pemerolehan fonology pada anak

advertisement
PEMEROLEHAN FONOLOGY PADA ANAK
USIA DUA TAHUN DUA BULAN
(Studi Kualitatif Pemerolehan Fonology Pada Aisyah)
HERLINA
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
Email : [email protected]
Abstract :The purpose of this research was to determine the development of information acquisition
phonology elements (vowels and consonants) in children two years and two months aged. Particular
regarding Aisyah phonology development in language development in their family life. This
research was conducted on a family has a background of adequate economic life. Based on the
results of the research to analyze the data in this research, there are some steps of that; 1)
acquisition phonology children two years and two months aged in particular on already mastered
all vowel sounds. 2) In the consonant sounds had started well when positioned at the beginning of
the word are in the middle of the word and the end of the word. 3) Acquiring phonology of the
consonant sounds can be uttered by showing the activities carried out in family activities. 4) In the
following the activities of his family, Aishah is very active so she was able to utter the words that fit
what she saw with the actual facts, and (5) The acquisition of phonology close related to the
acquisition of the lexicon. The data showed that there are sounds that arise because it mimics
speechs children and emerge as an activity often done so had never experienced it. Sounds found
in this study to be a part of the acquisition phonology received by children from the surrounding
neighborhood, although small influence will be seen that the environment plays an important role
in the acquisition and the ability neurophysiological phonology children themselves.
Keywords: Acquisition phonology, vowels and consonants, family environment.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi perkembangan pemerolehan
unsur-unsur fonologi (vokal dan konsonan) pada anak usia dua tahun dua bulan khususnya
menyangkut perkembangan fonologi Aisyah di dalam kehidupan keluarganya. Penelitian ini
dilakukan pada satu keluarga yang mempunyai latar belakang kehidupan ekonomi yang memadai.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk menganalisis data dalam penelitian ada beberapa tahap yang
dilakukan yaitu ; 1) pemerolehan fonologi anak yang berumur dua tahun dua bulan khususnya
pada bunyi vokal yang sudah dikuasai semua, 2) pada bunyi-bunyi konsonan sudah mulai baik
apabila berada diawal kata, berada pada tengah kata maupun berada pada akhir kata, 3) pemerolehan
fonologi pada bunyi konsonan yang dapat diujarkan dengan memperlihatkan aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan didalam kegiatan keluarganya, 4) di dalam mengikuti aktivitas keluarganya, Aisyah
sangat aktif sehingga dia mampu mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan apa yang dilihatnya
dengan fakta yang sebenarnya, (5) pemerolehan fonologi berkaitan erat dengan pemerolehan
leksikon, sehingga diperoleh data bahwa ada bunyi yang muncul karena meniru ucapan orang
dewasa dan muncul karena suatu kegiatan yang sering dilakukan sehingga sudah pernah
mengalaminya. Bunyi-bunyi yang ditemukan dalam penelitian ini menjadi bagian dari pemerolehan
fonologi yang diterima anak dari lingkungan sekitarnya, meskipun kecil pengaruhnya akan terlihat
bahwa lingkungan sangatvberperan penting dalam pemerolehan fonologi dan kemampuan
neurofisiologis anak itu sendiri.
Kata kunci: Pemerolehan fonologi, bunyi vokal dan konsonan, lingkungan keluarga.
295
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
Salah satu kajian yang menarik
kajian untuk mengetahui bagaimana
dalam psikolinguistik adalah proses
perkembangan bahasa anak mulai dari
pemerolehan bahasa yang terjadi pada
umur dua tahuan dua bulan. Menurut
anak yang baru mulai belajar bahasa.
David Ingram (1998), Fonology shows
Pengkajian pemerolehan bahasa dapat
a much more varied pattern of disoreder
dilakukan
with deviant as well as delayed system
terhadap
pemerolehan
perkembangan
aspek–aspek
bahasa.
commonly seen, and some children
Pemerolehan bahasa dikaji oleh berbagai
develoving phonologies which are quite
ahli dari disiplin ilmu yang berbeda-
different from the target phology and
beda. Tujuan pengkajian ini dilakukan
from normally developing phonologies.
untuk
mana
Difficulties are not restricted to single
pengetahuan pengembangan teori tata
area, but occur in a variety of areas of
bahasa dan teori belajar bahasa dalam
the phonology. Berdasarkan teori Ingram
kaitannya
fonologi.
bahwa fonologi menunjukkan pola yang
Penelitian tentang pemerolehan bahasa
jauh lebih bervariasi dengan adanya
sudah banyak dilakukan dengan objek
sistem
bahasa yang berbeda. Tujuan utamanya
pemerolehan
adalah menemukan prinsip-prinsip yang
beberapa
memungkinkan
memperoleh
pemerolehan fonologinya cukup berbeda
aturan-aturan bahasa secara bertahap
dari target morfologi dan dari biasanya
sebelum memperoleh tata bahasa bagi
dalam berkembang fonologi. Kesulitan
orang dewasa yang sempurna.
ujaran tidak dibatasi pada satu bagian
mengetahui
sejauh
pemerolehan
anak
Langkah-langkah
di
proses pemerolehan bahasa
dalam
terhadap
yang
biasa
terlihat
fonology
anak
anak,
dalam
dan
mengembangkan
ujaran, tetapi terjadi dalam berbagai
bidang
fonologi.
anak usia dua tahun dua bulan adalah
Chomsky
sesuatu yang menarik untuk dikaji.
bahwa;
(1975)
Disamping
itu
mengemukakan
Untuk itu para ahli linguistik banyak
has
yang
biologically prepared to acquire
bahasa
meneliti
Saat
pemerolehan
ini
that
being
penelitian
language regardless of setting is
pemerolehan bahasa adalah salah satu
due to the child's language
296
anak.
terkait
determined
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
acquisition device (LAD), which
Menurut Kuhl (2008); untuk
is used as a mechanism for
memperoleh bahasa, anak-anak harus
working
menemukan perbedaan
out
the
rules
of
fonetik yang
language. Chomsky believed that
akan digunakan dalam budaya bahasa
all
mereka
human
languages
share
dan
melakukannya
dengan
common principles, such as all
diskriminasi antara hampir semua unit
languages have verbs and nouns,
fonetik bahasa di ketahui. Selama tahun
and it was the child's task to
pertama kehidupan anak, anak
establish how the specific. LAD
memahami ujaran dengan membentuk
already contains the concept of
peta persepsi dari ujaran mereka dari apa
verb tense and so by listening to
yang didengar di lingkungan mereka.
word forms such as "worked" or
Penelitian
"played". The child will then
mekanisme yang mendasari transisi
form a hypothesis that the past
perkembangan
tense of verbs are formed by
kapasitas
adding the sound /d/,/t/ or /id/ to
merupakan diskriminasi fonetik asli. Di
the base form.
dalam
Chomsky percaya
Kuhl
mulai
difokuskan
fonologi
fonetik
anak
universal
pemerolehan
pada
bahasa
dari
yang
terkait
semua bahasa
dengan pemerolehan sintaksis, semantik,
manusia secara umum memiliki kata
dan pemerolehan fonology. Bagian-
kerja dan kata benda yang digunakan
bagian bahasa tersebut diperoleh dan
untuk mengungkapkan prinsip-prinsip
berkembang
yang mendasari misalnya Language
walaupun
Acquisition Device ( LAD) yang berisi
bagian-bagian
konsep-konsep
kata
dengan
dikerjakan secara terpisah. Di dalam
mendengarkan
bentuk
seperti
penelitian
kerja
kata
secara
didalam
bersamaan,
pembahasannya
bahasa
ini
itu
dikaji
dapat
tentang
‘bekerja atau’ dimainkan anak itu
perkembangan
kemudian akan membentuk hipotesis
khususnya perkembangan fonologi anak
bahwa bentuk lampau dari kata kerja
berusia dua tahun dua bulan yang
dibentuk dengan menambahkan suara
bernama Aisyah. Banyak hal yang dapat
/d/, /t/ atau /id/ ke bentuk dasar.
diidentifikasi dalam pemerolehan bahasa
pemerolehan
bahasa
297
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
yakni
pemerolehan
melihat
bahasa
perkembangan
fonologis,
semantik
perkembangan
dengan
gramatika,
sintaksis
pragmatik.
bahasa pertamanya (first language) atau
pemerolehan (acquisition)
serta
Dalam
Pemerolehan
tradisional
menurut
bahasa
secara
David
Ingram
“Bagaimana
(1989: h. 7); divide the four stages in
pemerolehan bahasa
language acquisition is divided into four
anak khususnya pemerolehan fonologi
periods: First, the development of
anak berusia dua tahun dua bulan” ?
prelinguistic
penelitian ini mengkaji
perkembangan
which starts from birth
Di dalam kajian psikolinguistik
until the end of the first year. Second, the
menurut Gleason and Ratner (1998),
utterance of the words around the age of
membahas tiga hal yang sangat penting
one year to 1.5 years. Third, the
dalam pemerolehan bahasa anak; 1)
combination of the words first, example
bagaimana orang memahami proses di
from about 1.5 years to 2 years. Fourth,
dalam berbicara dan menulis dalam
simple and complex sentences that began
suatu
2)
3 years of age, language acquisition into
bagaimana orang menghasilkan bahasa
5 stages namely: First, the preliminary
yang mudah untuk dipelajari dari hasil
stage (the first year). This stage is
ujaran dan dapat menggunakan stimulasi
characterized by three types of behavior
bahasa
imitate
bahasa.
untuk
(comprehension),
menganalisis
bentuk
and
a
preliminary
kesalahan, bagaimana merespon ujaran
understanding. Second, the first period
yang didengar. Namun lebih sulit untuk
(1.0 to 1.6 years). In this period children
mendapatkan
tentang
acquire a sound with special meaning
bagaimana konsep yang dibentuk dalam
that expresses the idea of a sentence as a
bahasa, dalam proses umumya tidak
whole, but there is no evidence that
nampak dalam observasi, dan bentuk
children understand grammar. Third,
ekspresi pembicara
bahkan dalam
the second period (1.6 to 2.0). At this
menanggapi respon menimbulkan apa
stage the child realizes that everything
yang dikendalikan (production), 3)
has meaning with successive bursts in
bagaimana manusia atau anak belajar
acquiring words, the question of the
wawasan
object's name. Berdasarkan teori Ingram
298
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
bahwa pemerolehan bahasa anak diikuti
Menurut Halliday and Vygotsky
oleh perkembangan pralinguistik yang
(dalam Soenjono 2000) In the field of
dimulai sejak lahir sampai pada usia satu
lingistic language acquisition divided
tahun. Mulai tahun kedua anak dapat
into two, first language acquisition and
menuturkan satu dan dua kata sampai
second language acquisition. The first
pada
tahun,
language acquisition occurs when the
kemudian gabungan kata dapat diujarkan
child has never learned any language
pada umur satu setengah tahun sampai
and acquire language. This acquisition
pada umur dua tahun.
Ketika anak
can be monolingual (first language
berumur dua tahun anak semakin
acquisitoon) can be two languages
menyadari
yang
simultaneously
or
diujarkan mempunyai makna dalam
(multilingual).
First
pemerolehan kata dan dapat membuat
acquisition is obtained from the child's
pertanyaan – pertanyaan tentang nama -
interactions with its environment, even if
nama benda yang ada disekitarnya.
the child has the basic potential or
Fletcher and Garman (1985; h.342)
devices, that potential will develop
mengemukakan
dasar-dasar
optimally after receiving stimulus from
pemerolehan bahasa dari beberapa teori
the environment. Bahwa dalam bidang
linguistik yang berhubungan dengan
linguistik pemerolehan bahasa dibagi
bentuk pemerolehan bahasa anak yang
dalam dua bagian, yaitu pemerolehan
berusia dua tahun dua bulan dengan
bahasa pertama dan pemerolehan bahasa
bagian bagian yang penting yaitu; 1)
kedua.
Beberapa sifat dari bahasa manusia. 2)
memperolehnya ketika anak belajar
Tata bahasa universal dan penguasaan
bahasa apapun yang belum pernah
bahasa. 3) pemerolehan bahasa serta tata
diketahui sebelumnya. Bahasa kedua
bahasa yang universal ; 4) pengetahuan
bisa diperoleh secara berurutan dengan
tata bahasa sejak dini; 5) prinsip bentuk
bahasa pertama yang diperolehnya atau
struktur kalimat; 6) mengembangkan
disebut multingual.
umur
tata bahasa.
satu
bahwa
setengah
kata-kata
Bahasa
Sedangkan
sequentially
pertama
menurut
language
anak
Monks
(2004; h.58), mengemukakan bahwa dari
299
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
kalimat satu dan dua kata ini lambat laun
bayi
akan berkembang menjadi kalimat tiga
perkembangan dan stimuli pendidikan
kata dan seterusnya, dari perkembangan
dengan memberikan lingkungan yang
inilah
kaya pengalaman, rangsangan terhadap
kehidupan
berbahasa
anak
akan
sangat
dibentuk menjadi anak yang memiliki
sensorik
kecerdasan linguistik yang baik. Dari
orangtua merupakan kebutuhan utama
kalimat dua kata itu, lambat laun
dalam
berkembanglah tiga kata yang dalam arti
kehidupan anak. Cara perkembangan
struktural mula-mula
sistem yang kompleks inilah yang dapat
masih mirip
motorik,
membantu
rangka
dan
keteladanan
menyiapkan
dengan kalimat dua kata, meskipun
berpengaruh
masih mirip dengan bentuk struktural
intelegensi, kepribadian, dan kualitas
namun segera terjadi suatu defirensiasi
hidup seorang anak.
dalam
kelompok
kecakapan
menyebabkan
verbal
kata-kata,
anak
banyak
pertumbuhan
suatu
Kemampuan yang dikenal dengan
yang
kecerdasan selama ini hanya mengukur
kata-kata
dimasukkan dalam klasifikasi
terhadap
kualitas
kemampuan
kognitif
semata.
baru
Kecerdasan ini bersifat menetap seiring
sampai anak dapat mengatur kembali
dengan bertambahnya usia seseorang
kata-kata dalam bahasanya.
sampai sembilan belas tahun, kemudian
Pembentukan
jaringan
otak
mengalami penurunan terus-menerus
terjadi sangat cepat, pada empat tahun
dan akhirnya berhenti. Inteligensi adalah
pertama kehidupan anak, terutama otak
juga kapasitas mental untuk memproses
kanan berkembang lebih dahulu melalui
informasi
pendidikan. Melalui fungsi otak kanan
menunjukkan
berkembang
tepat dalam menanggapi sesuatu yang
kemampuan
seperti:
secara
otomatis
dan
konteks perilaku yang
menyanyi, menari, menggambar dan
baru.
bermain. Kelengahan perawatan dan
mengemukakan
stimulus yang diberikan orangtua pada
dapat
masa tersebut tidak dapat dikejar dan
bergantung
digantikan selamanya. Oleh karena itu,
keadaan pengalaman serta pendidikan
pemberian nutrisi yang baik pada masa
yang relevan yang terjadi pada diri
300
Feldman
(1997;
bahwa,
berkembang
kepada
h.85),
kemampuan
atau
menurun
motivasi
dan
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
seseorang.
Gregory (2000;
h. 78)
berhubungan
dengan
mengemukakan bahwa intelligence is
fonologis
dan
multiple innate abilities which serve as a
kemampuan membaca.
kesadaran
perkembangan
range of possibillities; these abilities
Gleason dan Ratner (1998: h.
develop (or fail to develop, or develop an
420-425) membagi tahap perkembangan
later atrophy) upon motivation and
membaca anak usia dini dalam dua
exposure
tahap, yaitu: (1) Tahap protoliterasi.
to
relevant
educational
experiences .
Pada periode ini kemampuan membaca
Penelitian
Develping
Early
yang ditunjukkan anak-anak berakar dari
Literacy Report of the National early
keterampilan
literacy oleh Scarborough (2008: h. 22)
keterampilan fonologi dan pengenalan
bahwa
huruf walaupun tidak seutuhnya, tetapi
kemampuan
membaca
berbicara.
semestinya sudah dapat distimulasi sejak
lebih
seseorang
keterampilan.
berada
pada
tahapan
sebagai
Munculnya
sebuah
Proses
variasi
pemerolehan
perkembangan usia dini. Hal ini sesuai
membaca
dengan hasil riset yang dilaporkan oleh
sejumlah keterampilan fonologi dan
The National Institute for Literacy yang
semantik.
mengungkapkan
membawa
awal
Berkaitan dengan hasil penelitan
perkembangan kognitif dan Linguistik,
tersebut, Dardjowidjojo (2000: h.21).
memprediksi prestasi kemudian bahkan
Dalam
jauh dikemudian hari. Selain itu, hasil
fonologi, bentuk sifat keabsolutannya
riset Ilana Goodman dan Lesly Wade
sangat tampak dalam arti bahwa bunyi
(2010: h. 1) yang meneliti tentang
tidak mungkin dikuasai anak sebelum
kepekaan
bunyi
pada
bahwa
anak-anak
tekanan
linguistik,
komponen
lain
pemerolehan
dikuasainya,
meskipun
kesadaran fonologis dan kemampuan
kendala seperti ini tidak berlaku untuk
membaca awal pada anak-anak pra-
seluruh bunyi pada bahasa tersebut.
sekolah, melaporkan hasil penelitiannya
Dalam
didalam Journal of Research in Reading.
kecenderungan untuk bersifat absolut
Hasil riset ini telah menemukan bahwa
tampaknya kurang kuat, sedangkan
kepekaan terhadap tekanan linguistik
dalam
komponen
komponen
sintaktik
semantik
301
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
kecenderungan untuk bersifat universal
menyampaikan arti. Dengan demikian
ini sangat tipis.
pemerolehan
sistem
bunyi
yang
sebenarnya dimulai pada saat anak-anak
mengucapkan kata pertama untuk tujuan
Pemerolehan Fonologi
fonologi
komunikasi ketika anak – anak berusia
sebagai salah satu aspek yang terdapat
kurang lebih 1 tahun. Menurut Ingram
didalamnya yang mempelajari tentang
(1987;
fonem serta bunyi-bunyi yang diucapkan
fonologi setiap individu mempunyai
anak sejak umur satu tahun yang akan
variasi, yaitu: 1) variasi performance
dilihat sebagai bagian dari pemerolehan
yang timbul berdasarkan keturunan
bahasa.
dalam bentuk pilihan yang berbeda atau
Dalam ilmu linguistik
Lyons
(1995:
h.
110)
h.420)
dalam
pemerolehan
mengemukakan definisi umum tentang
kemampuan perbedaan
fonem yang dikemukakan bahwa ada
sehingga
dua bunyi yang secara fonetis berbeda
diantara anak, 2) variasi lingkungan
dalam lingkungan yang sama yang
yang disebabkan oleh perbedaan dalam
sangat berpengaruh untuk membedakan
input pada anak yang berbeda, 3) variasi
kata-kata yang berlainan. Misalnya [l]
linguistik yang timbul dari sejumlah
dan [r] adalah masuk dalam
fonem-
pilihan yang berbeda pada peranti
fonem yang jauh berbeda dalam bahasa
pemerolehan bahasa yang menyediakan
Inggris karena membedakan pasangan
pemerolehan terutama jenis struktur.
kata-kata. Misalnya: kata right dan light,
Dengan demikian jenis variasi individu
lot dan rot. Didalam bahasa Indonesia
dalam
beberapa hal yang dapat dilihat dalam
dipengaruhi berdasarkan ketiga variasi
kata-kata seperti: bambu dan rambu,
tersebut.
tombak dan rombak, buku dan kuku dan
sebagainya.
menentukan
tipe belajar
perbedaan
pemerolehan
fonologi
Jacobson dalam Dardjowidjojo
(2000; h.21) mengatakan bahwa adanya
Perkembangan sistem fonologi
keuniversalan dalam bunyi-bunyi bahasa
anak-anak dimulai jika anak-anak dapat
itu sendiri diperoleh secara berurutan
mengucapkan
bahasa
302
yang
kata
benar
pertama
dalam
dalam
pemerolehannya.
Anak
yaitu
untuk
memperoleh bunyi-bunyi itu melalui
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
suatu
cara
yang
konsisten
dan
Ada tiga vokal yang sifatnya universal
pemerolehan bunyi pun berjalan serasi
artinya, ketiga bunyi vokal tersebut
dengan kodrat bunyi itu sendiri. Langkah
terdapat dalam bahasa manapun.
awal yang dikeluarkan oleh anak adalah
lawan kata antara konsonan dan vokal.
I
A
Gambar 1. Sistem vokal minimal; Jacobson dalam Soenjono (2000)
Menurut
inventori
Jacobson
bunyi-bunyi
dapat
bahwa
lainnya
mempunyai [t] –[d] dan [p]-[b].
saja
dibedakan dengan bahasa satu dengan
bahasa
mempunyai [k]–[g], bahasa ini pasti
2.
Jika
suatu
bahasa
mempunyai
tetapi berhubungan
konsonan frikatif, bahasa tersebut
sesama bunyi itu sendiri mempunyai
pasti mempunyai konsonan hambat,
sifat universal. Hukum solidaritas Tak-
Contoh: Jika bahasa X mempunyai
terbalikkan
[f] – [v], bahasa ini pun pasti
Laws
if
Irreversible
Solidarity yaitu:
mempunyai [p-b], [t-d], [k-g].
3.
1. Jika
suatu
bahasa
Jika
suatu
bahasa
mempunyai
mempunyai
konsonan afrikat, bahasa tersebut
konsonan hambat velar (velar stops),
tentu memiliki konsonan frikatif dan
maka
tentu
konsonan hambat, contoh: Jika
mempunyai konsonan hambat dental
bahasa X mempunyai [ts] dan [d]
dan bilabial. Contoh: jika bahasa X
bahasa ini pasti mempunyai [f-v], [t-
bahasa
tersebut
d], [k-g].
303
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
Tabel 1. Urutan Pemerolehan Bunyi Konsonan
Umur 2 Tahun Dardjowidjojo (2000)
Titik/cara
Bilabial
Alveolar
artikulasi
Alveolar
Velar
Glotal
?
Palatal
Hanbat
P
t
(k)
B
d
(g)
Frikatif
(s)
Afrikat
Nasal
m
n
h
( )
Getar
Literal
I
Semovokal
w
Y
Dardjowidjoyo (2000: h. 29)
mampu
menguasai
memvisualisasikan hukum solidaritas
frikatif
sebelum
Tak terbalikkan sebagaimana terlihat
menguasai konsonan hambat. Dalam
pada tabel 1 di atas. Pemerolehan
masing masing kelompok ada pula
bunyi berdasarkan urutannya. Dalam
urutan
bunyi vokal anak mudah memperoleh
kontras antara bilabial {b} dengan
lebih awal dibanding dengan vokal-
dental {d} akan dikuasai lebih awal
vokal lainnya, demikian pula halnya
daripada antara bilabial [b] dengan
dengan konsonan yaitu konsonan
velar [g] atau dental [d] dengan velar
hambat
diperoleh
[g]; maka terjadi kontras diantara
konsonan
bilabial–dental [b-d] akan dikuasai
frikatif lalu frikatif diperoleh lebih
oleh anak sebelum bunyi alveopalatal
awal
lebih
dibandingkan
dahulu
dengan
dibanding
afrikat
anak
pemerolehannya
atau
tersebut
seperti,
dengan
afrikat.
[ts-pd]. Bunyi likuid dan glaid akan
menurut
urutan
dikuasai oleh anak belakangan dan
tersebut bahwadalam pemerolehan
bunyi gugus konsonan dikuasai lebih
fonologi anak, anak tersebut belum
belakangan lagi. Adapun tingkat
Implikasi
304
lain
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
kerumitan
suatu
bunyi
diukur
METODOLOGI PENELITIAN
berdasarkan jumlah fitur-fitur yang
Di
dikeluarkan bunyi itu dalam satu
digunakan
sistem. Dengan demikian menurut
kualitatif dengan tehnik naturalistik
Ingram
karena memfokuskan perhatian pada
(1989:27) mengemukakan
dalam
penelitian
metode
penelitian
bahwa bunyi yang diperoleh anak
situasi
bukan bunyi atau fon secara tersendiri
awalnya peneliti mengamati Aisyah
tetapi oposisi-oposisi fonemik (fitur-
dengan mengamati pola asuh yang
fitur berkontras). Sistem fonologi
diterapkan
anak selalu mempunyai
memberikan
struktur
kehidupan
ini,
nyata.
ibunya
di
pendidikan
Pada
dalam
yang
sendiri dan mempunyai persamaan
dilakukannya terhadap anak-anaknya
sistematik dengan sistem fonologi
dan
orang
bagaimana Aisyah mengungkapkan
dewasa
substitusi,
dalam
dalam
bentuk
tiap
tahap
kata-kata
membuat
di
dalam
perekaman
pemerolehan
fonologinya disamping catatan –
perkembangannya.
Dengan
juga
demikian
catatan
ungkapan-ungkapan
pemerolehan fonologi anak menurut
terjadi
pada
teori Ingram (1987;420) berdasarkan
keluarganya. Adapun yang dicatat
ketiga teori tersebut diatas bahwa,
adalah
pada umumnya anak memperoleh
diujarkan sehari-hari selama Aisyah
pemerolehan
fonologi berdasarkan
bermain dengan saudaranya, ibunya,
sistem orang dewasa dengan cara
dan juga dengan temannya selama
menciptakan
pengambilan data dalam penelitian
atau
menirukan
strukturnya sendiri dan akan merubah
struktur itu apabila pengetahuannya
mengenai sistem orang
situasi
kata-kata
di
yang
yang
dalam
dapat
ini.
Data Penelitian dikumpulkan
dewasa
melalui catatan harian yaitu dengan
semakin baik atau dapat diiktuti
cara mencatat dan mengamati bunyi-
ujarannya.
bunyi ujaran yang dikeluarkan oleh
Aisyah pada aktifitas dalam seharihari seperti ketika bermain sendirian
ataupun bermain dengan kakaknya.
305
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
Peneliti
merekam
perkembangan
berdasarkan data
yang disajikan
fonologinya yang menjadi subjek
sehingga mengetahui pemerolehan
pokok
fonologi anak yang diteliti.
yang
mengamati
diteliti
dengan
kalimat
yang
Penelitian ini bertujuan untuk
diungkapkan kegiatan sehari-hari, hal
mengetahui
informasi
ini berlangsung kurang lebih dua
pemerolehan
bahasa
bulan.
perkembangan fonologi anak usia dua
Teknik untuk pemeriksaan
keabsahan
data
tentang
khususnya
tahun dua bulan. Penelitian ini
dengan
dilaksanakan pada keluarga WH dan
triangulasi.
AZ. Mereka memiliki dua orang anak
Adapun teknik triangulasi ini terdiri
yang yaitu AN laki-laki berusia 5
dari empat jenis menurut Moleong
tahun, anak kedua AP perempuan
(1993:178) yaitu: triangulasi sumber,
berusia 2;2 tahun. Mereka memiliki
teori, metode dan penyidik. Dalam
status sosial ekonomi yang cukup
penelitian ini hanya menggunakan
baik.
triangulasi sumber. Instrumen yang
ibunya sedang menempuh pendidikan
digunakan yaitu peneliti sendiri dan
pascasarjana
dibantu oleh ibunya Aisyah
Kedokteran Universitas Brawijaya
menggunakan
memberi
teknik
beberapa
stimulus
untuk
dan
Ayah
Malang.
mereka
(S2)
Ibunya
Wiraswasta,
di
Fakultas
mendidik
anak
respon kepada Aisyah sebagai subyek
mereka dengan penuh kasih sayang
penelitian, sedangkan catatan harian
dan juga didukung dengan tinggal
dilapangan
instrumen
dilingkungan kompleks perumahan
pelengkap. Ada dua bagian dalam
dosen Universitas Brawijaya Malang.
sebagai
menganalisis data. Pertama, data
dianalisis untuk mengetahui unsur-
HASIL PENELITIAN DAN
unsur fonologi (vokal dan konsonan)
PEMBAHASAN
yang
muncul
pada
pemerolehan
fonologi anak (Aisyah) umur
Berdasarkan
hasil
2;2
pengamatan, pada umur dua tahun
(dua tahun dua bulan). Kedua, setelah
dua bulan, Aisyah sudah banyak
menganalisis kemudia di diskripsikan
menghasilkan
306
serta
mengujarkan
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
berbagai macam fonem sehingga
bermain, dan tidur. Semua kegiatan
Aisyah dapat membedakan arti kata-
ini diucapkan secara spontan.
kata
yang
telah
Kalimat-kalimat
diucapkannya.
ini
sering
diungkapkan di dalam kegiatan apa
saja, seperti Aisyah mau makan,
Tabel 2. Bunyi Vokal Aisyah Usia 2 Tahun 2 Bulan.
[a]
[i]
Vokal
[u]
Konsonan
Reduplikasi
[P]
[b]
[t]
[d]
[m]
[n]
[s]
[h]
[I]
[y]
[w]
[c]
ayu
[nama teman] ‘ayu’
[O] bobo
anan
[nama kakak] ‘annan’
Oto
atu
‘satu’
Ombok
ail
‘air’
Ongkar
ambi
‘ambil’
ama
‘sama’
nni
‘ini’
[] mbuh
bica
‘bisa’
ndal
inta
‘minta’
peda
ttu
‘itu’
ilang
‘hilang’
wang
‘uang’
[] nnak
ua
‘dua’
ndong
udu
‘duduk’
ndok
bulung
‘burung’
nang
cucu
‘susu’
mbel
papa, pohon
‘papa‘ ‘pohon’
buang
‘buang’
tulang
‘tulang ikan’
udu
‘duduk’
mau, mama
‘mau’ ‘mama’
ndi
‘mandi’
bis
‘habis’
halum
‘harum’
ilang
‘hilang’
ayam
‘ayam’
cawat
‘pesawat’
cucu
‘susu’
[ati-ati]
[lali –lali]
[ompa-ompa]
[udu-udu]
‘bobo’
‘mobil’
‘cabe’
‘bongkar’
‘sembuh’
‘sendal’
‘sepeda’
‘enak’
‘gendong’
‘sendok’
‘berenang’
‘ember’
‘hati-hati
‘lari-lari
‘lompat-lompat’
‘duduk-duduk’
307
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
Pada tabel diatas dalam usia dua
tahun
dua
menguasai
bulan
Aisyah
hampir
semua
fonem
vokal
bunyi vokal dikuasainya, Aisyah juga
dapat menghasilkan berbagai konsonan
seperti pada tabel dibawah ini.
meskipun belum sempurna. Di samping
Tabel 3. Bunyi Konsonan Aisyah Usia 2 Tahu 2 Bulan
Titik cara
Bilabial
Alveolar
artikulasi
Alveolar
Velar
Glotal
Palatal
Hambat
p
t
b
d
Frikatif
K
S
Nasal
m
n
O
Getar
Lateral
l
Semivokal
w
Y
banyak
Deskripsi Data
Berdasarkan
data
yang
mengetahui
memproduksi
bermacam-macam
diperoleh dari subjek peneliti bahwa
fonem
semua bunyi vokal sudah muncul,
berbagai macam arti kata-kata yang
pada bunyi konsonan belum semua
diucapkannya.
muncul dan kadang-kadang ada bunyi
mengucapkan pemerolehan fonologi
konsonan
Aisyah
di
awal
kalimat
yang
dan
bisa
membedakan
Kesanggupan
masih sekitar bunyi-bunyi
dihilangkan, ada pula bunyi konsonan
vokal /m/, p / pada kata /mami/ dan
yang
/papi/.
diganti
dengan
konsonan
Kalimat
ini
sering
lainnya. Data diatas menunjukkan
diungkapkan ketika memanggil ibu
perkembangan bahwa dengan umur
dan ayahnya ketika sedang bermain di
dua tahun dua bulan, Aisyah sudah
dalam rumah atau dalam situasi
308
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
dimanapun ketika bersama orang
akhir kata seperti kata [ati – ati]
tuanya, seperti ketika mau makan,
‘Hati-hati’ ketika melihat kakaknya
mau tidur, mau mandi, ketika rewel
mewarnai
dan semua kata–kata ini diungkapkan
krayon dan mengungkapkan kata
secara spontan.
‘Ati-ati layonnya patah’. Pada bunyi
buku
gambar
dengan
Konsonan hambat bilabial [p]
konsonan hambat alveolar [d] sudah
sudah muncul pada kata [pohon],
muncul walaupun terdengar belum
kalimat ini muncul ketika ibunya
jelas, pada saat bermain dengan
membersihkan
temannya di teras rumah, Aisyah
halaman
sekitar
rumah.
mengajak temannya, ‘Dudu di cini’
Ibu : “Aisyah, jangan kesini pohon
[duduk di sini] sambil menarik tangan
jambu banyak semutnya”.
temannya untuk melihat gambar yang
Aisyah : “Pohonnya, anyak cemut?”
sudah di warnai oleh kakaknya.
[Pohon jambu banyak semutnya]
Aisyah
Aisyah meniru kembali kata pohon
menghilangkan
yang diucapkan ibunya.
velar [k] yang berada pada akhir kata
Ibu : “Aisyah mandi baru nonton
‘duduk’
yah?”
mengucapkannya
konsonan
dengan
hambat
Bunyi nasal bilabial [m] sudah
Aisyah : “Mmau (tidak mau) sambil
kedengaran seperti [mam] ‘makan’,
berlari kedalam rumah”.
‘Mama mau mam’ [makan], ‘Mama
Ibu
Aisya
: “Aisyah mau makan apa?”
mau makan’. Sedangkan kata [ayam]
: “Yam ... goleng, dengan
muncul ketika Aisyah ditanya mau
makan apa?
suara agak keras”.
Bunyi hambat bilabial
‘Yam’. Bunyi nasal
(b)
alveolar [n] sudah kedengaran jika
jelas
berada di tengah dan akhir kata
misalanya kata [buang] ‘Buang’ kata
seperti pada kata [alontu] ‘balonku’
ini muncul ketika
Aisyah sedang
ketika Aisyah menghadiri acara ulang
makan pisang dan senang membuang
tahun temannya dan menyayikan lagu
kulitnya sendiri ke tempat sampah,
‘balonku’ ‘Alontu ada ua, lupa-lupa
bunyi hambat alveolar yaitu [t] sudah
warnanya’ dst.
dapat
diujarkan
dengan
muncul baik pada awal, tengah dan
309
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
Bunyi nasal velar [] sudah
belum muncul maka kata [olong]
mulai kedengaran walaupun masih
‘tolong’ [ aksi] ‘taxi’ dia mengganti
sedikit dan bila berada di tengah dan
bunyi frikatif velar [x] dengan bunyi
akhir kata misalnya pada kata [aan]
afrikat [s] .
Reduplikasi
‘jangan’, [bu:lu] ‘burung’ , [ndo]
sudah
‘gendong’. Konsonan frikatif [s]
kedengaran
sudah muncul walaupun baru pada
masih sedikit seperti pada saat
akhir kata seperti [pis] ‘pipis’. [abis]
peneliti membawa Aisyah ke Jakarta
‘habis’ ketika Aisyah selesai minum
dan membawa jalan jalan ke ancol
susu,
masih
melihat pertunjukan lumba-lumba,
menggunakan dot sambil berbaring
Aisyah menunjuk ke lumba-lumba
jika botol susunya sudah kosong
dan mengucapkan [ita-ita becal]
Aisyah mengucapkan [abis] ‘habis’,
‘ikan-ikan besar’ maksudnya lumba-
minum
susu
Didalam pemerolehan bunyi
walaupun
mulai
jumlahnya
lumba, peneliti memberitahu bahwa
frikatif glotal [h] baru terdengar pada
itu
akhir kata seperti [mbuh] ‘sembuh’
mengikuti ucapan peneliti [itang
[utih] ‘putih’. Bunyi getar [r] belum
lumba-lumba].
muncul dan sering diganti dengan
diragukan
lateral [l] seperti pada kata [bulung]
kinestik,
‘burung’,
komprehensi,
tetapi
kadang-kadang
ikan
lumba-lumba
Hal
karena
ini
Aisyah
tidaklah
perkembangan
perkembangan
muncul bunyi getar [r] bila berada d
fonologi
akhir kata seperti pada kata [ular]
berkembang.
dan
Aisyah
perkembangan
akan
terus
‘ular’. Bunyi semivokal alveopalatal
Ditinjau dari segi fonologi
[y] sudah mulai kedengaran walaupun
fonem-fonem yang dikuasai oleh
masih jarang dan jika berada di
anak pada awal pemerolehan fonologi
tengah seperti pada [ ayam] ‘ayam’.
ternyata berhubungan erat dengan
Bunyi semivokal bilabial [w] sudah
perkembangan neurofisiologi anak,
kedengaran walaupun jika berada
proses tahap-tahap perkembangan,
pada tengah kata seperti pada [ awat]
maupun unsur-unsur bahasa yang
‘ pesawat’. Bunyi frikatif velar [x]
sedikit demi sedikit dikuasai oleh
310
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
anak sehingga dapat dikatakan bahwa
velar [] sudah mulai kedengaran
pemerolehan
pada beberapa kata apabila berada di
bahasa
itu
bersifat
universal.
tengah dan akhir kata. Semivokal
Pemerolehan
fonologi
alveopalatal [y] dan bunyi semivokal
khususnya bunyi konsonan hambat
bilabial [w] sudah mulai kedengaran
bilabial [p] pada posisi awal dan
apabila berada di tengah kata dan
tengah, bunyi hambat bilabial lainnya
jumlahnya masih sedikit. Hal ini
yaitu [b] sudah dibunyikan dengan
dapat terjadi karena pemerolehan
jelas oleh Aisyah. Bunyi hambat
leksikon yang mengandung kedua
alveolar yaitu [t] sudah muncul,
bunyi konsonan tersebut masih sangat
sedangkan bunyi hambat alveolar
terbatas untuk anak yang baru berusia
lainnya [d] sudah dibunyikan dengan
dua
jelas. Jadi bunyi-bunyi konsonan
pemerolehan
tersebut diatas sesuai dengan teori
berkaitan
Jacobson (2000;21) yang mengatakan
leksikon.
tahun
dua
bulan
karena
fonologi
sangat
dengan
pemerolehan
bahwa dengan adanya persamaan
dalam suatu bunyi-bunyi bahasa
KESIMPULAN
tertentu itu sesuai dengan bagianbagian
pemerolehan bahasanya.
Setelah
hasil
data
menganalisis
dari
diperoleh
bahwa
bahasa
dalam
Anak memperoleh bunyi-bunyi itu
pemerolehan
melalui suatu cara yang konsisten dan
pemerolehan fonologi pada anak
pemerolehan bunyi pun berjalan
umur dua tahun dua bulan khususnya
serasi dengan kodrat bunyi itu sendiri.
Aisyah sebagai
Bunyi-bunyi konsonan tersebut sudah
pemerolehan
mulai muncul pada anak umur 2,0.
berkaitan erat dengan pemerolehan
Bunyi nasal bilabial [m]
leksikon.
muncul
subjek penelitian,
fonologi
Aisyah
pada semua posisi baik di awal,
Dari data yang diperoleh ada
tengah, maupun di akhir kata. Begitu
bunyi yang muncul karena meniru
pula bunyi nasal alveolar [n] sudah
ucapan orang dewasa dan ada juga
kedengaran
di
bunyi yang muncul dari kata yang
tengah dan di akhir kata, Bunyi nasal
diperoleh setelah melihat bendanya,
walaupun
berada
311
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
kemudian ada yang muncul secara
Bunyi-bunyi
yang
spontan sesuai dengan situasi atau
diungkapkan ada yang sudah muncul
muncul karena kegiatan yang sering
dan
dilakukan oleh Aisyah di lingkungan
pemerolehan fonologi. Bunyi-bunyi
sekitarnya sehingga sudah pernah
tersebut
mengalaminya,
atau
sekitarnya karena bunyi inilah yang
tidaknya suatu bunyi untuk menjadi
menentukan bahwa bahasa yang
bagian dari fonologi yang diterima
sedang dikuasai oleh seorang anak
anak
oleh
datang dari dalam dirinya, artinya dari
masukan yang diterima oleh anak itu
kemampuan neurofisiologis anak itu
sendiri.
sendiri.
berlanjut
memang
ditentukan
Masukan-masukan
inilah
juga
yang dapat menentukan bahasa mana
belum
berasal
Di
muncul
dari
samping
pada
lingkungan
ujaran-ujaran
yang akhirnya diperoleh oleh anak
yang telah diperoleh Aisyah didalam
tersebut.
pemerolehan fonologinya
Pada umur dua tahun dua
temuan
penelitian
dalam
ini,
maka
bulan pemerolehan bahasa Aisyah
penelitian ini dapat disimpulkan
mengalami
dari
bahwa seorang anak dalam masa
memproduksi
pertumbuhan yang tidak mengalami
perubahan
pemerolehan
fonologinya,
morfologis
sintaksisnya yang
dan
telah dibahas
cacat fisik dan mental (normal) anak
itu
mampu
memperoleh
bahasa
dalam pembahasan. Dalam penelitian
pertama
pemerolehan
jaringan otak anak tersebut tidak
fonologi
dapat
dan juga jika saraf
disimpulkan bahwa umur dua tahun
mengalami
dua bulan, Aisyah yang mengalami
pertumbuhannya.
masa pertumbuhannya Aisyah sudah
lingkungan memaksa anak untuk
bisa
mengucapkan
mengucapkan sesuatu, jika program
yang
dapat
lingkungannya
fonem-fonem
disesuaikan
genetiknya
belum
dalam
Walaupun
siap
untuk
dapat
digunakan maka tidaklah mungkin
mengucapkan benda-benda disekitar
anak dapat melakukannya, walaupun
lingkungannya.
demikian bunyi-bunyi yang diperoleh
312
dan
dengan
gangguan
dan
Pemerolehan Fonology . . .
Herlina
anak
tetap
saja
berasal
dari
lingkungannya.
Didalam
produksi pemerolehan bahasa anak.
Meskipun kecil pengaruhnya dalam
perkembangan
ilmu linguistik, di dalam
hasil
kejiwaan, peranan gizi yang telah
penelitian ini akan terlihat bahwa
dikomsumsi serta lingkungan sangat
lingkungan
berpengaruh dan berperan penting
penting dalam pemerolehan fonologi
dalam pertumbuhan mental dan fisik
bagi anak bersusia dua tahun dua
serta motorik serta neurologi anak
bulan khususnya Aisyah.
itu
sangat
berperan
khususnya di dalam pemerolehan dan
DAFTAR PUSTAKA
Chomsky, N. 1975. Reflections of
Language. New York: Pantheon
Books.
Dardjowidjoyo, Soenjono, 2000. Echa:
Kisah Pemerolehan Bahasa Anak
Indonesia. (Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Fieldman, R.S. 1997. Essential of
understanding Psychology. New
York: (McGraw-Hill Companies.
Fletcher,P.& Garman,M. Language
Acquisition.1985.(Cambridge:Ca
mbridge University Press,
Gleason, Jean Berco, & Nan Berstein
Ratner
(eds)
1998.
Psycholinguistics, Forth Worth:
(Harcourt
Brace
College
Publishers).
Goodman. Ilana and Lesly Wade. 2010.
America’s
Early
Childhood
(http://www.oregon.gov/osl/LD/y
outhsvcs/readinghealthy.families/
Research.AmericasEarlyChildhoo
d Literacy Gap.pdf), (diakses 10
Maret 2016).
Gregory, R.J. 2000. Psychological
Testing: History, Principle and
Application.. Boston:
Ingram, David 1989 First Language
Acquisition Method, Description,
and
explanation.Cambridge
University Press,
Ingram, D. and
Stern (1989).
Phonological disability in children.
2nd Ed. London: Cole and Whurr
Ltd.
Kuhl, P., Conboy, B., 2008. Phonetic
learning as a pathway to language:
New data and native language
magnet theory expanded (NLMe). Philosophical Transactions
B, 363: 979-1000.
313
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016
Lyons John , 1995. Pengantar Teori
Linguistik. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Moleong, Lexy,J. 1993. Metode
Penelitian Kualitatif Bandung: PT
Remaja Rosdakarya,
Monks,F.J., Knoes,A.M.P, & Haditono,
S.R.
2004.
Psikologi
perkembangan: Pengantar dalam
berbagai bagiannya: Yokyakarta:
Gadjah Mada University Press,)
314
Renzulli, J.S.& Reis,S. M. 1985. The
Schoolwide enrichment model: A
comprehensive
Plan
for
Educational Exellence. (New York:
Creative
Scarborough , 2008, Developing Early
Literacy Report of the National
Early Literacy Pane I-A Scientific
Synthesis of Early Literacy
Development and Implications for
Intervention, (http://lincs. ed. gov/
publications/ pdf/ Nelp Report. Pdf).
Download