peningkatan kemampuan membaca pemahaman cerita cekak

advertisement
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
ISSN 2541-0261
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
CERITA CEKAK DENGAN METODE MIND MAPPING
Sriyanti Pamungkasari1), Andayani2), Budhi Setiawan3)
1,2,3
Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir Sutami 36 A Kentingan Surakarta 57126
E-mail: [email protected])
1,2,3
Abstrak
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman cerita
cekak dengan metode mind mapping dan penggunaan media audio. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian yang merupakan kolaborasi antara
peneliti, guru dan siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari dua
pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahapan: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIH MTs Negeri Sragen. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan tes. Uji validitas data untuk mengetahui
keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisa data
menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode
mind mapping dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIIIH MTs Negeri
Sragen. Hal tersebut terefleksi dari indikator keberhasilan yaitu kemampuan membaca pemahaman cerita
cekak siswa terus meningkat dari nilai rata-rata 68,72 pada pra siklus, meningkat pada siklus I (77,95),
dan siklus II (83,59). Peningkatan nilai tersebut telah memenuhi batas kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang ditetapkan yaitu 75.
Kata Kunci: pembelajaran, membaca pemahaman, metode mind mapping.
Abstract
This Classroom Action research is purposed to increase the reading comprehension competence of cerita
cekak by mind mapping method and utilizing audio. Research design of this research was classroom
action research concerning on collaboration among researcher, teacher and students. It was done
through two cycles with two meetings for each. Every cycle involves four stages: treatment plan,
implementation, observation, and reflection. The subject of this research was eight graders of MTs Negeri
Sragen. The data collection technique of this research was observation, interview, and test. The validity
of this research was by using source triangulation and technique triangulation. Data analysis technique
of this research used qualitative descriptive technique. Based on the research can be concluded that mind
mapping method can be used to increase learners reading comprehension competence of cerita cekak.
Those can be reflected through the success indicator which was showed that the learners’ competence
was increasing, started from 68.72 on pre-cycle, increased to be 77.95 on cycle I, and 83.59 on cycle II.
Those increase scores were adequately reach the kriteria ketuntasan minimal (KKM) which was already
defined as 75.
Keywords: learning, reading comprehension, mind mapping method
160
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
PENDAHULUAN
Pada dasarnya belajar bahasa adalah
ISSN 2541-0261
Kemampuan
membaca pemahaman
belajar berkomunikasi. Salah satu aspek
merupakan bekal dan kunci keberhasilan
dalam belajar bahasa adalah membaca.
siswa dalam menjalani proses pendidikan.
Membaca adalah kegiatan yang tersusun
Sebagian
dari empat komponen: strategi, kelancaran,
dilakukan siswa melalui aktivitas membaca.
pembaca, dan teks (Andayani, 2015:180).
Ilmu yang diperoleh siswa tidak hanya
Sejalan dengan pendapat ahli tersebut,
didapat dari proses belajar mengajar di
Somadayo (2011:4) menyatakan membaca
sekolah,
adalah suatu kegiatan interaktif untuk
membaca dalam kehidupan sehari-hari.
memetik serta memahami arti atau makna
Oleh karena itu, kemampuan membaca dan
yang terkandung di dalam bahan tulis.
kemampuan memahami bacaan menjadi
besar
tetapi
pemerolehan
juga
melalui
ilmu
kegiatan
Seseorang mampu membaca bukan
bagian penting dalam penguasaan dan
karena kebetulan saja, akan tetapi karena
peningkatan ilmu pengetahuan. Namun
seseorang tersebut belajar dan berlatih
masih banyak ditemui permasalahan dalam
membaca teks yang terdiri atas kumpulan
pembelajaran membaca pemahaman. Pada
huruf-huruf yang bermakna. Di dalam
umumnya siswa merasa tidak tertarik
kegiatan membaca, yang di baca adalah
dengan
lambang atau tanda tanda atau tulisan yang
pemahaman, salah satunya adalah siswa
bermakna. Dalam hal hal ini, lambang atau
kelas VIIIH MTs Negeri Sragen.
pembelajaran
membaca
tanda atau tulisan tersebut dapat berupa
Berdasarkan observasi pertama yang
kumpulan huruf yang membentuk kata,
dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2016
kumpulan kata yang membentuk kelompok
di MTs Negeri
kata dan kalimat, kumpulan kalimat yang
diketahui bahwa pembelajaran pemahaman
membentuk
kumpulan
cerita cekak di sekolah belum menunjukkan
paragraf yang membentuk wacana utuh.
hasil yang optimal seperti yang diharapkan.
Membaca pemahaman merupakan salah
Nilai kemampuan membaca pemahaman
satu kegiatan yang penting dalam rangka
cerita cekak menunjukkan hanya ada 7
memperoleh
siswa
paragraf,
ilmu,
dan
informasi,
serta
yang
Sragen kelas VIIIH
nilainya
di
atas
kriteria
memperoleh hiburan. Banyak informasi
ketuntasan minimal (KKM) atau 18%, nilai
direkam
terendah adalah 65 dan nilai tertinggi 75.
dan
dikomunikasikan
melalui
media tulis. Oleh karena itu, membaca
Hasil
pembelajaran
membaca
pemahaman merupakan salah satu cara
pemahaman cerita cekak yang masih
meningkatkan pengetahuan dan informasi.
rendah
dikarenakan
pelaksanaan
pembelajaran membaca pemahaman cerita
161
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
ISSN 2541-0261
cekak di MTs Negeri Sragen kelas VIII H
mapping) dengan media audio sebagai
dilaksanakan dengan metode konvensional.
upaya meningkatkan kemampuan membaca
Pada proses pembelajaran hanya beberapa
pemahaman cerita cekak.
siswa yang konsentrasi memperhatikan
Berpijak dari uraian diatas dapat
guru. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi
diasumsikan bahwa: penerapan metode
kelas
mind mapping dengan media audio dapat
yang
gaduh.
Beberapa
siswa
mengganggu teman, ada yang ramai sendiri,
meningkatkan
ada yang diam tetapi tidak memperhatikan
pemahaman
penjelasan
tersebut
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
diakibatkan siswa tidak merasa senang dan
“Apakah penerapan model pembelajaran
tertarik dengan pembelajaran yang masih
mind mapping dengan media audio dapat
menggunakan
meningkatkan
guru.
Kondisi
metode
konvensional.
kemampuan
cerita
membaca
cekak.
kemampuan
Adapun
membaca
Pembelajaran berpusat pada guru, siswa
pemahaman cerita cekak pada siswa kelas
hanya mendengarkan, dan mencatat materi
VIIIH MTs Negeri Sragen Tahun Ajaran
sehingga keaktifan siswa sangat rendah.
2015/2016?” Penelitian ini bertujuan untuk
Proses
pembelajaran
masih
meningkatkan
siswa
pemhamanan cerita cekak pada siswa kelas
kurang motivasi untuk mengikuti proses
VIIIH MTs negeri Sragen tahun ajaran
pembelajaran secara maksimal. yaitu siswa
2015/2016
masih terlihat pasif dan tidak proaktif.
pembelajaran mind mapping dengan media
Salah
audio.
berlangsung
satu
monoton
cara
sehingga
untuk
meningkatkan
kemampuan
melalui
membaca
penerapan
model
keaktifan siswa selama proses pembelajaran
Rusman (2012) menjelaskan bahwa
guru harus memberikan motivasi atau
belajar adalah proses perubahan tingkah
penguatan pada diri siswa. Selain itu, guru
laku individu sebagai hasil dari pengalaman
juga
model
dalam berinteraksi dengan lingkungan.
yang
Belajar bukan hanya sekedar menghafal,
mampu menarik perhatian peserta didik
melainkan suatu proses mental yang terjadi
agar tidak merasa jenuh saat pembelajaran
dalam diri seseorang. Pembelajaran pada
membaca
hakikatnya
harus
penerapan
memiliki
model
variasi
pembelajaran
pemahaman
cerita
cekak
merupakan
suatu
proses
berlangsung. Salah satu tindakan yang perlu
interaksi antara guru dengan siswa, baik
dilaksanakan
guru yaitu dengan
interaksi secara langsung seperti kegiatan
yang
dalam
tatap muka maupun secara tidak langsung,
pembelajaran agar tujuan membaca tercapai
yaitu dengan menggunakan berbagai media
dengan maksimal. Pemilihan penerapan
pembelajaran.
model pembelajaran peta pikiran (mind
perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan
memilih
oleh
metode
tepat
Didasari
oleh
adanya
162
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
pembelajaran
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan berbagai pola pembelajaran.
Somadayo (2011) menyatakan bahwa
ISSN 2541-0261
Untuk
membaca
meningkatkan
pemahaman,
dikemukakan
dari
kemampuan
ada
beberapa
baiknya
penelitian
tujuan utama membaca pemahaman adalah
berikut ini. Karsa Nuring Arsi (2015) dalam
memeroleh
Membaca
penelitian “Optimizing Mind Mapping To
pemahaman adalah kegiatan membaca yang
Improve Students’ Thinking Skill For
berusaha memahami isi bacaan/teks secara
Reading Comprehensioan” menyimpulkan
menyeluruh.
dikatakan
bahwa mind mapping dapat meningkatkan
memahami bacaan secara baik apabila
kemampuan membaca pemahaman. Hal ini
memiliki kemampuan: (1) kemampuan
sesuai dengan penelitian Buran Anna
menangkap arti kata dan ungkapan yang
(2015)
digunakan
Technique
pemahaman.
Seseorang
penulis;
(2)
kemampuan
dalam jurnal
in
“Mind Mapping
Language
Learning”
menangkap makna tersurat dan tersirat; (3)
menunjukkan bahwa metode mind mapping
kemampuan membuat simpulan.
dapat meningkatkan keterampilan dalam
Menurut
Djwandono
(2011:116)
membaca,
menulis,
membuat
memahami bacaan pada dasarnya meliputi
memecahkan
rincian
presentasi, berbicara di depan umum.
kemampuan
yang
terdiri
atas
kemampuan untuk (a) memahami arti kata-
masalah,
rencana,
Nurgiyantoro
menyiapkan
(2013)
menyatakan
kata sesuai penggunannya dalam wacana,
cerpen adalah cerita yang pendek. Akan
(b) mengenali susunan organisasi wacana
tetapi, berupa ukuran panjang pendek itu
dan antar hubungan bagian-bagiannya, (c)
memang tidak ada aturannya, tidak ada
mengenali
yang
aturannya, tidak ada satu kesepakatan
menjawab
diantara para pengarang dan para ahli.
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
Edgar Allan Poe yang sastrawan kenamaan
secara eksplisit terdapat diwacana, (e)
dari Amerika itu, mengatakan bahwa
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
cerpen adalah sebuah cerita yang selesai
yang jawabannya terdapat dalam wacana
dibaca
meskipun diungkapkan dengan kata-kata
berkisar antara setengah sampai dua jam.
pokok-pokok
terungkapkan,
(d)
pikiran
mampu
yang berbeda, (f) mampu menarik inferensi
dalam
sekali
duduk,
kira-kira
Buzman (1991) peta pikiran adalah
tentang isi wacana, (g) mampu mengenali
alat
belajar
dan
teknik
yang
dan memahami kata-kata dan ungkapan-
menggabungkan alat mental tradisional
ungkapan untuk memahami nuansa sastra,
kata, angka , garis , daftar dan urutan,
(h) mampu mengenali dan memahami
dengan tambahan set alat mental yang
maksud dan pesan penulis sebagai bagian
sangat kuat untuk meningkatkan memori
dari pemahaman tentang penulis.
dan berpikir kreatif : gambar, warna,
163
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
ISSN 2541-0261
dimensi, ruang, dan asosiasi atau linking.
empat tahap kegiatan, yaitu: perencanaan
Peta pikiran segera menggandakan daya
(planning),
pikir dan dapat digunakan di mana setiap
pengamatan (observation), dan refleksi
catatan tradisional mengambil sistem yang
(reflection). Penelitian ini dilaksanakan
digunakan . Hal ini terutama berguna dalam
dalam dua siklus: yaitu siklus I dan siklus
berpikir kreatif, persiapan pidato, presentasi
II, tiap siklus terdiri dari dua pertemuan.
pidato, catatan bawa, perencanaan strategis,
Berikut adalah gambar prosedur penelitian
pengambilan
PTK.
keputusan,
pemecahan
pelaksanaan
(action),
masalah dan pelatihan di semua level.
Pelaksanaan
Pikiran sering berwarna-warni, dramatis
dan gambar visual yang tinggi. Dan Anda
Perencanaa
Perencanaan
tidak perlu menjadi seorang michelangelo
aann
Pengamatan
SIKLUS I
untuk menarik dimengerti dan berguna.
Peta
Pikiran
hanya
menggunakan
Refleksi
mencoret-coret dasar, membuat simbol, dan
menguraikan
kemampuan.
Mind
Pelaksanaan
Map
memberikan gambaran yang jelas dari
Perencanaann
struktur keseluruhan informasi, dan juga
Pengamatan
SIKLUS II
memungkinkan pengguna untuk melihat
hubungan.
Refleksi
METODE PENELITIAN
SIKLUS
selanjutnya
Penelitian ini dilaksanakan dengan
penelitia tindakan kelas (classroom action
research). Penelitian ini adalah kajian
sistematika
dari
pelaksanaan
praktek
sekelompok
guru
tindakan-tindakan
upaya
perbaikan
pendidikan
dengan
dalam
oleh
melakukan
pembelajaran
(Sutama, 2014). Dalam penelitian ini
pembelajarn
yang
Gambar 1. Prosedur penelitian PTK
dimaksud
adalah
pembelajaran membaca pemahaman cerita
cekak.
Penelitian ini dilaksanakan dengan
“proses pengkajian berdaur”, yang meliputi
Penelitian ini dilaksanakan di MTs
Negeri Sragen, yang berlokasi di Jalan
Letjen Suprapto No. 48 Sragen. Penelitian
ini dilaksanakan selama enam bulan, yaitu
mulai bulan Januari sampai bulan Juni
2016. Subjek penelitian adalah siswa kelas
VIIIH MTs Negeri Sragen. Data-data dalam
penelitian ini dikumpulkan dari berbagai
sumber,
yaitu:
informan,
aktivitas
pembelajaran, dan dokumen. Salah satu
164
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
ISSN 2541-0261
metode pengumpulan data yang digunakan
g. Kemampuan siswa dalam mengenali dan
berupa tes. Metode tes digunakan untuk
memahami kata-kata dan ungkapan-
mengetahui hasil kemampuan membaca
ungkapan untuk memahami sastra
cerita cekak. Soal tes disusun berdasarkan
h. Kemampuan siswa dalam mengenali dan
kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya.
memahami maksud dan pesan penulis
Teknik analisis data dalam penelitian ini
sebagai bagian dari pemahaman tentang
adalah teknik deskriptif kualitatif.
penulis
Penelitian ini berhasil apabila indikator
i. Ketuntasan hasil kemampuan membaca
kemampuan membaca pemahaman cerita
pemahaman
cekak berikut ini tercapai:
mencapai minimal 75 dengan target
a. Kemampuan siswa dalam mengartikan
ketuntasan belajar ≥ 80%.
kata-kata
sesuai
cerita
cekak
harus
penggunaan dalam
wacana
HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Kemampuan siswa dalam mengenali
Berdasarkan hasil penelitian terjadi
sususnan organisasi wacana dan antar
peningkatan kualitas proses pembelajaran
hubungan bagian-bagiannya
setelah diterapkan metode pembelajaran
c. Kemampuan siswa dalam mengenali
peta pikiran (mind mapping) dengan media
pokok-pokok pikiran yang terungkap
audio pada tahap siklus I dan siklus II
dalam wacana
ternyata berdampak positip juga pada
d. Kemampuan siswa dalam menjawab
peningkatan
kemampuan
membaca
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
pemahaman cerita cekak pada siswa kelas
secara eksplisit terdapat dalam wacana
VIIIH MTs Negeri Sragen. Dapat diketahui
e. Kemampuan siswa dalam menjawab
bahwa terjadi peningkatan kemampuan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
membaca pemahaman cerita cekak dengan
terdapat
menggunakan
dalam
wacana
meskipun
penerapan
model
diungkapkan dengan kata-kata berbeda
pembelajaran peta pikiran (mind mapping)
f. Kemampuan siswa menarik inferensi
dengan media audio pada siswa kelas VIIIH
tentang isi wacana
MTs
Negeri
Sragen
Tahun
Ajaran
2015/2016.
Tabel 1. Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
No
1
2
3
4
Keterangan
Nilai terendah
Nilai rata-rata
Nilai tertinggi
Ketuntasan belajar
Prasiklus
65
68,72
75
18%
Siklus I
65
77,95
90
77%
Siklus II
70
83,59
95
92%
165
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
Pada siklus I kemampuan membaca
pemahaman
siswa
kelas
tertinggi pada saat siklus I adalah 90 dan
telah
setelah siklus II adalah 95. Selain itu, dapat
mengalami peningkatan dibandingkan pada
diketahui bahwa kemampuan membaca
saat prasiklus. Setelah penerapan metode
pemahaman
cerita
mind mapping siswa sudah lebih mudah
mengalami
peningkatan.
dalam memahami bacaan. Adapun hasil uji
tersebut dapat dikatakan sangat baik karena
kompetensi
92%
kemampuan
pemahaman cerita cekak
sebagian
besar
siswa
VIIIH
ISSN 2541-0261
membaca
pada siklus I
mengalami
siswa
telah
cekak
siswa
terus
Peningkatan
memenuhi
Kriteria
ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 75. Jadi,
penelitian
ini
juga
telah
mencapai
peningkatan. Adapun nilai rata-rata kelas
ketuntasan karena siswa yang mencapai
sebesar 77,95 dengan nilai tertinggi 90 dan
ketuntasan sudah ≥80%, yaitu 92%.
terendah 65. Siswa yang telah memenuhi
Berdasarkan
pelaksanaan
tindakan
KKM ada 30 siswa atau 77%. Beberapa
pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa
siswa yang pada saat prasiklus masih
proses pembelajaran metode peta pikiran
memiliki nilai di bawah KKM, setelah
(mind mapping) sudah berjalan dengan
siklus I berhasil memperoleh nilai di atas
sistematis dan kondusif. Siswa yang pada
KKM. Perbandingan nilai kemampuan
awalnya
membaca pemahaman cerita cekak siswa
dalam
pada saat prasiklus dan siklus I: nilai rata-
cerita cekak, akhirnya mampu memahami
rata saat prasiklus adalah 68,72 dan setelah
cerita
siklus I adalah 77,95. Nilai tertinggi pada
Artinya,keseluruhan proses pembelajaran
prasiklus adalah 75 sedangkan siklus I
menggunakan metode peta pikiran (mind
adalah 90. Nilai terendah prasiklus adalah
mapping)
65 dan siklus I adalah 65.
meningkatkan partisipasi dan kemampuan
Berdasarkan
kegiatan
kemampuan
membaca
cekak
pemahaman
dengan
dinyatakan
rendah
sudah
baik.
berhasil
penilaian
siswa dalam membaca pemahaman cerita
kemampuan membaca pemahaman cerita
cekak. Hal ini ditandai dengan siswa yang
cekak pada siklus II diperoleh nilai rata-rata
memperoleh nilai ≥ 75 sesuai dengan
kelas sebesar 83,59, nilai tertinggi 92 dan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) ada 36
nilai terendah 70. Pada uji kompetensi II ini
orang
ada 36 siswa dapat memperoleh nilai di atas
dibandingkan siklus I yaitu 77% (30 orang).
KKM. Pada siklus II menunjukkan adanya
Peningkatan tersebut sebesar 15%.
peningkatan
lembar
memiliki
kemampuan
membaca
(92%),
ada
peningkatan
Adanya perbedaan hasil penilaian pada
pemahaman cerita cekak siswa. Nilai rata-
siklus
I,
dan
siklus
II
memberikan
rata siswa pada saat siklus I adalah77,95
gambaran bahwa ada kekurangan atau
dan setelah siklus II adalah 83,59. Nilai
kelemahan yang terjadi selama proses
166
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
ISSN 2541-0261
membaca pemahaman cerita cekak. Akan
cerita cekak meningkat setelah menerapkan
tetapi, kelemahan atau kekurangan tersebut
metode
dapat
siklus
menggunakan media audio. Peningkatan
pelaksanaan
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
tindakan masing-masing siklus, kemudian
Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak
diadakan analisis dan refleksi terhadap
guru dan siswa. Faktor dari pihak guru
proses pembelajaran. Kemudian, dari hasil
yaitu
analisis dan refleksi yang dilanjutkan
mengembangkan materi, mengelola kelas,
dengan
memilih
teratasi
berikutnya.
pada
tindakan
Berdasarkan
tindakan
selanjutnya
dapat
mind
mapping
berupa
kemampuan
dengan
dalam
metode
pembelajaran
yang
dalam
pembelajaran,
serta
dideskripsikan adanya peningkatan kualitas
digunakan
membaca pemahaman cerita cekak, baik
penggunaan media yang digunakan dalam
dilihat dari segi proses maupun hasil.
kegiatan pembelajaran sebagai sarana untuk
Ditinjau dari segi hasil, ada peningkatan
menyampaikan materi. Selanjutnya faktor
nilai tes kemampuan membaca pemahaman
dari siswa berupa motivasi siswa dalam
cerita cekak
mengikuti
pada masing-masing siklus.
proses dalam pembelajaran.
Kemampuan membaca pemahaman siswa
Faktor-faktor tersebut saling mendukung
kelas VIIIH telah mengalami peningkatan
satu sama lain, sehingga perlu suatu upaya
dibandingkan pada saat prasiklus. Setelah
yang maksimal agar semua faktor tersebut
penerapan metode mind mapping
siswa
dapat terpenuhi seacara baik. Apabila
sudah lebih mudah dalam memahami
kemampuan guru dalam menyampaikan
bacaan.
materi dan mengelola kelas baik serta
Berdasarkan hasil pada siklus II dapat
dilihat adanya peningkatan kemampuan
membaca pemahaman cerita cekak siswa.
didukung oleh media yang sesuai, maka
hasil pembelajaran akan berlangsung baik.
Pemilihan metode pembelajaran yang
Hal ini dibuktikan dengan kemampuan
tepat
membaca pemahaman cerita cekak siswa
pembelajaran.
terus mengalami peningkatan. Peningkatan
pembelajaran
yang
tepat
tersebut dapat dikatakan sangat baik karena
mempengaruhi
kondisi
pembelajaran.
pada siklus II 92% siswa telah memenuhi
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat
Kriteria ketuntasan Minimal (KKM), yaitu
menjadikan kegiatan proses pembelajaran
75. Jadi, penelitian ini juga telah mencapai
dapat
ketuntasan karena siswa yang mencapai
Penyampaian metode pembelajaran mind
ketuntasan sudah ≥80%, yaitu 92%.
mapping akan dapat berjalan dengan baik
Penelitian ini membuktikan bahwa
hasil pembelajaran membaca pemahaman
juga
mempengaruhi
kondisi
Pemilihan
metode
berlangsung
secara
juga
efektif.
apabila siswa mempunyai motivasi yang
tinggi
dalam
proses
pembelajaran.
167
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
Berdasarkan
hal
tersebut,
ISSN 2541-0261
Penerapan
metode
mind
mapping
penerapan metode mind mapping dengan
menuntut siswa untuk berkreativitas. Oleh
media audio dapat digunakan sebagai bahan
karena itu, guru harus mampu untuk
pertimbangan
bagi
membantu dan menumbuhkan kemandirian
menerapkan
pembelajaran
guru
yang
ingin
membaca.
siswa dalam belajar.
Penggunaan metode ini dapat digunakan
oleh guru terutama guru bahasa Jawa
DAFTAR PUSTAKA
sebagai metode pembelajaran alternatif
Andayani. (2015). Problema dan Aksioma.
Penerbit Deepublish. Yogyakarta.
yang menyenangkan dalam memabaca
pemahaman cerita cekak.
Asih. (2015). Strategi Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Pustaka Setia. Bandung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penerapan
dengan
metode
media
audio
mind
mapping
terbukti
dapat
meningkatkan kemampuan membaca cerita
Buran, A. (2015). “Mind Mapping Technique in
Language Learning”. Procedia - Social
and Behavioral Sciences 206 ( 2015 ) 215
– 218.
Buzan. (1991). Mind Mapping. Executive
Excellence, Proquest Health Management.
cekak, dalam hal ini mencakup kemampuan
membaca pemahaman dari kemampuan
tingkat rendah, tingkat menengah, dan
tingkat lanjut. Penerapan metode mind
mapping
dengan
media
audio
dalam
pembelajaran membaca pemahaman cerita
cekak bisa dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: pertama siswa
menuliskan judul cerita cekak
ditengah
halaman
membuat
kertas,
kemudian
cabang-cabang yang keluar dari pusatnya,
kemudian siswa menulis kata-kata kunci
yang merupakan unsur intrinsik dari cerita,
siswa menambahkan simbol-simbol dan
Djiwandono, S. (2011). Tes Bahasa Pegangan
Bagi Pengajar Bahasa. PT Indeks. Jakarta.
Fathurrhman.
(2015).
Model-Model
Pembelajaran Inovatif.Ar-Ruzz Media.
Jogyakarta.
Karsa, N. (2015). Optimizing Mind Mapping To
Improve Students’ Thingking Skill For
Reading Comprehension. Tesis. UNS.
Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian
Fiksi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
__________.
(1995).
Penilaian
dalam
Pengajaran Bahasa dan Sastra. BPFE.
Yogyakarta.
Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru
Pembelajaran. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.
ilustrasi-ilustrasi dan menuliskan gagasangagasan yang penting. Kata-kata kunci
tersebut
memicu
berguna
ingatan.
untuk
memudahkan
Kemudian
siswa
menambahkan simbol-simbol dan ilustrasi-
Rusman.
(2012).
Model-Model
Pembelajaran.RajaGrafindo. Jakarta.
Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik
Pembelajaran Membaca. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
ilustrasi sebagai kreatifitas siswa.
168
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.160-169, Juni 2017
Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan Desain
Sistem Pembelajaran. Kencana Prenada
Media. Jakarta.
ISSN 2541-0261
Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran
Inovatif. FKIP UNS.
Slamet. (2014). Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia. UNS Press. Surakarta.
Sutama. (2014). Penelitian Tindakan: PTK,
PTS, dan PTBK. Duta Permata Ilnu.
Kartasura.
Slavin. (1995). Cooperative Learning theory,
Research, and Practice. John Hopkins
University. Boston, london.
Suwandi, S. (2011). Model-Model Asesmen
dalam Pembelajaran. Yama Pustaka.
Surakarta.
Sugiyono.
(2011).
Metode
Penelitian
Pendidikan. Alphabeta. Bandung.
Tarigan, G, H. (2008). Membaca Sebagai Suatu
Ketrampilan
Berbahasa.
Percetakan
Angkasa. Bandung.
169
Download