1. Farmasi pada abad pertengahan (400- 1453 ) Penggunaan obat didalam mengobati penyakit mengalami pergeseran. Di Barat pengobatan secara rasional mengalami penyurutan, diganti dengan ajaran Gereja yang berlandaskan pada hubungan yang erat antara dosa dengan penyakit. Gambar No.7 : Ibn. Sina ( 980 – 1063 ) di Barat dikenal dengan nama Avicenna adalah seorang dokter, farmasis, filosof yang disebut pula The ”Persian Galen “ Tatkala kekaisaran Romawi berkuasa, bangsa Arab melestarikan tulisan-tulisan bangsa Yunani terutama tulisan Galen dan Dioscorides ( disebut sebagai Bapak Botani Medisinal ) dan disempurnakan dengan tulisan-tulisan dokter Arab, seperti Muhammad ibn Zakariya Razi (Rhazes) (860-932) dan Ibn Sina (980-1063 ). Mereka menyempurnakan bentuk obat dalam bentuk pil dan sirup. Penyempur naan bentuk sediaan ini dilakukan oleh para spesialis yang dikemudian hari dikenal sebagai pendahulu farmasis abad modern sekarang ini. Bagdad sebagai suatu kota kosmopolitan pada tahun 754 membuka Apotek yang pertama dikenal. Sebagai pembanding Apotek di Cologne dibuka tahun 1225 dan di London tahun 1345. Di Eropa Barat, dimana dunia Islam telah berinteraksi dengan eropa Barat yang telah mengalami pencerahan seperti misalnya Spanyol, beberapa institusi dan pengembangan kultur Arab berubah ke tingkat yang lebih tinggi, terjadi pemisahan antara profesi kefarmasian dan kedokteran. Pemisahan ini dideklarasikan oleh Frederick II, penguasa Kerajaan Sisilia pada abad ke 13. Gambar no. 8 : Apotik pertama dikenal didirikan di Bagdad pada tahun 754. Gambar no. 9 : deklarasi Pemisahan profesi Farmasi dan Kedokteran oleh Frederick II pada tahun 1240. Ilmu klasik termasuk pengobatan kembali masuk ke Eropa melalui pengembangan budaya Arab. Tulisan-tulisan Yunani yang telah diterjemahkan dalam bahasa Latin, kemudian menjadi buku-buku di pendidikan tinggi, misalnya di Toledo dan Salerno. Dengan berdirinya universitas-universitas di Eropa, misalnya di Paris (1150), Oxford (1167) dan Salerno (1180), para ilmuwan mendiskusikan hasil kerja para dokter-dokter besar seperti Dioscorides, Galen dan Ibn Sina . Perubahan yang signifikan terjadi atas penggunaan obat yaitu telah dilakukannya pendekatan ilmiah dan telah diadaptasikannya metode observasi yang lebih skeptis.Suatu yang baru, era eksprimen telah menyongsong masa Renaissance.