bab 15 perwujudan lembaga demokrasi yang makin

advertisement
BAB 15
PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI
YANG MAKIN KOKOH
Konsolidasi demokrasi akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh kelembagaan
demokrasi yang kokoh. Sampai dengan saat ini, proses awal demokratisasi dalam kehidupan sosial
dan politik dapat dikatakan telah berjalan pada jalur dan arah yang benar yang ditunjukkan antara lain
dengan terlaksananya pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 secara langsung,
terbentuknya kelembagaan DPR, DPD dan DPRD baru hasil pemilihan umum langsung, terciptanya
format hubungan pusat dan daerah berdasarkan perundangan-undangan otonomi daerah yang baru,
terciptanya format hubungan sipil-militer, serta TNI dengan Polri berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku, serta terbentuknya Mahkamah Konstitusi. Dalam waktu lima tahun ke
depan, pelaksanaan serta peningkatan kualitas kelembagaan demokrasi yang sudah terbentuk
tersebut, akan terus dikembangkan perbaikan pola hubungan negara dan masyarakat, penyelesaian
persoalan sosial dan politik masa lalu seperti pelanggaraan HAM, serta peningkatan peranan media
komunikasi dan informasi akan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan konsolidasi demokrasi.
A. PERMASALAHAN
Belum optimalnya implementasi peran dan fungsi lembaga-lembaga politik. Perubahan
struktur dan substansi UUD 1945, serta disahkannya berbagai peraturan perundangan yang ada
dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan koridor hukum pelaksanaan peran dan fungsi
kelembagaan politik yang ada. Pelaksanaan peran dan fungsi lembaga-lembaga dimaksud secara lebih
optimal akan menciptakan hubungan kekuasaan yang seimbang (checks and balances), dan pada
gilirannya akan menentukan pula keberhasilan pelaksanaan konsolidasi demokrasi. Disamping itu,
reformasi lebih lanjut atas konstitusi dan peraturan perundangan yang sudah ada masih diperlukan
untuk meletakkan secara lebih tepat dan kokoh berbagai peran dan fungsi lembaga-lembaga yang
sudah ada tersebut.
Pola hubungan negara dan masyarakat yang belum sesuai dengan kebutuhan
demokratisasi. Pola hubungan negara dan masyarakat yang konstruktif akan mendorong proses
konsolidasi demokrasi. Untuk itu, masyarakat perlu mendapatkan ruang kebebasan dan
tanggungjawab yang lebih besar, sehingga pada saatnya nanti akan memiliki dinamikanya tersendiri
dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berada di dalam domain kemasyarakatan secara lebih
otonom dan independen, dengan kekayaan inovasi dan kreasinya sendiri. Masyarakat yang otonom
dan independen dapat menjadi mitra yang baik bagi negara untuk bersama-sama mendukung
pelaksanaan konsolidasi demokrasi.
Masih belum optimalnya hubungan kelembagaan pusat dan daerah. Otonomi daerah
diharapkan dapat diterapkan sesuai dengan filosofi dasarnya yakni menempatkan pembangunan
daerah sesuai dengan potensi dan keanekaragaman sumber dayanya, disesuaikan dengan aspirasiaspirasi masyarakat daerah bersangkutan. Selain itu, otonomi daerah diharapkan berjalan searah
dengan proses demokratisasi yang sedang berjalan. Namun, pelaksanaannya sampai saat ini masih
menemui kendala yang ditandai dengan adanya distorsi dan inkonsistensi peraturan perundangan
serta masih belum optimal menghilangkan dampak-dampak buruk sentralisasi pemerintahan.
Bagian III.15 – 1
Masih adanya persoalan-persoalan mengganjal pada masa lalu yang belum tuntas,
seperti pelanggaran HAM berat dan tindakan-tindakan kejahatan politik. Demokratisasi akan
sulit berjalan atau akan mengalami hambatan apabila persoalan-persoalan masa lalu seperti
pelanggaran HAM dan tindakan-tindakan kejahatan politik belum diselesaikan terlebih dahulu.
Persoalan-persoalan tersebut dapat merupakan sumber potensial bagi terjadinya konflik dan
disintegrasi sosial pada masa mendatang.
Belum optimalnya media massa menjalankan fungsinya secara otonom dan
independen. Media massa masih seringkali disalahpahami sebagai pihak yang sengaja memperkeruh
konflik dan mengadu domba pihak-pihak yang berbeda pendapat, padahal peran media massa adalah
memberitakan secara obyektif realitas yang ada agar dapat diatasi sesuai dengan faktanya. Sebaliknya,
kriminalisasi terhadap media massa justru menyebabkan bahaya yang jauh lebih besar, berupa
distorsi informasi dan informasi yang berpihak kepada kelompok yang lebih kuat dan berkuasa.
B. SASARAN
Sasaran Perwujudan Lembaga Demokrasi yang Makin Kokoh adalah terpeliharanya momentum
awal konsolidasi demokrasi yang sudah terbentuk berdasarkan hasil pemilu 2004 melalui beberapa
capaian antara lain sebagai berikut:
1. Terlaksananya peran dan fungsi lembaga penyelenggara negara dan lembaga kemasyarakatan
sesuai Konstitusi dan peraturan perundangan yang berlaku;
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik;
serta
3. Terlaksananya pemilihan umum yang demokratis, jujur dan adil pada tahun 2009.
C. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan dari Perwujudan Lembaga Demokrasi yang Makin Kokoh akan ditempuh
melalui kebijakan:
1. Mewujudkan pelembagaan demokrasi yang lebih kokoh dengan mempertegas tugas, wewenang
dan tanggungjawab dari seluruh kelembagaan negara/pemerintahan yang berdasarkan
mekanisme checks and balances;
2. Memperkuat peran masyarakat sipil (civil society);
3. Memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah;
4. Mewujudkan pelembagaan dan mendorong berjalannya rekonsiliasi nasional beserta segala
kelengkapan kelembagaannya; serta
5. Menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan kepentingan
masyarakat.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Arah kebijakan dalam Perwujudan Lembaga Demokrasi yang Makin Kokoh dijabarkan dalam
program-program pembangunan sebagai berikut:
Bagian III.15 – 2
1.
PROGRAM PENYEMPURNAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN DEMOKRASI
Program ini bertujuan untuk mewujudkan pelembagaan fungsi-fungsi dan hubungan antara
lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, lembaga politik lainnya, serta lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang kokoh dan optimal.
9.
Kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini mencakup:
Perumusan standar dan parameter politik terkait dengan hubungan checks and balances di antara
lembaga-lembaga penyelenggara negara;
Peningkatan kemampuan lembaga eksekutif yang profesional dan netral;
Perumusan kerangka politik yang lebih jelas mengenai kewenangan dan tanggungjawab antara
pusat dan daerah dalam konteks desentralisasi dan otonomi daerah;
Fasilitasi perumusan yang lebih menyeluruh terhadap semua peraturan perundangan yang
berkaitan dengan pertahanan keamanan negara untuk mendorong profesionalisme POLRI/TNI
dan menjaga netralitas politik kedua lembaga tersebut;
Fasilitasi peningkatan kualitas fungsi dan peran lembaga legislatif DPR, DPD, dan DPRD;
Promosi dan sosialisasi pentingnya independensi, kapasitas dan integritas lembaga Mahkamah
Konstitusi dan Komisi Yudisial sebagai upaya memperkuat wibawa dan kepastian konstitusional
dalam proses penyelenggaraan negara;
Pelembagaan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi;
Fasilitasi pemberdayaan partai politik dan masyarakat sipil yang otonom dan independen, serta
yang memiliki kemampuan melakukan pengawasan terhadap proses pengambilan dan
pelaksanaan keputusan kebijakan publik; serta
Fasilitasi pemberdayaan masyarakat agar dapat menerapkan budaya politik demokratis.
2.
PROGRAM PERBAIKAN PROSES POLITIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan pemilihan
umum dan uji kelayakan publik, serta pelembagaan perumusan kebijakan publik.
1.
2.
3.
4.
5.
3.
Kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini mencakup:
Perumusan standar dan parameter penyelenggaraan debat publik yang berkualitas bagi calon
pemimpin nasional.
Perumusan standar dan parameter uji kelayakan untuk merekrut pejabat politik dan pejabat
publik;
Perwujudan komitmen politik yang tegas terhadap pentingnya memelihara dan meningkatkan
komunikasi politik yang sehat, bebas dan efektif;
Fasilitasi penyelenggaraan Pemilu 2009 yang jauh lebih berkualitas, demokratis, jujur dan adil;
serta
Pengembangan mekanisme konsultasi publik sebagai sarana dalam proses penyusunan
kebijakan.
PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN MEDIA MASSA
Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran pers dan media massa dalam memenuhi hak
masyarakat untuk memperoleh informasi secara bebas, transparan dan bertanggung jawab, serta
dalam rangka mewujudkan masyarakat informasi menuju masyarakat berbasis pengetahuan.
Bagian III.15 – 3
1.
2.
3.
Kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini mencakup:
Fasilitasi peninjauan atas aspek-aspek politik terhadap peraturan perundangan yang terkait
dengan pers dan media massa;
Pengkajian dan penelitian yang relevan dalam rangka pengembangan kualitas dan kuantitas
informasi dan komunikasi; serta
Fasilitasi peningkatan profesionalisme di bidang komunikasi dan informasi.
Bagian III.15 – 4
Download