plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH
(Oreochromis niloticus)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
RINANTI ANUGRAHENI
121434043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH
(Oreochromis niloticus)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
RINANTI ANUGRAHENI
121434043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
:-Eli=rJ;tEaljF€
E;g=Ai-''g*AiiAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN TERIIADAP
PEF-TLTMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticas)
Oleh:
RINANTI ANUGRAHENI
NIM: 121434043
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
4F,r1
Yoanni Maria Lauda Feroniasanti
NPP. P. 2449
M.Si
l7 November 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
I CAN DO EVERYTHING THROUGH CHRIST, WHO
GIVES ME STRENGTH
(PHILIPPIANS 4:13)
Semua ini saya persembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus
yang tiada henti-hentinya
membimbing dan menyertai perjalanan hidup saya,
hingga menyelesaikan semuanya.
Bapak,
Alm.
Ibu,
Om,
Tante, Budhe, Alm. Nenek saya
serta teman-teman yang telah
membantu dan mendukung.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERIYYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 21 November 2016
Rinanti Anugraheni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama
:
Rinanti Anugraheni
Nomor mahasiswa : 121434043
Demi
pengembangan
ilmu
pengetahuan,
saya
memberikan
keperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang
berjudul: PENGARUH PENAMBAHAN PROtsiO'i
iK ilivl+ Peiie
PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EF;AN HILA
MERAH
(Oreo chromis
nilotic us).
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya diinternet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
loyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakaxla
Pada tanggal : 21 November 2016
Yang menyatakan
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kasih dan karunia Tuhan yang maha Kuasa sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada program Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Judul yang diajukan adalah “PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4
PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH
(Oreochromis niloticus)”.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian penulisan skripsi:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma.
2. Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd, selaku Kepala Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi.
5. Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si., selaku dosen pembimbing
penulisan skripsi yang selalu menyemangati dan membimbing saya.
6. Ayah, om, tante, bude, kakak, keponakan, serta keluarga yang selalu
mendukung, menyemangati, memotivasi dan menyayangi saya.
7. Seluruh dosen Pendidikan Biologi, yang telah mengajar dan membimbing
selama menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma
8. Seno, Tere, Piyu, Emi, Endang, Dnda, Jawa, Agus, Justin, Dani, dan Bang
Sam, yang tiada henti-hentinya membantu dan menyemangati saya.
9. Para sahabat PBIO 2012, terimakasih untuk semua dukungan serta
kerjasamanya.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan masukan serta saran dan kritik yang bersifat
membangun demi sempurnanya skripsi.
Rinanti Anugraheni
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH
(Oreochromis niloticus)
Rinanti Anugraheni
121434043
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Ikan nila merah merupakan ikan yang banyak dibudidayakan karena
mudah dipelihara, serta laju pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat.
Kualitas pakan yang dikonsumsi mempengaruhi pertumbuhan ikan. Probiotik
dapat mengoptimalkan pertumbuhan ikan. Salah satu contoh probiotik adalah
EM4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian EM4
pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu konsentrasi EM4 15 ml/kg pakan (P1),
20 ml/kg pakan (P2), 25 ml/kg pakan (P3) dan kontrol atau tanpa penambahan
EM4 (P0). Pertumbuhan ikan yang diukur adalah rata-rata berat dan panjang total
ikan setiap 7 hari. Untuk mengetahui pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan
terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) digunakan analisis Anova
one factor between design dan Uji Duncan.
Berdasarkan pengamatan dan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan terhadap berat dan panjang
total ikan nila. Konsentrasi EM4 yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila
adalah 25 ml/kg pakan. Uji Anova one factor between design memberikan hasil
signifikan. Berdasarkan uji Duncan, perlakuan yang paling baik adalah P3.
Kata kunci : Ikan Nila, Probiotik, EM4, Pertumbuhan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE INFLUENCE OF EM4 PROBIOTIC IN FISH FEED TO THE
GROWTH OF RED NILA (Oreochromis niloticus)
Rinanti Anugraheni
121434043
Sanata Dharma University
ABSTRACT
Nila is a fish that mostly cultivated because it is raised easily and it has
fast growth and proliferation. The feed quality can influence the growth of nila.
Probiotic can optimize the growth of fish. One kind of probiotic is EM4. The
purpose of this research is to know the influence of EM4 probiotic in fish feed to
the growth of nila (Oreochromis niloticus).
This research was done in Biology Education Experimental Garden of
Sanata Dharma University. It used Completely Randomized Design experiment
method with three treatments that was EM4 concentration of 15 ml/kg of feed
(P1), 20 ml/kg of feed (P2), 25 ml/kg of feed (P3) and control or without addition
of EM4 (P0). Growth that were measured were the average of weight and total
length of fish every seven days. The analyses used Anova one factor between
design to know the influence of EM4 probiotic addition fertilizer in feed fish to
growth of nila (Oreochromis niloticus).
The result of this research found that there were influence of EM4
probiotic fertilizer addition to the weight and the total length of nila fish. The
optimized concentration of EM4 for nila’s growth was 25 ml/kg of feed. The result
of Anova test was significant so it was continued with Duncan test. The result of
Duncan test show that P3 treatment was the best treatment.
Keywords: Nila fish, probiotic, EM4, Growth
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................ vi
KATA PENGANTAR...................................................................... vii
ABSTRAK......................................................................................... ix
ABSTRACT......................................................................... ........... x
DAFTAR ISI..................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.............................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
A. Latar belakang......................................................................
1
B. Rumusan Masalah.................................................................
4
C. Tujuan Penelitian..................................................................
4
D. Manfaat Penelitian.................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 6
A. Ikan Nila...................................................................................... 6
1. Klasifikasi Ikan Nila.............................................................. 6
2. Morfologi Ikan Nila............................................................... 7
3. Jenis Ikan Nila........................................................................8
4. Habitat dan Tingkah Laku..................................................... 9
B. Probiotik....................................................................................... 10
C. Effective Microorganism 4 (EM4)............................................... 12
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pakan............................................................................................ 14
E. Kualitas Air.................................................................................. 17
1. Suhu........................................................................... ........... 18
2. Derajat Keasaman.................................................................. 18
F. Pertumbuhan Ikan Nila................................................................ 19
G. Penelitian yang Relevan............................................................... 20
H. Kerangka Berpikir........................................................................ 22
I. Hipotesis...................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 26
A. Jenis Penelitian............................................................................ 26
B. Variabel penelitian....................................................................... 26
C. Batasan Masalah.......................................................................... 27
D. Alat dan Bahan............................................................................. 27
E. Prosedur Kerja................................................................. ........... 28
1. Tahap Persiapan..................................................................... 28
a. Persiapan Alat.................................................................. 28
b. Persiapan Bahan............................................................... 28
c. Pembuatan Pakan............................................................. 28
d. Persiapan Hewan Uji........................................................29
2. Tahap Pelaksanaan................................................................ 30
3. Tahap Pengambilan Data....................................................... 31
F. Metode Analisis dan Data............................................................ 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................. ........... 36
A. Hasil............................................................................................. 36
B. Pembahasan................................................................................. 45
C. Keterbatasan Penelitian................................................................ 61
BAB V PENUTUP............................................................................ 62
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan.................................................................................. 62
B. Saran................................................................................ ........... 62
C. Implementasi Penelitian untuk Pembelajaaran............................ 62
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 66
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Analisis proksimat pakan ikan..............................................................15
Tabel 2.2. Komposisi pakan ikan...........................................................................17
Tabel 3.1. Komposisi bahan pembuatan pakan......................................................29
Tabel 4.1. Rata-rata berat ikan nila.......................................................................36
Tabel 4.2. Hasil uji Duncan rata-rata berat ikan....................................................40
Tabel 4.3. Rata-rata panjang total ikan nila...........................................................41
Tabel 4.4. Hasil uji Duncan rata-rata panjang total ikan nila.................................45
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Ikan nila....... ......................................................................................... 6
Gambar 2.2. Morfologi ikan nila merah.....................................................................8
Gambar 2.3. EM4....................................................................................................... 13
Gambar 2.4. Kerangka berpikir penelitian................................................................. 24
Gambar 3.1. Pengukuran panjang total ikan nila....................................................... 31
Gambar 4.1. Rata-rata berat ikan nila selama penelitian.......................................... 37
Gambar 4.2. Pertambahan berat total ikan nila selama penelitian............................ 38
Gambar 4.3. Laju pertumbuhan khusus (SGR).......................................................... 39
Gambar 4.4. Rata-rata panjang total ikan nila............................................................41
Gambar 4.5. Pertambahan panjang total ikan selama penelitian............................... 42
Gambar 4.6. Laju pertumbuhan panjang badan total harian...................................... 43
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Silabus mata pelajaran....................................................................... 71
LAMPIRAN 2 RPP.................................................................................................... 76
LAMPIRAN 3 Data hasil penelitian.......................................................................... 98
LAMPIRAN 4 Hitungan statistik...............................................................................102
LAMPIRAN 5 Pengukuran kualitas air.................................................................... 111
LAMPIRAN 6 Foto penelitian.................................................................................. 113
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara maritim dengan luas perairan sekitar 3,544
juta km2 dan memiliki potensi perikanan air laut maupun air tawar (Rukmana,
2015). Begitu besarnya potensi perikanan di Indonesia sehingga banyak yang
membudidayakan ikan terutama untuk ikan air tawar. Salah satu jenis ikan air
tawar di Indonesia yang potensial adalah ikan nila (Oreochromis niloticus).
Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang banyak
dibudidayakan di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas ekspor
terutama ke Amerika Serikat dalam bentuk fillet (daging tanpa tulang dan
kulit). Menurut Sekretaris Kelompok Petani Ikan (KPI) Mina Kepis Sleman,
Suranto dalam Pranyoto (2016), permintaan untuk ikan nila di pasaran
meningkat sejak Januari 2016 dimana perbulannya dapat mencapai delapan
ton dan omsetnya menembus Rp 114 juta. Hal ini mengakibatkan para petani
ikan mengembangkan budidaya ikan nila secara besar-besaran. Selain
meningkatnya permintaan ikan nila di pasaran, budidaya ikan nila juga
disukai karena ikan nila mudah dipelihara, laju pertumbuhan dan
perkembangbiakannya cepat, serta tahan terhadap gangguan hama dan
penyakit.
Banyak hal yang dilakukan oleh petani ikan untuk meningkatkan produksi
ikan budidayanya. Salah satunya adalah dengan mencari pakan yang lebih
baik. Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan budidaya
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan budidaya. Agar
pakan tersebut bisa bekerja secara maksimal dan meningkatkan bobot ikan
perlu suatu suplemen yang dicampur dalam pakan. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan menambahkan probiotik.
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat menjaga
keseimbangan sistem pencernaan di usus. Pemberian probiotik dalam
akuakultur dapat diberikan melalui pakan maupun air. Akuakultur sendiri
merupakan kegiatan yang dilakukan pada lingkungan terkontrol untuk
memproduksi organisme akuatik. Dalam probiotik terdapat bakteri yang
memiliki cara kerja menghasilkan beberapa enzim yang bermanfaat bagi
pencernaan. Beberapa enzim pencernaan dalam pakan tersebut diantaranya
amilase, protease dan lipase. Molekul kompleks akan dihidrolisis menjadi
molekul yang lebih sederhana oleh enzim pencernaan sehingga proses
pencernaan dan penyerapan pakan dalam saluran pencernaan ikan menjadi
lebih mudah (Putra, 2010).
Pemberian probiotik dalam pakan dengan proses fermentasi diharapkan
berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan dalam pencernaan ikan. Di
dalam saluran pencernaan ikan, probiotik diharapkan dapat menggantikan
atau bahkan mematikan bakteri-bakteri patogen dalam sistem pencernaan
sehingga digantikan oleh bakteri-bakteri non patogen dalam probiotik.
Fermentasi pakan mampu menguraikan senyawa kompleks menjadi
sederhana sehingga siap digunakan ikan (Irianto, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Salah satu probiotik yang dikenal di pasaran adalah EM4. EM4 (Effective
Microorganisms) berupa cairan berwarna kecoklatan dan berbau manis asam
(segar). EM4 berisi campuran dari beberapa mikroorganisme hidup seperti
bakteri
fotosintetik
(Rhodopseudomonas
sp.),
bakteri
asam
laktat
(Lactobacillus sp,), Actinomycetes sp., dan jamur fermentasi. Penggunaan
EM4 dalam budidaya udang telah diketahui dapat meningkatkan pertahanan
tubuh udang, meningkatkan pertumbuhan dan ukuran udang, meningkatkan
imunostimulan atau daya tahan udang, mempertahankan kualitas lingkungan
serta
aman
dan
ramah
lingkungan
(Mitra,
2013).
EM4
mampu
mempertahankan kualitas lingkungan dengan cara meningkatkan DO
sehingga air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian yang berulangulang karena kualitas air tetap terjaga. EM4 diketahui juga dapat digunakan
sebagai campuran pakan pada kelinci dan telah terbukti hasilnya yakni
menambah bobot badan kelinci (Yani, 2006). EM4 juga diketahui dapat
meningkatkan kadar protein dalam pakan(Rachmawati, 2006).
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka pada penelitian ini akan
dilakukan penambahan EM4 pada pakan ikan. Penambahan EM4 pada pakan
ikan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ikan nila (Oreochromis
niloticus).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
antara lain :
1. Bagaimana pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan terhadap
pertumbuhan ikan nila?
2. Berapa konsentrasi penambahan EM4 pada pakan ikan yang optimal
untuk pertumbuhan ikan nila?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan terhadap
pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).
2. Mengetahui konsentrasi pemberian EM4 pada pakan ikan yang optimal
untuk pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).
D. Manfaat
Manfaat Bagi Peneliti :
Mengetahui penggunaan pupuk probiotik untuk menunjang budidaya ikan.
Manfaat Bagi Masyarakat :
Memberikan informasi terutama bagi petani ikan tentang penambahan pupuk
probiotik pada pakan ikan nila yang dapat meningkatkan pertumbuhan ikan
nila sehingga dapat meningkatkan produktivitas ikan nila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Manfaat Bagi Dunia Pendidikan :
1. Menambah wawasan tentang penambahan pupuk probiotik dan
penggunaan fermentasi pada pakan ikan.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan hewan terutama dengan pemberian pupuk
probiotik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies yang berasal dari
kawasan sungai Nil dan beberapa danau di Afrika. Tahun 1969, pertama kali
ikan nila hitam masuk perairan Indonesia. Ikan nila didatangkan dari Taiwan
ke Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar), Bogor. Pemberian
nama nila didasarkan pada ketetapan Direktur Jenderal Perikanan tahun 1972.
Nama tersebut diambil dari nama spesies ikan ini yaitu nilotica yang
kemudian diubah menjadi nila. Para pakar memutuskan nama ilmiah yang
tepat untuk ikan nila adalah Oreochromis niloticus atau Oreochromis sp.
(Nugroho, 2013). Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis
mossambicus).
1.) Klasifikasi Ikan Nila
Kedudukan ikan nila (Gambar 2.1) dalam sistematika (taksonomi)
hewan menurut Ghufran (2010) diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Classis
: Pisces
Ordo
: Percomorphi
Familia
: Cichlidae
Genus
: Oreochromis
Species
: Oreochromis niloticus
Gambar 2.1 Ikan Nila
(Sumber: Anonim, 2013)
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pada awalnya ikan nila dimasukkan dalam jenis Tilapia nilotica. Tilapia
nilotica merupakan ikan dari golongan Tilapia yang mengerami telur dan
larva di dalam mulutnya (Khairuman dan Amri, 2008).
2.) Morfologi Ikan Nila
Secara umum, ikan nila memiliki bentuk tubuh panjang, matanya besar
dan menonjol dengan bagian tepi berwarna putih. Sisik ikan nila kasar,
dan memiliki garis-garis vertikal warna gelap pada siripnya. Garis-garis
vertikal tersebut ada pada sirip ekor, sirip punggung dan sirip dubur.
Garis-garis vertikal tersebut juga yang menjadi ciri khas ikan nila.
Terdapat dua lapisan sisik ikan nila, yaitu epidermis luar dan lapisan di
bawah epidermis. Sisik ikan nila terbentuk dari lempeng-lempeng tulang
rawan yang lentur dan saling tumpang tindih. Sirip ekor ikan nila yang
membulat terdapat warna kemerahan. Warna kemerahan ini merupakan
tanda kematangan gonad. Ikan nila mempunyai 5 buah sirip, yaitu sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Pada beberapa
sirip ikan nila terdapat jari-jari lemah dan keras yang tajam seperti duri
(Rukmana, 2015). Morfologi ikan nila dapat dilihat pada Gambar 2.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2.2 Morfologi Ikan Nila Merah
Ket: A: mata (organon visus); B: celah mulut (rima oris); C: sirip
dada (pinna pectoralis); D: sirip perut (pinna abdominales); E:
Sirip pungung (pinna dorsalis); F: Sirip ekor (pinna caudalis); G:
Sirip anus (pinna analis)
(Sumber: Farray C., 2014)
3.) Jenis ikan nila
Dengan adanya penemuan-penemuan genetika baru, dapat dijumpai
berbagai jenis ikan nila. Jenis-jenis ikan nila (Rukmana, 2015):
a.
Nila Lokal
Ikan nila lokal merupakan jenis nila yang pertama kali didatangkan
dari Taiwan ke Indonesia. Nama ikan nila lokal digunakan untuk
membedakan antara ikan nila lokal dengan jenis nila merah dan nila
Gift (Genetic Improvement for Farmed Tilapia) yang merupakan
spesies baru. Ikan nila lokal memiliki warna abu-abu atau hitam di
tubuh bagian atas. Bagian perut dan dada ikan nila lokal berwarna
putih kehitaman atau kekuningan.
b.
Nila Merah
Ikan nila merah merupakan jenis ikan hibrida. Jenis ikan ini masuk
ke Indonesia pada tahun 1980. Ikan nila merah dihasilkan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
persilangan antara O. mossambicus atau O. niloticus dengan O.
hornorum, O. aureus atau O. zilli. Laju pertumbuhan ikan nila merah
cepat. Warna dan bentuk ikan nila merah mirip dengan ikan kakap
merah.
c.
Nila Gift
Ikan nila Gift juga merupakan ikan hasil persilangan. Ikan ini
diseleksi dari jenis-jenis ikan nila dari Taiwan, Mesir, Thailand,
Ghana, Singapura, Israel, Senegal dan Kenya. Ikan nila Gift dengan
nila lokal hampir sama. Perbedaannya hanya bisa diketahui dari
bentuk proporsi dan warna tubuh. Tubuh ikan nila Gift lebih pendek
dari pada ikan nila lokal, ikan nila Gift lebih tebal, ukuran kepala
nila Gift relatif lebih kecil namun ukuran mata nila Gift lebih besar.
Ciri lain yang membedakan antara lain warna tubuh. Warna tubuh
ikan nila Gift hitam keputihan dan bagian bawah tutup insangnya
berwarna putih sedangkan ikan nila lokal berwarna putih.
4.) Habitat dan Tingkah Laku
a.
Habitat
Ikan nila bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau atau
dataran tinggi yang berair tawar. Umumnya, habitat ikan nila berada
di perairan tawar, seperti kolam, sawah, sungai, danau, waduk, rawa,
situ, dan genangan air lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Ikan nila dapat beradaptasi dan hidup di perairan payau dan
perairan laut dengan teknik adaptasi yang bertahap. Habitat ideal
untuk ikan nila adalah perairan tawar yang memiliki suhu antara 1438˚C atau suhu optimal 25-32˚C. Ikan nila masih dapat tumbuh
dalam keadaan air asin dengan kadar salinitas 0-35 ppm. Ikan nila
berukuran kecil lebih cepat menyesuaikan diri terhadap kenaikan
salinitas (Suyanto, 2010).
b.
Tingkah Laku
Ikan nila merupakan jenis ikan yang peka terhadap cahaya dan
cenderung aktif di siang hari. Ikan nila bersifat omnivora sehingga
dapat memakan makanan baik hewan maupun tumbuhan. Ikan nila
sangat responsif terhadap pakan buatan (pelet) baik terapung
maupun tenggelam (Khairuman dan Amri, 2013).
B. PROBIOTIK
Probiotik merupakan mikroba hidup dalam bentuk kultur tunggal maupun
campuran yang ditambahkan ke dalam suatu makanan hewan yang dapat
menguntungkan inang dengan menjaga mikroba ususnya. Probiotik menurut
Fuller (1992), merupakan mikroba hidup yang menguntungkan bagi hewan
inang. Mikroba ini menguntungkan bagi hewan inang apabila ditambahkan
dalam pakan. Bakteri dalam probiotik mampu memperbaiki keseimbangan
mikroba di usus ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Verschuere et al., (2000), probiotik adalah mikroba hidup yang
menguntungkan bagi ikan. Mikroba hidup ini dapat mengubah komunitas
mikroba atau bergabung dengan ikan, memperbaiki respon ikan terhadap
penyakit, memperbaiki nutrisi dalam pakan, bahkan memperbaiki kualitas air
pada lingkungan. Probiotik dalam usaha budidaya perikanan diartikan sebagai
produk bioteknologi yang ramah lingkungan dan didesain untuk memeriksa
perubahan kimia, fisika dan biologi kolam dan membentuk lingkungan yang
dibutuhkan oleh ikan untuk mempercepat pertumbuhan dan kesehatan ikan
serta meningkatkan produktivitas kolam ikan (Effendi, 2005).
Probiotik menurut Irianto (2003) dapat mengatur lingkungan mikroba
dalam usus ikan, mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen
dalam usus dengan cara mengeluarkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan makanan. Menurut Lovell (1989), probiotik adalah suatu produk
yang di dalamnya terdapat mikroorganisme hidup yang bersifat non patogen,
yang
diberikan
pada
ikan
untuk
meningkatkan
pertumbuhan,
efisiensi/konversi pakan dan kesehatan ikan.
Dalam dunia perikanan, probiotik dapat digunakan secara langsung
dengan cara ditebarkan ke air atau melalui perantara makanan hidup (live
food). Mikroba yang sering digunakan dalam probiotik adalah Lactobacillus
sp., Leuconoctoc sp., Pedioccus sp., Propinibacterium sp., Bacillus sp.,
Saccharomyces cerevissiae, serta spesies jamur seperti Aspergillus niger dan
Aspergillus oryzae (Gandara, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Bakteri yang terkandung dalam probiotik beraktivitas ketika sudah masuk
dalam saluran pencernaan. Bakteri probiotik akan menghasilkan enzimenzim. Enzim-enzim yang dihasilkan berfungsi untuk mempercepat proses
pencernaan ikan. Enzim-enzim ini dapat juga memecah molekul kompleks
seperti memecah karbohidrat, protein dan lemak menjadi molekul yang lebih
sederhana. Dalam Mulyadi (2011), aktivitas bakteri dalam pencernaan akan
berubah cepat apabila ada mikroba yang ditambahkan atau diberikan melalui
pakan atau air. Aktivitas bakteri tersebut mampu mengubah keseimbangan
bakteri dalam saluran pencernaan.
C. EFFECTIVE MICROORGANISMS (EM4)
Pada tahun 1980, Prof. Dr. Teruo Higa mengembangkan suatu teknologi
fermentasi yang dinamakan EM4 (Effective Microorganisms 4). EM4
merupakan kultur campuran dari beberapa mikroorganisme non patogen.
Mikroorganisme alami yang terdapat dalam EM4 terdiri dari lima kelompok
mikroorganisme yaitu bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), bakteri
fotosintetik (Rhodopseudomonas sp), Actinomycetes sp, Streptomyces sp, dan
ragi (yeast) (Winnedar, 2006). EM4 kebanyakan diproduksi oleh PT.
Songolangit Persada. Jenis EM4 ini dapat dilihat dalam Gambar 2.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 2.3 EM4
Bakteri fotosintetik merupakan bakteri yang dapat mensintesis senyawa
nitrogen dan gula. Bakteri fotosintetik dapat membentuk zat-zat yang
menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif (Nainggolan,
2013). Jamur fermentasi berfungsi untuk memfermentasi bahan organik
menjadi senyawa-senyawa organik (dalam bentuk alkohol, gula dan asam
amino) yang siap diserap.
Fermentasi adalah proses perombakan suatu senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Fermentasi melibatkan reaksi oksidasi dan
reduksi. Senyawa kompleks berupa karbohidrat, protein dan lemak akan
diubah menjadi senyawa glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol.
Proses fermentasi tersebut juga dapat menghilangkan bau yang tidak
diinginkan, meningkatkan daya cerna dan menghilangkan racun yang terdapat
pada bahan mentah. Pakan yang sudah difermentasi mengandung senyawa
sederhana yang akan diberikan pada ikan. Pakan yang telah mengandung
senyawa sederhana akan lebih mudah untuk diserap oleh ikan. Karbohidrat
hasil fermentasi akan dimanfaatkan oleh ikan sebagai sumber energi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Bakteri Lactobacillus merupakan salah satu jenis bakteri probiotik.
Menurut Arief dkk. (2008) peranan bakteri Lactobacillus sp. adalah menjaga
keseimbangan mikroba pada saluran pencernaan sehingga meningkatkan daya
cerna ikan. Kerja bakteri Lactobacillus sp. mengubah karbohidrat menjadi
asam laktat, sehingga menghasilkan enzim endogenous untuk meningkatkan
penyerapan nutrisi, konsumsi pakan, pertumbuhan, dan menghambat
pertumbuhan organisme patogen.
Actinomycetes
merupakan
mikroba
berbentuk
miselium
(filamen
berbentuk jalinan benang). Actinomycetes akan mengambil asam amino dan
zat yang dihasilkan jamur fermentasi yang akan menjadi antibiotik.
EM4 apabila ditambahkan dalam pakan bekerja dengan dua cara. Pertama,
proses fermentasi akan dilakukan oleh jamur fermentasi yang mengubah
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Proses fermentasi
membuat makanan lebih mudah untuk diserap. Kedua, bakteri probiotik
dalam EM4 mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran
pencernaan ikan. Bakteri probiotik bersifat antagonis dengan bakteri patogen.
Ketika bakteri patogen terhambat pertumbuhannya, akan membuat sari
makanan yang diserap dalam usus ikan menjadi lebih optimal.
D. PAKAN
Pakan merupakan faktor pertumbuhan yang paling penting karena
merupakan sumber energi yang digunakan untuk menjaga pertumbuhan dan
perkembangbiakan. Pakan harus mengandung nutrisi untuk memenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kebutuhan ikan. Kualitas
pakan ditentukan dari kandungan pakan yang
lengkap. Kandungan pakan yang lengkap mencakup protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral. Kandungan pakan dapat dilihat dalam
Tabel 2.1 Analisis proksimat pakan.
Tabel 2.1 Analisis Proksimat Pakan Ikan
Bahan
Ekstrak
Serat
Protein Lemak
Abu
Tanpa
Kasar
Nitrogen
(BETN)
31,81
8,57
11,34
0,18
48,03
Energi
(kkal)
Rasio
Energi/Protein
(g/kkal)
3,78
11,90
(Sumber: Rachmawati, 2006).
Pakan ikan dapat berupa campuran dari berbagai bahan pangan baik
tumbuhan maupun hewan yang diolah sehingga mudah dimakan dan dicerna
oleh ikan. Kelebihan energi yang dihasilkan akan disimpan dalam bentuk
daging yang digunakan untuk pertumbuhan (Adijaya, 2015).
Protein pada pakan ikan digunakan sebagai sumber utama untuk
pertumbuhan, pemeliharaan sel, dan pengganti sel-sel yang rusak pada ikan.
Kebutuhan protein didasarkan pada jenis dan umur ikan. Ikan berusia muda
membutuhkan protein lebih banyak. Hal ini dikarenakan ikan berusia muda
masih berada pada fase pertumbuhan. Pada umumnya, ikan nila memerlukan
kadar protein sebesar 20-60% tetapi kebutuhan optimum untuk melakukan
pertumbuhan sebesar 30-36%. Pertumbuhan ikan nila akan terhambat apabila
protein pada pakan kurang dari 30% (Natalist, 2003).
Palinggi dan Usman (2002) menyatakan bahwa pakan dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila. Pakan yang berkualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
diperoleh dari campuran bahan-bahan yang berkualitas membuat ikan tumbuh
dengan baik. Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan setiap harinya
berhubungan erat dengan ukuran berat. Jumlah pakan yang diberikan untuk
ikan nila adalah 3-5% dari berat total ikan.
Pakan ikan terdiri dari dua macam yaitu pakan alami dan pakan buatan.
Pakan ikan alami merupakan makanan ikan yang tumbuh di alam tanpa
campur tangan manusia secara langsung. Pakan ikan alami biasanya
digunakan dalam bentuk hidup dan agak sulit untuk dikembangkan. Pakan
alami ikan adalah plankton. Plankton ada dua macam yaitu fitoplankton dan
zooplankton. Fitoplankton adalah plankton kelompok tumbuhan sedangkan
zooplankton adalah plankton kelompok hewan. Pakan ikan buatan merupakan
makanan ikan yang dibuat dengan mencampur bahan-bahan alami atau bahan
olahan yang kemudian diolah dan dibuat dalam bentuk tertentu sehingga
dapat menarik ikan untuk memakannya dengan mudah dan lahap. Secara
umum pakan ikan buatan berasal dari olahan beberapa bahan baku pakan
yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan (Setyono, 2012).
Bahan baku pakan yang memiliki kandungan protein antara lain ampas
tahu, bekatul, dan bulu ayam. Bahan baku yang memiliki kandungan
karbohidrat antara lain, tepung ikan dan bekatul. Kandungan vitamin dan
mineral dalam pakan dapat ditemukan dari daun ketela yang dipotong-potong
dan dicampurkan ke dalam campuran bahan. Salah satu pakan buatan yang
banyak dijumpai di pasaran adalah pelet. Pelet adalah bentuk makanan yang
dibuat dari beberapa macam bahan yang dicampur, kemudian dicetak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
berbentuk batangan atau bulatan kecil-kecil. Bentuk pelet tidak berupa
tepung, tidak berupa butiran dan tidak pula berupa larutan (Mudjiman, 2000).
Komposisi pakan dapat dilihat dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Komposisi Pakan Ikan
Bahan
Kontrol
P1
P2
P3
Tepung ikan (%)
25
25
25
25
Ampas tahu (%)
50
50
50
50
Bekatul (%)
17
17
17
17
Tepung kanji (%)
6
6
6
6
Daun ketela (%)
2
2
2
2
(Sumber : Rachmawati, 2006).
Pelet dikenal sebagai bahan pakan yang dicampur dan dipadatkan
sedemikian rupa dengan cara menekan. Cara menekan ini dapat
meningkatkan kepadatan pakan untuk mengurangi tempat penyimpanan dan
mempermudah penyajian pakan (Hartadi, 2005).
E. KUALITAS AIR
Kualitas air merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan
budidaya ikan nila. Penurunan kualitas air dapat menyebabkan munculnya
penyakit, menghambat pertumbuhan ikan, mengurangi konversi pakan dan
dapat menyebabkan kematian.
Berbagai bahan kimia yang larut dalam air akan mempengaruhi kualitas
air. Pada kegiatan budidaya, perubahan karakteristik air dapat meningkatkan
produksi ikan dan kualitas air. Beberapa faktor kualitas air yang berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penting antara lain: suhu air dan derajat keasaman (pH). Nila merupakan ikan
yang lebih toleran terhadap kualitas air yang rendah daripada ikan-ikan
budidaya air tawar lainnya (Carman dan Sucipto, 2013).
1.) Suhu air
Ikan memiliki batas toleransi pada suhu tinggi dan suhu rendah
untuk
pertumbuhan.
Ikan
juga
memiliki
suhu
optimal
untuk
pertumbuhan, konversi pakan, dan resistensi terhadap penyakit tertentu.
Batas optimal suhu berbeda-beda, dipengaruhi dari faktor-faktor lain
seperti pH, tekanan oksigen, ketinggian, kedalaman air, dan cuaca.
Kondisi suhu sangat berpengaruh untuk kesehatan ikan baik pada kondisi
normal maupun saat ikan diberi obat (Carman dan Sucipto, 2013).
Suhu mematikan untuk hampir semua jenis ikan adalah 10-11˚C
apabila kondisinya terus menerus demikian selama beberapa hari. Nafsu
makan ikan akan terganggu ketika suhu air berada di bawah 16-17˚C.
Kemampuan reproduksi akan mengalami penurunan pada suhu di bawah
21˚C dan penyakit lebih mudah menyerang ikan nila. Ikan nila dapat
tumbuh pada suhu 14- 38˚C. Suhu air optimal untuk pertumbuhan ikan
nila adalah 25-32˚C (Nugroho, 2015).
2.) Derajat Keasaman (pH)
Nila dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan
perairan yang alkalinitasnya rendah atau netral. Pada lingkungan dengan
pH rendah, pertumbuhannya mengalami penurunan. Akan tetapi, nila
masih dapat tumbuh dengan baik pada kisaran pH 5-10. Batas pH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mematikan bagi ikan adalah 11 atau lebih. Sebaiknya pH air
dipertahankan pada nilai netral atau pada kisaran 6,5-8,0 (Ghufran,
2010).
F. PERTUMBUHAN IKAN NILA
Pertumbuhan merupakan panjang dalam satuan waktu dan pertambahan
ukuran berat. Jika dilihat lebih lanjut pertumbuhan merupakan proses biologis
yang kompleks dan dipengaruhi oleh adanya berbagai macam faktor (Effendi,
2002). Pertumbuhan panjang ada dua macam yakni panjang total dan panjang
standar. Panjang total diukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai
ujung terakhir bagian ekornya. Panjang standar diukur dari ujung terdepan
bagian kepala sampai pertengahan pangkal sirip ekor. Pertumbuhan selalu
dipengaruhi oleh faktor-faktor pertumbuhan. Faktor-faktor pertumbuhan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor luar dan faktor dalam (Wiadnya dkk,
2000).
 Faktor luar meliputi kandungan oksigen terlarut, suhu air, amonia dan
salinitas. Adanya interaksi antar faktor lainnya, seperti jumlah, kompetisi,
kualitas makanan, tingkat kematian dan umur akan mempengaruhi laju
pertumbuhan spesifik ikan.
 Faktor dalam merupakan faktor yang susah dikontrol, seperti seks, umur,
keturunan, parasit dan penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Faktor lain yang dapat memacu pertumbuhan ikan dapat dilihat dari kualitas
pakan. Pertumbuhan ikan yang terhambat dapat disebabkan oleh dua faktor,
yaitu:
 Kondisi eksternal pakan. Pada kondisi ini, sumber nutrisi yang ada dalam
pakan ikan belum lengkap sehingga tidak dapat memacu pertumbuhan
yang optimal.
 Kondisi internal ikan. Kondisi ini berhubungan dengan kemampuan ikan
dalam mencerna dan menyerap pakan untuk pertambahan bobot tubuh
ikan.
G. PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian Rachmawati (2006) bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penambahan EM4 dengan berbagai dosis (0,5,10,15 ml/kg pakan) terhadap
efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan nila Gift. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap
masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan EM4 hingga konsentrasi 15 ml/kg pakan tidak
berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan khusus (SGR), nilai
keefisienan pakan dan keefisienan protein ikan nila Gift, akan tetapi
penambahan EM4 dalam pakan dapat meningkatkan kadar protein pakan.
Penelitian Supriyanto (2010) bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan lele sangkuriang.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Perlakuan pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
probiotik dilakukan dengan cara menyemprotkan probiotik ke dalam pakan
dan mengangin-anginkannya dengan variasi waktu yang berbeda yakni 10
menit, 20 menit dan 40 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian probiotik yang disemprotkan dalam pelet dan diangin-anginkan
selama 10 menit, 20 menit dan 40 menit tidak berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan berat biomassa mutlak dan laju pertumbuhan “instantaneous
growth (g)” lele sangkuriang.
Penelitian
Anggriani
(2012)
bertujuan
untuk
mengetahui
dosis
penambahan Bacillus sp. hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan patin
sebagai probiotik pada pakan komersial untuk meningkatkan kelangsungan
hidup dan benih ikan nila merah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan dosis penambahan
Bacillus sp. yang terdiri dari perlakuan tanpa penambahan Bacillus sp.,
perlakuan dengan penambahan Bacillus sp. sebanyak 500 ml/kg pakan, 1000
ml/kg pakan, 1500 ml/kg pakan, dan 2000 ml/kg pakan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan Bacillus sp. hasil isolasi dari saluran
pencernaan ikan patin pada pakan buatan berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup, efisiensi pakan, dan laju pertumbuhan ikan nila merah. Penambahan
Bacillus sp. dengan dosis sebesar 1000 ml/kg pakan menghasilkan tingkat
kelangsungan hidup sebesar 70%, efisiensi pakan tertinggi 116,60%, dan laju
pertumbuhan tertinggi sebesar 2,92%.
Penelitian Kamil (2015) bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
probiotik dalam pakan buatan terhadap kecernaan pakan, serta mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dosis probiotik yang diberikan dalam pakan untuk menunjang pertumbuhan
ikan nila. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan
menggunakan rancangan acak lengkap. Probiotik yang digunakan adalah
merk Raja Lele. Hasil penelitian menunjukkan penambahan probiotik
sebanyak 5-20 ml/kg ke dalam pakan buatan berpengaruh terhadap kecernaan
pakan, efisiensi pakan, retensi protein, laju pertumbuhan spesifik, dan
kelulushidupan benih ikan nila. Perlakuan terbaik diperoleh pada penambahan
probiotik sebanyak 20 ml/kg pakan menghasilkan kecernaan pakan, 50,74%,
efisiensi pakan 29,27%, retensi protein 45,63%, laju pertumbuhan spesifik
3,64%, dan kelulushidupan 90-200%.
H. KERANGKA BERPIKIR
Indonesia merupakan negara maritim sehingga memiliki potensi perikanan
yang tinggi baik perikanan air tawar maupun air laut. Ikan nila merupakan
salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena ikan
nila mudah dipelihara, laju pertumbuhan dan perkembangannya lebih cepat,
serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Salah satu jenis ikan nila
yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah ikan nila merah.
Ketersediaan pakan dan kualitas air mempengaruhi pertumbuhan ikan nila.
Penambahan probiotik dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan, salah
satu contoh probiotik adalah EM4. Masyarakat umumnya menggunakan EM4
sebagai pupuk untuk tumbuhan dan tambahan pada pakan beberapa ternak.
EM4 adalah cairan yang berwarna kecoklatan dan berbau manis asam yang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup non patogen. Di
dalam EM4 mengandung beberapa mikroorganisme hidup yaitu bakteri
fotosintetik (Rhodopseudomonas sp.), bakteri asam laktat (Lactobacillus sp,),
Actinomycetes sp., dan jamur fermentasi. Pakan yang ditambahkan dengan
EM4 ini tergolong murah dan pengaplikasiannya juga tergolong efektif.
Pakan yang telah ditambahkan EM4 akan meningkat nilai gizinya karena
telah mengandung bakteri probiotik dan jamur fermentasi. Bakteri probiotik
pada pakan beraktivitas ketika sudah masuk di saluran pencernaan ikan.
Sementara itu, jamur fermentasi akan memfermentasi senyawa komplek
pakan menjadi senyawa sederhana sehingga mudah diserap oleh sistem
pencernaan ikan.
Bakteri probiotik menghasilkan enzim-enzim untuk mempercepat proses
pencernaan dan penyerapan nutrisi serta dapat menghambat pertumbuhan
bakteri patogen dalam saluran pencernaan ikan. Pertumbuhan dan
produktivitas ikan nila lebih cepat akibat adanya penambahan probiotik EM4.
Kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat dalam diagram alur pada gambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Indonesia merupakan negara maritim
Perikanan air tawar
Perikanan air laut
Ikan nila merah banyak dibudidayakan karena mudah dipelihara,
laju pertumbuhannya cepat dan nilai ekonominya cukup tinggi
Ketersediaan pakan yang
mempengaruhi pertumbuhan
berkualitas
dan
kualitas
Penambahan
probiotik
pada
pakan
dapat
mengoptimalkan pertumbuhan, contoh probiotik EM4
air
membantu
Pakan yang ditambah EM4 akan meningkat nilai gizinya
Jamur fermentasi:
mengubah senyawa
kompleks pakan menjadi
senyawa sederhana
Bakteri probiotik:
mempercepat proses
pencernaan dan penyerapan
nutrisi serta menghambat
pertumbuhan bakteri patogen
dalam usus ikan
Pertumbuhan ikan nila merah lebih cepat
Gambar 2.4 Kerangka berpikir penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
I.
HIPOTESIS
1. Penambahan
probiotik
EM4
pada
pakan
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan berat dan panjang total ikan nila merah.
2. Konsentrasi penambahan EM4 pada pakan yang optimal adalah 25 ml/kg
pakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian
yang
digunakan
adalah
penelitian
ekperimental.
Penelitian eksperimental merupakan kegiatan terperinci yang dirancang untuk
menghasilkan data. Penelitian eksperimental juga dapat didefinisikan sebagai
penelitian yang mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan
kontrol penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh
pemberian EM4 dengan konsentrasi yang berbeda pada pakan terhadap
pertumbuhan ikan nila.
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat,
dan variabel kontrol.
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian EM4 dengan 3 jenis
konsentrasi yang berbeda.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini meliputi berat dan panjang total (TL)
ikan nila.
3. Variabel kontrol dalam penelitian ini meliputi volume air dan ukuran
akuarium.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C. Batasan Masalah
1. Ikan Nila yang digunakan untuk penelitian ini adalah spesies ikan nila merah.
2. Ikan Nila yang digunakan tiap perlakuan adalah 15 ekor dengan ukuran
panjang total rata-rata 7,6 cm dan berat rata-rata 7,4 gram setelah proses
aklimatisasi.
3. Konsentrasi EM4 yang digunakan yaitu 15 ml/kg pakan, 20 ml/kg pakan dan
25 ml/kg pakan.
4. Akuarium yang digunakan memiliki ukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm dengan
volume air 37 liter.
5. Pertumbuhan ikan nila dengan 2 parameter yaitu berat dan panjang total.
D. Alat dan Bahan
a. Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: pH meter,
termometer, gelas ukur, timbangan digital “Cook Master”, mesin pencetak
pelet, oven, pengukus, akuarium, aerator, penyaring air, blender, baskom,
tampah, ember, jaring ikan, pengaduk, kain, kantong plastik, kamera, kertas
label, penggaris, dan alat tulis.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : bibit ikan nila
(60 ekor), tepung ikan, ampas tahu, bekatul, EM4 (PT. Songolangit Persada),
tepung kanji, daun ketela, dan minyak jelantah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Prosedur Kerja
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Pendidikan Biologi,
Universitas Sanata Dharma. Penelitian dilaksanakan pada bulan 11 April 2016
sampai 19 Juli 2016.
1. Tahap Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan persiapan
materi yang akan dipakai dalam penelitian, meliputi persiapan alat dan bahan,
persiapan pembuatan pakan dan persiapan hewan uji.
a.
Persiapan alat dilakukan dengan cara: akuarium dibersihkan, sirkulasi dan
aerator akuarium diatur kemudian akuarium diisi air dengan volume air
37 liter. Akuarium diletakkan dan ditata.
b.
Persiapan bahan dilakukan dengan cara: bahan pembuatan pakan yakni
tepung ikan, ampas tahu, tepung kanji, bekatul dan EM4 dibeli di pasar.
Ampas tahu diperas, dikeringkan di bawah sinar matahari dan dioven
sampai kering kemudian diblender agar lebih halus. Daun ketela dipotong
kecil-kecil.
c.
Pembuatan pakan
1) Bahan-bahan pakan seperti tepung ikan, ampas tahu, bekatul, daun
ketela dan tepung kanji yang sudah ditambah dengan sedikit air
kemudian dicampur hingga homogen (komposisi bahan pembuatan
pakan dapat dilihat pada Tabel 3.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3.1 Komposisi bahan pembuatan pakan
Bahan
Kontrol
P1
P2
P3
Tepung ikan (%)
25
25
25
25
Ampas tahu (%)
50
50
50
50
Bekatul (%)
17
17
17
17
Tepung kanji (%)
6
6
6
6
Daun ketela (%)
2
2
2
2
EM4 (ml)
0
15
20
25
(Sumber: Rachmawati, 2006).
2) Campuran bahan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang diberi
sedikit lubang, dikukus selama 20 menit kemudian dikeluarkan dari
kantong plastik dan didinginkan.
3) EM4 ditambahkan dengan volume masing-masing 0 ml/kg pakan, 15
ml/kg pakan, 20 ml/kg pakan, dan 25 ml/kg pakan.
4) Campuran bahan yang telah diberi perlakuan dimasukkan kembali ke
dalam kantong plastik yang telah diberi lubang, ditutup dan
difermentasi selama 4 hari.
5) Campuran bahan ditambah minyak jelantah 1 tutup botol dan dicetak
dengan menggunakan mesin cetak pelet kemudian dikeringkan.
d.
Persiapan ikan uji dilakukan dengan cara: bibit ikan nila dipilih dengan
ukuran panjang total rata-rata 7,6 cm, ukuran panjang standar rata-rata 5,3
cm dengan berat rata-rata 7,4 gram. Ikan nila ditempatkan dalam akurium
berukuran 50x30x30 cm sebanyak 15 ekor ikan nila per akuarium. Ikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
nila diaklimatisasi selama 10 hari. Hal ini dilakukan agar ikan nila dapat
beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Adapun proses aklimatisasi
yang dilakukan antara lain:
1.) Plastik yang berisi benih ikan nila diapungkan ke dalam akuarium
yang telah berisi air selama 10-15 menit.
2.) Plastik dimiringkan ke dalam air dan benih ikan dibiarkan keluar
dengan sendirinya kemudian dipuasakan 24 jam.
3.) Pakan kontrol (tanpa penambahan EM4) diberikan pada setiap
akuarium selama 10 hari.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan :
a.
Pemberian pakan ikan nila dilakukan 2 kali sehari yakni pagi pukul
09.00 dan sore pukul 16.00 pada masing-masing perlakuan. Pemberian
pakan per hari sebanyak 5 % dari total berat ikan (Handajani, 2006).
b.
Air akuarium diganti dengan cara mengambil air dari akuarium dengan
volume air 27 liter kemudian ditambahkan dengan air untuk
menghindari stress pada ikan. Pergantian air akuarium dilakukan setiap
seminggu sekali.
c.
Parameter kualitas air diukur tiga kali sehari pada pukul 09.00, 12.00
dan 17.00. Parameter kualitas air diukur setiap hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Tahap Pengambilan Data
Pengambilan data berat dan panjang total dilakukan setiap tujuh hari.
Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah berat dan
panjang total ikan nila. Pengambilan data berat ikan dilakukan dengan
cara ember kecil yang digunakan untuk menimbang diisi air, kemudian
diletakkan pada timbangan digital. Timbangan digital dinetralkan
kemudian diambil satu ikan dan dimasukkan ke dalam ember yang berisi
air. Nilai berat ikan pada timbangan ditunggu hingga tidak berubah lagi
kemudian dicatat ke dalam tabel. Panjang total ikan nila diukur dengan
cara ikan diambil dari akuarium diletakkan ke tangan, kemudian
diletakkan penggaris dari ujung terdepan bagian kepala ikan hingga ujung
ekor ikan yang paling panjang (Gambar 3.1), kemudian dicatat panjang
totalnya.
TL
Gambar 3.1 Pengukuran Panjang Total Ikan Nila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Parameter kualitas air diukur dengan cara:
a) Suhu
Pengukuran suhu dilakukan menggunakan termometer dengan cara:
- Termometer dicelupkan ke dalam akuarium pada masing-masing
perlakuan kemudian ditunggu 5 menit dan dicatat suhu airnya.
b) Derajat keasaman (pH)
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter dengan
cara:
- Batang sensor pH dicelupkan ke dalam akuarium, ditunggu 5 menit
dan dicatat pH airnya.
F. Metode Analisis dan Data
1) Pertumbuhan berat ikan mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir
pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dapat
dihitung dengan menggunakan rumus dalam Supriyanto (2010), yaitu:
Wm = Wt-Wo
Keterangan :
Wm = pertumbuhan berat mutlak (gr)
Wt = berat rata-rata akhir (gr)
Wo = berat rata-rata awal (gr)
2) Pertumbuhan harian spesifik dihitung berdasarkan formula De Silva dan
Anderson dalam Muchlisin (2003), yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Keterangan :
SGR = laju pertumbuhan harian spesifik
W2
= bobot rata-rata ikan pada akhir percobaan
W1
= bobot rata-rata ikan pada awal percobaan
t2
= waktu akhir percobaan
t1
= waktu awal percobaaan
Pengukuran pertumbuhan ikan nila dilakukan dengan mengambil 15 ekor tiap
perlakuan.
3) Rumus yang digunakan untuk menentukan laju pertumbuhan panjang badan
harian ikan nila dihitung berdasarkan rumus dalam Suryani (2010), adalah :
Keterangan :
Lt = Panjang badan rata-rata ikan nila pada akhir penelitian
Lo = Panjang badan rata-rata ikan nila pada awal penelitian
T = Lama pemeliharaan
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan Microsoft
Excel 2010. Data yang telah diperoleh berdasarkan pengamatan merupakan data
mentah yang meliputi berat dan panjang total ikan nila. Pengaruh perlakuan terhadap
parameter pengamatan dianalisis dengan mengunakan Uji Anova. Uji Anova
merupakan uji komparatif atau perbandingan yang digunakan untuk menguji
perbedaan mean (rata-rata) pada data yang lebih dari 2 kelompok. Pengambilan
keputusan dalam uji Anova dimana Fhitung > Fcritical maka hasil uji statistik signifikan,
artinya Ho ditolak dan Hi diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Hipotesis untuk uji Anova dalam penelitian ini yaitu:
Ho : Tidak ada pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan terhadap berat
dan panjang total ikan nila
Hi : Terdapat pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan tehadap berat
dan panjang total ikan nila.
Dalam menganalisis data dengan menggunakan uji Anova harus didukung
dengan pengujian normalitas dan homogenitas dimana kedua pengujian tersebut
adalah syarat analisis data sebelum menganalisis dengan menggunakan Uji Anova
pada Microsoft Excel 2010. Uji normalitas merupakan pengujian yang tujuannya
untuk mengetahui data penelitian yang didapatkan memiliki distribusi normal atau
tidak. Normalitas dipenuhi apabila hasil uji signifikan dengan taraf signifikan α=0,05.
Pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah apabila nilai signifikansi lebih
besar dari α, maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai
signifikan lebih kecil dari α, maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Setelah dilakukan uji normalitas, dilanjutkan dengan uji homogenitas. Tujuan
uji homogenitas ini adalah mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah apabila nilai signifikan
lebih dari α (0,05), maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok
populasi data adalah tidak homogen sedangkan apabila nilai signifikansi lebih besar
dari α, maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi
data adalah homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Uji normalitas maupun uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan
program SPSS. Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan
uji lanjut yaitu uji Duncan. Setelah diuji dengan menggunakan uji Duncan dapat
diketahui mana perlakuan yang berbeda secara nyata dan mana perlakuan yang paling
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengukuran berat dan panjang total ikan dilakukan setiap seminggu sekali
sebanyak 9 kali pengukuran yaitu pada tanggal 31 Mei 2016-19 Juli 2016.
Berdasarkan hasil pengukuran dapat dibuat tabel dan grafik pertumbuhan
berat ikan nila sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rata-Rata Berat Ikan Nila Selama Penelitian
Minggu
P0
P1
P2
P3
ke(g)
(g)
(g)
(g)
8,13
7,33
6,46
7,26
0
8,67
8,46
6,53
8,33
1
8,67
8,53
6,6
9,26
2
9,93
9,26
7,53
10,2
3
10,86
10,13
8,13
11
4
11,4
10,26
8,33
11,13
5
11,73
10,67
8,73
11,73
6
12,2
10,73
9,06
11,8
7
12,73
12
10,67
13,06
8
Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg
pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25
ml/kg pakan.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 4.1 Rata-Rata Berat Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan:
P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan;
P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg
pakan.
Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ratarata pertumbuhan berat ikan nila selama tujuh hari pada setiap perlakuan
dan kontrol memiliki perbedaan setiap minggunya. Setiap akuarium diisi
15 ekor ikan nila. Pada awal pengambilan data didapatkan rata-rata berat
awal yang paling tinggi adalah P0 dengan rata-rata berat awal 8,13 g
sedangkan rata-rata berat awal yang paling rendah adalah P2 dengan ratarata berat 6,46 g. Pada pengambilan data minggu pertama rata-rata berat
ikan nila paling tinggi adalah P0 (tanpa penambahan EM4) dengan berat
8,67 g. Rata-rata berat ikan nila terendah adalah pada P2 (penambahan 20
ml/kg pakan) dengan berat 6,53 g. Pada pengambilan data kedua, rata-rata
berat ikan nila paling tinggi adalah P3 dengan berat 9,26 g sedangkan ratarata berat paling rendah masih tetap P2 dengan berat 6,6 g. Pada minggu
kedua ini P0 memiliki rata-rata berat yang sama dengan minggu pertama
yaitu 8,67 g. Selama proses pemeliharaan ikan nila di akuarium, rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pertambahan berat ikan paling tinggi adalah P3 dengan perlakuan
penambahan EM4 sebanyak 25 ml/kg pakan ikan. Akan tetapi, perbedaan
rata-rata berat ikan dari P0 sampai dengan P3 tidak jauh berbeda.
Gambar 4.2 Rata-Rata Pertambahan Berat Total Ikan Nila Selama
Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan
EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3:
penambahan EM4 25 ml/kg pakan.
Berdasarkan Gambar 4.2 peningkatan berat ikan nila dari hari pertama
sampai hari ke-56 yang paling besar adalah perlakuan P3 (penambahan
EM4 25 ml/kg pakan) sebesar 5,8 g sedangkan yang paling rendah adalah
P2 (penambahan EM4 20 ml/kg pakan) sebesar 4,21 g. Pertumbuhan berat
mutlak ini sesuai dengan pertumbuhan rata-rata berat ikan nila pada
Gambar 4.1 dimana rata-rata berat yang paling tinggi adalah P3 dan yang
paling rendah adalah P2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 4.3 Laju Pertumbuhan Khusus (SGR). Keterangan: P0: Tanpa
penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2:
penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg
pakan.
SGR (laju pertumbuhan khusus) adalah persentase dari pertambahan
berat ikan setiap harinya selama proses pemeliharaan. Pada Gambar 4.3
yang menunjukkan nilai SGR paling tinggi adalah P3 (1,04%) sedangkan
yang paling rendah adalah P0 (0,80%). Untuk mengetahui keseragaman
dan variasi data masing-masing perlakuan, dilakukan uji normalitas dan
homogenitas. Hasil dari uji normalitas berat ikan nila menggunakan uji
Kolmogrov Smirnov diperoleh nilai normalitas setiap perlakuan 0,200
yang mana lebih dari 0,05 sehingga menunjukkan data sampel
berdistribusi normal. Hasil dari uji homogenitas berat ikan nila diperoleh
nilai homogenitas 0,669 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga
menunjukkan data sampel homogen. Berdasarkan uji normalitas dan
homogenitas berat ikan nila tersebut, dapat disimpulkan bahwa data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
penelitian ini normal dan homogen. Data yang homogen berarti data
tersebut pada tiap perlakuan mempunyai keseragaman variasi data. Untuk
mengetahui terdapat perbedaan nyata antara rata-rata pertumbuhan berat
harian ikan nila dilakukan analisis variasi dengan Anova one factor
(Lampiran 4). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil Fhitung
(6,022373) >Fcritical (2,946685) sehingga disimpulkan hasil uji statistik
signifikan. Hal ini berarti terdapat pengaruh penambahan probiotik EM4
pada pakan ikan terhadap pertumbuhan berat ikan nila. Uji Anova yang
didapatkan signifikan, maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan
sehingga dapat diketahui dengan jelas perbedaannya. Uji Duncan tersebut
dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Duncan Rata-Rata Berat
Perlakuan
Hasil
P0
10,480b
P1
9,707b
P2
8,004a
P3
10,418b
Keterangan: Angka yang diikuti abjad yang sama menunjukkan tidak
ada perbedaan antara tiap konsentrasi pada α=0,05.
Berdasarkan Uji Duncan tersebut didapatkan hasil bahwa P2 berbeda
nyata dengan P0, P1 dan P3. P0, P1 dan P3 tidak saling berbeda nyata. P3
merupakan perlakuan yang paling baik di antara perlakuan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Parameter yang diukur selain berat adalah panjang total ikan nila.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.3
dan grafik pada Gambar 4.4 sbb:
Tabel 4.3 Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian
Minggu
P0
P1
P2
P3
ke(cm)
(cm)
(cm)
(cm)
0
8
7,63
7,12
7,75
1
8,03
7,9
7,3
8,06
2
8,24
7,96
7,36
8,33
3
8,56
8,26
7,70
8,52
4
8,85
8,6
7,99
8,85
5
8,92
8,64
8,20
8,96
6
9,28
8,7
8,26
9,07
7
9,29
8,92
8,40
9,14
8
9,32
9,17
8,68
9,35
Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15
ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan
EM4 25 ml.kg pakan.
Gambar 4.4 Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan:
P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan;
P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg
pakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa pada awal
penelitian rata-rata panjang total yang paling tinggi adalah P0 (8 cm)
sedangkan yang paling rendah adalah P2 (7,12 cm). Pada pengambilan
data minggu pertama rata-rata panjang total ikan pada pengambilan data
pertama yang paling tinggi adalah P3 (8,06 cm), sedangkan yang paling
rendah adalah P2 (7,3 cm). Pada pengambilan data kedua, rata-rata
panjang total paling tinggi adalah P3 (8,33 cm) sedangkan rata-rata
panjang total paling rendah adalah P2 (7,36 cm). Selama proses
pemeliharaan ikan nila di akuarium, rata-rata panjang total ikan paling
tinggi adalah P3 (9,35 cm) dengan penambahan EM4 25 ml/kg pakan
sedangkan rata-rata panjang total ikan yang paling rendah adalah P2 (8,68
cm) dengan penambahan EM4 20 ml/kg pakan. Akan tetapi, perbedaan
rata-rata berat ikan dari P0 sampai dengan P2 tidak jauh berbeda.
Gambar 4.5 Pertambahan Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian.
Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15
ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan
EM4 25 ml/kg pakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berdasarkan Gambar 4.5 peningkatan panjang total ikan nila dari hari
pertama sampai dengan hari ke-56 yang paling tinggi adalah P3 sebesar
1,6 cm sedangkan yang paling rendah adalah P0 sebesar 1,32 cm.
Gambar 4.6 Laju Pertumbuhan Panjang Badan Total Harian.
Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15
ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan
EM4 25 ml/kg pakan.
Pada Gambar 4.6 laju pertumbuhan panjang badan total harian paling
tinggi adalah P2 (0,353%) dengan perlakuan penambahan EM4 sebanyak
20 ml/kg pakan. Sementara itu, laju pertumbuhan panjang badan total
harian yang paling rendah adalah P0 (0,272%) tanpa penambahan EM4.
Untuk mengetahui keseragaman dan variasi data masing-masing
perlakuan, dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil dari uji
normalitas panjang total ikan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov
diperoleh nilai normalitas 0,200 sehingga lebih besar dari α (0,05), dengan
begitu data sampel berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
total ikan diperoleh nilai homogenitasnya 0,992 dimana nilai ini lebih
besar dari 0,05 sehingga menunjukkan data sampel homogen. Berdasarkan
hasil uji normalitas dan homogenitas panjang total ikan, dapat disimpulkan
bahwa data penelitian ini normal dan homogen. Data yang homogen
berarti data tersebut pada tiap perlakuan mempunyai keseragaman variasi
data. Untuk mengetahui terdapat perbedaan nyata antara rata-rata
pertumbuhan berat harian ikan nila dilakukan analisis variasi dengan
Anova one factor (Lampiran 4).
Berdasarkan
hasil
uji
statistik
didapatkan
hasil
Fhitung
(5,292974)>Fcritical (2,946685) sehingga disimpulkan hasil uji statistik
signifikan. Hal ini berarti rata-rata pertambahan panjang total ikan nila
setiap tujuh hari menunjukkan perbedaan yang nyata pada masing-masing
perlakuan. Dengan demikian perlakuan dengan penambahan EM4
berpengaruh pada pertumbuhan panjang total ikan nila. Uji Anova yang
didapatkan signifikan maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan sehingga
dapat diketahui dengan jelas perbedaannya. Uji Duncan rata-rata panjang
total dapat dilihat dalam Tabel 4.4. Berdasarkan Uji Duncan pada Tabel
4.4 tersebut didapatkan hasil bahwa P2 berbeda nyata daripada P0, P1 dan
P3. P0, P1 dan P3 tidak saling berbeda nyata. Perlakuan yang paling baik
jika dilihat dalam tabel tersebut adalah P3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 4.4 Hasil Uji Duncan Rata-Rata Panjang Total
Perlakuan
Hasil
P0
8,721b
P1
8,420b
P2
7,890a
P3
8,670b
Keterangan: Angka yang diikuti dengan abjad yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan antara tiap konsentrasi pada
α=0,05.
B. Pembahasan
Pertumbuhan merupakan suatu proses pertambahan panjang dan berat
suatu makhluk hidup yang sifatnya kuantitatif. Pertambahan panjang, dan
berat suatu makhluk hidup diakibatkan dari konsumsi makanan. Makanan
yang dikonsumsi akan menjadi sumber energi bagi makhluk hidup. Makanan
yang dikonsumsi oleh makhluk hidup harus bergizi dan memenuhi kebutuhan
dari makhluk hidup. Kebutuhan makanan setiap makhluk hidup berbedabeda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan EM4 pada
pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila dan untuk mengetahui
konsentrasi pemberian EM4 yang optimal pada pakan ikan untuk
pertumbuhan ikan nila.
Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 rata-rata pertumbuhan berat ikan
nila selama tujuh hari pada setiap perlakuan dan kontrol mengalami
peningkatan setiap minggunya kecuali pada minggu kedua pengambilan data.
Rata-rata berat ikan yang meningkat ini disebabkan oleh tersedianya pakan
yang mencukupi. Pakan yang diberikan memiliki kandungan nutrisi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan ikan yang diberikan adalah pakan
buatan (Tabel 3.1). Rata-rata berat ikan ada yang tetap pada minggu kedua
yaitu pada P0. Hal ini dapat dikarenakan metabolisme ikan dimana energi
yang dihasilkan dari pakan yang dimakan digunakan ikan untuk bergerak
sehingga rata-rata berat menjadi tetap.
Peningkatan berat ikan nila dari awal penelitian sampai hari akhir
penelitian yang paling besar adalah perlakuan P3 (penambahan EM4 25
ml/kg pakan) sebesar 5,8 g sedangkan yang paling rendah adalah P2
(penambahan EM4 20 ml/kg pakan) sebesar 4,21 g. P3 mengalami
peningkatan yang paling besar dari awal penelitian sampai hari akhir
penelitian. Hal ini dapat dikarenakan oleh pengaruh penambahan probiotik
EM4 dengan konsentrasi paling besar sehingga bakteri probiotik yang ada di
dalam usus ikan lebih mendominasi daripada bakteri patogen. Hal ini yang
memungkinkan P3 mampu menyerap makanan lebih optimal karena bakteri
patogen mampu diminalisir sehingga peningkatan berat dari hari pertama
sampai dengan hari akhir penelitian paling tinggi.
Bakteri probiotik EM4 yang ditambahkan pada pakan tersebut bekerja
ketika sudah masuk ke dalam saluran pencernaan. Aktivitas bakteri dalam
saluran pencernaan mampu mengubah keseimbangan bakteri dalam saluran
pencernaan. Cara kerja dari bakteri probiotik itu sendiri adalah dengan
menempel dan berkoloni pada dinding usus, bakteri probiotik akan
berkompetisi dengan bakteri patogen, bakteri probiotik akan berkembang
biak dan lebih mendominasi daripada bakteri patogen sehingga bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
patogen akan dihambat pertumbuhannya oleh bakteri probiotik. Bakteri
probiotik tersebut juga dapat menghasilkan zat antimikroba yang mampu
membunuh bakteri patogen sehingga membuat proses pencernaan dan
penyerapan sari-sari makanan akan lebih mudah.
Bakteri probiotik dalam pakan juga dapat memecah protein menjadi
polipeptida, oligopeptida dan asam amino yang bisa langsung diserap (Yusuf,
2012). Bakteri patogen yang ada di usus ikan menyebabkan penyerapan
nutrisi pakan menjadi tidak optimal. Bakteri patogen mampu mengambil alih
saluran pencernaan ikan dengan mengambil sari-sari makanan yang masuk
dalam saluran pencernaan sehingga lebih sedikit sari-sari makanan yang
diserap oleh tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi
dan menimbulkan penyakit pada ikan. Akan tetapi dengan adanya bakteri
probiotik, bakteri patogen akan terhambat pertumbuhannya sehingga
penyerapan sari makanan menjadi lebih optimal.
EM4 tidak hanya berisi bakteri saja, tetapi juga berisi jamur fermentasi.
Jamur fermentasi dalam EM4 beraktivitas ketika terjadi proses fermentasi
dalam pakan. Proses fermentasi akan memecah komponen pakan lebih
optimal sehingga nutrisi pakan akan lebih mudah diserap di usus ikan. Proses
fermentasi yang terjadi ditandai dengan adanya perubahan warna campuran
bahan pakan, adanya uap air dan rasa hangat pada campuran pakan apabila
disentuh dengan tangan. Hal ini dikarenakan proses fermentasi memang
menghasilkan kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Bakteri pada EM4 bersifat menguntungkan, sementara itu di dalam saluran
pencernaan terdapat berbagai macam bakteri baik patogen maupun non
patogen. Pakan yang telah ditambah dengan EM4 mengandung bakteri
menguntungkan yang nantinya ketika masuk dalam saluran pencernaan akan
berkompetisi dengan bakteri patogen di dalam usus ikan karena bakteri EM4
ini bersifat antagonis terhadap bakteri patogen. Bakteri probiotik ini tidak
hanya ditemukan pada pupuk probiotik, tetapi dapat ditemukan secara alami
yakni di usus ikan. Akan tetapi, kandungan bakteri probiotik pada usus ikan
bisa saja jumlahnya sedikit. Usus ikan tidak hanya mengandung bakteri
probiotik tetapi juga dapat mengandung beberapa bakteri yang sifatnya
patogen yang dapat menghambat pertumbuhan ikan.
Bakteri patogen dapat masuk di dalam usus ikan melalui air maupun
kolam tempat menebar benih. Bakteri patogen di dalam usus apabila tidak
dihambat pertumbuhannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Untuk
menghambat pertumbuhan bakteri patogen, ikan harus diberikan probiotik
dimana dalam probiotik mengandung bakteri-bakteri yang menguntungkan.
Bakteri
menguntungkan
tersebut
yang
nantinya
akan
menghambat
pertumbuhan dari bakteri patogen bahkan mematikan bakteri patogen
sehingga usus akan lebih cepat menyerap makanan karena tidak ada bakteri
yang menghambat dalam proses penyerapan akibat adanya EM4.
Jamur fermentasi dalam EM4 akan berkembang biak dan menghasilkan
enzim yang digunakan untuk pemecahan senyawa di dalam pakan. Enzimenzim tersebut diantaranya enzim amilase, lipase, pektinase dan protease.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Enzim amilase berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa dan
glukosa.
Enzim amilase
(C6H10O5)n -------------------- > C12H22O11 + C6H12O6
Enzim lipase berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
Enzim lipase
C55H98O6 -------------------- > R-COOH + C3H8O3
Enzim pektinase berfungsi sebagai biokatalis untuk merombak senyawa
pektin. Menurut Oyeleke (2012), pektinase dapat merusak pektin (substrat
polisakarida) dengan cara memecah asam poligalakturonat menjadi asam
monogalakturonat melalui pelepasan ikatan glikosidik. Enzim protease
berfungsi untuk memecah protein menjadi molekul yang lebih sederhana
seperti oligopeptida.
Melalui proses fermentasi, enzim-enzim yang dihasilkan membantu
menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana sehingga proses mencerna dan menyerap nutrisi dalam pencernaan
akan menjadi lebih mudah (Putra,2010). Senyawa kompleks dari karbohidrat
akan diubah menjadi molekul yang lebih sederhana yakni monosakarida,
polisakarida dan oligosakarida. Monosakarida terdiri dari satu molekul gula
sederhana seperti glukosa, galaktosa dan fruktosa. Polisakarida terdiri dari
molekul gula yang terangkai menjadi rantai panjang dan bercabang-cabang
misalnya glikogen, pati dan selulosa. Disakarida terdiri dari dua rangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
monosakarida (maltosa, sukrosa dan laktosa) serta oligosakarida yang
merupakan rangkaian dari beberapa monosakarida. Senyawa kompleks lemak
akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol sedangkan protein akan diubah
menjadi asam amino. Molekul-molekul yang lebih sederhana dari
karbohidrat, protein dan lemak dalam pakan tersebut akan lebih cepat dicerna
dan diserap oleh usus ikan nila.
Laju pertumbuhan harian spesifik (SGR) adalah persentase dari
pertambahan berat ikan setiap harinya selama proses pemeliharaan. Nilai
SGR ikan nila yang didapatkan tidak terlalu berbeda jauh. Nilai SGR pada
P0, P1 dan P2 tidak berbeda jauh tetapi yang paling rendah nilai SGRnya
adalah adalah P0 (0,80%) sedangkan yang paling tinggi nilai SGRnya adalah
P3 (1,04%). Nilai SGR ini berbeda dengan rata-rata berat ikan dan
pertambahan rata-rata berat ikan selama penelitian dimana yang paling tinggi
adalah P3 sedangkan yang paling rendah adalah P2.
Nilai SGR yang tinggi dapat disebabkan karena penyerapan sari-sari
makanan lebih optimal dimana P3 mengandung konsentrasi bakteri probiotik
yang paling banyak dan lebih mendominasi sehingga menghambat bakteri
patogen yang menyerap nutrisi pakan. Selain itu juga dapat dikarenakan
jamur fermentasi yang dapat meningkatkan kadar protein dalam pakan. Kadar
jamur fermentasi dalam P3 juga lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan
lainnya. Kadar protein yang lebih banyak dalam pakan membuat nutrisi
pakan meningkat. Apabila dimakan oleh ikan akan membuat laju
pertumbuhan spesifik ikan meningkat. Hal ini disebabkan protein tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
digunakan ikan untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Hal ini
sesuai dengan penelitian Rachmawati (2006) yang menyatakan penambahan
EM4 mampu meningkatkan kadar protein pakan. Dengan begitu EM4 yang
ditambahkan memiliki pengaruh pada pakan dan saluran pencernaan. Nilai
SGR pada P2 yang memiliki nilai tinggi dibandingkan P0 dan P1 yakni 0,9%.
Laju pertumbuhan spesifik berat pada P2 lebih tinggi dibandingkan P1
dikarenakan ikan P2 memiliki laju pertumbuhan harian spesifiknya teratur
tiap minggunya. P0 dan P1 laju pertumbuhan harian spesifiknya lebih rendah
daripada P2 karena ikan P0 dan P1 laju pertumbuhan spesifiknya tidak teratur
dan tidak menentu. Dengan kata lain P0 dan P1 kadang naik kadang tetap laju
pertumbuhannya dan bahkan kadang terhambat pertumbuhannya sehingga
naiknya sedikit. Jika dilihat kembali data berat P2 lebih jelas bahwa laju
pertumbuhan spesifiknya naik secara teratur (Tabel 4.1).
Apabila dilihat baik pada Tabel 4.1 rata-rata berat dan Tabel 4.3 rata-rata
panjang total pertumbuhan ikan pada P0 lebih baik daripada P1 dan P2. Hal
ini dapat disebabkan karena memang pada awal penelitian ukuran ikan P0
lebih besar dibandingkan P1 dan P2 serta P3 sehingga semakin besar nilai
berat maupun panjang total diawal penelitian akan semakin besar pula nilai
berat dan panjang total ikan diakhir penelitian. Sementara itu, selama
pemeliharaan P3 yang memiliki rata-rata berat dan panjang tertinggi. P0
tertinggi yang kedua sedangkan P1 tertinggi yang ketiga serta terendah
adalah P2. Ini berarti pertumbuhan ikan dengan penambahan probiotik EM4
pada pakan lebih optimal dengan penambahan 25 ml/kg pakan ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan hasil uji Anova One Factor diperoleh hasil Fhitung (6,022373)>
Fcritical (2,946685) yang berarti data signifikan atau terdapat beda nyata pada
perlakuan dan kontrol. Dengan demikian penambahan EM4 pada pakan
berpengaruh pada pertumbuhan berat ikan nila. Akan tetapi apabila diuji
lanjut dengan uji Duncan (Tabel 4.2) didapatkan hasil bahwa P2 yang
berbeda nyata dengan P0, P1 dan P3. P0, P1 dan P3 tidak berbeda nyata yang
artinya tidak terlalu berbeda secara nyata (hampir sama). Perlakuan yang
paling baik dibandingkan perlakuan yang lain adalah P3. Hal ini dikarenakan
kandungan bakteri menguntungkan paling banyak dibandingkan perlakuan
lain sehingga beraktivitas dengan optimal. Dengan kata lain penyerapan sarisari makanan di dalam usus lebih cepat karena terhambatnya pertumbuhan
bakteri patogen usus sehingga berpengaruh pada berat ikan nila.
Selain berat ikan, parameter pertumbuhan yang diukur lainnya adalah
panjang ikan. Parameter panjang ikan yang diamati adalah panjang total ikan.
Panjang total ikan diukur dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung
terakhir bagian ekornya. Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.4 panjang total
yang paling tinggi selama 56 hari adalah P3 sebesar 9,35 cm sedangkan
panjang total yang paling rendah adalah P2 sebesar 8,68 cm. Hal ini sesuai
dengan hasil data pada berat ikan dimana berat yang paling tinggi dengan
panjang yang paling tinggi pula adalah P3 sedangkan yang paling rendah
panjang totalnya adalah P2. Hal ini membuktikan bahwa dengan penambahan
EM4 25 ml/kg pakan berpengaruh terhadap dua parameter yang diukur yaitu
berat dan panjang total ikan nila dimana rata-rata berat dan panjang total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
semakin tinggi apabila konsentrasi penambahan probiotik EM4 juga semakin
tinggi.
Sementara itu peningkatan pertambahan panjang total ikan nila dari awal
penelitian sampai dengan akhir penelitian yang paling besar adalah P3
sebesar 1,6 cm sedangkan yang paling rendah adalah P0 sebesar 1,32 cm. Hal
ini tidak sesuai dengan pertambahan berat ikan nila dari awal penelitian
sampai akhir penelitian sehingga hal ini memungkinkan laju pertambahan
berat ikan tidak selalu sama. Dengan demikian penambahan probiotik EM4
dengan konsentrasi 25 ml/kg pakan mengakibatkan ikan mampu bertambah
berat dan panjang. Apabila dilihat P1 dan P2 pertambahan panjang total
selama penelitian lebih besar daripada P0. Akan tetapi dari kedua perlakuan
tersebut perbedaan nilai pertambahan panjangnya hanya berbeda sedikit.
Pertambahan panjang total selama penelitian P2 lebih besar daripada P1. Hal
ini tidak sesuai dengan pertambahan berat ikan selama penelitian. Dengan
demikian, penambahan
EM4
dengan konsentrasi
20 ml/kg pakan
mengakibatkan ikan memanjang tetapi tidak bertambah atau berkurang
bahkan tetap beratnya. Sementara itu dengan penambahan EM4 15 ml/kg
pakan mengakibatkan ikan bertambah berat tetapi panjang tidak terlalu
bertambah. Dengan begitu penambahan dengan konsentrasi P1 lebih memicu
pada bertambahnya berat, P2 lebih memicu bertambahnya panjang dan P3
memicu bertambahnya berat dan panjang ikan.
Laju pertumbuhan panjang harian merupakan ln rata-rata panjang akhir
dikurangi ln rata-rata panjang ikan awal penelitian per lamanya pemeliharaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dikali seratus persen. Berdasarkan Gambar 4.6 laju pertumbuhan panjang
total harian didapatkan hasil yang paling tinggi adalah pada P2 (0,353%)
sedangkan yang paling rendah adalah P0 (0,272%). Hal ini sangat berbeda
dengan rata-rata panjang total dimana rata-rata panjang total paling tinggi
adalah P3 dan yang rendah adalah P2. P2 dengan perlakuan penambahan
EM4 20 ml/kg pakan memiliki laju pertumbuhan panjang total harian yang
lebih cepat dibandingkan dengan yang lain.
Pada awal penelitian, ikan pada P2 memiliki rata-rata panjang total yang
paling rendah dibandingkan P0,P1 atau P3. Akan tetapi panjang total ikan
yang paling tinggi adalah P0. Hal ini memungkinkan P2 memiliki laju
pertumbuhan harian yang paling cepat karena di awal ukurannya paling
rendah dan sedang dalam fase pertumbuhan sehingga pertumbuhannya lebih
kelihatan. Ikan yang paling rendah panjangnya, laju pertumbuhan panjang
hariannya lebih cepat dan lebih terlihat.
Sementara itu P0, P1 dan P3 yang pada awal penelitian ukuran panjang
totalnya tinggi tidak terlihat laju pertumbuhan panjang hariannya bahkan laju
pertumbuhan panjang total hariannya lebih rendah. Hal ini dapat dikarenakan
ikan pada P0 sudah memasuki masa pertumbuhan sehingga laju pertumbuhan
panjang total harian bertambah meskipun pertambahannya sedikit bahkan
kurang terlihat. Masa pertumbuhan ikan maksudnya adalah masa dimana ikan
mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga laju pertumbuhan panjang
totalnya tinggi. Gen ikan yang berbeda juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan ikan nila. Jika dillihat pada P0 yang sudah memasuki masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pertumbuhan, maksudnya P0 sudah mengalami masa-masa pertumbuhan
yang cepat sehingga ketika diberi perlakuan, P0 memiliki laju pertumbuhan
panjang total yang rendah. Meskipun laju pertumbuhan panjang totalnya
rendah, panjang total ikan akan tetap bertambah walau hanya sedikit
pertambahannya. Selain itu, P0 lebih rendah laju pertumbuhan panjang total
hariannya dapat disebabkan karena di dalam pakan P0 tidak ada kandungan
bakteri probiotik dimana bakteri probiotik dapat membantu proses
penyerapan sari-sari makanan di dalam saluran pencernaan ikan. Selain itu
tidak adanya jamur fermentasi pada pakan ikan menyebabkan proses
penguraian senyawa kompleks pakan menjadi senyawa yang lebih sederhana
berlangsung lebih lama.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil signifikan yang mana
terdapat perbedaan panjang total pada masing-masing perlakuan. Pada uji
lanjut dengan menggunakan uji Duncan (Tabel 4.4) didapatkan hasil bahwa
yang paling jelas berbeda secara nyata pada ketiga parameter adalah P2
sedangkan untuk P0, P1 dan P3 tidak terlalu terlihat perbedaan dengan kata
lain hampir sama. Perlakuan yang paling baik adalah P3. Hal ini sesuai
dengan hasil Uji Duncan rata-rata berat ikan nila (Tabel 4.2). Hal ini dapat
disebabkan karena aktivitas bakteri menguntungkan di dalam pakan yang
membantu proses penyerapan sari-sari makanan lebih cepat sehingga
mempengaruhi panjang total ikan nila.
Komposisi pakan juga mempengaruhi berat dan panjang ikan nila.
Komposisi pakan ikan tersebut antara lain tepung ikan, ampas tahu, bekatul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dan daun ketela. Pakan yang baik untuk ikan nila adalah pakan yang memiliki
kandungan nutrisi yang paling penting yaitu protein dengan kadar sekitar 2528%. Selain itu juga mengandung karbohidrat berkadar 20-40% dan lemak
berkadar 4-18% dengan ukuran pakan yang disesuaikan dengan ukuran mulut
ikan (Carman dan Sucipto, 2013).
Ampas tahu mengandung karbohidrat dan protein nabati. Karbohidrat
yang terkandung dalam ampas tahu mampu meningkatkan pertumbuhan berat
dan panjang ikan nila. Hal ini karena kandungan karbohidrat pada ampas tahu
dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhannya. Protein dalam ampas tahu
dapat digunakan untuk pergerakan ikan, mengganti sel-sel yang rusak, dan
untuk pertumbuhan ikan. Kebutuhan protein harus cukup dan sesuai dengan
kebutuhan ikan untuk melakukan proses pertumbuhan.
Protein yang terkandung dalam ampas tahu sebesar 17,5 %. Menurut
Subagiyo dan Djunaedi (2011) protein dalam pakan ikan berhubungan
langsung dalam mendukung sintesa protein dalam tubuh. Ikan mampu
memanfaatkan protein yang telah diberikan secara optimal untuk kebutuhan
tubuh seperti metabolisme, mengganti sel-sel yang rusak dan untuk
pertumbuhan. Menurut Noegroho (2000) protein dalam pakan berperan
penting dalam menyusun jaringan dan organ tubuh pada ikan. Protein di
dalam pakan harus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk kelangsungan
hidup dan pertumbuhan ikan. Kandungan protein yang sedikit dapat
menyebabkan
lambatnya
pertumbuhan
ikan.
Subandiyono
(2009)
menyatakan karbohidrat memiliki peran penting dalam pertumbuhan ikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
nila. Karbohidrat merupakan salah satu kelompok nutrien yang penting.
Karbohidrat dalam pakan dicerna di dalam saluran pencernaan dan diserap
oleh usus, dan masuk dalam aliran darah berbentuk molekul-molekul
glukosa. Molekul-molekul glukosa kemudian mengalami rekasi kimia. Hasil
akhir dari reaksi tersebut adalah melepaskan energi yang terkandung di dalam
molekul atau sel ikan. Selain ampas tahu, tepung ikan merupakan sumber
karbohidrat dan protein hewani untuk ikan. Bau khas dari tepung ikan
mampu merangsang ikan untuk memakannya. Bekatul dalam pakan ikan
mengandung karbohidrat bagi ikan.
Ragi dalam pakan juga mempengaruhi nutrisi pakan. Menurut Manurung
(2013) ragi dalam pakan dapat meningkatkan pencernaan pakan dan protein
sehingga menghasilkan pertumbuhan dan efisiensi pakan yang lebih baik.
Ikan nila juga memerlukan vitamin E dan C yang diperoleh dari daun ketela.
Daun ketela selain menjadi sumber vitamin juga dapat menjadi sumber
mineral bagi pertumbuhan ikan. Pakan ikan yang baik juga harus dapat
dimakan makan, maksudnya kondisi pakan ikan harus baik dan ukuran pakan
sesuai dengan mulut ikan.
Tidak hanya bahan pembuatan pakan yang mempengaruhi pertumbuhan
ikan nila. Menurut Sudarman (1988) faktor yang mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan antara lain jumlah pakan yang dibutuhkan, jumlah kandungan
protein pada pakan, ketahanan, umur serta kemampuan ikan dalam
memanfaatkan pakan. P3 memiliki kandungan protein pakan yang paling
tinggi. Ketika pakan diberikan pada ikan P3, ikan tersebut akan menyerap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
protein yang tinggi pula. Umur ikan yang masih memasuki pertumbuhan
yang cepat juga mempengaruhi laju pertumbuhan ikan.
Kandungan nutrisi dalam pakan meningkat dengan menambahkan suatu
bakteri probiotik ke dalam pakan. Bakteri probiotik selalu berisi bakteri yang
menguntungkan dan berlawanan dengan bakteri patogen. Kelompok bakteri
yang tergolong bakteri probiotik adalah Lactobacillus sp., Leuconoctoc sp.,
Pedioccus sp., dan Bacillus sp. Bakteri probiotik ini dapat menghambat
pertumbuhan bakteri patogen, mempertahankan keseimbangan mikroflora
dalam saluran pencernaan ikan dengan menghasilkan peptida yang
merupakan senyawa antimikroba. Bakteri
probiotik apabila ditambahkan
dalam pakan dan kemudian difermentasi dapat menghasilkan enzim-enzim
pencernaan.
Pada hasil pengamatan berat dan panjang total ikan nila didapatkan ratarata berat yang paling tinggi adalah P3 dengan perlakuan penambahan EM4
25 ml/kg pakan. Hal ini dapat dikarenakan mikroba pada P3 lebih banyak
daripada yang lain. Komposisi bakteri probiotik EM4 yang digunakan apabila
banyak jumlahnya dapat membantu fungsi dan aktivitas mikroba menjadi
semakin optimal. Komposisi mikroba pada P3 lebih banyak memungkinkan
mikroba patogen terhambat pertumbuhannya sehingga proses mencerna
pakan menjadi lebih optimal sehingga ikan dapat bertambah berat dan
panjang.
Bakteri Lactobacillus merupakan bakteri proteolitik yang mampu
menghasilkan enzim protease yang menguraikan protein menjadi asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
amino. Asam amino ini yang akan digunakan oleh bakteri untuk berkembang
biak. Bakteri ini memiliki suhu optimum ±40˚C. Bakteri Lactobacillus
mampu menciptakan suasana asam dalam saluran pencernaan makanan.
Dalam
suasana
asam,
bakteri
Lactobacillus
mampu
menghambat
pertumbuhan bakteri patogen dalam usus ikan.
Selain bakteri asam laktat, terdapat juga Actinomycetes yang merupakan
organisme berbentuk miselium (filamen berbentuk jalinan benang).
Actinomycetes dapat mengambil asam amino dan zat yang dihasilkan jamur
fermentatif yang akan menjadi antibiotik yang memiliki sifat toksik pada
patogen. Actinomycetes juga dapat melarutkan ion-ion fosfat dan ion-ion
mikro lainnya. Actinomycetes pada suhu 55-65˚C masih dapat hidup dalam
jumlah yang besar (Adams and Maurice, 2008). Bakteri fotosintetik dalam
EM4 dapat menghasilkan glukosa sehingga membuat kandungan glukosa
pada pakan pun bertambah. Hal ini terjadi karena adanya energi cahaya
matahari membuat bakteri fotosintetik bekerja dengan melakukan fotosintesis
sehingga menghasilkan glukosa. Glukosa tersebut yang juga mudah diserap
oleh usus ikan karena glukosa termasuk dalam senyawa yang sederhana.
Pada dasarnya setiap bakteri dan fungi memiliki kadar toleransi yang
berbeda-beda terhadap lingkungannya. Pakan yang dikeringkan di bawah
sinar matahari dengan suhu yang tidak sampai 100˚C membuat bakteri yang
toleran terhadap panas seperti bakteri-bakteri di atas hanya terhambat
pertumbuhannya. Hal ini yang membuat pakan yang dikeringkan tetap
mengandung bakteri probiotik. Pada P3 didapatkan rata-rata berat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
panjang total ikan nila tertinggi karena kualitas pakan yang baik dimana
terdapat jumlah bakteri probiotik yang banyak dan juga dapat dikarenakan
ikan mampu menyerap nutrisi pakan dalam jumlah yang banyak. Sementara
itu pada P2 didapatkan yang paling rendah rata-rata berat dan panjangnya
karena dilihat di awal pengambilan data pun memang yang paling rendah
rata-rata berat dan panjangnya.
Berdasarkan data diatas, penambahan EM4 dengan konsentrasi 25 ml/kg
pakan pada pakan ikan sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan nila baik
berat maupun panjangnya dimana pada konsentrasi tersebut ikan dapat
bertambah berat dan bertambah panjang. Selain adanya pakan buatan yang
berkualitas, ada faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila
seperti kualitas air. Faktor kualitas air tersebut diantaranya adalah suhu dan
pH. Suhu dan pH dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan nila. Suhu pada
akuarium selama proses pemeliharaan berada dalam kisaran normal antara
28˚C sampai 31˚C. Hal ini sesuai dengan pendapat Rukmana (2015), suhu air
optimal untuk pertumbuhan ikan nila adalah 25-32˚C. Sementara pH (derajat
keasaman) air akuarium juga masih dalam kisaran netral (normal) yakni
antara 7,2-7,8. Hal ini sesuai dengan pendapat Carman dan Sucipto (2013),
nila masih dapat tumbuh dengan baik pada kisaran pH 5-10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini antara lain:
1. Pada penelitian ini ukuran ikan baik berat maupun panjang tidak sama. Hal
ini dikarenakan sulit untuk mendapatkan ikan dengan ukuran yang sama
persis dari pasar ikan. Petani ikan pun juga tidak dapat memilih ikan satu
per satu untuk mendapatkan ukuran berat dan panjang yang sama.
2. Pada penelitian ini hanya meneliti pengaruh penambahan probiotik
terhadap pertumbuhan ikan baik berat maupun panjangnya sehingga
kurang menjurus pada jenis bakteri patogen yang ada di usus ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan datan di atas, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Penambahan EM4 berpengaruh pada pertumbuhan ikan nila yaitu
menambah berat dan panjang total ikan nila.
2. Penambahan probiotik EM4 dengan konsentrasi 25 ml/kg pakan
menghasilkan berat dan panjang total paling tinggi.
B. Saran
1. Ukuran ikan baik berat maupun panjang akan lebih baik apabila
seragam.
2. Selain penambahan probiotik perlu dilakukan penelitian lanjutan
tentang bakteri patogen dalam usus ikan.
C. IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
Hasil penelitian mengenai “Pengaruh Penambahan Probiotik EM4 pada
Pakan Ikan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dapat
menjadi pengetahuan baru di dunia pendidikan. Berbagai aspek dalam
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar di Sekolah Menengah Atas
(SMA) kelas X pada Bab I mengenai Hakikat Biologi. Sub bab dari hakikat
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
biologi antara lain sejarah perkembangan biologi, ruang lingkup biologi dan
pendekatan untuk mempelajari biologi.
Aplikasi dalam
materi hakikat biologi
adalah dengan mempelajari
tentang metode ilmiah. Permasalahan-permasalahan biologi dapat digali
menggunakan pendekatan metode ilmiah berkaitan dengan penelitian yang
telah dilakukan mengenai permasalahan biologi di bidang perikanan.
Tugas kelompok berupa presentasi. Dalam presentasi jurnal ini diharapkan
siswa mendapat gambaran atau pengetahuan terkait dengan pengaruh
penambahan probiotik pada pakan ikan dengan proses fermentasi terhadap
pertumbuhan ikan nila. Hasil yang diharapkan dapat berupa presentasi yang
bermanfaat sebagai referensi untuk siswa maupun masyarakat terkait
pengaruh penambahan probiotik pada pakan ikan dengan fermentasi terhadap
pertumbuhan ikan.
Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait
penelitian yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi Inti
yang dalam kurikulum 2013 adalah:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humanioradengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptadalam ranah konkretdan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi dasar (KD) yang digunakan adalah :
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani
dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada
berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode
ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada
berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah
dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya
dalam bentuk laporan tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adams and Maurice, 2008, Food Microbiology, 3rd Edition, The Royal Society of
Chemistry, UK.
Adijaya D., Prasetya W., 2015, Panduan Praktis Pakan Ikan Lele, Penebar
Swadaya, Jakarta.
Anggriani R., Iskandar, dan Ankiq T., 2012, Efektivitas Penambahan Bacillus sp.
Hasil Isolasi dari Saluran Pencernaan Ikan Patin pada Pakan Komersial
terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah
(Oreochromis niloticus), Jurnal perikanan dan Kelautan, Vol. 3, No.3.
Anonim,
2013,
Benih
Hibrida
Ikan
Nila
Merah
Larasati,
http://satkerpbiatjantiklaten.wordpress.com/tag/benih-hibrida-nila-merahlarasati, diakses pada 2 November 2016.
Arief dkk, 2008, Pengaruh Penambahan Probiotik Pada Pakan Buatan Terhadap
Pertumbuhan dan Rasio Konversi Pakan Ikan Nila Gift (Oreochromis
niloticus), Berkala Ilmiah Perikanan, Vol.3 No.2.
Carman dan Sucipto, 2013, Pembesaran Nila 2,5 Bulan, Penebar Swadaya,
Jakarta Timur.
Effendi, 2002, Biologi Perikanan., Yayasan Pustaka Nusatama, Jakarta.
Effendi,
2005,
Fungsi
Probiotik
dalam
Budidaya
http://www.unila.ac.id, diakses pada 24 Juli 2016.
Perikanan,
Farray C., 2014, Cara Termudah Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal,
http://farrayroom.blogspot.co.id/2014/03/budidaya-ikan-nila-merah-dikolam-terpal.html, diakses pada 24 Juni 2014.
Fuller, 1992, History and Develompment of Probiotics, Probiotics: the Sdientific
basis, Chapman and Hall, London.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gandara, 2003, Pengaruh Penambahan Bakteri Bacillus sp pada Pakan Komersil
terhadap Konversi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Patin Pangasius
hypopthalmus, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor.
Ghufran, 2010, Budi Daya Ikan Nila di Kolam Terpal, Lily Publisher,
Yogyakarta.
Ghufran, 2010, Panduan Lengkap Ikan Air Tawar di Kolam Terpal, Lily
Publisher, Yogyakarta.
Handajani, 2006, Pemanfaatan Tepung Azolla Sebagai Penyusun Pakan Ikan
Terhadap Pertumbuhan dan Daya Cerna Ikan Nila Gift (Oreochromis sp),
Gamma, Universitas Muhamadiyah Malang, Vol 1, No.2.
Hartadi, 2005, Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Irianto, 2003, Probiotik Aquaculture, Gadjah Mada Universitas Press,
Yogyakarta.
Kamil Nurhidayatina, Indra Suharman dan Adelina, 2015, Effect of Probiotic
Supplementation In Artificial Diets on Feed Digestibility And Growth of
Tilapia (Oreochromiis niloticus), Fisheries and Marine Science Faculty,
Riau University.
Khairuman dan Amri, 2008, Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi, PT
Agromedia Pustaka, Depok.
Khairuman dan Amri, 2013, Budidaya Ikan Nila, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Lesmana D.S., 2015, Ensiklopedia Ikan Hias Air Tawar, Penebar Swadaya,
Jakarta
Lovell, Tom, 1989, Nutrition and Feeding of Fish, Chapman and Hall, London.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Manurung, 2013, Evaluation of baker’s yeast (Saccharomyces cereviceae) in
Enchancing Non Spesific Immune Response and Growth of Nile Tilapia
(Oreochromis niloticus), Budidaya Perairan, 1(1): 8-14.
Mitra,
2013,
Peran
Probiotik
Dalam
Budidaya
http://www.agrotekno,net/2013/09/peran-probiotik-dalam-budidayaikan.html, diakses pada 27 April 2016.
Ikan,
Muchlisin, 2003, Pengaruh Beberapa Jenis Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus),
Biologi, 3(2), 105-113.
Mudjiman, 2000, Budidaya Ikan Nila, CV. Yasaguna, Jakarta.
Mulyadi, 2011, Pengaruh Pemberian Probiotik pada Pakan Komersil Terhadap
Laju Pertumbuhan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hipophthalmus),
Skripsi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unpad, Jatinangor.
Nainggolan
S.
S.,
2013,
Effective
Microorganisms
4
(EM4),
http://sutrisarisabrinanainggolan.blospot.com/2013/06/effectivemicroorganism-4-em-4-normal-0.html, diakses pada tanggal 19 Oktober
2016.
Natalist, 2003, Pengaruh Pemberian Tepung Wortel (Daucus carota L.) Dalam
Pakan Buatan Terhadap Warna Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio L.), Skripsi,
Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
Noegroho, 2000, Keperawatan Genetik, EGC, Jakarta.
Nugroho B., Djoko S., Eko M. N., 2015, Budidaya Nila Organik dengan Biaya
Pakan Rp0, PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Nugroho E., 2013, Nila Unggul #1, Penebar Swadaya, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Oyeleke, 2012, Cellulase and pectinase production potentials of Aspergillus niger
isolated from corn cob, J Bayero journal of pure and appscie, 5(1): 078083.
Palinggi dan Usman, 2002, Pengaruh Pemberian Sumber Lemak Berbeda Dalam
Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Kuwe (Caranx sexfasciatus),
J.Penelitian Perikanan Indonesia, 8(3): 25-29.
Pranyoto V.S., 2016, Kenaikan harga daging dorong peningkatan permintaan
ikan,
http://www.antaryogya.com/berita/337284/kenaikan-harga-dagingdorong-peningkatan-permintaan-ikan, diakses tanggal 12 Maret 2016.
Putra, 2010, Kajian Probiotik, Prebiotik dan Sanbiotik Untuk Meningkatkan
Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Tesis, IPB, Bogor.
Putri F. S., Zahidah H., dan Kiki H., 2012, Pengaruh Pemberian Bakteri Probiotik
Pada Pelet Yang Mengandung Kaliandra (Calliandracalothyrsus) Terhadap
Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Jurnal Perikanan
dan Kelautan, Vol.3, No.4.
Rachmawati, 2006, Penggunaan EM4 dalam Pakan Buatan untuk Meningkatkan
Keefisienan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Nila Gift (Oreochromis sp.), J.
Agroland, 13(3): 270-274.
Rukmana, 2015, Sukses Budi Daya Ikan Nila Secara Intensif, Lily Publisher,
Yogyakarta.
Setyono, 2012, Konversi dan Konsumsi Pakan dari Formulasi Pakan dengan
Kandungan Protein Berbeda, Veterinaria medika, Fakultas Kedokteran
Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya, 5(1): 14.
Subagiyo dan Djunaedi, 2011, Skrining Kandidat Bakteri Probiotik dari Saluran
Pencernaan Ikan Kerapu Berdasarkan Aktivitas Antibakteri dan Produksi
Enzim Proteolitik Ekstraseluler, Jurnal Ilmu Kelautan, 16(1): 41-48.
Subandiyono, 2009, Bahan Ajar Nutrisi Ikan, Jurusan Perikanan FPIK UNDIP,
Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sudarman, 1988, Budidaya Udang Windu Pembesaran Di Tambak, Agricultural
Technical Boston WDC, Surabaya.
Supriyanto, 2010, Pengaruh Pemberian Probiotik dalam Pelet terhadap
Pertumbuhan Lele Sangkuriang. Jurnal FMIPA Universitas Negeri
Semarang 8(1): 17-25.
Suryani, 2010, Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap
Pertumbuhan dan Kelulusahidupan Benih Ikan Silabis (Ompok
hypophthalmus), Berkala Perikanan Terubuk, Vol.38, No. 2.
Suyanto R., 2010, Pembenihan dan Pembesaran Nila, Penebar Swadaya, Jakarta.
Verschuere et al., 2000, Probiotics bacteria as biological control agents in
aquaculture, Journal Microbiology and Molecular Biology Reviews, Vol
64(4):665-666.
Wiadnya dkk, 2000, Periode Pemberian Pakan yang Mengandung Kitin untuk
Memacu Pertumbuhan dan Produksi Ikan Gurame (Osphronemus goramy
Lac.), Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 6(2): 62-67.
Winnedar, 2006, Daya Cerna Protein Pakan, Daging, dan Pertambahan Berat
Badan Ayam Broiler Setelah Pemberian Pakan yang Difermentasi dengan
Effective Microorganisms-4 (EM4), Bioteknologi, 3(1):14-19.
Yani, 2006, Penggunaan EM4 (Effective Microorganisms) Untuk Meningkatkan
Performans Ternak Kelinci, Jurnal Protein, Vol 13, No 1.
Yusuf, 2012, Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar pada Kulit Pisang Raja
yang Difermentasi dengan Trichordema viridae dan Bacillus subtillis
Sebagai Bahan Baku Pakan Ikan, Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,
4(1):53-58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
SILABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Biologi
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas
:X
Semester
:I
Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanioradengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptadalam ranah konkretdan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
KOMPETENSI
MATERI
DASAR
POKOK
MEDIA,
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
ALAT,
WAKTU
BAHAN
SUMBER
BELAJAR
Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, serta karir berbasis Biologi
1.2.
2.1.
Menyadari dan
Ruang lingkup
mengagumi pola
biologi:
pikir ilmiah dalam  Metode Ilmiah
kemampuan
- Langkahmengamati
Langkah
bioproses
Metode
Ilmiah
Berperilaku
- Manfaat
ilmiah: teliti,
Metode
tekun, jujur
Ilmiah
terhadap data dan
- Variabel
fakta, disiplin,
Faktor
tanggung jawab,
Ubah
dan peduli dalam
observasi dan
eksperimen,
berani dan santun
dalam
mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi,
Mengamati
 Mengamati kehidupan
saat ini yang berkaitan
dengan biologi
 Mengamati video
seseorang ahli biologi
yang sedang memecahkan
masalah keilmuan
 Mengamati jurnal
penelitian mengenai
pengaruh penambahan
probiotik terhadap
pertumbuhan makhluk
hidup
Tugas
 Mencari dan
menganalisis
jurnal
penelitian
 Presentasi
hasil analisis
jurnal
penelitian
Observasi
 Sikap ilmiah
saat
mengamati
dan
Menanya
melaporkan
 Melalui video seorang ahli
secara lisan
biologi yang sedang
 Sikap ilmiah
memecahkan masalah
saat diskusi
keilmuwan guru
dengan
3x45 menit
 Lembar
Kegiatan
Siswa (LKS)
 Jurnal ilmiah
atau laporan
ilmiah
tentang
bagaimana
ilmuwan
bekerja
(dibahas
tentang cara
kerja
ilmuwan,
sikap
perilaku, dan
objek yang
diteliti)
 Jurnal
penelitian




Buku
siswa
Buku
referensi
dari
berbagai
sumber
Internet
Jurnal
Penelitia
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
KOMPETENSI
MATERI
DASAR
POKOK
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta
damai,
berpendapat
secara ilmiah dan
kritis, responsif
dan proaktif
dalam dalam
setiap tindakan
dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di
dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium
3.1.
Memahami
tentang ruang
lingkup biologi
(permasalahan
pada berbagai
MEDIA,
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
menanyakan: “Bagaimana
lembar
cara kerja para ilmuwan
pengamatan
dalam melakukan suatu
penelitian? apa itu metode Tes
ilmiah? Berdasarkan video  Tertulis essay
tersebut bagaimana
tentang
susunan metode ilmiah?”
metode
ilmiah
 Melalui jurnal penelitian
guru memberikan
pertanyaan: “Manfaat apa
yang didapatkan dari
penambahan probiotik,
komponen dan format
penyusunan jurnal
penelitian?”

Guru menanyakan kepada
siswa : “apa yang kalian
dapatkan dari jurnal
penelitian yang kalian
cari?’
ALOKASI
ALAT,
WAKTU
BAHAN
SUMBER
BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
KOMPETENSI
MATERI
DASAR
POKOK
obyek biologi dan
tingkat organisasi
kehidupan),
metode ilmiah dan
prinsip
keselamatan kerja
berdasarkan
pengamatan dalam
kehidupan seharihari.
4.1
Menyajikan data
tentang objek dan
permasalahan
biologi pada
berbagai tingkatan
organisasi
kehidupan sesuai
dengan metode
ilmiah dan
memperhatikan
aspek keselamatan
kerja serta
MEDIA,
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Mengumpulkan data




Melakukan pengamatan
terhadap permasalahan
biologi
Siswa mengumpulkan
informasi tentang metode
ilmiah melalui berbagai
referensi
Siswa mengkaji berbagai
informasi mengenai
manfaat probiotik untuk
pertumbuhan
Diskusi tentang kerja
seorang peneliti biologi
dengan menggunakan
metode ilmiah dalam
mengamati bioproses
Mengasosiasikan
 Mendiskusikan komponen
dan langkah melakukan
penelitian
PENILAIAN
ALOKASI
ALAT,
WAKTU
BAHAN
SUMBER
BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
KOMPETENSI
MATERI
DASAR
POKOK
menyajikannya
dalam bentuk
presentasi.
MEDIA,
KEGIATAN
PEMBELAJARAN

.

Berdiskusi menyusun
rancangan penelitian
sesuai langkah-langkah
metode ilmiah (menyusun
rumusan masalah,
kerangka teori, hipotesis,
dan rencana
eksperimen/percobaan).
Diskusi membuat power
point untuk
dipresentasikan di depan
kelas
Mengkomunikasikan
 Mengkomunikasikan
secara lisan tentang kerja
ilmiah
 Mempresentasikan hasil
diskusi analisis jurnal dan
kelompok lain
memberikan pertanyaan
ataupun tanggapan
PENILAIAN
ALOKASI
ALAT,
WAKTU
BAHAN
SUMBER
BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/semester
: X/I
Alokasi waktu
: 3X45 menit (2X pertemuan)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptadalam ranah konkretdan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
B. Kompetensi Dasar:
1.2
Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
2.1
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.1
Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan
sehari-hari.
4.1
Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan
memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam
bentuk presentasi.
C. Indikator :
1.2.1 Menunjukkan sikap kagum dengan berpikir ilmiah dalam mengamati
bioproses
2.1.1 Menunjukan sikap teliti, jujur, disiplin, tanggung jawab dan
bekerjasama dalam mengamati kajian pustaka
3.1.1 Menyebutkan langkah-langkah metode ilmiah
3.1.2 Menganalisis komponen-komponen metode ilmiah dalam permasalahan
biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
4.1.1 Menulis karya ilmiah tentang objek dan permasalahan biologi pada
berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah
berdasarkan jurnal yang telah dibaca.
D. Tujuan Pembelajaran:
1.2.1.1 Melalui refleksi, peserta didik dapat menunjukkan sikap kagum
terhadap pola pikir ilmiah
2.1.1.1 Melalui diskusi, peserta didik dapat menunjukkan sikap teliti, jujur,
disiplin, tanggung jawab dan bekerjasama
3.1.1.1 Melalui video penelitian, peserta didik dapat mengidentifikasi
langkah-langkah kerja ilmiah
3.1.1.2 Melalui kajian referensi peserta didik dapat menjelaskan langkahlangkah metode ilmiah
3.1.2.1 Melalui diskusi peserta didik dapat menganalisis komponenkomponen metode ilmiah dalam permasalahan biologi
4.1.1.1 Melalui jurnal penelitian, peserta didik dapat menulis karya ilmiah
tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi
kehidupan
sesuai
dengan
menyajikannya dalam bentuk presentasi
E. Materi Pembelajaran
Materi pokok: Metode Ilmiah
Sub bab materi :

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Sikap Ilmiah

Manfaat Metode Ilmiah
metode
ilmiah
serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79

Variabel Faktor Ubah
F. Pendekatan dan metode pembelajaran
G.
Pendekatan
: Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Metode
: Eksperimen, presentasi, diskusi, tanya jawab dan ceramah
Sumber belajar
1.
Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X Yudhistira
2.
Lembar Kegiatan Siswa
3.
Jurnal Penelitian
H. Media
I.
1.Video
4. White Board
2. Laptop
5. Spidol
3. Viewer
6. Penghapus
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I (2x45 menit)
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)

Guru mengucapkan salam

Guru meminta salah satu siswa
memimpin doa
Pembukaan
(5 menit)
Proses Saintifik

Guru mengecek kesiapan siswa

Guru melakukan apersepsi
dengan memberikan pertanyaan:
Apersepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Proses Saintifik
:” Siapa yang pernah membaca
jurnal penelitian? Apa saja yang
dilakukan dalam membuat jurnal
penelitian?”

Guru menanyangkan animasi
penelitian dan mengajukan
pertanyaan : “Apa yang dapat
Motivasi
kalian simpulkan dari animasi
tersebut? Bagimana hal itu dapat
terjadi?”

Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran

Membagi siswa dalam bentuk
kelompok yan terdiri dari 4-5
orang
Orientasi
Mengorganisasi ke
dalam kelompok
Kegiatan I

Siswa secara berkelompok
mengamati video tentang
Mengamati
seorang ahli biologi yang
Kegiatan
bekerja memecahkan masalah
Inti
keilmuan
(80 menit)

Guru memberikan pertanyaan
berkaitan dengan video tersebut:
“ Bagaimana cara kerja para
ilmuwan dalam melakukan suatu
Menanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Proses Saintifik
penelitian? Apa itu metode
ilmiah? Berdasarkan video
tersebut, bagaimana susunan
metode ilmiah?”

Siswa mengumpulkan informasi
tentang metode ilmiah melalui
Mengumpulkan data
berbagai referensi

Siswa secara berkelompok
berdiskusi komponen dan
Mengasosiasikan
langkah melakukan penelitian

Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas
dan kelompok lain memberikan
Mengkomunikasikan
tanggapan
Kegiatan II

Siswa secara berkelompok
mengamati jurnal mengenai
Mengamati
pengaruh penambahan probiotik
terhadap pertumbuhan makhluk
hidup

Guru memberikan pertanyaan
dari jurnal tersebut manfaat apa
yang didapatkan dari
penambahan probiotik dan apa
saja komponen dan format
Menanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Proses Saintifik
penyusunan jurrnal

Siswa mengkaji berbagai
informasi mengenai manfaat
probiotik untuk pertumbuhan

Mengumpulkan
informasi
Siswa secara berkelompok
berdiskusi menyusun rancangan
penelitian sesuai langkah-
Mengasosiasikan
langkah metode ilmiah

Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas
dan kelompok lain memberikan
Mengkomunikasikan
tanggapan

Guru memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan materi
Evaluasi
yang telah dipelajari

Guru mengajak siswa membuat
rangkuman materi yang telah
Merangkum
dipelajari hari ini
Penutup

Guru mengajak siswa untuk
merefleksikan pembelajaran hari
(5 menit)
Refleksi
ini

Guru memberikan penghargaan
kepada semua kelompok yang
telah berpartisipasi dalam
Apresiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Proses Saintifik
pembelajaran

Guru memberikan tugas mencari
dan menganalisis jurnal
penelitian tentang pengaruh
probiotik untuk pertumbuhan
ikan

Tindak lanjut
Guru menutup kegiatan
pembelajaran dan mengucapkan
salam
Pertemuan II (1x45 menit)
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)

Guru mengucapkan salam

Guru memberikan apersepsi
dengan bertanya mengenai
pelajaran yang telah dipelajari
Pembukaan
(5 menit)
Proses Saintifik
Apersepsi, Motivasi
sebelumnya

Guru menyampaikan tujuan
pemberlajaran

Guru mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok
Orientasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)

Kelompok mengamati jurnal
penelitian masing-masing

Proses Saintifik
Mengamati
Guru menanyakan kepada siswa:
“Apa yang kalian dapatkan dari
jurnal penelitian yang kalian
Menanya
cari?”

Siswa secara berkelompok
mengkaji jurnal penelitian
masing-masing
Kegiatan
Inti
Mengumpulkan data

(35 menit)
Kelompok berdiskusi membuat
power point untuk
Mengasosiasikan
dipresentasikan di depan kelas

Kelompok mempresentasikan
hasil menganalisis jurnal dan
kelompok lain memberikan
Mengkomunikasikan
pertanyaan serta tanggapan

Guru memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan materi
Evaluasi
yang telah dipelajari

Guru mengajak siswa membuat
rangkuman materi yang telah
Penutup
Merangkum
dipelajari
(5 menit)

Melakukan refleksi
pembelajaran dengan melibatkan
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kegiatan
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Proses Saintifik
siswa

Guru memberikan penghargaan
kepada semua siswa yang telah
berpartisipasi dalam
pembelajaran

Guru menutup kegiatan
pembelajaran dan mengucapkan
salam
J. Penilaian
1. Tes
a. Tes tertulis
2. Non tes
a. Observasi
b. Presentasi
K. Instrumen dan penilaian hasil belajar
1. Instrumen tes tertulis
2. Instrumen lembar observasi
3. Instrumen penilaian presentasi
Apresiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lembar Kegiatan Siswa I (A)
A. Judul
: Biologi dan Metode Ilmiah
B. Tujuan
: Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah
C. Alat dan Bahan
: Video dan alat tulis
D. Cara Kerja
:
1. Cermati video tentang seseorang yang sedang melakukan penelitian
yang telah ditayangkan!
2. Diskusikan dengan teman satu kelompok kerja ilmiah dalam video
tersebut!
3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan!
4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
E. Hasil Pengamatan
:
Tabel hasil pengamatan
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
F. Kesimpulan
:
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lembar Kerja Siswa I (B)
A. Judul
: Biologi dan Metode Ilmiah 2
B. Tujuan
:
1. Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah
2. Menganalisis
komponen-komponen
metode
ilmiah
dalam
permasalahan biologi
C. Alat dan Bahan
: Alat tulis dan Jurnal Penelitian
D. Cara kerja
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
2. Bacalah jurnal penelitian mengenai pengaruh penambahan EM4 pada
pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila!
3. Diskusikan dengan teman kelompok langkah-langkah menyusun metode
ilmiah berdasarkan jurnal tersebut!
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
E. Hasil
No
Komponen
1.
Masalah
2.
Mengumpulkan
informasi
3.
Merumuskan
masalah
4.
Merumuskan
hipotesis
5.
Memilih metode
kerja
6.
Menetukan
variabel, sumber
data, dan
instrumen
7.
Menganalisis data
Hasil berdasarkan jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
8.
Menarik
kesimpulan
Tugas Kelompok!
Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3-4 siswa. Carilah jurnal
penelitian tentang pengaruh pemberian probiotik pada pakan ikan terhadap
pertumbuhan ikan selain jurnal penelitian yang telah diberikan! Analisislah
dengan menggunakan metode ilmiah seperti lembar kegiatan siswa di atas.
Tugas dikumpulkan dan dipresentasikan minggu depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Instrumen Tes Tertulis
Soal
Indikator
C1
3.1.1 Menyebutkan langkah-langkah 6
C2
C3
1
C4
C5
Jumlah
5
3
4,7
4
metode ilmiah
3.1.2
Menganalisis
komponen
metode
komponen- 2,3
ilmiah
dalam
permasalahan biologi
Keterangan
:
C1
: Ingatan
C4
: Analisis
C2
: Pemahaman
C5
: Evaluasi
C3
: Penerapan
SOAL
Materi Pelajaran
: Biologi
Bentuk Soal
: Essay
Kelas/Semester
: X/I
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode penelitian! (10)
2. Sebutkan 4 tahapan dalam melakukan percobaan? (10)
3. Sebut dan jelaskan 3 jenis variabel penelitian! (10)
4. Diketahui judul penelitian :” Pengaruh Penambahan Probiotik EM4 pada
Pakan Ikan terhadap Pertumbuhan Ikan Nila pada Akuarium”
Berdasarkan judul diatas tentukan :Rumusan masalah , Hipotesa, Variabel
bebas, Variabel terikat dan Variabel kontrol! (50)
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipotesis? (5)
6. Sebutkan 10 langkah-langkah metode ilmiah! (10)
7. Jelaskan perbedaan pengamatan kuantitatif dan kualitatif dengan
contohnya! (15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Kunci Jawaban Essay:
1. Metode penelitian: suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk
melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan
tujuan penelitian.
2. – Menyiapkan bahan dan perlakuan
-
Memberikan perlakuan dan mengukur hasil perlakuan
-
Mencatat kondisi lingkungan
-
Mengumpulkan dan menganalisis dalam bentuk tabel dan grafik
3. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya, Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, Variabel kontrol
adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel bebas dan variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti
4. a. Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh penambahan probiotik EM4
pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila? Berapa konsentrasi
yang optimal penambahan probiotik Em4 pada pakan ikan untuk
pertumbuhan ikan nila?
b. Hipotesis: Terdapat pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan
ikan terhadap pertumbuhan ikan nila, dan Konsentrasi probiotik EM4
pada pakan ikan yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila adalah...
c. Variabel bebas: Konsentrasi EM4 yang berbeda
d. Variabel terikat: Berat dan panjang ikan nila
e. Variabel kontrol: Ukuran akuarium, volume air
5. Dugaan sementara terhadap suatu masalah sebelum dibuktikan
6. – Mengobservasi , Mengidentifikasi masalah, Merumuskan masalah,
Mengumpulkan informasi , Menyusun hipotesis , Menyusun metode,
Melakukan percobaan , Mengelola hasil percobaan, Membuat kesimpulan
dan Mengkomunikasikan hasil penelitian kepada khalayak
7. Kuantitatif: dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan
satuan.
Contoh: suhu diukur dengan termometer dalam satuan derajat. Kualitatif:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
tidak dapat diukur dan tidak dapat dinyatakan dengan angka dan satuan
contoh buah durian berkulit kasar dan tajam
Rubrik Penilaian Kognitif
Soal
1
Skor
10
Aspek
Bila menjawab dengan benar pengertian metode
penelitian beserta penjelasannya
8
Bila menjawab dengan benar pengertian metode
penelitian dengan penjelasan yang kurang tepat
6
Bila menjawab dengan benar pengertian metode
penelitian tidak dengan penjelasannya
2
1
Bila menjawab salah pengertian metode penelitian
0
Bila tidak menjawab
10
Bila mampu menyebutkan 4 tahapan melakukan
percobaan
7
Bila hanya mampu menyebutkan 3 tahapan melakukan
percobaan
4
Bila
hanya
menyebutkan
2
tahapan
melakukan
menyebutkan
1
tahapan
melakukan
percobaan
2
Bila
hanya
percobaan dengan benar
3
0
Bila tidak menjawab
10
Bila mampu menyebutkan 3 jenis variabel disertai
dengan penjelasannya
8
Bila hanya mampu menyebutkan 2 jenis variabel disertai
penjelasannya
6
Bila hanya mampu menyebutkan 1 jenis variabel disertai
dengan penjelasannya
4
Bila hanya menyebutkan 3 jenis variabel
2
Bila hanya menyebutkan 2 jenis variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4
1
Bila hanya menyebutkan 1 jenis variabel
0
Bila tidak menjawab soal
50
Bila menuliskan 5 aspek penelitian (setiap menyebutkan
1 aspek dengan benar mendapat skor 10)
5
0
Bila tidak menjawab
5
Bila menjawab dengan benar pengertian hipotesis
disertai dengan penjelasannya
3
Bila menjawab dengan benar pengetian hipotesis disertai
dengan penjelasan yang kurang tepat
2
Bila menjawab jawaban benar pengertian hipotesis tidak
disertai dengan penjelasannya
1
Bila menjawab salah pengertian hipotesis dan dengan
penjelasan kurang tepat
6
0
Bila tidak menjawab
10
Bila mampu menyebutkan 10 langkah metode ilmiah
(setiap benar menyebutkan 1 langkah metode ilmiah
mendapatkan skor 1)
7
0
Bila tidak menjawab
15
Bila mampu menjelaskan 2 aspek beserta contohnya
11
Bila hanya menjelaskan 1 aspek beserta contohnya
9
Bila mampu menjelaskan 2 aspek beserta contoh yang
kurang tepat
7
Bila hanya menjelaskan 1 aspek beserta contoh yang
kurang tepat
5
Bila hanya menjelaskan 2 aspek tidak beserta contohnya
2
Bila hanya menjelaskan 1 aspek tidak beserta contohnya
1
Bila jawaban salah
0
Bila tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Penilaian Kognitif
Skor Butiran Soal
No.
Nama
Siswa
1
2
3
4
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Jumlah skor maksimum 100
Nilai yang dicapai:
5
6
7
Jumlah Soal
Nilai
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lembar Observasi Penilaian Sikap
Disiplin
ama
Bekerjas
Jawab
gung
Bertang
Jujur
Teliti
Aspek yang di nilai
Nama Siswa
No.
Pengamatan Sikap
1
2
3
4
dst
Rubrik Penilaian Sikap
Aspek jujur, indikator yang diamati :
-
Tidak menyontek dalam mengerjakan tugas
-
Melaporkan data atau informasi apa adanya
-
Mengakui kesalahan yang dimiliki
Skor
Kriteria
3
Jika semua indikator terpenuhi
2
Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi
1
Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi
Aspek teliti, indikator yang diamati:
-
Teliti dalam mengerjakan tugas
-
Teliti dalam menyajikan data hasil pengamatan
-
Teliti dalam mengamati hasil penelitian
Skor
Kriteria
3
Jika semua indikator terpenuhi
2
Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi
1
Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi
Total
Skor
Ket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Aspek bertanggung jawab, indikator yang diamati”
-
Bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang menjadi bagiannya
-
Bertanggung jawab menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
-
Bertanggung jawab dalam penyajian data pengamatan
Skor
Kriteria
3
Jika semua indikator terpenuhi
2
Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi
1
Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi
Aspek Bekerja sama, indikator yang diamati:
-
Siswa aktif dalam bekerja kelompok
-
Bersedia membantu teman dalam satu kelompok yang kesulitan
-
Mampu berdinamika dalam kelompok
Skor
Kriteria
3
Jika semua indikator terpenuhi
2
Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi
1
Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi
Aspek Displin, indikator yang diamati:
-
Siswa masuk kelas tepat waktu,
-
Tepat waktu mengumpulkan tugas
-
Tertib dalam mengikuti proses pembelajaran
Skor
Kriteria
3
Jika semua indikator terpenuhi
2
Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi
1
Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lembar Penilaian Presentasi
Aspek yang di nilai
No.
Nama Siswa
Kerjasama
Kecakapan
Keberanian
Total
Kelompok
Merespon
Berpendapat
Skor
Pertanyaan
1
2
3
dst
Diisi dengan rentan angka 1-3
1 = Kurang
2 =Cukup
3 = Baik
Rubrik Penilaian Presentasi

Aspek kerjasama kelompok
-
Kerjasama kelompok kompak
-
Ada pembagian tugas saat presentasi dengan jelas
-
Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan maupun
sanggahan dan pembagian waktu yang baik
Skor
Kriteria
3
Jika semua aspek terpenuhi
2
Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi
1
Jika hanya 1 aspek yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97

Aspek kecakapan merespon pertanyaan
-
Menjawab dengan benar
-
Penyampaiannya sangat baik
-
Penyusunan kata-kata sangat mudah dimengerti dan sangat sistematis
Skor

Kriteria
3
Jika semua aspek terpenuhi
2
Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi
1
Jika hanya 1 aspek yang terpenuhi
Aspek keberanian berpendapat
-
Mengemukakan pendapat secara logis
-
Mengembangkan poin-poin presentasi dengan sangat baik dan
meyakinkan
-
Mengemukakan pendapat berdasarkan sumber/ data yang relevan
Skor
Kriteria
3
Jika semua aspek terpenuhi
2
Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi
1
Jika hanya 1 aspek yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 3 Data Hasil Penelitian
Berat Ikan
Perlakuan
P0
P1
P2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1
11
11
10
9
13
17
12
15
15
2
6
10
10
14
11
9
8
11
11
3
11
6
12
7
10
10
15
11
10
4
9
7
7
8
8
9
14
10
10
5
10
7
12
11
9
11
9
9
10
Berat Ikan Nila (gram)
6
7
8
9
6
11
7
8
7
6
7
10
8
7
6
8
10
11
11
12
9
9
9
11
9
10
11
9
10
12
10
18
13
10
12
10
11
12
11
13
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
7
14
8
13
12
11
9
10
8
9
10
12
17
10
10
10
7
6
7
8
11
12
8
14
7
10
10
9
14
8
10
10
10
11
6
11
10
12
8
12
12
11
10
12
9
11
10
8
9
9
12
7
10
8
12
9
9
10
10
10
6
7
13
13
10
10
11
9
11
6
6
8
12
8
10
10
10
11
6
10
7
10
8
10
7
11
10
5
7
7
7
9
12
9
8
14
6
11
8
7
12
10
10
13
13
7
8
8
7
9
14
12
12
9
6
7
7
10
11
16
10
18
14
0
1
2
8
8
6
5
5
9
8
6
7
9
5
5
7
6
7
6
6
6
6
8
8
7
5
6
5
10
6
7
8
8
5
7
7
7
6
4
5
5
8
7
7
7
Pengukuran
ke-
Ratarata
10
5
12
10
11
13
11
12
13
13
11
11
7
8
10
8
13
10
14
11
12
5
12
7
9
10
10
10
11
14
13
5
11
9
8
14
14
11
11
16
14
10
7
7
9
13
14
10
16
15
15
7
10
9
9
16
14
15
17
19
8,133
8,667
8,667
9,933
10,87
11,4
11,73
12,2
12,73
5
6
7
8
8
8
8
9
20
7,333
8,467
8,533
9,267
10,13
10,27
10,67
10,73
12
5 6,467
6 6,533
5
6,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
P3
3
4
5
6
7
8
7
9
10
9
10
8
7
8
7
8
8
9
9
7
7
8
8
8
9
10
7
7
9
8
7
10
9
10
9
11
7
9
6
11
8
12
8
8
8
9
7
10
9
8
8
8
11
12
9
6
10
7
10
12
6
8
10
9
10
11
7
6
8
11
11
12
8
7
10
7
8
11
6
10
9
10
9
9
6
7
8
8
9
13
8
9
8
9
9
14
7,533
8,133
8,333
8,733
9,067
10,67
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
9
10
9
8
12
10
11
8
8
12
11
7
9
11
14
9
11
5
8
12
9
9
8
11
9
9
8
10
11
10
10
8
10
10
8
6
6
13
12
10
10
12
8
6
7
13
8
10
10
16
8
11
8
9
10
13
10
12
18
12
11
6
9
8
10
12
10
10
10
13
6
11
11
10
12
10
14
9
12
7
8
9
9
9
12
14
14
14
6
9
10
8
15
11
13
19
15
7
10
8
11
11
12
12
9
16
6
8
9
9
12
12
10
14
17
5
9
9
8
15
16
8
8
19
7
7
7
10
12
16
12
17
21
7,267
8,333
9,267
10,2
11
11,13
11,73
11,8
13,07
Panjang Total Ikan Nila
Perlakuan
P0
Pengukuran
ke0
1
2
3
4
5
6
1
9
9
8,4
8,5
9,6
10
9,4
2
8,5
8,5
9
9,5
8,5
8,3
8,6
3
7,5
7,5
9
8
8,1
8,2
9,8
4
7,5
7,5
7,5
8
8,5
8,1
9,7
5
7,5
7,5
9
8,5
8
9
8
Panjang Total Ikan Nila (cm)
6
7
8
9 10
7,5
7,5
9
8 7,5
7,5
7,5 7,5
8,5
9
7,5
8
7
8 9,2
8,8
9
9
9,4
9
8,7
8,3 8,5
8,9 9,1
9
8,7
9
8,5 8,8
8,5
9,2 8,9 10,3 9,3
11
8,5
7
8
8,4
8,6
9
9
12
9
9
8
8
9
9
9,8
13
8
9
8,5
8
9,5
9,4
8,9
14
7
7
8
8
9,5
9,5
9,9
Ratarata
15
8
8
8,5 8,033
8,5 8,24
8,3 8,56
10 8,853
9,4 8,927
9,9 9,28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
P1
P2
P3
7
8
9,9
10
9,2
8,7
8,5
8,5
8,5
9,1
8,7
8,8
9,2
8,6
8,5
9,2
9,3
9
9,2
9,2
9,4
9,5
9,5
8,9
9,6
9,9
9,3
10
10,1
9,8
10,5 9,293
10,6 9,32
0
1
2
3
4
5
6
7
8
8,5
8,5
8
9,4
8,4
9,8
9,8
8,7
9
7,5
8,2
8,8
9
10,4
8,5
8,6
7
7
8
8,2
8,5
8,5
8,5
9,7
8
8,5
8,1
9,6
8
8,4
8,8
8,8
7,5
8,5
8,5
9,3
8,5
8,5
9,5
9,5
9
8,5
8,5
8,4
8,1
8,3
8,6
9
8,5
7,5
9
8,2
8,3
8,3
8,7
8,9
7,5
9
9,5
8,4
8,8
8,7
8,5
9
7,5
8
9
7,9
8,2
8,4
8,8
9,1
8
7,5
8,5
8
8,5
8,4
8,7
8,8
7,5
8
7,5
8
9,5
8,5
8,4
9,5
8,5
8
7,5
9
8,6
8,3
9,1
9,3
7,5
7,5
7,5
8,2
9,1
9
9
8,4
7
8
8
9
9,8
8,5
10,4
9,4
7,5
7,5
8,2
8,6
8,4
8,5
8,6
10,9
7,9
7,967
8,267
8,6
8,647
8,7
8,927
9,173
0
1
2
3
4
5
6
7
8
7,5
7,5
8
8,3
8,5
8,3
8,7
8
7,5
8,5
7,5
7,7
8
7,8
7,9
8
7,5
7,5
7,5
7,9
7,8
8
8,2
8,1
7
7,5
8
8,5
7,9
8
8,9
8
7
7,5
8
8,3
8,3
8,5
9
9,1
7
7
7,5
8,5
7,4
8,6
7,8
9,3
7,5
8
7,5
8
8
8,9
7,7
9
6,5
7
8,2
8
8
8,2
8,5
9
8
7
8,4
7,5
8,7
7,1
8,5
8,7
7,5
7,5
7,5
8
8,7
8,8
8,5
9
7,5
7
7,5
6,8
8,6
8,5
9,2
9,4
7,5
6,5
7,9
8
8,6
7,9
8
8,6
7
7,5
7,4
8,5
8,2
8,8
8,8
8,5
7,5
7,5
6,7
7,9
8
8,1
8,3
9,1
7
7
8
8
8,2
8,3
8,1
9,5
7,3
7,367
7,707
7,993
8,208
8,262
8,408
8,683
0
1
2
3
4
5
8,5
8
9
8
7,6
8
9
8,9
7,8
8,2
7,5
8,5
8,8
8,5
8
8
9
9
8,5
8,7
7,5
7,5
9,1
9,5
8,6
7,5
9
8
8,5
8,6
7,5
8,5
9,5
8,5
9,4
8,5
8
8,5
9,3
8,5
8,5
8,5
8,4
9,2
9
8
8
8
8,3
9,5
8
8,5
7,5
10
9,3
9
8
9
9
9,4
8
8,5
8,4
9,2
9,4
8,5
8,5
7,2
9,5
10,2
8 8,067
7,5 8,333
8,5 8,52
9 8,853
10 8,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
6
7
8
9,2
8,9
8,7
8,6
9,7
8,4
7,9
9,1
8,3
8,1
8,7
8,9
8,6
9,6
8,6
10,4
7,9
8,8
10,4
9,3
8,7
8,8
8,6
9,5
9,5
8,2
9,2
9,7
9,7
10
9,5
10,5
9,8
9,2
8,7
10
8,9
9,6
10,4
8,3
8,2
10,6
9 9,073
10,4 9,147
10,4 9,353
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 4 Uji Ststistik
Rata-Rata Berat Ikan Nila
Perhitungan Uji Normalitas Rata-Rata Berat Ikan Nila
Case Processing Summary
Cases
Valid
Perlak
uan
N
PengaruhPenambahanEM4p P0
adaPakanIkan
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
9
100.0%
0
.0%
9
100.0%
P1
9
100.0%
0
.0%
9
100.0%
P2
9
100.0%
0
.0%
9
100.0%
P3
9
100.0%
0
.0%
9
100.0%
Descriptives
Perlakuan
PengaruhPenambahanEM4p P0
adaPakanIkan
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
10.4800
Lower Bound
9.1780
Upper Bound
11.7820
5% Trimmed Mean
10.4856
Median
10.8600
Variance
.56460
2.869
Std. Deviation
1.69379
Minimum
8.13
Maximum
12.73
Range
4.60
Interquartile Range
3.30
Skewness
P1
Std. Error
-.190
.717
Kurtosis
-1.655
1.400
Mean
9.7078
.47881
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
8.6036
Upper Bound
10.8119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
5% Trimmed Mean
9.7125
Median
10.1300
Variance
2.063
Std. Deviation
P2
1.43643
Minimum
7.33
Maximum
12.00
Range
4.67
Interquartile Range
2.20
Skewness
-.155
.717
Kurtosis
-.417
1.400
8.0044
.46584
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
6.9302
Upper Bound
9.0787
5% Trimmed Mean
7.9422
Median
8.1300
Variance
1.953
Std. Deviation
P3
1.39752
Minimum
6.46
Maximum
10.67
Range
4.21
Interquartile Range
2.33
Skewness
.634
.717
Kurtosis
.089
1.400
10.4189
.61439
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
9.0021
Upper Bound
11.8357
5% Trimmed Mean
10.4477
Median
11.0000
Variance
Std. Deviation
3.397
1.84317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Minimum
7.26
Maximum
13.06
Range
5.80
Interquartile Range
2.97
Skewness
-.471
.717
Kurtosis
-.486
1.400
Tests of Normality
a
Perlaku
an
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
.191
9
.200
*
.921
9
.404
P1
.171
9
.200
*
.971
9
.907
P2
.176
9
.200
*
.923
9
.415
P3
.179
9
.200
*
.964
9
.835
PengaruhPenambahanEM4p P0
adaPakanIkan
Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov,
jika nilai Kolmogrov Smirnov setiap perlakuan signifikan > 0,05 maka distribusi
data normal. Hal ini menunjukkan bahwa data sampel berasal dari distribusi
normal.
Perhitungan Uji Homogenitas Rata-Rata Berat Ikan Nila
Test of Homogeneity of Variances
PengaruhPenambahanEM4padaPakanIkan
Levene Statistic
.524
df1
df2
3
Sig.
32
.669
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa homogenitas varians yang
dihasilkan dengan nilai levene statistic 0,524 nilai probabilitas Fhitung 0,669 > 0,05,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
pada level probabilitas yang artinya ketiga perlakuan penambahan probiotik EM4
pada pakan ikan memiliki varians yang sama (homogen).
Perhitungan Uji Anova One Factor Rata-Rata Berat Ikan Nila
SUMMARY
Groups
8,13
7,33
6,46
7,26
ANOVA
Source of
Variation
Between
Groups
Within
Groups
Total
Count
8
8
8
8
SS
Sum
Average Variance
86,19 10,77375 2,391227
80,04
10,005 1,449457
65,58
8,1975 1,848707
86,51 10,81375 2,278913
df
MS
35,99108
3 11,99703
55,77813
28 1,992076
91,7692
31
F
P-value
6,022373
0,002675
F crit
2,946685
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Perhitungan Uji Duncan Rata-Rata Berat Ikan Nila
PengaruhPenambahanEM4padaPakanIkan
Subset for alpha = 0.05
Perlaku
an
N
a
b
P2
9
P1
9
9.7078
P3
9
10.4189
P0
9
10.4800
Sig.
8.0044
1.000
.343
Keterangan: Angka yang diikuti abjad yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata
antara tiap konsentrasi pada α = 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran Uji Statistik
Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila
Perhitungan Uji Normalitas Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila
Case Processing Summary
Cases
Valid
Perla
kuan
N
Percent
PengaruhPenambahanEm4P P0
adaPAkanIkan
Missing
N
Total
Percent
N
Percent
9
100.0%
0
.0%
9
100.0%
P1
9
100.0%
0
.0%
9
100.0%
P2
9
100.0%
0
.0%
9
100.0%
P3
9
100.0%
0
.0%
9
100.0%
Descriptives
Std.
Perlakuan
PengaruhPenambahanEm4P P0
adaPAkanIkan
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
8.7211 .17896
Lower Bound
8.3084
Upper Bound
9.1338
5% Trimmed Mean
8.7279
Median
8.8500
Variance
.288
Std. Deviation
.53688
Minimum
8.00
Maximum
9.32
Range
1.32
Interquartile Range
1.15
Skewness
P1
Error
-.246
.717
Kurtosis
-1.716
1.400
Mean
8.4200 .17092
95% Confidence Interval for
Lower Bound
8.0259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Mean
Upper Bound
5% Trimmed Mean
8.4222
Median
8.6000
Variance
.263
Std. Deviation
.51276
Minimum
7.63
Maximum
9.17
Range
1.54
Interquartile Range
.88
Skewness
P2
-.179
.717
Kurtosis
-1.098
1.400
Mean
7.8900 .18201
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
7.4703
Upper Bound
8.3097
5% Trimmed Mean
7.8889
Median
7.9900
Variance
.298
Std. Deviation
.54603
Minimum
7.12
Maximum
8.68
Range
1.56
Interquartile Range
1.00
Skewness
P3
8.8141
-.109
.717
Kurtosis
-1.443
1.400
Mean
8.6700 .17937
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
8.2564
Upper Bound
9.0836
5% Trimmed Mean
8.6833
Median
8.8500
Variance
.290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Std. Deviation
.53810
Minimum
7.75
Maximum
9.35
Range
1.60
Interquartile Range
.91
Skewness
-.553
.717
Kurtosis
-.849
1.400
Tests of Normality
a
Perlak
uan
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
.184
9
.200
*
.882
9
.164
P1
.193
9
.200
*
.959
9
.785
P2
.167
9
.200
*
.944
9
.630
P3
.187
9
.200
*
.946
9
.650
PengaruhPenambahanEm4P P0
adaPAkanIkan
Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov,
jika nilai Kolmogrov Smirnov setiap perlakuan signifikan > 0,05 maka distribusi
data normal. Hal ini menunjukkan bahwa data sampel berasal dari distribusi
normal.
Perhitungan Uji Homogenitas Rata-Rata Berat Ikan Nila
Test of Homogeneity of Variances
PengaruhPenambahanEM4PadaPAkanIkan
Levene Statistic
.033
df1
df2
3
Sig.
32
.992
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa homogenitas varians yang
dihasilkan dengan nilai levene statistic 0,033 nilai probabilitas Fhitung 0,992 > 0,05,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pada level probabilitas yang artinya ketiga perlakuan penambahan probiotik EM4
pada pakan ikan memiliki varians yang sama (homogen).
Perhitungan Uji Anova One Factor Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila
SUMMARY
Groups
Count
8
7,63
7,12
7,75
ANOVA
Source of
Variation
Between
Groups
Within
Groups
8
8
8
8
Sum
70,49
68,15
63,89
70,28
Average
8,81125
8,51875
7,98625
8,785
df
MS
F
P-value
5,292974
0,00511
SS
Total
3,518634
3
1,172878
6,204563
28
0,221592
9,723197
31
Variance
0,245841
0,200184
0,245455
0,194886
Perhitungan Uji Duncan Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila
PengaruhPenambahanEM4PadaPAkanIkan
Subset for alpha = 0.05
Perlaku
an
N
a
b
P2
9
P1
9
8.4200
P3
9
8.6700
P0
9
8.7211
Sig.
7.8900
1.000
.268
Keterangan: Angka yang diikuti abjad yang sama
menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara
tiap konsentrasi pada α = 0,05.
F crit
2,946685
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 5 Pengukuran Kualitas Air Selama Penelitian
RATA-RATA SUHU TIAP MINGGU
1
2
3
4
5
6
7
8
09.00
29,14
28,71
28,71
28,57
28,85
29,42
28,42
28,57
Waktu
12.00
30,28
30,28
30,42
30,28
30,57
30,71
30,28
30,42
17.00
30,28
30
30,28
30
29,85
29,28
29
29,42
1
2
3
4
5
6
7
8
28,71
29
28,57
28,85
28,85
28,71
28,57
28,57
29,57
30,42
31
30,71
30,85
31
31
30,57
28,85
29,57
30,57
29,85
30,14
30
30,42
29,71
P1 (˚C)
1
2
3
4
5
6
7
8
28,71
28,14
28,71
28,14
28,28
28,57
28,42
28,28
29,57
29,28
30,57
30,571
30,85
30,42
31
30,71
29,42
29,57
30
29,57
29,42
29,85
29,42
29,71
P2 (˚C)
1
2
3
4
5
6
7
8
28,71
28,57
28,57
28,57
28,85
28,85
28,71
28,57
30,14
29,28
30,42
30,42
30,57
30,57
30,71
30,42
29,42
29,57
29,71
29,42
30,28
29,57
29,42
29,28
P3 (˚C)
Minggu ke
Perlakuan
P0 (˚C)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
RATA-RATA PH TIAP MINGGU
Minggu ke
Waktu
12.00
17.00
Perlakuan
1
2
3
4
5
6
7
8
09.00
7,3
7,31
7,34
7,4
7,4
7,4
7,4
7,4
7,4
7,64
7,65
7,7
7,7
7,67
7,67
7,68
7,2
7,5
7,54
7,52
7,54
7,52
7,54
7,51
P0
1
2
3
4
5
6
7
8
7,3
7,32
7,35
7,4
7,4
7,4
7,4
7,4
7,45
7,6
7,57
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
7,2
7,27
7,28
7,27
7,27
7,28
7,28
7,28
P1
1
2
3
4
5
6
7
8
7,28
7,32
7,37
7,4
7,4
7,4
7,4
7,4
7,47
7,65
7,68
7,72
7,8
7,8
7,71
7,74
7,22
7,62
7,61
7,68
7,71
7,71
7,71
7,8
P2
1
2
3
4
5
6
7
8
7,31
7,44
7,44
7,5
7,5
7,5
7,5
7,44
7,45
7,5
7,5
7,5
7,5
7,5
7,5
7,5
7,25
7,37
7,37
7,35
7,37
7,32
7,37
7,35
P3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 6 Foto Penelitian
Pengukuran panjang total ikan nila
Penimbangan pakan sebelum
diberikan ke ikan
Sebelum penggantian air
Penimbangan berat ikan nila
Sesudah penggantian air
Pakan P0
Pakan
P3
Pakan
P2
Pakan P1
Download