjadi beberapa kelompok Nilai Karakter Mandiri kelompok 2 Memberikan masing- Menerima gambar masing sebuah gambar yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok 3 Mendampingi siswa Mengerjakan soal untuk mengerjakan bergambar bersama soal bergambar teman sekelompok Kerjasama tersebut seperti yang telah dicontohkan B.3. Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Meminta kepada Perwakilan kelompok Berani, masing-masing mempresentasikan Tanggungjawab perwakilan dan siswa yang lain dan Perhatian kelompok untuk memperhatikan maju ke depan kelas untuk menjelaskan gambar tersebut C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membenarkan hasil Memperhatikan kerja siswa penjelasan guru Nilai Karakter Perhatian 74 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu Berdoa bersama Religious kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun masih belum dimengerti siswa 3 Mengajak siswa untuk berdoa bersama VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Bentuk Pembelajaran Tes Menafsirkan Essay Contoh Soal gambar ke dalam bentuk perkalian … + … + … + … Bagaimana bentuk perkaliannya? Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Darjah, S.Pd 75 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :2 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat: Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian IV. Metode Pembelajaran Ekspositori V. Media Pembelajaran Block Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi 76 untuk mengingat- penjumlahan yang ingat kembali materi telah dipelajari penjumlahan bergambar kemarin B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membentuk kelompok Mandiri Memperkenalkan Memperhatikan Perhatian dan alat peraga blok penjelasan guru rasa ingin tahu Menjelaskan cara Memperhatikan Perhatian dan penggunaan blok penjelasan guru rasa ingin tahu menjadi beberapa kelompok 2 dienes, bahwa kubus kecil mewakili satu satuan, balok panjang mewakili satu puluhan dan persegi besar mewakili satu ratusan 3 dienes untuk perkalian, dengan contoh soal 2 × 3. Yaitu: 1) Ambil tiga kubus kecil, letakkan di atas meja, taruh 77 di kuadran sebelah kiri dengan posisi memanjang ke atas. 2) Ambil dua kubus kecil, letakkan di atas meja, taruh di kuadran bawah dengan posisi memanjang ke samping. 3) Ambil tiga kubus kecil lagi, taruh di kuadran kanan, posisikan tepat sesuai dengan tiga kubus kecil yang sebelah kiri dan rata dengan satu kubus kecil yang ada di kuadran bawah. 4) Ulangi kegiatan nomor 3 hingga banyaknya tiga kubus yang diambil sesuai dengan banyaknya kubus kecil yang di 78 bawah. 5) Hitung banyaknya kubus kecil yang terdapat di kuadran kanan sebagai hasil dari perkalian. 4 Membagikan alat Menerima alat peraga peraga blok dienes blok dienes kepada tiap kelompok 5 Membimbing siswa Menggunakan blok Aktif dan dalam menggunakan dienes dalam perkalian kreatif alat peraga blok 2×3 dienes dengan melakukan contoh soal yang sama untuk menemukan konsep perkalian B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan lembar Memperhatikan soal soal perkalian 4 × 2 kepada siswa untuk dikerjakan bersama teman sekelompoknya dengan yang diberikan Nilai Karakter Perhatian 79 menggunakan blok dienes 2 Mendampingi siswa Mengerjakan soal Kerjasama dan dalam proses perkalian 4 × 2 kreatif penemuan hasil bersama-sama dengan perkalian 4 × 2 blok dienes dengan menggunakan blok dienes 3 Meminta kepada tiap Menggambarkan hasil kelompok untuk kerja di kertas lembar menggambarkan soal Kreatif hasil kerja siswa dengan menggunakan blok dienes di lembar yang telah diberikan B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Menunjukkan hasil Berani perkalian 4 × 2 penghitungannya mengeluarkan bersama-sama dengan menggunakan pendapat dengan blok dienes menggunakan blok dienes 80 C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan hasil Menyimpulkan Komunikatif kegiatan bersama- bersama-sama dan berani Bertanya Rasa ingin tahu sama bahwa perkalian merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a Religious dan disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 81 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Bentuk Pembelajaran Tes Mengubah penjumlahan Essay Contoh Soal Ubahlah ke dalam bentuk perkalian. 2+2+2=… berulang ke dalam bentuk perkalian Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Darjah, S.Pd 82 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :3 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengubah perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat: Mengubah perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Block Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran D. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi 83 untuk mengingat- penjumlahan yang ingat kembali materi telah dipelajari penjumlahan bergambar kemarin E. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Membentuk kelompok Nilai Karakter Mandiri menjadi beberapa kelompok 2 Memberikan alat Menerima alat peraga block dienes kepada tiap-tiap kelompok 3 Menjelaskan cara Memperhatikan Perhatian dan penggunaan blok penjelasan guru rasa ingin tahu dienes untuk perkalian, dengan contoh soal 3 × 3. Yaitu: 1) Ambil tiga kubus kecil, letakkan di atas meja, taruh di kuadran sebelah kiri dengan posisi memanjang ke atas. 2) Ambil tiga kubus 84 kecil, letakkan di atas meja, taruh di kuadran bawah dengan posisi memanjang ke samping. 3) Ambil tiga kubus kecil lagi, taruh di kuadran kanan, posisikan tepat sesuai dengan tiga kubus kecil yang sebelah kiri dan rata dengan satu kubus kecil yang ada di kuadran bawah. 4) Ulangi kegiatan nomor 3 hingga banyaknya tiga kubus yang diambil sesuai dengan banyaknya kubus kecil yang di bawah. 5) Hitung banyaknya kubus kecil yang 85 terdapat di kuadran kanan sebagai hasil dari perkalian. 4 Membimbing siswa Menggunakan blok Aktif dan dalam menggunakan dienes dalam perkalian kreatif alat peraga blok 3×3 dienes dengan melakukan contoh soal yang sama untuk menemukan konsep perkalian B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan lembar Memperhatikan soal soal perkalian 3 × 2 Nilai Karakter Perhatian yang diberikan kepada siswa untuk dikerjakan bersama teman sekelompoknya dengan menggunakan blok dienes 2 Mendampingi siswa Mengerjakan soal Kerjasama dan dalam proses perkalian 3 × 2 kreatif penemuan hasil bersama-sama dengan perkalian 3 × 2 blok dienes dengan menggunakan blok 86 dienes 3 Meminta kepada tiap Menggambarkan hasil kelompok untuk kerja di kertas lembar menggambarkan soal Kreatif hasil kerja siswa dengan menggunakan blok dienes di lembar yang telah diberikan B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Menunjukkan hasil Berani perkalian 3 × 2 penghitungannya mengeluarkan bersama-sama dengan menggunakan pendapat dengan blok dienes menggunakan blok dienes C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan hasil Menyimpulkan Komunikatif kegiatan bersama- bersama-sama dan berani Bertanya Rasa ingin tahu sama bahwa perkalian merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan kesempatan bagi 87 siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a Religious dan disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Bentuk Pembelajaran Tes Mengubah Essay Contoh Soal Ubahlah ke dalam bentuk penjumlahan perkalian ke berulang. Dan berapakah hasilnya. dalam bentuk 3×3=… penjumlahan berulang Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd 88 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :4 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat: Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Block Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Mengucap salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdoa bersama-sama Disiplin dan untuk berdoa religious bersama 3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran Jujur 89 4 Mengajak siswa Mengingat materi untuk mengingat sebelumnya materi yang telah diajarkan sebelumnya B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Membentuk kelompok Nilai Karakter Mandiri menjadi beberapa kelompok 2 Membagikan alat Menerima alat peraga peraga blok dienes blok dienes kepada tiap kelompok 3 Membimbing siswa Menggunakan blok Aktif dan dalam menggunakan dienes dalam perkalian kreatif alat peraga blok 3×5 dienes untuk perkalian 5 × 1, yaitu: 1) Ambil kubus kecil sebanyak 1 buah dan taruh di atas meja. Kemudian letakkan di kuadran sebelah kiri dan susun 90 secara vertical 2) Ambil lagi kubus kecil sebanyak 5 buah dan taruh di atas meja. Kemudian letakkan di kuadran bagian bawah dan susun secara horizontal. 3) Ambil lagi 1 buah kubus kecil dan letakkan di kuadran kanan kemudian susun secara vertical dengan posisi sejajar dengan 5 buah kubus kecil yang berada di kuadran kiri dan sejajar juga dengan 1 kubus kecil yang berada di kuadran bawah. 4) Ulangi kegiatan di atas, sebanyak kubus kecil yang ada di kuadran bawah. 91 5) Hitung banyaknya kubus kecil yang terdapat di kuadran kanan sebagai hasil dari perkalian tersebut. B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan lembar Memperhatikan soal soal perkalian 2 × 3 Nilai Karakter Perhatian yang diberikan kepada siswa untuk dikerjakan bersama teman sekelompoknya dengan menggunakan blok dienes 2 Mendampingi siswa Mengerjakan soal Kerjasama dan dalam proses perkalian 2 × 3 kreatif penemuan hasil bersama-sama dengan perkalian 2 × 3 blok dienes dengan menggunakan blok dienes 3 Meminta kepada tiap Menggambarkan hasil kelompok untuk kerja di kertas lembar menggambarkan soal Kreatif 92 hasil kerja siswa dengan menggunakan blok dienes di lembar yang telah diberikan B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Menunjukkan hasil Berani perkalian 2 × 3 penghitungannya mengeluarkan bersama-sama dengan menggunakan pendapat dengan blok dienes menggunakan blok dienes C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan hasil Menyimpulkan Komunikatif kegiatan bersama- bersama-sama dan berani Bertanya Rasa ingin tahu sama bahwa perkalian merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun 93 belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama Religious dan untuk berdo’a disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. Indikator Bentuk Tes Contoh Soal Pembelajaran 1 Mengalikan bilangan Essay Hitunglah. yang hasilnya a. 2 x 1 = bilangan satu angka b. 3 x 2 = Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Darjah, S.Pd 94 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :5 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengalikan bilangan yang hasilnya dua angka III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan alat peraga blok dienes, diharapkan siswa dapat: Mengalikan bilangan yang hasilnya dua angka IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Blok Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung 95 telah dikerjakan jawab B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Membentuk kelompok Nilai Karakter Mandiri menjadi beberapa kelompok 2 Membagikan alat Menerima alat peraga peraga blok dienes blok dienes kepada tiap kelompok 3 Membimbing siswa Menggunakan blok Aktif dan dalam menggunakan dienes dalam perkalian kreatif alat peraga blok 3×5 dienes untuk perkalian 3 × 5, yaitu: 6) Ambil kubus kecil sebanyak 5 buah dan taruh di atas meja. Kemudian letakkan di kuadran sebelah kiri dan susun secara vertica 7) Ambil lagi kubus kecil sebanyak 3 buah dan taruh di 96 atas meja. Kemudian letakkan di kuadran bagian bawah dan susun secara horizontal. 8) Ambil lagi 5 buah kubus kecil dan letakkan di kuadran kanan kemudian susun secara vertical dengan posisi sejajar dengan 5 buah kubus kecil yang berada di kuadran kiri dan sejajar juga dengan 1 kubus kecil yang berada di kuadran bawah. 9) Ulangi kegiatan di atas, sebanyak kubus kecil yang ada di kuadran bawah. 10) Hitung banyaknya kubus kecil yang terdapat di 97 kuadran kanan sebagai hasil dari perkalian tersebut. B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan lembar Memperhatikan soal soal perkalian 5 × 4 yang diberikan Nilai Karakter Perhatian kepada siswa untuk dikerjakan bersama teman sekelompoknya dengan menggunakan blok dienes 2 Mendampingi siswa Mengerjakan soal dalam proses perkalian bersama- penemuan hasil sama dengan perkalian 5 × 4 menggunakan blok Kerjasama dienes 3 Meminta kepada tiap Menggambarkan hasil kelompok untuk penghitungannya menuliskan hasil dengan menggunakan penemuannya blok dienes dengan menggambarkan blok dienes yang telah dibuat di kertas lembar soal yang Kreatif 98 telah disediakan B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Turut berpartisipasi Berani bersama-sama dalam pembahasan mengeluarkan soal pendapat C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama Nilai Karakter Komunikatif sama bahwa perkalian merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a bersama untuk mengakhiri pembelajaran Religious dan disiplin 99 VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Mengalikan Bentuk Tes Essay Contoh Soal Hitunglah. bilangan yang 5x2=… hasilnya bilangan 3x6=… dua angka 7x4=… Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Darjah, S.Pd 100 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :6 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat: Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Blok Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung 101 telah dikerjakan jawab B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membentuk kelompok Mandiri Memberikan sebuah Mendengarkan cerita Perhatian cerita yang ibu menjadi beberapa kelompok 2 berkaitan dengan perkalian, seperti: “Ibu pergi ke warung. Ibu ingin membeli 7 buah permen. Harga satu permennya Rp 200,. Jadi, berapa rupiah Ibu harus membayar 7 permen tersebut?” 3 Meminta kepada Mendiskusikan Komunikatif seluruh siswa untuk bersama teman dan kerjasama mendiskusikan sekelompok bersama-sama B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Meminta kepada Menjawab soal cerita Berani siswa untuk tersebut mengeluarkan menjawab soal pendapat 102 cerita tadi 2 Memberikan contoh Memperhatikan contoh soal cerita kepada soal cerita Perhatian tiap-tiap kelompok, seperti: “Kakek mempunyai 3 kandang ayam. Masing-masing kandang diisi dengan 4 ekor ayam. Berapa banyak ayam yang dimiliki Kakek seluruhnya?” 3 Membimbing siswa Mengikuti intruksi untuk guru untuk menyelesaikan soal menyelesaikan soal cerita tersebut cerita dengan dengan menggunakan blok menggunakan blok dienes. dienes, yaitu: 1) Tentukan dahulu bentuk perkalian dari soal cerita tersebut. Karena banyaknya ayam yang ditanya, sehingga seluruh ayam yang harus dijumlah secara berulang Aktif 103 sebanyak kandang yang dimiliki. Jadi, bentuk perkaliannya adalah 3 × 4. 2) Ambil 3 buah kubus kecil dan taruh di atas meja. Kemudian letakkan di kuadran bawah dan susun secara horizontal. 3) Ambil 4 buah kubus kecil dan taruh di atas meja. Kemudian letakkan di kuadran kiri dan susun secara vertical. 4) Ambil 4 buah kubus kecil dan letakkan di kuadran kanan kemudian susun secara vertical tepat sebaris dengan 1 kubus kecil yang 104 berada di kuadran bawah dan sejajar dengan 4 buah kubus kecil di kuadran kiri. 5) Ulangi kegiatan nomor 4 sebanyak kubus kecil yang berada di kuadran bawah. 6) Hitung banyaknya kubus kecil yang berada di kuadran kanan sebagai hasil dari perkalian 3 × 4 4 Memberikan lembar Mengerjakan soal mandiri, soal cerita kepada bersama-sama dengan kerjasama, dan tiap-tiap kelompok menggunakan blok komunikatif untuk dikerjakan dienes bersama teman sekelompoknya 5 Meminta kepada Menuliskan hasil kerja tiap kelompok untuk di lembar soal menuliskan hasil kerjanya di lembar soal yang diberikan Kreatif 105 B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Turut berpartisipasi Berani bersama-sama dalam pembahasan mengeluarkan soal pendapat C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama Nilai Karakter Komunikatif sama 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a Religious dan disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 106 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Menyelesaikan Bentuk Tes Essay Contoh Soal Pak Michele mempunyai 3 masalah sehari-hari buah mobil di garasinya. yang melibatkan Berapa banyak roda mobil perkalian seluruhnya? Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Darjah, S.Pd 107 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :7 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.2 Melakukan pembagian bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Menafsirkan gambar ke dalam bentuk pembagian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat: Menafsirkan gambar ke dalam bentuk pembagian IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Block Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menjawab salam Nilai Karakter 1 Memberikan salam 2 Mengajak siswa untuk Berdoa bersama-sama Disiplin berdoa bersama religious 3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran 4 Mengajak siswa untuk Mengingat materi Religious Jujur dan 108 mengingat materi pengurangan pengurangan B. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi No. Kegiatan Guru 1 Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menampilkan sebuah Memperhatikan gambar di papan tulis gambar yang Perhatian yang berkaitan ditampilkan guru dengan pengurangan 2 Mengajak untuk siswa Berhitung bersama- Komunikatif berhitung sama bersama-sama banyaknya yang objek terdapat dalam di gambar tersebut 3 Menuliskan objek yang jumlah Memperhatikan Perhatian telah dihitung oleh siswa di tempat yang tersedia 4 Menjelaskan tentang Memperhatikan Perhatian gambar rasa ingin tahu bahwa tersebut penjelasan guru pengurangan berulang dapat diubah ke dalam pembagian bentuk dan 109 B.2. Elaborasi No. Kegiatan Guru 1 Kegiatan Siswa Membagi Nilai Karakter siswa Membentuk menjadi Mandiri beberapa kelompok kelompok 2 Memberikan masing- Menerima gambar masing sebuah gambar yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok 3 Mendampingi untuk siswa Mengerjakan mengerjakan bergambar soal soal Kerjasama bersama bergambar teman sekelompok tersebut seperti yang telah dicontohkan B.3. Konfirmasi No. Kegiatan Guru 1 Meminta Kegiatan Siswa Nilai Karakter kepada Perwakilan kelompok Berani, masing-masing mempresentasikan perwakilan dan siswa yang lain dan Perhatian kelompok Tanggungjawab untuk memperhatikan maju ke depan kelas untuk menjelaskan gambar tersebut C. Kegiatan Akhir No. Kegiatan Guru 1 Membenarkan kerja siswa Kegiatan Siswa hasil Memperhatikan penjelasan guru Nilai Karakter Perhatian 110 2 Memberikan Bertanya kesempatan Rasa ingin tahu bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun masih belum dimengerti siswa 3 Mengajak siswa untuk Berdoa bersama Religious berdoa bersama VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Bentuk Pembelajaran Tes Menafsirkan Essay Contoh Soal gambar ke dalam bentuk pembagian Bagaimana bentuk pembagiannya? Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd 111 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :9 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.3 Melakukan pembagian bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat: Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Block Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi 112 untuk mengingat- perkalian dan ingat materi pengurangan yang perkalian dan telah dipelajari pengurangan B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membentuk kelompok menjadi beberapa kelompok 2 Memberikan ilustrasi Memperhatikan Perhatian dan gambar kepada rasa ingin tahu gambar siswa tentang pembagian 3 Menjelaskan ilustrasi Memperhatikan Perhatian dan gambar tersebut ke penjelasan rasa ingin tahu dalam bentuk guru pembagian 4 Memberikan alat Menerima alat peraga peraga blok dienes kepada tiap kelompok 5 Membimbing siswa Mempraktekkan dalam penggunaan penggunaan alat peraga blok dienes untuk blok dienes konsep pembagian. Misal 4 : 2, yaitu: 1) Ambil dua buah kubus kecil dan Aktif 113 taruh di atas meja. 2) Letakkan kedua kubus kecil tersebut di kuadran 4 dan susun secara horizontal. 3) Kemudian ambil empat buah kubus kecil dan taruh di atas meja. 4) Selanjutnya, susun keempat kubus kecil tadi di kuadran 1 dengan posisi sejajar dengan dua buah kubus kecil yang terdapat di kuadran 4. Karena kubus yang mendatar sebanyak dua buah, sehingga empat kubus tersebut harus disusun secara mendatar 114 sebanyak duadua. 5) Hitung berapa banyak baris yang terbentuk dari empat buah kubus kecil yang telah disusun tadi sebagai hasil dari pembagian. B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Memberikan lembar Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menerima LKS kerja siswa yang harus dikerjakan secara berkelompok 2 Mendampingi siswa Mengerjakan soal Kerjasama dan dalam proses pembagian bersama- aktif penemuan sama dengan blok dienes B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Membahas soal Tanggung pembagian bersama- bersama-sama jawab sama dengan menggunakan blok dienes 115 C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama Nilai Karakter Komunikatif sama bahwa pembagian merupakan pengurangan yang berulang sampai habis 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a Religious dan disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 116 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Mengubah Bentuk Tes Essay Contoh Soal Hitunglah. pembagian ke a. 6 : 3 = dalam bentuk b. 9 : 3 = pengurangan yang berulang Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd 117 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :8 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.4 Melakukan pembagian bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan media block dienes, diharapkan siswa dapat: Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Block Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa untuk Berdoa bersama-sama Disiplin berdoa bersama religious 3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran 4 Mengajak siswa untuk Mengingat-ingat materi Jujur dan 118 mengingat-ingat materi sebelumnya sebelumnya B. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan ilustrasi Memperhatikan cerita Perhatian cerita tentang guru pengurangan berulang, seperti: Ibu guru mempunyai 6 batang pensil, kemudian akan diberikan ke Ina, Ani, dan Eka. Masingmasing mendapatkan 2 batang pensil. Dan Ibu sudah tidak mempunyai pensil lagi atau 0. 2 Menjelaskan kembali Memperhatikan Perhatian dan dari pengurangan penjelasan guru rasa ingin tahu tersebut dapat diubah ke dalam bentuk pembagian. Seperti, 6 buah batang pensil – 2 buah batang pensil – 2 buah batang pensil – 2 buah batang pensil = 0 119 batang pensil. Menjadi, 6 buah batang pensil : 3 orang anak = masingmasing 2. B.2. Elaborasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Membentuk kelompok Mandiri Membagi siswa Nilai Karakter menjadi beberapa kelompok 2 Memberikan alat Menerima alat Tanggungjawab Memperhatikan soal Perhatian Mendampingi siswa Mengerjakan soal Kerjasama, dalam mengerjakan bersama-sama kreatif, dan peraga block dienes kepada tiap-tiap kelompok 3 Memberikan sebuah soal pengurangan berulang kepada siswa untuk dikerjakan bersama teman sekelompok 4 soal komunikatif B.3. Konfirmasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Menjawab soal Tanggungjawab Meminta kepada siswa untuk menjawab soal 120 2 Membenarkan hasil Memperhatikan Perhatian dan kerja siswa penjelasan guru rasa ingin tahu C. Kegiatan Akhir No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Menyimpulkan Menyimpulkan Komunikatif, bersama-sama siswa bersama-sama berani dan bahwa pengurangan percaya diri berulang dapat diubah ke dalam bentuk pembagian 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu Berdoa bersama Religious kesempatan bagi siswa untuk bertanya hal yang sudah dipelajari namun masih belum dipahami oleh siswa 3 Mengajak siswa untuk berdoa bersama VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. Indikator Pembelajaran Bentuk Tes 1 Mengubah Essay Contoh Soal Joni mempunyai 8 buah pengurangan berulang permen, kemudian akan ke dalam bentuk diberikan kepada Roy dan pembagian Angga. Masing-masing mendapatkan 4 buah 121 permen. Bagaimana bentuk pembagiannya? Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Darjah, S.Pd 122 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- : 10 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.5 Melakukan pembagian bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Membagi bilangan satu angka III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat: Membagi bilangan satu angka IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Block Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung 123 telah dikerjakan bersama-sama jawab siswa B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Membentuk kelompok Nilai Karakter Mandiri menjadi beberapa kelompok 2 Membagikan alat Menerima alat peraga peraga blok dienes blok dienes kepada tiap kelompok 3 Membimbing siswa Menggunakan blok Kerjasama, dalam menggunakan dienes dalam aktif dan alat peraga blok pembagian satu angka kreatif dienes untuk melakukan pembagian satu angka. Misal, 8 : 2. Yaitu: 1) Ambil dua buah kubus kecil dan taruh di atas meja. 2) Letakkan kedua kubus kecil tersebut di kuadran 4 dan susun secara 124 horizontal. 3) Kemudian ambil delapan buah kubus kecil dan taruh di atas meja. 4) Selanjutnya, susun kedelapan kubus kecil tadi di kuadran 1 dengan posisi sejajar dengan dua buah kubus kecil yang terdapat di kuadran 4. Karena kubus yang mendatar sebanyak dua buah, sehingga delapan kubus tersebut harus disusun secara mendatar sebanyak duadua sampai habis. 5) Hitung berapa banyak baris yang terbentuk dari delapan 125 buah kubus kecil yang telah disusun tadi sebagai hasil dari pembagian. B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan LKS Memperhatikan soal kepada tiap yang diberikan Nilai Karakter Perhatian kelompok untuk dikerjakan bersamasama 2 Mendampingi siswa Mengerjakan soal dalam proses pembagian bersama- penemuan sama dengan blok Kerjasama dienes B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Turut berpartisipasi Berani bersama-sama dalam pembahasan mengeluarkan soal pendapat C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama sama bahwa pembagian Nilai Karakter Komunikatif 126 merupakan pengurangan berulang sampai habis (nol) 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama Religious dan untuk berdo’a disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Membagi bilangan satu angka Bentuk Tes Essay Contoh Soal Hitunglah. a. 8 : 2 = b. 6 : 3 = 127 Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Darjah, S.Pd 128 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- : 11 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.6 Melakukan pembagian bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Membagi bilangan dua angka III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat: Membagi bilangan dua angka IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Blok Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung 129 telah dikerjakan bersama-sama jawab siswa B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Membentuk kelompok Nilai Karakter Mandiri menjadi beberapa kelompok 2 Membagikan alat Menerima alat peraga peraga blok dienes blok dienes kepada tiap kelompok 3 Membimbing siswa Menggunakan blok Kerjasama, dalam menggunakan dienes dalam aktif dan alat peraga blok pembagian satu angka kreatif dienes untuk melakukan pembagian bilangan dua angka. Misal, 12 : 3. Yaitu: 1) Ambil tiga buah kubus kecil dan taruh di atas meja. 2) Letakkan ketiga kubus kecil tersebut di kuadran 4 dan susun secara 130 horizontal. 3) Kemudian ambil duabelas buah kubus kecil dan taruh di atas meja. 4) Selanjutnya, susun keduabelas kubus kecil tadi di kuadran 1 dengan posisi sejajar dengan tiga buah kubus kecil yang terdapat di kuadran 4. Karena kubus yang mendatar sebanyak tiga buah, sehingga duabelas kubus tersebut harus disusun secara mendatar sebanyak tigatiga sampai habis. 5) Hitung berapa banyak baris yang terbentuk 131 dari duabelas buah kubus kecil yang telah disusun tadi sebagai hasil dari pembagian. B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Memberikan lembar Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menerima LKS kerja siswa yang harus dikerjakan secara berkelompok 2 Mendampingi siswa Mengerjakan soal Kerjasama dan dalam proses pembagian bersama- aktif penemuan sama dengan blok dienes B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Turut berpartisipasi Berani bersama-sama dalam pembahasan mengeluarkan soal pendapat C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama sama bahwa pembagian Nilai Karakter Komunikatif 132 merupakan pengurangan berulang sampai habis (nol) 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a Religious dan disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. Indikator Bentuk Tes Contoh Soal Essay Hitunglah. Pembelajaran 1 Membagi bilangan angka dua a. 20 : 4 = b. 45 : 9 = 133 Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Darjah, S.Pd 134 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- : 12 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.7 Melakukan pembagian bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori dan media blok dienes, diharapkan siswa dapat: Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran Blok Dienes VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung 135 telah dikerjakan jawab B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Membagi siswa Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membentuk kelompok Mandiri Memberikan sebuah Mendengarkan cerita Perhatian cerita yang ibu menjadi beberapa kelompok 2 berkaitan dengan pembagian, seperti: “kakak mempunyai enam buah permen. Akan diberikan kepada Ani dan Ina. Berapa buah permen yang didapat oleh Ani dan Ina?” 3 Meminta kepada Mendiskusikan Komunikatif seluruh siswa untuk bersama teman dan kerjasama mendiskusikan sekelompok bersama-sama 4 Menjelaskan cara Memperhatikan Perhatian dan penyelesaian soal penjelasan guru rasa ingin tahu cerita tersebut dengan menggunakan blok dienes. Yaitu: 136 1) Tentukan bentuk pembagiannya terlebih dahulu. Banyaknya barang yang dimiliki sebagai pembagi, yaitu 6. Dan banyaknya orang yang ingin dibagi sebagai bilangan dibagi, yaitu 2. Sehingga bentuk pembagiannya menjadi 6 : 2. 2) Ambil dua buah kubus kecil dan taruh di atas meja. Kemudian letakkan di kuadran bawah dan susun secara horizontal. 3) Lalu ambil enam buah kubus kecil dan susun satu persatu di kuadran atas mengikuti formasi dua buah kubus kecil yang 137 berada di kuadran bawah. 4) Hitung berapa baris yang terbentuk dari enam buah kubus kecil tadi sebagai hasil dari pembagian. B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memberikan lembar Mengerjakan soal Komunikatif soal cerita kepada cerita bersama-sama dan kerjasama tiap kelompok untuk dengan menggunakan dikerjakan bersama- blok dienes sama teman sekelompok dengan menggunakan blok dienes 2 Membimbing siswa Menggunakan blok dalam dienes untuk menyelesaikan soal mengerjakan soal Aktif cerita dengan menggunakan blok dienes 3 Meminta kepada tiap kelompok untuk menuliskan hasil kerjanya di lembar Menuliskan hasil kerja Mandiri dan kreatif 138 kerja B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Membahas soal Turut berpartisipasi Berani bersama-sama dalam pembahasan mengeluarkan soal pendapat C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama Nilai Karakter Komunikatif sama 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a Religious dan disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 139 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Menyelesaikan Bentuk Tes Essay Contoh Soal 1. Bu Candra memiliki 10 masalah sehari-hari ekor ayam. Tapi, bu yang melibatkan Candra hanya pembagian mempunyai 2 kandang ayam. Berapa banyak ekor ayam pada tiap-tiap kandang? Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Darjah, S.Pd 140 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :1 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka IX. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka X. Indikator Pembelajaran Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian XI. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ekspositori dan alat peraga block dienes diharapkan siswa dapat: Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian XII. Metode Pembelajaran Ekspositori XIII. Media Pembelajaran Gambar XIV. Langkah-langkah Pembelajaran D. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menjawab salam Nilai Karakter 1 Memberikan salam 2 Mengajak siswa untuk Berdoa bersama-sama Disiplin berdoa bersama religious 3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran 4 Mengajak siswa untuk Mengingat materi Religious Jujur dan 141 mengingat materi penjumlahan penjumlahan E. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Menampilkan sebuah Memperhatikan gambar di papan tulis gambar yang yang berkaitan ditampilkan guru Nilai Karakter Perhatian dengan penjumlahan 2 Mengajak siswa Berhitung bersama- untuk berhitung sama Komunikatif bersama-sama banyaknya objek yang terdapat di dalam gambar tersebut 3 Menuliskan jumlah Memperhatikan Perhatian Menjelaskan tentang Memperhatikan Perhatian dan gambar tersebut penjelasan guru rasa ingin tahu objek yang telah dihitung oleh siswa di tempat yang tersedia 4 bahwa penjumlahan berulang dapat diubah ke dalam bentuk perkalian 142 B.2. Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membagi siswa Membentuk menjadi beberapa kelompok Nilai Karakter Mandiri kelompok 2 Memberikan masing- Menerima gambar masing sebuah gambar yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok 3 Mendampingi siswa Mengerjakan soal untuk mengerjakan bergambar bersama soal bergambar teman sekelompok Kerjasama tersebut seperti yang telah dicontohkan B.3. Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Meminta kepada Perwakilan kelompok Berani, masing-masing mempresentasikan Tanggungjawab perwakilan dan siswa yang lain dan Perhatian kelompok untuk memperhatikan maju ke depan kelas untuk menjelaskan gambar tersebut F. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membenarkan hasil Memperhatikan kerja siswa penjelasan guru Nilai Karakter Perhatian 143 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu Berdoa bersama Religious kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun masih belum dimengerti siswa 3 Mengajak siswa untuk berdoa bersama XV. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 XVI. Evaluasi No. 1 Indikator Bentuk Pembelajaran Tes Menafsirkan Essay Contoh Soal gambar ke dalam bentuk perkalian … + … + … + … Bagaimana bentuk perkaliannya? Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 144 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :2 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori (ceramah), diharapkan siswa dapat: Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian IV. Metode Pembelajaran Metode Ekspositori V. Media Pembelajaran VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi untuk mengingat- penjumlahan yang 145 ingat materi telah dipelajari penjumlahan B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Menjelaskan konsep Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Memperhatikan Perhatian soal penjelasan guru perkalian di papan tulis 2 B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan soal Mengerjakan soal perkalian kepada perkalian secara siswa individu Nilai Karakter B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membahas soal Membahas soal yang telah perkalian bersama- dikerjakan siswa sama Nilai Karakter Berani bersama-sama C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan Menyimpulkan Berani bersama-sama bersama-sama mengeluarkan bahwa perkalian pendapat 146 merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami oleh siswa 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama berdo’a bersama Religious dan disiplin untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Bentuk Pembelajaran Tes Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian Essay Contoh Soal Ubahlah ke dalam bentuk perkalian. 2+2+2=… 147 Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Sita Dwi Jayanti Guru Kelas, Rosmalina, S.Pd 148 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :3 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengubah perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab diharapkan siswa dapat: Mengubah perkalian ke dalam bentuk penjumlahan berulang IV. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab V. Media Pembelajaran Buku Ajar VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi 149 untuk mengingat- penjumlahan yang ingat materi telah dipelajari penjumlahan B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Menjelaskan konsep Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Memperhatikan Perhatian soal penjelasan guru perkalian di papan tulis bahwa perkalian dapat diubah ke dalam bentuk penjumlahan berulang 2 B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan soal Mengerjakan soal perkalian kepada perkalian secara siswa individu Nilai Karakter B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membahas soal Membahas soal yang telah perkalian bersama- dikerjakan siswa sama bersama-sama Nilai Karakter Berani 150 C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan Menyimpulkan Berani bersama-sama bersama-sama mengeluarkan bahwa perkalian pendapat merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami oleh siswa 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama berdo’a bersama Religious dan disiplin untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 151 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Bentuk Pembelajaran Tes Mengubah Essay Contoh Soal Ubahlah ke dalam bentuk penjumlahan perkalian ke berulang. Dan berapakah hasilnya. dalam bentuk 3×3=… penjumlahan berulang Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 152 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :4 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka IX. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka X. Indikator Pembelajaran Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka XI. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab diharapkan siswa dapat: Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka XII. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab XIII. Media Pembelajaran Buku Ajar XIV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR 153 telah dikerjakan oleh siswa B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Menjelaskan Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Mengerjakan contoh Mandiri soal perkalian soal yang diberikan bilangan yang guru kembali konsep perkalian bilangan yang hasilnya bilangan satu angka di papan tulis 2 hasilnya bilangan satu angka B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan soal Mengerjakan soal perkalian bilangan perkalian bilangan yang hasilnya yang hasilnya bilangan bilangan satu angka dua angka secara Nilai Karakter Mandiri individu B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membahas soal Membahas soal yang telah perkalian bersama- Nilai Karakter Berani 154 dikerjakan siswa sama bersama-sama C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan Menyimpulkan Berani bersama-sama bersama-sama mengeluarkan bahwa perkalian pendapat merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami oleh siswa 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama berdo’a bersama Religious dan disiplin untuk mengakhiri pembelajaran XV. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 155 XVI. Evaluasi No. Indikator Bentuk Tes Contoh Soal Pembelajaran 1 Mengalikan bilangan Essay Hitunglah. yang hasilnya c. 2 x 1 = bilangan satu angka d. 3 x 2 = Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 156 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :5 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, diharapkan siswa dapat: Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka IV. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab V. Media Pembelajaran Buku Ajar VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR 157 telah dikerjakan oleh siswa B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Menjelaskan Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Mengerjakan contoh Mandiri soal perkalian soal yang diberikan bilangan yang guru kembali konsep perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka di papan tulis 2 hasilnya bilangan dua angka B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan soal Mengerjakan soal perkalian bilangan perkalian bilangan yang hasilnya yang hasilnya bilangan bilangan dua angka dua angka secara Nilai Karakter Mandiri individu B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Membahas soal Kegiatan Siswa Membahas soal Nilai Karakter Berani 158 yang telah perkalian bersama- dikerjakan siswa sama bersama-sama C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan Menyimpulkan Berani bersama-sama bersama-sama mengeluarkan bahwa perkalian pendapat merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami oleh siswa 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama berdo’a bersama Religious dan disiplin untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 159 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Mengalikan Bentuk Tes Essay Contoh Soal Hitunglah. bilangan yang 5x2=… hasilnya bilangan 3x6=… dua angka 7x4=… Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 160 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :6 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.8 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka II. Indikator Pembelajaran Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, diharapkan siswa dapat: Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian IV. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab V. Media Pembelajaran VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang telah dikerjakan oleh Membahas PR Tanggung jawab 161 siswa B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Memberikan sebuah Mendengarkan cerita cerita yang ibu Nilai Karakter Perhatian berkaitan dengan perkalian, seperti: “Ibu pergi ke warung. Ibu ingin membeli 7 buah permen. Harga satu permennya Rp 200,. Jadi, berapa rupiah Ibu harus membayar 7 permen tersebut?” 2 Meminta kepada Mendiskusikan Komunikatif seluruh siswa untuk bersama teman dan kerjasama mendiskusikan sekelompok bersama-sama B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Meminta kepada Menjawab soal cerita Berani siswa untuk tersebut mengeluarkan menjawab soal pendapat cerita tadi 2 Memberikan contoh Memperhatikan contoh soal cerita kepada soal cerita Perhatian 162 tiap-tiap kelompok, seperti: “Kakek mempunyai 3 kandang ayam. Masing-masing kandang diisi dengan 4 ekor ayam. Berapa banyak ayam yang dimiliki Kakek seluruhnya?” 3 Menjelaskan kepada Memperhatikan Perhatian dan siswa bagaimana penjelasan guru rasa ingin tahu cara menyelesaikan soal cerita tersebut dengan membuat gambar, seperti membuat 3 buah kotak persegi yang mengibaratkan sebuah kandang, lalu gambar 4 bulatan kecil di dalam kotak persegi pada masing-masing kotak persegi. Banyaknya kotak ada 3, sebagai bilangan pengali dan yang berulang adalah 4 sebagai 163 bilangan dikali. Sehingga rumus penulisan perkaliannya adalah 3×4=4+4+4= 12. Jadi, ada 12 bulatan kecil sebagai banyaknya 12 ekor ayam. 4 Memberikan lembar Mengerjakan soal mandiri, soal cerita kepada bersama-sama dengan kerjasama, dan tiap-tiap kelompok menggunakan cara komunikatif untuk dikerjakan yang telah dijelaskan bersama teman sebelumnya sekelompoknya 5 Meminta kepada Menuliskan hasil kerja Kreatif tiap kelompok untuk di lembar soal menuliskan hasil kerjanya di lembar soal yang diberikan B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membahas soal Membahas soal yang telah perkalian bersama- dikerjakan siswa sama bersama-sama Nilai Karakter Berani 164 C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan Menyimpulkan Berani bersama-sama bersama-sama mengeluarkan bahwa perkalian pendapat dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan perkalian merupakan penjumlahan yang berulang 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami oleh siswa 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama berdo’a bersama Religious dan disiplin untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 165 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Menyelesaikan Bentuk Tes Essay Contoh Soal Pak Michele mempunyai 3 masalah sehari-hari buah mobil di garasinya. yang melibatkan Berapa banyak roda mobil perkalian seluruhnya? Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 166 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :7 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka IX. Kompetensi Dasar 3.9 Melakukan pembagian bilangan dua angka X. Indikator Pembelajaran Menafsirkan gambar ke dalam bentuk pembagian XI. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, diharapkan siswa dapat: Menafsirkan gambar ke dalam bentuk pembagian XII. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab XIII. Media Pembelajaran Gambar XIV. Langkah-langkah Pembelajaran D. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menjawab salam Nilai Karakter 1 Memberikan salam 2 Mengajak siswa untuk Berdoa bersama-sama Disiplin berdoa bersama religious 3 Mengabsensi siswa Menyatakan kehadiran 4 Mengajak siswa untuk Mengingat materi Religious Jujur dan 167 mengingat materi pengurangan pengurangan E. Kegiatan Inti B.1. Eksplorasi No. Kegiatan Guru 1 Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menampilkan sebuah Memperhatikan gambar di papan tulis gambar yang Perhatian yang berkaitan ditampilkan guru dengan pengurangan 2 Mengajak untuk siswa Berhitung bersama- Komunikatif berhitung sama bersama-sama banyaknya yang objek terdapat dalam di gambar tersebut 3 Menuliskan objek yang jumlah Memperhatikan Perhatian telah dihitung oleh siswa di tempat yang tersedia 4 Menjelaskan tentang Memperhatikan Perhatian gambar rasa ingin tahu bahwa tersebut penjelasan guru pengurangan berulang dapat diubah ke dalam pembagian bentuk dan 168 B.2. Elaborasi No. Kegiatan Guru 1 Kegiatan Siswa Membagi Nilai Karakter siswa Membentuk menjadi Mandiri beberapa kelompok kelompok 2 Memberikan masing- Menerima gambar masing sebuah gambar yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok 3 Mendampingi untuk siswa Mengerjakan mengerjakan bergambar soal soal Kerjasama bersama bergambar teman sekelompok tersebut seperti yang telah dicontohkan B.3. Konfirmasi No. Kegiatan Guru 1 Meminta Kegiatan Siswa Nilai Karakter kepada Perwakilan kelompok Berani, masing-masing mempresentasikan perwakilan dan siswa yang lain dan Perhatian kelompok Tanggungjawab untuk memperhatikan maju ke depan kelas untuk menjelaskan gambar tersebut F. Kegiatan Akhir No. Kegiatan Guru 1 Membenarkan kerja siswa Kegiatan Siswa hasil Memperhatikan penjelasan guru Nilai Karakter Perhatian 169 2 Memberikan Bertanya kesempatan Rasa ingin tahu bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun masih belum dimengerti siswa 3 Mengajak siswa untuk Berdoa bersama Religious berdoa bersama XV. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 XVI. Evaluasi No. 1 Indikator Bentuk Pembelajaran Tes Menafsirkan Essay Contoh Soal gambar ke dalam bentuk pembagian Bagaimana bentuk pembagiannya? Depok, Januari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 170 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :8 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka IX. Kompetensi Dasar 3.10 X. Melakukan pembagian bilangan dua angka Indikator Pembelajaran Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian XI. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, diharapkan siswa dapat: Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian XII. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab XIII. Media Pembelajaran Buku Ajar XIV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi 171 untuk mengingat- perkalian dan ingat materi pengurangan yang perkalian dan telah dipelajari pengurangan B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Menunjukkan Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan gambar Perhatian ilustrasi cerita kepada siswa tentang konsep pembagian melalui pengurangan berulang 2 Menjelaskan Memperhatikan Perhatian dan ilustrasi cerita penjelasan guru rasa ingin tahu Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Memperhatikan Perhatian soal penjelasan guru tersebut ke dalam konsep pembagian 3 Menjelaskan konsep pembagian di papan tulis 4 B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan soal Mengerjakan soal pembagian kepada pembagian secara siswa individu Nilai Karakter Mandiri 172 B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membahas soal Membahas soal yang telah pembagian bersama- dikerjakan siswa sama Nilai Karakter Berani bersama-sama C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama Nilai Karakter Komunikatif sama bahwa pembagian merupakan pengurangan yang berulang sampai habis 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a bersama untuk mengakhiri pembelajaran Religious dan disiplin 173 XV. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 XVI. Evaluasi No. Indikator Pembelajaran Bentuk Tes 1 Mengubah Essay Contoh Soal Joni mempunyai 8 buah pengurangan berulang permen, kemudian akan ke dalam bentuk diberikan kepada Roy dan pembagian Angga. Masing-masing mendapatkan 4 buah permen. Bagaimana bentuk pembagiannya? Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 174 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- :9 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.11 II. Melakukan pembagian bilangan dua angka Indikator Pembelajaran Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, diharapkan siswa dapat: Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang IV. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab V. Media Pembelajaran VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Mengajak siswa Mengingat-ingat materi untuk mengingat- perkalian dan 175 ingat materi pengurangan yang perkalian dan telah dipelajari pengurangan B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Menunjukkan Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan gambar Perhatian ilustrasi gambar kepada siswa tentang konsep pembagian 2 Menjelaskan Memperhatikan Perhatian dan ilustrasi gambar penjelasan guru rasa ingin tahu Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Memperhatikan Perhatian soal penjelasan guru tersebut ke dalam konsep pembagian 3 Menjelaskan konsep pembagian di papan tulis 4 B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan soal Mengerjakan soal pembagian kepada pembagian secara siswa individu Nilai Karakter Mandiri B.3) Konfirmasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 176 1 Membahas soal Membahas soal yang telah pembagian bersama- dikerjakan siswa sama Berani bersama-sama C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama Nilai Karakter Komunikatif sama bahwa pembagian merupakan pengurangan yang berulang sampai habis 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a bersama untuk mengakhiri pembelajaran Religious dan disiplin 177 VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Mengubah Bentuk Tes Essay Contoh Soal Hitunglah. pembagian ke c. 6 : 3 = dalam bentuk d. 9 : 3 = pengurangan yang berulang Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 178 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- : 10 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.12 II. Melakukan pembagian bilangan dua angka Indikator Pembelajaran Membagi bilangan satu angka III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, diharapkan siswa dapat: Membagi bilangan satu angka IV. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab V. Media Pembelajaran Buku Ajar VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung 179 telah dikerjakan oleh jawab siswa di rumah B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Menjelaskan konsep Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Memperhatikan Perhatian soal penjelasan guru pembagian bilangan satu angka dengan pengurangan berulang 2 B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberikan soal Mengerjakan soal pembagian bilangan pembagian bilangan satu angka kepada satu angka secara siswa individu Nilai Karakter Mandiri B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membahas soal Membahas soal yang telah pembagian bersama- dikerjakan siswa sama bersama-sama Nilai Karakter Berani 180 C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama Nilai Karakter Komunikatif sama bahwa pembagian merupakan pengurangan berulangan sampai habis (nol) 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a Religious dan disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 181 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Membagi bilangan Bentuk Tes Essay satu angka Contoh Soal Hitunglah. c. 8 : 2 = d. 6 : 3 = Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 182 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- : 11 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.13 II. Melakukan pembagian bilangan dua angka Indikator Pembelajaran Membagi bilangan dua angka III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, diharapkan siswa dapat: Membagi bilangan dua angka IV. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab V. Media Pembelajaran Buku Ajar VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR Tanggung 183 telah dikerjakan oleh jawab siswa di rumah B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. 1 Kegiatan Guru Menjelaskan konsep Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Memperhatikan Perhatian soal penjelasan guru pembagian bilangan satu angka dengan pengurangan berulang 2 B.2) Elaborasi No. 1 Kegiatan Guru Menjelaskan konsep Kegiatan Siswa Nilai Karakter Memperhatikan guru Perhatian Memberikan contoh Memperhatikan Perhatian soal penjelasan guru pembagian bilangan dua angka dengan pengurangan berulang 2 B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membahas soal Membahas soal yang telah pembagian bersama- dikerjakan siswa sama bersama-sama Nilai Karakter Berani 184 C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Menyimpulkan hasil Menyimpulkan kegiatan bersama- bersama-sama Nilai Karakter Komunikatif sama bahwa pembagian merupakan pengurangan berulangan sampai habis (nol) 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama untuk berdo’a Religious dan disiplin bersama untuk mengakhiri pembelajaran VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 185 VIII. Evaluasi No. Indikator Bentuk Tes Contoh Soal Essay Hitunglah. Pembelajaran 1 Membagi bilangan dua angka c. 20 : 4 = d. 45 : 9 = Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 186 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : MI Al Hidayah Depok Kelas/Semester : II/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Pertemuan ke- : 12 Standar Kompetensi : 3. Melakukan Perkalian dan Pembagian bilangan sampai dua angka I. Kompetensi Dasar 3.14 II. Melakukan pembagian bilangan dua angka Indikator Pembelajaran Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian III. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, diharapkan siswa dapat: Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian IV. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab V. Media Pembelajaran Buku Ajar VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1 Memberikan salam Menjawab salam Religious 2 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama Religious dan berdo’a bersama- disiplin sama 3 Membahas PR yang Membahas PR 187 telah dikerjakan oleh siswa B. Kegiatan Inti B.1) Eksplorasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Memberikan sebuah Mendengarkan cerita cerita yang yang diberikan oleh berkaitan dengan guru Nilai Karakter Perhatian pembagian, seperti: “kakak mempunyai enam buah permen. Akan diberikan kepada Ani dan Ina. Berapa buah permen yang didapat oleh Ani dan Ina?” 2 Meminta kepada Mendiskusikan Komunikatif seluruh siswa untuk bersama teman dan kerjasama mendiskusikan sekelompok bersama-sama B.2) Elaborasi No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Memberikan sebuah Mendengarkan cerita soal cerita yang ibu Nilai Karakter Perhatian berkaitan dengan pembagian 2 Meminta kepada Mendiskusikan Komunikatif seluruh siswa untuk bersama teman dan kerjasama 188 mendiskusikan sekelompok bersama-sama B.3) Konfirmasi No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membahas soal Membahas soal yang telah perkalian bersama- dikerjakan siswa sama Nilai Karakter Berani bersama-sama C. Kegiatan Akhir No. 1 Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Menyimpulkan Menyimpulkan Berani bersama-sama bersama-sama mengeluarkan pendapat 2 Memberikan Bertanya Rasa ingin tahu kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal yang sudah dipelajari namun belum dipahami oleh siswa 3 Memberikan PR Menerima PR 4 Mengajak siswa Berdo’a bersama-sama berdo’a bersama untuk mengakhiri pembelajaran Religious dan disiplin 189 VII. Sumber Belajar Mustoha, Amin, dkk. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas, 2008 VIII. Evaluasi No. 1 Indikator Pembelajaran Menyelesaikan Bentuk Tes Essay Contoh Soal 2. Bu Candra memiliki 10 masalah sehari-hari ekor ayam. Tapi, bu yang melibatkan Candra hanya pembagian mempunyai 2 kandang ayam. Berapa banyak ekor ayam pada tiap-tiap kandang? Depok, Februari 2014 Mengetahui, Peneliti, Guru Kelas, Sita Dwi Jayanti Rosmalina, S.Pd 190 Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Kelas II MI Al-Hidayah Materi Perkalian dan Pembagian No. 1 Kompetensi Dasar Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan dua angka 2 Melakukan pembagian bilangan dua Tingkat Kemampuan Indikator Pembelajaran No. Butir Soal Jumlah Menafsirkan gambar ke dalam bentuk perkalian Mengubah perkalian ke dalam bentuk Pengetahuan penjumlahan berulang Mengubah penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan satu angka Pemahaman Mengalikan bilangan yang hasilnya bilangan dua angka Menyelesaika n masalah sehari-hari Penerapan yang melibatkan perkalian Menafsirkan gambar ke Pengetahuan dalam bentuk pembagian Bentuk Soal Essay 1, 2 2 3 1 4 1 9a 1 9b, 9c 2 11, 12 2 Essay 5, 6 2 191 angka Pemahaman Penerapan Jumlah Mengubah pembagian ke dalam bentuk pengurangan berulang Mengubah pengurangan berulang ke dalam bentuk pembagian Membagi bilangan satu angka Membagi bilangan dua angka Menyelesaika n masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian 7 1 8 1 10a 1 10b, 10c 2 13, 14 2 18 192 Lampiran 3 Rubrik Penilaian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9a Aspek yang dinilai Skor Cara dan jawaban benar 5 Cara dan jawaban salah 1 Cara dan jawaban benar 5 Cara dan jawaban salah 1 Cara dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara dan hasil salah 1 Cara dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara dan hasil salah 1 Jawaban benar 5 Jawaban salah 1 Jawaban benar 5 Jawaban salah 1 Cara benar dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara salah dan hasil salah 1 Jawaban benar 4 Jawaban salah 1 Cara benar dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara salah dan hasil salah 1 193 10 11 12 13 14 15 9b 9c 10a 10b 10c 11 Cara benar dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara salah dan hasil salah 1 Cara benar dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara salah dan hasil salah 1 Cara benar dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara salah dan hasil salah 1 Cara benar dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara salah dan hasil salah 1 Cara benar dan hasil benar 4 Cara benar dan hasil salah 3 Cara salah dan hasil benar 2 Cara salah dan hasil salah 1 Konsep perkalian tepat, cara benar dan hasil benar Konsep pekalian tepat, cara benar dan hasil salah Konsep perkalian tepat, cara salah dan hasil benar Konsep perkalian tepat, cara salah dan hasil salah 10 8 7 6 Konsep perkalian salah dan hasil benar 4 Konsep perkalian salah dan hasil salah 2 194 Tidak menggunakan cara 16 12 Konsep perkalian tepat, cara benar dan hasil benar Konsep perkalian tepat, cara benar dan hasil salah Konsep perkalian tepat, cara salah dan hasil hasil benar Konsep perkalian tepat, cara salah dan hasil salah 17 13 8 7 6 4 Konsep perkalian salah dan hasil salah 2 Tidak menggunakan cara 1 Konsep pembagian tepat, cara benar dan hasil benar hasil salah Konsep pembagian tepat, cara salah dan hasil benar Konsep pembagian tepat, cara salah dan hasil salah 14 10 Konsep perkalian salah dan hasil benar Konsep pembagian tepat, cara benar dan 18 1 10 8 7 6 Konsep pembagian salah dan hasil benar 4 Konsep pembagian salah dan hasil salah 2 Tidak menggunakan cara 1 Konsep pembagian tepat, cara benar dan hasil benar Konsep pembagian tepat, cara benar dan hasil salah Konsep pembagian tepat, cara salah dan hasil benar Konsep pembagian tepat, cara salah dan 10 8 7 6 195 hasil salah Konsep pembagian salah dan hasil benar 4 Konsep pembagian salah dan hasil salah 2 Tidak menggunakan cara 1 Total Skor 100 196 Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas II Materi Perkalian dan Pembagian Nama : ………………………….. Kelas : ………………………….. Tanggal : ………………………….. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. Bentuk perkalian pada gambar di atas adalah ………………………………… 2. Bentuk perkalian pada gambar di atas adalah……………………………… 3. Ubahlah ke dalam bentuk penjumlahan berulang dan berapakah hasilnya! 4 × 6 =………………………………………………………… 4. Bagaimanakah bentuk perkalian dari penjumlahan berulang berikut! Kemudian tentukan hasilnya! 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 =……………... 197 5. Perhatikan gambar di atas! Bentuk pembagian pada gambar di atas adalah ……………………………….. 6. Perhatikan gambar di atas! Bentuk pembagian pada gambar di atas adalah …………………………………… 7. Ubahlah ke dalam bentuk pengurangan berulang dan berapakah hasilnya! 54 : 6 = ………………………………………………… 8. Bagaimanakah bentuk pembagian dari pengurangan berulang berikut! Kemudian tentukan hasilnya! 72 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 9. Hitunglah perkalian berikut ini! a. 3 × 3 = … b. 6 × 9 = … c. 7 × 4 = … … : … = ………………… 198 10. Hitunglah pembagian berikut ini! a. 8 : 4 = … b. 25 : 5 = … c. 42 : 7 = … 11. Ada 9 tenda pramuka. Setiap tenda ditempati 8 orang. Berapa orang yang ada di dalam tenda? 12. Rudi mempunyai 3 kotak pensil, tiap kotak berisi 6 pensil. Berapa pensil Rudi seluruhnya? 13. Ada 15 anak akan mengikuti upacara. Untuk menuju tempat upacara, mereka naik becak. Setiap becak dapat dinaiki 3 anak. Berapa becak yang dibutuhkan? 14. Ibu Meli membeli mangga sebanyak 21 buah. Mangga dimasukkan ke dalam 3 tas plastik. Banyaknya mangga dalam tas plastik adalah sama. Berapa banyaknya mangga pada setiap tas plastik? Selamat Mengerjakan “Semoga menjadi anak yang pintar” 199 Lampiran 5 Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas II MI Al Hidayah Materi Perkalian dan Pembagian Nama : ………………………….. Kelas : ………………………….. Tanggal : ………………………….. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. Bentuk perkalian pada gambar di atas adalah ……………………………… 2. Bentuk perkalian pada gambar di atas adalah………………………………… 3. Ubahlah ke dalam bentuk penjumlahan berulang dan berapakah hasilnya! 4 × 6 =………………………………………………………… 4. Bagaimanakah bentuk perkalian dari penjumlahan berulang berikut! Kemudian tentukan hasilnya! 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 =……………… 200 5. Perhatikan gambar di atas! Bentuk pembagian pada gambar di atas adalah ……………………………… 6. Perhatikan gambar di atas! Bentuk pembagian pada gambar di atas adalah ……………………………… 7. Ubahlah ke dalam bentuk pengurangan berulang dan berapakah hasilnya! 54 : 6 = ...………………………………………………. 8. Hitunglah perkalian berikut ini! a. 6 × 9 = … b. 7 × 4 = … 9. Hitunglah pembagian berikut ini! a. 8 : 4 = … b. 25 : 5 = … c. 42 : 7 = … 10. Ada 9 tenda pramuka. Setiap tenda ditempati 8 orang. Berapa orang yang ada di dalam tenda? 201 11. Rudi mempunyai 3 kotak pensil, tiap kotak berisi 6 pensil. Berapa pensil Rudi seluruhnya? 12. Ada 15 anak akan mengikuti upacara. Untuk menuju tempat upacara, mereka naik becak. Setiap becak dapat dinaiki 3 anak. Berapa becak yang dibutuhkan? 13. Ibu Meli membeli mangga sebanyak 21 buah. Mangga dimasukkan ke dalam 3 tas plastik. Banyaknya mangga dalam tas plastik adalah sama. Berapa banyaknya mangga pada setiap tas plastik? Selamat Mengerjakan “Semoga menjadi anak yang pintar” 202 Siswa Butiar Soal 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 9c 10a 10b 10c 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Ʃ r xy r tabel 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 5 1 5 1 5 1 1 5 1 1 5 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 75 0.48 0.334 1 1 1 1 1 1 1 5 5 1 5 1 5 1 5 1 1 5 1 1 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 5 1 1 75 0.55 0.334 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 117 0.632 0.334 3 2 2 1 1 4 4 2 3 1 4 3 2 1 4 0 2 4 1 2 4 4 1 2 2 1 4 4 2 4 1 3 4 2 4 88 0.65 0.334 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 5 5 75 0.38 0.334 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 5 5 75 0.38 0.334 1 3 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 4 4 4 1 2 4 1 1 1 1 2 1 2 4 4 1 2 4 1 1 4 4 4 80 0.37 0.334 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 1 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 108 0.45 0.334 2 4 1 2 4 4 2 1 2 2 4 4 4 0 4 2 3 4 2 3 3 4 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 1 4 4 90 0.48 0.334 2 4 1 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 0 4 1 3 4 2 1 1 3 4 2 2 2 4 2 2 2 1 1 3 4 4 91 0.6 0.334 2 4 1 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 0 0 2 3 4 2 3 3 1 4 2 1 2 4 2 2 2 1 1 3 4 4 89 0.54 0.334 7 1 1 2 7 7 7 7 7 1 10 8 10 0 7 1 1 7 1 7 7 7 1 7 1 6 1 6 7 1 1 7 10 1 7 169 0.8 0.334 7 2 2 2 7 7 4 7 7 1 10 10 10 0 0 1 7 7 1 7 4 4 2 7 7 7 7 6 7 2 1 1 10 7 7 178 0.79 0.334 7 1 2 2 7 7 7 6 7 2 10 7 10 0 0 1 7 7 2 7 7 7 1 2 7 1 0 1 1 2 1 6 10 1 7 153 0.74 0.334 7 1 1 2 7 7 7 2 7 7 10 7 10 0 7 2 7 7 7 7 7 7 1 7 7 1 0 7 7 7 1 7 10 7 7 195 0.72 0.334 valid valid valid Valid valid valid valid 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 124 0.02 0.334 tdk valid 3 2 4 2 4 4 3 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 110 0.5 0.334 Keterangan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 134 0.29 0.334 Tdk valid valid valid valid valid Valid Valid valid valid valid Y 69 39 32 32 66 69 62 63 66 45 100 78 87 25 62 24 59 81 45 58 63 60 37 59 53 54 64 49 56 48 26 63 86 66 80 2026 201 1 Lampiran 6 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika 203 Siswa 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 5 1 5 1 5 1 1 5 1 1 5 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 75 275 3.36 327.85 0.85 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 1 5 5 1 5 1 5 1 5 1 1 5 1 1 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 5 1 1 75 275 3.36 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 117 427 1.05 3 2 2 1 1 4 4 2 3 1 4 3 2 1 4 0 2 4 1 2 4 4 1 2 2 1 4 4 2 4 1 3 4 2 4 88 276 1.61 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 5 5 75 275 3.36 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 5 5 75 275 3.36 1 3 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 4 4 4 1 2 4 1 1 1 1 2 1 2 4 4 1 2 4 1 1 4 4 4 80 250 1.97 Butir Soal 9 3 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 110 108 376 370 0.89 1.08 8 10 11 12 13 2 4 1 2 4 4 2 1 2 2 4 4 4 0 4 2 3 4 2 3 3 4 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 1 4 4 90 286 1.61 2 4 1 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 0 4 1 3 4 2 1 1 3 4 2 2 2 4 2 2 2 1 1 3 4 4 91 289 1.54 2 4 1 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 0 0 2 3 4 2 3 3 1 4 2 1 2 4 2 2 2 1 1 3 4 4 89 281 1.61 7 1 1 2 7 7 7 7 7 1 10 8 10 0 7 1 1 7 1 7 7 7 1 7 1 6 1 6 7 1 1 7 10 1 7 169 1187 10.91 14 7 2 2 2 7 7 4 7 7 1 10 10 10 0 0 1 7 7 1 7 4 4 2 7 7 7 7 6 7 2 1 1 10 7 7 178 1244 9.96 15 7 1 2 2 7 7 7 6 7 2 10 7 10 0 0 1 7 7 2 7 7 7 1 2 7 1 0 1 1 2 1 6 10 1 7 153 1041 10.95 16 7 1 1 2 7 7 7 2 7 7 10 7 10 0 7 2 7 7 7 7 7 7 1 7 7 1 0 7 7 7 1 7 10 7 7 195 1395 9.08 Skor Total 61 32 24 26 58 61 54 55 58 37 92 70 82 17 54 21 51 75 37 50 55 52 29 51 46 46 56 47 48 41 18 55 79 58 72 1768 Kuadrat Skor Total 3721 1024 576 676 3364 3721 2916 3025 3364 1369 8464 4900 6724 289 2916 441 2601 5625 1369 2500 3025 2704 841 2601 2116 2116 3136 2209 2304 1681 324 3025 6241 3364 5184 100456 65.7 202 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 ƩX Ʃ X² σ² Varians Total r11 1 Lampiran 7 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa 204 Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Ʃx N P Keterangan Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 5 1 5 1 5 1 1 5 1 1 5 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 75 35 0,43 sedang 61 32 24 26 58 61 54 55 58 37 92 70 82 17 54 21 51 75 37 50 55 52 29 51 46 46 56 47 48 41 18 55 79 58 72 1768 35 0,43 sedang 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 117 35 0,84 mudah 3 2 2 1 1 4 4 2 3 1 4 3 2 1 4 0 2 4 1 2 4 4 1 2 2 1 4 4 2 4 1 3 4 2 4 88 35 0,63 sedang 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 5 5 75 35 0,43 sedang 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 5 5 75 35 0,43 sedang 1 3 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 4 4 4 1 2 4 1 1 1 1 2 1 2 4 4 1 2 4 1 1 4 4 4 80 35 0,57 sedang 3 2 4 2 4 4 3 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 110 35 0,79 Mudah 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 1 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 108 35 0,77 mudah 2 4 1 2 4 4 2 1 2 2 4 4 4 0 4 2 3 4 2 3 3 4 4 1 1 2 4 2 2 2 1 1 1 4 4 90 35 0,64 sedang 2 4 1 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 0 4 1 3 4 2 1 1 3 4 2 2 2 4 2 2 2 1 1 3 4 4 91 35 0,65 sedang 2 4 1 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 0 0 2 3 4 2 3 3 1 4 2 1 2 4 2 2 2 1 1 3 4 4 89 35 0,63 sedang 7 1 1 2 7 7 7 7 7 1 10 8 10 0 7 1 1 7 1 7 7 7 1 7 1 6 1 6 7 1 1 7 10 1 7 169 35 0,48 sedang 14 7 2 2 2 7 7 4 7 7 1 10 10 10 0 0 1 7 7 1 7 4 4 2 7 7 7 7 6 7 2 1 1 10 7 7 178 35 0,51 sedang 15 7 1 2 2 7 7 7 6 7 2 10 7 10 0 0 1 7 7 2 7 7 7 1 2 7 1 0 1 1 2 1 6 10 1 7 153 35 0,44 sedang 16 7 1 1 2 7 7 7 2 7 7 10 7 10 0 7 2 7 7 7 7 7 7 1 7 7 1 0 7 7 7 1 7 10 7 7 195 35 0,56 sedang Skor Total 61 32 24 26 58 61 54 55 58 37 92 70 82 17 54 21 51 75 37 50 55 52 29 51 46 46 56 47 48 41 18 55 79 58 72 Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa 203 205 No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 11 13 33 18 35 12 1 6 5 9 34 27 8 21 32 7 15 22 17 24 20 29 28 25 26 30 10 19 2 23 4 3 16 31 14 1 2 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 5 1 1 5 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 5 5 5 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 1 2 2 2 1 4 5 4 2 4 4 4 3 3 4 1 3 2 4 2 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 2 1 4 1 1 2 1 1 2 0 1 1 6 5 1 1 5 5 5 5 1 1 1 5 5 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 7 5 1 1 5 5 5 5 1 1 1 5 5 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 1 1 4 4 1 2 1 1 2 1 2 4 4 1 1 3 2 1 1 1 1 4 Butir Soal 8 9 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 10 11 4 4 1 4 4 4 2 4 4 2 4 4 1 3 1 2 4 4 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 4 4 2 1 2 1 0 12 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 1 2 4 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 1 1 1 0 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 1 2 0 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 4 4 2 1 2 1 0 13 10 10 10 7 7 8 7 7 7 7 1 1 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 6 1 6 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 14 10 10 10 7 7 10 7 7 7 7 7 7 7 4 1 4 0 4 7 7 7 7 6 7 7 2 1 1 2 2 2 2 1 1 0 15 10 10 10 7 7 7 7 7 7 7 1 0 6 7 6 7 0 7 7 2 7 1 1 7 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 0 16 10 10 10 7 7 7 7 7 7 7 7 0 2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 1 1 2 1 2 1 0 Skor Total 92 82 79 75 72 70 61 61 58 58 58 56 55 55 55 54 54 52 51 51 50 48 47 46 46 41 37 37 32 29 26 24 21 18 17 Lampiran 9 Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siswa 204 206 27% Kelompok Atas No. Siswa 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 33 18 35 12 1 6 5 9 Ʃx Sm N atas p 27% (atas) 2 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 26 5 10 0.52 3 5 5 5 5 1 1 1 1 1 5 30 5 10 0.6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 10 1 4 2 4 4 4 3 3 4 1 3 32 4 10 0.8 5 5 1 1 5 5 5 5 1 1 1 30 5 10 0.6 6 5 1 1 5 5 5 5 1 1 1 30 5 10 0.6 7 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 25 4 10 0.625 Butir Soal 8 9 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 37 35 4 4 10 10 0.925 0.875 10 11 12 4 4 1 4 4 4 2 4 4 2 33 4 10 0.825 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 35 4 10 0.875 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 35 4 10 0.875 13 10 10 10 7 7 8 7 7 7 7 80 10 10 0.8 10 11 12 13 14 10 10 10 7 7 10 7 7 7 7 82 10 10 0.82 15 10 10 10 7 7 7 7 7 7 7 79 10 10 0.79 16 10 10 10 7 7 7 7 7 7 7 79 10 10 0.79 Skor Total 92 82 79 75 72 70 61 61 58 58 27% Kelompok Bawah No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 30 10 19 2 23 4 3 16 31 14 Ʃx Sm N bawah p 27% (bwh) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 10 0.2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 10 0.2 3 4 5 6 4 2 2 2 1 2 2 2 1 4 22 4 10 0.55 4 1 1 2 1 1 2 0 1 1 14 4 10 0.35 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 18 5 10 0.36 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 18 5 10 0.36 7 4 1 1 3 2 1 1 1 1 4 19 4 10 0.475 Butir Soal 8 9 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 23 22 4 4 10 10 0.575 0.55 2 2 2 4 4 2 1 2 1 0 20 4 10 0.5 2 2 2 4 4 2 1 1 1 0 19 4 10 0.475 2 2 2 4 4 2 1 2 1 0 20 4 10 0.5 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 10 10 10 0.1 14 2 1 1 2 2 2 2 1 1 0 14 10 10 0.14 15 2 2 2 1 1 2 2 1 1 0 14 10 10 0.14 16 7 7 7 1 1 2 1 2 1 0 29 10 10 0.29 Skor Total 41 37 37 32 29 26 24 21 18 17 205 207 Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 2 7 7 7 7 7 1 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 1 7 7 7 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 6 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 7 1 7 7 7 7 7 7 1 1 7 7 1 7 1 1 1 7 1 7 7 7 1 1 1 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 7 1 7 7 1 7 7 7 1 1 1 7 1 7 1 7 1 7 1 7 7 7 1 1 1 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 2 1 1 4 1 4 1 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 Butir Soal 8a 8b 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 9a 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 9b 4 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 9c 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 1 1 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 2 4 10 10 10 1 10 10 10 4 0 10 0 10 0 1 0 8 0 10 10 10 10 0 10 1 8 8 10 8 7 8 10 10 1 8 7 0 11 0 0 2 0 10 10 4 0 10 0 10 0 0 0 10 0 10 10 10 10 0 10 2 7 10 10 10 7 10 10 10 2 10 10 0 12 0 0 0 0 10 10 8 0 10 0 10 0 1 0 10 0 10 10 10 10 0 10 0 1 10 10 10 1 10 10 10 1 8 10 0 13 0 0 0 0 10 10 8 0 10 0 10 0 1 0 8 0 10 10 6 10 0 10 0 1 10 10 10 1 10 10 10 1 8 8 0 Skor 66 64 55 64 88 86 70 40 86 42 97 40 55 42 72 50 95 100 74 82 48 99 50 70 74 88 82 66 82 100 97 50 72 72 48 Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Eksperimen 206 208 Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 1 2 7 7 7 1 7 1 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 1 7 7 7 1 7 1 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 4 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 5 3 1 4 2 3 2 1 2 2 2 4 2 2 2 3 1 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 1 2 4 4 2 6 7 1 7 1 7 1 7 1 1 1 7 1 7 7 7 7 7 7 1 1 7 1 1 1 1 1 1 7 1 7 7 7 1 1 1 1 1 7 1 1 7 1 7 1 1 1 1 1 7 1 7 7 1 7 7 7 1 1 1 1 1 1 1 7 1 7 1 1 7 7 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 2 2 4 2 4 4 4 2 1 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 2 4 2 4 Butir Soal 8a 8b 3 1 3 3 4 2 3 4 1 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 1 3 4 3 4 9a 4 2 4 2 2 2 1 4 2 3 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 9b 2 0 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 2 9c 2 0 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 2 4 2 3 4 4 2 2 4 2 3 4 4 4 3 3 4 2 2 10 2 0 1 1 2 1 1 2 2 4 4 2 2 1 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 2 3 4 4 4 2 2 4 2 2 0 0 1 0 0 0 0 8 0 0 0 0 1 0 8 0 0 0 10 10 0 0 1 0 10 0 8 7 8 8 10 1 8 8 0 8 8 11 0 0 2 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 10 10 0 0 2 0 10 0 10 7 7 7 10 2 8 10 10 8 7 12 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 0 10 1 0 1 0 1 8 10 10 8 8 Skor 13 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 8 0 0 0 6 10 0 0 0 0 10 0 10 1 0 1 0 1 8 8 0 1 8 46 23 55 25 48 25 36 64 25 41 59 39 55 41 61 50 55 59 73 82 48 39 50 36 77 39 82 68 59 68 77 50 61 73 68 64 64 Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Post Test Kelas Kontrol 207 208 Lampiran 12 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Contoh perhitungan soal no.1 Langkah-langkah perhitungan uji validitas tes yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan nilai, N = Banyaknya responden = 35 Ʃ X1 = Jumlah skor item ke-1 = 75 ƩY = jumlah skor total seluruh siswa = 2026 Ʃ X12 = jumlah kuadrat skor soal nomor 1 = 275 Ʃ Y2 = jumlah kuadrat skor total seluruh siswa = 128648 Ʃ X1Y = jumlah hasil kali skor dengan skor total tiap siswa pada item ke-1 = 4898 2. Menentukan nilai rhitung = = = = = = ( √* ( )( ) ( ( √( √( ( ) ( ( √* ) ) +* ) +* )( )( )( ( )+ ) )+ ) ( ) ) √ = 0,48 3. Menentukan rtabel db = n – 2 = 35 – 2 = 33 dan α = 0,05 r (33,05) = 0,33 karena rhitung > rtabel (0,48 > 0,33), maka soal nomor 1 valid. Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan validitasnya sama dengan perhitungan validitas soal nomor 1. 209 Lampiran 13 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen 1) Menentukan nilai varians skor tiap-tiap soal Misal, varians skor total nomor 1 S2 = = -( ) -( ) = 3,36 Untuk mencari nomor 2 dan seterusnya sama dengan nomor 1 2) Menentukan nilai jumlah varians semua soal. Berdasarkan tabel perhitungan reliabilitas instrument di atas diperoleh Ʃ Si2 = 65,7 ( 3) Menentukan nilai varians total St2 = = ) ( ) ( ) ( ) = = 327,85 4) Menentukan nilai n = banyaknya butir soal yang valid = 16 5) Menentukan nilai r11 = * +* =* = 0,85 +* + + 210 Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Langkah-langkah perhitungannya: 1) Menentukan nilai Ʃ x = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar 2) Menentukan N = Jumlah peserta tes 3) Skor maks = Skor maksimum tiap soal 4) Misal, untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukarannya sebagai berikut: Ʃ x = 75, N = 35 dan skor maksimumnya = 5 Menentukan tingkat kesukaran: p= ∑ = = = 0,43 5) Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, p = 0,43 berada diantara kisaran 0,3 ≤ p ≤ 0,7 maka soal nomor 1 tersebut memiliki tingkat kesukaran sedang. 6) Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan tingkat kesukarannya sama dengan perhitungan tingkat kesukaran nomor 1. Lampiran 15 211 Perhitungan Daya Pembeda Tes Langkah-langkah perhitungan daya pembeda butir tes, yaitu sebagai berikut: 1. Mengurutkan skor peserta tes dari yang memperoleh skor tinggi ke peserta tes yang memperoleh skor rendah. 2. Membagi peserta tes menjadi 2 kelompok, 27% peserta tes kelompok atas (peserta nomor 1 sampai 10) dan 27% peserta tes kelompok bawah (peserta nomor 26 sampai 35). 3. Menentukan nilai pA = tingkat kesukaran 27% kelompok atas 4. Menentukan nilai pB = tingkat kesukaran 27% kelompok bawah Misal, untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukaran kelompok atas sebagai berikut: Ʃ x = 26, N = 10 dan skor maksimumnya = 5 Menentukan tingkat kesukaran: pA = ∑ = = = 0,52 Dan untuk soal nomor 1 perhitungan tingkat kesukaran kelompok bawah sebagai berikut: Ʃ x = 10, N = 10 dan skor maksimumnya = 5 Menentukan tingkat kesukaran: pB = ∑ = = = 0,2 5. Menentukan nilai D = daya pembeda soal D = pA – pB D = 0,52 – 0,2 = 0,32 212 6. Menentukan kriteria Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai D = 0,32 berada pada kisaran D = 0,20 – 0,39 maka soal nomor 1 memiliki daya pembeda yang cukup. Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan daya pembedanya sama dengan perhitungan daya pembeda soal nomor 1. No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Tingkat Kesukaran Kelompok Atas (pA) 0.52 0.6 1 0.8 0.6 0.6 0.625 0.925 0.875 0.825 0.875 0.875 0.8 0.82 0.79 0.79 Tingkat Kesukaran Kelompok Bawah (pB) 0.2 0.2 0.55 0.35 0.36 0.36 0.475 0.575 0.55 0.5 0.475 0.5 0.1 0.14 0.14 0.29 Daya Pembeda Soal Ket. (D) 0.32 Cukup 0.4 Baik 0.45 Baik 0.45 Baik 0.24 Cukup 0.24 Cukup 0.15 Jelek 0.35 Cukup 0.325 Cukup 0.325 Cukup 0.4 Baik 0.375 Cukup 0.7 Baik sekali 0.68 Baik 0.65 Baik 0.5 Baik Lampiran 16 213 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi, Mean, Modus, Median, Varians, dan Simpangan Baku Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen (X) 1. Distribusi Frekuensi a) Banyaknya sampel (n) = 35 b) Rentang adalah data terbesar dikurangi data terkecil, R = 100 – 40 = 60 c) Banyaknya kelas interval k = 1 + 3,3 log n k = 1 + 3,3 log 35 k = 1 + 5,09 = 6,09 ≈ 7 d) Panjang kelas interval = 8,57 ≈ 9 p= = 2. Mean ( ̅ ) ̅= = = 70,46 3. Modus (Mo) Mo = b + p ( ) Mo = 66,5 + 9 ( ) Mo = 66,5 + 3,85 = 70,35 4. Median (Me) Me = b + p ( ) ) Me = 66,5 + 9( Me = 66,5 + 9(3,21) Me = 66,5 + 3,2 = 69,7 5. Varians dan Simpangan Baku = ( ( ) ) 214 = ( ) ( ( ) ) = = = 365,961 Sx = √ =√ = 19,13 ( ( ) ) 215 Lampiran 17 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi, Mean, Modus, Median, Varians, dan Simpangan Baku Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol (Y) 1. Distribusi Frekuensi a) Banyaknya sampel (n) = 37 b) Rentang adalah data terbesar dikurangi data terkecil, R = 82 – 23 = 59 c) Banyaknya kelas interval k = 1 + 3,3 log n k = 1 + 3,3 log 37 k = 1 + 5,17 = 6,17 ≈ 7 d) Panjang kelas interval = 8,43 ≈ 9 p= = 2. Mean ( ̅ ) ̅= = = 53,65 3. Modus (Mo) Mo = b + p ( ) Mo = 58,5 + 9 ( ) Mo = 58,5 + 4,5 = 63 4. Median (Me) Me = b + p ( ) ) Me = 58,5 + 9( Me = 58,5 + 9(-1,5) Me = 58,5 + (-0,19) = 56,81 5. Varians dan Simpangan Baku = ( ( ) ) 216 = ( ) ( ( ) ) = = = 270,456 Sx = √ =√ = 16,45 ( ( ) ) 217 Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen (X) No. Xi Fi FiXi Xi² FXi² Zi F(Z) S(Z) │F(Z)-S(Z)│ 1 40 2 80 1600 3200 -1.58115 0.056922 0.057143 0.00022 2 42 2 84 1764 3528 -1.47644 0.069913 0.114286 0.04437 3 48 2 96 2304 4608 -1.1623 0.122556 0.171429 0.04887 4 50 3 150 2500 7500 -1.05759 0.145121 0.257143 0.11202 5 55 2 110 3025 6050 -0.79581 0.213071 0.314286 0.10121 6 64 2 128 4096 8192 -0.32461 0.372739 0.371429 0.001311 7 66 2 132 4356 8712 -0.2199 0.412976 0.428571 0.0156 8 70 2 140 4900 9800 -0.01047 0.495823 0.485714 0.010108 9 72 3 216 5184 15552 0.094241 0.537541 0.571429 0.03389 10 74 2 148 5476 10952 0.198953 0.57885 0.628571 0.04972 11 82 3 246 6724 20172 0.617801 0.731647 0.714286 0.017361 12 86 2 172 7396 14792 0.827225 0.795945 0.771429 0.024517 13 88 2 176 7744 15488 0.931937 0.824316 0.828571 0.00426 14 95 1 95 9025 9025 1.298429 0.90293 0.857143 0.045787 15 97 2 194 9409 18818 1.403141 0.919713 0.914286 0.005427 16 99 1 99 9801 9801 1.507853 0.934204 0.942857 0.00865 17 100 2 200 10000 20000 1.560209 0.940645 1 0.05936 35 2466 95304 186190 Jumlah ̅ = 70,46 n = 35 S2 = 365,961 S = 19,13 ̅ Lo = 0,11202 Lt = √ √ = 0,15 Karena Lo < Lt (0,1120 < 0,15) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas eksperimen berdistribusi normal. Lampiran 19 218 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol (Y) No. Xi Fi FiXi Xi² FXi² Zi F(Z) S(Z) │F(Z)-S(Z)│ 1 23 1 23 529 12167 -1.90909091 0.028125 0.027027 0.001098 2 25 3 75 625 46875 -1.78787879 0.036898 0.108108 0.07121 3 36 2 72 1296 93312 -1.12121212 0.131099 0.162162 0.03106 4 39 3 117 1521 177957 -0.93939394 0.173764 0.243243 0.06948 5 41 2 82 1681 137842 -0.81818182 0.206627 0.297297 0.09067 6 46 1 46 2116 97336 -0.51515152 0.303224 0.324324 0.0211 7 48 2 96 2304 221184 -0.39393939 0.346813 0.378378 0.03157 8 50 3 150 2500 375000 -0.27272727 0.392531 0.459459 0.06693 9 55 3 165 3025 499125 0.03030303 0.512087 0.540541 0.02845 10 59 3 177 3481 616137 0.27272727 0.607469 0.621622 0.01415 11 61 2 122 3721 453962 0.39393939 0.653187 0.675676 0.02249 12 64 3 192 4096 786432 0.57575758 0.71761 0.756757 0.03915 13 68 3 204 4624 943296 0.81818182 0.793373 0.837838 0.04446 14 73 2 146 5329 778034 1.12121212 0.868901 0.891892 0.02299 15 77 2 154 5929 913066 1.36363636 0.913659 0.945946 0.03229 16 82 2 164 6724 1102736 1.66666667 0.95221 1 0.04779 Jumlah 37 1985 49501 7254461 n = 37 ̅ = 53,65 S2 = 270,456 S = 16,45 ̅ Lo = 0,091 Lt = √ √ = 0,146 Karena Lo < Lt (0,091 < 0,146) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas kontrol berdistribusi normal. Lampiran 20 219 Perhitungan Uji Homogenitas Uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan uji Fisher, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: H0 : Data memiliki varians homogen H1 : Data memiliki varians heterogen 1. Jumlah sampel ne : 35 nk : 37 2. Derajat kebebasan db 1 (pembilang) = ne – 1 = 35 – 1 = 34 db 2 (penyebut) = nk – 1 = 37 – 1 = 36 Rumus Uji Fisher, Fhitung = dengan S2 = ( ( ) ) 3. Menentukan kriteria pengujian Jika Fhitung < Ftabel, maka terima H0 Jika Fhitung > Ftabel, maka terima H1 4. Menentukan Ftabel Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F(0,05)(36,34) = 1,74 Uji homogenitas nilai test akhir kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, diketahui: Varians Eksperimen : 365,96 Varians Kontrol : 270,45 Fhitung = = 1,35 Ftabel = 1,74 Karena Fhitung < Ftabel (1,35 < 1,74), maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tes kelompok eksperimen dan kontrol memiliki varians yang homogen. Lampiran 21 220 Perhitungan Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Perumusan Hipotesis Ho : μ1 ≤ μ2 Ha : μ1 > μ2 Ho = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi alat peraga blok dienes lebih kecil atau sama dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang tidak diberi alat peraga blok dienes. Ha = rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi alat peraga blok dienes lebih tinggi rata-rata hasil belajar matematika siswa yang tidak diberi alat peraga blok dienes. b) Menentukan kriteria pengujian Terima Ho, jika thitung < ttabel, dalam hal lainnya Ha ditolak c) Menentukan uji statistik ( Stotal = √ ) ( ) ( ( =√ ) ) ( ) ( ) =√ =√ =√ Didapat nilai thitung = = 17,8 ̅ √ = = d) Menentukan harga ttabel α = 0,05 db = 70 ̅ √ = 3,99 221 dengan cara interpolasi, sebagai berikut: t(0,05)(60) = 1,67 t(0,05)(120) = 1,66 60 70 10 ttabel = ( ) ( ) 120 50 = 1,669 e) Pengambilan Kesimpulan Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak Dari hasil di atas didapat thitung = 3,99 dan ttabel = 1,669. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 222 223 Lampiran 23 Nilai Kritis Distribusi F 224 Lampiran 24 Tabel nilai kritis distribusi T 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002 1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884 2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712 3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453 4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318 5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343 6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763 7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529 8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079 9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681 10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370 11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470 12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963 13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198 14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739 15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283 16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615 17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577 18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048 19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940 20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181 21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715 22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499 23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496 24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678 25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019 26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500 27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103 28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816 29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624 30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518 40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688 60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171 120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954 ∞ 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148 Pr df 225 Lampiran 25 NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT Taraf Signif N Taraf Signif N 5% 1% 3 0.997 0.999 4 0.950 5 Taraf Signif N 5% 1% 5% 1% 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317 6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306 7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296 8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286 9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278 10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270 11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263 12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256 13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230 14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210 15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194 16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181 17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148 18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128 19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115 20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105 21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097 22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091 23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086 24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081 25 0.396 0.505 49 0.281 0.364 26 0.388 0.496 50 0.279 0.361