LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/46/DPM TANGGAL 16 NOVEMBER 2015 PERIHAL TATA CARA PEMBELIAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA SECARA OUTRIGHT DARI BANK INDONESIA DI PASAR SEKUNDER DALAM RANGKA OPERASI PASAR TERBUKA SYARIAH CONTOH PENGENAAN SANKSI KARENA PEMBATALAN TRANSAKSI OPERASI MONETER SYARIAH ----------------------------------------------------------------------Kasus 1 Terdapat 6 (enam) kali pembatalan transaksi Operasi Moneter Syariah dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, yaitu 1 (satu) kali transaksi pembelian SBSN oleh Bank Indonesia di pasar sekunder, 1 (satu) kali transaksi lelang SBIS, 1 (satu) kali transaksi FASBIS, 1 (satu) kali transaksi penjualan SBSN oleh Bank Indonesia di pasar sekunder, 1 (satu) kali transaksi Reverse Repo SBSN dan 1 (satu) kali transaksi Repo SBSN (financing facility). Tanggal Pembatalan 29 Jul 2015 9 Okt 2015 6 Jan 2016 Transaksi Transaksi Batal Pembelian SBSN oleh BI di pasar sekunder Lelang SBIS 1) FASBIS 2) Penjualan SBSN oleh BI di pasar sekunder 3) Reverse Repo SBSN 4) Repo SBSN (financing facility) Tanggal … 2 Tanggal Pembatalan Transaksi Jumlah Pembatalan Akumulasi Pembatalan Tanggal Pengenaan Sanksi Sanksi 29 Jul 2015 9 Okt 2015 6 Jan 2016 1 1 30 Jul 2015 1 2 12 Okt 2015 4 61 7 Jan 2016 a. Teguran tertulis; dan a. Teguran tertulis; dan a. Teguran tertulis; dan b.Kewajiban membayar b. Kewajiban membayar b. Kewajiban membayar 0,01% (satu per 0,01% (satu per 0,01% (satu per sepuluh sepuluh ribu) dari nilai transaksi yang sepuluh ribu) dari ribu) dari nilai transaksi dinyatakan batal, paling sedikit Rp10 nilai transaksi yang yang dinyatakan batal, juta dan paling banyak Rp100 juta; dan dinyatakan batal, paling sedikit Rp10 juta c. Penghentian sementara mengikuti paling sedikit Rp10 dan paling banyak kegiatan Operasi Moneter selama 5 (lima) juta dan paling Rp100 juta. hari kerja berturut-turut, yaitu tanggal banyak Rp100 juta. 7, 8, 11, 12 dan 13 Januari 2016. Selanjutnya awal periode 6 (enam) bulan akan mulai dihitung kembali sejak terjadinya pembatalan berikutnya. 1 Akumulasi pembatalan transaksi Operasi Moneter sebanyak 6 (enam) kali sejak 30 Juli 2015. Kasus ... 3 Kasus 2 Terdapat 5 (lima) kali pembatalan transaksi Operasi Moneter Syariah dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, yaitu 1 (satu) kali transaksi pembelian SBSN oleh Bank Indonesia di pasar sekunder, 1 (satu) kali transaksi Repo SBSN (financing facility), 1 (satu) kali transaksi penjualan SBSN oleh Bank Indonesia di pasar sekunder, 1 (satu) kali transaksi FASBIS dan 1 (satu) kali transaksi Reverse Repo SBSN. Selanjutnya, terdapat 3 (tiga) kali pembatalan transaksi Operasi Moneter Syariah dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, yaitu 1 (satu) kali transaksi FASBIS dan 2 (dua) kali transaksi lelang SBIS (lelang SBIS 3 (tiga) bulan dan lelang SBIS 9 (sembilan) bulan). Tanggal Pembatalan 29 Jul 2015 9 Sept 2015 4 Feb 2016 12 Feb 2016 Transaksi Transaksi Batal Pembelian SBSN oleh BI 1) Repo SBSN (financing FASBIS Lelang SBIS 3 bulan facility) di pasar sekunder Lelang SBIS 9 bulan 2) Penjualan SBSN oleh BI di pasar sekunder 3) FASBIS 4) Reverse Repo SBSN Jumlah Pembatalan 1 4 1 2 2 Akumulasi 1 5 1 33 Pembatalan Tanggal Pengenaan 30 Jul 2015 10 Sept 2015 5 Feb 2016 15 Feb 2016 Sanksi Sanksi a. Teguran tertulis; dan a. Teguran tertulis; a. Teguran tertulis; dan a. Teguran tertulis; b. Kewajiban membayar b. Kewajiban membayar b. Kewajiban membayar b. Kewajiban membayar 0,01% (satu per 0,01% (satu per 0,01% (satu per 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari sepuluh ribu) dari nilai sepuluh ribu) dari nilai sepuluh ribu) dari nilai transaksi yang transaksi yang transaksi yang nilai transaksi yang 2 3 Akumulasi pembatalan transaksi Operasi Moneter sebanyak 5 (lima) kali sejak 29 Juli 2015 Akumulasi pembatalan transaksi Operasi Moneter sebanyak 3 (tiga) kali sejak 4 Februari 2016 Tanggal … 4 Tanggal Pembatalan Transaksi 29 Jul 2015 dinyatakan batal, paling sedikit Rp10 juta dan paling banyak Rp100 juta. 9 Sept 2015 dinyatakan batal, paling sedikit Rp10 juta dan paling banyak Rp100 juta; dan c. Penghentian sementara untuk mengikuti kegiatan Operasi Moneter selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut, yaitu tanggal 10, 11, 14, 15, dan 16 September 2015. 4 Feb 2016 dinyatakan batal, paling sedikit Rp10 juta dan paling banyak Rp100 juta. 12 Feb 2016 dinyatakan batal, paling sedikit Rp10 juta dan paling banyak Rp100 juta; dan c. Penghentian sementara selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut, yaitu tanggal 15, 16, 17, 18 dan 19 Februari 2016. Selanjutnya awal periode 6 (enam) bulan akan mulai dihitung kembali sejak terjadinya pembatalan berikutnya. Kasus … 5 Kasus 3 Pada tanggal 29 Juli 2015, terdapat 1 (satu) kali pembatalan transaksi pembelian SBSN oleh Bank Indonesia di pasar sekunder dan pada tanggal 18 September 2015, terdapat 1 (satu) kali pembatalan transaksi FASBIS, sehingga akumulasi pembatalan adalah 2 (dua) kali yang dihitung sejak 30 Juli 2015 (masih dalam kurun waktu 6 (enam) bulan). Pada tanggal 3 Februari 2016, terdapat 1 (satu) kali pembatalan transaksi FASBIS. Akumulasi pembatalan tidak dihitung sejak pembatalan tanggal 29 Juli 2015 karena telah melewati kurun waktu 6 (enam) bulan, namun dihitung sejak pembatalan tanggal 18 September 2015. Sehingga akumulasi jumlah pembatalan adalah sebanyak 2 (dua) kali. Selanjutnya, pada tanggal 12 Februari 2016 terdapat 1 (satu) kali pembatalan transaksi lelang SBIS 3 bulan (Akumulasi pembatalan adalah sebanyak 3 (tiga) kali yang dihitung sejak pembatalan tanggal 18 September 2015 (masih dalam kurun waktu 6 (enam) bulan). Tanggal Pembatalan 29 Jul 2015 18 Sept 2015 3 Feb 2016 12 Feb 2016 Transaksi Transaksi Batal Pembelian SBSN oleh FASBIS FASBIS Lelang SBIS 3 bulan BI di pasar sekunder Jumlah Pembatalan 1 1 1 1 4 Akumulasi 1 2 2 35 Pembatalan Tanggal Pengenaan 30 Jul 2015 21 Sept 2015 4 Feb 2016 15 Feb 2016 Sanksi Sanksi a. Teguran tertulis; a. Teguran tertulis; a. Teguran tertulis; dan a. Teguran tertulis; dan dan 4 5 Akumulasi pembatalan transaksi OPT sebanyak 2 (dua) kali sejak 29 Juli 2015. Pembatalan tanggal 3 Februari 2016 berada di luar kurun waktu 6 bulan sejak pembatalan tanggal 29 Juli 2015, namun masih dalam kurun waktu 6 bulan sejak pembatalan tanggal 18 September 2015. Akumulasi pembatalan transaksi OPT sebanyak 3 (tiga) kali sejak 18 September 2015. Pembatalan tanggal 12 Februari 2016 berada di luar kurun waktu 6 bulan sejak pembatalan tanggal 29 Juli 2015, namun masih dalam kurun waktu 6 bulan sejak pembatalan tanggal 18 September 2015. Tanggal … 6 Tanggal Pembatalan Transaksi 29 Jul 2015 18 Sept 2015 3 Feb 2016 12 Feb 2016 b. Kewajiban b. Kewajiban b. Kewajiban membayar b. Kewajiban membayar 0,01% membayar 0,01% membayar 0,01% 0,01% (satu per (satu per sepuluh ribu) dari nilai (satu per sepuluh (satu per sepuluh sepuluh ribu) dari nilai transaksi yang dinyatakan batal, ribu) dari nilai ribu) dari nilai transaksi yang paling sedikit Rp10 juta dan transaksi yang transaksi yang dinyatakan batal, paling banyak Rp100 juta; dan dinyatakan batal, dinyatakan batal, paling sedikit Rp10 c. Penghentian sementara untuk paling sedikit paling sedikit Rp10 juta dan paling banyak mengikuti kegiatan Operasi Rp10 juta dan juta dan paling Rp100 juta. Moneter selama 5 (lima) hari paling banyak banyak Rp100 kerja berturut-turut, yaitu Rp100 juta. juta. tanggal 15,16,17,18 dan 19 Februari 2016. Selanjutnya awal periode 6 (enam) bulan akan mulai dihitung kembali sejak terjadinya pembatalan berikutnya. KEPALA DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER, DODDY ZULVERDI