analisis strategi komunikasi verbal dan

advertisement
ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI
VERBAL DAN NONVERBAL TERHADAP
KONSUMEN PRODUK PIXTEM DI PT
FINIXORGLE INDONESIA
PRISCILLA MARIA
Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
[email protected]
Dosen Pembimbing :
Mia Angeline S.Kom, M.M
ABSTRACT
This research goal is to determine verbal and nonverbal communication strategy that used for Pixtem
consumer products in PT.Finixorgle Indonesian. Methods using qualitative research that emphasizes
the understanding of the problem through the disclosure of the fact through interviews and
observation. Result achieved is an understanding of how verbal and nonverbal communication
strategies conducted on consumer products in PT.Finixorgle Pixtem Indonesia. conclusion was
obtained through verbal and nonverbal communication strategies undertaken by Pixtem product is the
dissemination of information through various media. Nonverbal communication is done while the
company by meets the clients in relaxed places and dressed neatly in discussing Pixtem products.
Keywords: Communication, Verbal, Nonverbal
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan
terhadap produk Pixtem di PT.Finixorgle Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pemahaman masalah melalui
pengungkapan fakta yang diperoleh melalui data wawancara dan observasi. Hasil yang dicapai adalah
pemahaman mengenai bagaimana strategi komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan terhadap
konsumen produk Pixtem di PT.Finixorgle Indonesia. Kesimpulan yang didapat melalui analisis
adalah strategi komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan oleh produk Pixtem adalah
penyebaran informasi melalui berbagai media. Sedangkan komunikasi secara Nonverbal dilakukan
perusahaan dengan cara mengajak klien produk untuk bertemu ditempat-tempat santai dan berpakaian
rapih dalam membahas produk Pixtem.
Kata Kunci : Komunikasi, Verbal, Nonverbal.
1
2
PENDAHULUAN
Dunia bisnis selalu diliputi oleh komunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Pixtem merupakan
produk berupa jasa instant website dari PT.FINIXORGLE INDONESIA.
Dalam penelitian ini, akan dibahas secara mendalam mengenai komunikasi perusahaan PT.
FINIXORGLE INDONESIA terhadap konsumen produk Pixtem terutama penggunaan komunikasi
verbal dan Nonverbal dalam perusahaan.
Produk Pixtem merupakan Produk yang baru dirilis 26 January 2013 namun pencapaian penggunaan
produk sudah lebih dari 200 pengguna berbayar. Menurut Steven sebagai founder Pixtem, penjualan
jasa website diatas 100 pengguna berbayar dalam 1 tahun sudah terbilang cukup sukses di era
globalisasi yang menyediakan sosial media secara gratis seperti Instagram, Facebook, Twitter, Path,
dan lain-lain.
Pixtem mengerti keinginan masyarakat dan merupakan produk yang dirancang khusus untuk dapat
dengan mudah dikelola oleh masyarakat, sebagaimana masyarakat mengelola media sosial umum
seperti Facebook dan Twitter yang saat ini sedang berkembang di bidang teknologi media sosial.
Kekuatan komunikasi verbal dan nonverbal terhadap konsumen produk Pixtem di Perusahaan PT.
FINIXORGLE INDONESIA dapat dianggap memberikan dampak positif terhadap konsumen karena
mencapai jumlah penjualan yang cukup tinggi dikalangan bisnis jasa website.
Kekuatan komunikasi verbal dan nonverbal dapat membentuk pandangan positif maupun negatif bagi
PT.FINIXORGLE INDONESIA. Mengingat pentingnya komunikasi baik secara verbal maupun
nonverbal tidak hanya pada Perusahaan melainkan juga pribadi masing-masing manusia, penelitian ini
akan lebih menitikberatkan komunikasi yang dilakukan perusahaan terhadap konsumennya sehingga
dapat mencapai jumlah pengguna berbayar sebanyak 200 pengguna dalam kurun waktu 1 tahun.
Dalam pembahasan penelitian menggunakan beberapa acuan jurnal sebagai acuan dasar seperti jurnal
menurut Okon John melalui Mediterranean Journal of Social Science (2011 : 35-40) dalam hal
pendidikan, seorang pendidik mengandalkan komunikasi verbal sebagai alat utama untuk memberikan
informasi yang berharga kepada para siswanya bagi pengembangan secara akademik. Namun di
samping itu komunikasi nonverbal seperti penggunaan gerakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah juga
memiliki peranan penting dalam menunjukan bahwa pendidik mengirimkan pesan tentang harapan
mereka secara non verbal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. FINIXORGLE INDONESIA
menerapkan metode komunikasi verbal dan non verbal sama halnya dengan proses pendidikan diatas,
dimana ketika produk Pixtem ini baru dibuat, PT.Finixorgle harus mengedukasi masyarakat dengan
memberikan pengenalan tentang Produk Pixtem yang baru dirilis 26 January 2013. Edukasi tersebut di
lakukan secara verbal dengan menggunakan tagline Pixtem “Easy.Instant.Website”, memberikan
informasi mengenai Pixtem di sosial media berupa twitter dan Facebook. Selain itu informasi secara
non verbal yang di lakukan Pixtem dilakukan dengan cara membuat logo.
Serta jurnal menurut Rahim, Suzana, Tazijan, Farina melalui English Language Teaching (2011:4453) industri perhotelan membutuhkan lahan kerja nyata dalam hal keterampilan komunikasi. Sebuah
analisis kebutuhan dalam bentuk kuesioner, didistribusikan untuk mengidentifikasi keterampilan
komunikasi verbal. Temuan ini juga akan membantu dalam memproduksi profesional manajemen
hotel masa depan yang dapat berfungsi secara efektif di tempat kerja mereka. Dalam hal dapat
disimpulkan bahwa, seperti yang telah dikemukakan di latar belakang, bahwa komunikasi verbal
sangat dibutuhkan dalam segala jenis bisnis, terutama untuk produk Pixtem di PT. Finixorgle
Indonesia. Komunikasi verbal dan non verbal berpotensi dalam pengembangan bisnis Pixtem agar
fungsi komunikasi lebih efektif dan dapat dengan mudah dimengerti oleh konsumen.
Komunikasi
Zuhdi (2010:1) mengatakan bahwa “Istilah komunikasi berasal dari kata communication yang
merupakan kosa kata dari bahasa latin yang berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Secara
efektif apabila setiap orang yang terlibat dalam suatu komunikasi dapat menyerap makna yang sama
dari suatu pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut, maka komunikasi dapat dikatakan
berlangsung dengan baik. Dan jika sebaliknya, maka komunikasi di anggap gagal berlangsung dengan
baik dan tidak terjadi satu pengertian antara komunikator dan komunikan.”
Wiryanto (2004:6) mendefinisikan komunikasi menurut beberapa ahli
a. Menurut Hoveland komunikasi adalah sebuah proses dari individu yang mentransmisikan
pesan untuk mengubah perilaku individu yang lain.
3
b. Menurut Everett M.Rogers dan Lawrence Kincaid komunikasi merupakan proses dimana dua
orang atau lebih melakukan pertukaran informasi antara satu dengan yang lainnya untuk
terjadinya pencapaian makna yang sama.
Berdasarkan kedua teori diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam mencakup segala aspeknya,
komunikasi merupakan proses penyampaian informasi antara komunikator dan komunikan dengan
menggunakan bahasa verbal maupun non verbal dalam pencapaian makna.
Komunikasi Verbal
Purwanto (2006:6) lebih spesifik mengatakan bahwa “Komunikasi verbal merupakan penyampaian
komunikasi dengan menyusun kata-kata ke dalam suatu pola yang memiliki arti atau makna dalam
bentuk tertulis maupun lisan.” Goffman (2005:154) mengatakan bahwa “Komunikasi verbal
merupakan komunikasi dengan kata-kata verbal melalui alat komunikasi yang kita sebut bahasa
karena dapat membantu kita untuk memiliki kemampuan memahami.” Frans M. Royan (2005:36)
mengatakan bahwa “Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang melibatkan kata-kata yang
biasanya di sampaikan berupa tulisan dan perbincangan yang direspon dengan mendengar dan
membaca.” Berdasarkan ketiga teori diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal merupakan
komunikasi yang berlangsung dengan menggunakan bahasa yang membentuk kata-kata baik secara
lisan maupun tulisan . Zuhdi (2010:39) mengatakan bahwa “Jika dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan tidak
menggunakan komunikasi verbal, maka fungsi-fungsi tersebut tidak akan dapat dilaksanakan.”
Komunikasi Nonverbal
Stack et al (2007:154) mendefinisikan bahwa “Komunikasi non verbal merupakan apa yang dilakukan
dalam sebuah percakapan.” Ting-Toomey (2005:2) mendefinisikan bahwa “Komunikasi nonverbal
secara umum dapat didefinisikan sebagai berkomunikasi tanpa kata-kata melalui berbagai saluran
komunikasi. Berbagai saluran komunikasi di sini terdiri dari berbagai media seperti gerakan, ruang
atau waktu.” Menurut Goffman (2005:155) mengatakan bahwa “Komunikasi noverbal merupakan
tindakan dan atribusi (lebih dari penggunaan kata-kata) yang dilakukan seseorang kepada orang lain
dengan pertukaran makna untuk pencapaian umpan balik.” Berdasarkan ketiga teori diatas, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang tidak melibatkan kata-kata
dalam pencapaian maknanya seperti contoh gerakan, bahasa tubuh, intonasi suara, gambar,
penampilan, dan lain-lain.
Kerangka Pikir
4
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan kajian dari peraturan yang ada dalam metode riset. Jenis pendekatan
penelitian adalah penelitian kualitatif. Menurut Straus dan Corbin dalam buku yang ditulis oleh
Ruslan (2010:214) mengatakan bahwa, “Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik maupun
cara kuantifikasi lainnyamendefinisikan pengaruh atau hubungan kausal antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Proses analisis data yang dilakukan merupakan jenis
penelitian deskriptif yang merupakan jenis prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa ucapan dan tulisan dari perilaku orang-orang yang diamati. (Basrowi & Suwandi, 2008:1).
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu data primer melalui wawancara semi
terstruktur dan observasi serta data sekunder dengan dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis
data dilakukan dengan reduksi data, model data dan verifikasi data. Pemeriksaan keabsahan data
terhadap hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability) dan kepastian
(confirmability)
HASIL DAN BAHASAN
Profil Narasumber
Bapak Steven Octavianus selaku Direktur Perusahaan yang selama ini bertemu langsung
untuk berkomunikasi secara verbal dan nonverbal terhadap konsumen. Bapak Andri selaku
Marketing Perusahaan yang selama ini melayani konsumen produk melalui telefon maupun
bertemu langsung dengan konsumen. Ibu Cheria selaku Customer Support Perusahaan yang
melayani konsumen melalui email, telefon dan sms. Serta Bapak Harry selaku konsumen
produk.
Reduksi Data
Pertanyaan Penelitian
1. Apa efek positif komunikasi verbal dan nonverbal yang dapat terbentuk bagi produk pixtem
di PT.FINIXORGLE INDONESIA.
Terkait dengan pertanyaan wawancara
a.
Menurut Bapak/Ibu bagaimana cara perusahaan membangun hubungan dengan
konsumen?
b. Menurut Bapak/Ibu apa yang perusahaan perlu lakukan setelah mendapatkan konsumen?
c. Masalah atau kendala apakah yang Bapak/Ibu temukan dalam mempromosikan produk?
d. Melihat seringnya bapak keluar kantor untuk bertemu dengan klien, adakah pemilihan
tempat dengan suasana khusus yang selalu anda tuju dalam berkomunikasi tatap muka
dengan klien ??
e. Dalam bertemu tatap muka dengan klien, adakah persiapan khusus diluar persiapan
teknis, seperti cara anda dalam berpenampilan ?
Pertanyaan Penelitian
1. Apakah penggunaan sosial media menjadi salah satu hal yang terkait dalam komunikasi
verbal dan nonverbal di PT.FINIXORGLE INDONESIA?
Terkait dengan pertanyaan wawancara
f.
Menurut Bapak/Ibu media apa yang menjadi sarana tepat dalam menarik perhatian
konsumen terhadap produk ?
5
Gambar 1 reduksi pertanyaan penelitian pertama
Gambar 2 reduksi pertanyaan penelitian kedua
Model Data
Sesuai dengan tujuan komunikasi menurut Suprapto yaitu adanya perasaan tertentu yang dapat
mengubah sikap dan perilaku, dari hasil observasi dapat ditemukan bahwa adanya rasa kepuasan
konsumen yang dikarenakan adanya kemudahan mendapatkan informasi komunikasi dari perusahaan
mengenai penggunaan produk. Perubahan perilaku tersebut terjadi melalui adanya perpanjangan
penggunaan instant website setiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan hasil reduksi yaitu adanya
hubungan yang berkelanjutan antara konsumen dengan perusahaan. Berdasarkan teori menurut Kumar
dalam Wiryanto, rasa positif yang didapat berdasarkan hasil observasi adalah terciptanya kesadaran
masyarakat mengenai keberadaan produk Pixtem ini yang kemudian menumbuhkan rasa peminatan
calon konsumen terhadap produk. Hal ini terjadi karena adanya situasi kondusif yaitu melalui
penyebaran informasi secara terus menerus baik secara verbal maupun nonverbal melalui berbagai
media. Berdasarkan teori menurut Frans M Royan bahwa komunikasi verbal merupakan komunikasi
yang melibatkan kata-kata yang biasanya disampaikan dan direspon dengan didengar dan dibaca.
Sesuai dengan hasil observasi, informasi yang disampaikan anggota perusahaan melalui email, sms
maupun sosial media menghasilkan feedback komunikasi yang biasanya dilakukan calon konsumen
melalui telefon untuk membicarakan lebih lanjut mengenai produk instant website Pixtem.
Berdasarkan teori menurut Zuhdi yang mengatakan bahwa tanpa adanya komunikasi verbal yang
efektif, maka kegiatan akan berlangsung dengan berbagai macam masalah dikarenakan tidak adanya
pencapaian makna yang tidak sesuai antara komunikator dengan komunikan. Hasil observasi
menggambarkan bahwa terdapat komunikasi verbal yang kurang efektif seperti pemberian informasi
mengenai produk yang singkat, sehingga membuat beberapa konsumen sedikit kesulitan untuk
menggunakan aplikasi yang disediakan. Namun kesediaan anggota perusahaan untuk melayani
keluhan dari konsumen menciptakan komunikasi terbuka yang menjadikan segala masalah konsumen
mengenai produk dapat terselesaikan dengan pencapaian makna yang seimbang antara komunikator
dengan komunikan. Melalui hal ini, hubngan berkelanjutan antara konsumen dengan perusahaan
ditunjukan dengan tetap mengelola website walaupun terjadi beberapa hambatan dalam
mengaplikasikan website Pixtem. Berdasarkan teori menurut Pace mengenai sifat hubungan
6
komunikasi dapat dilakukan dengan cara menyampaikan informasi tanpa menimbulkan kebingungan
dan kesalahpahaman, hal ini dibuktikan dengan adanya hubungan komunikasi yang terus terjalin
antara konsumen dengan perusahaan melalui berbagai perputaran informasi komunikasi yang
dilakukan oleh konsumen baik secara verbal yaitu melalui telefon maupun berupa kata-kata melalui
berbagai media seperti sms, email dan sosial media. Serta dilakukan juga komunikasi nonverbal
dengan melakukan promosi berupa memberikan website gratis sehingga setiap calon konsumen dapat
dengan mudah mendapatkan informasi mengenai penggunaan produk dengan langsung
menggunakannya. Berdasarkan teori menurut Pace mengenai hubungan komunikasi dapat dilakukan
dengan membantu orang-orang lainnya untuk mengembangkan gaya hubungan yang efektif,
pengembangan gaya hubungan antara perusahaan dengan konsumen dilakukan perusahaan dengan
terus mengontrol produk yang sudah dibeli oleh konsumen dengan membantu konsumen yang
kesulitan dalam menggunakan produk. Hasil yang dicapai dari pengembangan hubungan ini adalah
pandangan positif dari konsumen bahwa perusahaan tidak hanya focus pada menjual produk
melainkan juga mampu memberikan informasi komunikasi yang dibutuhkan oleh konsumen.
Dikaitkan dengan jurnal menurut Okon John, Komunikasi verbal yang dilakukan perusahaan
digunakan untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai keuntungan dan kemudahan dalam
menggunakan instant website yang bertujuan untuk memberikan pengembangan pemahaman
mengenai produk yang ditawarkan. Disamping itu juga komunikasi nonverbal dilakukan dengan
penggunaan gerakan bahasa tubuh seperti gerakan tangan ketika menjelaskan produk, seperti
menunjuk kea rah yang terkait yang sedang dijelaskan. Hal ini dilakukan perusahaan dengan harapan
agar konsumen memahami produk yang telah dijelaskan. Hasil yang dicapai perusahaan dari
menjelaskan informasi mengenai produk adalah adanya hubungan baru antara calon konsumen dengan
perusahaan melalui penggunaan produk secara berbayar.
Interpretasi Data
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode komunikasi verbal yang dilakukan oleh
perusahaan dengan cara memberikan informasi yang berkaitan dengan produk diberbagai media yang
mungkin untuk dilihat oleh konsumen seperti media sosial dan website produk. Selain itu juga di
media cetak seperti brosur yang disebarkan pada saat pameran sedang berlangsung. Komunikasi
secara verbal juga dilakukan dengan pembicaraan melalui tatap muka dan telefon untuk memberikan
informasi mengenai apa yang dibutuhkan konsumen mengenai produk Pixtem.
Sedangkan metode komunikasi nonverbal dilakukan perusahaan dengan mengikuti kegiatan pameran
dan memberikan website gratis, hal ini merupakan kegiatan promosi yang merupakan bagian dari
komunikasi secara nonverbal berkaitan dengan tindakan dan atribusi yang dilakukan perusahaan
sesuai dengan teori menurut Goffman. Komunikasi nonverbal juga dilakukan dengan melakukan
interaksi tatap muka dengan konsumen, penentuan cara berpakaian rapih dan sopan ketika bertemu
dengan konsumen, serta pemilihan tempat ketika bertemu dengan konsumen yang berkaitan dengan
saluran isyarat komunikasi menurut Rubben. Metode komunikasi ini memiliki dampak positif yaitu
belum ditemukan adanya perselisihan antara perusahaan dengan konsumen mengenai produk Pixtem
selama 3 bulan penelitian di PT. Finixorgle Indonesia. Pencapaian penjualan website yang cukup baik
selama satu tahun, adanya peningkatan jumlah trial website setiap bulannya yang menandakan bahwa
informasi yang diberikan perusahaaan sudah cukup maximal sehingga penyebaran informasi bisa
meningkatkan pengetahuan masyarakat luas akan produk Pixtem.
Namun ada beberapa kendala atau hambatan yang terdapat pada sistem komunikasi yaitu mengenai
minimnya pengetahuan masyarakat mengenai arti dari instant website itu sendiri. Berdasarkan hasil
display data, dapat dilakukan evaluasi yaitu, pembentukan dampak positif perusahaan yaitu adanya
hubungan yang berkelanjutan antara konsumen dengan perusahaan sesuai dengan pengembangan gaya
hubungan yang efektif menurut Pace, diperlukan sistem ataupun cara yang lebih terstruktur agar dapat
memaksimalkan informasi komunikasi yang dapat disampaikan kepada konsumen. Hal ini
dimaksudkan agar PT.Finixorgle Indonesia sebagai pihak komunikator dapat menyajikan informasi
yang tidak mudah dimengerti dan tidak rancubagi para konsumennya.
Dalam penerapan komunikasi verbal dan nonverbal sosial media merupakan hal yang terkait bagi
perusahaan dalam sistem penyebaran informasi hingga mendapatkan konsumen produk. Perusahaan
menggunakan 3 sosial media dalam penerapan penyebaran informasi yaitu Twitter, Kaskus, Facebook
dalam memberikan informasi produk maupun informasi mengenai pengetahuan umum.
7
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis strategi komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan dalam “analisis
strategi komunikasi verbal dan nonverbal terhadap konsumen produk Pixtem di PT.Finixorgle
Indonesia” periode Februari - April 2014, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Komunikasi Verbal dilakukan perusahaan dengan menyebarkan informasi berupa kata-kata
melalui berbagai media seperti telefon, sms, email maupun sosial media internet. Sedangkan
komunikasi nonverbal dilakukan dengan sistem promosi yang berupa tindakan dengan cara
membuka pameran dagang, memberikan website gratis, cara komunikator perusahaan
berpenampilan dalam bertemu konsumen serta pemilihan tempat untuk bertemu dengan
konsumen dalam menciuptakan suasana komunikasi verbal yang nyaman.
2. Dampak positif yang terjadi akibat komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan
perusahaan adalah terjadinya hubungan yang berkelanjutan antara konsumen dengan
perusahaan dalam hal perpanjangan penggunaan produk Pixtem.
3. Adanya keterkaitan penggunaan sosial media dalam penyampaian informasi komunikasi dari
perusahaan baik secara verbal maupun nonverbal. Hal ini sangat membantu perusahaan
dalam mendapatkan konsumennya.
Saran
Dalam hal ini terdapat hal yang menjadi saran akademis adalah, untuk memperkaya
matakuliah Professional Image and Acting khususnya komunikasi verbal dan nonverbal,
mahasiswa disarankan agar lebih memahami dan memperhatikan jenis komunikasi yang
digunakan dalam penulisan segala jenis penelitian.
Sebagai saran Praktis, setelah dilakukannya kerja praktek di PT.Finixorgle Indonesia selama 3 bulan,
dan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, maka saran untuk perusahaan adalah
1.
Meningkatkan strategi komunikasi secara verbal dan nonverbal dalam menginformasikan produk
seperti menggunakan media elektronik (TV dan Radio).
2.
Melakukan pengembangan perencanaan dan pelaksanaan strategi komunikasi yang sudah
dilakukan seperti contoh membuat forum diskusi bagi seluruh target pasar yang dituju.
3.
Melakukan interaksi komunikasi secara verbal dan nonverbal dengan pelanggan yang lebih
tertarget lagi dengan melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggannya.
Sesuai dengan hasil penelitian maka saran umum untuk masyarakat adalah agar masyarakat
dapat menjadikan komunikasi verbal dan nonverbal sebagai dasar dari pembelajaran strategi
komunikasi yang nantinya dapat dipergunakan untuk banyak hal dalam segala sisi, terutama
dalam bisnis penjualan produk terhadap konsumen
REFERENSI
BUKU
Ardianto, E. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Budyatna, M. (2004). Materi Pokok komunikasi Antar Pribadi. Cetakan ke-6. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Bungin, & M, B. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Butterick, K. (2011). Introducing Public Relations. Cornwall: Sage Publication.
Griffin, R. W., & Edbert, R. J. (2007). BISNIS Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.
8
Istijanto. (2005). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
JR , H.L Goodall; Sandra Goodall & Jill Schiefelbein. (2010). Business and Professional
Comunnication in the Global Workplace. United States: Lyn Uhl.
Kriyantono, R. (2012). Teknis Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public
Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran . Jakarta: Kencana
Prenada media Group.
Krueger, J. (2005). Nonverbal Communication. Norderstedt Germany: GRIN Verlag.
L.Knapp, M., Hall, A. J., & Horgan, G. T. (2013). Nonverbal Communication In Human Interaction.
Boston: WardsWorth.
Liliweri, A. (2005). Prasangka & Konflik (Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur).
Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
Moleong, & L, J. (2011). Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya..
Nova, F. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta: Rajawali Pers.
Pace, Wayne, & Faules. (2005). Komunikasi Organisasi : Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan
. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Purwanto, D. (2006). Komunikasi Bisnis (Edisi ketiga). Jakarta: Erlangga .
Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication. Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Royan, F. M. (2005). Negotiation In Consultative Selling. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Ruben, B. D., & Lea, P. S. (2013). Komunikasi dan Perilaku Manusia. Jakarta: RAJAWALI PERS.
Ruslan, R. (2010). Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Soeroso, A. (2008). Sosiologi 1. Jakarta: Yudhistira.
Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi . Jakarta: MedPress.
Suwandi, B. &. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Grasindo.
Zuhdi, & farouk, U. (2011). Komunikasi Bisnis Pemahaman Secara Mudah. Yogyakarta: Wahana
Totalita Publisher.
JURNAL
Dutu, O. (2011). The role of The Political Language in Explaining The world.
Economics,Management and Financial Markets , 1091-1095.
Harry, S. (2011). Machinic articulations: Experiments in Non Verbal Explanation. Original Article ,
137-142.
9
Maria, F. (2012). Verbal and Non Verbal Language In Television. International Journal Of
Communication Research , 300-306.
Okon, J. (2011). Role of Non Verbal Communication In Education. Mediterranean Journal Of Social
Science , 35-40.
Rahim, Suzana, A., Tazijan, & Farina. (2011). English Language Teaching. Analyzing the Training
and Internship Needs Assessment of Verbal Communication Skills amongst Hotel
Practitioners , 44-53.
RIWAYAT PENULIS
Priscilla Maria lahir di kota Jakarta pada 16 January 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Binus University dalam bidang ilmu marketing Komunikasi, dengan peminatan Public Relations tahun
2014.
Download