HUBUNGAN FILSAFAT DAN AGAMA Nilyati. abstract Islamic philosophy in outline aims to bring togetber the phirosophy utith religion, Tlte style of thinking of the Muslims in uarious felds of thought in general, and euen ,nore so again tbe Iskmic philosophers, trying to reconcile betuteen religion belieued the truth, utith a philosophy based on the proaisions and the arguments sole$r minds. One philosoplter u.,ho nied to integrate Iskm betuteen religion and philosophy is Al Kindi. This palter wiil discuss hout the pursuit ofAl-Kindi in sync between religion and philosophy. Keyuords: Metap A. hysica l, Moral, Soul Pendahuluan sebagaimana kita kerahui bahwa filsafat Islam pada garis besarnya bertujuan untuk mempe*emukan anrara filsaftt d.igrr, agama' dan semangat ini dapat kita lihat pada setiap langkahn a. Akan tetapi timbul pe*anyaan, bagaimana agama obag"i walryu Tirhan, sebagai bahasa langit dan santapan hati, dan sebagai sumber perintah-perintah dan larangan-larangan, bisa b.rt.mu dengan filsafat sebagai hasil ciptaan manusia dan sebagai bahasa bumi yang masih bisa dibahas dan dipersoalkan, bagaimana kebenaran a€ama yang didasarkan atas ilham dan wahyu bisa dipersatukan dengan kebenaran filsafat yang didasarkan kepada alsan-alasan akai pikiran? Jawaban dari pertanyaan tersebut di atas tidak lebih dari tiga macam, yait1,. Pltaytrl memegangi teguh_teguh terhadap agama dan menolak filsafat. Ini adalah pendirian or"rrg agama yang tidak berfilsafat. Kedua, kebalikan dari yang perral",yaitu memegangi filsafat dan menolak agama. Dan ini adalah pendiria' * Penulis adalah Dosen Thsawuf pada Fakultas Ushuluddin IAIN 1i\JDID \rol. IX, No 2-.f ULI-DltStjt\tBER 2010 srs Jarnbi I57 Nilvati orang yang berfilsafat dengan tidak mengindahkan akidah-akidah Ketiga, mengusahakan perpaduan antara filsafat dengan "g"-". agama menurut cara tertentu, dan cara inilah yang ditempuh oleh seorang filosof yang seharusnya agama' memperhatikan akidah-akidah ,.ot"ng filosof yang mu'min atau Corak pemikiran kaum Muslimin pada berbagai bidang pemikiran pada umumnya, dan terlebih-lebih lagi filosof-filosof Islam, berusaha untuk mempertemukan antara agama yang dipercayai kebenarannya, dengan filsafat yang didasarkan atas keientuan dan dalil-dalil akal pikiran semata-mata' Salah seorang dan filsafat filosof Islam yang berusaha memadukan antara ^gema ini adalahAl Kindi. Ia merupakan filisof pertama dalam Islam yang menyelaraskan antara agama dan filsafat. Ia juga melicinkan jalan bagi para filisof selanjutnya. B. Pembahasan l. Riwayat Hidup Al-Kindi Al-Kindi yang dikenal sebagai filsuf Muslim keturunan Arab pertama, nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya kub Ibn Ishaq al-shabbah Ibn Imran Ibn Muhammad Ibn al-Asy'as Ibn Qais al-Kindi. Ia populer dengan sebutan al-Kindi, yaitu dinisbatkan kepada Kindah, yakni suatu kabilah terkemuka pra-Islam yang merupakan cabang dari Bani Kahlan yang menetap di Yaman. H (801 M) dari keluargakaya dan terhormat. Kakek buyutnya, al-Asy'as Ibn Qais adalah salah seorang sahabat Nabi yang gugur bersama Sa'ad Ibn Abi Vaqqas dalam pePerangan antara kaum Muslimin dengan Persia di Irak. Sedangkan ayahnya, Ishaq Ibn Shabbah adalah Gubernur Kufah pada masa pemerintahan al-Mahdi dan alIa lahir di Kufah sekitar 185 Rasyid. Ayahnya wafat ketika ia masih kanak-kanak, namun ia tetap memperoleh kesempatan untuk menuntut ilmu dengan baik di Bashrah dan Baghdad'' I Hasyimsyah Nasution, Fikafat Islam, h. (Jakarca: Gaya Media Pratama, 1999), 15 158 -l ,\.tDlD \bl. lX, No. 2, f ULI-I)IjSEiURIiR 2010 T'IUBUN GAN I. ILSAI.I\'I' DAN AGAi\{A Al-Kindi hidup semasa kekhalifahan Daulah Abbasiyah, saat itu adalah suaru masa kejayaan Dinasti Abbasiyah dan berkembangnya intelektual, khususnya faham Mu'tazilah.2 di mana pada Ia tidak hanya dikenal sebagai filsuf, tapi juga ilmuan yang menguasai berbagai cabang pengetahuan, seperti maremarika, geometri, astronomi, ilmu hitung, ilmu jiwa, optika, politik, musik dan sebagainya. Al-Kindi wafat sekitar 246 H (E60 M).' 2. Karya-karya al-Kindi Karya ilmiah al-Kindi kebanyakan berupa manuskrip, tetapi jumlahnya amat banyak, Ibnu Nadhim dalam kitabnya al-Fahrh, menyebutkan lebih dari 230 buah.a Sebagai seorang filsuf Islam yang sangar produktif, diperkirakan karya yang pernah ditulis al-Kindi dalam berbagai bidang tidak kurang dari 270 buah. Dalam bidang filsafat, di antaranya adalah: - KitAb al-Ktndi ilt al-Mu'tashim bi AllAh f al-Falsafat atOk ftrnt^ns filsafat pertama). Kiilb al-Falsafat al-Dahhilatuta al-Mas,i'il (tentangfilsafat yang dikenalkan dan masalah-masalah logika dan musykil, serta metafisika. - Annahu la Thnhlu al-Fals,rfut itlA bi 'Ilm alRjhdhiyyalt (tentang filsafat tidak dapat dicapai kecuali dengan ilmu pengetahuan dan matematika). KiMb f Qrshd Aristhathalis f al-Mauqfik2 ftemang KhAb f maksud-maksud Aristoteles dalam kategori-kategorinya). - KitAb fi Ma'iyyaE al-'Ilm wa Aqshmwhu (tentangsifat ilmu pengetahuan dan klasifikasinya). 2 Ceirge N. Atiyeh, yang disadur oleh Hasyimsyah Nasution, Al_Kndi: The Fhihsopher of The Arabia, (Rawalpindi: Islamic Reseach Institute , 1966), h. l. 3 Musthafa Abd ak-Raziq, yang disadur oleh Hasyimsyah Nasution , Failantf Arab wa al-Mu'allim al-7!ani, (Kairo: Al-Bab al-Halabil', 1945), h. 18. Lihat Jirga: Musa al-Musawi, Min al-Kindi ila lbn Rasyd, (Beirut: Maktabah al-Fikr al-Jam'i, 1977), h. a lbnu Nadhim,Al-Fihrits, (Mesir: trp, tt.), h.372-9. 1';\.lDID Vol. IX, No. 2..lULI-DESIjNtRFtR 2010 r59 Nrlyatl - Ris,iktfi Huhd al-,4syyh'wa Rusumihi (tentang clefinisi benda-benda dan uraiannya). - Annahu Jawdhir ld Ajsam (tenrang substansisubsansi tanpa badan). Kiilb f lbhrat al-Jauhrni' al-Fikriyag (tenrang ungkapanungkapan mengenai ide-ide komprehensif). - Ris,i.kt f - Risdkt al-HihmiyaEf , srdr al-Ruhaniyyag (sebuah tulisan filosofis tentang rahasia-rahasia spritual). - Risnktfi al-Ibdnal'an al-'Ilkg al-Ffikt al-Qcribay li alKautn wa al-Fasad (tentang penjelasan mengenai sebab dekat yang aktifterhadap alam dan kerusakan).t 3. d-Kindi AI-Kindi menyajikan banyak definisi filsafat Filsafat ranpa menyatakan bahwa definisi mana yang menjadi miliknya, hal itu berarti bahwa untuk memperoleh pengertian lengkap tentang apa filsafat itu harus memperhatikan semua unsur yang terdapat dalam semua definisi tentang filsafat. Adapun definisi al-Kindi sebagai berikut: - Filsafat terdiri dari gabungan dua kaa, philo= sahabat dan i a = kebij aksanaan. Filsafar adalah cinta kebij aksanaan. Definisi ini berdasar pada etimologi Yunani dari kara-kata s op h - itu. Filsafat adalah upaya manusia meneladani perbuatanperbuatanTirhan sejauh dapat dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Definisi ini merupakan definisi fungsional, yaitu meninjau filsafat dari segi tingkah laku manusia. Filsafar adalah latihan untuk mati. Yang dimaksud dengan mati adalah bercerainya jiwa dari badan. Arau mematikan hawa nafsu adalah mencapai keutamaan. - Filsafat adalah pengetahuan dari segala pengetahuan dan kebijaksanaan dari segala kebijaksanaan. - Filsafat adalah pengetahuan manusia renrang dirinya. Filsafat adalah pengetahuan renrang segala sesuaru yang abadi dan bersifat menyeluruh (umum), baik esensinya maupun kausa-kausanya.6 t Hasyimsyah Nasution, 6 160 Fil.safat Islam,, h. 17. Mustafa, FaihsufArab ua al-Muallim al-Tiani, h. 103. lnlDID \bl. lX, No. 2..f LU-I-DIJSIJMBER 2010 HUBUN GAN IJILSAIi{T Di\N AGAT{T\.. a. Talfiq Al-Kindi berusaha memadukan Galfq) antara ag^ma dan filsafat. Menurutnya, filsafat adalah pengetahuan yang benar (knoledge of truth) atau ci.'Jl !o ,&,-.,.. Al-Qur'an yang membawa argumen-argumen yang telah meyakinkan dan benar tidak mungkin bertentangan dengan kebenaran yang dihasilkan filsafat.7 Karena itu mempelajari filsafat dan berfilsafat ridak dilarang, bahkan teologi adalah bagian dari filsafat, sedangkan umat Islam diwajibkan mempelajari teologi. Al Kindi mempenemukan agama dengan filsafat atas dasar pertimbangan bahwa filsafat adalah ilmu tentang kebenaran dan agama adalah ilmu tentang kebenaran pula. Oleh karena itu tidak ada beda antara keduanya. Kalaupun ada perbedaan anrara agama dengan filsafat, maka perbedaan itu hanya dalam cara, sumber dan ciri-cirinya. Menurut al Kindi, kita ddak boleh malu untuk mengakui kebenaran dan mengambilnya, dari manapun datangnya. Tidak ada yang lebih utama bagi orang yang mencari kebenaran daripada kebenaran itu sendiri. Orang yang mengingkari filsafat berarti mengingkari kebenaran, dan oleh karenanya ia menjadi kafir Al Kindi mengarahkan filsafat Muslim ke arah kesesuaian filsafat dan agama. Filsafat berlandaskan akal pikiran, sedangkan agama berlandaskan kepada wahyu. Logika merupakan merode filsafat, sedangkan iman yang merupakan kepercayaan kepada hakekat-hakekat yang disebut dalam al Qur'an sebagaiman^ yang diwahyukan Allah kepada Nabi-Nya, merupakan jalan agama.sejak awal sekali orang-orang tidak mempercayai filsafat dan filosof. Para filosof diserang sebagai pembuat bid'ah. Al Kindi mesd membela diri dari tuduhan-tuduhan orang-orang agama bahwa "mengerahui hakekat segala sesu"tri"dal"h kufur".8 SebaliknyaAl Kindi menuduh orang-orang agama 7 li FailasufArab wa al-Miallim al-Tlani, h, 17. Syarif, Para FilosoJ'Muslim, (Jakarta: Mizan, tt), h. 17 M.M. lA.lDID \bl. IX. No. 2,.lULI-DIlSElItsBlt 20j0 r6t sebagai tak agamis dan menjual agama',"Mereka berselisih dengan orang baik-baik dalam membela kedudukan tidak benar, yang telah mereka peroleh tanPa memberikan manfaat, dan hanya untuk memperoleh kekuasaan dan menjual agami'.e dan filsafat dalam kebenaran dan Bertemunya ^gama kebaikan sekaligus menjadi tujuan dari keduanya. Agama di samping wahyu mempergunakan akal dan filsafat juga mempergunakan akal. Al-Kindi dalam melihat komentar ayat al-Qur'an tidak terlepas dari kosmologi Yunani, di mana dasar kosmologi Yunani adalah metafisika dan bahkan pandangan kosmologis yang metafisis inilah yang mendasari doktrin kosmologi Islam. Ia mendekatkan filsafat dengan ^9ama dengan berbagai pendekatan, terutama sekali melalui pandangannya mengenai alam sejagat yang tunduk kepada Allah, dan hal itu menarik terutama karena alKindi membangun alam pikirannya dari penafsiran atau komentarnya ams ayat al-Qur'an yang melukiskan bagaimana bintang-bintang itu sujud kepada Allah.t0 Dengan demikian, orang yang menolak filsafat maka orang tersebut menurut al-Kindi telah mengingkari kebenaran, dan karena itu ia dapat dikelompokkan kepada kafir, karena orang tersebut telah jauh dari kebenaran kendati pun ia menganggap dirinya paling benar. Di samping itu, karena pengetahuan tentang kebenaran termasuk pengetahuan tentang Tuhan, tentang keEsaan-Nya, tentang e1ayang baik dan berguna, dan juga sebagai alat untuk berpegang teguh kepadanya dan untuk menghindari hal-hal yang sebaliknya. Tentunya kita harus menyambut dengan gembira kebenaran dari mana pun datangnya, sebab ddak ada yang lebih berharga bagi para pencari kebenaran dari pada kebenaran itu sendiri. Karena itu, tidak wajar e M.M. r0 Syarlf, Para Filosof Muslim, h. 17 A. Rahman D)ay, uhmul Qur'an Aksara Buana, t62 l99l), h. 63. I - Jurnal llmu dan Kebudayaan' (Jakarta: 'lntDID \bl, lX. No. 2,.fIILI-DLISEMBER 2010