Laporan Kajian Fiskal Semester I TA.2013 meningkat pada bulan Maret dan mencapai puncak pada bulan Juni realisasinya mencapai Rp 263,29 milyar dan kemudian realisasi semakin menurun dan sampai dengan akhir tahun terealisasi Rp 1.754,89 milyar atau mencapai 98,8 persen. Demikian juga semester I tahun 2013 trend penyerapan belanja sosial tidak begitu berbeda dengan semester I tahun 2012 yaitu pada bulan Januari tidak ada penyerapan dan pada bulan Februari dan Maret penyerapannya sangat rendah. Penyebab rendahnya penyerapan anggaran antara lain: terlalu sempitnya waktu pelaksanaan APBN Perubahan (APBNP) sehingga tidak sempat direalisasi, kualitas dokumen anggaran yang belum optimal yang diperlihatkan oleh besarnya blokir pada DIPA Permasalahan klasik terkait pola penyerapan APBN masih ditemui di Sulawesi Selatan. Penyerapan anggaran yang perlu mendapat perhatian khusus pada tahun 2013 adalah beberapa satuan kerja (satker) yang memiliki belanja modal dengan nilai lebih dari Rp 50 milyar. Terdapat 19 satker di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki pagu belanja modal diatas Rp 50 milyar dengan pagu Rp.3.73 triliun dan realisasi sampai dengan semester I 2013 baru mencapai 18.71 persen. Beberapa satker tersebut pagu belanjanya diblokir, yang terbesar adalah Universitas Negeri Makassar 63,89%, Politeknik Negeri Ujung Pandang 87,68% dan Universitas Hasanudin 55,79%. Perkembangan realisasi belanja modal satker-satker tersebut sampai masih dibawah target nasional semester I. Mengamati perkembangan penyerapan sampai dengan semester I 2013 ini dapat diidentifikasi satker-satker yang berpotensi rendah daya serapnya di tahun 2013 antara lain Satker Listrik Pedesaan Sulsel pagu 113,3 M realisasi 37,9 M (33,51%), Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sulsel pagu 299.5 M realisasi 92,7 M (30,98%), Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang pagu 50,3 M realisasi 15,9 M (30,64%), Pembangunan Faspel Laut Garonkong Sulsel pagu 138,5 M realisasi 41,6 M (30,08%), Pengelolaan Air Minum Sulsel pagu 152,5 M realisasi 43,2 M (28,31%), Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II 207