I. PENGERTIAN PROYEK Definisi : Proyek Terdapat berbagai pemikiran atau teori yang menjelaskan tentang definisi proyek termasuk proyek pembangunan. Gittinger (1972: 2) menjelaskan bahwa proyek adalah suatu kegiatan investasi sebagai bagian dari program yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang atau jasa yang diharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu. Menurut definisi tersebut proyek memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Proyek memiliki tujuan yaitu menghasilkan barang dan jasa; 2) Proyek membutuhkan masukan atau input berupa sumber-sumber yang langka seperti modal, tenaga buruh, tanah, dan kepemimpinan; 3) Proyek memiliki titik awal dan titik akhir ; 4) Dalam waktu setelah proyek selesai, mulai dapat menghasilkan manfaat. project is an activity of invesment of as part of program using factors produce to yield goods or expected service can obtain get advantage of in a specified period. According to definition of project have marking of as following 1) Project have the target of that is yielding goods and service 2) Project require input of in the form of scarce sources like capital, manpower, land;ground, and leadership 3) Project have starting points and final dot 4) During after project have, started can yield benefit. Hirschman (1967: 1) dalam Rondinelli (1990: 6) menyebutkan bahwa proyek pembangunan adalah sejenis investasi khusus yang mengacu pada kegunaan, ukuran yang pas, lokasi yang jelas, memperkenalkan sesuatu yang bersifat baru dan adanya harapan bahwa rangkaian pembangunan lebih lanjut dapat dilakukan secara lebih canggih. Sementara Gray, dkk (1992: 1) menyebutkan bahwa proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berbentuk investasi baru seperti pembangunan pabrik, pembuatan jalan raya atau kereta api, irigasi, bendungan pendirian gedung sekolah, survey atau penelitian, perluasan program yang sedang berjalan, dabn sebagainya. Kunarjo (1992: 84) juga mendefinisikan bahwa proyek adalah suatu kegiatan investasi yang menggunakan faktorfaktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu. Sementara Kadariah, dkk (1978, 1) menyatakan bahwa proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan benefit yang dapat direncanakan, dibiayai, dan dilaksanakan sebagai satu unit. Aktivitas suatu proyek selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan dan mempunyai satu starting point dan ending point. Baik biaya-biayanya maupun hasilnya yang pokok dapat diukur. Maksud dari analisis proyek ialah untuk memperbaiki pemilihan investasi. Karena sumber-sumber yang tersedia bagi pembangunan adalah terbatas, maka perlu diadakan pemilihan antara berbagai macam proyek. Kesalahan dalam memilih proyek dapat mengakibatkan pengorbanan pada sumber-sumber yang tersedia. Projek menurut Bucks (1968): Rangkaian kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan, dalam suatu kurun waktu tertentu dengan menggunakan sejumlah biaya, tenaga dan bahan. Sementara Tjokroamidjojo (1991) berpendapat bahwa suatu proyek pembangunan adalah unit terkecil dari aktivitas investasi dengan kegiatan saling berkaitan untuk mencapai suatu hasil tujuan tertentu (product goal) dalam suatu jangka waktu tertentu. Suatu proyek seharusnya merupakan kegiatan yang tidak berlaku terus menerus (non repetitive) di mana pencapaian tujuannya tidak dapat dilakukan melalui kegiatan rutin suatu badan pemerintahan. Suatu rumusan proyek-proyek tersebut agar dapat dilakukan secara baik seringkali perlu didahului dengan penyempurnaan keadaan statistik, termasuk sistem pengumpulan data dan penggunaannya. Hal ini terutama diperlukan bagi tahap-tahap identifikasi (pencetusan gagasan), perencanaan (formulasi proyek), dan penilaian (analisa dan evaluasi) proyek. Dalam rangka menilai suatu proyek, yaitu tahap analisa dan evaluasi, dilakukan penilaian atas dasar segi-segi ekonomi, segi teknis, segi manajemen, segi organisasi, segi komersil dan segi keuangannya. Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya merupakan usaha mencapai tujuan dan sasaran pembangunan melalui penerapan berbagai kebijaksanaan dan strategi pembangunan. Pencapaian tujuan dan sasaran tersebut sangat bergantung pada berbagai usaha yang dilakukan oleh para pelaku pembangunan dalam bentuk operasionalisasi kegiatan-kegiatan yang merupakan penjabaran dari kebijaksanaan dan strategi pembangunan. Ujung tombak yang menjadi faktor penentu keberhasilan pembangunan daerah tersebut tidak dapat terlepas dari pelaksanaan berbagai program/proyek pembangunan daerah. Keefektifan dan keefisienan pelaksanaan program/proyek daerah akan menjadi satu indikator dalam pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Untuk itulah para perencana perlu terlebih dahulu mengetahui konsep dan pengertian proyek serta siklusnya sehingga dapat mancapai tujuan dan dan sasaran dari proyek tersebut secara optimal. Manajemen : Upaya mencapai tujuan dengan menggunakan sumberdaya. (Cherry, 1967) Manajemen Proyek : “Making the project happen” (Roy Burke,1993) Manajemen Proyek dapat disimpulkan adalah upaya pengelolaan suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan, dilaksanakan dalam suatu kurun waktu tertentu dengan mengunakan biaya, tenaga dan bahan. Kata Kuncinya : - Rangkaian Kegiatan - Tujuan yang telah direncanakan - Waktu - Biaya, Tenaga, bahan Intinya : Input : Waktu, Biaya,Tenaga, bahan Proses : Rangkaian Kegiatan Output : Hasil Yang telah direncanakan yaitu Tujuan Proyek INPUT Waktu,Biaya, Tenaga,Bahan OUTPUT DAMPAK PROSES Tujuan Proyek Perbedaan Manajemen Projek dengan Manajemen Produksi, Proses Manajemen, Manajemen Pemasaran adalah : Manajemen Produksi : menghasilkan suatu jenis atau beberapa jenis produk barang atau jasa secara terus menerus / berkelanjutan (Rutin) Manajemen Proses : Memusatkan perhatian pada cara pengelolaan Manajemen Pemasaran : Memusatkan perhatian pada upaya memasarkan hasil Manajemen Proyek berupaya mencapai hasil (output) dan setelah output dicapai diharapkan ada dampak positif yang akan terjadi. Berupaya mencapai hasil “sesuatu” berarti ada sesuatu yang diinginkan atau diidam-idamkan karena ada perbedaan antara yang diinginkan dengan kenyataan yang ada atau ada “masalah” Jadi pada prinsipnya Proyek itu ada karena ada masalah yang ingin diselesaikan atau ada sesuatu yang ingin dicapai. Jika tidak ada masalah apa-apa atau semua yang diinginkan sudah dicapai maka Proyek tidak diperlukan. Artinya segala sesuatu akan berjalan secara rutin saja. II. ANALISIS MASALAH Masalah : Masalah adalah perbedaan atau selisih antara apa yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Analisis Masalah : Analisis Masalah adalah suatu teknik untuk meneliti semua masalah-masalah yang terkait dengan permasalahan inti dan memperlihatkan informasi serangkaian hubungan sebab akibat Inti Masalah/pokok Masalah/Masalah utama : Inti masalah atau pokok masalah adalah masalah yang ingin diselesaikan. Akar Permasalahan Akar Permasalahan adalah penyebab utama timbulnya masalah. Dalam kehidupan manusia sering terjadi masalah, artinya manusia seringkali mengharapkan atau berharap sesuatu harus menjadi lebih baik. Dengan demikian manusia selalu berupaya untuk membuat perbaikan, peningkatan, perkembangan dan pembangunan dalam setiap aspek kehidupan. Satu masalah selalu ada penyebabnya, dan satu penyebab masalah pasti ada penyebabnya lagi, begitu seterusnya sehingga terlihat kaitan masalah yang satu dengan masalah yang lain sebagai hubungan sebab akibat. Dalam Analisis Masalah dengan cara analisis pohon (Tree Analysis) hubungan sebab akibat digambarkan sbb : Masalah Pokok A=Penyebab 1 masalah pokok C=Penyebab A G = Penyebab D B=Penyebab 2 masalah pokok D=Penyebab A E=Penyebab B F=Penyebab B H = Penyebab D I = Penyebab H J = Penyebab H Dan seterusnya sehingga sampai ke penyebab masalah yang sebenarnya, atau akar permasalahannya. Contoh : Masyarakat Miskin tidak mempunyai penghasilan/ pendapatan Kesehatan nya tidak baik Lingkungan Kumuh Tidak Bekerja (menganggur) Bermental Malas tidak mau berusaha Lowongan Pekerjaan Tidak ada Menderita Penyakit / cacat Tidak Memiliki Ketrampilan/Keahlian Pendidikan Tidak Memadai Kemampuan Otak tidak memadai Begitu seterusnya dianalisis terus penyebabnya sampai didapatkan akar permasalahan yang sesungguhnya. Cara Analisisnya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pusatkan pikiran pada masalah pokok atau masalah utama. Jangan terhambat dengan uraian masalah yang terlalu banyak Satu kotak mewakili satu masalah saja jangan ada dua atau lebih masalah dalam satu kotak Masukan hanya masalah-masalah yang dianggap penting ke dalam kotak dalam bentuk kalimat singkat jelas terdiri dari 4 sampai 6 kata Tunjukan hanya masalah-masalah yang mempunyai hubungan sebab akibat langsung Tulis masalah dlm kalimat negatif (contoh : tidak, kurang,belum dsbnya) Tulis satu masalah pada satu kotak (dalam 2 atau 3 baris) dan hubungkan dengan tanda panah mengarah kebawah sebagai tanda hubungan sebab akibatnya. Tulis masalah yang betul – betul dapat terjadi jangan mengada-ada (seandainya) Hindari memilih masalah-masalah yang merupakan keadaan yang tidak dapat dirubah misalnya keadaan / fenomena alam seperti bencana alam, gunung yg tinggi ombak yg besar dsb. Pedoman Membaca / membuat anak Panah dalam analisis masalah A - Anak panah dibuat mengarah kebawah - anak panah mengarah kebawah dibaca “DISEBABKAN OLEH” - contoh : Masalah A disebabkan oleh masalah B dan masalah C B C III. ANALISIS TUJUAN Analisis Tujuan : Analisis Tujuan merupakan suatu teknik untuk meneliti tujuan yang akan dicapai sebagai akibat dari pemecahan masalah yang telah diuraikan dalam analisis masalah. Cara melakukannya : 1. Ganti semua pernyataan kondisi negatif pada analisis masalah menjadi pernyataan kondisi positif. 2. Periksa semua tujuan dan hubungan sebab akibatnya apakah masuk akal dan layak. Bila perlu disesuaikan. Analisis tujuan bisa saja berbeda dengan analisis masalah dalam hal struktur, karena itu perlu dirumuskan kembali dengan mengubah pernyataan-pernyataan atau dapat juga dengan menambah pernyataan-pernyataan baru. Analisis Masalah: Analisis Tujuan : Pernyataan Kondisi yang negatif Pernyataan Kondisi yang negatif - Pernyataan Kondisi yang positif Pernyataan Kondisi yang negatif - - Pernyataan Kondisi yang positif - + + Pernyataan kondisi yang Positif + Misalnya alur alternatif tujuan yg dipilih menjadi proyek - Tanda panah mengarah keatas - tanda panah dibaca “AKIBATNYA” atau “MENGAKIBATKAN” - contoh : bilaTujuan B dan C diperoleh akibatnya tujuan A diperoleh A B C +