Sosialisasi Penanganan Hewan Qurban

advertisement
PUBLIKASI KINERJA DINAS PETERNAKAN
DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR
Sosialisasi Penanganan Hewan Qurban Menjelang Idul Adha 1436H/2015M
Dalam
rangka
pengamanan
hewan
qurban pada Hari Raya
Idul Adha 1436 H di
Kabupaten Bogor, Dinas
Peternakan
dan
Perikanan
melaksanakan
Ir. Hj. SITI FARIKAH, MM
serangkaian kegiatan
Kadisnakkan Kab. Bogor
meliputi
sosialisasi
pencegahan penyakit hewan menular dan
pemeriksaan hewan qurban. Kegiatan ini difokuskan
pada sembilan kecamatan endemis Anthrax dan
daerah padat pemotongan hewan.
SOSIALISASI PENCEGAHAN PENYAKIT HEWAN
Sosialisasi
tentang
pencegahan
dan
penanggulangan penyakit hewan menular dan
zoonosis dilakukan sosialisasi di kecamatan endemis
Anthrax dan padat pemotongan ternak mulai dari
minggu ke II bulan Agustus s.d minggu ke III bulan
September 2015. Kecamatan dimaksud meliputi :
Cibinong, Citeureup, Babakanmadang, Bojonggede,
Tajurhalang, Sukaraja, Cileungsi, Klapanunggal,
Jonggol, Sukamakmur, Gunungputri, dan Parung.
Dalam acara sosialisasi tersebut Kepala Desa/Lurah
dihimbau untuk membantu pencegahan dan
pemberantasan penyakit hewan menular dengan
membatasi jumlah lokasi pemotongan hewan
qurban maksimal 10 lokasi di setiap desa/kelurahan
agar hewan di setiap lokasi dapat diperiksa oleh
petugas.
Seiring pelaksanaan sosialisasi, dilakukan juga
Pelatihan Penanganan Hewan Qurban yang Sehat
dan Higienis terhadap 300 orang pengurus
DKM/Panitia Idul Qurban di wilayah kecamatan
tersebut. Pelatihan ini diselenggarakan dari tanggal
11 Agustus s.d 17 September 2015 dengan
menggandeng LP POM MUI Kabupaten Bogor dalam
pelaksanaannya. Materi pelatihan diantaranya
mengenai seleksi dan pemilihan hewan qurban,
pemeriksaan
kesehatan
hewan
qurban,
penyembelihan
yang
halal
dan
higienis,
pemeriksaan kesehatan daging dan jeroan serta
praktik penyembelihan hewan qurban.
Sosialisasi dan Pelatihan Penanganan Hewan Qurban
kerjasama Disnakkan Kab.Bogor dengan LP POM MUI
Praktik Penanganan Hewan Qurban saat Pelatihan
PEMERIKSAAN KESEHATAN HEWAN QURBAN
Pemeriksaan hewan qurban oleh Petugas
Dinas Peternakan dan Perikanan akan dilakukan
sejak H-10 s.d H+3 di sentra-sentra pemasaran,
pengepul, pasar-pasar kaget di pinggir jalan dengan
memberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan
(SKKH) bagi ternak yang dinyatakan sehat. Pada
musim kurban tahun ini di Kabupaten Bogor
diperkirakan terdapat sekitar 27.000 ekor ternak
yang akan diperdagangkan untuk hewan qurban.
Ternak tersebut didatangkan dari berbagai lokasi
oleh para pedagang yang sebagian besar merupakan
pedagang musiman.
Pemeriksaan dan Pendataan Hewan Qurban di Pedagang
Untuk
memaksimalkan
pelaksanaan
pemeriksaan hewan qurban, pada H-1 dan hari H,
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor
yang bekerjasama dengan instansi terkait lainnya
akan menurunkan petugas pemeriksa kesehatan
hewan yang terdiri dari 35 orang petugas Dinas
Peternakan dan Perikanan, 70 orang mahasiswa dan
dokter hewan koordinator dari Fakultas Kedokteran
Hewan IPB serta 13 orang dokter hewan dan Tenaga
Harian Lepas (THL) dari Kementerian Pertanian.
Seluruh personil akan dilepas oleh Kepala Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor di
halaman kantor Dinas Peternakan dan Perikanan
pada hari Rabu tanggal 23 September 2015; sehari
menjelang Hari Raya Idul Adha.
Pada momen Idul Adha tahun ini
diperkirakan sekitar 35.000 ekor ternak yang akan
beredar di pasaran dengan kurang lebih 25.000 ekor
ternak yang akan dikurbankan; 20.000 ekor ternak
kambing/domba dan 5.000 ekor ternak sapi. Adapun
ternak tersebut umumnya didatangkan dari Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan NTB.
PERSYARATAN TEKNIS PENYEMBELIHAN QURBAN
Sebagai panduan bagi masyarakat, berikut
disampaikan persyaratan teknis penyembelihan
hewan qurban.
A. Persyaratan Hewan Qurban
1. Haruslah dari Jenis Binatang Ternak Diantara
contoh binatang ternak menurut Syariat Islam
adalah sapi, gibas, biri-biri, kerbau, domba,
kambing, unta dan kuda (ruhsoh). Di Indonesia
ternak yang lazim untuk hewan qurban adalah
sapi, kerbau, domba dan kambing.
2. Tidak Cacat, misalnya: pincang, robek
telinga,patah tanduk, buta, putus ekor serta
testis turun sebelah.
3. Ternak yang Tidak Kurus
Ternak qurban yang akan disembelih haruslah
yang gemuk, sehingga dagingnya lebih banyak
dibagikan pada penerima qurban.
4. Cukup Umur dan Besar
Salah satu metode untuk menentukan umur
ternak adalah melalui identifikasi gigi seperti
berikut:
a. Kambing/domba: Telah berumur di atas 1
(satu) tahun yang ditandai dengan
tumbuhnya sepasang gigi tetap.
b. Sapi/kerbau/unta: Telah berumur di atas 2
(dua) tahun yang ditandai dengan
tumbuhnya sepasang gigi tetap.
c. Diutamakan Ternak Berkelamin Jantan
- Tidak dikebiri;
- Testis / buah zakar masih lengkap 2 (dua)
buah dengan bentuk dan letak simetris.
Ternak yang Sudah Memiliki Sepasang Gigi Tetap
6. Ternak Haruslah Sehat
Diantara ciri-ciri ternak sehat adalah:
- Lincah dan Aktif
- Nafsu makan baik
- Saling menaiki
- Berdiri menumpu dengan empat kaki
- Bulu tidak kusam
- Cermin Hidung Basah
- Lubang Hidung, mulut, anus bersih
- Mata bersinar
- Dilengkapi dengan Surat Keterangan
Kesehatan Hewan (SKKH)
7. Persyaratan Tambahan
- Ternak berasal dari daerah bebas penyakit
hewan menular;
- Ternak dipelihara secara baik;
- Ternak berasal dari penampungan yang jelas;
- Ternak mendapatkan perlakuan yang layak
B. Persyaratan Peralatan
1. Pisau atau golok yang digunakan terbuat dari
bahan anti karat (stainless steel) dengan
ukuran minimal 1,5 kali lebar leher hewan.
Untuk kambing / domba panjang pisau minimal
20 cm dan untuk sapi panjang pisau minimal 30
cm. Bentuk ujung pisau melengkung keluar.
2. Pisau atau golok harus tajam dan senantiasa
diperhatiakan ketajamannya, baik sebelum
menyembelih/memotong dengan mengasah di
tempat asahan standar atau pada saat proses
memotong dengan menggunakan asahan steel
. Cara menguji ketajaman pisau / golok setelah
diasah yaitu dengan menyayat kertas tanpa
menggunakan tenaga.
3. Alas plastik, wadah, talenan, pisau dan seluruh
peralatan yang kontak dengan daging dan
jeroan harus bersih dan senantiasa dijaga
kebersihannya.
C. Persyaratan Prasarana
1. Tersedia kandang penampungan sementara
dengan pembatas / pagar yang kuat dan tidak
terdapat bagian yang menyebabkan ternak
sakit/cedera serta tidak memungkinkan ternak
melarikan diri.
2. Kandang penampungan sementara harus
kering, tidak licin, mudah dibersihkan. Selain
itu kandang penampungan harus mampu
melindungi hewan dari panas matahari dan
hujan.
3. Di kandang penampungan harus tersedia air
minum bersih dan pakan yang cukup untuk
ternak. Serta tidak mencampur ternak dari
jenis ras yang berbeda, contoh sapi tidak
dicampur dengan domba dalam satu kandang.
4. Bila hewan diikat, maka tali pengikat tidak
boleh terlalu pendek. Panjang tali pengikat
harus memungkinkan ternak untuk berbaring,
berdiri, dan mencapai tempat makan/minum.
5. Tempat peyembelihan harus kering dan
terpisah dari sarana umum, terdapat
pembatas yang jelas yang memungkinkan
orang yang tidak berkepentingan terutama
anak-anak dapat masuk keluar area
pemotongan hewan qurban.
6. Tersedia lubang untuk penampungan darah:
- Kambing / Domba : berukuran 0,5 m x 0,5 m
x 0,5 m untuk setiap 10 ekor kambing;
- Sapi / Kerbau: berukuran 0,5 m x 0,5 m x 1 m
untuk setiap 10 ekor sapi;
- Lubang penampungan darah sebaiknya
dibuat permanen.
7. Tersedia alat penggantungan untuk proses
pengulitan dan pemisahan karkas.
8. Tersedia tempat khusus (septic tank) untuk
pembuangan limbah hasil pencucian jeroan
dan limbah hasil penanganan karkas.
9. Tersedia tempat khusus untuk penanganan
daging yang harus terpisah dari tempat
penanganan jeroan.
KIAT CERDAS MEMILIH HEWAN QURBAN
1. Pastikan ternak yang dipilih benar-benar sehat,
baik secara fisik maupun klinis;
2. Pastikan ternak tersebut cukup umur sehingga
memenuhi syarat pemotongan dan Syariat Islam;
3. Pastikan ternak tidak berasal dari daerah
berjangkit wabah penyakit;
4. Belilah ternak di penampungan khusus ternak
qurban yang diawasi oleh dokter hewan/
petugas kesehatan hewan yang ditunjuk;
5. Bila perlu dapat meminta Surat Keterangan
Kesehatan Hewan;
6. Akan
lebih
bijaksana
apabila
dapat
menyesuaikan jenis hewan dengan kemampuan
daya beli anda.
HIMBAUAN
1. Dalam menghadapi Idul Adha (Hari Raya Qurban)
masyarakat tidak perlu cemas sepanjang hewan
yang yang akan disembelih tersebut telah
diperiksa oleh dokter hewan atau petugas yang
ditunjuk dan disertai dengan Surat Keterangan
Kesehatan Hewan (SKKH) atau mengikuti tata
cara tersebut diatas;
2. Hewan qurban yang memperlihatkan gejala sakit
atau diduga sakit dilarang keras untuk
disembelih;
3. Daging hewan, termasuk daging hewan qurban
agar dimasak dengan baik dan benar serta
dihindarkan memakan daging yang dimasak
setengah matang;
4. Kepada anggota masyarakat yang merasa atau
melihat gejala atau kelainan yang patut dicurigai
berkenaan dengan penyakit zoonosis (penyakit
yang dapat menular dari hewan ke manusia dan
sebaliknya) agar segera menghubungi dokter
atau puskesmas setempat;
5. Hotline Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Bogor : 021-8765311, 021-8755909.
Download