DAFTAR ISI BAB I .............................................................................................................................................................. 2 PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 2 A. Latar Belakang................................................................................................................................... 2 B. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................... 3 BAB II ............................................................................................................................................................. 4 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................................... 4 A. Sistem Informasi (Information System) ............................................................................................ 4 B. Sistem Pendukung Operasional (Operation Support System)........................................................... 4 C. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System) ..................................................... 5 D. Kategori lain dari sistem Informasi ................................................................................................... 6 BAB III ............................................................................................................................................................ 8 PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 8 A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan Implementasi Sistem Informasi di Perusahaan ................................................................................................................................................... 8 1. Faktor Lingkungan ............................................................................................................................. 8 2. Struktur organisasi internal............................................................................................................... 9 3. Faktor mengenai struktur tim proyek ............................................................................................... 9 4. Teknologi dan metode proyek yang sesuai..................................................................................... 10 5. Dukungan setelah proyek ............................................................................................................... 11 B. Study Kasus Implementasi Sistem Informasi di Salah Satu Perusahaan Farmasi Indonesia yang Berbasis di Eropa......................................................................................................................................... 11 BAB IV.......................................................................................................................................................... 13 KESIMPULAN ............................................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memainkan peranan yang penting dalam kehidupan kita dan dalam cara kita bereaksi dengan lingkungan eksternal. Sistem informasi adalah bagian dari teknologi informasi dan komunikasi yang memberi bentuk pada pekerjaan sehari-hari kita dengan memperkenalkan nilai-nilai dan kualitas untuk aktifitas kita sehari-hari. Teknologi adalah lahan yang kemunculannya dan perubahannya cepat. Perubahan teknologi ini bergerak ke seluruh dunia di negara maju dan negara berkembang. Sistem informasi adalah pusat dari bisnis-bisnis yang bermunculan saat ini. Milyaran rupiah diputar setiap harinya dengan difasilitasi sistem yang otomatis dan teknologi informasi. Penting bahwa cakupan sistem informasi ditentukan dengan tepat dan diimplementasikan dengan sukses. Survey menunjukkan bahwa sekitar 70-80% dari semua teknologi informasi dan sistem mengalami kegagalan. Diluar praktek yang baik serta prosedur dan metode yang tepat yang diimplementasikan dalam manajemen proyek, dunia masih mengalami kegagalan dalam mengimplementasikan sistem informasi dasar dari proyek-proyek, khususnya di negara berkembang. Sistem informasi terus berkembang diseluruh dunia, namun pada waktu yang sama rata-rata kegagalan sistem informasi juga masih tinggi. Sedangkan saat ini banyak perusahaan yang dihadapkan pada banyak tantangan dalam dunia industri. Karena itu, perusahaan harus membuat bisnis mereka sejalan dengan sistem informasi. SIstem informasi dapat memberi keuntungan yang kompetitif bagi perusahaan. Pengimplementasian teknologi informasi yang tepat adalah salah satu faktor sukses dalam area. Dengan demikian, perusahaan harus dapat mengidentifikasi faktor-faktor kegagalan dan kesuksesan 2 dalam implementasi sistem informasi ini, sehingga sedikitnya dapat mengantisipasi segala resiko di depannya. B. Tujuan Penulisan Makalah ini dibuat sebagai studi literatur untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan dalam implementasi sistem informasi dalam suatu perusahaan. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi (Information System) Sistem informasi dapat berupa kombinasi yang terorganisir dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, dan peraturan serta prosedur yang menyimpan, mengembalikan, mentransformasikan dan mendistribusikan informasi dalam suatu organisasi. Orang-orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi dengan satu sama lain menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, saluran komunikasi dan sumber data. Terdapat tiga alasan fundamental bagi semua aplikasi bisnis teknologi informasi. Alasan tersebut ditemukan dalam tiga peranan penting di mana sistem informasi dapat melakukan aktifitas bisnis, yaitu: Mendukung proses bisnis dan operasi Membantu pembuatan keputusan bagi pegawai dan manajer. Membantu strategi-strategi untuk keuntungan kompetitif. B. Sistem Pendukung Operasional (Operation Support System) Beberapa tipe sistem informasi dapat diklasifikasikan pada operasional maupun sistem informasi manajemen. Pertama adalah Operation support system. Sistem ini menghasilkan informasi yang bervariasi untuk penggunaan internal dan external. Namun, sistem ini tidak menekankan pada produk informasi spesifik yang dapat digunakan oleh manajer. Proses lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peranan bagi operation support sistem di perusahaan adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi bisnis, dan memperbarui data base perusahaan secara efektif. 4 Yang kedua adalah transaction processing system. Sistem ini adalah contoh penting bagi operation support system yang merekam dan memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. Sistem ini memproses transaksi dalam dua cara dasar yaitu dalam batch prosessing, data transaksi di akumulasi dan diproses secara periodik, dan dalam real time, data transaksi diproses langsung setelah transaksi. Contohnya Point-of-sale (POS) sistem pada banyak toko retail menggunakan electronic chash terminal yang mentransfer data transaksi secara elektronik melalui jaringan telekomunikasi. Selanjutnya adalah process control system. Sistem ini memonitor dan mengontrol proses fisik. Selanjutnya adalah enterprise collaboration systems, sistem yang memperkuat komunikasi dan produktifitas tim dan kelompok kerja, termasuk aplikasi yang kadang disebut office automation system. C. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System) Selain operation support system, sistem informasi juga dimanfaatkan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusan. Sistem ini disebut management support system. Sistem ini membantu dalam pembuatan keputusan oleh semua tipe manajer dan profesional bisnis. Berdasarkan konsepnya, beberapa tipe sistem informasi mendukung berbagai tugas-tugas pembuatan keputusan, yaitu: management information system, decision support system dan exceutive information system. Management Information System (MIS) atau sistem informasi manajemen, menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan display kepada manajer dan para profesional bisnis lainnya. Contohnya manajer penjualan dapat menggunakan komputer mereka yang memiliki jaringan dan web browser untuk menerima tampilan instan tentang hasil penjualan produk mereka dan mengakses intranet perusahaan mereka untuk pelaporan analisa penjualan harian yang mengevaluasi penjualan tiap-tiap penjual. Decision support system (DSS) memberi dukungan langsung pada manajer selama proses pembuatan keputusan. Contohnya, seorang manajer periklanan dapat 5 menggunakan DSS untuk melakukan suatu analisa “what-if” sebagai bagian dari keputusan untuk menentukan bagaimana membelanjakan biaya periklanan. Seorang manajer produksi dapat enggunakan DSS untuk memutuskan berapa banyak produk yang akan diproduksi, berdasarkan penjualan yang diharapkan. Executive information system (EIS), menyediakan informasi penting dari variasi sumber daya internal dan eksternal dalam tampilan yang mudah digunakan para eksekutif dan manajer. Gambar 1. Klasifikasi operasi dan manajemen dari sistem informasi D. Kategori lain dari sistem Informasi Selain sistem pendukung operasional dan manajemen, terdapat kategori lain dalam sistem informasi. Yang pertama adalah expert system, yaitu sistem dengan basis pengetahuan yang menyediakan nasehat dari para ahli dan bertindak sebagai konsultan ahli. Knowledge based system, yang membantu kreasi, organisasi dan diseminasi pengetahuan bisnis dalam perusahaan. Yang ketiga, strategic information system mendukung proses operasi dan manajemen yang menyediakan produk strategik, jasa, dan kegunaan untuk kegunaan yang kompetitif. Yang terakhir adalah functional business system, sistem ini mendukung berbagai aplikasi operasional dan 6 manajerial dari fungsi bisnis dasar dalam suatu perusahaan. Misalkan sistem operasi yang mendukung aplikasi dalam akunting, keuangan, pemasaran, manajemen operasi dan HRD. 7 BAB III PEMBAHASAN A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan Implementasi Sistem Informasi di Perusahaan Teknologi informasi yang terus berkembang pesat membawa banyak keuntungan bagi dunia bisnis. Namun, perkembangannya yang pesat tersebut juga membawa kompleksitas dalam hal penerapannya. Survey menunjukkan bahwa hanya sekitar 20 % dari implementasi sistem informasi berhasil dengan memuaskan. Artinya sekitar 70% kegagalan implementasi. Besarnya angka kegagalan ini membuat semua pihak yang ingin memanfaatkan sistem informasi lebih mempertimbangkan dengan matang dalam perencanaan implementasinya. Beberapa faktor berpengaruh terhadap kesuksesan dan kegagalan dalam implementasi sistem informasi di perusahaan. Semua faktor biasanya umum terjadi dalam tiap perusahaan namun prioritas dan bobotnya berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya. Berikut ini akan dipaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan implementasi sistem informasi di perusahaan. Mengamati beberapa hasil survey yang telah dilakukan, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan implemantasi sistem informasi di perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Faktor Lingkungan a) Globalisasi b) Dinamisme Lingkungan c) Kompetisi Terdapat keterkaitan antara kesuksesan sistem informasi dengan faktor lingkungan, karena lingkungan eksternal sering mendorong atau mengharuskan 8 suatu perusahaan untuk menggunakan aplikasi sistem informasi untuk dapat survive. Dinamisme lingkungan adalah suatu faktor yang cukup mempengaruhi karena ketidakpastian lingkungan mempengaruhi aplikasi sistem informasi di perusahaan. Dengan demikian, untuk memastikan kesuksesan implemetasi sistem informasi, perusahaan harus dapat mengenali dan menyesuaikan strateginya dengan lingkungannya. 2. Struktur organisasi internal a) Kerjasama stratejik antara struktur dan infra struktur organisasi dengan struktur dan infra struktur IT. b) Dukungan dan komitmen top management terhadap sistem informasi c) Partisipasi user dalam proyek sistem informasi. d) Penyesuaian kapabilitas IT dengan tujuan dan kebutuhan organisasi. e) Konteks struktur organisasi. f) Skill yang mumpuni dalam teknis dan manajemen. Struktur organisasi internal juga mampengaruhi kesuksesan proyek sistem informasi. Harus ada keharmonisasian yang tinggi antara struktur dan infrastruktur perusahaan dengan struktur dan infra struktur sistem informasi. Kapabilitas IT harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan organisasinya. Jika proyek sistem informasi di bawah level kebutuhan perusahaan, maka proyek akan sia-sia, begitu juga sebaliknya. Konteks struktural organisasi juga berpengaruh terhadap proyek sistem informasi karena organisasi dengan hirarki tradisional akan bermasalah jika perusahaan tersebut tidak dilengkapi dengan baik untuk merespon bisnis baru. Perusahaan harus memiliki skill teknis dan manajerial yang baik untuk menangani proyek sistem informasi. Kurangnya skill manajerial dari pimpinan akan menghasil tujuan proyek, defenisi cakupan dan kontrol serta pengawasan proyek yang tidak tepat. 3. Faktor mengenai struktur tim proyek a) Feedback dari pimpinan proyek kepada tim b) Pengalaman pimpinan proyek c) Kontrol dan monitoring proyek 9 d) Pelatihan yang cukup untuk anggota tim e) Peer review untuk progres proyek f) Pengalaman anggota tim g) Komitmen anggota tim h) Kontrol diri anggota tim Struktur tim proyek juga penting dalam pengaruhnya terhadap kesuksesan penerapan sistem informasi. Karakteristik dan pengalaman pimpinan dan anggota proyek cukup krusial dalam keberhasilan proyek. Selanjutnya, pemberian training yang cukup bagi anggota tim adalah faktor penting lainnya. Anggota tim harus mendapatkan feedback yang cukup secara periodik dari pimpinan mengenai kondisi proyek. Selain itu adanya peer review juga akan membantu pengawasan dan kontrol secara periodik. Namun semu itu tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya komitmen yang kuat dari anggota tim. 4. Teknologi dan metode proyek yang sesuai a) Objektif yang jelas b) Perencanaan proyek yang detil c) Cakupan proyek yang tepat d) Penggunaan metode yang efektif e) Penggunaan teknologi yang tepat f) Sistem implementasi yang efektif Terdapat hubungan yang kuat antara keberhasilan proyek dan teknologi serta metodelogi yang dipilih dalam pengembangan dan impelementasi proyek IT yang dibutuhkan. Jika perusahaan gagal menentukan teknologi dan metodelogi yang tepat maka proyek akan berujung pada kegagalan. Agar berhasil, perusahaan juga harus mulai mendefenisikan dengan jelas objektif dari proyek yang akan juga menolong mereka untuk menentukan cakupan proyek yang tepat. Dengan objectif dan cakupan proyek yang terdefenisi dengan baik, perusahaan akan dapat memilih teknologi dan metodelogi yang selaras dengan objektif dan cakupan proyek. Namun, jika semua itu 10 tidak didukung oleh perencanaan proyek yang detil, keberhasilan mungkin tidak dapat terjadi. 5. Dukungan setelah proyek a) Pelatihan user b) Dukungan solfware c) Pelatihan staff IT perusahaan d) Pertolongan tepat waktu untuk user. Siklus hidup dari sistem informasi tidak hanya sampai tahap implementasi saja. Setelah implementasi sistem informasi di perusahaan, trainging dan dukungan proyek adalah tahap selanjutnya. Training bagi users sangat penting, karena jika users tidak ditraining dengan baik dan mengerti keuntungan dari proyek tersebut, akan ada penolakan terhadap sistem tersebut. Sehingga sistem baru tersebut menjadi tidak terpakai walaupun telah berhasil diselesaikan. Pertolongan yang tepat waktu harus dilaksanakan oleh anggota proyek sistem informasi sampai users dapat menggunakan sistem tersebut. Dan proyek sistem informasi membutuhkan pembaruan secara periodik sesuai dengan kebutuhan dan teknologi users. Staff IT di perusahaan juga harus diberi pelatihan mengenai sistem sehingga dapat memberikan pertolongan yang dibutuhkan users. B. Study Kasus Implementasi Sistem Informasi di Salah Satu Perusahaan Farmasi Indonesia yang Berbasis di Eropa Suatu kasus pada satu perusahaan farmasi terkemuka dapat memberikan gambaran mengenai keberhasilan sistem informasi. Perusahaan multi nasional yang berbasis di Eropa tersebut telah mempersiapkan sistem informasi perusahaannya yang digunakan secara global demi mempermudah pengendalian dan pengawasan oleh kantor pusatnya. Salah satu sistem yang digunakan secara global adalah sistem dokumentasi dokumen regulatory yang terkontrol dan confidential. Persiapan dan implementasi proyek sistem informasi ini telah mencakup beberapa faktor di atas. Namun, faktor terakhir yaitu dukungan setelah proyek, terutama pelatihan staff IT perusahaan dan pertolongan tepat waktu untuk users dirasakan masih sangat 11 kurang. Sistem yang global dengan technical service yang berpusat di Eropa dan Amerika ini, pelatihannya tidak mencakup staff IT di kantor cabang Indonesia. Perhatian hanya dilakukan pada end user saja. Pelatihan hanya dilakukan online, sehingga banyak hal yang tidak secara keseluruhan dimengerti end users. Pertolongan yang tepat waktu pun tidak dapat dilakukan untuk sistem ini karena staff IT di kantor cabang tersebut tidak memiliki skill mengenai sistem tersebut. Pertanyaan mengenai trouble shooting diajukan langsung ke kantor pusat di Eropa memalui email dan untuk penyelesaiannya membutuhkan waktu yang cukup lama, kadang tidak terselesaikan karena jarak jauh. Dengan demikian, sistem yang telah dirancang dan dibangun dengan baik menjadi tidak maksimal kegunaannya bagi cabang di Indonesia, dan bahkan mempersulit users karena users diwajibkan menggunakannya. Demikianlah ulasan tentang faktor-faktor yang mendukung keberhasilan implementasi sistem informasi di perusahaan. Keberhasilan implementasi proyek sistem informasi di sauatu perusahaan harus dapat dirasakan baik oleh pimpinan dan anggota proyek juga oleh semua stakeholder yang terkait dengan penggunaan dan manfaat sistem tersebut. 12 BAB IV KESIMPULAN 1. Sistem informasi adalah kombinasi yang terorganisir dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, dan peraturan serta prosedur yang menyimpan, mengembalikan, mentransformasikan dan mendistribusikan informasi dalam suatu organisasi. 2. Tipe dari sistem informasi yang pertama adalah Sistem Pendukung Operasional (Operation Support System) yang terdiri dari Operation support system, transaction processing system, process control system. 3. Tipe yang kedua adalah Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System) yang terdiri dari management information system, decision support system dan exceutive information system. 4. Berapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dari implementasi sistem informasi di perusahaan adalah: faktor lingkungan, struktur organisasi internal, struktur tim proyek, teknologi dan metode proyek yang sesuai, dan dukungan setelah proyek. 13 DAFTAR PUSTAKA O’Brien, James A. & George M. Marakas. 2011. Management Information System. Tenth Edition. New York: Mc.Graw-Hill Companies. Qassim, Awatif Amin, 2011, Why information systems projects fail: Guidelines for Successful Projects OMAN, Information Technology Department State Audit Institution – Oman. Buruncuk, Gülçin and Gülser, Gonca, 2012, Factors Affecting Implementation of Information Systems Success and Failure, Bo aziçi University Department of Management Information Systems Bebek 34342, Istanbul/Turkey. Hossan, Chowdhury et al, 2010, Success and Failure Factors for e-Government projects implementation in developing countries: A study on the perception of government officials of Bangladesh. East West University 45, Mohakhali Dhaka 1203, Bangladesh. Matthew K.O, Liang Zhang et al, 2001, Critical Success Factors of Enterprise Resource Planning Systems Implementation Success in China, Department of Information Systems, City University of Hong Kong, Hong Kong, China. 14