141 Th. XIV - St.Stefanus Cilandak

advertisement
Media Komunikasi Paroki St. Stefanus, Cilandak - Jakarta Selatan
141 Th. XIV
#
Mei 2016
Informasi Teknologi
dalam Komunikasi Belas Kasih
28Catatan
Komunikasi Sosial
St. Stefanus
Radiasi
51 Waspada
Ponsel
64
Menyangkal
Tuhan Tiga Kali
PSIKOLOGI - PENDIDIKAN - ORBITAN LEPAS
15
Dibalik Informasi teknologi
dan Wanita Perkasa
PROFIL
4
KERLING
Informasi Cepat dan Akurat
KALENDERIUM MEI 2016
36.
PAHAMI ADIKSI GAME ONLINE PADA REMAJA
42.
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM GEREJA
44.
MAKNA LITURGI bagian 1
48.
BIGOS
54.
Spiritualitas Gereja
Membangun Hubungan
Buruh dan Majikan
59.
Berjalan Bersama BUNDA MARIA
ORBITAN UTAMA
25
Informasi Teknologi dalam
Komunikasi Belas Kasih
32 MENURUT
Perjumpaan dalam budaya teknologi juga
menghadirkan sikap berbagi kegembiraan dan
kesedihan serta dapat membangun keberanian
untuk tampil menjadi seperti orang lain
MEREKA
Bagaimanakah peran
orang tua dalam
teknologi informasi
kepada anak?
Wisata Karyawan
Paroki St. Stefanus
34.
13
DONASI PENGGANTIAN BIAYA CETAK MAJALAH MEDIAPASS APRIL 2016
Terima kasih atas donasi yang
1
Lingk. Sta. Maria Magdalena (Pelunasan tahun 2015)
2
Lingk. St. Quirinus (April 2015 s/d Maret 2016)
3
Lingk. Sta. Maria Fatima (April - Mei 2016)
4
Lingk. St. Bernardus (Jan. s/d Juni 2016)
600,000 telah diberikan, kami menunggu
kontribusi Anda di edisi-edisi
berikutnya. Harap memberitahu100,000 kan apabila donasi dikirim melalui transfer. Untuk setiap pene1,500,000
rimaan donasi, akan diberikan
4,600,000 bukti penerimaan resmi.
2,400,000
Total
DAFTAR ISI
Seputar Paroki
Perbedaan adalah kekayaan yang
ada di dalam kehidupan, panggilan,
dan dalam rencana Tuhan.
6
AKULAH IMAM, RAJA, DAN NABI!
9
ORBITUARI- Lamberthus Roes
Tasmin
Di saat KELUARGA Mendalami
KERAHIMAN ALLAH
10
Aksi Peduli Terhadap Anak-Anak
Berkebutuhan Khusus
13
Tuhan, bukalah mataku untuk
melihat jiwa-jiwa yang terluka, yang
berkekurangan, dan yang bergumul
di tengah dunia yang sangat
membutuhkan kasih-Mu.
16
18
BAKTI SOSIAL- PSE
Operasi Katarak
WISATA ROHANI DEWAN PAROKI PLENO
KE BANDUNG
SANTO SANTA
POJOK KOMSOS
62
Visualisasi Jalan Salib
Retret Jiwa Muda yang Kreatif
Andreas Fournet
27
40 KOMAT
Komunikasi Umat
4. KERLING
Informasi Cepat & Akurat
Di zaman era modern saat ini, komunikasi sudah menjadi bagian penting
dalam membantu aktifitas keseharian
manusia. Agar informasi yang diterima
dapat mempermudah untuk diolah.
Hal ini benar-benar dimanfaatkan oleh
semua umat dari kalangan manapun.
Hanya tinggal menekan satu jari sudah
mendapat segala informasi dan bentuk
komunikasi antar pemakai alat komunikasi (gadget).
Pimpinan A. Setyo Listiantyo (Tyo) Creative Design
Gereja-pun sangat membutuhkan informasi teknologi tersebut. Paroki St.
Stefanus sendiri telah memiliki kemajuan dalam bidang teknologi ini, seperti
website, pembuatan group dalam handphone guna mempermudah komunikasi,
jaringan komputer antar Paroki dan
Keuskupan. Semua ini dilakukan untuk
memberikan fasilitas yang terbaik bagi
pewartaan gereja.
Iklan & Donasi Dian Wiardi (+818-183419)
No
rekening Komsos BCA dengan no 731.0278879 an.
Namun, terkadang tanpa sadar, bahwa
kemajuan teknologi juga bisa melupakan segala hal yang akan kita lakukan,
juga dapat membuat sesuatu yang benar menjadi tidak benar maupun sebaliknya. Dimana seharusnya perkembangan teknologi yang canggih ini dipakai
dengan cara yang baik, melalui penggunaan yang baik pula. Penggunaan alat
komunikasi yang canggih perlu didasari
dengan kejujuran dan tanggung jawab,
bila tidak pasti akan disalahkan gunakan.
Agung E. W, Triasputro (Put), Benny Arvian, Lucia
Asri Ayu Heryanto (Cia) Redaksi Paulus Sihombing
(PAS), Adiya W. S (Dya), Kornelius Jemada (KJ),
Felicia N (FN), Donald Saluling (DS), Veronica
Putri Larosa (VPL), Prima Pasaribu (Pr), Saverinus
Januar (Ver), Ignatia Astrid D. F (As), Stevanus Putro
(SS), Maria Love (Mary), Cicilia Putri (CP), Paulus
Noven Lando (Lnd) Facebook mediapassmagz@
gmail.com Artikel atau peliputan redaksimediapass@
yahoo.com, +62813-28130513
Mirjam Anindya Wiardi atau R. Prakoso
Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan
Dewan Paroki St. Stefanus Cilandak melalui Seksi
Komunikasi Sosial Ketua Dewan Paroki
Antonius
Sumardi, SCJ Penasehat KOMSOS Dauddy Bahar
Ketua Seksi KOMSOS Agustinus Sonny Prakoso
Sekretaris Theofilus Prisko Laka (Ko) Bendahara Dian
Wiardi (DW) Koord. Unit Kerja A. Setyo Listiantyo
Koord. Unit Media Dian Wiardi Koord. Unit Teknologi
Informasi (IT) Sukiahwati Hartanto Web Page www.
st-stefanus.or.id Email [email protected] twitter
@ParokiStefanus Redaktur Sukiahwati Hartanto
Programmer Yorren Handoko Administrator Patricia
Utaminingtyas Maintenance Waluyo, Erwin Sibarani
Warta Paroki Dian Wiardi, Yohanes Ledo Radio/Video/
TV/Facebook Triasputro, Benny Arvian Mading/Akrilik
Kornelius Jemada Twiter Susan J, Irene.
Menyambut Hari Komunikasi Sosial Sedunia di bulan Mei, bersamaan dengan
devosi Maria dan semangat kerahiman
Allah, kami memberikan semangat penjumpaan belas kasih Allah atas refleksi
pekerjaan kami. Semoga Edisi ini dapat
memberikan sebuah penghargan terbesar atas besarnya manfaat Komunikasi
Sosial, dan pewartaan pekerjaan Tuhan
bisa disebarluaskan.
Komunikasi
Sosial St.
Stefanus,
sedang
mempersiapkan
wawancara di
Kapel Gd. Leo
Dehon
6. SEPUTAR PAROKI
“AKULAH IMAM, RAJA, DAN NABI!”
Reportasi Minggu Panggilan
K
ita patut bersyukur! Mengapa?
“Ada dua alasan untuk bersyukur,” demikian Pastor Joseph
Amirullah, SCJ mengawali kotbahnya
dalam Perayaan Ekaristi yang secara
khusus didedikasikan untuk mengisi
Hari Minggu Panggilan, 17 April 2016.
Pertama, Pastor Amirullah mengajak
kita untuk bersyukur, karena kita masing-masing dan bersama telah menanggapi tawaran keselamatan Allah dengan
beriman kepada Allah Tritunggal. Kedua, Pastor Amirullah yang berkonselebrasi dengan Pastor Steve Winarto,
Pr dari Paroki St. Gabriel, Pulo Gebang,
menambahkan bahwa kita perlu bersyukur karena sebagai orang-orang yang
percaya kepada Tuhan, kita sedang dan
terus berusaha untuk mengungkapkan
dan mewujudkan iman itu di dalam kehidupan, cara hidup, dan kebersamaan
kita sebagai Gereja. Pengungkapan dan
perwujudan iman itu juga kita usahakan di dalam tugas-tugas kita seharihari, entah sebagai kepala keluarga, ibu
rumah tangga, anak, maupun kita sebagai anggota masyarakat.
Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku dan
Aku mengenal mereka dan
amereka mengikut Aku.
“Domba-dombaKu mendengar
suaraKu, Aku mengenal mereka dan
mereka mengikuti Aku dan Aku akan
memberikan hidup yang kekal kepada
mereka.”
Penulis & Foto
DW
Melalui kutipan Injil tersebut, Pastor
Amirullah mengangkat dua pertanyaan
untuk direnungkan, “Apakah kita di dalam kehidupan sehari-hari terlebih di
saat kita mengalami masalah kehidupan, krisis dalam iman, apakah kita juga
mendengarkan suara-Nya? Apakah kita
juga berusaha untuk lebih peka lagi apa
yang berkenan kepada Tuhan di dalam kehidupan kita?” Ia mengajak kita
untuk jujur mengakui bahwa di dalam
pengalaman kita sehari-hari, seringkali
kita kurang mendengarkan itu atau kita
sudah mendengarkanNya, tetapi masih
agak berat melakukannya dan terlalu
menimbang-nimbang, akhirnya tidak
melakukan apa pun.
“Mendengarkan memang sangat penting,” demikian Pastor Amirullah menegaskan. Ia kemudian menjelaskan lebih
lanjut, “Mendengarkan itu mengandung
yang namanya ketaatan. Keta-atan
menjadi suatu jalan untuk mencapai
77
kebebasan yang berkenan kepada Tuhan. Yesus mengatakan Aku mengenal
mereka dan mereka mengikuti Aku. Di
dalam suatu hubungan, yang namanya
mengenal itu menjadi dasar paling penting dalam relasi sehingga kita dapat
menghargai dan menerima keberbedaan
masing-masing, menghargai keunikan
masing-masing.”
Berkaitan dengan bagaimana menghadapi perbedaan, Pastor Amirullah
memberikan analisisnya sebagai berikut.
“Perbedaan adalah kekayaan yang ada
di dalam kehidupan, panggilan, dan
dalam rencana Tuhan, agar kita semua
berkecukupan, saling membantu dan
menolong dalam menghayati hidup iman
kita di hadapan Allah. Lebih dari itu,
iman yang kita terima, iman yang kita
hayati perlu kita wartakan.” Kemudian secara spesifik, Ia menyadarkan
kita, “Kalau dulu, Yesus memilih para
rasulNya untuk mewartakan Injil
kepada bangsa-bangsa karena keselamatan memang harus ditawarkan
kepada semua orang. Sekarang ini, kita
yang sudah menerima pewartaan dari
para Rasul, mempunyai tanggung jawab
untuk mewartakan Injil kepada semua
orang di sekitar kita.
Dalam Minggu Panggilan ini, Pastor
Amirullah mengingatkan bahwa kita
terus menerus berjuang dan berusaha
untuk berdoa bagi para terpanggil agar
banyak orang yang secara khusus menyediakan diri untuk terlibat dalam
karya pelayanan Tuhan, ikut serta di
dalam penggembalaan di dalam Gereja.
Inilah yang biasa disebut Panggilan
Khusus, dimana kita mengenal adanya
Pastor, Bruder dan Suster, serta awam
yang juga secara khusus mengikrarkan
kaul.
Berbicara mengenal panggilan, Pastor
Amirullah mengajak kita untuk tidak melupakan Panggilan Umum
8
oleh Kristus sendiri. Menjadi Raja
kebenaran, sekalipun mengandung
resiko, tetapi itulah yang menjadi satusatunya jalan keselamatan bagi kita.
Sebagai Nabi, kita dipanggil untuk
menjadi teladan hidup dengan baik,
menurut tatanan iman kita. Itu adalah
suatu kesaksian dan isi pewartaan yang
sejati.
umat Kristiani. Kita semua, berkat
pembaptisan, juga menerima tugas
yang sama dengan orang-orang yang
terpanggil secara khusus, yakni menjadi
Imam, Raja dan Nabi. Setiap terbaptis
berhak mengatakan, “Akulah Imam,
Raja dan Nabi.” Namun lebih dari
sekadar rasa bangga dan kata-kata, kita
sungguh diundang untuk mewujudkan
peran kita tersebut dengan segala
kerendahan hati dalam kehidupan
sehari-hari.
Pastor Amirullah merinci tugas yang kita
emban sebagai berikut. Sebagai Imam,
kita bertugas untuk menyucikan hidup
kita dan dengan pancaran kesucian
yang ada dalam diri, semoga kita ikut
menyucikan orang-orang dan segala
sesuatu di sekitar kita. Sebagai Raja,
kita ditantang untuk berani membawa
kebenaran sebagaimana diwartakan
Dan Aku memberikan hidup
yang kekal kepada mereka dan
mereka pasti tidak akan binasa
sampai selama-lamanya dan
seorangpun tidak akan merebut
mereka dari tangan-Ku
“Marilah kita berdoa, mohon rahmat bagi
beberapa kepentingan kita,” demikian
Pastor Amirullah mengajak umat di
penghujung kotbahnya. Ia mengajak
kita untuk berdoa bagi diri kita sendiri,
demi pertumbuhan dan perkembangan
iman kita. Kita juga diajak untuk
berdoa bagi para terpanggil yang sudah
menjalani hidupnya, agar tetap setia dan
senantiasa bersukacita di dalam panggilan Tuhan. Akhirnya, kita juga diajak
untuk berdoa, agar semakin banyak
orang yang menyediakan diri untuk
terlibat di dalam pelayanan Gereja,
baik yang masuk dalam tatanan hirarki
sebagai kelompok tertahbis, menjadi
biarawan/ti dalam hidup tarekat,
dan juga kehidupan Gerejawi, seperti
menjadi ketua wilayah, ketua lingkungan dan masih banyak lagi untuk
ikut ambil bagian dalam pelayanan.***
99
OBITUARI
UCAPAN TERIMA KASIH
Bersama ini kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Saudara-saudara sekalian atas seluruh bantuan Doa, Materil,
Moril, Tenaga dan Pikiran yang telah diberikan sehubungan dengan wafatnya
Suami, Bapak, Bapak Mertua, Kakung dan Kakung Buyut kami yang tercinta
: Lamberthus Roes Tasmin dalam usia 88 tahun (lahir pada tanggal 19 Maret
1928 di Klaten, Jawa Tengah).
Beliau wafat dengan tenang dalam tidur pada hari Minggu Paskah tanggal 27
Maret 2016 pukul 03.00 WIB di kediaman rumah pribadi Jl. Bunyu, Cilandak
Barat, Jakarta Selatan dan dimakamkan pada hari Selasa tanggal 29 Maret
2016 di TMP Nasional Kalibata, Jakarta.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada yang
terhormat :
- Romo/Pastor Paroki, Antonius Sumardi, SCJ dan Suster-suster serta para
Petugas Gereja Katolik Santo Stefanus Cilandak, Jakarta
- Pengurus & Warga Lingkungan M.Immaculata,Wilayah II Legio Maria, Santo
Stefanus Cilandak, Jakarta
- Warga Lingkungan Santo Petrus, Santo Yohanes Penginjil, Jakarta Selatan
- Pengurus Legiun Veteran RI, Jakarta Selatan
- Markas Besar TNI, Komando Garnisun Tetap 1/Jakarta
Beserta Perusahaan, Organisasi, Teman, serta Handai Taulan yang namanya
tidak dapat kami sebutkan satu persatu, dan dengan tidak mengurangi rasa
hormat kami serta dari hati kami yang terdalam kami mengucapkan terima kasih
dan Mohon Maaf juga bilamana ada salah pengejaan nama, posisi serta urutan
pada ucapan terima kasih ini dan tidak mencerminkan urutan rasa hormat dari
kami.
Hormat kami,
Istri : Maria Theresia Christiati Roes Tasmin
Anak-anak & Menantu :
- FX. Roes Eddy Christanto / Yustina W.
- Roes Indra Dewi / Rober Arthur W. (+)
- Roes Indra Sari / Pangestu R.
- Roes Indra Christy / Agus Santoso
- Antonius Roes Eddy Baroto / Flaviana Sita Amiranti
- Margaretha Roes Indra Shinta / Primananda B.
- Josephine Roes Indra Puspita Sapti Popy / Alexander I
Beserta Cucu-cucu & Cicit
SELURUH KELUARGA BESAR ALMARHUM LAMBERTHUS ROES TASMIN
10. SEPUTAR PAROKI
Di saat KELUARGA
Mendalami
KERAHIMAN ALLAH
Penulis & Foto
A
llah selalu setia hadir dan berjuang bersama kita. Ia sungguh
berbelas kasih sepanjang waktu. Ia selalu hadir di setiap nafas dan
langkah hidup kita. Pertanyaannya,
“Apakah kita juga selalu setia?” Tahun
Yubileum Luar Biasa Kerahiman Allah
adalah momen “24 jam untuk Tuhan.”
Momen yang tepat untuk mendorong
hidup kita untuk selalu mengarah kepada Allah. Hal hal sederhana yang
dapat kita lakukan adalah dengan cara
bertekun dalam doa, merenungkan sabdaNya, merayakan Ekaristi, menerima
sakramen tobat dan mewartakan sukacita Injil.
Setelah bulan lalu kita membahas
tentang rekoleksi Kerahiman Allah
Dalam Dunia Kerja Dan Usaha.
Kali ini rekoleksi lanjutan tentang
Kerahiman Allah Dalam Kehidupan
Berkeluarga kembali diselenggarakan
di Gedung Leo Dehon pada hari Sabtu,
05 Maret 2016. Dimulai dari pukul 08.30
Wib sampai dengan selesai, dengan
pembicara oleh Bapak Achsen Gumelar
beserta Ibu Maksima.
PR & KJ
Penjelasan Tentang Konsep
Keluarga Bahagia
Keluarga adalah awal dimana cinta
kasih dan akar pribadi seseorang
dibentuk. Bukan hanya dilihat dari
susunan ayah, ibu dan anak saja tapi
juga tumbuh kembang fisik, psikis,
sosial dan spiritual, yang paling menentukan keberhasilan anak adalah
lingkungan keluarga. Keberhasilan
anak tentu dipengaruhi langsung oleh
orangtua. Dimana, konsep orangtua
yang baik disini dapat dilihat sebagai
suami istri yang berperan sebagai
partner hidup, idealnya memang suami
istri harus hidup saling membutuhkan,
saling membantu, dan saling mengerti.
Fakta Yang Terjadi Dalam
Keluarga Saat Ini
Masa sekarang, kasus perceraian
sudah menjadi “tren” di kalangan
keluarga muda. Seperti yang kita
ketahui, banyak sekali perceraian
terjadi. Sebagian be-sar pasangan
muda hanya mampu mempertahankan
hubungan kurang dari 5 tahun. Banyak
faktor mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Bisa karena perselingkuhan, kekerasan
dalam ru-mah tangga, suami atau istri
yang kawin lagi, dan faktor finansial.
11
11
Yang Seharusnya Dilakukan
Dalam Menghadapi Permasalahan
Keluarga
Satu hal paling menarik yang saya
kutip di rekoleksi kali ini adalah
ungkapan dari bapak Achsen Gumelar,
“ketika pasanganmu jauh lebih buruk
dari
sebelumnya,
jangan
hanya
mendoakan dia. Tetapi doakan juga
hatimu agar bisa menerima dia dengan
lebih ikhlas, mintalah supaya hatimu
untuk lebih dilembutkan.” Memang tidak
mudah, mengingat keburukan pasangan
akan melukai perasaan kita dan setiap
orang wajar melakukan pembelaan
terhadap dirinya sendiri, tapi yakin dan
percaya Tuhan pasti berperan untuk
mengubah segalanya. Meski harus
berusaha keras untuk menyingkirkan
ego, tapi “Percayalah kepada Tuhan
dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah dia dalam segala lakumu, maka
ia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal
3:5-6)
Mengapa Allah Mengijinkan
Hal-hal Buruk Terjadi Dalam
Keluarga Kita?
Allah itu Maha Tahu, kita tidak
dapat memahami jalan pikiran
Allah. Masih ingat dengan kisah
yang pernah kita baca di Kitab
Ayub? Dimana Allah sungguh
mengijinkan Iblis melakukan
apa saja terjadi pada Ayub. Lalu
bagaimana reaksi Ayub? (lih :
Ayub 13:15) “Lihatlah, walaupun
Ia hendak membunuh aku, aku hendak
berharap kepadanya.” “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku,
dengan telanjang juga akan kembali
ke dalamnya.” Tuhan yang memberi,
Tuhan yang mengambil, terpujilah
Tuhan (Ayub 1:21). Ayub tidak memahami meng-apa Allah mengijinkan semua kebahagiaaan yang dia rasakan
harus diambil begitu saja. Namun dia
tahu bahwa Allah itu baik dan karena
itu dia tetap percaya kepadaNya. Sikap
Ayub itulah yang menjadi teladan bagi
kita.
12
dengan Allah melalui waktu suci, akan
dapat membuat kita mengenali suara
suci itu dalam hati nurani kita. Jika
keluarga-keluarga berkenan didampingi
oleh Allah secara pribadi. Dan mereka
menyediakan diri untuk dihibur oleh
Allah dalam setiap permasalahan.
Momen “24 jam untuk Tuhan” adalah
gerakan yang dianjurkan oleh Bapa
Suci, dengan tujuan untuk mendorong
pertobatan dan pertumbuhan iman
individu dan keluarga. Pelayanan
Sakramen Tobat di luar Masa Prapaskah
dan Adven (secara khusus pada 4
& 5 Maret 2016) mengajak seluruh
umat Allah untuk bertekun mengikuti
Perayaan Ekaristi dan Adorasi pribadi.
Paus Fransiskus mengajak seluruh
Umat Katolik sedunia untuk mengadakan adorasi bersama selama 24 jam.
Dengan Adorasi 24 Jam Bagi Tuhan,
kita diajak untuk menghadap Tuhan
lewat Sakramen Mahakudus sebagai
sumber kerahiman Allah Bapa dalam
diri Yesus Kristus PuteraNya.
Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman
Allah Adalah Wadah Keluarga
Kekurangan kita bukanlah iman,
me-lainkan waktu. Kita kurang waktu
bercengkrama dengan Pencipta kita.
Keterbatasan kita hanya dapat didobrak
melalui pengenalan akan kehendak Allah
yang tersembunyi. Berdoa, berbicara
Keluarga-keluarga terkasih, mari
mengembalikan iman. Mari menyerahkan seluruh keluarga kita kepada Allah,
jangan biarkan iman kita tak tentu arahnya. Berikan waktu kita sejenak untuk
Tuhan. Ikutlah Ekaristi dengan sungguh hati dan gembira, ajaklah seluruh
keluarga mengalami Allah yang datang.
Semoga dunia menjadi lebih baik mulai
dari diri kita dan orang-orang yang kita
kasihi dalam keluarga.***
13. SEPUTAR PAROKI
Aksi Peduli
Terhadap Anak-Anak
Berkebutuhan Khusus
tetapi juga peduli terhadap anakanak yang berkebutuhan khusus
Hal ini mengingatkan penulis
akan ucapan seorang suster yang
mengatakan: “Tuhan, bukalah mataku untuk melihat jiwa-jiwa yang
terluka, yang berkekurangan, dan
yang bergumul di tengah dunia
yang sangat membutuhkan kasihMu. Jadikanlah aku alat-Mu untuk
menyalurkan kasih-Mu kepada hidup mereka yang terluka.”
Untuk itulah kami, WKRI dari
Ranting Elisabeth merasa wajib dan
peduli terhadap yang bekekurangan
khususnya pada anak-anak yang
berkebutuhan khusus dengan mengunjungi Panti Asuhan Bhakti Luhur
yang berlokasi di Jl. Nangka No. 4 –
Lebak Bulus.
Penulis & Foto
K
Ciska, WKRI
eluarga Katolik yang merupakan
gereja kecil tidak hanya menerima kasih Kristus, tetapi
juga dipanggil untuk menyampaikan
kasih Kristus kepada sesamanya. Untuk
itu kita sebagai keluarga Katolik tidak
hanya diharapkan untuk peduli terhadap
orang-orang yang berkekurangan materi, anak-anak yatim-piatu, jompo,
Panti Asuhan Bhakti Luhur ini
ada-lah tempat perawatan anak-anak
berkebutuhan khusus, yang dikelola
oleh para suster ALMA. Alma adalah orang awam di Indonesia yang
mempersembahkan diri sepenuhnya
kepada Kristus dan Kerajaan Allah,
melanjutkan cita-cita Vincentius dan
Ibu Teresa, untuk melayani yang
paling berkebutuhan. Kekhususan
14
dari Alma adalah hidup bersama
dengan para penyandang cacat, fokus
pada anak cacat miskin, dan bekerja
melalui komunitas berbasis (Kelompok
Persaudaraan Kasih/PERKASIH, SSV,
Legio Maria untuk pengembangan iman
dan kasih sayang/amal bersama dengan
masyarakat setempat dan komunitas
lokal.
Anak berkebutuhan khusus? Anakanak berkebutuhan khusus atau dikenal
dengan istilah children with special
needs atau difable (difference ability),
adalah anak-anak yang memiliki kemampuan IQ rendah dan memiliki
cacat fisik serta memiliki permasalahan
sangat kompleks sehingga fungsi-fungsi
kognitif mengalami gangguan. Jenisjenis anak berkebutuhan khusus memiliki kelainan mental, fisik dan emosi.
Panti ini didirikan oleh Romo P.
Janssen, CM pada tahun 1991 dengan
bantuan para dermawan yang berkenan
meminjamkan rumah yang mereka
15
15
miliki hingga akhirnya pada tahun
2005 panti di Jl.Nangka no.4 berdiri
dan juga dijadikan sebagai kantor pusat
yayasan.
Seminggu sebelum tanggal berkunjung, penulis menghubungi pihak
Bhakti Luhur melalui telpon dan berbicara dengan Suster Sisca. Pada tanggal
23 Februari beberapa perwakilan dari
Ranting St. Elisabeth dan perwakilan
dari WKRI Cabang St. Stefanus mengunjungi Panti Asuhan Bhakti Luhur.
Kedatangan kami diterima oleh Suster
Sisca, setelah itu
Bagi para simpatisan
kami diperkenaldapat juga memberikan
kan dengan bebedana melalui Yayasan
rapa anak panti
Bhakti Luhur BCA
yang ada. Karena
cabang Kemang ac.
waktu kunjung286-300-8905 atau
an di pagi hari
BCA Sudirman ac. 006maka hanya ada
3001888.
6 (enam) anak di
panti yang menyambut kami.
Dengan cerianya mereka menyambut
kami dengan memperkenalkan diri dan
bernyanyi. Ada pula yang bercerita,
minta difoto, dan mengajak bermain
bola.
Salah satu anak putri, bernama
Katherine
adalah
penderita
hydrosefalus (penyakit yang terjadi
akibat gangguan aliran cairan di
dalam otak). Dia hanya terbaring,
tidak bisa bicara, dan sulit melihat
hanya merespond dari sentuhan. April
mendatang Katherine genap berusia 13
tahun. Saat kedatangan kami, tampak
Katherine begitu senang tercermin dari
raut wajahnya. Menurut Suster Sisca,
Katherine pernah dibantu oleh Yayasan
Anne Avanti. Katherine diantar oleh
Suster Sisca dengan mengendarai
kereta api menuju Semarang dengan
tujuan untuk operasi kepala Kathrine.
Puji Tuhan operasi berjalan lancar
dan hingga kini Katherine dapat
bertahan dibandingkan teman-teman
seperjuangannya. Secara berkala rambut Kathrine dipotong oleh Suster Sisca,
dan ini tentu saja membutuhkan ekstra
kesabaran. Apabila Katherine merasa
letih dan ingin digendong, ia akan sedikit merengek dan Suster Sisca paham
sekali. Suatu pelayanan luar biasa dari
para pengasuh. Mereka benar-benar
membaktikan hidup mereka untuk
anak-anak berkebutuhan khusus ini
tanpa pamrih.
Tak terasa waktu begitu cepat
berlalu, setelah puas bercerita, bermain,
dan melihat-lihat kamar anak-anak,
kami mengakhiri kebersamaan dengan
anak-anak panti. Bagi saudara-saudara yang memiliki ketrampilan pengobatan, terapis, psikiatris, pengajar
ketrampilan, pendidik, dan pengusaha
dapat meluangkan waktu dan singgah
ke Jl. Nangka no. 4 untuk memberikan
dukungan pada anak-anak berkebutuhan
khusus ini.***
16. SEPUTAR PAROKI
Minggu, 10 April 2016, Seksi Pelayanan Sosial Ekonomi (PSE)
Santo Stefanus Cilandak dan PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia) mengadakan screening mata sebagai
bakti nyata paroki. Pasien penderita katarak yang terdaftar dalam bakti sosial ini berjumlah 184 orang. Mereka tidak hanya
berasal dari lingkungan sekitar Gereja Santo Stefanus, tetapi
juga berasal dari daerah lain seperti Jagakarsa, Pasar Minggu,
Bahkan Cililitan.
ada proses screening mata, para pasien melakukan cek tekanan darah, visus, tekanan bola mata dan mengukur lensa.
Visus adalah tes kejernihan penglihatan mata. Pasien yang lulus mengikuti screening mata, akan menjalani operasi Katarak
di RSUD Pasar Minggu tanggal 16 April 2016.
17
Katarak adalah bagian keruh pada
lensa mata sehingga mengganggu
kejernihan penglihatan. Katarak
jika tidak dilakuakan pengobatan,
maka dapat menyebabkan kebutaan permanen. Penyakit katarak
umumnya diderita oleh mereka
yang berusia lanjut, namun tidak
menutup kemungkinan bisa terjangkit pada setiap orang dari
golongan umur manapun.
18. SEPUTAR PAROKI
WISATA ROHANI
DEWAN PAROKI PLENO
KE BANDUNG
A
da sebuah kebersamaan, yang
rasanya sering dinamakan sama
oleh orang banyak ketika itu
dilakukan bersama, dan ada lagi kebersamaan dimana kebersamaan itu tak
sama. Semangat mudaku boleh saja hilang tapi TIDAK untuk jiwaku. Dalam
lantunan nada semangat, ku bernyanyi
“Halo-Halo Bandung ibukota periangan,” kota Kembang julukannya, itulah
tempat wisata kali ini diselenggarakannya Wisata Rohani 2016 St. StefanusCilandak. Wisata kali ini merupakan
bentuk apresiasi paroki atas jerih lelah
para pengurus. Selain itu, kesempatan
untuk menjalin kebersamaan dengan
menyaksikan dan melihat langsung
mereka yang juga melakukan pelayanan
dalam brbagai bentuk. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 150 peserta yang
merupakan perwakilan dari setiap lingkungan. Ada pun tempat-tempat wisata
yang dikunjungi yaitu Dusun Bambu,
Floating Market, Farm House, tempat
seni I Nyoman Nuarta dan Saung Udjo.
Bukan hanya pengalaman baru saja
yang didapat, tetapi suatu kebersamaan
yang tiada nilainya. Tak lengkap rasanya bila momen tersebut tak diabadikan. Tempat wisata yang dikunjungi
pertama adalah Dusun Bambu. Dari
namanya saja Dusun Bambu, tentu bukanlah sebuah julukan apabila jenis pohon yang satu itu tidak ada di tempat
tersebut, Bambu. Alam yang indah dan
udara yang sejuk, telah membayar lunas lelah kami kala macet menghadang
di sepanjang Tol Jagorawi. Berlanjut ke
Farm House. Suguhan susu sapi segar
dan sosis bakar yang lezat, membuat
perjalanan ini semakin menarik dan
menyenangkan.
Hmmm, berhubung waktu kunjungan
WISROH kali ini padat, akibat macet
sebelumnya, jadwal yang semula sudah
tersusun rapi kini mulai berantakan.
Sekalipun terlewatkan satu kegiatan,
namun keindahan Farm House membuat kami merasa seperti tidak ada
19
yang terlewatkan. Arsitektur yang
menarik dan menyenangkan perpaduan
Indo-Eropa membuat sentuhan klasik
tempo dulu tergambar jelas. Lelah,
menghampiri akibat seharian penuh
beraktivitas, dan tempat penginapan
Hotel Yezekiel pun menanti kami.
Oke, next pada acara berikutnya.
Saat-nya malam kebersamaan, saat
yang dinanti–nanti. Dipandu oleh host
muda Gonna dan Anggita membuat
malam tersebut seperti kembali muda
kembali, dengan lantunan lagu rohani
yang dipadukan dengan gerakan
menarik. Tidak hanya itu, game yang
menarik, dan tentunya mengeluarkan
tenaga. Sungguh malam kenangan
kebersamaan yang indah. Tidak kalah
menarik, It’s time for burning. Tapi
apa yang mau dibakar? Di tempat
penginapan ternyata sudah disediakan
jagung muda tuk dibakar. Sekali lagi
tak lengkap jika momen yang indah ini
tak diabadikan.
Berlanjut ke perjalanan berikutnya
yaitu mengunjungi maha karya seni
Nyoman Nuarta. Hanya kata luar biasa
yang menggambarkan rasa kagum
kami pada karya seninya. Dengan daya
imajinasinya yang begitu luar biasa
membuat sentuhan seninya menjadi
menarik, unik dan langka.
20. SEPUTAR PAROKI
Setelah mengunjungi tempat-tempat
wisata tersebut tentu saja ada rasa
cape. Ini terlihat jelas di wajah– wajah
mereka, tapi semangat muda yang belum
habis, membuat mereka tidak menyerah
tuk melihat semuanya. Perjalanan
berlanjut ke mal untuk santap siang
bersama, sebelum akhirnya kita tiba
di penghujung acara, yaitu pentas seni
musik Saung Udjo yang terkenal akan
alat musik angklung yang bisa menarik
para wisatawan lokal dan mancanegara.
Ibarat tak kenal maka tak sayang, namun
berbeda dengan yang satu ini, tak kenal
maka tak tahu. Hanyalah senyum yang
dapat menggambarkan semuanya, tawa
yang melukis wajah betapa indahnya
bunyi angklung yang dimainkan, dipadu
dengan campuran musik trend masa kini,
membawa suasana seperti ini semakin
ingin diulang kembali. Itulah simpulan
kata yang keluar dari setiap orang yang
mengikuti wisata rohani kali ini.
Walau pun ada peserta yang mengatakan
wisata kali ini kurang rohaninya, tetapi
pengalaman bersama melihat keindahan
alam, melihat karya seni melalui 2 tokoh
yaitu I Nyoman Nuarta dan Mang Udjo,
para peserta mendapatkan pelajaran
untuk bisa berkarya seperti mereka
walau berbeda agama, dan tantangan
yang mereka hadapi tidaklah mudah
tapi mereka sudah berbuat banyak
untuk bangsa Indonesia.
Demikian juga dengan para peserta
merasakan dan melihat Allah bekerja
dan menggerakkan banyak orang
yang berjiwa terbuka untuk menjadi
perpanjangan tanganNya melakukan
berbagai karya pelayanan walau dalam
lingkup kecil yang dihadapi dalam
kehidupan menggereja baik sebagai
pengurus lingkungan, kategorial dan
dewan pengurus paroki.
Penulis & Foto
KO & Dya
Bandung Lautan Kenangan.
Itulah sepintas kisah kenangan
WISROH kali ini.
21. PROFIL
Pr
Penulis
ilustrasi DS,
Dok Pribadi
Kemampuannya dalam mengelola IT tidak diragukan lagi,
dari pembenahan website
www.st-stefanus.or.id jaringan
internet di sekitar gereja, sampai peremajaan perangkat
komputer. Walaupun sekarang tidak lagi tinggal di Paroki St. Stefanus, pelayanannya
terhadap Komunikasi Sosial
St. Stefanus benar-benar total.
L
ahir dan besar di Jakarta lebih
dari limapuluh tahun lalu, Sukiahwati Hartanto seorang ibu
dari ketiga anaknya yang sehat dan
pintar: Kevin Gozali, Emily Gozali dan
Alvin Ardianto Gozali. Redaksi mengenalnya sebagai Koordinator Unit bidang
Informasi Teknologi (IT) di Komunikasi
Sosial St. Stefanus, lahir dari ibu yang
berasal dari kota Bandung dan ayah
dari kota Sukabumi.
Semakin Dekat, Semakin
Cinta
Suki kecil yang belum mengenal Yesus adalah pribadi yang
rendah hati dan melayani
sepenuh hati, ia sendiri dilahirkan dari
keluarga yang beragama Budha. Ketertarikannya akan Katolik bermula dari
lingkungan bersekolahnya, yang pada
saat itu sekolah itu adalah pilihan dari
orang tuanya. Ketika itu Tuhan telah
memanggilnya, dalam rasa keingintahuan dan keyakinannya.
”Setiap orang harus cepat mendengar, lambat
berbicara.” (Yakobus 1:19).
22
Saat menginjak kelas 6 SD, ia pun berani menentukan jalan kepercayaannya
dengan meminta ijin kepada ayahnya
untuk belajar beragama Katolik. Proses
yang ia lakukan melalui bantuan Suster
Kepala Sekolah dan jadilah ia dibaptis
dengan nama baptis Vera Magdalena,
yang diambil dari nama Veronika dan
Maria Magdalena oleh Pastor Van der
Braak, SJ. Setelah dibaptis, ia mengikuti
kegiatan gereja. Kegiatan kerohaniaan
yang ia tekuni saat itu adalah Legio
Maria. Dari kegiatan Legio Maria itu,
bertumbuhlah iman Suki menjadi
remaja yang bersyukur bahwa dapat
merasakan kisah kasih Allah dengan
nyata.
Ketika memasuki masa kuliah, Suki
muda merasakan perjalanan cinta. Dia
merasakan demikian karena dorongan
dan olok-olok dari teman-teman geng
kuliahnya dulu. Akhirnya, ia bertemu
dengan seseorang bernama Marcelinus
Gozali dan berkenalan dengannya.
Setelah berkenalan dengan Marcelinus
Gozali, mereka menjalin hubungan berpacaran. Seiring berjalannya waktu,
tidak terasa hubungan mereka sudah
mencapai 8 tahun, karena kesibukannya
di kegiatan gereja saat itu. Karena tidak
ada lagi yang menghalangi kisah cinta,
mereka sepakat untuk melanjutkannya
dalam pernikahan.
Tidak Semuanya Mudah dibayangkan
Dalam menjalani kehidupan kehidupan
berkeluarga bersama suami, tidak
seperti apa yang ia bayangkan sebelumnya. Seperti apa yang dikatakan
orang, bahwa menjaga kehidupan rumah tangga bahagia itu tidaklah mudah. Kehidupan bahtera rumah tangganya mengalami cobaan yang luar biasa,
namun melalui tekad doa & percaya
kepada Tuhan, Suki masih menjalani
kehidupan keluarganya dengan penuh
tanggung jawab. Saat ini Suki bersama
anak-anaknya tinggal di daerah yang
dekat dengan Paroki Yohanes Pemandi.
23
23
Tuhan Percaya, dan harus bisa
Setelah menjalani kehidupan masingmasing, akhirnya ia memutuskan untuk
pensiun dari pekerjaan sehari-hari dan
menyerahkan usaha hardware IT nya
kepada staf dan beralih ke bisnis properti. Tujuannya agar lebih fokus dan
telaten mengurus ketiga anaknya. Namun bisnis properti yang ditekuni, menyebabkannya harus berpindah - pindah. Dengan kondisi ini ia dan ketiga
anaknya menjadi lebih fleksibel tinggal
dimana saja, dan mudah belajar menerima apapun.
Ketika badai menimpa kehidupan keluarganya, ia justru diminta untuk
membantu di Komunikasi Sosial Paroki
Stefanus. Dari tenaga Suki ini, kami
merasakan ada pengaruh yang cukup
baik dalam memperbaiki sarana IT di
lingkungan Gereja, diantaranya maintenance jaringan, website dan jaringan
wifi menjadi lebih baik. Ini semua membantu proses pengerjaan berita di paroki
ini.
Ibu Suki dengan ketiga anaknya yang ia asuh sendiri,
Perkawinan Katolik merupakan
sakramen, sakral tidak terceraikan
manusia. Oleh sebab kondisi ini diterimanya sebagai salib kehidupan
yang harus lalui dengan rendah
hati, dan hati yang lapang.
Komunikasi Saat ini, Canggih dan
Ironi
Sebagai bagian dari tim KOMSOS (Komunikasi Sosial St. Stefanus) ia berpendapat, beruntungnya hidup di masa
kini, merasakan kecanggihan alat komunikasi yang nyatanya memang semakin
mendekatkan manusia satu sama lain.
Tak dapat dibayangkan, bahwa sekarang ini kita bisa setiap saat bertatap
muka dengan saudara atau teman.
24
utama bagi diri kita saat itu. Terkadang
kita selalu berbicara tentang orang lain
atau hal yang lain tapi kurang bermanfat,
copas (copy paste) sana sini tulisan atau
karya orang lain, bahkan anak sendiri
dalam kolam sedang teriak-teriak minta
tolong karena tidak bisa berenang! Kita
malah asik dengan gadget. Ini sungguh
suatu tragedi karena kesalahan tujuan
memakai kecanggihan alat komunikasi.
“Ketika saya SMP sebulan hanya sekali
saya melihat ibu menerima surat dari
saudaranya yang tinggal di luar kota,
atau saya yang menerima surat dari
“pen friend” saya. Dalam sebulan, surat
yang sama sampai dibaca 5-6 kali saking
senangnya. Sekarang? Waduh kalau
tidak sempat membaca chat se group
teman SMA sehari saja, saya sudah
kehilangan 150an tulisan, belasan foto,
beberapa video!” jelasnya
Lalu saat kita begitu bahagia membalas
semua chat tersebut secara tidak sadar
kita menolak uluran komunikasi dari
orang disebelah atau didepan kita.
Buruknya tenyata yang jadi bahan
pembicaraan dalam chat itu bukanlah hal
Komunikasi berkualitas adalah dari
niat dan hati yang baik
Ia menerangkan jika masuk kedalam
gulungan keburukan, misalnya gosip,
atau terlalu asyik menonton youtube,
game bahkan sampai kecanduan.
Pastikan suara hati kita tetap memegang
kendali, dengarkan suara hatimu. Sebab
komunikasi yang baik bukan diukur
dari lama, alat atau teknologi apa yang
dipakai,
Komunikasi yang baik dipastikan
berkualitas, dimulai dari niat baik,
dilanjutkan dengan mendengar suara
hati orang lain tanpa menghakimi,
sambil menyuarakan isi hati sejujurnya
kepada orang tersebut.
Itulah mengapa, Sukiahwati Hartanto
seorang ibu yang kuat masih setia
melayani sekalipun kondisi keluarga
yag tidak seberuntung kita pada
umumnya. Ia tidak memberikan jarak
pada penjumpaannya kepada Allah
karena belas kasihnya adalah melayani
Allah.
25. ORBITAN UTAMA
INFORMASI TEKNOLOGI DALAM
KOMUNIKASI DAN BELAS KASIH
-A.R. Hepat-
K
omunikasi atas dasar kasih
terjadi sebagai interaktif antara
individu,kelompok dan masyarakat.
Komunikasi ini lebih mengutamakan
jalinan rasa kekeluargaan dan persaudaran penuh kasih ketimbang rasa
egoisme karena kepentingan individual
dengan berbagai macam perhitungan
keutungan satu sama lain. Informasi
teknologi dalam berkomunikasi dan
belas kasih lebih mengutamakan keiklasan dibaluti rasa kasih yang tulus
sebagai makluk ciptaan Tuhan yang
memiliki integritas tertinggi dari
makluk ciptaan lainnya.
Di era globalisasi saat ini komunikasi
antar individu, kelompok maupun dalam
masyarakat,
teknologi
komunikasi
dan informasi merupakan perangkat
teknologi yang membantu manusia dalam berhubungan atau berinteraksi
dengan manusia lain tanpa dibatasi
oleh waktu dan tempat. Kapan pun dan
dimana pun manusia dengan perangkat
teknologi tersebut dapat menjalin
hubungan, mendapatkan informasi, dan
menyebarkan informasi kepada orang
lain, memberikan kemudahan dalam
pergaulan hidup manusia.
Dengan dukungan teknologi informasi
dan komunikasi dalam bentuk apapun berbagai kepentingan, dapat
disebarluaskan dengan mudah sehingga
dapat dengan cepat mempengaruhi
cara pandang dan gaya hidup hingga
budaya suatu bangsa. Kecepatan arus
informasi yang membanjiri kehidupan
manusia seolah-olah tidak memberikan
kesempatan untuk menyerapnya dengan
filter mental dan sikap kritis.
26
Manusia saat ini dihadapkan pada
dua pilihan yang berat yakni mengikuti
irama kemajuan teknologi informasi yang
positif untuk peningkatan kecepatan,
ketepatan, akurasi dan kemudahan yang
memberikan efisiensi dalam berbagai
bidang khususnya waktu, tenaga dan
biaya atau memelihara cara dan gaya
hidup lama karena ikatan tradisi yang
telah berakar dan berbudaya. Walau
banyak memberikan kemudahan sebagaimana tersebut di atas namun dalam
informasi teknologi terkandung juga
dampak negatif yang menggerogoti
kehidupan manusia misalnya dari
globalisasi aspek ekonomi, terbukanya
pasar bebas yang memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya dengan harga yang relatif lebih
murah sehingga menggeser posisi produk
dalam negeri yang berdampak pada
menurunnya kecintaan masyarakat
akan produk dalam negeri serta rasa
nasionalisme.
Agar Informasi Teknologi Komunikasi
tidak mengikis rasa kasih dalam
kehidupan manusia yang sesungguhnya
adalah sifat dasar manusia sebagai
makluk sosial,
maka teknologi informasi saat ini harus menjadi ruang
perjumpaan dalam dunia teknologi baru;
suatu budaya baru yang meminta sikap
baru, khususnya dalam menumbuhkan
perjumpaan dengan sesama; Gereja harus menerima kehadirannya dengan
rasa syukur dan memanfaatkannya
demi kebaikan bersama; komunikasi
digital membuka kepekaan lebih bagi
sesama, utamanya yang berkekurangan;
komunikasi digital mudah-mudahan
semakin membantu manusia menjadi
saudara-saudari yang baik; yang dapat
keluar dari diri sendiri ke arah sesama
dalam kebenaran.
Perjumpaan dalam budaya teknologi
juga menghadirkan sikap berbagi
kegembiraan dan kesedihan serta
dapat membangun keberanian untuk
tampil
menjadi seperti orang lain;
membangun dialog dalam memberi dan
menerima. menumbuhkan peradaban
kasih bersama, dalam berbagi kebaikan
dengan sesama, membuka kemungkinan
untuk
menyelesaikan
perselisihan
untuk mewujudkan perdamaian. Jika perjumpaan menghadirkan sikap saling mendengarkan, saling
belajar dan saling menghargai dan
menghormati. Maka perjumpaan dalam
lam Informasi Teknologi Komunikasi
dan Belas Kasih benar-benar menjadi
sebuah Budaya Teknologi Digital yang
dapat menghadirkan martabat setiap
orang.***
St. Andreas
Fournet 13 Mei
27. SANTO
S
t. Andreas Fournet dilahirkan
pada
tanggal
6
Desember 1752. Ia
bera-sal dari Maille,
sebuah kota kecil
dekat Poitiers, Perancis. Kedua orangtuanya amat saleh.
Ibu Fournet sangat
mendambakan agar
puteranya
kelak
menjadi
seorang
imam. Andreas kecil
tidak terlalu peduli
dengan
keinginan
ibunya itu. Suatu kali ia berkata, “Aku
seorang anak yang baik, tetapi, tetap
saja aku tidak mau menjadi seorang
imam atau pun rahib.”
mudian, ia ditahbiskan sebagai imam
dan ditugaskan di paroki pamannya.
Pada tahun 1781, ia dipindahkan ke
paroki kota asalnya di Maille. Andreas
menjadi seorang imam yang penuh belas kasih dan tekun berdoa.
Ketika dewasa, Andreas pergi ke Poitiers untuk belajar di perguruan tinggi.
Tetapi, hal itu tidak berlangsung lama.
Ia terlalu banyak bersenang-senang.
Ibunya menyusul dan mendapatkan
pekerjaan-pekerjaan baik untuknya,
tetapi semuanya gagal. Hanya tinggal
satu kesempatan yang ada. Ibunya berbicara kepada Andreas agar untuk sementara waktu ia tinggal bersama pamannya, seorang imam. Paroki di mana
pamannya bertugas adalah paroki yang
miskin. Di luar dugaan, Andreas setuju.
Itulah saat “Tuhan bertindak.”
Ketika pada akhirnya Gereja bebas kembali, St. Andreas keluar dari
persembunyiannya. Salah seorang
dari para wanita yang baik di sana,
St. Elisabet Bichier des Ages, banyak
memberikan bantuan kepadanya. Bersama-sama, mereka membentuk suatu
ordo bagi para wanita yang diberi nama
Kongregasi Puteri-puteri Salib.
Andreas mulai belajar dengan tekun
untuk mengejar ketinggalannya. Ke-
Ketika pecah Revolusi Perancis, St.
Andreas menolak untuk bersumpah
menentang Gereja. Oleh karena itu,
ia menjadi buron. Pada tahun 1792, ia
terpaksa melarikan diri ke Spanyol.
Di sana ia tinggal selama lima tahun.
Tetapi, ia khawatir akan umatnya dan
kembali lagi ke Perancis. Bahaya masih
terus mengancamnya. Beberapa kali ia
nyaris tewas. Sementara itu, ia mendengarkan pengakuan dosa, merayakan
Ekaristi, dan menerimakan Sakramen
Terakhir.
St. Andreas wafat pada tanggal 13
Mei 1834, dalam usia delapan puluh dua
tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus
Pius XI pada tanggal 4 Juni 1933.****
28. PESONA SABDA
Catatan Komunikasi Sosial St. Stefanu
dalam Karya Kasih Gereja
erbicara perihal pewartaan
Kristus tidak luput dari semangat Rasul Paulus dimana
Ia benar- benar mempersembahkan
seluruh hidupnya untuk mengabarkan
Injil. Ia rela di penjara dan dianiaya,
rela melakukan perjalanan yang
berbahaya, demi mewartakan Kabar
Gembira kepada segala bangsa.
“
…. namun aku hidup, tetapi bukan
lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup di dalam aku. Dan
hidupku yang kuhidupi sekarang di
dalam daging, adalah hidup oleh iman
dalam Anak Allah yang telah mengasihi
aku dan menyerahkan diri-Nya untuk
aku.” (Gal 2:20).
Jika kemudian dihadapkan dengan
era globalisasi saat ini, dimana penuh dengan sekularisme, teknologi
merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga tulisan Pesona Sabda kali
ini, redaksi menilai perjuangan digital
dalam pewartaan merupakan kerelaan
untuk berani untuk memberitakan
Injil.
“Celakalah aku, jika aku tidak
memberitakan Injil.” (1 Kor 9:16)
Meninjau kembali beberapa tahun
terakhir atas fenomena internet,
media sosial yang semakin meluas,
maka apa yang pernah dikatakan Paus
Benediktus tahun 2013 yaitu “Media
Sosial: ruang baru untuk evangelisasi”
benar-benar menjadi pekerjaan rumah
bagi gereja. Tantangan kita dewasa
ini adalah membawa perspektif injili
ke dalam dunia. Kita tidak dapat
melaksanakannya secara efektif, jika
kita mengambil jarak dari lingkungan
duniawi. Seharusnya, komunikasi sosial membuat hubungan antara hal
agamawi dan hal duniawi. Komunikasi
menyediakan kesempatan untuk mengadakan kontak dengan dunia yang jauh
dari nuansa ilahi. Komunikasi sosial
memampukan kita untuk menyentuh
hasrat hati manusiawi yang merindukan
Allah. Komunikasi sosial Gereja harus
memerikan perhatian pada apa yang
ada dalam hati manusia, yang seringkali
berada jauh dari Tuhan atau berada dalam kerinduan akan Tuhan.
us
29
Internet selayaknya harus mampu
membantu masyarakat mewujudkan
tanggung jawab mereka atas kebebasan
dan demokrasi, memperluas ruang lingkup pilihan yang tersedia dalam arena
kehidupan berbeda, mengedepankan
kemajuan manusia dalam segala aspek,
mendorong kesejahteraan, perdamaian,
pertumbuhan intelektual dan kebudayaan. Sikap saling pengertian antar
masyarakat dan bangsa serta mendorong
dialog antar agama yang kelak menjadi
sarana perwujudan “peradaban cinta
kasih.”
“…. Umat Katolik tidak perlu
takut untuk membuka lebarlebar pintu komunikasi sosial
kepada Kristus, sehingga Kabar
Gembira-Nya dapat terdengar
dari atap- atap rumah di dunia.”
Paus Yohanes Paulus II
Lagi-lagi sosok Paulus menjadi idola
untuk komunikasi sosial yang luar biasa
militansi, dan pilihannya adalah ikut
arus teknologi informasi atau menjadi
filter, bahkan seharusnya haus akan injil.
Paroki St. Stefanus Cilandak, mencoba
menjawab pembasisannya dengan
Bagaimana dengan media sosial yang
memiliki ‘website’ yang kemudian
kemudian menjadi sebuah kebutuhan
harusnya menjadi media yang
primer?
bersirkulasi dengan umat dan
Kehadiran
media
sosial
menjadi sesama. Dan sebagai bagian dari
bernilai bagi kemanusiaan yang adil pemerkayaan data base umat, website
dan beradab. Dalam peradaban baru tersebut tidak bisa berfungsi dengan
ini, orang perlu menemukan kembali baik jikalau updatenya hampir tidak
martabatnya sebagai manusia yang ber- terjadi dan tidak dikerjakan. Begitu
tanggungjawab atas kehidupan. Manu- juga penggunaan media sosialnya
sia harus belajar agar dia tidak menjadi dalam karya pastoral ini, semuanya
budak dari media sosial baru, tetapi membutuhkan komitmen yang berbatetap menguasainya demi kebaikan ber- sis kompetensi (teknis, kritis, kreatif,
sama. Dalam keadaan perkembangan etis dan spiritual). Karya pastoral pun
teknologi komunikasi ini, orang perlu menjadi berfaedah dalam membangun
sadar akan panggilan hidupnya sebagai komunikasi sosial yang berkelanjutan
penanggungjawab bersama menuju secara manusiawi.
suatu keseimbangan manusiawi yang
semakin sejati. Oleh karena itu, orang Selanjunya menyambut Hari Komemang perlu membangun kemampuan munikasi Sosial tahun 2016 – Dewan Kodalam penggunaan media sosial dengan munikasi Sosial Kepausan menyerukan
sikap kritis dan kreatif dalam konteks Komunikasi dan Kerahiman: Perwawasan etis yang memajukan nilai-ni- jumpaan yang Memerdekakan.
lai kemanusiaan.
Dan kemudian semua peran atas
30
perjuangan atas teknologi informasi
yang pesat akhirnya harus mampu
membuka ruang dialog, menumbuhkan
saling pengertian dan rekonsiliasi,
yang memungkinkan pertemuan antar
manusia yang membuahkan hasil.
Maka jadikan tema Komunikasi Sosial tahun 2016 ini dengan harapan
kekuatan kata-kata dan gerak tubuh
untuk mengatasi kesalahpahaman, untuk menyembuhkan kenangan buruk,
serta untuk membangun perdamaian
dan kerukunan dapat teratasi.
Dari 2068 KK berdasarkan catatan demografi St. Stefanus hanya sekitar 56%nya berlangganan Majalah Media PASS.
Pengunjung website St. Stefanus (data
tahun 2015), menunjukkan 34% adalah
pengunjung baru dan sisanya pengunjung
lama. Selain pengunjung asal Indonesia
(84%), 2 diantaranya Amerika (6.57%) dan
India (2.63%) merupakan 3 teratas yang
mengunjungi website.
Pada saat perhatian kita sering tertarik
pada banyaknya komentar di media/
jaringan sosial yang terpolarisasi dan
bersifat menghakimi, menimbulkan
kebingungan, dan merujuk ke antipati
pada dunia, bahkan sebagai alat penyerangan terhadap kelompok Agama,
RASIS, dan melepaskan hakiki manusia.
Lupa akan realitas, dunia maya
ini tidak bisa menggantikan realitas
sakramen, dan kegiatan-kegiatan penyembahan dalam komunitas gerejawi.
Jadi naïf kalau sampai Internet menggeserkan kecintaan para pembaca
dan pengelola terhadap sakramen dan
interaksi sosial yang nyata antara umat
beriman.
Kepada umat St. Stefanus yang dikasihi,
Redaksi ingin sekali menumbuhkan
kebajikan; pertama Bijaksana: untuk
dapat melihat dengan jelas adanya
pengaruh yang baik atau buruk, dan
untuk menanggapi dengan kreatif
peluang
maupun
kesempatannya.
Kedua, bersikaplah Adil untuk memperkecil jarak antara mereka yang
kaya akan informasi dan yang kurang
informasi di dunia ini. Ketiga tunjukkan
keperkasaan dan keberanian kita
untuk menyatakan kebenaran di hadapan pandangan relativisme, kemurahan
hati di hadapan konsumerisme, kesopanan di hadapan sensualitas dan
dosa. Dan yang terakhir, Pengendalian
diri, disiplinkan diri kita agar semua
teknologi komunikasi, informasi dan
media sosial hanya digunakan untuk
kebaikan.
31
31
Yesus mengingatkan kita bahwa jika
badai menerjang, rumah yang didirikan
di atas pasir akan hancur berantakan,
dan sebaliknya rumah yang didirikan di
atas batu akan tetap berdiri kokoh. (lih.
Mat 7:24-27)
Maka sewajarnyalah kalau media
komunikasi
sosial
secara
positif
dapat membangun suara hati yang
lebih jernih berdasar informasi yang
yang disampaikan secara akurat
dan
seimbang,
terutama
untuk
perkembangan iman. Dan ciri dari iman
yang dewasa adalah memberdayakan
hati nurani untuk memilih yang baik.
Berkaitan dengan karya keselamatan
manusia, gereja memandang hal ini
mutlak perlu yaitu Perkembangan
dalam bidang teknologi apa pun kiranya
Penulis & Foto Put (tim
redaksi MP) disadur dari
berbagai berbagai sumber
harus diarahkan kepada peningkatan
harkat manusia, yang pada akhirnya
membawa kepada keselamatannya.
Seperti “syalom” yang berarti damai
sejahtera, kebahagiaan lahir batin,
kegembiraan yang mendalam tak hanya
di dunia sekarang ini, tetapi juga dalam
keabadian.
Amin
Bagaimanakah peran
orang tua dalam
teknologi informasi
kepada anak?
Cinthya Ratu
Sekarwangi
Wil. II / Ling. St.
Theresia
Teknologi banyak positifnya, tapi ada
juga negatifnya. Positifnya mencari info
lebih gampang, lebih cepat, dan simple.
Negatifnya hal-hal yang negatif (kekerasan,
asusila, dll) juga dengan gampang tersebar.
Nah…. Di sini peran orang tua dibutuhkan
untuk mengawasi anaknya menggunakan
TI, apalagi anak masih kecil. Orang tua
diharapkan terus memantau kegiatan
anaknya. Orang tua juga harus memberikan
edukasi dan menanamkan kepada anak
supaya mengetahui mana hal yang baik dan
buruk.
“
Christella (23th
Paroki Santo Petrus dan
Paulus Minomartani,
Yogyakarta
Sekarang orang tua
harus melek teknologi
bangetlah, informasi
sekarang sudah bermacammacam sumbernya, didukung dengan teknologi
yang semakin maju dan canggih. Dulu mungkin
anak kalo bertanya ke orang tua atau guru,
sekarang sepertinya lebih mengandalkan
“
Felix Tyas Warih
Utomo
Paroki Gereja
Hati Kudus Yesus,
Yogyakarta
“Dalam dunia yang
serba canggih sekarang,
apalagi gadged sudah bukan sesuatu hal yang
baru. Semua berlomba mencari ponsel pintar
yang lebih dan lebih. Mulai dari tampilan,
fitur dan hanya untuk sekedar gaya hidup.
Tidak hanya orang tua, sekarang ponsel
pintar pun sampai ke anak-anak kecil bahkan
balita. Nah… Di sini peran orang tau wajib
untuk mendampingi anak-anaknya di bawah
umur dalam menggunakan ponsel pintarnya.
Tidak munafik juga, pasti rasa ingin tahu
itu ada di masing-masing pribadi, karena
itu adalah hal yg baru. Tapi kalau berbicara
masih privacy, lingkup orang tua juga pasti
terbatas untuk tau apa yang di akses anakanaknya dalam teknologi sekarang. Intinya
buat orang tua adalah komunikasi dengan
anak-anaknya, tidak perlu ditutupi lagi
seperti era tahun 80-90 an dulu yang semua
di luar lingkupnya dianggap tabu. Perlu
diberi penjelasan untuk segala hal, jadi anak
juga bisa jelas mana yang harus dan tidak.
Kalau baik atau tidak itu menurutku dari kita
lahir sudah diajarkan seperti itu. Ya intinya
komunikasi sama penjelasannya aja.
google. Nah… Peran orang tua sekarang
harus betul-betul mendampingi anak dalam
urusan teknologi informasi ini. Mau tidak
mau harus mengerti dulu soal teknologi
sekarang. Paling tidak, tahu kegiatan anak
di dunia maya (karena IT selalu dikaitkan
dengan jaringan internet. Contoh penggunaan
HP, Komputer). Jika bisa sebenarnya orang
tua selangkah lebih maju soal teknologi
informasi ini daripada anak… harusnya sih
bisa kalau untuk orang tua yang generasi
tahun 2000 an.
33
Margaretha Sri Pinilih
Aktif OMK St. Stefanus
Sebagai seorang muda
dan berkecimpung di dunia
pendidikan saya merasa
wajib dan harus mengikuti
berbagai perkembangan
teknologi, terlebih teknologi informasi.
Selain karena saya membutuhkan untuk
berkomunikasi, menerima berbagai
informasi, saya perlu mengembangkan
diri sebagai seorang pendidik. Teknologi
informasi semakin hari mempermudah
saya berkomunikasi dengan keluarga,
teman, rekan kerja, orang tua siswa, dan
masih banyak lagi koneksi. Sejauh saya
menggunakan berbagai teknologi informasi
baik dari tv, radio, telepon, tablet, PC,
internet, banyak sekali informasi yang saya
dapat. Saat sekarang media yang paling
populer dan berkembang pesat adalah
smartphone + internet, hampir setiap orang
yang ada di lingkungan saya sudah bisa
menggunakan internet, baik dari yang kecil
sampai orang dewasa, kecuali bayi yang
baru lahir. Ada banyak dampak positif dari
perkembangan teknologi informasi, akan
tetapi dampak negatifnya juga ada apabila
tidak digunakan dengan seharusnya. Maka
dari itu peran orang tua dalam teknologi
informasi saat ini saya rasa sangat penting,
terlebih dalam hal pengawasan, penggunaan
atau pemanfaatan teknologi tersebut. Orang
tua sebagai seorang figur atau contoh ada
yang bijaksana mendidik putra dan putrinya
“
dengan tetap membimbing dan
mengawasi penggunaan teknologi
informasi, akan tetapi tidak sedikit
orang tua yang abai bahkan tidak
mengetahui atau belum melek
informasi perkembangan putranya yg
menggunakan berbagai macam teknologi
informasi. Di zaman generasi Y ini, kaum
muda dikatakan tidak gaul kalau tidak punya
akun dari berbagai media sosial seperti
Facebook, Twitter, Path, Instagram, Skype,
Snapchat, Line, dan masih banyak lagi. Saya
sendiri pun melakukan hal yang sama untuk
mengimbangi informasi yang saya peroleh
dengan rekan kerja, relasi, serta anak didik
saya. Namun apakah orang tua tahu apa
yang di share oleh putra dan putrinya di
berbagai akun tersebut? Saya rasa masih
banyak orang tua yang tidak mengikuti
perkembangan anak dalam hal. Banyak
kasus bullying, pelecehan, dan berbagai hal
negatif dalam dunia maya jika peran orang
tua tidak dijalankan. Akan tetapi bagi orang
tua yang tetap setia mendampingi putra
dan putrinya dalam pemanfaatan teknologi
informasi, banyak pula dampak positif nya
seperti meningkatnya prestasi akademik,
non akademic. Pentingnya melek teknologi
informasi bagi para orang tua sangat
diperlukan demi masa depan anak dan
perkembangan yang semakin baik.
MENURUT MEREKA
Hayu, 26 tahun,
Paroki Gereja St.Robertus Bellarminus
Menurut saya, orang tua harus berperan serta aktif agar
dapat membantu anak dalam memahami, belajar dan
berkembang secara baik dengan memanfaat kemajuan
teknologi informasi. Bila orang tua aktif mendukung,
mengajari, mengajak berdiskusi dan memonitor anak dalam
penggunaan teknologi informasi seperti saat ini, akan
mempemudah anak belajar dan menemukan wawasan baru.
“
37. PSIKOLOGI
PAHAMI ADIKSI GAME ONLINE
PADA REMAJA CP
Penulis
Foto netnesia
S
aat ini informasi
dapat
dengan
mudah
diperoleh oleh siapa pun
yang dapat mengakses
jaringan internet. Jaringan internet memudahkan seseorang
memperoleh informasi
tanpa mengenal batas
waktu dan lokasi. Informasi yang diperoleh
dari internet juga dapat diakses oleh
siapa pun tanpa mengenal batasan usia,
baik anak-anak, remaja, serta orang dewasa dapat dengan mudah menemukan
informasi yang ingin ia peroleh melalui
jaringan internet.
UNICEF bersama Kementrian Keminfo, dan Berkman Center for Internet
and Society melakukan sebuah penelitian meng-enai perilaku anak dan
remaja yang berada di Indonesia dalam menggunakan internet pada tahun
2014. Karakteristik sampel pada penelitian ini adalah anak-anak dan remaja
berusia 10-19 tahun yang tinggal di
desa ataupun di kota. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa 98 persen dari
anak-anak dan remaja yang disurvei
tahu tentang internet dan 79,5 persen
diantaramya adalah pengguna internet.
Anak-anak dan remaja memiliki tiga
motivasi menggunakan internet, pertama adalah untuk mencari informasi
berkaitan dengan tugas sekolah, untuk berhubungan dengan teman lama
ataupun teman baru, dan untuk sarana
hiburan sebagai pemenuh kebutuhan
pribadi.
Dalam memenuhi kebutuhan akan hiburan, internet memiliki berbagai jenis
game online yang dapat diakses dengan
mudah oleh anak-anak serta remaja ketika mereka terhubung dengan internet.
Game online sejatinya memiliki manfaat
yang positif jika dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan karena dapat digunakan
sebagai sarana hiburan dan mengisi
waktu luang. Namun, penggunaan game
38
online yang berlebihan dapat menyebabkan penggunanya menjadi adiksi atau
ketagihan. Sebaliknya ketika remaja
menjadi adiksi atau ketagihan game online akan memunculkan dampak negatif
seperti prestasi sekolah yang menurun,
isolasi sosial, manajemen waktu yang
buruk, dan tanggungjawab sehari-hari
dapat terbengkalai.
Faktanya, fenomena game online ini ditemui
dikalangan remaja di Indonesia. Berdasarkan
jurnal yang dipublikasikan pada tahun 2013
dari Public Library of Science One (PloS ONE)
yang ditulis oleh psikolog pendidikan Dr. Sri
Tiatri, dipaparkan bahwa 10,5 persen atau
sebanyak 150 orang dari total 1.477 dari total
responden siswa SMP dan SMA yang aktif
bermain game online di wilayah Manado,
Medan, Pontianak, dan Yogyakarta dinyatakan
mengalami adiksi game online.
Para pakar psikolog atau psikater dapat
mendiagnosis remaja yang mengalami
adiksi
game
online
berdasarkan
klasifikasi dari Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders-V (DSM-V),
jika individu memenuhi paling tidak 5
gejala dari set gejala di bawah ini dalam
rentang waktu selama 12 bulan:
1. Pikiran terus menurus terfokus pada
game online.
2. Merasa cemas, tidak tenang, atau
sedih ketika tidak bisa bermain game
online.
3. Adanya kebutuhan untuk menambah
lama waktu bermain game online.
4. Gagal ketika berusaha mengendali
kan keinginan bermain game online.
5. Kehilangan minat untuk terlibat
dalam hobi atau kegiatan hiburan
lain, kecuali game online.
6. Melanjutkan kebiasaan bermain
game online walaupun sudah menyadari adanya masalah psikososial
yang disebabkan oleh perilaku bermain game online.
7. Berbohong mengenai perilaku game
online (frekuensi dan durasi) kepada
anggota keluarga, terapis, atau orang
lain.
8. Bermain game online untuk melarikan diri dari perasaan negatif.
9. Perilaku bermain game online mengancam atau telah membuat kehilangan hubungan/ pekerjaan/ pendidikan.
Ketika dihadapkan pada persoalan
adiksi game online hingga menggangu
kehidupan remaja, sebaiknya remaja
memperoleh penanganan khusus dari
psikolog ataupun psikater karena adiksi
terhadap game online dapat memberikan
dampak buruk pada remaja seperti pada
sekolah dan keluarga sehingga perlu
penanganan yang terstruktur. Selain
itu, juga terdapat tindakan preventif
yang dapat dilakukan bagi remaja yang
belum mengalami adiksi seperti remaja
diberikan edukasi mengenai manfaat
dan dampak negatif dari penggunaan
game online, pengertian game online itu
sendiri, serta bagaimana membagi waktu
antara game online dan menyelesaikan
tanggungjawab.
39
Selanjutnya ketika remaja telah terdampak adiksi game online hendaknya
hal ini menjadi perhatian bagi orang tua,
guru, maupun orang dewasa di sekitar
remaja agar dapat memahami bahwa
adiksi dapat terjadi melalui proses yang
tidak singkat sehingga penanganan
tidak dapat dilakukan dalam sekejap
mata melainkan butuh kesabaran, dan
pengertian agar remaja merasa memperoleh dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Orang tua juga dapat membuat
kesepakatan mengenai waktu bermain
game online pada remaja, memberikan
reward ketika remaja mampu mengurangi waktu bermain game online, serta
orang tua mengawasi kegiatan remaja
ketika ia berada di depan sarana yang
dapat diakses oleh remaja untuk bermain game online.
Remaja juga dapat dialihkan untuk
mengikuti kegiatan lain seperti kegiatan yag berkaitan dengan hobi remaja.
Perlu diketahui juga bahwa game on-
line memunculkan perasaan penasaran,
merasa dirinya ditantang, dan perasaan menghanyutkan sehingga remaja
perlu diarahkan pada kegiatan lain
yang dapat mengakomodir perasaanperasaan tersebut. Kegiatan seperti
olah raga, bermain musik, dan bela diri
dapat membantu remaja mengakomodir
perasaan-perasaan tersebut.
Hal paling penting ketika menghadapi
remaja dengan adiksi terhadap game
online adalah dengan tetap mendampingi
remaja dan tidak memberikan label
negatif seperti anak nakal, pemalas,
bodoh, dan lain sebagainya. Sebagi sosok
yang dekat dengan remaja hendakya
dapat menjadi teman sharing ataupun
berkegiatan bersama dengan remaja.
Hal ini juga sejalan dengan perikop
Amsal 22:6 yang berbunyi “Didiklah
orang muda menurut jalan yang patut
baginya, maka pada masa tuanya pun ia
tidak akan menyimpang dari jalan itu.”
Jika umat ada pertanyaan seputar masalah-masalah psikologi,
keluarga, pendalaman iman, kitab suci, dan seputar liturgi bisa
mengirimkan pertanyaan kepada kami [email protected].
Saya belum menikah dan tinggal
di Ciputat. Merasa kurang percaya
diri, sudah beberapa kali melamar
pekerjaan, dipanggil untuk
wawancara namun tidak satu pun
pekerjaan saya dapatkan. Saya
mempunyai cita-cita untuk dapat
bekerja di bank. Bekal ilmu yang saat
ini saya punyai adalah D-1 bahasa
Inggris, dan saya ragu apakah
dengan pengetahuan ini cukup untuk
bisa mendapatkan pekerjaan.
Saya cukup aktif di organisasi
lingkungan kuliah dan beberapa
kali mencoba bekerja serabutan
dengan membantu EO atau sebagai
sales, namun semua pekerjaan hanya
sambilan dan saya berharap menjadi
pekerja tetap sebuah perusahaan.
Saat ini, saya berumur 28 tahun dan
ingin segera menikah, bahkan saya
pun sudah mempunyai pacar. Apa
yang harus saya lakukan agar saya
bisa meningkatkan kepercayaan diri
dan mendapat pekerjaan?
Mas Raka ytk,
Meningkatkan kepercayaan diri
dapat dilakukan melalui banyak cara.
Misalnya Anda dapat memulainya
dengan inventori diri – fokus untuk
menyadari dan mengakui bahwa
banyak potensi dan hal positif
dari diri Anda. Berpikir positif dan
berbanggalah akan apa yang telah
dan sudah Anda lakukan. Jika
Anda mampu memandang diri
secara positif, maka hal ini akan
mempengaruhi pola pikir, sikap dan
tindakan Anda secara positif pula
– dan membiasakan diri untuk hal
ini adalah bagian dari membangun
kepercayaan diri. Memberanikan diri
untuk tampil di setiap kesempatan
adalah upaya berlatih meningkatkan
kepercayan diri. Sebagai contoh berani
tampil menyampaikan pendapat,
berpidato, memimpin doa atau rapat
dan menjabat dalam kepanitiaan atau
organisasi dan sebagainya.
Jika merasa ragu dengan
pengetahuan yang Anda miliki,
untuk ini Anda dapat menambah
pengetahuan dan wawasan melalui
pergaulan dan pelajaran dari
pengalaman hidup sendiri maupun
orang lain. Belajar mandiri dari
buku-buku atau melalui kemudahan
mengakses media internet dapat
pula menjadi salah satu sarana
belajar informal untuk meningkatkan
dan menambah pengetahuan, yang
sekaligus sebagai modalitas untuk
menambah kepercayaan diri.
Kepercayaan diri sangat berperan di
dalam pekerjaan, dan bahkan di saat
Anda mengerjakan tes maupun dalam
kesempatan wawancara. Interaksi
di dalam pergaulan, pengetahuan,
bahasa tubuh dan ketrampilan dalam
bekerja akan dapat mencerminkan
kepercayaan diri Anda. Lebih jauh
usaha ini sebagai sarana membangun
jaringan pertemanan sehingga
kesempatan mendapatkan infomasi
mengenai pekerjaan akan lebih luas.
Lebih lanjut, Anda dapat
memperluas varian perusahaan yang
Anda lamar (tidak sebatas bank) agar
Anda dapat memperoleh kesempatan
dan pilihan lebih banyak. Harapan
dengan mendapat pekerjaan, maka
tahapan untuk memulai berpikir
menikah semakin dimudahkan,
terlebih Anda sudah mempunyai calon
pendamping.
Untuk ini, melibatkan Tuhan di
setiap langkah dan usaha Anda,
adalah utama.
42. PENDIDIKAN
Teknologi
Informasi
Ver & Lnd
Dalam
Gereja
Penulis
Foto nconline & okezone
Line, Whatsapp, Blackberry Messenger,
Viber dan banyak aplikasi lain untuk
pesan virtual banyak digunakan orang
dalam aplikasi telepon pintarnya. Ini
merupakan satu dari sekian banyak
kemajuan teknologi informasi pada
masa kini.
Teknologi menurut etimologi berasal dari bahasa Yunani “technologia”,
“techne”=keahlian
&
“logia”=pengetahuan. Pengertian kasarnya adalah pengetahuan untuk memudahkan manusia dalam melakukan
aktivitasnya. Hal ini yang menjadi dasar bahwa teknologi tidak terpisahkan
dengan kehidupan manusia karena perannya dalam setiap aktifitas kita.
Pada era millenium ini, penerapan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari
semakin tidak terelakkan. Baju yang
kita pakai pun, merupakan barang hasil
teknologi. Pakaian atau kaos diproduksi
secara masal menggunakan mesin
konveksi sehingga dapat memproduksi
dalam jumlah besar dalam waktu yang
singkat.
Gereja menyadari pentingnya peranan
teknologi informasi melalui dekrit Inter
Mirifica, mengulas tentang bagaimana
peran teknologi sangat memudahkan
penyaluran gagasan dan ide yang
mempunyai dampak luas bagi setiap
umat manusia. Dalam hal ini, teknologi
dalam komunikasi sosial (Inter Mirifica:
Paus Paulus VI; 6 Desember 1963).
Kemajuan teknologi membantu persebaran informasi menjadi lebih cepat.
Kini setiap anak dapat belajar mengakses
ilmu pengetahuan yang sebelumnya
terjilid dalam buku-buku yang tebal, kini
dapat diakses dari komputer maupun
gawai miliknya yang terhubung dengan
internet. Banyak pilihan informasi
tersaji hanya dalam satu layar saja.
Bahkan Bapa Suci Fransiskus, dalam
pesannya pada Hari komunikasi Dunia
ke 48, mengungkapkan begitu besarnya
peran internet yang dapat mempererat
solidaritas, sebuah karunia dari Tuhan.
Peran teknologi yang semakin berkembang
ini,
sudah
selayaknya
pengembangan Teknologi Informasi (TI)
mulai diterapkan pada anak usia dini.
43
43
Dasarnya adalah, agar anak usia dini
siap untuk berinovasi dan berkreasi
dengan bantuan teknologi sekarang ini
dan menjadi bekal keahlian di masa
datang. Banyak informasi mulai dari
pelajaran sekolah, ketrampilan khusus
seperti origami, belajar alat musik, dsb.
Hal-hal seperti itu yang memudahkan
anak-anak untuk mempelajari pengetahuan baru lebih cepat dan lebih efisien
(tidak mengeluarkan banyak uang
dalam mempelajari ilmu tersebut).
Bicara mengenai efisiensi, kita bisa
melihat dari Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) tahun ini. Dengan
penerapan metode ujian nasional kali
ini, dapat dilihat bagaimana tidak ada
lagi masalah dalam pendistribusian
soal ujian kepada siswa-siswi yang
jauh berada di daerah pedalaman,
sehingga ujian nasional dapat diadakan
secara serentak. Hal ini dikarenakan
penyebaran soal dapat dikirim melalui
media daring (online) yang terhubung
dengan instansi pendidikan.
Pengenalan teknologi informasi kepada
anak usia dini, dapat mempersiapkan
anak-anak untuk menghadapi berbagai
macam tantangan yang akan dihadapi
pada saat dewasa nantinya. Hal yang
tidak dapat terelakkan adalah, dengan
adanya kemajuan teknologi ini, maka
dibutuhkan orang-orang khusus yang
dapat memahami permasalahan dunia
TI. Permasalahan itu tidak hanya untuk
orang-orang yang bekerja di bidang
TI, tetapi bagi siapapun yang dapat
menguasai sarana teknologi informasi,
mempunyai kesempatan yang lebih
besar dibandingkan yang tidak.
Akan tetapi, dengan semakin
cepatnya
informasi
yang
didapat dengan mudah dari
kemajuan teknologi dan internet, dibutuhkan kedewasaan
khusus untuk memilah-milah
informasi. Peran orang tua
juga sangat dibutuhkan dalam
pengawasan
penggunaaan
internet dan media berbasis
teknologi lainnya.
44. ORBITAN LEPAS
MAKNA LITURGI
Bagian 1
Bonaventura Sutadi Foto Vatican Council 2 &
Penulis
berbagai sumber
1. PENGERTIAN
LITURGI
Liturgi dapat dipahami dari
berbagai pengertian. Di sini
akan disampaikan pertamatama pandangan populer atau
pandangan umat pada umumnya mengenai liturgi. Ternyata
pandangan populer ini tidak
selalu sesuai dengan makna
sebenarnya istilah liturgi bila dirunut dari sejarah dan
perkembangannya.
Pengertian liturgi yang mesti
dijadikan acuan adalah apa
yang diajarkan oleh Gereja,
dalam hal ini Konsili Vatikan
II seperti yang tertuang dalam
Konstitusi
Sacrosanctum
Concilium (SC).
1.1. Pengertian liturgi
secara populer
Yang muncul pertama kali dalam benak
orang mengenai liturgi, pada umumnya
adalah hal-hal praktis di seputar doa,
ibadat, nyanyian, peralatan, petugas
dll. Ini semua merupakan hal-hal yang
bersifat kultis, yaitu yang menekankan
Paus Yohanes XVIII menandatangani dokumen konsili Vatican 2
penghormatan dan penyembahan kepada Allah. Pandangan kultis demikian
tentu tidak salah, namun belum mencakup keseluruhan makna liturgi yang
sebenarnya.
45
45
1.2. Istilah liturgi dan sejarahnya
Sebelum membahas pengertian liturgi
seturut Konsili Vatikan II, ada baiknya
disampaikan sejarah perkembangan
makna, pengertian istilah liturgi.
LITURGI (Latin liturgia)
berasal dari bahasa Yunani leitourgia. Kata leitourgia
terbentuk dari akar kata benda ergon, yang berarti
karya, dan leitos, yang merupakan kata sifat untuk
kata benda laos yang berarti bangsa atau rakyat. Jadi
secara harfiah, leitourgia diartikan sebagai karya
yang dibaktikan bagi kepentingan bangsa. Dari sini
tampak bahwa dari sisi asal usul sejarah istilah ini,
kata leitourgia pertama-tama justru memiliki arti
profan-politis dan bukan arti kultis sebagaimana
kita pahami sekarang ini.
a. Makna liturgi dalam Perjanjian
Lama
Makna kultis untuk kata leitourgia
baru muncul di abad ke-2 SM. Dalam
makna kultis ini, liturgi berarti
pelayanan ibadat. Hal ini menunjuk
pada pelayanan ibadat yang dilakukan
para imam atau kaum Lewi, yakni
pelayanan ibadat pada Bait Allah
di Yerusalem. Sedangkan tindakan
kultis umat biasanya diungkapkan
dengan istilah latreia (penyembahan).
b. Makna liturgi dalam Perjanjian
Baru
Kata benda leitourgia dan kata kerja
leitourgein mengalami perkembangan
yang menarik dalam Perjanjian Baru.
Dalam Injil Lukas 1:23, leitourgia
masih memiliki makna persis dengan
makna dalam Perjanjian Lama, yakni
pelayanan imam di Bait Allah.
Dalam surat –surat Ibrani, kata leitourgia dan leitorugein mulai mendapat
konteks yang baru. Paulus menggunakan kata leitorgia untuk menjelaskan
makna imamat Yesus Kristus sebagai satu-satunya imamat Perjanjian
Baru. Imamat Yesus Kristus merupakan pelayanan yang jauh lebih agung
dan berdaya guna dibandingkan
dengan pelayanan imam Perjanjian
Lama. Oleh karena itu imamat dan
tata liturgi Perjanjian Lama sudah
tidak berlaku lagi, sebab Kristus adalah satu-satunya pelayan, sekaligus
tempat kudus dan kemah sejati (bdk.
Ibr. 8:2).
Pada tulisan Perjanjian Baru yang
lain, bisa dijumpai penggunaan kata
leitourgia atau leitourgein yang
memiliki beberapa makna yang
berbeda-beda. (bdk. Kis 13:2, Rm
15:16, Flp 2:25).
Bila disimpulkan, kata liturgi dalam
Perjanjian Baru dihubungkan dengan
pelayanan kepada Allah dan sesama.
Pelayanan kepada Allah dan sesama
itu tidak dibatasi hanya pada bidang
ibadat saja, tetapa juga pada aneka
bidang kehidupan lain.
Yang menarik ialah bahwa istilah
liturgi dalam Perjanjian Baru tidak
pernah digunakan untuk menunjuk
pelayanan kultis dari pemimpin
jemaat kristiani, seperti para rasul,
uskup atau imam. Hal ini berkaitan
46
dengan paham Gereja Perdana
tentang imamat Perjanjian Baru.
Imamat Perjanjian Baru sama sekali
tidak berdasarkan pada imamat
Perjanjian Lama yang dihubungkan
pada kelompok imam atau Lewi dan
didasarkan pada pelayanan Bait
Suci. Imamat Perjanjian Baru melulu
mendasarkan diri pada satu-satunya
imamat Yesus Kristus.
Setelah
diterjemahkannya
Kitab
Suci dari bahasa Yunani ke bahasa
Latin (Vulgata) yang dilakukan oleh
Hieronimus (347-420), istilah liturgi
lama menghilang dalam kamus
Gereja Barat. Dalam Vulgata ini, kata
liturgi diterjemahkan dengan dengan
kata minister atau juga officium,
obsequium, caeremonia, munus, opus
dan servitus.
c. Istilah liturgi dalam sejarah
Gereja selanjutnya
Istilah liturgi pada masa paska
para rasul sudah digunakan untuk
menunjuk kegiatan ibadat atau
doa-doa kristiani. Pelayanan ibadat
dilakukan oleh uskup, imam dan
diakon (1 Klemens 41:1).
Istilah liturgi kembali dikenal dalam
Gereja Barat mulai abad ke-16, yakni
melalui pengaruh kaum Humanis.
Kemudian Gereja-gereja Reformasi
pada abad ke-17 menggunakan istilah
liturgi dengan arti ibadat Gereja. Gereja
Katolik Roma mulai juga memakai
kata sifat liturgicus untuk menunjuk
hal-hal yang berkaitan dengan ibadat,
namun kata benda liturgia baru
digunakan dalam dokumen resmi
Gereja Katolik Roma pada abad ke18. Kemudian pada tahun 1947, Paus
Pius XII menggunakan kata liturgi
dalam ensikliknya Mediator Dei. Dan
akhirnya Konsili Vatikan II (Oktober
1962-Desember 1965) membakukan
istilah liturgi untuk menyebut
peribadatan Gereja.
Dalam perkembangan selanjutnya,
terjadilah penyempitan pengertian
kata liturgi ini. Pada Abad Pertengahan, kata liturgi hanya terbatas
digunakan untuk menyebut Perayaan
Ekaristi saja. Ini terjadi baik di Gereja
Timur maupun Gereja Barat. Bahkan
hingga kini, penggunaan kata liturgi
hanya bagi perayan Ekaristi tetap
digunakan di Gereja Timur sedangkan
untuk perayaan-perayaan ibadat
lain dipakai sebutan doa atau tata
perayaan (Yunani: taxis, Latin: ordo).
Konstitusi Liturgi
Sacrosanctum Concilium
47
47
Liturgi adalah perayaan misteri
karya keselamatan Allah dalam Kristus, yang dilaksanakan
oleh Yesus Kristus, Sang Imam
Agung, bersama Gereja-Nya di
dalam ikatan Roh Kudus.
1.3. Liturgi menurut Konsili
Vatikan II
Pengertian yang utuh mengenai makna
liturgi dapat kita temukan dalam
Konstitusi Liturgi hasil Konsili Vatikan
II, yaitu Sacrosanctum Concilium
(SC). Bisa dikatakan Sacrosanctum
Concilium merupakan puncak dan
mahkota perjuangan panjang usaha
pembaruan liturgi dalam Gereja Katolik,
yang upaya-upayanya sudah mulai
dilakukan sejak abad ke-17.
Meski Sacrosanctum Concilium tidak secara eksplisit dan sistematis
merumuskan definisi liturgi, namum
telah memberikan suatu pemahaman
liturgi yang segar. Pernyataan paling
penting terdapat dalam SC 7 yang
berbunyi demikian : “ Maka memang
sewajarnyalah juga Liturgi dipandang
bagaikan pelaksanaan tugas imamat
Yesus Kristus; di situ pengudusan
manusia dilambangkan dengan tandatanda lahir serta dilaksanakan dengan
cara yang khas bagi masing-masing; di
situ pula dilaksanakan ibadat umum
yang seutuhnya oleh Tubuh Mistik
Yesus Kristus, yakni Kepala beserta
para anggota-Nya.”
Sedangkan isi atau apa yang menjadi
tugas imamat Yesus Kristus tercermin
dalam SC 5, yakni karya keselamatan
Allah yang dilaksanakan oleh Kristus.
Karya
keselamatan
Allah
yang
dilaksanakan oleh Kristus itu kini
senantiasa dikenang dan dihadirkan
oleh Gereja di dalam liturgi. “Sebab
melalui liturgilah, terutama dalam
kurban Ilahi Ekaristi, terlaksana karya
penebusan kita. Liturgi merupakan
upacara yang sangat membantu kaum
beriman untuk mengungkapkan Misteri
Kristus serta hakikat asli Gereja yang
sejati” (SC 2).
Jadi isi perayaan liturgi adalah misteri
karya
keselamatan
Allah
dalam
Kristus yang berupa karya pengudusan
umat manusia dan pemuliaan Allah.
Pengudusan
umat
manusia
dan
pemuliaan Allah itu merupakan satu
realitas keselamatan yang
dilihat
dari dua segi. Dari pihak Allah kepada
manusia, terlaksanalah penebusan
atau pengudusan umat Allah. Dari
pihak manusia kepada Allah, terjadilah
pemuliaan Allah.
Sacrosanctum Concilium juga menyebut
subyek atau pelaksana liturgi, yaitu
Kepala dan para anggota Tubuh Mistik
Kristus. Itu berarti, pelaku liturgi
adalah Yesus Kristus dan Gereja. Maka
liturgi selalu merupakan tindakan
Kristus dan sekaligus tindakan Gereja.
(bersambung)***
48. ORBITAN LEPAS
Penulis
Rm. Felix Supranto, SS.CC Foto fotografer.net
“Tidak bergosip”
merupakan salah satu dari sepuluh niat
Paus Fransiskus dalam menyambut
Natal dan Tahun Baru. Bagi kita “Tidak
Bergosip” menunjukkan bagaimana
menjadi wajah Kerahiman Allah. “Tidak
Bergosip” juga menjadi salah satu sikap
yang penting untuk membangun hidup
bersama sebagai Keluarga Allah.
49
Bergosip adalah salah satu kebiasaan
buruk yang disukai hampir setiap orang,
bahkan ada yang menjadikan gosip itu
sebagai salah satu hobi. Contohnya gosip
tentang artis menjadi perbincangan
yang mengasyikkan. Memang gosip
itu adalah semakin digosok, semakin
sip, apalagi ditambah bumbu wooo ….
Semakin enak didengar, tanpa peduli
dengan derita yang menanggungnya
dan keluarganya karena gosip semakin
lama semakin enak didengar, gosip sulit
untuk dihentikan.
Karena berdampak buruk dan bisa
menghancurkan,
gosip
merupakan
masalah yang serius di hadapan Tuhan.
Amsal mengatakan bahwa orang yang
suka bergosip, sia-sialah ibadatnya:
“Jikalau ada seorang menganggap
dirinya beribadah, tetapi tidak
mengekang lidahnya, ia menipu
dirinya sendiri, maka sia-sialah
ibadahnya” (Yakobous 1:26). Tuhan
mengingatkan bahwa penggosip akan
mempertanggungjawabkannya di hadapanNya, yaitu hukuman: “Karena
menurut ucapanmu engkau akan
dibenarkan, dan menurut ucapanmu
pula engkau akan dihukum” (Matius
12:37). Oleh karenanya, siapa pun
kita yang suka bergosip, harus segera
bertobat jika kita tidak ingin menuai hal
yang buruk di kemudian hari.
Lalu bagaimana kita memutuskan rantai
gosip? Memutuskan rantai gosip harus
dimulai dari kita sendiri. Caranya:
1
Saat kita menerima sebuah
gosip miring tentang seseorang,
kekanglah lidah kita untuk tidak
meneruskannya. Kita bisa tidak
meneruskan gosip itu dengan
merenungkan diri bagaimana kalo
gosip itu menimpa diri kita sendiri.
2
Kita membiasakan diri untuk
mengeluarkan kata-kata yang
baik, bermanfaat, membangun,
menghibur, dan menguatkan:
“….Lidah orang bijak
mendatangkan kesembuhan”
(Amsal 12:18). Tujuannya
adalah supaya orang lain yang
mendengarnya beroleh kasih
karunia, sehingga nama Tuhan pun
dimuliakan melalui kita. Karena
itu, dengan tidak bergosip, kita
telah menciptakan kebersamaan
hidup sebagai keluarga Allah
yang penuh kasih. Kasih menjadi
identitas sebagai murid Tuhan:
“Dengan demikian semua
orang akan tahu, bahwa kamu
adalah murid-murid-Ku, yaitu
jikalau kamu saling mengasihi”
(Yohanes 13:35).
Karena sangat sulit untuk tidak
bergosip, kita perlu berdoa untuk
memohon anugerah Allah agar kita
dapat menolak menceritakan atau
bahkan mendengarkan gosip. Kita
perlu memohon hikmat dari Allah
agar kita dapat mengetahui kapan
harus berbicara, apa yang dibicarakan,
50
dan kapan kita perlu menutup mulut.
Karena “di dalam banyak bicara
pasti ada pelanggaran, tetapi siapa
yang menahan bibirnya, berakal
budi” (Amsal 10:19).
Tuhan,
Hidup kami sungguh
dininabobokan oleh gosip.
Kami sangat menikmati
hiburan gosip.
Gosip menjadi menu kami
setiap hari.
Gosip memang laku dijual di
sana-sini,
tanpa peduli dengan hati yang
terlukai.
Tuhan,
Berikanlah kami hati agar
mual terhadap gosip.
Berikanlah kesadaran bahwa
ketika kami bergosip,
Gosip itu suatu hari akan
menimpa kami.
Terutama berilah kami
kesadaran
bahwa kami sangat
mempermalukan Engkau
dengan menjadi bigos (biang
gosip).
Tuhan Memberkati.
ilustrasi
DS
“Orang yang tidak pernah berkomunikasi
dengan manusia bisa dipastikan akan
tersesat, karena ia tidak sempat
menata dirinya dalam suatu lingkungan
sosial. Komunikasi membuat individu
membangun suatu kerangka rujukan
dan menggunakannya sebagai panduan
untuk menafsirkan, situasi apapun yang ia
hadapi.” wikipedia
Komunikasi Sosial St. Stefanus
membuka pendaftaran bagi rekan-rekan yang ingin
bergabung dalam kegiatan
Jurnalistik Gereja, Informasi
Langit
Teknologi, Communication
Event (Seminar, Talkshow,
menceritakan
Pameran, Workshop),
kemuliaan Allah,
Fotografi, Sketsa, Film,
dan cakrawala
Radio dan Media Sosial.
memberitakan
Informasi lebih lanjut
dapat menghubungi
Putro (0818.08030381)
Tyo (0813.28130513)
pekerjaan
tangan-Nya.
(Mzm 19:2)
51. KESEHATAN
WaSPaDa
RaDiaSi
PoNSeL!
A
danya kemajuan teknologi yang saat ini berkembang sangat cepat,
maka tidaklah heran jika banyak
orang yang menggunakan ponsel atau handphone sebagai
alat komunikasi. Ponsel telah
berubah dari barang mewah
yang dulu hanya segelintir
orang saja mampu memilikinya,
tetapi sekarang anak-anak usia
dini pun tak jarang kedapatan
menentengnya ke mana-mana.
Memang banyak sekali manfaat dari handphone antara
lain sebagai sarana alat komunikasi dalam jarak dekat ataupun
jauh. Namun, keberadaannya juga
sangat berbahaya bagi kesehatan
kita. Radiasi yang disebabkan dari
dampak penggunaan handphone adalah radiasi elektromagnetik. Radiasi
tersebut terdiri dari gelombang elektrik
dan magnetik yang bekerja melalui
kecepatan cahaya. Proses terjadinya
radiasi dapat mempengaruhi kesehatan
ketika seseorang sedang menelpon dan
jarak ponsel terlalu berdekatan dengan
kepala, maka peluang radiasi diserap
tubuh sangatlah besar.
Penulis
As Foto Brilio
Pertama, terkena Penyakit
Alzheimer’s, Multiple Sclerosis &
Parkinson’s.
Penyakit ini bisa terjadi dalam tempo
dua menit pada saat penggunaan ponsel.
Terjadi karena radiasi handphone dapat
melemahkan batas pengamanan dalam
darah sehingga dengan begitu protein
dan toksin akan mengalami kebocoran
yang langsung menuju pada pembuluh
otak. Jika sudah terjadi seperti itu maka
akan mengalami pemecahan pembuluh
darah yang berakibat kematian.
52
TUMOR OTAK
Kedua, menyebabkan Kanker &
Tumor Otak.
Radiasi ponsel dapat mempengaruhi
terbentuknya neoplasma dari regenerasi sel yang tidak wajar. Umumnya tumor otak menyerang orang dewasa pada
usia produktif, namun tidak sedikit pula
ditemukan kasus dimana tumor juga
dapat menyerang anak-anak. Radiasi
ponsel juga dapat mempengaruhi proses
pembelahan sel-sel di dalam tubuh menjadi tidak terkendali. Sel-sel abnormal
ini kemudian menyerang jaringan terdekat yang secara rutin bersentuhan
langsung dengan ponsel, seperti kulit
dan telinga. Tak jarang anggota tubuh
lainnya seperti perut juga dapat terpapar radiasi ponsel sehingga menyebabkan kanker. Oleh karena itu, mulai saat
ini usahakan untuk tidak menggunakan
ponsel terlalu sering, apalagi sampai
dibiasakan tidur di dekatnya.
Ketiga,
menyebabkan
sakit kepala &
tidak bisa tidur
nyenyak.
Radiasi ponsel bagi
beberapa
orang
yang sensitif terhadap gelombang RF
(frekuensi
radio)
yang dipancarkan dapat menyebabkan
sakit kepala, pusing, mual-mual, bahkan hingga muntah. Selain itu, Ponsel
dapat membuat seseorang jadi tidak bisa
tidur dengan nyenyak, entah karena
asyik memainkan permainan, bertelepon ria dengan pacar, sibuk membalas
pesan dari kolega, atau membaca informasi-informasi dari internet. Ponsel
juga dapat menyebabkan si pemiliknya
selalu merasa was-was, merasa gelisah
dan tegang.
Dr. George Carlo dari Wireless Technology
Research (WTR) mengungkapkan belum ada
ilmuwan atau para tenaga medis yang meneliti dampak buruk dari radiasi perangkat
ponsel sebelum tahun 1990-an. Namun, hal
itu berubah ketika ada seorang pengusaha
yang mengajukan gugatan ke pengadilan
lantaran istrinya meninggal dunia karena
kanker otak akibat radiasi ponsel. Terungkap, radiasi ponsel bisa mengakibatkan disfungsi otak, tumor, serta berpotensi mengganggu kondisi psikologis seperti autisme,
gangguan perhatian defisit, penyakit neurodegenerative, dan masalah perilaku. “Radiasi ponsel dapat menyebabkan kerusakan
DNA, gangguan perbaikan DNA, dan mengganggu alat pacu jantung,” katanya.
53
Keempat, menghambat metabolisme
tubuh.
Diketahui bahwa ketika seseorang
tertidur sesungguhnya di saat inilah
metabolisme tubuh sedang bekerja
dengan aktif. Oleh karena itu, bila
seseorang terkena radiasi ponsel,
maka proses metabolisme tubuh akan
terhambat sehingga proses pencernaan
makanan dan proses detoksifikasi racun
di dalam tubuh juga ikut terganggu.
Mengingat begitu banyaknya dampak
negatif tidur di dekat ponsel, maka
mulai saat ini Anda masing-masing
dapat putuskan, apakah Anda akan
tetap tidur di dekat ponsel Anda dengan
resiko mengalami salah satu atau
beberapa dampak yang telah disebutkan
di atas, atau apakah Anda akan mulai
menjauhkannya, sehingga tidur Anda
dapat kembali nyenyak dan berkualitas,
semua terserah kepada Anda.
Jika Anda khawatir dengan risiko
yang mungkin dikeluarkan dari radiasi
handphone, berikut tips yang dapat
dilakukan untuk mengurangi dampak
radiasi:
• Gunakan handphone ketika sedang
dibutuhkan.
• Pakai hands-free ketika menerima
panggilan atau gunakan pengeras
suara.
• Jangan menaruh handphone pada
saku celana atau saku baju.
• Jauhkan handphone dari tubuh
ketika tidak digunakan atau saat
beristirahat.
Handphone yang disimpan di dalam saku celana
• Hanya gunakan handphone saat
sinyal kuat. Sinyal lemah membuat
handphone menggunakan lebih
banyak energi untuk berkomunikasi.
Anda bisa melihatnya kondisi sinyal
di layar handphone Anda.
• Disarankan untuk berkomunikasi
melalui pesan singkat ketimbang
telepon untuk mengurangi pancaran
radiasi.
• Jangan membiarkan berlamalama bermain handphone. Gunakan
seperlunya saja.
54. ORBITAN LEPAS
Spiritualitas Gereja
Membangun Hubungan
Buruh dan Majikan
J
uli 1889, Kongres Sosialis Dunia
yang diselenggarakan di Paris menetapkan tanggal 1 Mei sebagai
Hari Buruh Sedunia. Dimana perjuangan, kaum buruh saat itu berhubungan
dengan pengurangan jam kerja. Kaum
buruh sendiri muncul semenjak sistem
industrialisasi digalakkan.
Buruh dikaitkan dengan kerja, berarti
juga ada majikan yang memberikan
pekerjaan
dan
upah.
Perlakuan
yang mengeksploitasi berlebih dan
keinginan untuk berorganisasi menjadi
isu pokok yang santer pada saat
awal abad ke-19. Bayangkan mereka
bekerja dari 14 sampai dengan 20 jam
kerja, bahkan fakta yang ditulis surat
kabar pada saat itu, Workingmen’s
Advocate menerangkan bahwa “para
majikan di industri pembuatan roti
telah memperkerjakan para buruh dan
pekerjanya melebihi kondisi perbudakan
di Mesir kuno dan telah berlangsung
selama bertahun-tahun. Para buruh
tersebut harus bekerja selama ratarata 18 sampai 20 jam dalam 24 jam
perharinya.”
Serikat Kerja Mekanik dari Philadelphia adalah serikat buruh yang lahir
pertama kali dan memulai pemogokannya bersama Serikat Kerja konstruksi
pada tahun 1827. Tuntutan yang pada
awalnya hanya bersifat lokal kemudian
berkembang menjadi sebuah gerakan.
Monumen Tragedi Haymarket
di Chicago
Perjuangan kaum buruh yang tidak
sia-sia dibalut dengan semangat politik
kaum sosialis pada saat itu merupakan
tamparan keras bagi kapitalis. Mobilisasi
yang akbar dilakukan pada tanggal
1 Mei 1886 dimana terkenal dengan
Tragedi Haymarket, merupakan salah
satu puncak yang akhirnya menjadikan
pemogokan besar-besaran menjadikan
alat sebagai meng-internasionalisasikan
kaum buruh.
55
Perjuangan Kaum Buruh Indonesia
Menyoroti PHK besar-besaran yang
dihadapi beberapa perusahaan besar
di Indonesia yang dimulai dari tahun
2014, diakibatkan karena kekalahan
daya saing produk, upah cukup tinggi
dan penjualan produk yang tidak sesuai
dengan target. Setidaknya sepanjang
2015 lebih dari 36 ribu karyawan di-PHK
akibat pabrik tekstil yang mengalami
penutupan. Perjuangan kaum buruh
sendiri, sekarang ini dirasakan sangat
terbuka dimulai dari tahun 2014
semenjak Hari Buruh ditetapkan dan
tumbangnya orde baru. Karena larangan
hari buruh pada saat pemerintahan
Soeharto dikait-kaitkan dengan paham
sosialis dan komunis.
Permintaan buruh sendiri sekarang berkutat pada peningkatan kesejahteraan
umum dan kualitas para pekerja Indonesia. Sangat disayangkan memang
jikalau nilai kesejahteraan buruh itu diukur dari besaran upah seperti apa yang
pernah dikatakan Hanif Dakiri, Menteri
Tenaga Kerja. Petisi yang diutarakan
tidak lepas dari status, kenaikan pendapatan, serta pengurangan pemotongan
jaminan.
Kemudian Hari Buruh yang selalu
diisi dengan perayaan demonstrasi dan
mogok, menimbulkan pertanyaan yang
besar, apakah masih ada eksploitasi
kerja pada jaman ini? Ketika sudah tidak
ada lagi revolusi industri, apakah masih
relevan? Bahkan pada perayaan Hari
Buruh tahun 2015, Federasi Perjuangan
Buruh Indonesia (FPBI) dengan terang
menolak pemberlakuan pasar bebas
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Buruh dan Gereja
Kerahiman ilahi dan panggilan gereja
atas penjumpaan komunikasi belas
kasih, menjadikan solidaritas adalah
hal yang perlu dikonkritkan. Buruh
sendiri adalah orang yang menjual
tenaganya demi kelangsungan hidup.
Mengembalikan citra buruh sebagai
pekerja yang bermartabat merupakan
peran kita semua.
Buruh merupakan bagian yang
utuh dari kehidupan, yaitu untuk
bekerja, menghidupi keluarga
sebagai kelangsungan hidup.
Cukupilah keluarga dengan yang
kita dapatkan dari hasil bekerja.
Bersikap adil dalam menilai hasil
dari pekerjaan “Hai tuan-tuan,
berlakulah adil dan jujur terhadap
hambamu; ingatlah, kamu juga
mempunyai tuan di Sorga.”
(kolose 4:1).
Dalam uraian Ensiklik Rerum Novarum,
Paus Leo XIII mengetengahkan dua
golongan yang berbeda yakni buruh
dan usahawan. Masalah buruh bukan
sekadar masalah harta dan pembagian
kekayaan; kemelaratan kaum buruh
adalah masalah kebebasan kaum buruh
dan penghargaan terhadap pribadi
manusia.
56
Pengaruh globalisasi menuntut industriindustri menghasilkan produk-produk
atau jasa yang bermutu prima. Suatu
perusahaan akan kalah bersaing bila
tidak mendatangkan produk-produk
bermutu. Sehubungan dengan ini
majikan dan para buruh dituntut untuk
mampu bekerja secara profesional. Dari
pihak majikan tuntutan yang berlebihan
tanpa kesesuaian dengan hak dan
kewajiban meningkatkan kasus-kasus
perburuhan. Selain tuntutan majikan,
kemauan kaum buruh sendirilah yang
seringkali tidak menunjukkan harga
dirinya melampaui alat-alat produksi
dan imbalan yang diterima bahkan
tidak lebih berharga daripada dirinya
sendiri.
Maka makna spiritualitas gereja terhadap pekerja (buruh dan majikan),
harus benar-benar diresapi sebagai
asas manfaat demi stabilitas ekonomi.
Masalah-masalah buruh yang muculpun dapat diselesaikan secara adil dan
masuk akal, sehingga tujuan dalam
pembangunan ekonomi akan benarbenar terwujud.
Selamat merayakan Hari Buruh (1 Mei)
dengan damai dan semangat komunikasi
belas kasih.
Put
Penulis
Foto Jakarta May DAy
57. POTRET GEREJA
P
ada hari libur Nyepi, tanggal 9
Maret 2016, karyawan paroki
bersama keluarganya diajak
berwisata ke Anyer.
Guna lebih memperkuat kebersamaan,
diajak pula 6 orang ibu yang sehari-hari
bekerja membersihkan halaman gereja
dan aula Leo Dehon.
Acara tahunan ini diadakan untuk
mempererat kekeluargaan dan keakraban di antara karyawan dan anak/
istrinya serta guna memperkuat team
work di dalam bekerja melayani umat.
Tuhan menganugerahi cuaca baik dan
lalu lintas yang lancar tanpa macet
sehingga dalam waktu 2 jam kami sudah
tiba di Anyer cottage beach resort.
Wisata dinilai merupakan penyegaran
dari suasana kerja sehari-hari sehingga selanjutnya meningkatkan semangat
baru untuk berkarya lebih baik.
Karyawan bebas memilih tujuan wisata
dan kalau sebelum nya wisata diadakan
ke Taman Safari dan Wisata Matahari,
Cisarua maka tahun ini dipilih pantai
Anyer dan Karangbolong.
Pada Pukul 7 pagi itu, sebanyak 62
orang dengan sukacita berangkat
bersama dari halaman gereja. Semua
karyawan tanpa ada yang berhalangan
ikut serta bersama keluarga. Ikut serta
pula kepala kekaryawanan dan frater
Surya Nandi.
Dipandu oleh Constan dari OMK,
berbagai lomba diadakan di tepi pantai
yang berpasir bersih. Tawa ria gembira
tidak putusnya mengiringi lomba lari
karung, tarik tambang, bakiak dan lainlain.
58
Acara bebas diisi dengan berenang di
kolam renang, bermain air di pantai yang
landai atau sekedar duduk-duduk santai
menikmati hembusan angin di tepi pantai.
Makan siang maupun snack dan minuman
segar disediakan pihak cottage di bawah
kerindangan pohon kelapa.
Puas menikmati suasana tepi laut,
rombongan berangkat ke Karangbolong
yang lokasinya tidak jauh dari Anyer.
Dalam perjalanan pulang, kami bersantap
malam di sebuah rest area sehingga
masing-masing leluasa memilih makanan
yang disukai.
Ada hal unik di sini.
Pada umumnya, apabila
penumpang naik bus maka
harus bayar lebih dahulu
kepada kondektur, tetapi
di tempat ini semua yang
turun di pintu bus diberikan
sangu uang tunai untuk
membayar makanan.
Sekitar jam 20 rombongan
tiba kembali di gereja
Stefanus dengan penuh
kenangan indah. Pesan
karyawan adalah
agar
setiap tahun acara wisata
ini tetap diadakan.
Frans
Jonosewoyo
Penulis Foto
59. ORBITAN LEPAS
Rm. Agustinus Guntoro, SCJ
Penulis
Ilustrasi : pinimg, fineartamerica & cogniet-massacre,
Berjalan Bersama
BUNDA MARIA
B
apa Paus Fransiskus baru-baru
ini menyapa kita semua dengan
sebuah surat yang berjudul
“Amoris Laetitia” (Sukacita Cinta).
Dengan surat ini, Bapa Paus mengajak
kita untuk merenungkan bersama
tentang
nilai-nilai
keluarga
dan
seluruh keprihatinan, tantangan dan
perjuangannya. Mengawali sapaannya,
Bapa Paus menegaskan bawa sukacita
cinta di dalam setiap keluarga adalah
juga sukacita Gereja. Dengan penegasan
itu, Bapa Paus hendak mengatakan
bahwa Gereja dengan segala jatidirinya
tidak bisa dilepaskan dari keluarga
dan Gereja selalu ingin menjadi bagian
dari perjalanan dan perjuangan setiap
keluarga.
Tentu saja, kerinduan Gereja untuk
berjalan bersama keluarga atau bersama
orang-orang yang terpanggil untuk hidup
berkeluarga, tidak hanya pada saat
keluarga mengalami sukacita. Bukan
sesuatu yang baru, bahkan Kitab Suci
mencatat, bahwa kehidupan keluarga
selalu diwarnai oleh sukacita kelahiran,
kebersamaan, cerita cinta dan sekaligus
krisis. Dengan kesadaran ini, Gereja
bersiap untuk menderita bersama
keluarga demi memperjuangkan nilainilai cinta kasih yang sejati, yang
tidak lain tidak bukan adalah demi
menghadirkan Kerajaan Allah di tengah
kehidupan keluarga, termasuk ketika
badai sedang menimpanya.
Dalam surat Sukacita Cinta, Bapa Paus
Fransiskus menawarkan perjalanan
bersama itu dengan
memeluk kelemah
lembutan.
Cinta yang sejati tidak pernah lepas
dari sikap lemah lembut. Kelemah
lembutan itu perlu dihadirkan sebagai
nilai keluarga, karena di dalam krisis
keluarga, seringkali kekerasan menjadi
hal yang sangat dominan. Keprihatinan
dunia mencatat, betapa besar prosentasi kekerasan dalam rumah tangga
terjadi di sekitar kita.
60
Seiring dengan undangan untuk belajar
menjadi lemah lembut, Bapa Paus
Fransiskus menghadirkan teladan bagi
kita dan keluarga. Setiap keluarga perlu
melihat icon keluarga Kudus Nazareth.
Setiap hari keluarga Kudus Nazareth
saling berbagi beban hidup dan bahkan
mimpi-mimpi buruk, seperti ketika
mereka harus menghadapi kejahatan
dengan keberanian dan harapan, dalam
suka dan duka, dan menyimpan di
dalam hati misteri rahmat yang telah
Allah kerjakan (Lih. Luk 2:19,51). Hati
Maria juga menyimpan pengalamanpengalaman setiap keluarga, dimana
ia telah menjadi satu kesatuan dengan
hati setiap keluarga, entah yang sedang
terluka maupun yang sedang terbuka
akan sukacita dan rahmat.
lukisan cogniet tentang jaman Herodes
Dengan alasan ini, Maria
melakukan penculikan anak-anak
dapat membantu kita untuk
mengerti
setiap
makna
pengalaman keluarga dan
mendengarkan pesan Allah
agar dikomunikasikan melalui kehidupan keluarga
kita.
dan kekerasan Raja Herodes dengan
mengungsi ke suatu tempat yang.
Berkaitan dengan pengalaman keluarga
Nazareth itu, dengan sedih Bapa Paus
mengatakan, bahwa krisis semacam itu
masih berlanjut hingga hari ini, dimana
banyak keluarga mengungsi oleh
karena penolakan dan keputusasaan.
Seperti tiga sarjana dari Timus, kita
dan keluarga kita diundang untuk
merenungkan dan mencari Sang Timur
dan IbundaNya, untuk hormat dan
menyembah (Lih. Mat 2:11). Seperti
juga Bunda Maria, kita, para keluarga
diminta untuk menghadapi setiap krisis
Merangkum pesan Bapa
Paus, judul tulisan ini
“Berjalan bersama Keluarga
dan Bunda Maria” hendak
mengatakan bahwa sukacita cinta
keluarga menjadi penuh, ketika kita
menghadirkan Bunda Maria menjadi
bunda setiap keluarga. Betul bahwa
di setiap keluarga Kristiani, selayaknya menjadikan Kristus menjadi
kepala keluarga. Kristus adalah
pusat kehidupan kita. Dimana posisi
Bunda Maria? Bapa Paus kita yang
sebelumnya, Paus Benediktus 16 membantu kita untuk mendudukkan posisi
Bunda Maria pada tempatnya, “Adalah
penting bagi kita untuk kembali
kepada Bunda Maria, kalau kita ingin
kembali kepada kebenaran akan Yesus
61
Kristus.” Menghadirkan Yesus dalam
keluarga, semestinya kemudian menjadi
sebuah gerakan yang sama untuk
menghadirkan Bunda Maria. Melalui
Bunda Maria, dengan sangat efektif
kita dibantu untuk mengerti dan masuk
ke dalam rahmat kebersamaan dengan
Kristus. Karena bagi kita, Bunda Maria
adalah contoh yang ideal, bagaimana
menghidupi iman dan memperjuangkan
kehendak Allah di atas segala keegoisan
pribadi dan mimpi-mimpi keluarga.
Totalitas, kerendahan hati, kesederhanaan dalam hidup yang
tersembunyi, dan kemurniannya
yang holistik adalah model bagi
kita untuk hidup, bersikap dan
bertindak menghadapi misteri
Panggilan Allah.
Kata-kata Bunda Maria, “Aku ini hamba
Tuhan, terjadilah padaku menurut
kehendakMu,” adalah ekspresi iman
yang sangat dalam dan kepercayaan
yang sehabis-habisnya kepada rencana
Allah, yang sesungguhnya masih diliputi oleh “kegelapan malam.” Dengan
kata lain, Bunda Maria masih belum mengerti sepenuhnya dengan apa
yang terjadi dengan dirinya, termasuk
segala konsekuensi yang akan ia hadapi
sebagai orang yang dipanggil dan dipilih
Allah. Namun ia berani mendahulukan
kehendak Allah. Ia berani melupakan
dirinya dan dengan segala mimpimimpinya sebagai perempuan desa yang
normal, dan membiarkan dirinya masuk
ke dalam misteri yang tidak pernah
dipikirkan sebelumnya. Poin penting
disini bagi kita dan keluarga, berjalan
dalam iman tidak selalu menemukan
terang. Kegelapan dalam situasi tertentu
merupakan jalan yang perlu, karena
dengan demikian kita bisa merasakan
betapa berharganya terang itu bagi kita.
Imannya Maria melewati kegelapan dan
misteri yang paling dalam, lebih gelap
dari gulitanya gelap malam dan penuh
dengan resiko. Namun ia melewatinya!
Hingga akhirnya, wajahnya ditimpa
terang, yakni Allah sendiri.
Keluarga-keluarga pastilah akan melewati lorong-lorong gelap. Di zaman postmodern ini, kesetiaan hidup berkeluarga
memperoleh tantangan yang luar biasa.
Keluarga yang hancur atau tidak utuh,
semakin menjadi “makanan” (berita)
sehari-hari bagi kita. Bukanlah berita
di TV yang jauh, bisa jadi di rumah
sebelah dan bahkan di dalam keluarga
kita sendiri. Maka, berjalanlah bersama
Bunda Maria. Mengapa? Karena ia sudah
tahu dimana terang itu. Karena Maria
sudah mengalami sendiri bagaimana
harus bersikap terhadap kegelapan dan
misteri kehidupan. Hidup Maria dan
keluarga Nazareth selalu memberikan
alternatif, kemungkinan dan jaminan
bahwa sukacita cinta, masih sebagai
satu-satunya senjata bagi kita untuk
membangun keluarga Kristiani yang
bahagia.***
62. POJOK KOMSOS
VISUALISASI
JALAN SALIB
Retret Pribadi Jiwa Muda yang Kreatif
Put
Penulis
Ilustrasi Komunitas Sketchers St. Stefanus :
Jessica, Sintiana & Cia
R
asul Yohanes memberikan
kesaksian
bahwa Yesus sungguh Putra
Allah. Yesus yang
berkuasa
atas segala yang ada
di bumi dan maut, rela menyerahkan
diri-Nya untuk menderita sengsara
sampai wafat di salib. Yohanes juga
bersaksi bahwa Allah adalah kasih.
“Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal” (Yoh 3:16).
“Sampailah kini di puncak Golgota. Mereka
menanggalkan pakaianNYA...melucuti dan
menelanjangi diriNYA.
Putraku....”
Lewat sengsara dan wafatNya, Tuhan
kita menunjukkan kasih Allah yang
begitu
besar
terhadap
manusia,
mahluk ciptaan yang berulang kali
menentang Sang Penciptanya. Dengan
merenungkan perjalanan salib Tuhan,
kita ingin semakin menyadari betapa
besar kasihNya kepada kita sampai Ia
rela membagikan segala yang ada padaNya, termasuk hidup-Nya sendiri.
“Jikalau gandum tidak jatuh ke
tanah dan mati, maka ia tetap satu
biji. Namun jika ia mati maka akan
menghasilkan banyak buah”
Sepanjang Visualisasi Jalan Salib, Jumat
25 Maret 2016 Pk. 08:00 lalu yang diikuti
oleh umat, kita diajak untuk merasakan
ibadat kreatif yang begitu mendalam.
Pendekatan Maria sebagai sosok yang
setia menemani Yesus sampai mati
menuangkan sebuah refleksi-refleksi
yang mendasar. Menjadikan narasinarasi yang dikatakan Maria sebagai
cerminan perilaku kita selama ini
dengan kehidupan sekarang.
63
teman-teman OMK mengalami proses
pembentukan karakter yang bagus
seperti retret pribadi. Kurang lebih 3
bulan dan berlatih 3 kali seminggu dari
proses latihan dasar, pembentukan
peran, konstruksi panggung dan semi
pertunjukan. Kesulitan-kesulitan yang
dihadapi dalam bekerja sama antar
peran, komunikasi di panggung, bahkan
cara bergerak dan ekspresi, mereka
lalui dengan sabar dan setia.
Maria berbicara atas nama keadilan dan
kebenaran, pada perhentian pertama
bagaimana
dinamika
pengadilan
hidup yang sebenarnya. Kemudian
dilanjutkan dengan kesetiaan kita dalam
mengahadapi sebuah permasalahan
hidup, pilihannya berlari atau tegar dan
berpikir sehat. Dengan kehadiran sosok
Veronika dan Simon Kirene, Maria tegas
menyuarakan kemanusiaan. Sangat
sebanding dengan konsep kerahiman
Allah yang diusung dimaknai oleh
Komunikasi Sosial sebagai metode
penjumpaan belas kasih.
Pieta yang berarti turut merasakan
penderitaan orang lain atau dalam
bahasa inggris yaitu compassion, benarbenar diwujudkan dengan sebuah sajian
drama tableau (gambar hidup dalam
bahasa Perancis). Melihat metode
latihannya yang tidak cukup mudah,
Semoga euphoria yang dihadirkan Seksi Kepemudaan dalam mengembangkan
bakat dan talenta anak muda dalam
seni dan rohani bisa berkelanjutan. Sehingga metode visualisasi ini merupakan media alternatif yang baik untuk
merenungi
dan mendalami sebuah
m a k n a
penjumpaan
Kristus dalam karyakaryaNya.
64. ORBITAN LEPAS
Menyangkal Tuhan Tiga KALI
sebelum ayam berkokok lagi !
Penulis
Agus P Rahardjo (warga ling. St. Bonaventura)
Ilustrasi Film Passion Of The Christ
Tuhan Yesus menubuatkan, Petrus
akan menyangkal Tuhan tiga kali
sebelum ayam berkokok. Ditulis oleh
keempat Penulis Injil. Matius 26:
30-35, Markus 14: 26-31, Lukas 22:
31-34 dan Yohanes 13: 37-38.
Kejadian Petrus menyangkal Tuhan Yesus dinyatakan oleh para Penulis Injil,
pada Matius 26: 69-75, Markus 14: 6872, Lukas 22:54-62, Yohanes 18:13-27.
Sungguh menarik memang, dan kronik
bagian pelajaran KKS Selasa Malam
29 Maret 2016 di Gd. Leo Dehon, Bpk.
P. Seto Marsunu (Pengajar KKS) mengajak kita merenung. Bagaimana dan
mengapa Petrus sampai menyangkal
Yesus, Tuhannya, sampai dengan tiga
kali, sama seperti yang sudah dinubutkan sebelumnya oleh Yesus. Sebagai
inspirasi diambil dari Injil Yohanes,
sekaligus untuk menyegarkan kembali
Passio yang diucapkan/dinyanyikan
pada ibadat sabda peringatan Jumat
Agung.
Saat Yesus ditangkap ditaman Getsemani. Dikatakan seorang dari mereka
(para pengikut Yesus) menghunus pe-
dang, dan menetakkan kepada hamba
Imam Besar, sehingga putus telinganya
(Lukas menyebut telinga kanan nya). Lihat Matius 26: 51, Markus 14: 47, Lukas
22: 50 (di ay 51 ….. lalu Ia menjamah
telinga orang itu dan menyembuhkannya).
Injil Yohanes menyatakan: “Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang,
menghunus pedang itu, dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu
Malkhus” (Perlu diperhatikan: Yohanes
tidak mengatakan Tuhan Yesus menyembuhkannya) = Yohanes 18: 10.
Yesus Menyembuhkan Malkus
65
Petrus Menyangkal Yesus
Yohanes secara jelas mengatakan
pelaku yang memutuskan telinga adalah
Petrus, dan korbannya Malkhus. Kalau
sampai namanya disebut, artinya Malkhus tidak sekedar hamba biasa Imam
Besar. Bisa dia cukup dikenal atau hamba yang punya kedudukan.
Dalam kondisi inilah, “Petrus dan seorang murid lain (mungkin Yohanes
sendiri ?) mengikuti Yesus. Murid itu
mengenal Imam Besar dan ia masuk
bersama-sama Yesus ke halaman istana
Imam Besar (ay 15)”. “Tetapi Petrus
tinggal di luar dekat pintu (ay 16)”. Jadi
sejak awal mengikuti Yesus, Petrus sudah takut dikenali. Rupanya ia sangat
merasa terintimidasi.
Karena tertekan, dihantui rasa bersalah,
takut dibalas oleh
hamba-hamba Imam
Besar yang tidak
terima Malkhus dipotong
telinganya.
Maka Petrus menyangkal (bahwa) dia
pengikut Yesus. Pada
puncaknya, kita baca: “Kata seorang
hamba Imam Besar,
seorang
keluarga
dari hamba yang telinganya
dipotong
Petrus: ”Bukankah engkau
kulihat ditaman itu bersamasama dengan Dia ?” (ay 26)
Maka Petrus menyangkalnya
pula dan ketika itu berkokoklah ayam
(ay 27).”
Sebuah pertanyaan reflektif diajukan
kepada kita.
Kita selalu bangga ketika menyatakan
sebagai pengikut Yesus Kristus.
Akankah kita bersikap sama ketika kita
takut, atau terintimidasi ? Ataukah kita
akan mengikuti Petrus, dan menyangkal Nya ? Mari kita berdoa agar Roh Kudus, Roh Penghibur yang diberikan oleh
Yesus Kristus selalu menjaga kita untuk
tetap setia.
Rosario ini nantinya akan
digunakan untuk berdoa
bagi tanah air, bangsa dan
negara kita.
Bersama Bunda Maria,
melalui doa Rosario Merah
Putih kita mohonkan
agar Allah melindungi
dan menaungi para
pemimpin kita yang prorakyat, memperjuangkan
keadilan, kedamaian
dan kesejahteraan bagi
segenap rakyat Indonesia.
Agar Allah memberikan
Roh Kesatuan kepada
seluruh komponen bangsa
untuk bersatu dalam NKRI
melawan kekuatan jahat
yang intoleransi, memecahbelah, koruptor, terorisme,
pelbagai ketidak-adilan,
dan kelaliman.
ROSARIO MERAH PUTIH
Anda berminat belajar bahasa jerman untuk keperluan persiapan study, pekerjaan, bisnis, dan
keperluan lainnya dengan guru yang sudah berpengalaman?
Menerima kurus privat bahasa jerman untuk tingkat pemula
(Grundstuffe) sampai tingkat mahir ( Oberstuffe ).
Bagi peminat
serius,bisa
menghubungi
[email protected]
Jika teman-teman sudah mewarnai lembar mewarnai dalam Tunas Stefanus. Hasil karya-nya bisa dimasukkan ke dalam kotak
KOMSOS atau difoto dan dikirimkan ke email redaksimediapass@
yahoo.com. Hasil karya pemenang akan dipasang di website dan
Facebook.
Download