SHARING SUPPLEMENT DESEMBER #3 2014 TELADAN YUSUF, SUAMI MARIA Matius 1:18-21 Tanpa di rasakan sebentar lagi kita akan mengalami pergantian tahun. Sebelum pergantian tahun itu kita akan merayakan Natal, yakni kelahiran YESUS KRISTUS bagi dunia ini untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa dan dari upah dosa yaitu maut. Pada peristiwa kelahiran YESUS ada banyak hal yang dapat menjadi sorotan kita, antara lain kisah kelahiran-Nya, Maria yang adalah ibu YESUS atau orang-orang Majus yang membawa persembahan, tetapi dalam sharring ini kita akan melihat pribadi Yusuf sebagai tunangan Maria dan yang akan menjadi Bapak dari YESUS KRISTUS. Ada peristiwa-peristiwa menarik yang bisa menjadi pelajaran dan teladan buat kita dalam kehidupan dan keputusan yang Yusuf ambil dengan situasi yang sedang terjadi dalam kerangka menuju kelahiran YESUS KRISTUS ke dunia. Teladan apa saja yang bisa kita pelajari dari keputusan dan komitmen Yusuf : Teladan Kerendahan Hati. Dalam kisah menuju kelahiran YESUS, posisi Yusuf sedang bertunangan dengan Maria. Yusuf menjaga hubungan yang kudus dalam pertunangannya sehingga ketika mengetahui kehamilan Maria, dengan tulus hati dan diam-diam mau menceraikannya (memutuskan pertunangan). Tetapi hal ini mendatangkan reaksi dari Sorga: Allah mengutus malaikatNya untuk memberitahukan kepada Yusuf bahwa janin yang di kandung Maria itu berasal dari ROH KUDUS. Jika kita ada dalam posisi sebagai Yusuf, kemungkinan besar kita juga akan melakukan tindakan yang sama bahkan mungkin lebih frontal dan memalukan. Tetapi dengan situasi yang sulit seperti ini, Yusuf merendahkan hati untuk menerima kenyataan yang ada tanpa adanya sikap yang melawan, tanpa memberontak bahkan tanpa menolak. Kerendahan hati kita di hadapan TUHAN akan sangat terlihat ketika kita menerima situasi yang sangat sulit yang TUHAN izinkan -- tanpa mempertanyakan, melawan dan memberotak -- tetapi dengan segenap hati rela mengikuti dan menerima kenyataan yang ada sebagai bagian dari rencana Allah dalam hidup kita. 1. Teladan Mematuhi Kehendak Allah. Kenyataan bahwa Allah memakai tunangan Maria untuk menjadi alat-Nya bagi penyelamatan manusia yang berdosa, hal ini mendorong Yusuf harus mempercayai-Nya bahwa Maria telah mengandung dari ROH KUDUS. Yusuf mempercayai TUHAN secara total, secara penuh, tanpa ragu-ragu, tanpa putus asa, tanpa sungut-sungut terhadap situasi ini tetapi dengan senang hati mematuhi kehendak Allah. Kehendak Allah terkadang sangat sulit untuk di terima dengan nalar, akal, logika dan rasio manusia, tetapi Yusuf menundukkan diri untuk patuh dalam kehendak TUHAN. Itulah yang mendatangkan perkenanan bagi dirinya. Kita hendaknya selalu mengingat bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi dengan kebetulan. Sesuatu yang sangat pahit atau manis bagi orang percaya, maka percayalah ada rencana Allah di dalamnya. Situasi apapun dapat terjadi, tetapi kita orang percaya kita memilihi sikap mematuhi kehendak Allah dalam hidup kita karena pasti akan mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi dia. Sharing: Adakah suatu peristiwa/episode dalam hidup yang mungkin awalnya tidak dapat dimengerti tetapi saudara memilih untuk mematuhi kehendak/rencana Allah ini? Maukah saudara membagikannya dengan anggota COOL yang lain? 2. Teladan Bertanggung jawab atas Misi TUHAN. Kita sudah mengerti bahwa Yusuf menjaga dan melindung Maria serta melaksanakan apa yang menjadi misi TUHAN dalam hidupnya; yaitu kelahiran YESUS KRISTUS melalui tunangannya Maria sampai berhasil terjadi. Bertanggung jawab dengan segala resiko dan menghadapi segala tantanggannya merupakan teladan yang bisa kita petik dari kehidupan Yusuf. Yusuf mengesampingkan kepentingan pribadi dan rencana-rencana pribadi demi misi TUHAN untuk terlaksana. Bertanggung-jawab terhadap misi TUHAN dalam hidup kita tidak dapat di abaikan karena suatu saat nanti kita harus mempertanggung-jawabkannya di hadapan TUHAN. Refleksi: Di akhir tahun ini ambillah waktu untuk merefleksi diri dan mencari kehendak TUHAN akan misi yang bisa kita gunakan untuk tahun depan. Rencana apa saja boleh kita lakukan, tetapi hendaknya Misi TUHAN yang di taruh dalam hati dan jiwa kita, itulah yang menjadi prioritas bagi kita karena kita rindu menyenangkan hati-Nya. Teladan kehidupan Yusuf dalam konteks kelahiran YESUS dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita di situasi sekarang ini, yaitu: Kerendahan Hati, Mematuhi Kehendak Allah dan Bertanggung jawab terhadap Misi TUHAN. Biarlah teladan ini menjadi menjadi perenungan kita untuk memasuki tahun depan. Amin. [AN/2014] Kau TUHAN yang selamatkanku, terima kasih YESUS Kau TUHAN yang pulihkanku, terima kasih ... Kau TUHAN yang sembuhkanku, terima kasih YESUS Kau TUHAN memberkatiku, terima kasih! S'gala pujian dan syukur hanya bagi-Mu YESUS Dengan apa 'kan balas kasih-Mu? S'gala hormat kemuliaan hanya layak bagi-Mu Kusembah YESUS seumur hidupku