hikmah ibadah qurban

advertisement
KHUTBAH IDUL ADHA 1438 H/2017 M
09 Djulhizzah 1438 H
HIKMAH IBADAH QURBAN
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah
Seksi Bimbingan Masyarakat Islam
Jl. Imam Bonjol – Masohi
Email : [email protected]
Mahabesaran dan Kemahamuliaan Allah SWT,
mengagungkan Kemahakuasaan dan Kemahasucian
Nya,
Mensyukuri
Nikmat
KaruniaNya,
sambil
melaksanakan
Sholat
dua
Rakaat,
Kemudian
mendengarkan Khutbah, sebagai pelaksanaan Hari
Raya kedua dalam Islam, Idul Adha atau Hari Raya
Qurban.
Jama’ah Ied Rahimakumullah
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Kaum muslimin dan Muslimat, Jamaah Idhul Adha yang
dimuliakan Allah..........
Kurang lebih dua bulan yang lalu tepatnya 68 hari dari
sekarang, kita hadir di Masjid ini untuk melaksanakan
Sholat Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Pertama dalam
Islam, Yang Melambangkan kemenangan Orang-orang
Islam dalam perjuangan melawan Hawa Nafsu melalui
Ibadah Puasa.
Sekarang, dipagi hari yang cerah ini, kita kembali hadir
ditempat ini untuk bertafakur, bermunajah kepada
Allah,
mengumandangkan
Takbir
dan
Tahmid,
mengalunkan
Tasbih
dan
Tahlil
memuji
Ke
Pada saat ini, ditanah Haram, Bumi Allah Yang Suci dan
dihormati, Mekkah Almukarramah, jutaan ummat Islam
dari seluruh penjuru dunia sedang tenggelam dalam
alunan Talbiah sambil melaksanakan Rukun Islam Yang
kelima, yaitu Ibadah Haji, Hari ini Tanggal 10 Zulhijjah,
mereka serentak bergerak dalam barisan besar menuju
kota Mina untuk melontar Jumrah setelah mereka
melaksanakan Puncak Ibadah Haji Yakni Wukuf tanggal
9 Zulhijjah di Padang Arafah.
Sedangkan di tempat-tempat diseluruh pelosok dunia,
Umat Islam bersama-sama melaksanakan Sholat Idul
Adha seperti yang kita laksanakan di Masjid ini.
Semuanya menggambarkan adanya kesatuan ummat
Islam Yang kokoh dan Kuat karena di ikat tali Aqidah
Tauhid yang suci murni, dibingkai oleh Prinsp-prinsip
Syari’ah yang Agung dan diikat oleh Nilai-nilai Moral,
akhlak yang universal nan Abadi karena bersumber dari
Allah Azza Wajallah, Tuhan yang Maha Agung Lagi
Maha Perkasa.
Sebagai realisasi dari perintah Allah SWT. Kepada Nabi
Ibrahim AS. Bersama Putranya Nabi Ismail AS untuk
membangun
Ka’bah.
Setelah
selesai
dari
pembangunan tersebut maka
Allah SWT. Berseru
kepada Ibrahim AS :
Artinya: “Serulah kepada manusia untuk mengunjungi
rumah ini”
Tapi karena dilembah itu tidak ada manusia yang lain
kecuali keluarganya yang dikelilingi oleh padang pasir
yang tandus serta luas tidak bertepi, maka Ibrahim pun
menjawab kepada Allah :
“Suaraku tidak dapat didengar”.
Maka Allah berkata kepada Ibrahim AS:
“Serulah kami yang akan menyampaikannya”.
Nabi Ibrahim pun menyeru:
”Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian
untuk berhaji ke baitullah agar kalian ditempatkan di
surga dan diselamatkan dari siksa api neraka”.
Pada saat itu lah dari balik jurang-jurang, lembahlembah serta padang pasir yang tandus itu terdengar
jutaan suara menyahut :
“Kami penuhi panggilanMu ya Allah, kami datang ya
Allah tidak ada sekutu bagiMu, sesungguhnya segala
pujian , nikmat serta kekuasaan hanya milikMu”
Suara itulah dari kaum muslimin dan muslimat seluru
penjuru dunia hadir untuk menyahut panggilan Nabi
Ibrahim AS untuk melaksanakan Rukun Islam yang ke
lima yaitu Ibadah Haji .
Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail Allaihi Wassalatu
Wasallam selama berada di Mekkah tidak luput dari
ujian dan cobaan dari Allah SWT. Sebagaimana Firman
Allah dalam surat Ash-Shafat Ayat 102-107 :
َ ّ َُ َ َ َ
َ
ٰ ‫ل ٰ إ ِ ِ ٓ أر‬
ِ ‫ى‬
َ َ َ َ
َ َ َ ۡ
َ
َ
ٰ
‫ل‬
‫ى‬
‫ذا‬
ِ
ۚ
َ ِ ُ ‫ُ ٓ إن َ ٓ َء ٱ‬
ِ ِ
َ ِ ۡ ُ ۡ ‫َٰ ِ َ َ ۡ ي ٱ‬
ِ
ِ
ِ
َََ ََ
ّٓ َ َ َ ۡ
ِ ‫ٱ ِم‬
َ َ ُۖ َ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ ‫ٱ‬
ِ
َ ٰ ‫ٱ‬
ِِ
َ ۡ ِ ‫َ َ ٓ أَ ۡ َ َ َو َ ُ ۥ‬
ِ
ُ ِ ٰ َ ۡ َ ‫َو َ ٰ َ ۡ َ ٰ ُ أَن‬
ِ
َ
َٓۡ
ۡ َ َۡ
َ
ِ‫ٱ ء ۚ إ‬
َۡ
‫ََُ ٱ‬
ُ َ َ ََُۡ
‫أذ‬
ُ ُ ۡ ‫َ ٰ َ ا َ ُ َ ٱ ۡ َ َ ُاْ ٱ‬
ِ
َ ۡ َُٰۡ َ
ِ
ٍ ِِ
ٖ
‫إِن‬
ََ
‫و‬
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur
sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang
yang sabar"
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim
membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah
kesabaran keduanya)
104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim
105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu
sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang
nyata
107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu..
Kaum muslimin dan Muslimat, Jamaah Idhul Adha yang
dimuliakan Allah..........
Dari kejadian yang diabadikan dalam firman Allah
tersebut di atas diperingati dan dijadikan syari’at dalam
Agama Islam dengan mengadakan penyembelihan
hewan Qurban setiap tanggal 10 sampai dengan 13
Dzul Hijjah.
Hari Raya Idul Adha disebut juga hari Raya Haji sebagai
simbol Umat Islam sedunia yang berdasarkan asas-asas
kebersamaan yang hakiki, asas persaudaraan yang
sejati, asas kemanusiaan yang universal bahkan asas
kemakhlukan yang bernuansa agama.
Itulah sebenarnya dalam berhaji, terdapat berbagai
macam larangan mulai dari larangan bercekcok dan
berbantah - bantahan sampai kepada larangan
merusak atau membunuh mahluk hidup baik flora
mapun fauna. Ajaran Islam yang intinya adalah
menjaga keharmonisan hubungan kemanusiaan dalam
bentuk persatuan dan kesatuan yang kokoh dalam
wujud persaudaraan yang akrab dan sejati serta
menjaga keseimbangan dalam bentuk pelestarian
lingkungan hidup yang damai.
Inilah
makna
kerahmatan
Muhammad
SAW.
Sebagaimana Firmannya Q.S. Al- Anbiya Ayat 107 :
َ
ََٰ ۡ ّ َٗ ۡ َ
َ َٰ ۡ َ َۡ ٓ َ َ
‫إِ ر‬
‫و أر‬
ِ
ِ
107. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”
Jamaah Sholat Ied Rahimakumullah
Persatuan
dan
Kesatuan,
Persaudaraan
dan
Kebersamaan selalu di Idamkan kehadirannya, selalu
didambakan perwujudannya diantara sesama Ummat
Manusia dan Ummat beragama terutama sekali bagi
ummat Islam, Haruslah menjadi pelopor yang pertama
dan utama.
Ibadah Haji dan Qurban penuh dengan simbol-simbol
yang mengandung makna yang dalam.
Ikhram dengan mengenakan dua helai kain putih
tanpa jahit antara lain melambangkan kembalinya
fitrah kita keposisi semula dari diri kita yang lahir suci dan
tidak memiliki apa-apa. Dengan berihram, kita
menanamkan dalam diri kita Nilai-nilai kesucian, Nilai
kesederhanaan, nilai kebersamaan dan kesetaraan
dengan setiap manusia dari manapun asalnya dan
apapun status sosialnya.
Dengan berihram, kita menghindarkan sifat-sifat yang
mengotori
jiwa
kita.
Menjauhkan
sifat-sifat
kesombongan dan keangkuhan, Membuang jauh rasa
menganggap diri lebih hebat, lebih pintar, lebih kaya,
lebih mulia dan lebih dalam segala-galanya
dibandingkan orang lain.
Tawaf di Ka’bah melambangkan spiritualisme yang
tinggi, menyimbolkan bahwa sungguh dari roda
kehidupan yang kita lakoni di dunia ini hanyalah untuk
pemilik Ka’bah, Allah SWT.
Disitulah kita berputar dalam seluruh aktifitas kehidupan
kita, sehingga tidak sedikitpun dari
waktu dan
kesempatan hidup yang dianugrahkan kepada kita
yang boleh kita lewatkan tanpa mengingatNYA.
Sa’i yang secara harfiah berarti berusaha dan bekerja,
jelas sekali menimbulkan etos kerja yang tinggi untuk
mencari kehidupan menggapai kesejahteraan dan
kemakmuran dunia ini. Ibunda Ismail Siti Hajar
mendampingi anaknya yang masi bayi ditengah
lembah yang panas dan tandus, tidak berpenghuni
siap untuk mendidik dan membesarkan anaknya,
namun dalam kenyataanya telah kehabisan bekal air
minum, maka Siti Hajar berusaha mencari air buat
anaknya Ismail, setelah berlari-lari antara bukit Shafa
dan Marwah yang jaraknya 405 meter. hingga 7 x
pulang pergi untuk mencari air buat anaknya Ismail
yang masih bayi. Setelah tidak mendapatkan air dan
dia kembali ketempat Ismail maka disana dia
menjumpai ada air yang keluar dari tanah pada ujung
jari kaki Ismail. Dengan rasa heran bercampur gembira
dipeluknya air tersebut seraya berkata Zam zam itulah
kemudian menjadi sumur zam zam .
itulah figur seorang wanita Siti Hajar yang seyogyanya
menjadi teladan bagi wanita zaman sekarang,
kenyataan wanita zaman sekarang yang kita baca
disurat kabar kita saksikan di layar kaca mereka tega
membuang bayi mereka ditempat sampah, di sawah,
di ladang, di sungai, di laut. Perbuatan tersebut adalah
suatu perbuatan yang lebih jahat dari binatang berkaki
empat, Naudzu billahi min dzalik.
Melestarikan tradisi dalam bentuk Sa’i sebagai symbol
dari kerja keras yang ditampilkan oleh Siti Hajar dalam
mempertahankan dan mendidik anaknya Ismail AS
sehingga menjadi putra pilihan yang menjadi
kebanggaan kedua orang tua, figur yang ditampil oleh
Ismail AS sebagaimana yang telah diabadikan dalam
Surat As-Sofat ayat 102-107,
inilah yang harus dijadikan suri teladan untuk anak-anak
kita pada zaman sekarang. Al-Qur’an memberikan
warning bagi kita orang tua agar tidak meninggalkan
generasi yang lemah, tidak punya daya saing
sebagaimana firman Allah dalam surat An-nisa ayat 9 :
ٗ ّ ُ ۡ ۡ َ ۡ ْ ُ ََ َۡ َ
َ ۡ ََۡ
ِ ‫ا‬
‫و‬
ِ ‫ٱ‬
ِ ‫ِ ِ ذر‬
َٗۡ ْ ُ ََُۡ َ ْ ُ ََۡ ۡ َۡ َ ْ ُ َ ً َ
ٰ ِ
‫اٱ و‬
‫ا‬
‫ا‬
ِ
‫َ ِ ًا‬
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya mereka meninggalkan keturunan yang
lemah dibelakang mereka, yang mereka khawatir
kesejahteraan-nya
hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar. ( QS. An-Nisa :9 ).
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu
Jama’ah Ied Rahimakumullah
Kenyataan sekarang banyak anak yang tidak lagi
menghormati orang tua, kemuliaan dan keluhuran
seorang ibu makin nampak pudar dan kurang
diperdulikan, yang demikian dapat kita lihat dalam
kehidupan kita sehari hari. banyak anak yang tidak lagi
menghormati ibunya, seorang ibu yang dimasa lampau
amat disegani putra putrinya kini banyak anak yang
tidak lagi segan dianggap remeh keberadaanya.
Marilah kita renung dan kenang sejenak, peristiwa anak
durhaka kepada ibunya, yaitu kisah Al-Qamah di
zaman Nabi Muhammad SAW.
Al-Qamah adalah sahabat Nabi SAW, Tampil di medan
perang bersama para Sahabat. Suatu ketika Al-Qamah
diserang penyakit, dan dalam keadaan sakratul maut
dia sangat menderita, ketika diajarkan mengucapkan
dua kalimat syahadat “Laillaha illallah“, matanya
terbelalak melihat keatas, badan-nya kejang-kejang
dan lidahnya kelu tak bisa berucap, peristiwa Al-Qamah
dilaporkan kepada Nabi Muhammad SAW. Maka
Rasulullah SAW Bertanya apakah Bapaknya masih
hidup, dijawab oleh istri Al-Qamah bapaknya sudah
meninggal, tetapi Ibunya ada dikampung,
Kata Nabi Muhammad SAW Kepada sahabatnya
pergilah menjumpai Ibu Al-Qomah, katakan kepadanya
kalau Ibu Al-Qomah bisa datang dan berjalan kaki,
datanglah menjumpai Rasulullah SAW. Dan jika dia
tidak kuat berjalan karena tuanya, maka Rasulullah
yang datang kerumah Ibu Al-Qomah, pesan Nabi
Muhammad SAW disampaikan kepada Ibu Al-Qomah,
kata Ibu Al-Qomah aku lebih layak menemui Nabi
Muhammad SAW. Setelah bertemu dengan Nabi, Nabi
langsung bertanya benarkah ibu adalah Ibu
AlQomah? jawab Ibu Al-Qomah “ Bukan wahai
Rasulullah’ aku bukan ibu Al-Qomah, kata Nabi “
kenapa Ibu berdusta terhadap sesuatu yang nyata?
Bukankah Al-Qomah adalah anak kandung yang lahir
dari Rahim ibu?, Tanya Nabi, maka kata Ibu Al-Qomah “
betul saya adalah Ibu Al-Qomah, sayalah yang
mengandung Sembilan bulan, melahirkan serta
menyusuinya,
akulah
yang
mengasuh
dan
membesarkanya,
Tetapi wahai Rasulullah, setelah dia dewasa, dia
bertunangan dengan seorang gadis cantik pilihan
hatinya sendiri, diapun segera menikah, tetapi gadis
cantik itu memberi syarat, bersedia dinikahi dan setelah
menikah segala ikatan dan hubungan Al-Qomah
dengan aku harus diputuskan dan aku harus
ditinggalkan seorang diri.
Mendengar penjelasan ibu Al-Qomah Rasulullah SAW
pun tertunduk ,kemudian Rasululllah SAW. Berkata “
wahai Ibu, Al-Qomah sekarang dalam keadaan
Sakratul maut, dia sukar menghembuskan nafas yang
terakhir. Apakah Ibu ikhlas memaafkan kedurhakaan AlQomah?, ridhokah Ibu kepada Al-Qomah?, demikian
bujukan Rasulullah SAW. “Tidak ya Rasulullah,” kata ibu
Al-Qomah.
Rasulullah SAW kembali berkata, murka Ibu itulah yang
mengunci dan menutup mulut sehingga dia tidak
dapat mengucapkan kalimat Laaillaha illalloh, kalau Ibu
tetap tidak berubah sikap maka Al-Qomah akan disiksa
Allah dan menempatkan kedalam neraka, apakah Ibu
tidak kasihan kepadanya, kata Ibu Al-Qomah “Tidak ya
Rasulullah, terserah Engkau apakah Rasul akan
menghukumnya dengan cambuk atau membakar
terserah, dia bukan anakku lagi”, tidak menunjukan
nada sedih.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Jamaah Kaum Muslimin dan Muslimah Yang Di Rahmati
Allah...
Menghadapi sikap Ibu Al-Qomah yang teguh dan keras
itu, maka Nabi Muhammad SAW menyuruh Bilal dan
Sahabat-sahabatnya mengumpulkan kayu bakar
ditumpukkan ditengah lapangan. Api di nyalakan,
kemudian Rasulullah menyuruh untuk membakar tubuh
Al-Qomah. Dan Rasulullah SAW. “ Berkata “ Wahai Ibu
Al-Qomah, siksaan Allah lebih dahsyat dan kekal dari
pada nyala api ini, jika kamu ingin Allah memberi
ampun atas dosa Al-Qomah Engkau harus ridho
kepadanya. Demi Allah, yang jiwaku berada di
tangannya, tidak akan bermanfaat sholat, puasa,
shodaqoh bahkan jihadnya selama Engkau murkah
kepadanya.
Ibu Al-Qomah setelah menyaksikan nyalah api semakin
membesar ditiup angin kencang, tiba tiba ia berkata “
Ya Rasulullah, anakku adalah buah hatiku akan engkau
bakar anakku didepanku, bagaimana hati nuraniku
akan
dapat
menerima
dan
menyaksikan
pemandangan yang nyata ini. Ya Rasulullah, Al-Qomah
jangan dibakar, Al-Qomah Anakku engkau Ibu
maafkan, Sembilan bulan engkau Aku kandung, Aku
lahirkan Engkau dari rahimku bersama darahku, dua
tahun Engkau Aku susukan, Ibu rela memaafkan
engkau.
Ibu Al-Qomah mengangkat kedua tangannya dan
berseru, Ya Rasulullah Aku bersaksi kepada Allah yang
dilangit dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad
adalah Rasulullah dan siapa saja yang hadir di tempat
ini, saya nyatakan saya ikhlas, saya ridho dan saya
maafkan anakku Al-Qomah, maka Rasulullah menyuru
Bilal untuk melihat Al-Qomah di rumahnya bersama Ibu
Al-Qomah, ketika Bilal sampai dirumah Al-Qomah
terdengar suara Al-Qomah mengucapkan kalimat
Laaillahaillalloh.
Setelah kejadian itu Rasulullah SAW. Memerintahkan
agar Al-Qomah segra dimandikan dan dikafani dan
Rasulullah sendirin yang menjadi Imam sholat Jenazah
atas sahabatnya itu.
Sesudah dikuburkan,
bersabda :
Artinya:
maka
Rasulullah
berdiri
dan
Wahai sahabat Muhajirin dan Anshor, siapa saja yang
mengutamakan istri daripada Ibunya, maka ia terlaknat
oleh Allah, kutukan Malaikat dan menusia semuanya
menyingkir, bahkan Allah tidak menerima daripanya,
ibadah amal ( sharfan) dan sikap adilnya (terhadap istri)
kecuali jika bertobat kepada Allah dan berbuat baik
terhadap ibunya .
Kemudian Rasulullah berpesan dalam Sabdanya :
“Jagalah baik-baik Ibumu, karena surga itu berada
dibawa telapak kaki Ibumu” ( HR. Ibnu Majah).
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu
Wukuf di Arafah sebagai Puncak Ibadah Haji
mensyari’atkan kefanaan dan kesementaraan hidup
didunia, Wukuf secara harfiah berarti Stop atau berhenti
sebentar memberi kesadaran yang dalam kepada kita
bahwa hidup didunia benar-benar hanya sementara
dan temporer. Itulah sebabnya kita tidak santai dan
menyia-nyiakan waktu dan kesempatan, berhenti yang
hanya sebentar ini adalah untuk mempersiapkan bekal
guna menuju akhirat yang akan dijalani dalam rentang
waktu yang amat panjang sehingga bisa diandaikan
sebagai keabadian, kendatipun yang benar-benar
abadi hanyalah Allah SWT.
Wukuf di Arafah juga mensyariatkan kepada kita
bahwa kita harus berusaha mengenal Jati diri kita
masing-masing untuk memperteguh Ma’rifat kepada
sang Khaliq, Allah SWT.
Dalam kaitan inilah, Al-Qur’an senantiasa memberikan
motivasi agar setiap mukmin selalu memandang ke
masa depan dengan penuh optimis sambil bekerja
keras. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Hasyr
ayat 18:
ٞ ۡ َ ۡ ُ َ ۡ ‫َ ٱ ِ َ َءا َ ُ ا ْ ٱ ُ ا ْ ٱ َ َو‬
َ ۢ ُ َ َ ‫ۡ ِ َ َوٱ ُ ا ْ ٱ َ إن ٱ‬
ٖ
ِ ۚ
ِ ِ
َ ُ
‫ن‬
َ َ
َ َ
ََۡ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah
kamu kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memikirkan apa yang diperbuat untuk hari esok (masa
depan) dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya
Allah sangat mengetahui apa yang kamu perbuat ( Al
Hasyr 18).
Allahu Akbar 3 x Walillahilham,
Jamaah Ied yang berbahagia.
Sesuai dengan Firman Allah SWT tersebut diatas, kita
dianjurkan oleh Allah SWT Untuk memikirkan masa
depan kita Yang masih jauh, kiranya mari kita luruskan
barisan dan rapatkan syaff untuk meningkatkan amal
ma’aruf dan mencegah dari yang mungkar , agar
supaya Allah SWT memberikan Rahmat dan Karunia
kepada Bangsa
Indonesia
khususnya kabupaten
Maluku Tengah yang sementara giat membangun
dalam berbagai bidang pembangunan, Dan terhindar
dari musibah dan malahpetaka, Apalagi tahun 2018
mendatang kita di Propinsi Maluku menghadapi
pemilihan Gubernur dan wakil Gubernu untuk
memimpin Maluku 5 tahun kedepan, mereka adalah
orang orang yang sangat menentukan maju dan
mundurnya perkembangan pembangunan di Propinsi
Maluku. Maka yang diharapkan dari kita semua adalah
dapat menjaga keamanan dan ketentraman dalam
lingkungan masyarakat kita masing-masing agar
terhindar dari musibah bencana yang dapat
menghancurkan persatuan dan kerukunan yang
terbina selama ini.
Jama’ah Ied Rahimakumullah.
Ibadah Qurban yang juga diwarisi dari Nabi Ibrahim AS
mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang tinggi
maka selaku seorang muslim yang memiliki kemampuan
materi sangat dianjurkan untuk menyembeli hewan
qurban sebagai wujud pengabdian dan rasa syukur
yang dalam kepada Allah SWT. Sekaligus wujud dari
rasa
persaudaraan, kebersamaan dan kepedulian
sosial terhadap umat islam yang kebetulan kurang
beruntung dalam kehidupan sehari hari.
Amaliyah haji yang juga mempunyai makna yang
mendalam adalah melontar Jumrah di Mina yaitu
Jumratul Ula, Jumratul Wusto dan Jumratul Akobah
yang menjadi objek lemparan para Jama’ah Haji tidak
lain adalah simbol dari iblis Syaiton yaitu setiap
kejahatan yang dapat menjerumuskan manusia
kepada kesengsaraan duniawi dan uhrawi.
Termasuk dalam hal ini adalah dorongan-dorongan
nafsu jahat yang ada dalam diri setiap manusia, harus
berjihad
dengan
penuh
semangat
dengan
mengarahkan segala kekuatan untuk memeranginya,
sebab dengan berjihad terhadap diri sendiri terhadap
syaiton dan iblis dan kejahatan-kejahatan lain-nya yang
begitu sulit dan keras, seperti sulitnya bagi Jama’ah Haji
yang melontar.
Jama’ah Ied Rahimakumullah.
Demikian beberapa hikmah yang dapat diambil dari
Ibadah
Haji
dan
Qurban
semuanya
itu
menggambarkan betapa tingginya nilai-nilai dari setiap
ajaran islam yang tercinta ini. Sebagai umat yang
beriman kita semua sangat mengharapkan kiranya
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran agama
islam dapat kita raih, dapat kita hayati, dan lebih
penting lagi dapat kita terapakan dalam kehidupan
kita.
Perlu kita sadari bahwa pejuangan dan pengorbanan
umat Islam dewasa ini perlu dijadikan sebagai suatu
perinsip yang harus ditumbuh kembangkan dalam
rangka membangaun peradaban baru yang lebih
Islami menuju masyarakat Madani, yaitu masyarakat
yang maju aman damai nyaman indah sesuai cita-cita
pembangunan bangsa kita saat ini .
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Jama’ah Ied Rahimakumullah
Akhirnya marilah kita mengangkat tangan sambil
berdoa semoga doa kita di ijabah oleh Allah SWT.
Allahummah ya Allah, pelindung dari semua bencana,
pada saat kami hadir di hadapanMU, memohon
kiranya diberikan kekuatan dalam menghadapi
berbagai ujian dan cobaan hidup yang senantiasa
setiap saat dapat menjerumuskan kami dari hal-hal
yang menyalahi ketentuanMu.
Ya Allah
hanya dengan kebesaran kasih dan
sayangMu, yang dapat menyelamatkan kami dari
siksaan dunia dan derita akhirat. Maka tanpa campur
tangan kekuasaanMu, kemana lagi kami mengadu dan
memohon pertolongan.
Ya Allah yang maha pelindung, kami sadar sepenuh
jiwa raga. Kami bisa jadi manusia seperti ini melalui
penderitaan kedua Orang tua kami, sebagian mereka
telah tua dan sebagian mereka telah tiada mendahului
kami, untuk itu kami mohon agar engkau memberi
kesehatan kepada mereka yang masih hidup, dan
memberikan tempat yang layak, kepada mereka yang
telah menghadapMu.
Ya Allah yang maha pelindung , lindungilah Bapak Ibu
kami, sahabat kami, yang telah pergi memenuhi
panggilanMu untuk menunaikan Rukun Islam yang
kelima dikota para Nabi Makkah Allmukarramah.
Semoga mereka kembali bersama kami dengan
menyandang Haji Mabrur.
Ya Allah yang Maha Kuasa, lindungilah kami, jauhkan
kami dari semua bencana yang tidak sanggup kami
hadapi, tanamkanlah kekuatan iman di hati kami,
sinarilah kami dengan pancaran iman kepadaMu agar
dunia dapat kami raih dan akhirat bisa kami peroleh.
KHUTBAH KEDUA IDUL ADHA
KELUARGA BESAR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN MALUKU TENGAH
Mengucapkan :
Selamat Melaksanakan
Ibadah Qurban
1438 H/2017 M
Download