Halaman PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT

advertisement
 Nomor 03 Bulan Agustus 2014 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN
PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN AGUSTUS TAHUN
2014
 Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi Barat sampai dengan Agustus 2014 sebesar Rp2.496.621.530.000,- yaitu
pada
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan
(KPPN)
Mamuju
sebesar
Rp1.874.905.780.000,- dan KPPN Majene sebesar Rp621.715.750.000,-.
 Realisasi anggaran pusat sampai dengan bulan Agustus tahun 2014 baru mencapai
Rp1.275.040.601.320,- atau 51,07% dari total alokasi yaitu pada KPPN Mamuju
sebesar Rp963.182.949.881,- atau sebesar 51,37% dan realisasi anggaran KPPN
Majene sebesar Rp311.857.651.439,- atau sebesar 50,16%.
 Sampai dengan bulan Agustus tahun 2014, Satker K/L dengan tingkat penyerapan
anggaran paling tinggi adalah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab.Mamuju (340252) yaitu sebesar 99,16%.
 Tiga fungsi yang mendapat alokasi anggaran paling besar yaitu fungsi ekonomi,
fungsi pelayanan umum dan fungsi pendidikan dengan alokasi pagu sebesar Rp
823 miliar, Rp716 Miliar, pdan Rp346 Miliar. Apabila dibandingkan dengan bulan
Agustus tahun 2013, dua fungsi dari tiga fungsi yang sama juga mendapat alokasi
anggaran paling besar namun dengan penurunan
sebesar 11,77% dan 12,07%
sedang fungsi pendidikan dengan kenaikan sebesar 20,49% (y-o-y).
 Berdasarkan
jenis
kewenangannya,
alokasi
anggaran
tertinggi
dan
tingkat
penyerapan tertinggi terdapat pada DIPA dengan Kantor Daerah (KD) yaitu sebesar
Rp1,060 triliun dan tingkat penyerapan sebesar 45,57%. Apabila dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2013 (y-o-y), alokasi anggaran yang tertinggi
terdapat juga pada DIPA Kantor Daerah (KD) sebesar Rp1,061 triliun
dan tingkat
penyerapan anggaran tertinggi pada DIPA Dana Dekonsentrasi (DK) sebesar
43,98%.
 Berdasarkan jenis belanja, alokasi anggaran tertinggi terdapat pada belanja modal
dengan pagu sebesar Rp1,070 triliun (42,87%), diikuti oleh belanja barang sebesar
Rp691 miliar (27,69%), dan belanja pegawai sebesar Rp426 miliar (17,10%).
Namun demikian tingkat penyerapan tertinggi berada pada belanja pegawai sebesar
62,50%, sedangkan belanja bantuan sosial merupakan yang terendah sebesar
39,46%.
 Apabila berdasarkan bagian anggaran/kementerian negara/lembaga, alokasi anggaran
terbesar berada pada Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp825 miliar, diikuti
Kementerian Agama sebesar Rp326 miliar, dan Kementerian Pertanian Rp163 miliar,
dengan tingkat penyerapan masing-masing sebesar 51,28%, 46,52%, dan 46,57%.
1 | Halaman 1.
Pelaksanaan Anggaran Pusat
Realisasi anggaran pusat pada lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan bulan Agustus tahun 2014 telah mencapai
Rp1.275.040.601.32,- atau 51,07% dari total alokasi anggaran pusat. Realisasi
Anggaran Kanwil tersebut terdiri dari realisasi anggaran pada KPPN Mamuju
sebesar Rp963.182.949.881,- atau sebesar 51,37% dan realisasi anggaran KPPN
Majene sebesar Rp311.857.651.439,- atau sebesar 50,16% dari total alokasi
anggaran pusat.
Tabel 1. Alokasi dan Realisasi Anggaran Pusat Berdasarkan KPPN Pengelola
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Realisasi
anggaran
pusat
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp175.021.995.850,- atau sebesar 15,19% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kenaikan realisasi tersebut terjadi baik di KPPN Mamuju maupun KPPN Majene.
Kenaikan realisasi anggaran pusat di kedua KPPN dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2. Kenaikan Realisasi Anggaran Pusat s.d Bulan Agustus 2014
Berdasarkan KPPN Pengelola
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Sedang realisasi anggaran pusat berdasarkan jenis kewenangan, Kantor
Daerah (KD) merupakan yang tertinggi tingkat penyerapan anggarannya yaitu
sebesar Rp563.471.473.758,- atau 53,14% dari Rp1.060.443.707.000,- alokasi
anggaran pusat yang dikelola.
Grafik 1. Keterkaitan Pagu dan Penyerapan
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Dari sisi akuntabilitas, besarnya anggaran tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja, mengingat pengaruh jumlah anggaran yang dikelola terhadap
penyerapannya tidaklah robust.
2 | Halaman Dari grafik juga terlihat bahwa tingkat penyerapan anggaran tertinggi
diraih satker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Mamuju yaitu
sebesar 99,16% dari pagu sebesar Rp30.700.488.000,-. Sedangkan Satker
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Barat yang mengelola
pagu terbesar yaitu Rp225.503.139.000,- tingkat penyerapan anggarannya mencapai
Rp171.897.491.802 atau 76,23%.
2.
Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi
Alokasi pagu dan realisasi DIPA 2014 sampai dengan bulan Agustus
tahun 2014 untuk wilayah Sulawesi Barat berdasarkan fungsi dapat dilihat dari
grafik di bawah ini:
Grafik 1 Pagu dan Realisasi Anggaran sampai dengan bulan Agustus Tahun 2014
Berdasarkan Fungsi
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Tiga fungsi yang mendapat alokasi anggaran tertinggi di Provinsi
Sulawesi Barat yaitu fungsi ekonomi, fungsi pelayanan umum dan fungsi
pendidikan, dengan alokasi masing-masing sebesar Rp823 miliar, Rp716 Miliar, dan
Rp346 Miliar. Apabila dibandingkan dengan bulan Agustus tahun 2013, dua fungsi
dari tiga fungsi yang sama juga mendapat alokasi anggaran paling besar dengan
penurunan
sebesar 11,77% dan 12,07% sedang fungsi pendidikan dengan
kenaikan sebesar 20,49% (y-o-y). Fungsi pariwisata dan budaya merupakan fungsi
yang memperoleh alokasi anggaran paling rendah dengan pagu sebesar Rp 1,7
miliar. Namun jika dilihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan bulan
Agustus tahun 2014 maka fungsi agama merupakan fungsi yang penyerapan
anggaran paling tinggi yaitu 71,85% dan diikuti dengan fungsi pelayanan umum
yaitu sebesar 61,48%. Fungsi yang tingkat penyerapan anggaran paling rendah
sampai dengan Agustus tahun 2014 adalah fungsi perlindungan sosial yang hanya
sebesar 25,42%.
3.
Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Kewenangan
Alokasi pagu dan realisasi anggaran berdasarkan kode kewenangan
sampai dengan bulan Agustus tahun 2014 dapat dilihat dari grafik di bawah ini.
3 | Halaman Grafik 2. Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Bulan Agustus Tahun 2014 Berdasarkan Kewenangan
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
DIPA dengan kewenangan Kantor Daerah (KD) mendapatkan alokasi
anggaran paling tinggi yaitu sebesar Rp1.060.443.707.000,-, diikuti DIPA dengan
kewenangan Kantor Pusat (KP) yaitu sebesar Rp949.244.538.000,-. Dan jika
melihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan bulan Agustus tahun
2014 DIPA Kantor Daerah (KD) merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 45,57%.
Pada bulan yang sama tahun 2013, alokasi anggaran yang paling tinggi
terdapat pada DIPA dengan jenis kewenangan Kantor Daerah (KD) dan Kantor
Pusat
(KP)
yaitu
masing-masing
sebesar
Rp1.061.365.568.000,dan
Rp
980.673.741.000,-. Namun tingkat penyerapan anggaran paling tinggi pada jenis
kewenangan Dana Dekonsentrasi (DK) yaitu sebesar 43,98%.
4.
Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Pagu dan Realisasi berdasarkan jenis belanja
Agustus tahun 2014 disajikan dalam tabel di bawah ini.
sampai
dengan
bulan
Tabel 2. Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Bulan Agustus Tahun 2014
Berdasarkan Jenis Belanja
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Dari keempat jenis belanja tersebut, Belanja Modal merupakan jenis
belanja yang mendapat alokasi anggaran terbesar sejumlah Rp1.070.236.828.000,atau sekitar 42,87% dari total pagu secara keseluruhan, kemudian diikuti oleh
Belanja Barang sebesar Rp691.317.182.000,- atau sekitar 27,69% dari total pagu
dan Belanja Pegawai sebesar Rp426.956.922.000,- atau sekitar 17,10% dari total
pagu.
Namun demikian tingkat penyerapan anggaran terbesar sampai dengan
bulan Agustus tahun 2014, Belanja Pegawai menempati urutan pertama yaitu
dengan tingkat penyerapan sebesar 62,50%, sedangkan Belanja Modal yang
mempunyai alokasi anggaran terbesar menempati urutan ketiga dengan tingkat
penyerapan anggaran sebesar 50,06%. Tingkat penyerapan terendah adalah belanja
bantuan sosial yaitu sebesar 39,46%
5.
Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Bagian Anggaran
4 | Halaman Untuk melihat prioritas pembangunan Pemerintah Pusat terhadap suatu
wilayah dapat dilihat dari alokasi anggaran berdasarkan Bagian Anggaran
Kementerian/Lembaga. Terdapat 40 Bagian Anggaran yang menjadi tanggung jawab
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat. Dari 40 Bagian Anggaran
di lingkup kerja Kanwil DJPBN Provinsi Sulbar berikut disajikan data pagu dan
realisasi dari 10 Bagian Anggaran yang mendapat alokasi dana paling besar pada
tahun anggaran 2014 ini.
Grafik 4. Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Bagian Anggaran s.d Bulan Agustus 2014
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Kementerian Pekerjaan Umum
merupakan Bagian Anggaran yang paling
banyak mendapat alokasi anggaran (Rp825 miliar) diikuti Kementerian Agama
(Rp326 miliar) dan Kementerian Pertanian (Rp163 miliar). Dari ketiga K/L dengan
pagu terbesar yang tingkat penyerapannya tertinggi sampai dengan bulan Agustus
tahun 2014 adalah Komisi Pemilihan Umum yaitu sebesar 81,53%, sedangkan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Agama tingkat penyerapannya
adalah 51,28% dan 46,52%.
6.
Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Satuan Kerja yang Berpengaruh Besar
Berikut disajikan 10 Satker K/L dengan alokasi pagu terbesar beserta
tingkat penyerapan anggarannya di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Provinsi Sulbar sampai dengan bulan Agustus Tahun 2014.
Tabel 3. Satker K/L Dengan Alokasi Pagu Terbesar s.d Bulan Agustus Tahun 2014
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
5 | Halaman Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulbar (498667)
merupakan satker yang mendapat alokasi anggaran pusat paling besar yaitu
sebesar Rp225.503.139.000,- dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu sebesar
76,23% diikuti satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air PompenganJeneberang
Provinsi
Sulawesi
Barat
dengan
alokasi
pagu
sebesar
Rp193.368.912.000,- dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu sebesar 50,52%.
Berdasarkan kewenangan DIPA Dana Dekonsentrasi (DK), di Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 65 Satker K/L DK. Dari 65 Satker
K/L dengan kewenangan DIPA DK, berikut disajikan 10 Satker K/L dengan tingkat
realisasi anggaran tertinggi dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4. Satker K/L DK Dengan Realisasi AnggaranTertinggi s.d Bulan Agustus Tahun 2014
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Dari 65 Satker K/L dengan kewenangan DIPA DK tersebut, Satker
Kantor Arsip Daerah Prov. Sulawesi Barat (340086) yang mendapat alokasi pagu
sebesar Rp200.708.000,- sampai dengan bulan Agustus tahun 2014 menduduki
peringkat pertama jika melihat tingkat penyerapan/ realisasi anggarannya yaitu
sebesar 94,25% diikuti Satker Dinas Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Sulawesi Barat (340160) dengan tingkat penyerapan anggarannya sebesar 89,91%
dan Satker Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sulawesi Barat (340100) dengan
tingkat penyerapan anggarannya sebesar 82,21%. Ketiga satker DK tersebut
masing-masing mengalami kenaikan kjnerja penyerapan anggaran sebesar 6,58%,
3,58% dan 38,38%.
Berdasarkan kewenangan DIPA Kantor Pusat (KP) di lingkup kerja
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 18 K/L. Berikut 10 Satker
K/L KP dengan tingkat penyerapan tertinggi.
Tabel 5. Satker K/L KP Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan Agustus Tahun 2014
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Dari 18 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KP tersebut,
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulbar (498667) merupakan
K/L dengan kewenangan DIPA KP yang tingkat penyerapannya tertinggi
dengan bulan Agustus tahun 2014 yaitu 76,23% atau mengalami kenaikan
Satker
Satker
sampai
kinerja
6 | Halaman penyerapan anggaran sebesar 10,59% jika dibandingkan dengan bulan Juli tahun
2014 dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp225.503.139.000,- diikuti oleh
Satker Listrik Perdesaan Sulawesi Barat (447272) dengan tingkat penyerapan yaitu
65,86% atau mengalami kenaikan sebesar 20,85% jika dibandingkan dengan bulan
Juli tahun 2014 dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp 80.667.273.000.000,dan Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sulawesi Barat
(466299) dengan tingkat penyerapan yaitu 59,87% atau mengalami peningkatan
sebesar 1,14% dengan pagu anggaran sebesar Rp 33.327.595.000,-.
Apabila melihat dari Satker K/L dengan jenis kewenangan DIPA Kantor
Daerah
(KD)
terdapat
130
Satker
K/L
di
lingkup
kerja
Kanwil
Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Sulbar. Dari 130 Satker K/L tersebut berikut ditampilkan
10 Satker K/L dengan tingkat penyerapan anggaran tertinggi.
Tabel 6. Satker K/L KD Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan Agustus Tahun 2014
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Dari 130 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KD tersebut, Satker
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat (664773) merupakan Satker
K/L dengan Kewenangan KD yang tingkat penyerapan anggarannya tertinggi yaitu
93,97% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp974.301.000,-, diikuti
Satker KPU Kabupaten Mamasa (659360) dengan tingkat penyerapan anggaran
yaitu 91,56% dengan pagu anggaran sebesar Rp15.913.747.000,- dan Satker
Kantor Kementerian Agama Kab.Majene dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu
87,95% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp3.976.809.000,-. Ketiga
satker KD tersebut masing-masing mengalami kenaikan kinerja penyerapan
anggaran sebesar 3,95%, 16,71% dan 23,78%.
Jika melihat dari Satker K/L dengan kewenangan DIPA Tugas
Perbantuan (TP), terdapat 55 Satker K/L dengan kewenangan tersebut. Dari ke 55
Satker K/L tersebut berikut disajikan 10 Satker K/L dengan tingkat penyerapan
anggaran tertinggi.
Tabel 8. Satker K/L TP Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan Agustus Tahun 2014
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Dari 10 Satker K/L dengan kewenangan DIPA TP sampai dengan bulan
Agustus tahun 2014, Satker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab.Mamuju (340252) menduduki peringkat pertama untuk Satker K/L dengan
7 | Halaman kewenangan TP yang tingkat penyerapan anggarannya tertinggi yaitu 99,16%
dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp30.700.488.000,diikuti oleh
Satker Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (340147) yaitu 94,33% dengan
pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp 2.508.200.000,- dan satker Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju (340247) yaitu 89,03% dengan pagu
anggaran yang dikelola sebesar Rp750.200.000,-. Satker Dinas Kelautan dan
Perikanan
Prov.Sulawesi
Barat
(340152)
setelah
selesainya
langkah-langkah
penghematan dan pemotongan belanja Kementerian/Lembaga (Self Blocking)
terdapat perubahan alokasi anggaran pusat yang dikelola yang menyebabkan pagu
minus karena jumlah alokasi anggaran menjadi lebih kecil dari realisasi yang
sudah terjadi yang terjadi.
Satker K/L dengan kewenangan DIPA Usaha Bersama (UB) di lingkup
kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat berjumlah 7 Satker.
Berikut data Satker-Satker tersebut.
Tabel 9. Satker K/L UB Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan Agustus Tahun 2014
Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Dari 7 Satker K/L dengan kewenangan DIPA UB tersebut, Satker
Pembangunan
Infrastruktur
Kab.Majene
(505071)
dan
Satker
Pembangunan
Infrastruktur Permukiman Kab. Polewali Mandar (505090) merupakan Satker K/L
dengan wewenangan UB yang tingkat penyerapan anggaran paling tinggi yaitu
63,16% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp997.500.000,- dan
Rp997.500.000,-, diikuti Satker Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah
Desa Kab.Mamasa (340356) yaitu 45,75% dengan pagu anggaran yang dikelola
sebesar Rp29.089.917.000,-.
Diterbitkan oleh:
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat
Gedung Keuangan Negara Mamuju Lantai III
Jl. Soekarno Hatta Mamuju Sulawesi Barat 91511
Telp. (0428) 2325023, 2325034 Faks. (0428) 2325033
Website: www.perbendaharaansulbar.org
8 | Halaman 
Download