Outline - Bappenas

advertisement
BAB 1
PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA
DAN HARMONISASI ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT
A. KONDISI UMUM
Konflik berdimensi kekerasan di beberapa daerah yang antara lain dilatarbelakangi
oleh adanya faktor kompleksitas kepentingan sosial politik, ketidakadilan, kesenjangan
kesejahteraan ekonomi, serta provokasi yang mengeksploitasi perbedaan-perbedaan
etnis, agama dan golongan, relatif sudah memperlihatkan gejala pengurangan, baik
kualitas maupun kuantitasnya. Namun demikian, faktor-faktor pemicu konflik
tampaknya belum sepenuhnya dapat dikendalikan, dan bukan mustahil sewaktu-waktu
dapat menjadi faktor pemicu pecahnya konflik baru.
Penciptaan rasa aman dan damai akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan
kredibilitas pemerintah untuk menggalang solidaritas sosial melalui peningkatan saling
percaya dan harmoni antar kelompok dan golongan masyarakat baik di wilayah konflik
maupun untuk menjaga secara terus menerus rasa aman dan damai di wilayah-wilayah
lainnya. Pemerintah saat ini memiliki legitimasi politik berdasarkan besarnya
kepercayaan yang diberikan rakyat melalui pemilu 2004 dan situasi sosial politik yang
relatif stabil. Apabila dipergunakan secara baik, maka legitimasi yang ada sangat efektif
untuk mengupayakan berbagai terobosan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan
konflik sosial politik, persoalan kesenjangan dan ketidakadilan, diskriminasi sosial
politik serta upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Lebih lanjut, masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam penyelesaian
persoalan kemasyarakatan telah memberikan kontribusi terhadap tidak efektifnya
pencegahan dan penciptaan situasi damai yang berkelanjutan. Disamping itu, masih
rendahnya komunikasi dan dialog antara masyarakat dalam menyelesaikan berbagai
persoalan kemasyarakatan menjadi faktor yang memberikan ruang bagi terbukanya
potensi konflik sosial politik, bahkan untuk wilayah konflik dapat memicu adanya
peningkatan eskalasi konflik. Di sisi lain, di dalam masyarakat sendiri sebenarnya telah
berkembang kesadaran-kesadaran terhadap hak-hak politiknya, yang dalam jangka
panjang diharapkan akan menstimulasi masyarakat makin aktif berpartisipasi dalam
mengambil inisiatif bagi pengelolaan urusan-urusan publik termasuk dalam
menyelesaikan berbagai masalah sosial politik kemasyarakatan. Kesadaran masyarakat
inilah merupakan potensi yang perlu terus dipertahankan dan dimantapkan bahkan
dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Peningkatan kualitas dan kredibilitas pemerintah dan peran partisipatif masyarakat
untuk selalu menciptakan rasa saling percaya dan harmoni antar kelompok dan
golongan akan menjadi pilar utama bagi terjaganya situasi aman dan damai, yang
kemudian diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan untuk mendorong proses
pembangunan yang efektif dan efisien, serta berkelanjutan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia secara menyeluruh, adil, aman dan demokratis.
B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Sasaran dari Peningkatan Rasa Saling Percaya dan Harmonisasi Antar kelompok
Masyarakat pada tahun 2006 adalah:
1. Meningkatnya keterlibatan lembaga kemasyarakatan dalam menyelesaikan
persoalan kemasyarakatan;
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perumusan kebijakan publik;
3. Tercapainya kinerja Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional secara baik
berdasarkan amanat UU No. 27 Tahun 2004;
4. Terlaksananya fungsi jaringan informasi multimedia secara efektif untuk
menghubungkan atau memberikan akses secara penuh kepada masyarakat; dan
5. Sudah dipulihkannya keadaan normal dan pemerintahan sipil secara penuh
berdasarkan keputusan pemerintah terhadap daerah-daerah yang mendapatkan status
”darurat sipil” ataupun ”tertib sipil,” dengan dasar penilaian yang obyektif atas
keadaan daerah-daerah yang bersangkutan.
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Arah kebijakan dari Peningkatan Rasa Saling Percaya dan Harmonisasi Antar
kelompok Masyarakat adalah:
1. Memberdayakan organisasi-organisasi kemasyarakatan dalam mencegah dan
mengkontrol terhadap ketidakadilan, diskriminasi dan ketimpangan sosial melalui
fasilitasi komunikasi, informasi dan pendidikan politik masyarakat, fasilitasi
pengembangan ruang dialog/forum kemasyarakatan, pengembangan kegiatan ikatan
kebangsaan serta fasilitasi pemberian ruang yang lebih terbuka bagi berfungsinya
pranata-pranata adat lokal dan organisasi kemasyarakatan lainnya untuk menangani
persoalan masyarakat;
2. Memantapkan peran pemerintah sebagai fasilitator dan atau mediator yang kredibel
dan adil dalam menjaga dan memelihara perdamaian dan harmoni dalam masyarakat
melalui kegiatan pengembangan profesionalisme aparatur pemerintah dalam
mengatasi persoalan kemasyarakatan;
3. Mendorong secara konsisten proses rekonsiliasi nasional yang berkelanjutan melalui
fasilitasi pelembagaan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi; serta
4. Menerapkan kebijakan komunikasi dan informasi nasional sesuai dengan asas-asas
keterbukaan dan pemerataan akses informasi melalui peningkatan pelayanan dan
perluasan jaringan komunikasi dan informasi.
II.1 – 2
Download