BAB XVI KOREKSI LAPORAN KEUANGAN BAB XVI KOREKSI LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Laporan Keuangan tersebut disajikan secra berjenjang dari entitas akuntansi kepada entitas akuntansi/pelaporan yang lebih tinggi. Dalam proses penyusunan dan penyampaian laporan tersebut keungkinan masih ditemukan adanya kesalahan dalam laporan keuangan seperti salah klasifikasi, salah angka, dan salah penerapan standar akuntansi. Ketidaksesuaian laporan keuangan dapat disebabkan oleh kesalahan dan/atau perbedaan waktu dalam pengakuan transaksi. Secara umum, kesalahan dapat dikelompokan menurut jenis, sifat, dan waktu ditemukannya kesalahan. A. Jenis Kesalahan Kesalahan yang terjadi dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Kesalahan karena perhitungan matematis dan kelalaian dalam penyiapan dokumen; 2. Kesalahan karena belum memproses dokumen sumber/bukti transaksi; 3. Kesalahan dalam penerapan kebijakan dan/atau Standar Akuntansi Pemerintahan; 4. Kesalahan klasifikasi dalam pelaporan. B. Sifat Kesalahan Kesalahan berdasarkan sifat dapat dibedakan menjadi 1. Kesalahan tidak berulang. Kesalahan yang diharapkan tidak terjadi kembali, yang dikategorikan ke dalam 2 kelompok, yaitu : a. Kesalahan yang terjadi pada periode berjalan b. Kesalahan yang terjadi pada periode sebelumnya Modul Sistem Akuntansi Instansi 236 BAB XVI KOREKSI LAPORAN KEUANGAN 2. Kesalahan berulang dan sistematik Kesalahan yang sifatnya berulang dan sistematik tidak memerlukan koreksi, tetapi dicatat pada saat terjadi kesalahan yang bersangkutan. C. Waktu Ditemukan Kesalahan Berdasarkan waktu ditemukannya, kesalahan atas laporan keuangan dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Kesalahan yang ditemukan berdasarkan pengecekan/analisis intern dan pengujian oleh unit akuntansi diatasnya 2. Kesalahan ditemukan pada saat rekonsiliasi dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 3. Kesalahan ditemukan berdasarkan hasil analisis laporan keuangan. 4. Kesalahan ditemukan pada saat reviu/audit laporan keuangan. D. Prosedur Koreksi Kesalahan Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi, perlu dilakukan koreksi terhadap kesalahan tersebut agar pos-pos laporan keuangan benar, sesuai dengan seharusnya. Untuk koreksi kesalahan dapat dilalukan dengan dua cara, yaitu 1. Koreksi data Dilakukan apabila Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga belum disampaikan kepada Menteri Keuangan dan/atau belum tutup buku. Apabila kesalahan ditemukan pada tingkat UAKPA, maka UAKPA melakukan perbaikan data melalui aplikasi SAI dan mengirimkan kembali laporan keuangan setelah koreksi ke unit akuntani di atasnya. 2. Koreksi melalui jurnal. Koreksi ini dilakukan apabila laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga telah disampaikan kepada Menteri Keuangan dan/atau telah dilakukan tutup buku. Modul Sistem Akuntansi Instansi 237 BAB XVI KOREKSI LAPORAN KEUANGAN Adapun yang dimaksud dengan tutup buku adalah setelah LKPP disahkan menjadi Undang-Undang. Untuk mempercepat penyampaian laporan keuangan, entitas pelaporan Kementerian Negara/Lembaga selaku penggabung Laporan Keuangan Entitas Akuntasi di bawahnya berwenang melakukan koreksi atas kesalahan yang ditemukan tanpa menunggu perbaikan dari entitas akuntnasi. Untuk mempercepat penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku entitas pelaporan Pemerintah Pusat berwenang melakukan koreksi atas kesalahan yang ditemukan tanpa menunggu perbaikan dari entitas akuntansi/entitas pelaporan yang ada dibawahnya. E. Unsur Kesalahan yang Perlu Dikoreksi Unsur kesalahan yang ditemukan pada Laporan Keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut : Unsur Laporan Keuangan Estimasi Pendapatan, Pendapatan, dan Unsur yang perlu dikoreksi Realisasi Bagian Anggaran, Eselon I, Satker, Mata Realisasi Anggaran dan Jumlah Rupiah Pengembalian Pendapatan Pagu Belanja, Realisasi Belanja, dan Bagian Anggaran, Eselon I, Satker, Fungsi, Realisasi Pengembalian Belanja Sub Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Mata Anggaran dan Jumlah Rupiah Pembiayaan Unit Organisasi, Mata Anggaran Penerimaan Pembiayaan, Mata Anggaran Pengeluaran Pembiayaan dan Jumlah Rupiah Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Akun Neraca dan Jumlah Rupiah Laporan Arus Kas Mata Anggaran Penerimaan, Mata Anggaran Pengeluaran, dan Jumlah Rupiah. Modul Sistem Akuntansi Instansi 238