Manfaat Dan Masalah Yang Ditimbulkan Reaktor Nuklir Karena Adanya Reaksi Fisi (Inti) Pada Atom YUDA FITRIYAN PERMATA 03081004067 Mata Kuliah : Metode Penulisan Ilmiah Dosen Pembimbing : Ir. Hendra Marta Yudha, MSEE Tanggal : 13 Desember 2012 Manfaat dan Masalah yang ditimbulkan Reaktor Nuklir Karena Adanya Reaksi Fisi (Inti) pada Atom Thesis Statement Manfaat dan kerugian apa yang dapat ditimbulkan dari reaksi fisi (inti) atom dari reaktor nuklir sebagai sumber energi tanpa batas. Outline: I. The use of plastic packaging in the United Sates Extent and trends Explanations Characteristics of plastic Social changes High marketability II. III. Environmental consequences of the disposal of plastic packaging A. Impact on landfills B. Effects of incineration Recycling of plastic packaging for environmental relief A. Kinds of recyclability i. Bringing back to original use ii. Producing other goods iii. Creating fuel o chemicals iv. Recovering energy by incineration B. Legal aspects C. Extent of recycling and current trends IV. Economic evaluation of the use of plastic packaging A. Most efficient distribution of the real costs and incentives B. Actual distribution of the real costs and incentives Manfaat dan Masalah yang ditimbulkan Reaktor Nuklir Karena Adanya Reaksi Fisi (Inti) pada Atom Pada saat sekarang ini yang menjadi perdebatan yaitu di isukan nuklir akan digunakan kembali sebagai senjata pemusnah karna banyaknya kemelut antar Negara pada saat ini. Seperti yang telah dikabarkan Amerika Serikat telah menuduh Negara Iran telah menggunakan nuklir untuk digunakan sebagai senjata pemusnah. Tapi pada kenyataanya Iran tidak terbukti menggunakan nuklir sebagai senjata pemusnah massal. Pada dasarnya pembuatan bom atom adalah berasal dari reaksi pembelahan fisi (inti) berantai yang tak terkendali dari atom. Dulu bencana yang sangat dahsyat pertama kali ditimbulkan oleh jatuhnya bom atom yaitu di Negara Jepang, tepatnya dikota Hiroshima dan Nagasaki. Bom yang yang dijatuhkan oleh Amerika serikat itu Little boy dan Fat Man, yang mencabut nyawa hampir sejuta warga jepang. Sehingga pengaruhnya masih dirasakan oleh rakyat Jepang sampai saat sekarang ini. Sejarah teori atom tahun 1808, Dalton mengembangkan teori atom yang menjadi landasan dasar fisika modern dan kimia. Pada tahun 1897 Thompson menemukan electron, tahun 1898 Madame Curie menemukan sinar radioaktif. Lalu pada tahun 1899, Rutherford menemukan sinar alpha (), sinar Beta (β), dan sinar Gamma (). Pada tahun 1913 Rutherford dan Bohr membuat model atom hydrogen yang tediri dari sebuah partikel pusat dengan elektron pada orbit partikel. Pada tahun 1920 Chadwick membuktikan bahwa atom hydrogen bermuatan positif. Perkembangan energi atom dimulai oleh Blackett yaitu orang pertama yang dapat memisahkan atom nitrogen dengan penembakan partikel . Percobaan yang terpenting adalah percobaan Cockraft dan Walton yaitu dengan memisahkan atom Lithium menjadi dua atom He dengan menembakan proton yang dipecepat. Dalam proses ini sejumlah besar energi panas dihasilkan. Perkembangan pembangkit tenaga nuklir sekarang ini adalah dampak dari penemuan – penemuan ini. Lewat rekayasa perilaku interaksi antara sejumlah isotop dari atom berbobot berat dengan partikel non atomik berkecepatan tinggi, dihasilkan beberapa reaksi fisi dan fusi yang menghasilkan tenaga maha dahsyat. Aplikasi dari fenomena fisika ini membuahkan senjata pemusnah massal dengan daya rusak dan bunuh yang mengerikan. Jenis terakhir adalah bom nuklir yang ragamnya cuma dua biji, yakni bom atom dan bom hydrogen! Daya rusak bom nuklir begitu hebat melampaui bom jenis lain. Ia juga meninggalkan ‘jejak’ berupa kontaminasi radioaktif yang dapat bertahan dalam jangka waktu sangat lama. Efek mengerikan yang ditimbulkan bom nuklir mencakup ledakan yang sangat kuat. Panas yang dihasilkan amat besar (mencapai ratusan bahkan ribuan derajat Celcius), dan debu radioaktif yang berterbangan dalam kecepatan tinggi ke segala dalam radius hingga puluhan kilometer. Teknologi nuklir ialah suatu teknologi yang dalam proses pelaksanaannya menggunakan isotop radioaktif. Isotop radioaktif dapat berupa isotop alam dan isotop buatan, sedangkan isotop buatan dibuat dalam reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (fisi) berantai yang terkendali pada atom, sehingga menghasilkan energi berupa panas. Reaktor nuklir merupakan alat yang berfungsi sebagai pemulai reaksi fisi sehingga menghasilkan reaksi berantai, pengendali reaksi fisi, dan pemanfaatan energi yang dihasilkan. Setiap reaktor nuklir dilengkapi dengan komponen – komponen utama. Reaksi fisi ialah reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom baru yang lebih ringan. Pada reaksi fisi inti atom ditembak dengan sebuah neutron sehingga dihasilkan dua inti atom baru yang memilki massa hamper sama disertai pemancaran dua atau lebih neutron baru dan pelepasan sejmlah energi. Reaksi fisi dapat dilakukan dengan cara menembaki inti berat dengan partikel – partikel elementer, seperti neutron, partikel , deutron, dan sinar . Contoh reaksi fisi ialah 235 penembakan inti U dengan sebuah partikel neutron yang menghasilkan dua inti baru 92 disertai pelepasan tiga neutron. 235 92 U + 10 n 139 56 Ba + 94 36 Kr + 3 10n + energi Pecahan dua inti baru, Bad an Kr merupakan unsur yang tidak stabil dan mengandung jumlah neutron yang besar. Dalam waktu singkat (± 10-14detik) kelebihan neutron itu dipancarkan 2 atau 4 neutron setelah terjadi fisi. Pada reaksi fisi, setiap pecahan fisi menghasilkan 2 atau 4 neutron. Jika dari setiap fisi menghasilkan paling sedikit 1 neutron, kemudian mengakibatkan fisi baru, dan seterusnya maka reaksi seperti itu disebut reaksi berantai. Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan beberapa inti atom ringan menjadi inti 2 2 atom baru yang lebih berat. Reaksi fusi disertai pelepasan energi. Contoh reaksi inti1 1 3 H dengan H menghasilkan inti He dan neutron. 2 2 2 H + 1H 1 3 1 He + 0n + energi 2 Reaksi fusi sering disebut sebagai peleburan inti, sebab reaksi terjadi penggabungan beberapa inti sehingga diperoleh inti baru yanglebih berat. Reaksi fusi hanya dapat terjadi dalam keadaan suhu sangat tinggi (± 108 oC). Reaksi fusi juga disebut reaksi termonuklir. Pada intinya ada empat kondisi yang terjadi dalam setiap reaksi nuklir. Pertama, reaksi langsung dan berantai antara inti atom dan neutron. Kedua, sejumlah kecil inti atom diakselerasikan dalam laboratorium agar memilki kecepatan yang tinggi sehingga beberapa diantaranya saling bertumbukan dan terjadi reaksi. Ketiga, reaksi tumbukan yang terjadi antara partikel matahari dan bintang dikawasan antariksa dalam kondisi temperatur tinggi yang sangat ekstrim. Reaksi ini disebut reaksi termonuklir alam. Sementara pada kondisi terakhir, fenomena alam yang terjadi antara matahari dengan bintang tadi direkayasa sedemikian rupa dan diaplikasi kedalam bentuk senjata pemusnah massal. Dalam reaksi termonuklir bikinan manusia, kecepatan dan temperatur reaksinya jauh lebih tinggi daripada yang terjadi dimatahari. Bagian paling vital dari ledakan fisi yang terjadi dalam bom atom tak lain adalah material yang berfisi itu sendiri. Ada dua unsur radioaktif yang biasa dipakai, yakni uranium dan plutonium, masing – masing dengan aneka isotopnya. Mulai dari U-232, U-234, U-235, dan U-238 untuk uranium, hingga Pu-238, Pu-239, dan Pu-240 untuk plutonium. Tak semua jenis isotop ini layak pakai untuk bom nuklir. Yang dibutuhkan adalah isotop yang inti atomnya sanggup menjalani reaksi fisi dengan bantuan neutron hingga berubah wujud menjadi dua isotop jenis lain plus lebih banyak neutron dan sinar gamma. Berdasarkan tujuan kegunaannya, reaktor nuklir diklasifikasikan dalam reaktor daya, reaktor penghasil radioisotop, dan reaktor penelitian. Pertama, reaktor daya adalah reaktor yang menghasilkan energi kalor. Energi kalor itu bisa digunakan untuk menjalankan mesin kapal selam, mesin kapal induk, dan pembangkit listrik (PLTN). Reaktor daya pada umumnya merupakan reaktor komersial. Kebanyakan reaktor daya dipergunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Sejak tahun 1967 PLTN berkembang dengan pesat, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di Negara – Negara lain di seluruh dunia. Sebagian besar PLTN yang beroperasi adalah dari jenis reactor daya air ringan atau LWR (light water reactor), baik dari system bertekanan atau PWR (pressurized water reactor) maupun dari system mendidih atau BWR (boiling water reactor). Kedua, reaktor produksi isotop adalah reaktor yang menghasilkan isotop – isotop radioaktif (radioisotop) yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran, industri, pertanian, biologi, dan farmasi. Sedangkan yang terakhir, reaktor penelitian adalah reaktor yang digunakan untuk penelitian dibidang sains, pertanian, perternakan, kedokteran, industri, dan sebagainya. Indonesia memilki 3 reaktor penelitian dan produksi isotop yang berada di Bandung, Yogyakarta, dan Serpong, Jawa Barat. Reaktor yang berada dibandung diberi nama Triga Mark II (Training Research and Isotop Production by General Atomic II) dengan daya 2 MW, di Yogyakarta diberi nama reaktor Kartini dengan daya 250 kW, sedangkan yang di Serpong, Tanggerang diberi nama MPR 30 (Multi Purpose reaktor) atau reaktor serbaguna G.A. Siwabessy yang memilki daya 30 MW. Dari sini kita dapat simpulkan bahwa disamping sebagai senjata pemusnah yang sangat dahsyat manusia juga telah berhasil memanfaatkan energi nuklir bagi kesejahteraan umat manusia. Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi sangatlah besar, sebagai contoh satu gram uranium menyimpan energi yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah kita selama lebih dari satu setengah tahun. Oleh karena itu, salah satu pemanfaatan energi nuklir secara besar – besaran adalah dalam bidang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Seperti dalam beberapa tahun terakhir ini di Negara kita Indonesia mempunyai rencana akan mengembangkan nuklir tersebut sebagai pembangkit listrik karna biayanya murah dan bahan dasarnya yang mudah didapat jika dibanding dengan jenis pembangkit lainnya. Salain itu, zat radioaktif juga telah dimanfaatkan secara luas dalam bidang industri, pertanian, kedokteran, perternakan, dan lain – lain. Jadi manfaat dan masalah yang ditimbulkan oleh teknologi nuklir adalah banyak manfaatnya dibandingkan masalah yang ditimbulkan. Karena yang menjadi masalah jika nuklir digunakan hanya untuk membuat bom atom sebagai senjata pemusnah massal. Sedangkan manfaatnya banyak digunakan meliputi dalam bidang pertanian, industri, kedokteran, perternakan, teknologi, dan sebagainya. BIBLIOGRAPHY Taranggono, Agus., Rachmat, U., & Subagyo, Hari. (1999). Sains Fisika 2b untuk kelas 2 SMU. Jakarta: Bumi Aksara. Dinas Penerangan TNI AU. (2005). 60 Tahun Peneboman Hiroshima dan Nagasaki, Jakarta: PT. Gramedia. Jasuan, Aryulius. (2004). Diktat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Palembang: Universitas Sriwijaya. Indrajit, Dudi., & Jamaludin, Jaja. (2001). FISIKA untuk SMU kelas II. Bandung: Grafindo Media Pratama. Menasch, lionel. (1997). Writing a Research Paper. United States of America: University of Michigan Press. McGraw – Hill. (1987). Encyclopedia of Science and Technology. New York. Suyitno. (1995). Nuklir, Jakarta: Yayasan Metropolitan Suara Karya. “Pengenalan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)”. Dalam Atomo. Tahun VII No.1. Jakarta. Badan Tenaga Atom Nasional. 1998. Teknik Nuklir Bagi Industri dan Kesehatan. Jakarta. Muklis Akhadi. (1997). Pengantar Teknologi Nuklir. Rineka Cipta.