PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: RINANTI ANUGRAHENI 121434043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: RINANTI ANUGRAHENI 121434043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI :-Eli=rJ;tEaljF€ E;g=Ai-''g*AiiAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN TERIIADAP PEF-TLTMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticas) Oleh: RINANTI ANUGRAHENI NIM: 121434043 Telah disetujui oleh: Pembimbing 4F,r1 Yoanni Maria Lauda Feroniasanti NPP. P. 2449 M.Si l7 November 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN I CAN DO EVERYTHING THROUGH CHRIST, WHO GIVES ME STRENGTH (PHILIPPIANS 4:13) Semua ini saya persembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus yang tiada henti-hentinya membimbing dan menyertai perjalanan hidup saya, hingga menyelesaikan semuanya. Bapak, Alm. Ibu, Om, Tante, Budhe, Alm. Nenek saya serta teman-teman yang telah membantu dan mendukung. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERIYYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 21 November 2016 Rinanti Anugraheni PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Rinanti Anugraheni Nomor mahasiswa : 121434043 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan keperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH PENAMBAHAN PROtsiO'i iK ilivl+ Peiie PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EF;AN HILA MERAH (Oreo chromis nilotic us). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun loyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakaxla Pada tanggal : 21 November 2016 Yang menyatakan VI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur atas kasih dan karunia Tuhan yang maha Kuasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada program Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Judul yang diajukan adalah “PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)”. Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 3. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd, selaku Kepala Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 4. Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi. 5. Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si., selaku dosen pembimbing penulisan skripsi yang selalu menyemangati dan membimbing saya. 6. Ayah, om, tante, bude, kakak, keponakan, serta keluarga yang selalu mendukung, menyemangati, memotivasi dan menyayangi saya. 7. Seluruh dosen Pendidikan Biologi, yang telah mengajar dan membimbing selama menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma 8. Seno, Tere, Piyu, Emi, Endang, Dnda, Jawa, Agus, Justin, Dani, dan Bang Sam, yang tiada henti-hentinya membantu dan menyemangati saya. 9. Para sahabat PBIO 2012, terimakasih untuk semua dukungan serta kerjasamanya. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan serta saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi. Rinanti Anugraheni viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK EM4 PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) Rinanti Anugraheni 121434043 Universitas Sanata Dharma ABSTRAK Ikan nila merah merupakan ikan yang banyak dibudidayakan karena mudah dipelihara, serta laju pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat. Kualitas pakan yang dikonsumsi mempengaruhi pertumbuhan ikan. Probiotik dapat mengoptimalkan pertumbuhan ikan. Salah satu contoh probiotik adalah EM4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu konsentrasi EM4 15 ml/kg pakan (P1), 20 ml/kg pakan (P2), 25 ml/kg pakan (P3) dan kontrol atau tanpa penambahan EM4 (P0). Pertumbuhan ikan yang diukur adalah rata-rata berat dan panjang total ikan setiap 7 hari. Untuk mengetahui pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) digunakan analisis Anova one factor between design dan Uji Duncan. Berdasarkan pengamatan dan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan terhadap berat dan panjang total ikan nila. Konsentrasi EM4 yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila adalah 25 ml/kg pakan. Uji Anova one factor between design memberikan hasil signifikan. Berdasarkan uji Duncan, perlakuan yang paling baik adalah P3. Kata kunci : Ikan Nila, Probiotik, EM4, Pertumbuhan. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI THE INFLUENCE OF EM4 PROBIOTIC IN FISH FEED TO THE GROWTH OF RED NILA (Oreochromis niloticus) Rinanti Anugraheni 121434043 Sanata Dharma University ABSTRACT Nila is a fish that mostly cultivated because it is raised easily and it has fast growth and proliferation. The feed quality can influence the growth of nila. Probiotic can optimize the growth of fish. One kind of probiotic is EM4. The purpose of this research is to know the influence of EM4 probiotic in fish feed to the growth of nila (Oreochromis niloticus). This research was done in Biology Education Experimental Garden of Sanata Dharma University. It used Completely Randomized Design experiment method with three treatments that was EM4 concentration of 15 ml/kg of feed (P1), 20 ml/kg of feed (P2), 25 ml/kg of feed (P3) and control or without addition of EM4 (P0). Growth that were measured were the average of weight and total length of fish every seven days. The analyses used Anova one factor between design to know the influence of EM4 probiotic addition fertilizer in feed fish to growth of nila (Oreochromis niloticus). The result of this research found that there were influence of EM4 probiotic fertilizer addition to the weight and the total length of nila fish. The optimized concentration of EM4 for nila’s growth was 25 ml/kg of feed. The result of Anova test was significant so it was continued with Duncan test. The result of Duncan test show that P3 treatment was the best treatment. Keywords: Nila fish, probiotic, EM4, Growth x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................ ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................... iv HALAMAN KEASLIAN KARYA................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................ vi KATA PENGANTAR...................................................................... vii ABSTRAK......................................................................................... ix ABSTRACT......................................................................... ........... x DAFTAR ISI..................................................................................... xi DAFTAR TABEL.............................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR......................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1 A. Latar belakang...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian.................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian................................................................. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 6 A. Ikan Nila...................................................................................... 6 1. Klasifikasi Ikan Nila.............................................................. 6 2. Morfologi Ikan Nila............................................................... 7 3. Jenis Ikan Nila........................................................................8 4. Habitat dan Tingkah Laku..................................................... 9 B. Probiotik....................................................................................... 10 C. Effective Microorganism 4 (EM4)............................................... 12 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Pakan............................................................................................ 14 E. Kualitas Air.................................................................................. 17 1. Suhu........................................................................... ........... 18 2. Derajat Keasaman.................................................................. 18 F. Pertumbuhan Ikan Nila................................................................ 19 G. Penelitian yang Relevan............................................................... 20 H. Kerangka Berpikir........................................................................ 22 I. Hipotesis...................................................................................... 25 BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 26 A. Jenis Penelitian............................................................................ 26 B. Variabel penelitian....................................................................... 26 C. Batasan Masalah.......................................................................... 27 D. Alat dan Bahan............................................................................. 27 E. Prosedur Kerja................................................................. ........... 28 1. Tahap Persiapan..................................................................... 28 a. Persiapan Alat.................................................................. 28 b. Persiapan Bahan............................................................... 28 c. Pembuatan Pakan............................................................. 28 d. Persiapan Hewan Uji........................................................29 2. Tahap Pelaksanaan................................................................ 30 3. Tahap Pengambilan Data....................................................... 31 F. Metode Analisis dan Data............................................................ 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................. ........... 36 A. Hasil............................................................................................. 36 B. Pembahasan................................................................................. 45 C. Keterbatasan Penelitian................................................................ 61 BAB V PENUTUP............................................................................ 62 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A. Kesimpulan.................................................................................. 62 B. Saran................................................................................ ........... 62 C. Implementasi Penelitian untuk Pembelajaaran............................ 62 DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 66 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Analisis proksimat pakan ikan..............................................................15 Tabel 2.2. Komposisi pakan ikan...........................................................................17 Tabel 3.1. Komposisi bahan pembuatan pakan......................................................29 Tabel 4.1. Rata-rata berat ikan nila.......................................................................36 Tabel 4.2. Hasil uji Duncan rata-rata berat ikan....................................................40 Tabel 4.3. Rata-rata panjang total ikan nila...........................................................41 Tabel 4.4. Hasil uji Duncan rata-rata panjang total ikan nila.................................45 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Ikan nila....... ......................................................................................... 6 Gambar 2.2. Morfologi ikan nila merah.....................................................................8 Gambar 2.3. EM4....................................................................................................... 13 Gambar 2.4. Kerangka berpikir penelitian................................................................. 24 Gambar 3.1. Pengukuran panjang total ikan nila....................................................... 31 Gambar 4.1. Rata-rata berat ikan nila selama penelitian.......................................... 37 Gambar 4.2. Pertambahan berat total ikan nila selama penelitian............................ 38 Gambar 4.3. Laju pertumbuhan khusus (SGR).......................................................... 39 Gambar 4.4. Rata-rata panjang total ikan nila............................................................41 Gambar 4.5. Pertambahan panjang total ikan selama penelitian............................... 42 Gambar 4.6. Laju pertumbuhan panjang badan total harian...................................... 43 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Silabus mata pelajaran....................................................................... 71 LAMPIRAN 2 RPP.................................................................................................... 76 LAMPIRAN 3 Data hasil penelitian.......................................................................... 98 LAMPIRAN 4 Hitungan statistik...............................................................................102 LAMPIRAN 5 Pengukuran kualitas air.................................................................... 111 LAMPIRAN 6 Foto penelitian.................................................................................. 113 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan luas perairan sekitar 3,544 juta km2 dan memiliki potensi perikanan air laut maupun air tawar (Rukmana, 2015). Begitu besarnya potensi perikanan di Indonesia sehingga banyak yang membudidayakan ikan terutama untuk ikan air tawar. Salah satu jenis ikan air tawar di Indonesia yang potensial adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas ekspor terutama ke Amerika Serikat dalam bentuk fillet (daging tanpa tulang dan kulit). Menurut Sekretaris Kelompok Petani Ikan (KPI) Mina Kepis Sleman, Suranto dalam Pranyoto (2016), permintaan untuk ikan nila di pasaran meningkat sejak Januari 2016 dimana perbulannya dapat mencapai delapan ton dan omsetnya menembus Rp 114 juta. Hal ini mengakibatkan para petani ikan mengembangkan budidaya ikan nila secara besar-besaran. Selain meningkatnya permintaan ikan nila di pasaran, budidaya ikan nila juga disukai karena ikan nila mudah dipelihara, laju pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat, serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Banyak hal yang dilakukan oleh petani ikan untuk meningkatkan produksi ikan budidayanya. Salah satunya adalah dengan mencari pakan yang lebih baik. Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan budidaya 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 yang menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan budidaya. Agar pakan tersebut bisa bekerja secara maksimal dan meningkatkan bobot ikan perlu suatu suplemen yang dicampur dalam pakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan probiotik. Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat menjaga keseimbangan sistem pencernaan di usus. Pemberian probiotik dalam akuakultur dapat diberikan melalui pakan maupun air. Akuakultur sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan pada lingkungan terkontrol untuk memproduksi organisme akuatik. Dalam probiotik terdapat bakteri yang memiliki cara kerja menghasilkan beberapa enzim yang bermanfaat bagi pencernaan. Beberapa enzim pencernaan dalam pakan tersebut diantaranya amilase, protease dan lipase. Molekul kompleks akan dihidrolisis menjadi molekul yang lebih sederhana oleh enzim pencernaan sehingga proses pencernaan dan penyerapan pakan dalam saluran pencernaan ikan menjadi lebih mudah (Putra, 2010). Pemberian probiotik dalam pakan dengan proses fermentasi diharapkan berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan dalam pencernaan ikan. Di dalam saluran pencernaan ikan, probiotik diharapkan dapat menggantikan atau bahkan mematikan bakteri-bakteri patogen dalam sistem pencernaan sehingga digantikan oleh bakteri-bakteri non patogen dalam probiotik. Fermentasi pakan mampu menguraikan senyawa kompleks menjadi sederhana sehingga siap digunakan ikan (Irianto, 2003). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Salah satu probiotik yang dikenal di pasaran adalah EM4. EM4 (Effective Microorganisms) berupa cairan berwarna kecoklatan dan berbau manis asam (segar). EM4 berisi campuran dari beberapa mikroorganisme hidup seperti bakteri fotosintetik (Rhodopseudomonas sp.), bakteri asam laktat (Lactobacillus sp,), Actinomycetes sp., dan jamur fermentasi. Penggunaan EM4 dalam budidaya udang telah diketahui dapat meningkatkan pertahanan tubuh udang, meningkatkan pertumbuhan dan ukuran udang, meningkatkan imunostimulan atau daya tahan udang, mempertahankan kualitas lingkungan serta aman dan ramah lingkungan (Mitra, 2013). EM4 mampu mempertahankan kualitas lingkungan dengan cara meningkatkan DO sehingga air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian yang berulangulang karena kualitas air tetap terjaga. EM4 diketahui juga dapat digunakan sebagai campuran pakan pada kelinci dan telah terbukti hasilnya yakni menambah bobot badan kelinci (Yani, 2006). EM4 juga diketahui dapat meningkatkan kadar protein dalam pakan(Rachmawati, 2006). Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka pada penelitian ini akan dilakukan penambahan EM4 pada pakan ikan. Penambahan EM4 pada pakan ikan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ikan nila (Oreochromis niloticus). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain : 1. Bagaimana pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila? 2. Berapa konsentrasi penambahan EM4 pada pakan ikan yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila? C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh pemberian EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). 2. Mengetahui konsentrasi pemberian EM4 pada pakan ikan yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). D. Manfaat Manfaat Bagi Peneliti : Mengetahui penggunaan pupuk probiotik untuk menunjang budidaya ikan. Manfaat Bagi Masyarakat : Memberikan informasi terutama bagi petani ikan tentang penambahan pupuk probiotik pada pakan ikan nila yang dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila sehingga dapat meningkatkan produktivitas ikan nila. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Manfaat Bagi Dunia Pendidikan : 1. Menambah wawasan tentang penambahan pupuk probiotik dan penggunaan fermentasi pada pakan ikan. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan hewan terutama dengan pemberian pupuk probiotik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies yang berasal dari kawasan sungai Nil dan beberapa danau di Afrika. Tahun 1969, pertama kali ikan nila hitam masuk perairan Indonesia. Ikan nila didatangkan dari Taiwan ke Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar), Bogor. Pemberian nama nila didasarkan pada ketetapan Direktur Jenderal Perikanan tahun 1972. Nama tersebut diambil dari nama spesies ikan ini yaitu nilotica yang kemudian diubah menjadi nila. Para pakar memutuskan nama ilmiah yang tepat untuk ikan nila adalah Oreochromis niloticus atau Oreochromis sp. (Nugroho, 2013). Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus). 1.) Klasifikasi Ikan Nila Kedudukan ikan nila (Gambar 2.1) dalam sistematika (taksonomi) hewan menurut Ghufran (2010) diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Classis : Pisces Ordo : Percomorphi Familia : Cichlidae Genus : Oreochromis Species : Oreochromis niloticus Gambar 2.1 Ikan Nila (Sumber: Anonim, 2013) 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Pada awalnya ikan nila dimasukkan dalam jenis Tilapia nilotica. Tilapia nilotica merupakan ikan dari golongan Tilapia yang mengerami telur dan larva di dalam mulutnya (Khairuman dan Amri, 2008). 2.) Morfologi Ikan Nila Secara umum, ikan nila memiliki bentuk tubuh panjang, matanya besar dan menonjol dengan bagian tepi berwarna putih. Sisik ikan nila kasar, dan memiliki garis-garis vertikal warna gelap pada siripnya. Garis-garis vertikal tersebut ada pada sirip ekor, sirip punggung dan sirip dubur. Garis-garis vertikal tersebut juga yang menjadi ciri khas ikan nila. Terdapat dua lapisan sisik ikan nila, yaitu epidermis luar dan lapisan di bawah epidermis. Sisik ikan nila terbentuk dari lempeng-lempeng tulang rawan yang lentur dan saling tumpang tindih. Sirip ekor ikan nila yang membulat terdapat warna kemerahan. Warna kemerahan ini merupakan tanda kematangan gonad. Ikan nila mempunyai 5 buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Pada beberapa sirip ikan nila terdapat jari-jari lemah dan keras yang tajam seperti duri (Rukmana, 2015). Morfologi ikan nila dapat dilihat pada Gambar 2.2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Gambar 2.2 Morfologi Ikan Nila Merah Ket: A: mata (organon visus); B: celah mulut (rima oris); C: sirip dada (pinna pectoralis); D: sirip perut (pinna abdominales); E: Sirip pungung (pinna dorsalis); F: Sirip ekor (pinna caudalis); G: Sirip anus (pinna analis) (Sumber: Farray C., 2014) 3.) Jenis ikan nila Dengan adanya penemuan-penemuan genetika baru, dapat dijumpai berbagai jenis ikan nila. Jenis-jenis ikan nila (Rukmana, 2015): a. Nila Lokal Ikan nila lokal merupakan jenis nila yang pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Indonesia. Nama ikan nila lokal digunakan untuk membedakan antara ikan nila lokal dengan jenis nila merah dan nila Gift (Genetic Improvement for Farmed Tilapia) yang merupakan spesies baru. Ikan nila lokal memiliki warna abu-abu atau hitam di tubuh bagian atas. Bagian perut dan dada ikan nila lokal berwarna putih kehitaman atau kekuningan. b. Nila Merah Ikan nila merah merupakan jenis ikan hibrida. Jenis ikan ini masuk ke Indonesia pada tahun 1980. Ikan nila merah dihasilkan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 persilangan antara O. mossambicus atau O. niloticus dengan O. hornorum, O. aureus atau O. zilli. Laju pertumbuhan ikan nila merah cepat. Warna dan bentuk ikan nila merah mirip dengan ikan kakap merah. c. Nila Gift Ikan nila Gift juga merupakan ikan hasil persilangan. Ikan ini diseleksi dari jenis-jenis ikan nila dari Taiwan, Mesir, Thailand, Ghana, Singapura, Israel, Senegal dan Kenya. Ikan nila Gift dengan nila lokal hampir sama. Perbedaannya hanya bisa diketahui dari bentuk proporsi dan warna tubuh. Tubuh ikan nila Gift lebih pendek dari pada ikan nila lokal, ikan nila Gift lebih tebal, ukuran kepala nila Gift relatif lebih kecil namun ukuran mata nila Gift lebih besar. Ciri lain yang membedakan antara lain warna tubuh. Warna tubuh ikan nila Gift hitam keputihan dan bagian bawah tutup insangnya berwarna putih sedangkan ikan nila lokal berwarna putih. 4.) Habitat dan Tingkah Laku a. Habitat Ikan nila bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau atau dataran tinggi yang berair tawar. Umumnya, habitat ikan nila berada di perairan tawar, seperti kolam, sawah, sungai, danau, waduk, rawa, situ, dan genangan air lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 Ikan nila dapat beradaptasi dan hidup di perairan payau dan perairan laut dengan teknik adaptasi yang bertahap. Habitat ideal untuk ikan nila adalah perairan tawar yang memiliki suhu antara 1438˚C atau suhu optimal 25-32˚C. Ikan nila masih dapat tumbuh dalam keadaan air asin dengan kadar salinitas 0-35 ppm. Ikan nila berukuran kecil lebih cepat menyesuaikan diri terhadap kenaikan salinitas (Suyanto, 2010). b. Tingkah Laku Ikan nila merupakan jenis ikan yang peka terhadap cahaya dan cenderung aktif di siang hari. Ikan nila bersifat omnivora sehingga dapat memakan makanan baik hewan maupun tumbuhan. Ikan nila sangat responsif terhadap pakan buatan (pelet) baik terapung maupun tenggelam (Khairuman dan Amri, 2013). B. PROBIOTIK Probiotik merupakan mikroba hidup dalam bentuk kultur tunggal maupun campuran yang ditambahkan ke dalam suatu makanan hewan yang dapat menguntungkan inang dengan menjaga mikroba ususnya. Probiotik menurut Fuller (1992), merupakan mikroba hidup yang menguntungkan bagi hewan inang. Mikroba ini menguntungkan bagi hewan inang apabila ditambahkan dalam pakan. Bakteri dalam probiotik mampu memperbaiki keseimbangan mikroba di usus ikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 Menurut Verschuere et al., (2000), probiotik adalah mikroba hidup yang menguntungkan bagi ikan. Mikroba hidup ini dapat mengubah komunitas mikroba atau bergabung dengan ikan, memperbaiki respon ikan terhadap penyakit, memperbaiki nutrisi dalam pakan, bahkan memperbaiki kualitas air pada lingkungan. Probiotik dalam usaha budidaya perikanan diartikan sebagai produk bioteknologi yang ramah lingkungan dan didesain untuk memeriksa perubahan kimia, fisika dan biologi kolam dan membentuk lingkungan yang dibutuhkan oleh ikan untuk mempercepat pertumbuhan dan kesehatan ikan serta meningkatkan produktivitas kolam ikan (Effendi, 2005). Probiotik menurut Irianto (2003) dapat mengatur lingkungan mikroba dalam usus ikan, mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen dalam usus dengan cara mengeluarkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan makanan. Menurut Lovell (1989), probiotik adalah suatu produk yang di dalamnya terdapat mikroorganisme hidup yang bersifat non patogen, yang diberikan pada ikan untuk meningkatkan pertumbuhan, efisiensi/konversi pakan dan kesehatan ikan. Dalam dunia perikanan, probiotik dapat digunakan secara langsung dengan cara ditebarkan ke air atau melalui perantara makanan hidup (live food). Mikroba yang sering digunakan dalam probiotik adalah Lactobacillus sp., Leuconoctoc sp., Pedioccus sp., Propinibacterium sp., Bacillus sp., Saccharomyces cerevissiae, serta spesies jamur seperti Aspergillus niger dan Aspergillus oryzae (Gandara, 2003). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Bakteri yang terkandung dalam probiotik beraktivitas ketika sudah masuk dalam saluran pencernaan. Bakteri probiotik akan menghasilkan enzimenzim. Enzim-enzim yang dihasilkan berfungsi untuk mempercepat proses pencernaan ikan. Enzim-enzim ini dapat juga memecah molekul kompleks seperti memecah karbohidrat, protein dan lemak menjadi molekul yang lebih sederhana. Dalam Mulyadi (2011), aktivitas bakteri dalam pencernaan akan berubah cepat apabila ada mikroba yang ditambahkan atau diberikan melalui pakan atau air. Aktivitas bakteri tersebut mampu mengubah keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan. C. EFFECTIVE MICROORGANISMS (EM4) Pada tahun 1980, Prof. Dr. Teruo Higa mengembangkan suatu teknologi fermentasi yang dinamakan EM4 (Effective Microorganisms 4). EM4 merupakan kultur campuran dari beberapa mikroorganisme non patogen. Mikroorganisme alami yang terdapat dalam EM4 terdiri dari lima kelompok mikroorganisme yaitu bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), bakteri fotosintetik (Rhodopseudomonas sp), Actinomycetes sp, Streptomyces sp, dan ragi (yeast) (Winnedar, 2006). EM4 kebanyakan diproduksi oleh PT. Songolangit Persada. Jenis EM4 ini dapat dilihat dalam Gambar 2.3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Gambar 2.3 EM4 Bakteri fotosintetik merupakan bakteri yang dapat mensintesis senyawa nitrogen dan gula. Bakteri fotosintetik dapat membentuk zat-zat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif (Nainggolan, 2013). Jamur fermentasi berfungsi untuk memfermentasi bahan organik menjadi senyawa-senyawa organik (dalam bentuk alkohol, gula dan asam amino) yang siap diserap. Fermentasi adalah proses perombakan suatu senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Fermentasi melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi. Senyawa kompleks berupa karbohidrat, protein dan lemak akan diubah menjadi senyawa glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol. Proses fermentasi tersebut juga dapat menghilangkan bau yang tidak diinginkan, meningkatkan daya cerna dan menghilangkan racun yang terdapat pada bahan mentah. Pakan yang sudah difermentasi mengandung senyawa sederhana yang akan diberikan pada ikan. Pakan yang telah mengandung senyawa sederhana akan lebih mudah untuk diserap oleh ikan. Karbohidrat hasil fermentasi akan dimanfaatkan oleh ikan sebagai sumber energi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 Bakteri Lactobacillus merupakan salah satu jenis bakteri probiotik. Menurut Arief dkk. (2008) peranan bakteri Lactobacillus sp. adalah menjaga keseimbangan mikroba pada saluran pencernaan sehingga meningkatkan daya cerna ikan. Kerja bakteri Lactobacillus sp. mengubah karbohidrat menjadi asam laktat, sehingga menghasilkan enzim endogenous untuk meningkatkan penyerapan nutrisi, konsumsi pakan, pertumbuhan, dan menghambat pertumbuhan organisme patogen. Actinomycetes merupakan mikroba berbentuk miselium (filamen berbentuk jalinan benang). Actinomycetes akan mengambil asam amino dan zat yang dihasilkan jamur fermentasi yang akan menjadi antibiotik. EM4 apabila ditambahkan dalam pakan bekerja dengan dua cara. Pertama, proses fermentasi akan dilakukan oleh jamur fermentasi yang mengubah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Proses fermentasi membuat makanan lebih mudah untuk diserap. Kedua, bakteri probiotik dalam EM4 mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan ikan. Bakteri probiotik bersifat antagonis dengan bakteri patogen. Ketika bakteri patogen terhambat pertumbuhannya, akan membuat sari makanan yang diserap dalam usus ikan menjadi lebih optimal. D. PAKAN Pakan merupakan faktor pertumbuhan yang paling penting karena merupakan sumber energi yang digunakan untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangbiakan. Pakan harus mengandung nutrisi untuk memenuhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 kebutuhan ikan. Kualitas pakan ditentukan dari kandungan pakan yang lengkap. Kandungan pakan yang lengkap mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kandungan pakan dapat dilihat dalam Tabel 2.1 Analisis proksimat pakan. Tabel 2.1 Analisis Proksimat Pakan Ikan Bahan Ekstrak Serat Protein Lemak Abu Tanpa Kasar Nitrogen (BETN) 31,81 8,57 11,34 0,18 48,03 Energi (kkal) Rasio Energi/Protein (g/kkal) 3,78 11,90 (Sumber: Rachmawati, 2006). Pakan ikan dapat berupa campuran dari berbagai bahan pangan baik tumbuhan maupun hewan yang diolah sehingga mudah dimakan dan dicerna oleh ikan. Kelebihan energi yang dihasilkan akan disimpan dalam bentuk daging yang digunakan untuk pertumbuhan (Adijaya, 2015). Protein pada pakan ikan digunakan sebagai sumber utama untuk pertumbuhan, pemeliharaan sel, dan pengganti sel-sel yang rusak pada ikan. Kebutuhan protein didasarkan pada jenis dan umur ikan. Ikan berusia muda membutuhkan protein lebih banyak. Hal ini dikarenakan ikan berusia muda masih berada pada fase pertumbuhan. Pada umumnya, ikan nila memerlukan kadar protein sebesar 20-60% tetapi kebutuhan optimum untuk melakukan pertumbuhan sebesar 30-36%. Pertumbuhan ikan nila akan terhambat apabila protein pada pakan kurang dari 30% (Natalist, 2003). Palinggi dan Usman (2002) menyatakan bahwa pakan dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila. Pakan yang berkualitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 diperoleh dari campuran bahan-bahan yang berkualitas membuat ikan tumbuh dengan baik. Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan setiap harinya berhubungan erat dengan ukuran berat. Jumlah pakan yang diberikan untuk ikan nila adalah 3-5% dari berat total ikan. Pakan ikan terdiri dari dua macam yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan ikan alami merupakan makanan ikan yang tumbuh di alam tanpa campur tangan manusia secara langsung. Pakan ikan alami biasanya digunakan dalam bentuk hidup dan agak sulit untuk dikembangkan. Pakan alami ikan adalah plankton. Plankton ada dua macam yaitu fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah plankton kelompok tumbuhan sedangkan zooplankton adalah plankton kelompok hewan. Pakan ikan buatan merupakan makanan ikan yang dibuat dengan mencampur bahan-bahan alami atau bahan olahan yang kemudian diolah dan dibuat dalam bentuk tertentu sehingga dapat menarik ikan untuk memakannya dengan mudah dan lahap. Secara umum pakan ikan buatan berasal dari olahan beberapa bahan baku pakan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan (Setyono, 2012). Bahan baku pakan yang memiliki kandungan protein antara lain ampas tahu, bekatul, dan bulu ayam. Bahan baku yang memiliki kandungan karbohidrat antara lain, tepung ikan dan bekatul. Kandungan vitamin dan mineral dalam pakan dapat ditemukan dari daun ketela yang dipotong-potong dan dicampurkan ke dalam campuran bahan. Salah satu pakan buatan yang banyak dijumpai di pasaran adalah pelet. Pelet adalah bentuk makanan yang dibuat dari beberapa macam bahan yang dicampur, kemudian dicetak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 berbentuk batangan atau bulatan kecil-kecil. Bentuk pelet tidak berupa tepung, tidak berupa butiran dan tidak pula berupa larutan (Mudjiman, 2000). Komposisi pakan dapat dilihat dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Komposisi Pakan Ikan Bahan Kontrol P1 P2 P3 Tepung ikan (%) 25 25 25 25 Ampas tahu (%) 50 50 50 50 Bekatul (%) 17 17 17 17 Tepung kanji (%) 6 6 6 6 Daun ketela (%) 2 2 2 2 (Sumber : Rachmawati, 2006). Pelet dikenal sebagai bahan pakan yang dicampur dan dipadatkan sedemikian rupa dengan cara menekan. Cara menekan ini dapat meningkatkan kepadatan pakan untuk mengurangi tempat penyimpanan dan mempermudah penyajian pakan (Hartadi, 2005). E. KUALITAS AIR Kualitas air merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan budidaya ikan nila. Penurunan kualitas air dapat menyebabkan munculnya penyakit, menghambat pertumbuhan ikan, mengurangi konversi pakan dan dapat menyebabkan kematian. Berbagai bahan kimia yang larut dalam air akan mempengaruhi kualitas air. Pada kegiatan budidaya, perubahan karakteristik air dapat meningkatkan produksi ikan dan kualitas air. Beberapa faktor kualitas air yang berperan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 penting antara lain: suhu air dan derajat keasaman (pH). Nila merupakan ikan yang lebih toleran terhadap kualitas air yang rendah daripada ikan-ikan budidaya air tawar lainnya (Carman dan Sucipto, 2013). 1.) Suhu air Ikan memiliki batas toleransi pada suhu tinggi dan suhu rendah untuk pertumbuhan. Ikan juga memiliki suhu optimal untuk pertumbuhan, konversi pakan, dan resistensi terhadap penyakit tertentu. Batas optimal suhu berbeda-beda, dipengaruhi dari faktor-faktor lain seperti pH, tekanan oksigen, ketinggian, kedalaman air, dan cuaca. Kondisi suhu sangat berpengaruh untuk kesehatan ikan baik pada kondisi normal maupun saat ikan diberi obat (Carman dan Sucipto, 2013). Suhu mematikan untuk hampir semua jenis ikan adalah 10-11˚C apabila kondisinya terus menerus demikian selama beberapa hari. Nafsu makan ikan akan terganggu ketika suhu air berada di bawah 16-17˚C. Kemampuan reproduksi akan mengalami penurunan pada suhu di bawah 21˚C dan penyakit lebih mudah menyerang ikan nila. Ikan nila dapat tumbuh pada suhu 14- 38˚C. Suhu air optimal untuk pertumbuhan ikan nila adalah 25-32˚C (Nugroho, 2015). 2.) Derajat Keasaman (pH) Nila dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan perairan yang alkalinitasnya rendah atau netral. Pada lingkungan dengan pH rendah, pertumbuhannya mengalami penurunan. Akan tetapi, nila masih dapat tumbuh dengan baik pada kisaran pH 5-10. Batas pH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 mematikan bagi ikan adalah 11 atau lebih. Sebaiknya pH air dipertahankan pada nilai netral atau pada kisaran 6,5-8,0 (Ghufran, 2010). F. PERTUMBUHAN IKAN NILA Pertumbuhan merupakan panjang dalam satuan waktu dan pertambahan ukuran berat. Jika dilihat lebih lanjut pertumbuhan merupakan proses biologis yang kompleks dan dipengaruhi oleh adanya berbagai macam faktor (Effendi, 2002). Pertumbuhan panjang ada dua macam yakni panjang total dan panjang standar. Panjang total diukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya. Panjang standar diukur dari ujung terdepan bagian kepala sampai pertengahan pangkal sirip ekor. Pertumbuhan selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor pertumbuhan. Faktor-faktor pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor luar dan faktor dalam (Wiadnya dkk, 2000). Faktor luar meliputi kandungan oksigen terlarut, suhu air, amonia dan salinitas. Adanya interaksi antar faktor lainnya, seperti jumlah, kompetisi, kualitas makanan, tingkat kematian dan umur akan mempengaruhi laju pertumbuhan spesifik ikan. Faktor dalam merupakan faktor yang susah dikontrol, seperti seks, umur, keturunan, parasit dan penyakit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Faktor lain yang dapat memacu pertumbuhan ikan dapat dilihat dari kualitas pakan. Pertumbuhan ikan yang terhambat dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu: Kondisi eksternal pakan. Pada kondisi ini, sumber nutrisi yang ada dalam pakan ikan belum lengkap sehingga tidak dapat memacu pertumbuhan yang optimal. Kondisi internal ikan. Kondisi ini berhubungan dengan kemampuan ikan dalam mencerna dan menyerap pakan untuk pertambahan bobot tubuh ikan. G. PENELITIAN YANG RELEVAN Penelitian Rachmawati (2006) bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan EM4 dengan berbagai dosis (0,5,10,15 ml/kg pakan) terhadap efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan nila Gift. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan EM4 hingga konsentrasi 15 ml/kg pakan tidak berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan khusus (SGR), nilai keefisienan pakan dan keefisienan protein ikan nila Gift, akan tetapi penambahan EM4 dalam pakan dapat meningkatkan kadar protein pakan. Penelitian Supriyanto (2010) bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan lele sangkuriang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Perlakuan pemberian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 probiotik dilakukan dengan cara menyemprotkan probiotik ke dalam pakan dan mengangin-anginkannya dengan variasi waktu yang berbeda yakni 10 menit, 20 menit dan 40 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik yang disemprotkan dalam pelet dan diangin-anginkan selama 10 menit, 20 menit dan 40 menit tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat biomassa mutlak dan laju pertumbuhan “instantaneous growth (g)” lele sangkuriang. Penelitian Anggriani (2012) bertujuan untuk mengetahui dosis penambahan Bacillus sp. hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan patin sebagai probiotik pada pakan komersial untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan benih ikan nila merah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan dosis penambahan Bacillus sp. yang terdiri dari perlakuan tanpa penambahan Bacillus sp., perlakuan dengan penambahan Bacillus sp. sebanyak 500 ml/kg pakan, 1000 ml/kg pakan, 1500 ml/kg pakan, dan 2000 ml/kg pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Bacillus sp. hasil isolasi dari saluran pencernaan ikan patin pada pakan buatan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, efisiensi pakan, dan laju pertumbuhan ikan nila merah. Penambahan Bacillus sp. dengan dosis sebesar 1000 ml/kg pakan menghasilkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 70%, efisiensi pakan tertinggi 116,60%, dan laju pertumbuhan tertinggi sebesar 2,92%. Penelitian Kamil (2015) bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik dalam pakan buatan terhadap kecernaan pakan, serta mengetahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 dosis probiotik yang diberikan dalam pakan untuk menunjang pertumbuhan ikan nila. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan menggunakan rancangan acak lengkap. Probiotik yang digunakan adalah merk Raja Lele. Hasil penelitian menunjukkan penambahan probiotik sebanyak 5-20 ml/kg ke dalam pakan buatan berpengaruh terhadap kecernaan pakan, efisiensi pakan, retensi protein, laju pertumbuhan spesifik, dan kelulushidupan benih ikan nila. Perlakuan terbaik diperoleh pada penambahan probiotik sebanyak 20 ml/kg pakan menghasilkan kecernaan pakan, 50,74%, efisiensi pakan 29,27%, retensi protein 45,63%, laju pertumbuhan spesifik 3,64%, dan kelulushidupan 90-200%. H. KERANGKA BERPIKIR Indonesia merupakan negara maritim sehingga memiliki potensi perikanan yang tinggi baik perikanan air tawar maupun air laut. Ikan nila merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena ikan nila mudah dipelihara, laju pertumbuhan dan perkembangannya lebih cepat, serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Salah satu jenis ikan nila yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah ikan nila merah. Ketersediaan pakan dan kualitas air mempengaruhi pertumbuhan ikan nila. Penambahan probiotik dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan, salah satu contoh probiotik adalah EM4. Masyarakat umumnya menggunakan EM4 sebagai pupuk untuk tumbuhan dan tambahan pada pakan beberapa ternak. EM4 adalah cairan yang berwarna kecoklatan dan berbau manis asam yang di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup non patogen. Di dalam EM4 mengandung beberapa mikroorganisme hidup yaitu bakteri fotosintetik (Rhodopseudomonas sp.), bakteri asam laktat (Lactobacillus sp,), Actinomycetes sp., dan jamur fermentasi. Pakan yang ditambahkan dengan EM4 ini tergolong murah dan pengaplikasiannya juga tergolong efektif. Pakan yang telah ditambahkan EM4 akan meningkat nilai gizinya karena telah mengandung bakteri probiotik dan jamur fermentasi. Bakteri probiotik pada pakan beraktivitas ketika sudah masuk di saluran pencernaan ikan. Sementara itu, jamur fermentasi akan memfermentasi senyawa komplek pakan menjadi senyawa sederhana sehingga mudah diserap oleh sistem pencernaan ikan. Bakteri probiotik menghasilkan enzim-enzim untuk mempercepat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi serta dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan ikan. Pertumbuhan dan produktivitas ikan nila lebih cepat akibat adanya penambahan probiotik EM4. Kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat dalam diagram alur pada gambar: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Indonesia merupakan negara maritim Perikanan air tawar Perikanan air laut Ikan nila merah banyak dibudidayakan karena mudah dipelihara, laju pertumbuhannya cepat dan nilai ekonominya cukup tinggi Ketersediaan pakan yang mempengaruhi pertumbuhan berkualitas dan kualitas Penambahan probiotik pada pakan dapat mengoptimalkan pertumbuhan, contoh probiotik EM4 air membantu Pakan yang ditambah EM4 akan meningkat nilai gizinya Jamur fermentasi: mengubah senyawa kompleks pakan menjadi senyawa sederhana Bakteri probiotik: mempercepat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi serta menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam usus ikan Pertumbuhan ikan nila merah lebih cepat Gambar 2.4 Kerangka berpikir penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 I. HIPOTESIS 1. Penambahan probiotik EM4 pada pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan berat dan panjang total ikan nila merah. 2. Konsentrasi penambahan EM4 pada pakan yang optimal adalah 25 ml/kg pakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekperimental. Penelitian eksperimental merupakan kegiatan terperinci yang dirancang untuk menghasilkan data. Penelitian eksperimental juga dapat didefinisikan sebagai penelitian yang mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh pemberian EM4 dengan konsentrasi yang berbeda pada pakan terhadap pertumbuhan ikan nila. B. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian EM4 dengan 3 jenis konsentrasi yang berbeda. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini meliputi berat dan panjang total (TL) ikan nila. 3. Variabel kontrol dalam penelitian ini meliputi volume air dan ukuran akuarium. 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 C. Batasan Masalah 1. Ikan Nila yang digunakan untuk penelitian ini adalah spesies ikan nila merah. 2. Ikan Nila yang digunakan tiap perlakuan adalah 15 ekor dengan ukuran panjang total rata-rata 7,6 cm dan berat rata-rata 7,4 gram setelah proses aklimatisasi. 3. Konsentrasi EM4 yang digunakan yaitu 15 ml/kg pakan, 20 ml/kg pakan dan 25 ml/kg pakan. 4. Akuarium yang digunakan memiliki ukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm dengan volume air 37 liter. 5. Pertumbuhan ikan nila dengan 2 parameter yaitu berat dan panjang total. D. Alat dan Bahan a. Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: pH meter, termometer, gelas ukur, timbangan digital “Cook Master”, mesin pencetak pelet, oven, pengukus, akuarium, aerator, penyaring air, blender, baskom, tampah, ember, jaring ikan, pengaduk, kain, kantong plastik, kamera, kertas label, penggaris, dan alat tulis. b. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : bibit ikan nila (60 ekor), tepung ikan, ampas tahu, bekatul, EM4 (PT. Songolangit Persada), tepung kanji, daun ketela, dan minyak jelantah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 E. Prosedur Kerja Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma. Penelitian dilaksanakan pada bulan 11 April 2016 sampai 19 Juli 2016. 1. Tahap Persiapan Sebelum pelaksanaan kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan persiapan materi yang akan dipakai dalam penelitian, meliputi persiapan alat dan bahan, persiapan pembuatan pakan dan persiapan hewan uji. a. Persiapan alat dilakukan dengan cara: akuarium dibersihkan, sirkulasi dan aerator akuarium diatur kemudian akuarium diisi air dengan volume air 37 liter. Akuarium diletakkan dan ditata. b. Persiapan bahan dilakukan dengan cara: bahan pembuatan pakan yakni tepung ikan, ampas tahu, tepung kanji, bekatul dan EM4 dibeli di pasar. Ampas tahu diperas, dikeringkan di bawah sinar matahari dan dioven sampai kering kemudian diblender agar lebih halus. Daun ketela dipotong kecil-kecil. c. Pembuatan pakan 1) Bahan-bahan pakan seperti tepung ikan, ampas tahu, bekatul, daun ketela dan tepung kanji yang sudah ditambah dengan sedikit air kemudian dicampur hingga homogen (komposisi bahan pembuatan pakan dapat dilihat pada Tabel 3.1) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Tabel 3.1 Komposisi bahan pembuatan pakan Bahan Kontrol P1 P2 P3 Tepung ikan (%) 25 25 25 25 Ampas tahu (%) 50 50 50 50 Bekatul (%) 17 17 17 17 Tepung kanji (%) 6 6 6 6 Daun ketela (%) 2 2 2 2 EM4 (ml) 0 15 20 25 (Sumber: Rachmawati, 2006). 2) Campuran bahan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang diberi sedikit lubang, dikukus selama 20 menit kemudian dikeluarkan dari kantong plastik dan didinginkan. 3) EM4 ditambahkan dengan volume masing-masing 0 ml/kg pakan, 15 ml/kg pakan, 20 ml/kg pakan, dan 25 ml/kg pakan. 4) Campuran bahan yang telah diberi perlakuan dimasukkan kembali ke dalam kantong plastik yang telah diberi lubang, ditutup dan difermentasi selama 4 hari. 5) Campuran bahan ditambah minyak jelantah 1 tutup botol dan dicetak dengan menggunakan mesin cetak pelet kemudian dikeringkan. d. Persiapan ikan uji dilakukan dengan cara: bibit ikan nila dipilih dengan ukuran panjang total rata-rata 7,6 cm, ukuran panjang standar rata-rata 5,3 cm dengan berat rata-rata 7,4 gram. Ikan nila ditempatkan dalam akurium berukuran 50x30x30 cm sebanyak 15 ekor ikan nila per akuarium. Ikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 nila diaklimatisasi selama 10 hari. Hal ini dilakukan agar ikan nila dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Adapun proses aklimatisasi yang dilakukan antara lain: 1.) Plastik yang berisi benih ikan nila diapungkan ke dalam akuarium yang telah berisi air selama 10-15 menit. 2.) Plastik dimiringkan ke dalam air dan benih ikan dibiarkan keluar dengan sendirinya kemudian dipuasakan 24 jam. 3.) Pakan kontrol (tanpa penambahan EM4) diberikan pada setiap akuarium selama 10 hari. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan : a. Pemberian pakan ikan nila dilakukan 2 kali sehari yakni pagi pukul 09.00 dan sore pukul 16.00 pada masing-masing perlakuan. Pemberian pakan per hari sebanyak 5 % dari total berat ikan (Handajani, 2006). b. Air akuarium diganti dengan cara mengambil air dari akuarium dengan volume air 27 liter kemudian ditambahkan dengan air untuk menghindari stress pada ikan. Pergantian air akuarium dilakukan setiap seminggu sekali. c. Parameter kualitas air diukur tiga kali sehari pada pukul 09.00, 12.00 dan 17.00. Parameter kualitas air diukur setiap hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 3. Tahap Pengambilan Data Pengambilan data berat dan panjang total dilakukan setiap tujuh hari. Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah berat dan panjang total ikan nila. Pengambilan data berat ikan dilakukan dengan cara ember kecil yang digunakan untuk menimbang diisi air, kemudian diletakkan pada timbangan digital. Timbangan digital dinetralkan kemudian diambil satu ikan dan dimasukkan ke dalam ember yang berisi air. Nilai berat ikan pada timbangan ditunggu hingga tidak berubah lagi kemudian dicatat ke dalam tabel. Panjang total ikan nila diukur dengan cara ikan diambil dari akuarium diletakkan ke tangan, kemudian diletakkan penggaris dari ujung terdepan bagian kepala ikan hingga ujung ekor ikan yang paling panjang (Gambar 3.1), kemudian dicatat panjang totalnya. TL Gambar 3.1 Pengukuran Panjang Total Ikan Nila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 Parameter kualitas air diukur dengan cara: a) Suhu Pengukuran suhu dilakukan menggunakan termometer dengan cara: - Termometer dicelupkan ke dalam akuarium pada masing-masing perlakuan kemudian ditunggu 5 menit dan dicatat suhu airnya. b) Derajat keasaman (pH) Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter dengan cara: - Batang sensor pH dicelupkan ke dalam akuarium, ditunggu 5 menit dan dicatat pH airnya. F. Metode Analisis dan Data 1) Pertumbuhan berat ikan mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dapat dihitung dengan menggunakan rumus dalam Supriyanto (2010), yaitu: Wm = Wt-Wo Keterangan : Wm = pertumbuhan berat mutlak (gr) Wt = berat rata-rata akhir (gr) Wo = berat rata-rata awal (gr) 2) Pertumbuhan harian spesifik dihitung berdasarkan formula De Silva dan Anderson dalam Muchlisin (2003), yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Keterangan : SGR = laju pertumbuhan harian spesifik W2 = bobot rata-rata ikan pada akhir percobaan W1 = bobot rata-rata ikan pada awal percobaan t2 = waktu akhir percobaan t1 = waktu awal percobaaan Pengukuran pertumbuhan ikan nila dilakukan dengan mengambil 15 ekor tiap perlakuan. 3) Rumus yang digunakan untuk menentukan laju pertumbuhan panjang badan harian ikan nila dihitung berdasarkan rumus dalam Suryani (2010), adalah : Keterangan : Lt = Panjang badan rata-rata ikan nila pada akhir penelitian Lo = Panjang badan rata-rata ikan nila pada awal penelitian T = Lama pemeliharaan Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan Microsoft Excel 2010. Data yang telah diperoleh berdasarkan pengamatan merupakan data mentah yang meliputi berat dan panjang total ikan nila. Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan mengunakan Uji Anova. Uji Anova merupakan uji komparatif atau perbandingan yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) pada data yang lebih dari 2 kelompok. Pengambilan keputusan dalam uji Anova dimana Fhitung > Fcritical maka hasil uji statistik signifikan, artinya Ho ditolak dan Hi diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Hipotesis untuk uji Anova dalam penelitian ini yaitu: Ho : Tidak ada pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan terhadap berat dan panjang total ikan nila Hi : Terdapat pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan tehadap berat dan panjang total ikan nila. Dalam menganalisis data dengan menggunakan uji Anova harus didukung dengan pengujian normalitas dan homogenitas dimana kedua pengujian tersebut adalah syarat analisis data sebelum menganalisis dengan menggunakan Uji Anova pada Microsoft Excel 2010. Uji normalitas merupakan pengujian yang tujuannya untuk mengetahui data penelitian yang didapatkan memiliki distribusi normal atau tidak. Normalitas dipenuhi apabila hasil uji signifikan dengan taraf signifikan α=0,05. Pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah apabila nilai signifikansi lebih besar dari α, maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari α, maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas, dilanjutkan dengan uji homogenitas. Tujuan uji homogenitas ini adalah mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah apabila nilai signifikan lebih dari α (0,05), maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak homogen sedangkan apabila nilai signifikansi lebih besar dari α, maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah homogen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Uji normalitas maupun uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut yaitu uji Duncan. Setelah diuji dengan menggunakan uji Duncan dapat diketahui mana perlakuan yang berbeda secara nyata dan mana perlakuan yang paling baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengukuran berat dan panjang total ikan dilakukan setiap seminggu sekali sebanyak 9 kali pengukuran yaitu pada tanggal 31 Mei 2016-19 Juli 2016. Berdasarkan hasil pengukuran dapat dibuat tabel dan grafik pertumbuhan berat ikan nila sebagai berikut: Tabel 4.1 Rata-Rata Berat Ikan Nila Selama Penelitian Minggu P0 P1 P2 P3 ke(g) (g) (g) (g) 8,13 7,33 6,46 7,26 0 8,67 8,46 6,53 8,33 1 8,67 8,53 6,6 9,26 2 9,93 9,26 7,53 10,2 3 10,86 10,13 8,13 11 4 11,4 10,26 8,33 11,13 5 11,73 10,67 8,73 11,73 6 12,2 10,73 9,06 11,8 7 12,73 12 10,67 13,06 8 Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg pakan. 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Gambar 4.1 Rata-Rata Berat Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg pakan. Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ratarata pertumbuhan berat ikan nila selama tujuh hari pada setiap perlakuan dan kontrol memiliki perbedaan setiap minggunya. Setiap akuarium diisi 15 ekor ikan nila. Pada awal pengambilan data didapatkan rata-rata berat awal yang paling tinggi adalah P0 dengan rata-rata berat awal 8,13 g sedangkan rata-rata berat awal yang paling rendah adalah P2 dengan ratarata berat 6,46 g. Pada pengambilan data minggu pertama rata-rata berat ikan nila paling tinggi adalah P0 (tanpa penambahan EM4) dengan berat 8,67 g. Rata-rata berat ikan nila terendah adalah pada P2 (penambahan 20 ml/kg pakan) dengan berat 6,53 g. Pada pengambilan data kedua, rata-rata berat ikan nila paling tinggi adalah P3 dengan berat 9,26 g sedangkan ratarata berat paling rendah masih tetap P2 dengan berat 6,6 g. Pada minggu kedua ini P0 memiliki rata-rata berat yang sama dengan minggu pertama yaitu 8,67 g. Selama proses pemeliharaan ikan nila di akuarium, rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 pertambahan berat ikan paling tinggi adalah P3 dengan perlakuan penambahan EM4 sebanyak 25 ml/kg pakan ikan. Akan tetapi, perbedaan rata-rata berat ikan dari P0 sampai dengan P3 tidak jauh berbeda. Gambar 4.2 Rata-Rata Pertambahan Berat Total Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg pakan. Berdasarkan Gambar 4.2 peningkatan berat ikan nila dari hari pertama sampai hari ke-56 yang paling besar adalah perlakuan P3 (penambahan EM4 25 ml/kg pakan) sebesar 5,8 g sedangkan yang paling rendah adalah P2 (penambahan EM4 20 ml/kg pakan) sebesar 4,21 g. Pertumbuhan berat mutlak ini sesuai dengan pertumbuhan rata-rata berat ikan nila pada Gambar 4.1 dimana rata-rata berat yang paling tinggi adalah P3 dan yang paling rendah adalah P2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Gambar 4.3 Laju Pertumbuhan Khusus (SGR). Keterangan: P0: Tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg pakan. SGR (laju pertumbuhan khusus) adalah persentase dari pertambahan berat ikan setiap harinya selama proses pemeliharaan. Pada Gambar 4.3 yang menunjukkan nilai SGR paling tinggi adalah P3 (1,04%) sedangkan yang paling rendah adalah P0 (0,80%). Untuk mengetahui keseragaman dan variasi data masing-masing perlakuan, dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil dari uji normalitas berat ikan nila menggunakan uji Kolmogrov Smirnov diperoleh nilai normalitas setiap perlakuan 0,200 yang mana lebih dari 0,05 sehingga menunjukkan data sampel berdistribusi normal. Hasil dari uji homogenitas berat ikan nila diperoleh nilai homogenitas 0,669 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga menunjukkan data sampel homogen. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas berat ikan nila tersebut, dapat disimpulkan bahwa data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 penelitian ini normal dan homogen. Data yang homogen berarti data tersebut pada tiap perlakuan mempunyai keseragaman variasi data. Untuk mengetahui terdapat perbedaan nyata antara rata-rata pertumbuhan berat harian ikan nila dilakukan analisis variasi dengan Anova one factor (Lampiran 4). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil Fhitung (6,022373) >Fcritical (2,946685) sehingga disimpulkan hasil uji statistik signifikan. Hal ini berarti terdapat pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan berat ikan nila. Uji Anova yang didapatkan signifikan, maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbedaannya. Uji Duncan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Duncan Rata-Rata Berat Perlakuan Hasil P0 10,480b P1 9,707b P2 8,004a P3 10,418b Keterangan: Angka yang diikuti abjad yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan antara tiap konsentrasi pada α=0,05. Berdasarkan Uji Duncan tersebut didapatkan hasil bahwa P2 berbeda nyata dengan P0, P1 dan P3. P0, P1 dan P3 tidak saling berbeda nyata. P3 merupakan perlakuan yang paling baik di antara perlakuan yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Parameter yang diukur selain berat adalah panjang total ikan nila. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan grafik pada Gambar 4.4 sbb: Tabel 4.3 Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian Minggu P0 P1 P2 P3 ke(cm) (cm) (cm) (cm) 0 8 7,63 7,12 7,75 1 8,03 7,9 7,3 8,06 2 8,24 7,96 7,36 8,33 3 8,56 8,26 7,70 8,52 4 8,85 8,6 7,99 8,85 5 8,92 8,64 8,20 8,96 6 9,28 8,7 8,26 9,07 7 9,29 8,92 8,40 9,14 8 9,32 9,17 8,68 9,35 Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml.kg pakan. Gambar 4.4 Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg pakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa pada awal penelitian rata-rata panjang total yang paling tinggi adalah P0 (8 cm) sedangkan yang paling rendah adalah P2 (7,12 cm). Pada pengambilan data minggu pertama rata-rata panjang total ikan pada pengambilan data pertama yang paling tinggi adalah P3 (8,06 cm), sedangkan yang paling rendah adalah P2 (7,3 cm). Pada pengambilan data kedua, rata-rata panjang total paling tinggi adalah P3 (8,33 cm) sedangkan rata-rata panjang total paling rendah adalah P2 (7,36 cm). Selama proses pemeliharaan ikan nila di akuarium, rata-rata panjang total ikan paling tinggi adalah P3 (9,35 cm) dengan penambahan EM4 25 ml/kg pakan sedangkan rata-rata panjang total ikan yang paling rendah adalah P2 (8,68 cm) dengan penambahan EM4 20 ml/kg pakan. Akan tetapi, perbedaan rata-rata berat ikan dari P0 sampai dengan P2 tidak jauh berbeda. Gambar 4.5 Pertambahan Panjang Total Ikan Nila Selama Penelitian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg pakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Berdasarkan Gambar 4.5 peningkatan panjang total ikan nila dari hari pertama sampai dengan hari ke-56 yang paling tinggi adalah P3 sebesar 1,6 cm sedangkan yang paling rendah adalah P0 sebesar 1,32 cm. Gambar 4.6 Laju Pertumbuhan Panjang Badan Total Harian. Keterangan: P0: tanpa penambahan EM4; P1: penambahan EM4 15 ml/kg pakan; P2: penambahan EM4 20 ml/kg pakan; P3: penambahan EM4 25 ml/kg pakan. Pada Gambar 4.6 laju pertumbuhan panjang badan total harian paling tinggi adalah P2 (0,353%) dengan perlakuan penambahan EM4 sebanyak 20 ml/kg pakan. Sementara itu, laju pertumbuhan panjang badan total harian yang paling rendah adalah P0 (0,272%) tanpa penambahan EM4. Untuk mengetahui keseragaman dan variasi data masing-masing perlakuan, dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil dari uji normalitas panjang total ikan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov diperoleh nilai normalitas 0,200 sehingga lebih besar dari α (0,05), dengan begitu data sampel berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas panjang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 total ikan diperoleh nilai homogenitasnya 0,992 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga menunjukkan data sampel homogen. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas panjang total ikan, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini normal dan homogen. Data yang homogen berarti data tersebut pada tiap perlakuan mempunyai keseragaman variasi data. Untuk mengetahui terdapat perbedaan nyata antara rata-rata pertumbuhan berat harian ikan nila dilakukan analisis variasi dengan Anova one factor (Lampiran 4). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil Fhitung (5,292974)>Fcritical (2,946685) sehingga disimpulkan hasil uji statistik signifikan. Hal ini berarti rata-rata pertambahan panjang total ikan nila setiap tujuh hari menunjukkan perbedaan yang nyata pada masing-masing perlakuan. Dengan demikian perlakuan dengan penambahan EM4 berpengaruh pada pertumbuhan panjang total ikan nila. Uji Anova yang didapatkan signifikan maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbedaannya. Uji Duncan rata-rata panjang total dapat dilihat dalam Tabel 4.4. Berdasarkan Uji Duncan pada Tabel 4.4 tersebut didapatkan hasil bahwa P2 berbeda nyata daripada P0, P1 dan P3. P0, P1 dan P3 tidak saling berbeda nyata. Perlakuan yang paling baik jika dilihat dalam tabel tersebut adalah P3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Tabel 4.4 Hasil Uji Duncan Rata-Rata Panjang Total Perlakuan Hasil P0 8,721b P1 8,420b P2 7,890a P3 8,670b Keterangan: Angka yang diikuti dengan abjad yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan antara tiap konsentrasi pada α=0,05. B. Pembahasan Pertumbuhan merupakan suatu proses pertambahan panjang dan berat suatu makhluk hidup yang sifatnya kuantitatif. Pertambahan panjang, dan berat suatu makhluk hidup diakibatkan dari konsumsi makanan. Makanan yang dikonsumsi akan menjadi sumber energi bagi makhluk hidup. Makanan yang dikonsumsi oleh makhluk hidup harus bergizi dan memenuhi kebutuhan dari makhluk hidup. Kebutuhan makanan setiap makhluk hidup berbedabeda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila dan untuk mengetahui konsentrasi pemberian EM4 yang optimal pada pakan ikan untuk pertumbuhan ikan nila. Berdasarkan Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 rata-rata pertumbuhan berat ikan nila selama tujuh hari pada setiap perlakuan dan kontrol mengalami peningkatan setiap minggunya kecuali pada minggu kedua pengambilan data. Rata-rata berat ikan yang meningkat ini disebabkan oleh tersedianya pakan yang mencukupi. Pakan yang diberikan memiliki kandungan nutrisi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan ikan yang diberikan adalah pakan buatan (Tabel 3.1). Rata-rata berat ikan ada yang tetap pada minggu kedua yaitu pada P0. Hal ini dapat dikarenakan metabolisme ikan dimana energi yang dihasilkan dari pakan yang dimakan digunakan ikan untuk bergerak sehingga rata-rata berat menjadi tetap. Peningkatan berat ikan nila dari awal penelitian sampai hari akhir penelitian yang paling besar adalah perlakuan P3 (penambahan EM4 25 ml/kg pakan) sebesar 5,8 g sedangkan yang paling rendah adalah P2 (penambahan EM4 20 ml/kg pakan) sebesar 4,21 g. P3 mengalami peningkatan yang paling besar dari awal penelitian sampai hari akhir penelitian. Hal ini dapat dikarenakan oleh pengaruh penambahan probiotik EM4 dengan konsentrasi paling besar sehingga bakteri probiotik yang ada di dalam usus ikan lebih mendominasi daripada bakteri patogen. Hal ini yang memungkinkan P3 mampu menyerap makanan lebih optimal karena bakteri patogen mampu diminalisir sehingga peningkatan berat dari hari pertama sampai dengan hari akhir penelitian paling tinggi. Bakteri probiotik EM4 yang ditambahkan pada pakan tersebut bekerja ketika sudah masuk ke dalam saluran pencernaan. Aktivitas bakteri dalam saluran pencernaan mampu mengubah keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan. Cara kerja dari bakteri probiotik itu sendiri adalah dengan menempel dan berkoloni pada dinding usus, bakteri probiotik akan berkompetisi dengan bakteri patogen, bakteri probiotik akan berkembang biak dan lebih mendominasi daripada bakteri patogen sehingga bakteri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 patogen akan dihambat pertumbuhannya oleh bakteri probiotik. Bakteri probiotik tersebut juga dapat menghasilkan zat antimikroba yang mampu membunuh bakteri patogen sehingga membuat proses pencernaan dan penyerapan sari-sari makanan akan lebih mudah. Bakteri probiotik dalam pakan juga dapat memecah protein menjadi polipeptida, oligopeptida dan asam amino yang bisa langsung diserap (Yusuf, 2012). Bakteri patogen yang ada di usus ikan menyebabkan penyerapan nutrisi pakan menjadi tidak optimal. Bakteri patogen mampu mengambil alih saluran pencernaan ikan dengan mengambil sari-sari makanan yang masuk dalam saluran pencernaan sehingga lebih sedikit sari-sari makanan yang diserap oleh tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi dan menimbulkan penyakit pada ikan. Akan tetapi dengan adanya bakteri probiotik, bakteri patogen akan terhambat pertumbuhannya sehingga penyerapan sari makanan menjadi lebih optimal. EM4 tidak hanya berisi bakteri saja, tetapi juga berisi jamur fermentasi. Jamur fermentasi dalam EM4 beraktivitas ketika terjadi proses fermentasi dalam pakan. Proses fermentasi akan memecah komponen pakan lebih optimal sehingga nutrisi pakan akan lebih mudah diserap di usus ikan. Proses fermentasi yang terjadi ditandai dengan adanya perubahan warna campuran bahan pakan, adanya uap air dan rasa hangat pada campuran pakan apabila disentuh dengan tangan. Hal ini dikarenakan proses fermentasi memang menghasilkan kalor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 Bakteri pada EM4 bersifat menguntungkan, sementara itu di dalam saluran pencernaan terdapat berbagai macam bakteri baik patogen maupun non patogen. Pakan yang telah ditambah dengan EM4 mengandung bakteri menguntungkan yang nantinya ketika masuk dalam saluran pencernaan akan berkompetisi dengan bakteri patogen di dalam usus ikan karena bakteri EM4 ini bersifat antagonis terhadap bakteri patogen. Bakteri probiotik ini tidak hanya ditemukan pada pupuk probiotik, tetapi dapat ditemukan secara alami yakni di usus ikan. Akan tetapi, kandungan bakteri probiotik pada usus ikan bisa saja jumlahnya sedikit. Usus ikan tidak hanya mengandung bakteri probiotik tetapi juga dapat mengandung beberapa bakteri yang sifatnya patogen yang dapat menghambat pertumbuhan ikan. Bakteri patogen dapat masuk di dalam usus ikan melalui air maupun kolam tempat menebar benih. Bakteri patogen di dalam usus apabila tidak dihambat pertumbuhannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen, ikan harus diberikan probiotik dimana dalam probiotik mengandung bakteri-bakteri yang menguntungkan. Bakteri menguntungkan tersebut yang nantinya akan menghambat pertumbuhan dari bakteri patogen bahkan mematikan bakteri patogen sehingga usus akan lebih cepat menyerap makanan karena tidak ada bakteri yang menghambat dalam proses penyerapan akibat adanya EM4. Jamur fermentasi dalam EM4 akan berkembang biak dan menghasilkan enzim yang digunakan untuk pemecahan senyawa di dalam pakan. Enzimenzim tersebut diantaranya enzim amilase, lipase, pektinase dan protease. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Enzim amilase berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa dan glukosa. Enzim amilase (C6H10O5)n -------------------- > C12H22O11 + C6H12O6 Enzim lipase berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim lipase C55H98O6 -------------------- > R-COOH + C3H8O3 Enzim pektinase berfungsi sebagai biokatalis untuk merombak senyawa pektin. Menurut Oyeleke (2012), pektinase dapat merusak pektin (substrat polisakarida) dengan cara memecah asam poligalakturonat menjadi asam monogalakturonat melalui pelepasan ikatan glikosidik. Enzim protease berfungsi untuk memecah protein menjadi molekul yang lebih sederhana seperti oligopeptida. Melalui proses fermentasi, enzim-enzim yang dihasilkan membantu menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga proses mencerna dan menyerap nutrisi dalam pencernaan akan menjadi lebih mudah (Putra,2010). Senyawa kompleks dari karbohidrat akan diubah menjadi molekul yang lebih sederhana yakni monosakarida, polisakarida dan oligosakarida. Monosakarida terdiri dari satu molekul gula sederhana seperti glukosa, galaktosa dan fruktosa. Polisakarida terdiri dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai panjang dan bercabang-cabang misalnya glikogen, pati dan selulosa. Disakarida terdiri dari dua rangkaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 monosakarida (maltosa, sukrosa dan laktosa) serta oligosakarida yang merupakan rangkaian dari beberapa monosakarida. Senyawa kompleks lemak akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol sedangkan protein akan diubah menjadi asam amino. Molekul-molekul yang lebih sederhana dari karbohidrat, protein dan lemak dalam pakan tersebut akan lebih cepat dicerna dan diserap oleh usus ikan nila. Laju pertumbuhan harian spesifik (SGR) adalah persentase dari pertambahan berat ikan setiap harinya selama proses pemeliharaan. Nilai SGR ikan nila yang didapatkan tidak terlalu berbeda jauh. Nilai SGR pada P0, P1 dan P2 tidak berbeda jauh tetapi yang paling rendah nilai SGRnya adalah adalah P0 (0,80%) sedangkan yang paling tinggi nilai SGRnya adalah P3 (1,04%). Nilai SGR ini berbeda dengan rata-rata berat ikan dan pertambahan rata-rata berat ikan selama penelitian dimana yang paling tinggi adalah P3 sedangkan yang paling rendah adalah P2. Nilai SGR yang tinggi dapat disebabkan karena penyerapan sari-sari makanan lebih optimal dimana P3 mengandung konsentrasi bakteri probiotik yang paling banyak dan lebih mendominasi sehingga menghambat bakteri patogen yang menyerap nutrisi pakan. Selain itu juga dapat dikarenakan jamur fermentasi yang dapat meningkatkan kadar protein dalam pakan. Kadar jamur fermentasi dalam P3 juga lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kadar protein yang lebih banyak dalam pakan membuat nutrisi pakan meningkat. Apabila dimakan oleh ikan akan membuat laju pertumbuhan spesifik ikan meningkat. Hal ini disebabkan protein tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 digunakan ikan untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Hal ini sesuai dengan penelitian Rachmawati (2006) yang menyatakan penambahan EM4 mampu meningkatkan kadar protein pakan. Dengan begitu EM4 yang ditambahkan memiliki pengaruh pada pakan dan saluran pencernaan. Nilai SGR pada P2 yang memiliki nilai tinggi dibandingkan P0 dan P1 yakni 0,9%. Laju pertumbuhan spesifik berat pada P2 lebih tinggi dibandingkan P1 dikarenakan ikan P2 memiliki laju pertumbuhan harian spesifiknya teratur tiap minggunya. P0 dan P1 laju pertumbuhan harian spesifiknya lebih rendah daripada P2 karena ikan P0 dan P1 laju pertumbuhan spesifiknya tidak teratur dan tidak menentu. Dengan kata lain P0 dan P1 kadang naik kadang tetap laju pertumbuhannya dan bahkan kadang terhambat pertumbuhannya sehingga naiknya sedikit. Jika dilihat kembali data berat P2 lebih jelas bahwa laju pertumbuhan spesifiknya naik secara teratur (Tabel 4.1). Apabila dilihat baik pada Tabel 4.1 rata-rata berat dan Tabel 4.3 rata-rata panjang total pertumbuhan ikan pada P0 lebih baik daripada P1 dan P2. Hal ini dapat disebabkan karena memang pada awal penelitian ukuran ikan P0 lebih besar dibandingkan P1 dan P2 serta P3 sehingga semakin besar nilai berat maupun panjang total diawal penelitian akan semakin besar pula nilai berat dan panjang total ikan diakhir penelitian. Sementara itu, selama pemeliharaan P3 yang memiliki rata-rata berat dan panjang tertinggi. P0 tertinggi yang kedua sedangkan P1 tertinggi yang ketiga serta terendah adalah P2. Ini berarti pertumbuhan ikan dengan penambahan probiotik EM4 pada pakan lebih optimal dengan penambahan 25 ml/kg pakan ikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Berdasarkan hasil uji Anova One Factor diperoleh hasil Fhitung (6,022373)> Fcritical (2,946685) yang berarti data signifikan atau terdapat beda nyata pada perlakuan dan kontrol. Dengan demikian penambahan EM4 pada pakan berpengaruh pada pertumbuhan berat ikan nila. Akan tetapi apabila diuji lanjut dengan uji Duncan (Tabel 4.2) didapatkan hasil bahwa P2 yang berbeda nyata dengan P0, P1 dan P3. P0, P1 dan P3 tidak berbeda nyata yang artinya tidak terlalu berbeda secara nyata (hampir sama). Perlakuan yang paling baik dibandingkan perlakuan yang lain adalah P3. Hal ini dikarenakan kandungan bakteri menguntungkan paling banyak dibandingkan perlakuan lain sehingga beraktivitas dengan optimal. Dengan kata lain penyerapan sarisari makanan di dalam usus lebih cepat karena terhambatnya pertumbuhan bakteri patogen usus sehingga berpengaruh pada berat ikan nila. Selain berat ikan, parameter pertumbuhan yang diukur lainnya adalah panjang ikan. Parameter panjang ikan yang diamati adalah panjang total ikan. Panjang total ikan diukur dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya. Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.4 panjang total yang paling tinggi selama 56 hari adalah P3 sebesar 9,35 cm sedangkan panjang total yang paling rendah adalah P2 sebesar 8,68 cm. Hal ini sesuai dengan hasil data pada berat ikan dimana berat yang paling tinggi dengan panjang yang paling tinggi pula adalah P3 sedangkan yang paling rendah panjang totalnya adalah P2. Hal ini membuktikan bahwa dengan penambahan EM4 25 ml/kg pakan berpengaruh terhadap dua parameter yang diukur yaitu berat dan panjang total ikan nila dimana rata-rata berat dan panjang total PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 semakin tinggi apabila konsentrasi penambahan probiotik EM4 juga semakin tinggi. Sementara itu peningkatan pertambahan panjang total ikan nila dari awal penelitian sampai dengan akhir penelitian yang paling besar adalah P3 sebesar 1,6 cm sedangkan yang paling rendah adalah P0 sebesar 1,32 cm. Hal ini tidak sesuai dengan pertambahan berat ikan nila dari awal penelitian sampai akhir penelitian sehingga hal ini memungkinkan laju pertambahan berat ikan tidak selalu sama. Dengan demikian penambahan probiotik EM4 dengan konsentrasi 25 ml/kg pakan mengakibatkan ikan mampu bertambah berat dan panjang. Apabila dilihat P1 dan P2 pertambahan panjang total selama penelitian lebih besar daripada P0. Akan tetapi dari kedua perlakuan tersebut perbedaan nilai pertambahan panjangnya hanya berbeda sedikit. Pertambahan panjang total selama penelitian P2 lebih besar daripada P1. Hal ini tidak sesuai dengan pertambahan berat ikan selama penelitian. Dengan demikian, penambahan EM4 dengan konsentrasi 20 ml/kg pakan mengakibatkan ikan memanjang tetapi tidak bertambah atau berkurang bahkan tetap beratnya. Sementara itu dengan penambahan EM4 15 ml/kg pakan mengakibatkan ikan bertambah berat tetapi panjang tidak terlalu bertambah. Dengan begitu penambahan dengan konsentrasi P1 lebih memicu pada bertambahnya berat, P2 lebih memicu bertambahnya panjang dan P3 memicu bertambahnya berat dan panjang ikan. Laju pertumbuhan panjang harian merupakan ln rata-rata panjang akhir dikurangi ln rata-rata panjang ikan awal penelitian per lamanya pemeliharaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 dikali seratus persen. Berdasarkan Gambar 4.6 laju pertumbuhan panjang total harian didapatkan hasil yang paling tinggi adalah pada P2 (0,353%) sedangkan yang paling rendah adalah P0 (0,272%). Hal ini sangat berbeda dengan rata-rata panjang total dimana rata-rata panjang total paling tinggi adalah P3 dan yang rendah adalah P2. P2 dengan perlakuan penambahan EM4 20 ml/kg pakan memiliki laju pertumbuhan panjang total harian yang lebih cepat dibandingkan dengan yang lain. Pada awal penelitian, ikan pada P2 memiliki rata-rata panjang total yang paling rendah dibandingkan P0,P1 atau P3. Akan tetapi panjang total ikan yang paling tinggi adalah P0. Hal ini memungkinkan P2 memiliki laju pertumbuhan harian yang paling cepat karena di awal ukurannya paling rendah dan sedang dalam fase pertumbuhan sehingga pertumbuhannya lebih kelihatan. Ikan yang paling rendah panjangnya, laju pertumbuhan panjang hariannya lebih cepat dan lebih terlihat. Sementara itu P0, P1 dan P3 yang pada awal penelitian ukuran panjang totalnya tinggi tidak terlihat laju pertumbuhan panjang hariannya bahkan laju pertumbuhan panjang total hariannya lebih rendah. Hal ini dapat dikarenakan ikan pada P0 sudah memasuki masa pertumbuhan sehingga laju pertumbuhan panjang total harian bertambah meskipun pertambahannya sedikit bahkan kurang terlihat. Masa pertumbuhan ikan maksudnya adalah masa dimana ikan mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga laju pertumbuhan panjang totalnya tinggi. Gen ikan yang berbeda juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan nila. Jika dillihat pada P0 yang sudah memasuki masa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 pertumbuhan, maksudnya P0 sudah mengalami masa-masa pertumbuhan yang cepat sehingga ketika diberi perlakuan, P0 memiliki laju pertumbuhan panjang total yang rendah. Meskipun laju pertumbuhan panjang totalnya rendah, panjang total ikan akan tetap bertambah walau hanya sedikit pertambahannya. Selain itu, P0 lebih rendah laju pertumbuhan panjang total hariannya dapat disebabkan karena di dalam pakan P0 tidak ada kandungan bakteri probiotik dimana bakteri probiotik dapat membantu proses penyerapan sari-sari makanan di dalam saluran pencernaan ikan. Selain itu tidak adanya jamur fermentasi pada pakan ikan menyebabkan proses penguraian senyawa kompleks pakan menjadi senyawa yang lebih sederhana berlangsung lebih lama. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil signifikan yang mana terdapat perbedaan panjang total pada masing-masing perlakuan. Pada uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan (Tabel 4.4) didapatkan hasil bahwa yang paling jelas berbeda secara nyata pada ketiga parameter adalah P2 sedangkan untuk P0, P1 dan P3 tidak terlalu terlihat perbedaan dengan kata lain hampir sama. Perlakuan yang paling baik adalah P3. Hal ini sesuai dengan hasil Uji Duncan rata-rata berat ikan nila (Tabel 4.2). Hal ini dapat disebabkan karena aktivitas bakteri menguntungkan di dalam pakan yang membantu proses penyerapan sari-sari makanan lebih cepat sehingga mempengaruhi panjang total ikan nila. Komposisi pakan juga mempengaruhi berat dan panjang ikan nila. Komposisi pakan ikan tersebut antara lain tepung ikan, ampas tahu, bekatul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 dan daun ketela. Pakan yang baik untuk ikan nila adalah pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang paling penting yaitu protein dengan kadar sekitar 2528%. Selain itu juga mengandung karbohidrat berkadar 20-40% dan lemak berkadar 4-18% dengan ukuran pakan yang disesuaikan dengan ukuran mulut ikan (Carman dan Sucipto, 2013). Ampas tahu mengandung karbohidrat dan protein nabati. Karbohidrat yang terkandung dalam ampas tahu mampu meningkatkan pertumbuhan berat dan panjang ikan nila. Hal ini karena kandungan karbohidrat pada ampas tahu dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhannya. Protein dalam ampas tahu dapat digunakan untuk pergerakan ikan, mengganti sel-sel yang rusak, dan untuk pertumbuhan ikan. Kebutuhan protein harus cukup dan sesuai dengan kebutuhan ikan untuk melakukan proses pertumbuhan. Protein yang terkandung dalam ampas tahu sebesar 17,5 %. Menurut Subagiyo dan Djunaedi (2011) protein dalam pakan ikan berhubungan langsung dalam mendukung sintesa protein dalam tubuh. Ikan mampu memanfaatkan protein yang telah diberikan secara optimal untuk kebutuhan tubuh seperti metabolisme, mengganti sel-sel yang rusak dan untuk pertumbuhan. Menurut Noegroho (2000) protein dalam pakan berperan penting dalam menyusun jaringan dan organ tubuh pada ikan. Protein di dalam pakan harus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Kandungan protein yang sedikit dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan ikan. Subandiyono (2009) menyatakan karbohidrat memiliki peran penting dalam pertumbuhan ikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 nila. Karbohidrat merupakan salah satu kelompok nutrien yang penting. Karbohidrat dalam pakan dicerna di dalam saluran pencernaan dan diserap oleh usus, dan masuk dalam aliran darah berbentuk molekul-molekul glukosa. Molekul-molekul glukosa kemudian mengalami rekasi kimia. Hasil akhir dari reaksi tersebut adalah melepaskan energi yang terkandung di dalam molekul atau sel ikan. Selain ampas tahu, tepung ikan merupakan sumber karbohidrat dan protein hewani untuk ikan. Bau khas dari tepung ikan mampu merangsang ikan untuk memakannya. Bekatul dalam pakan ikan mengandung karbohidrat bagi ikan. Ragi dalam pakan juga mempengaruhi nutrisi pakan. Menurut Manurung (2013) ragi dalam pakan dapat meningkatkan pencernaan pakan dan protein sehingga menghasilkan pertumbuhan dan efisiensi pakan yang lebih baik. Ikan nila juga memerlukan vitamin E dan C yang diperoleh dari daun ketela. Daun ketela selain menjadi sumber vitamin juga dapat menjadi sumber mineral bagi pertumbuhan ikan. Pakan ikan yang baik juga harus dapat dimakan makan, maksudnya kondisi pakan ikan harus baik dan ukuran pakan sesuai dengan mulut ikan. Tidak hanya bahan pembuatan pakan yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila. Menurut Sudarman (1988) faktor yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan antara lain jumlah pakan yang dibutuhkan, jumlah kandungan protein pada pakan, ketahanan, umur serta kemampuan ikan dalam memanfaatkan pakan. P3 memiliki kandungan protein pakan yang paling tinggi. Ketika pakan diberikan pada ikan P3, ikan tersebut akan menyerap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 protein yang tinggi pula. Umur ikan yang masih memasuki pertumbuhan yang cepat juga mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Kandungan nutrisi dalam pakan meningkat dengan menambahkan suatu bakteri probiotik ke dalam pakan. Bakteri probiotik selalu berisi bakteri yang menguntungkan dan berlawanan dengan bakteri patogen. Kelompok bakteri yang tergolong bakteri probiotik adalah Lactobacillus sp., Leuconoctoc sp., Pedioccus sp., dan Bacillus sp. Bakteri probiotik ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, mempertahankan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan ikan dengan menghasilkan peptida yang merupakan senyawa antimikroba. Bakteri probiotik apabila ditambahkan dalam pakan dan kemudian difermentasi dapat menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Pada hasil pengamatan berat dan panjang total ikan nila didapatkan ratarata berat yang paling tinggi adalah P3 dengan perlakuan penambahan EM4 25 ml/kg pakan. Hal ini dapat dikarenakan mikroba pada P3 lebih banyak daripada yang lain. Komposisi bakteri probiotik EM4 yang digunakan apabila banyak jumlahnya dapat membantu fungsi dan aktivitas mikroba menjadi semakin optimal. Komposisi mikroba pada P3 lebih banyak memungkinkan mikroba patogen terhambat pertumbuhannya sehingga proses mencerna pakan menjadi lebih optimal sehingga ikan dapat bertambah berat dan panjang. Bakteri Lactobacillus merupakan bakteri proteolitik yang mampu menghasilkan enzim protease yang menguraikan protein menjadi asam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 amino. Asam amino ini yang akan digunakan oleh bakteri untuk berkembang biak. Bakteri ini memiliki suhu optimum ±40˚C. Bakteri Lactobacillus mampu menciptakan suasana asam dalam saluran pencernaan makanan. Dalam suasana asam, bakteri Lactobacillus mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam usus ikan. Selain bakteri asam laktat, terdapat juga Actinomycetes yang merupakan organisme berbentuk miselium (filamen berbentuk jalinan benang). Actinomycetes dapat mengambil asam amino dan zat yang dihasilkan jamur fermentatif yang akan menjadi antibiotik yang memiliki sifat toksik pada patogen. Actinomycetes juga dapat melarutkan ion-ion fosfat dan ion-ion mikro lainnya. Actinomycetes pada suhu 55-65˚C masih dapat hidup dalam jumlah yang besar (Adams and Maurice, 2008). Bakteri fotosintetik dalam EM4 dapat menghasilkan glukosa sehingga membuat kandungan glukosa pada pakan pun bertambah. Hal ini terjadi karena adanya energi cahaya matahari membuat bakteri fotosintetik bekerja dengan melakukan fotosintesis sehingga menghasilkan glukosa. Glukosa tersebut yang juga mudah diserap oleh usus ikan karena glukosa termasuk dalam senyawa yang sederhana. Pada dasarnya setiap bakteri dan fungi memiliki kadar toleransi yang berbeda-beda terhadap lingkungannya. Pakan yang dikeringkan di bawah sinar matahari dengan suhu yang tidak sampai 100˚C membuat bakteri yang toleran terhadap panas seperti bakteri-bakteri di atas hanya terhambat pertumbuhannya. Hal ini yang membuat pakan yang dikeringkan tetap mengandung bakteri probiotik. Pada P3 didapatkan rata-rata berat dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 panjang total ikan nila tertinggi karena kualitas pakan yang baik dimana terdapat jumlah bakteri probiotik yang banyak dan juga dapat dikarenakan ikan mampu menyerap nutrisi pakan dalam jumlah yang banyak. Sementara itu pada P2 didapatkan yang paling rendah rata-rata berat dan panjangnya karena dilihat di awal pengambilan data pun memang yang paling rendah rata-rata berat dan panjangnya. Berdasarkan data diatas, penambahan EM4 dengan konsentrasi 25 ml/kg pakan pada pakan ikan sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan nila baik berat maupun panjangnya dimana pada konsentrasi tersebut ikan dapat bertambah berat dan bertambah panjang. Selain adanya pakan buatan yang berkualitas, ada faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila seperti kualitas air. Faktor kualitas air tersebut diantaranya adalah suhu dan pH. Suhu dan pH dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan nila. Suhu pada akuarium selama proses pemeliharaan berada dalam kisaran normal antara 28˚C sampai 31˚C. Hal ini sesuai dengan pendapat Rukmana (2015), suhu air optimal untuk pertumbuhan ikan nila adalah 25-32˚C. Sementara pH (derajat keasaman) air akuarium juga masih dalam kisaran netral (normal) yakni antara 7,2-7,8. Hal ini sesuai dengan pendapat Carman dan Sucipto (2013), nila masih dapat tumbuh dengan baik pada kisaran pH 5-10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 C. Keterbatasan Penelitian Adapun kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini antara lain: 1. Pada penelitian ini ukuran ikan baik berat maupun panjang tidak sama. Hal ini dikarenakan sulit untuk mendapatkan ikan dengan ukuran yang sama persis dari pasar ikan. Petani ikan pun juga tidak dapat memilih ikan satu per satu untuk mendapatkan ukuran berat dan panjang yang sama. 2. Pada penelitian ini hanya meneliti pengaruh penambahan probiotik terhadap pertumbuhan ikan baik berat maupun panjangnya sehingga kurang menjurus pada jenis bakteri patogen yang ada di usus ikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan datan di atas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Penambahan EM4 berpengaruh pada pertumbuhan ikan nila yaitu menambah berat dan panjang total ikan nila. 2. Penambahan probiotik EM4 dengan konsentrasi 25 ml/kg pakan menghasilkan berat dan panjang total paling tinggi. B. Saran 1. Ukuran ikan baik berat maupun panjang akan lebih baik apabila seragam. 2. Selain penambahan probiotik perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang bakteri patogen dalam usus ikan. C. IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN Hasil penelitian mengenai “Pengaruh Penambahan Probiotik EM4 pada Pakan Ikan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dapat menjadi pengetahuan baru di dunia pendidikan. Berbagai aspek dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X pada Bab I mengenai Hakikat Biologi. Sub bab dari hakikat 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 biologi antara lain sejarah perkembangan biologi, ruang lingkup biologi dan pendekatan untuk mempelajari biologi. Aplikasi dalam materi hakikat biologi adalah dengan mempelajari tentang metode ilmiah. Permasalahan-permasalahan biologi dapat digali menggunakan pendekatan metode ilmiah berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan mengenai permasalahan biologi di bidang perikanan. Tugas kelompok berupa presentasi. Dalam presentasi jurnal ini diharapkan siswa mendapat gambaran atau pengetahuan terkait dengan pengaruh penambahan probiotik pada pakan ikan dengan proses fermentasi terhadap pertumbuhan ikan nila. Hasil yang diharapkan dapat berupa presentasi yang bermanfaat sebagai referensi untuk siswa maupun masyarakat terkait pengaruh penambahan probiotik pada pakan ikan dengan fermentasi terhadap pertumbuhan ikan. Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait penelitian yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi Inti yang dalam kurikulum 2013 adalah: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanioradengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptadalam ranah konkretdan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi dasar (KD) yang digunakan adalah : 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Adams and Maurice, 2008, Food Microbiology, 3rd Edition, The Royal Society of Chemistry, UK. Adijaya D., Prasetya W., 2015, Panduan Praktis Pakan Ikan Lele, Penebar Swadaya, Jakarta. Anggriani R., Iskandar, dan Ankiq T., 2012, Efektivitas Penambahan Bacillus sp. Hasil Isolasi dari Saluran Pencernaan Ikan Patin pada Pakan Komersial terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus), Jurnal perikanan dan Kelautan, Vol. 3, No.3. Anonim, 2013, Benih Hibrida Ikan Nila Merah Larasati, http://satkerpbiatjantiklaten.wordpress.com/tag/benih-hibrida-nila-merahlarasati, diakses pada 2 November 2016. Arief dkk, 2008, Pengaruh Penambahan Probiotik Pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan dan Rasio Konversi Pakan Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus), Berkala Ilmiah Perikanan, Vol.3 No.2. Carman dan Sucipto, 2013, Pembesaran Nila 2,5 Bulan, Penebar Swadaya, Jakarta Timur. Effendi, 2002, Biologi Perikanan., Yayasan Pustaka Nusatama, Jakarta. Effendi, 2005, Fungsi Probiotik dalam Budidaya http://www.unila.ac.id, diakses pada 24 Juli 2016. Perikanan, Farray C., 2014, Cara Termudah Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal, http://farrayroom.blogspot.co.id/2014/03/budidaya-ikan-nila-merah-dikolam-terpal.html, diakses pada 24 Juni 2014. Fuller, 1992, History and Develompment of Probiotics, Probiotics: the Sdientific basis, Chapman and Hall, London. 66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Gandara, 2003, Pengaruh Penambahan Bakteri Bacillus sp pada Pakan Komersil terhadap Konversi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Patin Pangasius hypopthalmus, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor. Ghufran, 2010, Budi Daya Ikan Nila di Kolam Terpal, Lily Publisher, Yogyakarta. Ghufran, 2010, Panduan Lengkap Ikan Air Tawar di Kolam Terpal, Lily Publisher, Yogyakarta. Handajani, 2006, Pemanfaatan Tepung Azolla Sebagai Penyusun Pakan Ikan Terhadap Pertumbuhan dan Daya Cerna Ikan Nila Gift (Oreochromis sp), Gamma, Universitas Muhamadiyah Malang, Vol 1, No.2. Hartadi, 2005, Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Irianto, 2003, Probiotik Aquaculture, Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta. Kamil Nurhidayatina, Indra Suharman dan Adelina, 2015, Effect of Probiotic Supplementation In Artificial Diets on Feed Digestibility And Growth of Tilapia (Oreochromiis niloticus), Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University. Khairuman dan Amri, 2008, Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi, PT Agromedia Pustaka, Depok. Khairuman dan Amri, 2013, Budidaya Ikan Nila, Agromedia Pustaka, Jakarta. Lesmana D.S., 2015, Ensiklopedia Ikan Hias Air Tawar, Penebar Swadaya, Jakarta Lovell, Tom, 1989, Nutrition and Feeding of Fish, Chapman and Hall, London. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Manurung, 2013, Evaluation of baker’s yeast (Saccharomyces cereviceae) in Enchancing Non Spesific Immune Response and Growth of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus), Budidaya Perairan, 1(1): 8-14. Mitra, 2013, Peran Probiotik Dalam Budidaya http://www.agrotekno,net/2013/09/peran-probiotik-dalam-budidayaikan.html, diakses pada 27 April 2016. Ikan, Muchlisin, 2003, Pengaruh Beberapa Jenis Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus), Biologi, 3(2), 105-113. Mudjiman, 2000, Budidaya Ikan Nila, CV. Yasaguna, Jakarta. Mulyadi, 2011, Pengaruh Pemberian Probiotik pada Pakan Komersil Terhadap Laju Pertumbuhan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hipophthalmus), Skripsi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unpad, Jatinangor. Nainggolan S. S., 2013, Effective Microorganisms 4 (EM4), http://sutrisarisabrinanainggolan.blospot.com/2013/06/effectivemicroorganism-4-em-4-normal-0.html, diakses pada tanggal 19 Oktober 2016. Natalist, 2003, Pengaruh Pemberian Tepung Wortel (Daucus carota L.) Dalam Pakan Buatan Terhadap Warna Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio L.), Skripsi, Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Noegroho, 2000, Keperawatan Genetik, EGC, Jakarta. Nugroho B., Djoko S., Eko M. N., 2015, Budidaya Nila Organik dengan Biaya Pakan Rp0, PT AgroMedia Pustaka, Jakarta. Nugroho E., 2013, Nila Unggul #1, Penebar Swadaya, Jakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Oyeleke, 2012, Cellulase and pectinase production potentials of Aspergillus niger isolated from corn cob, J Bayero journal of pure and appscie, 5(1): 078083. Palinggi dan Usman, 2002, Pengaruh Pemberian Sumber Lemak Berbeda Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Kuwe (Caranx sexfasciatus), J.Penelitian Perikanan Indonesia, 8(3): 25-29. Pranyoto V.S., 2016, Kenaikan harga daging dorong peningkatan permintaan ikan, http://www.antaryogya.com/berita/337284/kenaikan-harga-dagingdorong-peningkatan-permintaan-ikan, diakses tanggal 12 Maret 2016. Putra, 2010, Kajian Probiotik, Prebiotik dan Sanbiotik Untuk Meningkatkan Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Tesis, IPB, Bogor. Putri F. S., Zahidah H., dan Kiki H., 2012, Pengaruh Pemberian Bakteri Probiotik Pada Pelet Yang Mengandung Kaliandra (Calliandracalothyrsus) Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Jurnal Perikanan dan Kelautan, Vol.3, No.4. Rachmawati, 2006, Penggunaan EM4 dalam Pakan Buatan untuk Meningkatkan Keefisienan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Nila Gift (Oreochromis sp.), J. Agroland, 13(3): 270-274. Rukmana, 2015, Sukses Budi Daya Ikan Nila Secara Intensif, Lily Publisher, Yogyakarta. Setyono, 2012, Konversi dan Konsumsi Pakan dari Formulasi Pakan dengan Kandungan Protein Berbeda, Veterinaria medika, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya, 5(1): 14. Subagiyo dan Djunaedi, 2011, Skrining Kandidat Bakteri Probiotik dari Saluran Pencernaan Ikan Kerapu Berdasarkan Aktivitas Antibakteri dan Produksi Enzim Proteolitik Ekstraseluler, Jurnal Ilmu Kelautan, 16(1): 41-48. Subandiyono, 2009, Bahan Ajar Nutrisi Ikan, Jurusan Perikanan FPIK UNDIP, Semarang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Sudarman, 1988, Budidaya Udang Windu Pembesaran Di Tambak, Agricultural Technical Boston WDC, Surabaya. Supriyanto, 2010, Pengaruh Pemberian Probiotik dalam Pelet terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang. Jurnal FMIPA Universitas Negeri Semarang 8(1): 17-25. Suryani, 2010, Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulusahidupan Benih Ikan Silabis (Ompok hypophthalmus), Berkala Perikanan Terubuk, Vol.38, No. 2. Suyanto R., 2010, Pembenihan dan Pembesaran Nila, Penebar Swadaya, Jakarta. Verschuere et al., 2000, Probiotics bacteria as biological control agents in aquaculture, Journal Microbiology and Molecular Biology Reviews, Vol 64(4):665-666. Wiadnya dkk, 2000, Periode Pemberian Pakan yang Mengandung Kitin untuk Memacu Pertumbuhan dan Produksi Ikan Gurame (Osphronemus goramy Lac.), Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 6(2): 62-67. Winnedar, 2006, Daya Cerna Protein Pakan, Daging, dan Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler Setelah Pemberian Pakan yang Difermentasi dengan Effective Microorganisms-4 (EM4), Bioteknologi, 3(1):14-19. Yani, 2006, Penggunaan EM4 (Effective Microorganisms) Untuk Meningkatkan Performans Ternak Kelinci, Jurnal Protein, Vol 13, No 1. Yusuf, 2012, Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar pada Kulit Pisang Raja yang Difermentasi dengan Trichordema viridae dan Bacillus subtillis Sebagai Bahan Baku Pakan Ikan, Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 4(1):53-58. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Lampiran 1 Silabus Pembelajaran SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Biologi Satuan Pendidikan : SMA Kelas :X Semester :I Kompetensi Inti: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanioradengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptadalam ranah konkretdan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 KOMPETENSI MATERI DASAR POKOK MEDIA, KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI ALAT, WAKTU BAHAN SUMBER BELAJAR Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, serta karir berbasis Biologi 1.2. 2.1. Menyadari dan Ruang lingkup mengagumi pola biologi: pikir ilmiah dalam Metode Ilmiah kemampuan - Langkahmengamati Langkah bioproses Metode Ilmiah Berperilaku - Manfaat ilmiah: teliti, Metode tekun, jujur Ilmiah terhadap data dan - Variabel fakta, disiplin, Faktor tanggung jawab, Ubah dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, Mengamati Mengamati kehidupan saat ini yang berkaitan dengan biologi Mengamati video seseorang ahli biologi yang sedang memecahkan masalah keilmuan Mengamati jurnal penelitian mengenai pengaruh penambahan probiotik terhadap pertumbuhan makhluk hidup Tugas Mencari dan menganalisis jurnal penelitian Presentasi hasil analisis jurnal penelitian Observasi Sikap ilmiah saat mengamati dan Menanya melaporkan Melalui video seorang ahli secara lisan biologi yang sedang Sikap ilmiah memecahkan masalah saat diskusi keilmuwan guru dengan 3x45 menit Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Jurnal ilmiah atau laporan ilmiah tentang bagaimana ilmuwan bekerja (dibahas tentang cara kerja ilmuwan, sikap perilaku, dan objek yang diteliti) Jurnal penelitian Buku siswa Buku referensi dari berbagai sumber Internet Jurnal Penelitia n PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 KOMPETENSI MATERI DASAR POKOK peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium 3.1. Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai MEDIA, KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN menanyakan: “Bagaimana lembar cara kerja para ilmuwan pengamatan dalam melakukan suatu penelitian? apa itu metode Tes ilmiah? Berdasarkan video Tertulis essay tersebut bagaimana tentang susunan metode ilmiah?” metode ilmiah Melalui jurnal penelitian guru memberikan pertanyaan: “Manfaat apa yang didapatkan dari penambahan probiotik, komponen dan format penyusunan jurnal penelitian?” Guru menanyakan kepada siswa : “apa yang kalian dapatkan dari jurnal penelitian yang kalian cari?’ ALOKASI ALAT, WAKTU BAHAN SUMBER BELAJAR PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 KOMPETENSI MATERI DASAR POKOK obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan seharihari. 4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta MEDIA, KEGIATAN PEMBELAJARAN Mengumpulkan data Melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi Siswa mengumpulkan informasi tentang metode ilmiah melalui berbagai referensi Siswa mengkaji berbagai informasi mengenai manfaat probiotik untuk pertumbuhan Diskusi tentang kerja seorang peneliti biologi dengan menggunakan metode ilmiah dalam mengamati bioproses Mengasosiasikan Mendiskusikan komponen dan langkah melakukan penelitian PENILAIAN ALOKASI ALAT, WAKTU BAHAN SUMBER BELAJAR PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 KOMPETENSI MATERI DASAR POKOK menyajikannya dalam bentuk presentasi. MEDIA, KEGIATAN PEMBELAJARAN . Berdiskusi menyusun rancangan penelitian sesuai langkah-langkah metode ilmiah (menyusun rumusan masalah, kerangka teori, hipotesis, dan rencana eksperimen/percobaan). Diskusi membuat power point untuk dipresentasikan di depan kelas Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan secara lisan tentang kerja ilmiah Mempresentasikan hasil diskusi analisis jurnal dan kelompok lain memberikan pertanyaan ataupun tanggapan PENILAIAN ALOKASI ALAT, WAKTU BAHAN SUMBER BELAJAR PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Mata Pelajaran : Biologi Kelas/semester : X/I Alokasi waktu : 3X45 menit (2X pertemuan) A. Kompetensi Inti: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptadalam ranah konkretdan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 B. Kompetensi Dasar: 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk presentasi. C. Indikator : 1.2.1 Menunjukkan sikap kagum dengan berpikir ilmiah dalam mengamati bioproses 2.1.1 Menunjukan sikap teliti, jujur, disiplin, tanggung jawab dan bekerjasama dalam mengamati kajian pustaka 3.1.1 Menyebutkan langkah-langkah metode ilmiah 3.1.2 Menganalisis komponen-komponen metode ilmiah dalam permasalahan biologi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 4.1.1 Menulis karya ilmiah tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah berdasarkan jurnal yang telah dibaca. D. Tujuan Pembelajaran: 1.2.1.1 Melalui refleksi, peserta didik dapat menunjukkan sikap kagum terhadap pola pikir ilmiah 2.1.1.1 Melalui diskusi, peserta didik dapat menunjukkan sikap teliti, jujur, disiplin, tanggung jawab dan bekerjasama 3.1.1.1 Melalui video penelitian, peserta didik dapat mengidentifikasi langkah-langkah kerja ilmiah 3.1.1.2 Melalui kajian referensi peserta didik dapat menjelaskan langkahlangkah metode ilmiah 3.1.2.1 Melalui diskusi peserta didik dapat menganalisis komponenkomponen metode ilmiah dalam permasalahan biologi 4.1.1.1 Melalui jurnal penelitian, peserta didik dapat menulis karya ilmiah tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan menyajikannya dalam bentuk presentasi E. Materi Pembelajaran Materi pokok: Metode Ilmiah Sub bab materi : Langkah-Langkah Metode Ilmiah Sikap Ilmiah Manfaat Metode Ilmiah metode ilmiah serta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Variabel Faktor Ubah F. Pendekatan dan metode pembelajaran G. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual dan saintifik Metode : Eksperimen, presentasi, diskusi, tanya jawab dan ceramah Sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X Yudhistira 2. Lembar Kegiatan Siswa 3. Jurnal Penelitian H. Media I. 1.Video 4. White Board 2. Laptop 5. Spidol 3. Viewer 6. Penghapus Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan I (2x45 menit) Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Guru mengucapkan salam Guru meminta salah satu siswa memimpin doa Pembukaan (5 menit) Proses Saintifik Guru mengecek kesiapan siswa Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan: Apersepsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Proses Saintifik :” Siapa yang pernah membaca jurnal penelitian? Apa saja yang dilakukan dalam membuat jurnal penelitian?” Guru menanyangkan animasi penelitian dan mengajukan pertanyaan : “Apa yang dapat Motivasi kalian simpulkan dari animasi tersebut? Bagimana hal itu dapat terjadi?” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Membagi siswa dalam bentuk kelompok yan terdiri dari 4-5 orang Orientasi Mengorganisasi ke dalam kelompok Kegiatan I Siswa secara berkelompok mengamati video tentang Mengamati seorang ahli biologi yang Kegiatan bekerja memecahkan masalah Inti keilmuan (80 menit) Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan video tersebut: “ Bagaimana cara kerja para ilmuwan dalam melakukan suatu Menanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Proses Saintifik penelitian? Apa itu metode ilmiah? Berdasarkan video tersebut, bagaimana susunan metode ilmiah?” Siswa mengumpulkan informasi tentang metode ilmiah melalui Mengumpulkan data berbagai referensi Siswa secara berkelompok berdiskusi komponen dan Mengasosiasikan langkah melakukan penelitian Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dan kelompok lain memberikan Mengkomunikasikan tanggapan Kegiatan II Siswa secara berkelompok mengamati jurnal mengenai Mengamati pengaruh penambahan probiotik terhadap pertumbuhan makhluk hidup Guru memberikan pertanyaan dari jurnal tersebut manfaat apa yang didapatkan dari penambahan probiotik dan apa saja komponen dan format Menanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Proses Saintifik penyusunan jurrnal Siswa mengkaji berbagai informasi mengenai manfaat probiotik untuk pertumbuhan Mengumpulkan informasi Siswa secara berkelompok berdiskusi menyusun rancangan penelitian sesuai langkah- Mengasosiasikan langkah metode ilmiah Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dan kelompok lain memberikan Mengkomunikasikan tanggapan Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi Evaluasi yang telah dipelajari Guru mengajak siswa membuat rangkuman materi yang telah Merangkum dipelajari hari ini Penutup Guru mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran hari (5 menit) Refleksi ini Guru memberikan penghargaan kepada semua kelompok yang telah berpartisipasi dalam Apresiasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Proses Saintifik pembelajaran Guru memberikan tugas mencari dan menganalisis jurnal penelitian tentang pengaruh probiotik untuk pertumbuhan ikan Tindak lanjut Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam Pertemuan II (1x45 menit) Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Guru mengucapkan salam Guru memberikan apersepsi dengan bertanya mengenai pelajaran yang telah dipelajari Pembukaan (5 menit) Proses Saintifik Apersepsi, Motivasi sebelumnya Guru menyampaikan tujuan pemberlajaran Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok Orientasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Kelompok mengamati jurnal penelitian masing-masing Proses Saintifik Mengamati Guru menanyakan kepada siswa: “Apa yang kalian dapatkan dari jurnal penelitian yang kalian Menanya cari?” Siswa secara berkelompok mengkaji jurnal penelitian masing-masing Kegiatan Inti Mengumpulkan data (35 menit) Kelompok berdiskusi membuat power point untuk Mengasosiasikan dipresentasikan di depan kelas Kelompok mempresentasikan hasil menganalisis jurnal dan kelompok lain memberikan Mengkomunikasikan pertanyaan serta tanggapan Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi Evaluasi yang telah dipelajari Guru mengajak siswa membuat rangkuman materi yang telah Penutup Merangkum dipelajari (5 menit) Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan Refleksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Kegiatan Kegiatan Guru dan Siswa (Waktu) Proses Saintifik siswa Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa yang telah berpartisipasi dalam pembelajaran Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam J. Penilaian 1. Tes a. Tes tertulis 2. Non tes a. Observasi b. Presentasi K. Instrumen dan penilaian hasil belajar 1. Instrumen tes tertulis 2. Instrumen lembar observasi 3. Instrumen penilaian presentasi Apresiasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Lembar Kegiatan Siswa I (A) A. Judul : Biologi dan Metode Ilmiah B. Tujuan : Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah C. Alat dan Bahan : Video dan alat tulis D. Cara Kerja : 1. Cermati video tentang seseorang yang sedang melakukan penelitian yang telah ditayangkan! 2. Diskusikan dengan teman satu kelompok kerja ilmiah dalam video tersebut! 3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan! 4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas! E. Hasil Pengamatan : Tabel hasil pengamatan Langkah-Langkah Metode Ilmiah F. Kesimpulan : Keterangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Lembar Kerja Siswa I (B) A. Judul : Biologi dan Metode Ilmiah 2 B. Tujuan : 1. Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah 2. Menganalisis komponen-komponen metode ilmiah dalam permasalahan biologi C. Alat dan Bahan : Alat tulis dan Jurnal Penelitian D. Cara kerja 1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang 2. Bacalah jurnal penelitian mengenai pengaruh penambahan EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila! 3. Diskusikan dengan teman kelompok langkah-langkah menyusun metode ilmiah berdasarkan jurnal tersebut! 4. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas E. Hasil No Komponen 1. Masalah 2. Mengumpulkan informasi 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan hipotesis 5. Memilih metode kerja 6. Menetukan variabel, sumber data, dan instrumen 7. Menganalisis data Hasil berdasarkan jurnal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 8. Menarik kesimpulan Tugas Kelompok! Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3-4 siswa. Carilah jurnal penelitian tentang pengaruh pemberian probiotik pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan selain jurnal penelitian yang telah diberikan! Analisislah dengan menggunakan metode ilmiah seperti lembar kegiatan siswa di atas. Tugas dikumpulkan dan dipresentasikan minggu depan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Instrumen Tes Tertulis Soal Indikator C1 3.1.1 Menyebutkan langkah-langkah 6 C2 C3 1 C4 C5 Jumlah 5 3 4,7 4 metode ilmiah 3.1.2 Menganalisis komponen metode komponen- 2,3 ilmiah dalam permasalahan biologi Keterangan : C1 : Ingatan C4 : Analisis C2 : Pemahaman C5 : Evaluasi C3 : Penerapan SOAL Materi Pelajaran : Biologi Bentuk Soal : Essay Kelas/Semester : X/I 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode penelitian! (10) 2. Sebutkan 4 tahapan dalam melakukan percobaan? (10) 3. Sebut dan jelaskan 3 jenis variabel penelitian! (10) 4. Diketahui judul penelitian :” Pengaruh Penambahan Probiotik EM4 pada Pakan Ikan terhadap Pertumbuhan Ikan Nila pada Akuarium” Berdasarkan judul diatas tentukan :Rumusan masalah , Hipotesa, Variabel bebas, Variabel terikat dan Variabel kontrol! (50) 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipotesis? (5) 6. Sebutkan 10 langkah-langkah metode ilmiah! (10) 7. Jelaskan perbedaan pengamatan kuantitatif dan kualitatif dengan contohnya! (15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Kunci Jawaban Essay: 1. Metode penelitian: suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. 2. – Menyiapkan bahan dan perlakuan - Memberikan perlakuan dan mengukur hasil perlakuan - Mencatat kondisi lingkungan - Mengumpulkan dan menganalisis dalam bentuk tabel dan grafik 3. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya, Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas dan variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti 4. a. Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila? Berapa konsentrasi yang optimal penambahan probiotik Em4 pada pakan ikan untuk pertumbuhan ikan nila? b. Hipotesis: Terdapat pengaruh penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan nila, dan Konsentrasi probiotik EM4 pada pakan ikan yang optimal untuk pertumbuhan ikan nila adalah... c. Variabel bebas: Konsentrasi EM4 yang berbeda d. Variabel terikat: Berat dan panjang ikan nila e. Variabel kontrol: Ukuran akuarium, volume air 5. Dugaan sementara terhadap suatu masalah sebelum dibuktikan 6. – Mengobservasi , Mengidentifikasi masalah, Merumuskan masalah, Mengumpulkan informasi , Menyusun hipotesis , Menyusun metode, Melakukan percobaan , Mengelola hasil percobaan, Membuat kesimpulan dan Mengkomunikasikan hasil penelitian kepada khalayak 7. Kuantitatif: dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan satuan. Contoh: suhu diukur dengan termometer dalam satuan derajat. Kualitatif: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 tidak dapat diukur dan tidak dapat dinyatakan dengan angka dan satuan contoh buah durian berkulit kasar dan tajam Rubrik Penilaian Kognitif Soal 1 Skor 10 Aspek Bila menjawab dengan benar pengertian metode penelitian beserta penjelasannya 8 Bila menjawab dengan benar pengertian metode penelitian dengan penjelasan yang kurang tepat 6 Bila menjawab dengan benar pengertian metode penelitian tidak dengan penjelasannya 2 1 Bila menjawab salah pengertian metode penelitian 0 Bila tidak menjawab 10 Bila mampu menyebutkan 4 tahapan melakukan percobaan 7 Bila hanya mampu menyebutkan 3 tahapan melakukan percobaan 4 Bila hanya menyebutkan 2 tahapan melakukan menyebutkan 1 tahapan melakukan percobaan 2 Bila hanya percobaan dengan benar 3 0 Bila tidak menjawab 10 Bila mampu menyebutkan 3 jenis variabel disertai dengan penjelasannya 8 Bila hanya mampu menyebutkan 2 jenis variabel disertai penjelasannya 6 Bila hanya mampu menyebutkan 1 jenis variabel disertai dengan penjelasannya 4 Bila hanya menyebutkan 3 jenis variabel 2 Bila hanya menyebutkan 2 jenis variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 4 1 Bila hanya menyebutkan 1 jenis variabel 0 Bila tidak menjawab soal 50 Bila menuliskan 5 aspek penelitian (setiap menyebutkan 1 aspek dengan benar mendapat skor 10) 5 0 Bila tidak menjawab 5 Bila menjawab dengan benar pengertian hipotesis disertai dengan penjelasannya 3 Bila menjawab dengan benar pengetian hipotesis disertai dengan penjelasan yang kurang tepat 2 Bila menjawab jawaban benar pengertian hipotesis tidak disertai dengan penjelasannya 1 Bila menjawab salah pengertian hipotesis dan dengan penjelasan kurang tepat 6 0 Bila tidak menjawab 10 Bila mampu menyebutkan 10 langkah metode ilmiah (setiap benar menyebutkan 1 langkah metode ilmiah mendapatkan skor 1) 7 0 Bila tidak menjawab 15 Bila mampu menjelaskan 2 aspek beserta contohnya 11 Bila hanya menjelaskan 1 aspek beserta contohnya 9 Bila mampu menjelaskan 2 aspek beserta contoh yang kurang tepat 7 Bila hanya menjelaskan 1 aspek beserta contoh yang kurang tepat 5 Bila hanya menjelaskan 2 aspek tidak beserta contohnya 2 Bila hanya menjelaskan 1 aspek tidak beserta contohnya 1 Bila jawaban salah 0 Bila tidak menjawab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Penilaian Kognitif Skor Butiran Soal No. Nama Siswa 1 2 3 4 Skor 1. 2. 3. 4. 5. dst Jumlah skor maksimum 100 Nilai yang dicapai: 5 6 7 Jumlah Soal Nilai Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Lembar Observasi Penilaian Sikap Disiplin ama Bekerjas Jawab gung Bertang Jujur Teliti Aspek yang di nilai Nama Siswa No. Pengamatan Sikap 1 2 3 4 dst Rubrik Penilaian Sikap Aspek jujur, indikator yang diamati : - Tidak menyontek dalam mengerjakan tugas - Melaporkan data atau informasi apa adanya - Mengakui kesalahan yang dimiliki Skor Kriteria 3 Jika semua indikator terpenuhi 2 Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi 1 Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi Aspek teliti, indikator yang diamati: - Teliti dalam mengerjakan tugas - Teliti dalam menyajikan data hasil pengamatan - Teliti dalam mengamati hasil penelitian Skor Kriteria 3 Jika semua indikator terpenuhi 2 Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi 1 Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi Total Skor Ket PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Aspek bertanggung jawab, indikator yang diamati” - Bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang menjadi bagiannya - Bertanggung jawab menyelesaikan tugas dengan tepat waktu - Bertanggung jawab dalam penyajian data pengamatan Skor Kriteria 3 Jika semua indikator terpenuhi 2 Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi 1 Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi Aspek Bekerja sama, indikator yang diamati: - Siswa aktif dalam bekerja kelompok - Bersedia membantu teman dalam satu kelompok yang kesulitan - Mampu berdinamika dalam kelompok Skor Kriteria 3 Jika semua indikator terpenuhi 2 Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi 1 Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi Aspek Displin, indikator yang diamati: - Siswa masuk kelas tepat waktu, - Tepat waktu mengumpulkan tugas - Tertib dalam mengikuti proses pembelajaran Skor Kriteria 3 Jika semua indikator terpenuhi 2 Jika hanya 2 indikator yang terpenuhi 1 Jika hanya 1 indikator yang terpenuhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Lembar Penilaian Presentasi Aspek yang di nilai No. Nama Siswa Kerjasama Kecakapan Keberanian Total Kelompok Merespon Berpendapat Skor Pertanyaan 1 2 3 dst Diisi dengan rentan angka 1-3 1 = Kurang 2 =Cukup 3 = Baik Rubrik Penilaian Presentasi Aspek kerjasama kelompok - Kerjasama kelompok kompak - Ada pembagian tugas saat presentasi dengan jelas - Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan maupun sanggahan dan pembagian waktu yang baik Skor Kriteria 3 Jika semua aspek terpenuhi 2 Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi 1 Jika hanya 1 aspek yang terpenuhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Aspek kecakapan merespon pertanyaan - Menjawab dengan benar - Penyampaiannya sangat baik - Penyusunan kata-kata sangat mudah dimengerti dan sangat sistematis Skor Kriteria 3 Jika semua aspek terpenuhi 2 Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi 1 Jika hanya 1 aspek yang terpenuhi Aspek keberanian berpendapat - Mengemukakan pendapat secara logis - Mengembangkan poin-poin presentasi dengan sangat baik dan meyakinkan - Mengemukakan pendapat berdasarkan sumber/ data yang relevan Skor Kriteria 3 Jika semua aspek terpenuhi 2 Jika hanya 2 aspek yang terpenuhi 1 Jika hanya 1 aspek yang terpenuhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Lampiran 3 Data Hasil Penelitian Berat Ikan Perlakuan P0 P1 P2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 11 11 10 9 13 17 12 15 15 2 6 10 10 14 11 9 8 11 11 3 11 6 12 7 10 10 15 11 10 4 9 7 7 8 8 9 14 10 10 5 10 7 12 11 9 11 9 9 10 Berat Ikan Nila (gram) 6 7 8 9 6 11 7 8 7 6 7 10 8 7 6 8 10 11 11 12 9 9 9 11 9 10 11 9 10 12 10 18 13 10 12 10 11 12 11 13 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 7 14 8 13 12 11 9 10 8 9 10 12 17 10 10 10 7 6 7 8 11 12 8 14 7 10 10 9 14 8 10 10 10 11 6 11 10 12 8 12 12 11 10 12 9 11 10 8 9 9 12 7 10 8 12 9 9 10 10 10 6 7 13 13 10 10 11 9 11 6 6 8 12 8 10 10 10 11 6 10 7 10 8 10 7 11 10 5 7 7 7 9 12 9 8 14 6 11 8 7 12 10 10 13 13 7 8 8 7 9 14 12 12 9 6 7 7 10 11 16 10 18 14 0 1 2 8 8 6 5 5 9 8 6 7 9 5 5 7 6 7 6 6 6 6 8 8 7 5 6 5 10 6 7 8 8 5 7 7 7 6 4 5 5 8 7 7 7 Pengukuran ke- Ratarata 10 5 12 10 11 13 11 12 13 13 11 11 7 8 10 8 13 10 14 11 12 5 12 7 9 10 10 10 11 14 13 5 11 9 8 14 14 11 11 16 14 10 7 7 9 13 14 10 16 15 15 7 10 9 9 16 14 15 17 19 8,133 8,667 8,667 9,933 10,87 11,4 11,73 12,2 12,73 5 6 7 8 8 8 8 9 20 7,333 8,467 8,533 9,267 10,13 10,27 10,67 10,73 12 5 6,467 6 6,533 5 6,6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 P3 3 4 5 6 7 8 7 9 10 9 10 8 7 8 7 8 8 9 9 7 7 8 8 8 9 10 7 7 9 8 7 10 9 10 9 11 7 9 6 11 8 12 8 8 8 9 7 10 9 8 8 8 11 12 9 6 10 7 10 12 6 8 10 9 10 11 7 6 8 11 11 12 8 7 10 7 8 11 6 10 9 10 9 9 6 7 8 8 9 13 8 9 8 9 9 14 7,533 8,133 8,333 8,733 9,067 10,67 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 9 10 9 8 12 10 11 8 8 12 11 7 9 11 14 9 11 5 8 12 9 9 8 11 9 9 8 10 11 10 10 8 10 10 8 6 6 13 12 10 10 12 8 6 7 13 8 10 10 16 8 11 8 9 10 13 10 12 18 12 11 6 9 8 10 12 10 10 10 13 6 11 11 10 12 10 14 9 12 7 8 9 9 9 12 14 14 14 6 9 10 8 15 11 13 19 15 7 10 8 11 11 12 12 9 16 6 8 9 9 12 12 10 14 17 5 9 9 8 15 16 8 8 19 7 7 7 10 12 16 12 17 21 7,267 8,333 9,267 10,2 11 11,13 11,73 11,8 13,07 Panjang Total Ikan Nila Perlakuan P0 Pengukuran ke0 1 2 3 4 5 6 1 9 9 8,4 8,5 9,6 10 9,4 2 8,5 8,5 9 9,5 8,5 8,3 8,6 3 7,5 7,5 9 8 8,1 8,2 9,8 4 7,5 7,5 7,5 8 8,5 8,1 9,7 5 7,5 7,5 9 8,5 8 9 8 Panjang Total Ikan Nila (cm) 6 7 8 9 10 7,5 7,5 9 8 7,5 7,5 7,5 7,5 8,5 9 7,5 8 7 8 9,2 8,8 9 9 9,4 9 8,7 8,3 8,5 8,9 9,1 9 8,7 9 8,5 8,8 8,5 9,2 8,9 10,3 9,3 11 8,5 7 8 8,4 8,6 9 9 12 9 9 8 8 9 9 9,8 13 8 9 8,5 8 9,5 9,4 8,9 14 7 7 8 8 9,5 9,5 9,9 Ratarata 15 8 8 8,5 8,033 8,5 8,24 8,3 8,56 10 8,853 9,4 8,927 9,9 9,28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 P1 P2 P3 7 8 9,9 10 9,2 8,7 8,5 8,5 8,5 9,1 8,7 8,8 9,2 8,6 8,5 9,2 9,3 9 9,2 9,2 9,4 9,5 9,5 8,9 9,6 9,9 9,3 10 10,1 9,8 10,5 9,293 10,6 9,32 0 1 2 3 4 5 6 7 8 8,5 8,5 8 9,4 8,4 9,8 9,8 8,7 9 7,5 8,2 8,8 9 10,4 8,5 8,6 7 7 8 8,2 8,5 8,5 8,5 9,7 8 8,5 8,1 9,6 8 8,4 8,8 8,8 7,5 8,5 8,5 9,3 8,5 8,5 9,5 9,5 9 8,5 8,5 8,4 8,1 8,3 8,6 9 8,5 7,5 9 8,2 8,3 8,3 8,7 8,9 7,5 9 9,5 8,4 8,8 8,7 8,5 9 7,5 8 9 7,9 8,2 8,4 8,8 9,1 8 7,5 8,5 8 8,5 8,4 8,7 8,8 7,5 8 7,5 8 9,5 8,5 8,4 9,5 8,5 8 7,5 9 8,6 8,3 9,1 9,3 7,5 7,5 7,5 8,2 9,1 9 9 8,4 7 8 8 9 9,8 8,5 10,4 9,4 7,5 7,5 8,2 8,6 8,4 8,5 8,6 10,9 7,9 7,967 8,267 8,6 8,647 8,7 8,927 9,173 0 1 2 3 4 5 6 7 8 7,5 7,5 8 8,3 8,5 8,3 8,7 8 7,5 8,5 7,5 7,7 8 7,8 7,9 8 7,5 7,5 7,5 7,9 7,8 8 8,2 8,1 7 7,5 8 8,5 7,9 8 8,9 8 7 7,5 8 8,3 8,3 8,5 9 9,1 7 7 7,5 8,5 7,4 8,6 7,8 9,3 7,5 8 7,5 8 8 8,9 7,7 9 6,5 7 8,2 8 8 8,2 8,5 9 8 7 8,4 7,5 8,7 7,1 8,5 8,7 7,5 7,5 7,5 8 8,7 8,8 8,5 9 7,5 7 7,5 6,8 8,6 8,5 9,2 9,4 7,5 6,5 7,9 8 8,6 7,9 8 8,6 7 7,5 7,4 8,5 8,2 8,8 8,8 8,5 7,5 7,5 6,7 7,9 8 8,1 8,3 9,1 7 7 8 8 8,2 8,3 8,1 9,5 7,3 7,367 7,707 7,993 8,208 8,262 8,408 8,683 0 1 2 3 4 5 8,5 8 9 8 7,6 8 9 8,9 7,8 8,2 7,5 8,5 8,8 8,5 8 8 9 9 8,5 8,7 7,5 7,5 9,1 9,5 8,6 7,5 9 8 8,5 8,6 7,5 8,5 9,5 8,5 9,4 8,5 8 8,5 9,3 8,5 8,5 8,5 8,4 9,2 9 8 8 8 8,3 9,5 8 8,5 7,5 10 9,3 9 8 9 9 9,4 8 8,5 8,4 9,2 9,4 8,5 8,5 7,2 9,5 10,2 8 8,067 7,5 8,333 8,5 8,52 9 8,853 10 8,96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 6 7 8 9,2 8,9 8,7 8,6 9,7 8,4 7,9 9,1 8,3 8,1 8,7 8,9 8,6 9,6 8,6 10,4 7,9 8,8 10,4 9,3 8,7 8,8 8,6 9,5 9,5 8,2 9,2 9,7 9,7 10 9,5 10,5 9,8 9,2 8,7 10 8,9 9,6 10,4 8,3 8,2 10,6 9 9,073 10,4 9,147 10,4 9,353 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Lampiran 4 Uji Ststistik Rata-Rata Berat Ikan Nila Perhitungan Uji Normalitas Rata-Rata Berat Ikan Nila Case Processing Summary Cases Valid Perlak uan N PengaruhPenambahanEM4p P0 adaPakanIkan Missing Percent N Total Percent N Percent 9 100.0% 0 .0% 9 100.0% P1 9 100.0% 0 .0% 9 100.0% P2 9 100.0% 0 .0% 9 100.0% P3 9 100.0% 0 .0% 9 100.0% Descriptives Perlakuan PengaruhPenambahanEM4p P0 adaPakanIkan Statistic Mean 95% Confidence Interval for Mean 10.4800 Lower Bound 9.1780 Upper Bound 11.7820 5% Trimmed Mean 10.4856 Median 10.8600 Variance .56460 2.869 Std. Deviation 1.69379 Minimum 8.13 Maximum 12.73 Range 4.60 Interquartile Range 3.30 Skewness P1 Std. Error -.190 .717 Kurtosis -1.655 1.400 Mean 9.7078 .47881 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 8.6036 Upper Bound 10.8119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 5% Trimmed Mean 9.7125 Median 10.1300 Variance 2.063 Std. Deviation P2 1.43643 Minimum 7.33 Maximum 12.00 Range 4.67 Interquartile Range 2.20 Skewness -.155 .717 Kurtosis -.417 1.400 8.0044 .46584 Mean 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 6.9302 Upper Bound 9.0787 5% Trimmed Mean 7.9422 Median 8.1300 Variance 1.953 Std. Deviation P3 1.39752 Minimum 6.46 Maximum 10.67 Range 4.21 Interquartile Range 2.33 Skewness .634 .717 Kurtosis .089 1.400 10.4189 .61439 Mean 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 9.0021 Upper Bound 11.8357 5% Trimmed Mean 10.4477 Median 11.0000 Variance Std. Deviation 3.397 1.84317 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 Minimum 7.26 Maximum 13.06 Range 5.80 Interquartile Range 2.97 Skewness -.471 .717 Kurtosis -.486 1.400 Tests of Normality a Perlaku an Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. .191 9 .200 * .921 9 .404 P1 .171 9 .200 * .971 9 .907 P2 .176 9 .200 * .923 9 .415 P3 .179 9 .200 * .964 9 .835 PengaruhPenambahanEM4p P0 adaPakanIkan Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov, jika nilai Kolmogrov Smirnov setiap perlakuan signifikan > 0,05 maka distribusi data normal. Hal ini menunjukkan bahwa data sampel berasal dari distribusi normal. Perhitungan Uji Homogenitas Rata-Rata Berat Ikan Nila Test of Homogeneity of Variances PengaruhPenambahanEM4padaPakanIkan Levene Statistic .524 df1 df2 3 Sig. 32 .669 Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistic 0,524 nilai probabilitas Fhitung 0,669 > 0,05, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 pada level probabilitas yang artinya ketiga perlakuan penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan memiliki varians yang sama (homogen). Perhitungan Uji Anova One Factor Rata-Rata Berat Ikan Nila SUMMARY Groups 8,13 7,33 6,46 7,26 ANOVA Source of Variation Between Groups Within Groups Total Count 8 8 8 8 SS Sum Average Variance 86,19 10,77375 2,391227 80,04 10,005 1,449457 65,58 8,1975 1,848707 86,51 10,81375 2,278913 df MS 35,99108 3 11,99703 55,77813 28 1,992076 91,7692 31 F P-value 6,022373 0,002675 F crit 2,946685 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Perhitungan Uji Duncan Rata-Rata Berat Ikan Nila PengaruhPenambahanEM4padaPakanIkan Subset for alpha = 0.05 Perlaku an N a b P2 9 P1 9 9.7078 P3 9 10.4189 P0 9 10.4800 Sig. 8.0044 1.000 .343 Keterangan: Angka yang diikuti abjad yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara tiap konsentrasi pada α = 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Lampiran Uji Statistik Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila Perhitungan Uji Normalitas Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila Case Processing Summary Cases Valid Perla kuan N Percent PengaruhPenambahanEm4P P0 adaPAkanIkan Missing N Total Percent N Percent 9 100.0% 0 .0% 9 100.0% P1 9 100.0% 0 .0% 9 100.0% P2 9 100.0% 0 .0% 9 100.0% P3 9 100.0% 0 .0% 9 100.0% Descriptives Std. Perlakuan PengaruhPenambahanEm4P P0 adaPAkanIkan Statistic Mean 95% Confidence Interval for Mean 8.7211 .17896 Lower Bound 8.3084 Upper Bound 9.1338 5% Trimmed Mean 8.7279 Median 8.8500 Variance .288 Std. Deviation .53688 Minimum 8.00 Maximum 9.32 Range 1.32 Interquartile Range 1.15 Skewness P1 Error -.246 .717 Kurtosis -1.716 1.400 Mean 8.4200 .17092 95% Confidence Interval for Lower Bound 8.0259 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Mean Upper Bound 5% Trimmed Mean 8.4222 Median 8.6000 Variance .263 Std. Deviation .51276 Minimum 7.63 Maximum 9.17 Range 1.54 Interquartile Range .88 Skewness P2 -.179 .717 Kurtosis -1.098 1.400 Mean 7.8900 .18201 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 7.4703 Upper Bound 8.3097 5% Trimmed Mean 7.8889 Median 7.9900 Variance .298 Std. Deviation .54603 Minimum 7.12 Maximum 8.68 Range 1.56 Interquartile Range 1.00 Skewness P3 8.8141 -.109 .717 Kurtosis -1.443 1.400 Mean 8.6700 .17937 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 8.2564 Upper Bound 9.0836 5% Trimmed Mean 8.6833 Median 8.8500 Variance .290 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Std. Deviation .53810 Minimum 7.75 Maximum 9.35 Range 1.60 Interquartile Range .91 Skewness -.553 .717 Kurtosis -.849 1.400 Tests of Normality a Perlak uan Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. .184 9 .200 * .882 9 .164 P1 .193 9 .200 * .959 9 .785 P2 .167 9 .200 * .944 9 .630 P3 .187 9 .200 * .946 9 .650 PengaruhPenambahanEm4P P0 adaPAkanIkan Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov, jika nilai Kolmogrov Smirnov setiap perlakuan signifikan > 0,05 maka distribusi data normal. Hal ini menunjukkan bahwa data sampel berasal dari distribusi normal. Perhitungan Uji Homogenitas Rata-Rata Berat Ikan Nila Test of Homogeneity of Variances PengaruhPenambahanEM4PadaPAkanIkan Levene Statistic .033 df1 df2 3 Sig. 32 .992 Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistic 0,033 nilai probabilitas Fhitung 0,992 > 0,05, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 pada level probabilitas yang artinya ketiga perlakuan penambahan probiotik EM4 pada pakan ikan memiliki varians yang sama (homogen). Perhitungan Uji Anova One Factor Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila SUMMARY Groups Count 8 7,63 7,12 7,75 ANOVA Source of Variation Between Groups Within Groups 8 8 8 8 Sum 70,49 68,15 63,89 70,28 Average 8,81125 8,51875 7,98625 8,785 df MS F P-value 5,292974 0,00511 SS Total 3,518634 3 1,172878 6,204563 28 0,221592 9,723197 31 Variance 0,245841 0,200184 0,245455 0,194886 Perhitungan Uji Duncan Rata-Rata Panjang Total Ikan Nila PengaruhPenambahanEM4PadaPAkanIkan Subset for alpha = 0.05 Perlaku an N a b P2 9 P1 9 8.4200 P3 9 8.6700 P0 9 8.7211 Sig. 7.8900 1.000 .268 Keterangan: Angka yang diikuti abjad yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara tiap konsentrasi pada α = 0,05. F crit 2,946685 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Lampiran 5 Pengukuran Kualitas Air Selama Penelitian RATA-RATA SUHU TIAP MINGGU 1 2 3 4 5 6 7 8 09.00 29,14 28,71 28,71 28,57 28,85 29,42 28,42 28,57 Waktu 12.00 30,28 30,28 30,42 30,28 30,57 30,71 30,28 30,42 17.00 30,28 30 30,28 30 29,85 29,28 29 29,42 1 2 3 4 5 6 7 8 28,71 29 28,57 28,85 28,85 28,71 28,57 28,57 29,57 30,42 31 30,71 30,85 31 31 30,57 28,85 29,57 30,57 29,85 30,14 30 30,42 29,71 P1 (˚C) 1 2 3 4 5 6 7 8 28,71 28,14 28,71 28,14 28,28 28,57 28,42 28,28 29,57 29,28 30,57 30,571 30,85 30,42 31 30,71 29,42 29,57 30 29,57 29,42 29,85 29,42 29,71 P2 (˚C) 1 2 3 4 5 6 7 8 28,71 28,57 28,57 28,57 28,85 28,85 28,71 28,57 30,14 29,28 30,42 30,42 30,57 30,57 30,71 30,42 29,42 29,57 29,71 29,42 30,28 29,57 29,42 29,28 P3 (˚C) Minggu ke Perlakuan P0 (˚C) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 RATA-RATA PH TIAP MINGGU Minggu ke Waktu 12.00 17.00 Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 09.00 7,3 7,31 7,34 7,4 7,4 7,4 7,4 7,4 7,4 7,64 7,65 7,7 7,7 7,67 7,67 7,68 7,2 7,5 7,54 7,52 7,54 7,52 7,54 7,51 P0 1 2 3 4 5 6 7 8 7,3 7,32 7,35 7,4 7,4 7,4 7,4 7,4 7,45 7,6 7,57 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,2 7,27 7,28 7,27 7,27 7,28 7,28 7,28 P1 1 2 3 4 5 6 7 8 7,28 7,32 7,37 7,4 7,4 7,4 7,4 7,4 7,47 7,65 7,68 7,72 7,8 7,8 7,71 7,74 7,22 7,62 7,61 7,68 7,71 7,71 7,71 7,8 P2 1 2 3 4 5 6 7 8 7,31 7,44 7,44 7,5 7,5 7,5 7,5 7,44 7,45 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,25 7,37 7,37 7,35 7,37 7,32 7,37 7,35 P3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 Lampiran 6 Foto Penelitian Pengukuran panjang total ikan nila Penimbangan pakan sebelum diberikan ke ikan Sebelum penggantian air Penimbangan berat ikan nila Sesudah penggantian air Pakan P0 Pakan P3 Pakan P2 Pakan P1