peranan prakerin dalam upaya peningkatan

advertisement
PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATAN
MUTU TAMATAN SMK- SB
Oleh : Marsudi
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju turut juga
mewarnai situasi dan kondisi sekolah yang juga seharusnya melakukan inovasi
dan perkembangan sesuai dengan tuntutan jaman. Suatu kewajiban bagi
pemangkuan sekolah dalam pembenahan pendidikan yang selama ini masih
adanya pembelalajaran yang diajarkan belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip
dasar dalam pendidikan. Hal ini terbukti dalam kondisi Proses Belalajar
Mengajar, masih ada siswa yang tidak memperhatikan apa yang disampaikan
guru dalam pembelajaran, sehingga hasilnya kurang maksimal dan proses
pembelajaran tidak dilaksanakan dengan tuntas. Disamping itu guru mengajar
dengan cara menulis dipapan tulis atau dengan ceramah saja tidak menggunakan
peraga yang menarik sehingga siswa cepat bosan dan kurang tertarik dengan
materi yang disampaikan oleh guru.
Dari uraian tersebut dapat ditegaskan bahwa dalam pelaksanaan pendidikan di
sekolah tak lepas dari pedoman dan acuan untuk mencapai tujuan tertentu, acuan ini
adalah kurikulum. Perhatian dan pemahaman terhadap arti dari kurikulum dalam
pelaksanaan pendidkan yang terarah sesuai tujuan pendidikan yang diharapkan
1
dikurikulum. Dengan adanya Kurikulum 2013 di sekolah, sebenarnya sekolah diberikan
kebebasan dalam mengembangkan pendidikan. Pelaksanakan kegiatan belajar walau
masih harus menggunakan rambu-rambu dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
sekolah diharapkan mengembangkanya dalam bentuk indikatornya.
Pada umumnya guru dalam menggunakan media pembelajaran yang sudah ada
sehingga model pengembangan medianya masih perlu digali lebih dalam. Disisi lain
kesibukan guru sebagai pendidik siswa yang harus menyiapkan berbagai materi
pengajaran juga administrasi pembelajaran disekolah. Inilah yang menyebabkan kenapa
guru dalam membuat media pembelajaran terabaikan dan ketepatan dalam memilih media
yang belum mendorong motivasi siswa belajar.
b. Fokus
Permasalahan yang sering muncul disekolah adalah masalah RPP, bahan ajar,
media pembelajaran dan kreatifitas guru dalam mengajar. Pengembangan media
pembelajaran secara umum sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu sekolah,
karena media pembelajaran memiliki peran yang tinggi dan mampu membangun
citra pembelajaran. Media pembelajaran bisa dimanfaatkan sesuai porsedur bila
didukung oleh berbagai faktor, antara lain media yang menarik dan sesuai
dengan kompetensi yang diajarkan dalam pembelajaran di kelas dengan jumlah
siswa yang memadai.
c. Rumusan masalah
Karena luasnya lingkup permasalahan yang ada dalam pendidikan disekolah maka
permasalahan dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
Apakah dengan media pembelajaran dapat meningkatakan mutu pendidikan di SMK-SB?
B. Media Pembelajaran Dan Mutu Tamatan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Th. 2003
tentang Sisdiknas pasal 1 ayat 19) kejuruan. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai
tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut. Dalam bidang pendidikan
2
kejuruan disebutkan bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan
yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan
atau bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Kurikulum
2013
menekankan
pada
dimensi
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
pedagogik
modern
dalam
Pendekatan ilmiah (scientific
appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiaisi, dan mengkomunikasikan untuk semua mata
pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi
tertentu, sangat mungkin
pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi
seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifatsifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik.
Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahuluan adalah memantapkan
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan
materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus
mengupayakan agar siswa yang belum paham suatu konsep dapat memahami konsep
tersebut, sedangkan siswa yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat
dihilangkan. Pada kegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan fenomena atau
kejadian “aneh” atau “ganjil” (discrepant event) yang dapat menggugah timbulnya
pertanyaan pada diri siswa.
Peningkatan mutu pendidikan pada saat ini telah menjadi komitmen besar
pemerintah ini tercermin dalam setiap produk undang-undang tentang pendidikan yang
dikeluarkan pemerintah dalam rangka mendongkrak kualitas mutu pendidikan adalah
undang-undang guru dan dosen no.14 tahun 2005. .Salah satunya pemerintah
mengeluarkan undang-undang guru dan dosen adalah bahwa guru dan dosen mempunyai
fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dalam
bidang pendidikan. Akan tetapi disisi yang lain jumlah guru yang memenuhi kualifikasi
untuk mengemban amanah tugas tersebit terbilang sedikit.
3
Landasan filosofis. Digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam
kelas, proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran teknologi tersebut,
siswa dapat mempunyai banyak pilihan media yang lebih sesuai dengan karakteristik
pribadinya
Landasan psikologis. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar,
maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat
mempengaruhi hasil belajar.
Landasan teknologis. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi,
teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara
pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah
dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol
Landasan empiris. Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang
signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik
tipe atau gaya belajarnya.
a. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah peantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, sedangkan pembelajaran
adalah usaha untuk menjadikan orang lain melakukan kegiatan belajar. Menurut
pendapat Hasan Shandy Ensiklopedi Indonesia tahun 1997
didalam buku media bahan diklat widyaiswara (2002 : 9) Media adalah : Media
(latin Medius = ditengah) : Sarana : bahan-bahan atau alat-alat ungkapan dalam
suatu bidang seni; misalnya seni lukis, kanvas, cat, aklrilik, crayon pastel. Seni
patung, batu alam, perunggu, beton, kayu, semen , tanah liat dan lain-lain.
4
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)-SB merancang visinya sebagai sekolah yang
menghasilkan tamatan yang produktif, kompetitif, kreatif dan mandiri berakkhlak
mulia di era global.
2. Bentuk Media Pembelajaran
•
Media grafis
•
Media Audio
•
Media Proyeksi Diam
•
Media Proyeksi
•
Multi Media
•
Benda
3. Peran dan fungsi guru dalam pembelajaran
Kegiatan yang dapat dilaksanakan pada saat Proses Belajar Mengajar di kelas
maupun diluar kelas :
•
Pembuatan Media
•
Penyusunan RPP sesuai kurikulum
•
Perencanaan waktu PBM berlangsung
•
Pengkondisian dan pengeloaan siswa dikelas
•
Melakukan bimbingan kepada siswa selama PBM
•
Melaksanakan penilaian
Adanya perubahan strategi dibidang pendidikan, dari pendekatan pola lama yang
konvesional dan klasikal ke pola pendidikan sistem ganda tentu memberi pengaruh
pada peran dan fungsi pelaku pendidikan di lapangan.
Apabila selama ini fungsi operasional di lapangan lebih bertumpu pada Kepala
Sekolah dan Guru.
Secara spesifik peran dan fungsi guru dan instruktur dalam PBM adalah :
a. Guru
•
Sebagai Edukator
Guru berperan dan berfungsi sebagai pendidik yang mampu meng
akomodasi pelaksanaan prakerin dalam pelaksanaan KBM
5
•
Sebagai Administrator
Mengendalikan dan menjalankan pengadministrasian kelas atau kelompok
siswa dalam pelaksanaan prakerin
•
Sebagai Fasilitator
Mampu dan mau mempersiapkan metode bimbingan dan mempersiapkan
siswa yang akan melaksanakan praktek keahlian produktif di dunia kerja
•
Sebagai penyedia
Bersama instruktur menyiapkan perangkat supervisi dan melaksanakannya
bersama
•
Sebagai Salesman
Mampu memasarkan tamatan dan memasarkan unit produksi
•
Sebagai Motivator
Mampu memberikan gambaran pada siswa tentang keuntungan prakerin dan
mampu memberikan gambaran kepada siswa dunia kerja yang akan
dimasuki
•
Sebagai Instruktur
Mampu dan mau memberikan wawasan keguruan dan pendidikan pada
instruktur perusahaan.
4. Strategi penggunaan media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sudah cukup lama dikenal dikalangan SMK,
Pendidikan Kejuruan. PBM bagi siswa SMK dilaksanakan setiap jam efektif
sekolah, setiap PBM membahas kompetensi siswa yang sudah dijadikan salah satu
persyaratan kompetensi yang harus dilalui siswa SMK. Dalam pelaksanaan PBM
tidak sekedar memenuhi tuntutan kurikulum melainkan dalam upaya peningkatan
kualitas kemampuan siswa dan peningkatan mutu tamatan yang sesuai dengan visi
misi SMK-SB.
b. Mutu Tamatan SMK-SB
Perubahan struktur ketenagakerjaan di Indonesia dari sektor pertanian menjadi
industrialisasi membutuhkan tenaga kerja denga persyaratan berbeda. Dala era
6
industrialisasi jenis-jenis pekerjaan tradisional yang mengandalkan moyorik akan
diganti dengan jenis pekerjaan dalam era teknologi. Kemampuan mengolah
informasi pekerjaan dituntut memiliki kemampuan mengolah informasi teknis lebih,
wawasan yang luas tentang jenis-jenis ketrampilan, kemampuan menerapkan
keahliannya secara meluas, serta melakukan diagnosa permasalahan.
Dengan mempertimbangkan semua komponen mengenai kekuatan, kelemahan,
ancaman maupun peluang yang ada, beberapa hal yang penting dilakukan dalam
rangka meningkatkan prestasi belajar siswa tidak semata-mata meningkatkan nilai
akademis tetapi pembentukan karakter siswa yang produktif, kreatif, kompetitif dan
mandiri serta berakhlak mulia di era global.
1. Pengertian Mutu Tamatan
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil
dan bermutu, setiap orang memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan
profesinya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada
kurikiulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan antara lain bahwa suatu
proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan kompeten
apabila kriteria unjuk kerja dapat tercapai.
2. Pendekatan Mutu tamatan
Melaui pendekatan budaya kerja yaitu suatu pendekatan untuk membiasakan siswa
di sekolah menyerupai kebiasaan orang bekerja di industri. Proses pembiasaan ini
merupakan bagian program pendidikan, mempersiapkan siswa memasuki dunia
kerja.
3. Indikator Tamatan SMK Bermutu
Indikator yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses
kegiatan belajar mengajar dikatakan bermutu dan berhasil berdasarkan ketentuan
kurikulum yang disempurnakan yang saat ini digunakan adalah :
•
Daya serap terhadap bahan ajar mencapai prestasi tinggi baik secara
individu maupun kelompok
•
Perilaku yang digariskan dalam KUK telah dicapai siswa baik secara
individu maupun kelompok
7
•
Dapat menghasilkan SDM mengisi keperluan Dunia kerja
•
Dapat menyiapakn SDM yang menjadi faktorkeunggulan industri indonesia
•
Dapat menyiapkan bekal pengembangan diri secara berkelanjutan
Demikian tolok ukur yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tingkat
keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang bermutu pada level Sekolah Menengah
Kejuruan Seni Budaya.
c.
Peraran media pembelajaran dalam meningkatkan mutu sekolah :
Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu pembelajaran guru, agar siswa
memahami yang lebih baik tidak hanya bersiifat verbalistik. Penggunaan media
secara tepat akan memperjelas paparan guru tentang guru apa yang sedang dipelajari
siswa. Media pembelajaran merupakan visualisasi dari materi alat yang disampaikan
dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran biasanya berupa hard ware
(perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Hard ware sebagai alat penampilan
sedang soft ware sebagai materi yang ditampilakan. Siswa akan lebih jelas menerima
menerima penjelasan bidang tertentu dibandingkan dengan tidak menggunakan media
pembelajaran dan alat peraga yang dibuat oleh guru lebih bermakna karena lebih
memahami akan media tersebut. Fungsi media untuk memperjelas informasi.
Keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
1) Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual
sehingga mengurangi kesalah pahaman siswa dalam mempelajarinya.
2) Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3) Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas
diri sendiri untuk belajar.
4) Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5) Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui
materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan
pembelajaran dan proses berpikir siswa.
8
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan yang erat antara
media pembelajaran dengan mutu SMK-SB, karena dengan media pembelajaran
yang sesuai dengan kompetensi yang dipelajari oleh siswa,
siswa lebih mudah
memahami kompetensi tersebut. Dengan demikian tujuan pendidikan dapat dicapai
secara maksimal atau bisa dikatakan dengan belajar tuntas. Hal ini akan berdampak
pada mutu atau kualitas SMK tamatan.
a.
Simpulan
Pelaksanaan penggunaan media pembelajaran merupakan alternatif dalam upaya
peningkatan mutu tamatan di SMK. penggunaan media pembelajaran sebagai salah
satu model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan kegiatan
pembelajaran di SMK antara lain :
•
Dengan penggunaan media pembelajaran para siswa dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan kerja yang sebenarnya
•
Dapat memiliki kompetensi standart dunia kerja
•
Dapat menjadi tenaga kerja yang berwawasan
•
Dapat
menyerap
teknologi
dan
budaya
kerja
untuk
kepentingan
pengembangan diri
b. Saran
Pendidikan bagi sekolah menengah kejuruan seharusnya memiliki sistem
pembelajaran
yang lebih baik dengan menerapkan penggunaan
media
pembelajaran, sehingga tidak hanya memperhatikan proses belajar dengan
ceramah saja melainkan seharusnya mempersiapkan peserta didik dengan
menggunakan media yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dikuasai
siswa.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Depdiknas, 2006, Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah, Panduan KTSP
SMK-SB
2.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan menengah Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.1996. Pedoman Teknis Pelaksanaan PSG pada SMK.
Jakarta.
3. Kemdikbud, Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, Jakarta, 2013
4. Lembaga Administrasi Negara, 2007, Manajemen Pembelajaran , Jakarta
5. Santyasa I Wayan, 2007. Media Pembelajaran diasajikan dalam Workshop bagi
Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan Pada tanggal 10 Januari 2007 di Banjar
Angkan Klungkung
6. Wiroatmojo.Piran, Sasonoharjo, 2002, Media Pembelajaran Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
10
BIODATA PENULIS
1. a. Judul Makalah
: Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatan
Mutu Tamatan SMK- SB
b. Bidang Ilmu
2. Penulis
a. Nama lengkap
b. Nip
c. Jenis Kelamin
d. Pangkat / golongan
e. Jabatan
f. Alamat Kantor
g. Alamat Rumah
h. No.Tlp.HP ,Email
: Seni Budaya
:
:
:
:
:
:
Drs. Marsudi, M.Pd
1965 01241994121003
Pria
Pembina TK.I/ IV b
Widyaiswara Madya
Jln. Kaliurang KM. 12.5, Klidon, Sukoharjo
Ngaglik, Seman, Yogyakarta
: RT.04. RW.11 Kandangsari, Sukoharjo
Ngaglik, Seman, Yogyakarta
: 0274 896165 / HP.08125248905
,[email protected]
Yogyakarta , 02 September 2014
Penulis
Drs.Marsudi, M.Pd
11
12
Download