Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 ISSN 2541-0261 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA CEKAK DENGAN METODE MIND MAPPING Sriyanti Pamungkasari1), Andayani2), Budhi Setiawan3) 1,2,3 Universitas Sebelas Maret Jl. Ir Sutami 36 A Kentingan Surakarta 57126 E-mail: [email protected]) 1,2,3 Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman cerita cekak dengan metode mind mapping dan penggunaan media audio. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian yang merupakan kolaborasi antara peneliti, guru dan siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahapan: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIH MTs Negeri Sragen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan tes. Uji validitas data untuk mengetahui keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisa data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIIIH MTs Negeri Sragen. Hal tersebut terefleksi dari indikator keberhasilan yaitu kemampuan membaca pemahaman cerita cekak siswa terus meningkat dari nilai rata-rata 68,72 pada pra siklus, meningkat pada siklus I (77,95), dan siklus II (83,59). Peningkatan nilai tersebut telah memenuhi batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Kata Kunci: pembelajaran, membaca pemahaman, metode mind mapping. Abstract This Classroom Action research is purposed to increase the reading comprehension competence of cerita cekak by mind mapping method and utilizing audio. Research design of this research was classroom action research concerning on collaboration among researcher, teacher and students. It was done through two cycles with two meetings for each. Every cycle involves four stages: treatment plan, implementation, observation, and reflection. The subject of this research was eight graders of MTs Negeri Sragen. The data collection technique of this research was observation, interview, and test. The validity of this research was by using source triangulation and technique triangulation. Data analysis technique of this research used qualitative descriptive technique. Based on the research can be concluded that mind mapping method can be used to increase learners reading comprehension competence of cerita cekak. Those can be reflected through the success indicator which was showed that the learners’ competence was increasing, started from 68.72 on pre-cycle, increased to be 77.95 on cycle I, and 83.59 on cycle II. Those increase scores were adequately reach the kriteria ketuntasan minimal (KKM) which was already defined as 75. Keywords: learning, reading comprehension, mind mapping method 160 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 PENDAHULUAN Pada dasarnya belajar bahasa adalah ISSN 2541-0261 Kemampuan membaca pemahaman belajar berkomunikasi. Salah satu aspek merupakan bekal dan kunci keberhasilan dalam belajar bahasa adalah membaca. siswa dalam menjalani proses pendidikan. Membaca adalah kegiatan yang tersusun Sebagian dari empat komponen: strategi, kelancaran, dilakukan siswa melalui aktivitas membaca. pembaca, dan teks (Andayani, 2015:180). Ilmu yang diperoleh siswa tidak hanya Sejalan dengan pendapat ahli tersebut, didapat dari proses belajar mengajar di Somadayo (2011:4) menyatakan membaca sekolah, adalah suatu kegiatan interaktif untuk membaca dalam kehidupan sehari-hari. memetik serta memahami arti atau makna Oleh karena itu, kemampuan membaca dan yang terkandung di dalam bahan tulis. kemampuan memahami bacaan menjadi besar tetapi pemerolehan juga melalui ilmu kegiatan Seseorang mampu membaca bukan bagian penting dalam penguasaan dan karena kebetulan saja, akan tetapi karena peningkatan ilmu pengetahuan. Namun seseorang tersebut belajar dan berlatih masih banyak ditemui permasalahan dalam membaca teks yang terdiri atas kumpulan pembelajaran membaca pemahaman. Pada huruf-huruf yang bermakna. Di dalam umumnya siswa merasa tidak tertarik kegiatan membaca, yang di baca adalah dengan lambang atau tanda tanda atau tulisan yang pemahaman, salah satunya adalah siswa bermakna. Dalam hal hal ini, lambang atau kelas VIIIH MTs Negeri Sragen. pembelajaran membaca tanda atau tulisan tersebut dapat berupa Berdasarkan observasi pertama yang kumpulan huruf yang membentuk kata, dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2016 kumpulan kata yang membentuk kelompok di MTs Negeri kata dan kalimat, kumpulan kalimat yang diketahui bahwa pembelajaran pemahaman membentuk kumpulan cerita cekak di sekolah belum menunjukkan paragraf yang membentuk wacana utuh. hasil yang optimal seperti yang diharapkan. Membaca pemahaman merupakan salah Nilai kemampuan membaca pemahaman satu kegiatan yang penting dalam rangka cerita cekak menunjukkan hanya ada 7 memperoleh siswa paragraf, ilmu, dan informasi, serta yang Sragen kelas VIIIH nilainya di atas kriteria memperoleh hiburan. Banyak informasi ketuntasan minimal (KKM) atau 18%, nilai direkam terendah adalah 65 dan nilai tertinggi 75. dan dikomunikasikan melalui media tulis. Oleh karena itu, membaca Hasil pembelajaran membaca pemahaman merupakan salah satu cara pemahaman cerita cekak yang masih meningkatkan pengetahuan dan informasi. rendah dikarenakan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman cerita 161 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 ISSN 2541-0261 cekak di MTs Negeri Sragen kelas VIII H mapping) dengan media audio sebagai dilaksanakan dengan metode konvensional. upaya meningkatkan kemampuan membaca Pada proses pembelajaran hanya beberapa pemahaman cerita cekak. siswa yang konsentrasi memperhatikan Berpijak dari uraian diatas dapat guru. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi diasumsikan bahwa: penerapan metode kelas mind mapping dengan media audio dapat yang gaduh. Beberapa siswa mengganggu teman, ada yang ramai sendiri, meningkatkan ada yang diam tetapi tidak memperhatikan pemahaman penjelasan tersebut permasalahan dalam penelitian ini adalah: diakibatkan siswa tidak merasa senang dan “Apakah penerapan model pembelajaran tertarik dengan pembelajaran yang masih mind mapping dengan media audio dapat menggunakan meningkatkan guru. Kondisi metode konvensional. kemampuan cerita membaca cekak. kemampuan Adapun membaca Pembelajaran berpusat pada guru, siswa pemahaman cerita cekak pada siswa kelas hanya mendengarkan, dan mencatat materi VIIIH MTs Negeri Sragen Tahun Ajaran sehingga keaktifan siswa sangat rendah. 2015/2016?” Penelitian ini bertujuan untuk Proses pembelajaran masih meningkatkan siswa pemhamanan cerita cekak pada siswa kelas kurang motivasi untuk mengikuti proses VIIIH MTs negeri Sragen tahun ajaran pembelajaran secara maksimal. yaitu siswa 2015/2016 masih terlihat pasif dan tidak proaktif. pembelajaran mind mapping dengan media Salah audio. berlangsung satu monoton cara sehingga untuk meningkatkan kemampuan melalui membaca penerapan model keaktifan siswa selama proses pembelajaran Rusman (2012) menjelaskan bahwa guru harus memberikan motivasi atau belajar adalah proses perubahan tingkah penguatan pada diri siswa. Selain itu, guru laku individu sebagai hasil dari pengalaman juga model dalam berinteraksi dengan lingkungan. yang Belajar bukan hanya sekedar menghafal, mampu menarik perhatian peserta didik melainkan suatu proses mental yang terjadi agar tidak merasa jenuh saat pembelajaran dalam diri seseorang. Pembelajaran pada membaca hakikatnya harus penerapan memiliki model variasi pembelajaran pemahaman cerita cekak merupakan suatu proses berlangsung. Salah satu tindakan yang perlu interaksi antara guru dengan siswa, baik dilaksanakan guru yaitu dengan interaksi secara langsung seperti kegiatan yang dalam tatap muka maupun secara tidak langsung, pembelajaran agar tujuan membaca tercapai yaitu dengan menggunakan berbagai media dengan maksimal. Pemilihan penerapan pembelajaran. model pembelajaran peta pikiran (mind perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan memilih oleh metode tepat Didasari oleh adanya 162 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran. Somadayo (2011) menyatakan bahwa ISSN 2541-0261 Untuk membaca meningkatkan pemahaman, dikemukakan dari kemampuan ada beberapa baiknya penelitian tujuan utama membaca pemahaman adalah berikut ini. Karsa Nuring Arsi (2015) dalam memeroleh Membaca penelitian “Optimizing Mind Mapping To pemahaman adalah kegiatan membaca yang Improve Students’ Thinking Skill For berusaha memahami isi bacaan/teks secara Reading Comprehensioan” menyimpulkan menyeluruh. dikatakan bahwa mind mapping dapat meningkatkan memahami bacaan secara baik apabila kemampuan membaca pemahaman. Hal ini memiliki kemampuan: (1) kemampuan sesuai dengan penelitian Buran Anna menangkap arti kata dan ungkapan yang (2015) digunakan Technique pemahaman. Seseorang penulis; (2) kemampuan dalam jurnal in “Mind Mapping Language Learning” menangkap makna tersurat dan tersirat; (3) menunjukkan bahwa metode mind mapping kemampuan membuat simpulan. dapat meningkatkan keterampilan dalam Menurut Djwandono (2011:116) membaca, menulis, membuat memahami bacaan pada dasarnya meliputi memecahkan rincian presentasi, berbicara di depan umum. kemampuan yang terdiri atas kemampuan untuk (a) memahami arti kata- masalah, rencana, Nurgiyantoro menyiapkan (2013) menyatakan kata sesuai penggunannya dalam wacana, cerpen adalah cerita yang pendek. Akan (b) mengenali susunan organisasi wacana tetapi, berupa ukuran panjang pendek itu dan antar hubungan bagian-bagiannya, (c) memang tidak ada aturannya, tidak ada mengenali yang aturannya, tidak ada satu kesepakatan menjawab diantara para pengarang dan para ahli. pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya Edgar Allan Poe yang sastrawan kenamaan secara eksplisit terdapat diwacana, (e) dari Amerika itu, mengatakan bahwa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan cerpen adalah sebuah cerita yang selesai yang jawabannya terdapat dalam wacana dibaca meskipun diungkapkan dengan kata-kata berkisar antara setengah sampai dua jam. pokok-pokok terungkapkan, (d) pikiran mampu yang berbeda, (f) mampu menarik inferensi dalam sekali duduk, kira-kira Buzman (1991) peta pikiran adalah tentang isi wacana, (g) mampu mengenali alat belajar dan teknik yang dan memahami kata-kata dan ungkapan- menggabungkan alat mental tradisional ungkapan untuk memahami nuansa sastra, kata, angka , garis , daftar dan urutan, (h) mampu mengenali dan memahami dengan tambahan set alat mental yang maksud dan pesan penulis sebagai bagian sangat kuat untuk meningkatkan memori dari pemahaman tentang penulis. dan berpikir kreatif : gambar, warna, 163 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 ISSN 2541-0261 dimensi, ruang, dan asosiasi atau linking. empat tahap kegiatan, yaitu: perencanaan Peta pikiran segera menggandakan daya (planning), pikir dan dapat digunakan di mana setiap pengamatan (observation), dan refleksi catatan tradisional mengambil sistem yang (reflection). Penelitian ini dilaksanakan digunakan . Hal ini terutama berguna dalam dalam dua siklus: yaitu siklus I dan siklus berpikir kreatif, persiapan pidato, presentasi II, tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. pidato, catatan bawa, perencanaan strategis, Berikut adalah gambar prosedur penelitian pengambilan PTK. keputusan, pemecahan pelaksanaan (action), masalah dan pelatihan di semua level. Pelaksanaan Pikiran sering berwarna-warni, dramatis dan gambar visual yang tinggi. Dan Anda Perencanaa Perencanaan tidak perlu menjadi seorang michelangelo aann Pengamatan SIKLUS I untuk menarik dimengerti dan berguna. Peta Pikiran hanya menggunakan Refleksi mencoret-coret dasar, membuat simbol, dan menguraikan kemampuan. Mind Pelaksanaan Map memberikan gambaran yang jelas dari Perencanaann struktur keseluruhan informasi, dan juga Pengamatan SIKLUS II memungkinkan pengguna untuk melihat hubungan. Refleksi METODE PENELITIAN SIKLUS selanjutnya Penelitian ini dilaksanakan dengan penelitia tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini adalah kajian sistematika dari pelaksanaan praktek sekelompok guru tindakan-tindakan upaya perbaikan pendidikan dengan dalam oleh melakukan pembelajaran (Sutama, 2014). Dalam penelitian ini pembelajarn yang Gambar 1. Prosedur penelitian PTK dimaksud adalah pembelajaran membaca pemahaman cerita cekak. Penelitian ini dilaksanakan dengan “proses pengkajian berdaur”, yang meliputi Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Sragen, yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto No. 48 Sragen. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, yaitu mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2016. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIH MTs Negeri Sragen. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu: informan, aktivitas pembelajaran, dan dokumen. Salah satu 164 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 ISSN 2541-0261 metode pengumpulan data yang digunakan g. Kemampuan siswa dalam mengenali dan berupa tes. Metode tes digunakan untuk memahami kata-kata dan ungkapan- mengetahui hasil kemampuan membaca ungkapan untuk memahami sastra cerita cekak. Soal tes disusun berdasarkan h. Kemampuan siswa dalam mengenali dan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. memahami maksud dan pesan penulis Teknik analisis data dalam penelitian ini sebagai bagian dari pemahaman tentang adalah teknik deskriptif kualitatif. penulis Penelitian ini berhasil apabila indikator i. Ketuntasan hasil kemampuan membaca kemampuan membaca pemahaman cerita pemahaman cekak berikut ini tercapai: mencapai minimal 75 dengan target a. Kemampuan siswa dalam mengartikan ketuntasan belajar ≥ 80%. kata-kata sesuai cerita cekak harus penggunaan dalam wacana HASIL DAN PEMBAHASAN b. Kemampuan siswa dalam mengenali Berdasarkan hasil penelitian terjadi sususnan organisasi wacana dan antar peningkatan kualitas proses pembelajaran hubungan bagian-bagiannya setelah diterapkan metode pembelajaran c. Kemampuan siswa dalam mengenali peta pikiran (mind mapping) dengan media pokok-pokok pikiran yang terungkap audio pada tahap siklus I dan siklus II dalam wacana ternyata berdampak positip juga pada d. Kemampuan siswa dalam menjawab peningkatan kemampuan membaca pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya pemahaman cerita cekak pada siswa kelas secara eksplisit terdapat dalam wacana VIIIH MTs Negeri Sragen. Dapat diketahui e. Kemampuan siswa dalam menjawab bahwa terjadi peningkatan kemampuan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya membaca pemahaman cerita cekak dengan terdapat menggunakan dalam wacana meskipun penerapan model diungkapkan dengan kata-kata berbeda pembelajaran peta pikiran (mind mapping) f. Kemampuan siswa menarik inferensi dengan media audio pada siswa kelas VIIIH tentang isi wacana MTs Negeri Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. Tabel 1. Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman No 1 2 3 4 Keterangan Nilai terendah Nilai rata-rata Nilai tertinggi Ketuntasan belajar Prasiklus 65 68,72 75 18% Siklus I 65 77,95 90 77% Siklus II 70 83,59 95 92% 165 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 Pada siklus I kemampuan membaca pemahaman siswa kelas tertinggi pada saat siklus I adalah 90 dan telah setelah siklus II adalah 95. Selain itu, dapat mengalami peningkatan dibandingkan pada diketahui bahwa kemampuan membaca saat prasiklus. Setelah penerapan metode pemahaman cerita mind mapping siswa sudah lebih mudah mengalami peningkatan. dalam memahami bacaan. Adapun hasil uji tersebut dapat dikatakan sangat baik karena kompetensi 92% kemampuan pemahaman cerita cekak sebagian besar siswa VIIIH ISSN 2541-0261 membaca pada siklus I mengalami siswa telah cekak siswa terus Peningkatan memenuhi Kriteria ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 75. Jadi, penelitian ini juga telah mencapai peningkatan. Adapun nilai rata-rata kelas ketuntasan karena siswa yang mencapai sebesar 77,95 dengan nilai tertinggi 90 dan ketuntasan sudah ≥80%, yaitu 92%. terendah 65. Siswa yang telah memenuhi Berdasarkan pelaksanaan tindakan KKM ada 30 siswa atau 77%. Beberapa pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa siswa yang pada saat prasiklus masih proses pembelajaran metode peta pikiran memiliki nilai di bawah KKM, setelah (mind mapping) sudah berjalan dengan siklus I berhasil memperoleh nilai di atas sistematis dan kondusif. Siswa yang pada KKM. Perbandingan nilai kemampuan awalnya membaca pemahaman cerita cekak siswa dalam pada saat prasiklus dan siklus I: nilai rata- cerita cekak, akhirnya mampu memahami rata saat prasiklus adalah 68,72 dan setelah cerita siklus I adalah 77,95. Nilai tertinggi pada Artinya,keseluruhan proses pembelajaran prasiklus adalah 75 sedangkan siklus I menggunakan metode peta pikiran (mind adalah 90. Nilai terendah prasiklus adalah mapping) 65 dan siklus I adalah 65. meningkatkan partisipasi dan kemampuan Berdasarkan kegiatan kemampuan membaca cekak pemahaman dengan dinyatakan rendah sudah baik. berhasil penilaian siswa dalam membaca pemahaman cerita kemampuan membaca pemahaman cerita cekak. Hal ini ditandai dengan siswa yang cekak pada siklus II diperoleh nilai rata-rata memperoleh nilai ≥ 75 sesuai dengan kelas sebesar 83,59, nilai tertinggi 92 dan kriteria ketuntasan minimal (KKM) ada 36 nilai terendah 70. Pada uji kompetensi II ini orang ada 36 siswa dapat memperoleh nilai di atas dibandingkan siklus I yaitu 77% (30 orang). KKM. Pada siklus II menunjukkan adanya Peningkatan tersebut sebesar 15%. peningkatan lembar memiliki kemampuan membaca (92%), ada peningkatan Adanya perbedaan hasil penilaian pada pemahaman cerita cekak siswa. Nilai rata- siklus I, dan siklus II memberikan rata siswa pada saat siklus I adalah77,95 gambaran bahwa ada kekurangan atau dan setelah siklus II adalah 83,59. Nilai kelemahan yang terjadi selama proses 166 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 ISSN 2541-0261 membaca pemahaman cerita cekak. Akan cerita cekak meningkat setelah menerapkan tetapi, kelemahan atau kekurangan tersebut metode dapat siklus menggunakan media audio. Peningkatan pelaksanaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. tindakan masing-masing siklus, kemudian Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak diadakan analisis dan refleksi terhadap guru dan siswa. Faktor dari pihak guru proses pembelajaran. Kemudian, dari hasil yaitu analisis dan refleksi yang dilanjutkan mengembangkan materi, mengelola kelas, dengan memilih teratasi berikutnya. pada tindakan Berdasarkan tindakan selanjutnya dapat mind mapping berupa kemampuan dengan dalam metode pembelajaran yang dalam pembelajaran, serta dideskripsikan adanya peningkatan kualitas digunakan membaca pemahaman cerita cekak, baik penggunaan media yang digunakan dalam dilihat dari segi proses maupun hasil. kegiatan pembelajaran sebagai sarana untuk Ditinjau dari segi hasil, ada peningkatan menyampaikan materi. Selanjutnya faktor nilai tes kemampuan membaca pemahaman dari siswa berupa motivasi siswa dalam cerita cekak mengikuti pada masing-masing siklus. proses dalam pembelajaran. Kemampuan membaca pemahaman siswa Faktor-faktor tersebut saling mendukung kelas VIIIH telah mengalami peningkatan satu sama lain, sehingga perlu suatu upaya dibandingkan pada saat prasiklus. Setelah yang maksimal agar semua faktor tersebut penerapan metode mind mapping siswa dapat terpenuhi seacara baik. Apabila sudah lebih mudah dalam memahami kemampuan guru dalam menyampaikan bacaan. materi dan mengelola kelas baik serta Berdasarkan hasil pada siklus II dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman cerita cekak siswa. didukung oleh media yang sesuai, maka hasil pembelajaran akan berlangsung baik. Pemilihan metode pembelajaran yang Hal ini dibuktikan dengan kemampuan tepat membaca pemahaman cerita cekak siswa pembelajaran. terus mengalami peningkatan. Peningkatan pembelajaran yang tepat tersebut dapat dikatakan sangat baik karena mempengaruhi kondisi pembelajaran. pada siklus II 92% siswa telah memenuhi Pemilihan metode pembelajaran yang tepat Kriteria ketuntasan Minimal (KKM), yaitu menjadikan kegiatan proses pembelajaran 75. Jadi, penelitian ini juga telah mencapai dapat ketuntasan karena siswa yang mencapai Penyampaian metode pembelajaran mind ketuntasan sudah ≥80%, yaitu 92%. mapping akan dapat berjalan dengan baik Penelitian ini membuktikan bahwa hasil pembelajaran membaca pemahaman juga mempengaruhi kondisi Pemilihan metode berlangsung secara juga efektif. apabila siswa mempunyai motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran. 167 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 Berdasarkan hal tersebut, ISSN 2541-0261 Penerapan metode mind mapping penerapan metode mind mapping dengan menuntut siswa untuk berkreativitas. Oleh media audio dapat digunakan sebagai bahan karena itu, guru harus mampu untuk pertimbangan bagi membantu dan menumbuhkan kemandirian menerapkan pembelajaran guru yang ingin membaca. siswa dalam belajar. Penggunaan metode ini dapat digunakan oleh guru terutama guru bahasa Jawa DAFTAR PUSTAKA sebagai metode pembelajaran alternatif Andayani. (2015). Problema dan Aksioma. Penerbit Deepublish. Yogyakarta. yang menyenangkan dalam memabaca pemahaman cerita cekak. Asih. (2015). Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Pustaka Setia. Bandung. KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan dengan metode media audio mind mapping terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca cerita Buran, A. (2015). “Mind Mapping Technique in Language Learning”. Procedia - Social and Behavioral Sciences 206 ( 2015 ) 215 – 218. Buzan. (1991). Mind Mapping. Executive Excellence, Proquest Health Management. cekak, dalam hal ini mencakup kemampuan membaca pemahaman dari kemampuan tingkat rendah, tingkat menengah, dan tingkat lanjut. Penerapan metode mind mapping dengan media audio dalam pembelajaran membaca pemahaman cerita cekak bisa dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: pertama siswa menuliskan judul cerita cekak ditengah halaman membuat kertas, kemudian cabang-cabang yang keluar dari pusatnya, kemudian siswa menulis kata-kata kunci yang merupakan unsur intrinsik dari cerita, siswa menambahkan simbol-simbol dan Djiwandono, S. (2011). Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. PT Indeks. Jakarta. Fathurrhman. (2015). Model-Model Pembelajaran Inovatif.Ar-Ruzz Media. Jogyakarta. Karsa, N. (2015). Optimizing Mind Mapping To Improve Students’ Thingking Skill For Reading Comprehension. Tesis. UNS. Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. __________. (1995). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. BPFE. Yogyakarta. Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. ilustrasi-ilustrasi dan menuliskan gagasangagasan yang penting. Kata-kata kunci tersebut memicu berguna ingatan. untuk memudahkan Kemudian siswa menambahkan simbol-simbol dan ilustrasi- Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran.RajaGrafindo. Jakarta. Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Graha Ilmu. Yogyakarta. ilustrasi sebagai kreatifitas siswa. 168 Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017 Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Kencana Prenada Media. Jakarta. ISSN 2541-0261 Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. FKIP UNS. Slamet. (2014). Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. UNS Press. Surakarta. Sutama. (2014). Penelitian Tindakan: PTK, PTS, dan PTBK. Duta Permata Ilnu. Kartasura. Slavin. (1995). Cooperative Learning theory, Research, and Practice. John Hopkins University. Boston, london. Suwandi, S. (2011). Model-Model Asesmen dalam Pembelajaran. Yama Pustaka. Surakarta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alphabeta. Bandung. Tarigan, G, H. (2008). Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Percetakan Angkasa. Bandung. 169