STAN PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Pendapatan Negara dan Hibah PPKN@2014 PENDAPATAN NEGARA 1. Pendapatan Dalam Negeri STAN Semua penerimaan negara dari sumber-sumber pendapatan yang ditetapkan menurut perundangundangan/ peraturan yang berlaku. – Penerimaan Perpajakan – Penerimaan Negara Bukan Pajak 2. Hibah Penerimaan Pemerintah yang berasal dari pemberian pihak lain, berupa uang atau barang, dari perorangan, badan hukum, atau negara di mana Pemerintah tidak perlu mengembalikan atau membayar kembali uang/barang yang diterimanya. – Hibah Dalam Negeri – Hibah Luar Negeri Penerimaan Perpajakan STAN • Pajak Dalam Negeri – Pajak Penghasilan Migas – Pajak Penghasilan Non Migas – Pajak Pertambahan Nilai (PPN) – Pajak Penjualan atas Barang Mewah – Cukai – Pajak Lainnya • Pajak Perdagangan Internasional – Bea Masuk – Pajak Ekspor *) PBB dan BPHTB yang merupakan pajak dalam negeri berdasarkan UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sejak 1 Januari 2010 pengelolaannya dialihkan ke Pemda, dengan masa transisi s.d. tahun 2014. Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP: penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan, dikelompokkan menjadi: STAN 1) penerimaan negara yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah; 2) penerimaan pemanfaatan sumber daya alam; 3) penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; 4) penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah; 5) penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi; 6) penerimaan berupa hibah yang merupakan hak Pemerintah; dan 7) penerimaan lainnya yang diatur dalam undang-undang tersendiri Undang-undang Nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP Penyajian PNBP dalam APBN • Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) STAN – Penerimaan SDA Minyak Bumi dan Gas Alam – Penerimaan SDA Alam Lainnya » Kehutanan » Pertambangan Umum: Land Rent dan Royalty » Perikanan • Pendapatan Bagian Laba BUMN • Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya – Penerimaan yang Bersifat Umum – Penerimaan yang Bersifat Fungsional • Pendapatan BLU PNBP Lainnya STAN 1. Penerimaan Yang Bersifat Umum – Terdapat pada semua Kementerian/Lembaga yaitu yg tidak berkaitan dgn tugas-tugasnya. – Misalnya penjualan barang2 yg lebih, atau rusak dan tidak terpakai, penerimaan sewa/jasa gedung dsb 2. Penerimaan Yang Bersifat Fungsional – Penerimaan Kement/Lembaga yg berkaitan dgn pelayanan kepada masyarakat. – Misalnya: penerimaan uang nikah, talak dan rujuk di Depag Dasar hukum: PP Nomor 35 tahun 1994 PENERIMAAN HIBAH STAN • Adalah penerimaan pemerintah yg berasal dari pemberian pihak lain (dalam/luar negeri) • Berupa uang/barang, dari perseorangan/badan hukum/negara • Pemerintah tidak perlu mengembalikan /membayar uang/barang yg diterimanya. • Hibah-hibah tersebut akan digunakan untuk a.l.: – membiayai program-program terkait pendidikan, – pengembangan desa dan sistem perkotaan, – penyediaan air bersih dan subsidi, dll • Hibah dapat dikelola oleh K/L maupun diterushibahkan ke daerah sesuai dengan nota kesepakatan (MoU) antara Pemerintah sebagai penerima hibah (grantee) dengan organisasi/negara pemberi hibah (donor). PENGELOLAAN HIBAH STAN Sesi III Bentuk Hibah STAN (1) Hibah yang diterima Pemerintah berbentuk: a. uang tunai; b. uang untuk membiayai kegiatan; c. barang/jasa; dan/atau d. surat berharga. (2) Hibah dimaksud dilaksanakan sebagai bagian dari APBN. Hibah Menurut Jenisnya (1) STAN (2) (3) Penerimaan Hibah menurut jenisnya terdiri atas: a. Hibah yang direncanakan; dan/atau b. Hibah langsung. Hibah yang direncanakan adalah Hibah yang dilaksanakan melalui mekanisme perencanaan. Hibah langsung adalah Hibah yang dilaksanakan tidak melalui mekanisme perencanaan. 1. Hibah Terencana STAN • Hibah terencana adalah Hibah yang diterima Pemerintah dari Pemberi Hibah dan dibelanjakan oleh K/L yang pencairan dananya melalui KPPN. • Hibah Terencana memiliki ciri-ciri antara lain: a. Mekanisme pencairan dananya dengan menggunakan mekanisme transfer ke R-KUN, Direct Payment (Pembayaran Langsung), Letter of Credit, Special Account (Rekening Khusus) dan Pre Financing (pembiayaan pendahuluan); dan b. Kementerian dapat membelanjakan dana hibah dari Pemberi Hibah setelah dokumen anggaran diperoleh. 2. Hibah Langsung STAN • Hibah berasal dari Pemberi Hibah yang diterima secara langsung oleh K/L dan dibelanjakan secara langsung tanpa melalui pencairan dana dari KPPN. • Agar mekanisme penerimaan dan penggunaan hibah oleh K/L sesuai dengan APBN maka K/L wajib melakukan registrasi, ijin pembukaan rekening, revisi DIPA dan pengesahan. • Untuk hibah dalam bentuk uang, K/L dapat membelanjakannya sebelum revisi DIPA ditetapkan. 2. Hibah Langsung STAN Hibah Langsung memilikiciri-ciri antara lain: a. perjanjian hibah ditandatangani langsung oleh K/L; b. pencairan dananya tidak melalui KPPN, namun pengesahannya akan dilakukan di KPPN; c. hibah dapat diperoleh secara langsung dari pihak Pemberi Hibah dalam bentuk uang, barang/jasa, dan surat berharga (khusus BUN); d. pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan oleh Pemberi Hibah atau K/L sendiri; dan e. pengadaan hibah dapat saja dilakukan secara terencana (on budget), namun pencairan dananya tidak melalui KPPN/BUN (off treasury). Sumber Hibah Hibah bersumber dari: • • dalam negeri; dan luar negeri Hibah dari dalam negeri berasal dari: STAN a. b. c. d. e. f. lembaga keuangan dalam negeri; lembaga non keuangan dalam negeri; Pemerintah Daerah; perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia; lembaga lainnya; dan perorangan. Hibah dari luar negeri berasal dari: a. b. c. d. e. f. g. negara asing; lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa; lembaga multilateral; lembaga keuangan asing; lembaga non keuangan asing; lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia; dan perorangan. Penggunaan Hibah STAN Hibah digunakan untuk: • mendukung program pembangunan nasional; dan/atau • mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan. Dokumen Sumber Dokumen sumber yang terkait dengan Hibah antara lain: Dokumen Induk STAN a. perjanjian hibah/dokumen yang dipersamakan bcserta perubahan perjanjian; b. ringkasan perjanjian hibah dan rencana penarikan/ realisasi hibah; dan c. nomor register hibah. Dokumen sumber transaksi dan dokumen pendukung (lihat slide berikutnya) Dokumen Sumber Transaksi dan Dokumen Pendukung Dokumen yang termasuk sebagai sumber data transaksi adalah semua dokumen yang berkaitan dengan: 1. Apropriasi dalam APBN STAN Dokumen APBN yang di dalamnya terdapat jumlah yang direncanakan untuk dibelanjakan atau diterima. 2. Alokasi Rencana Pendapatan Hibah Dokumen sumber berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) STAN 3. Realisasi Pendapatan dan Pengembalian Pendapatan Hibah a) Notice of Disbursement (NoD) dari donor yang dilampiri dengan Withdrawal Application yang diterbitkan oleh KPPN Khusus Pinjam dan Hibah; b) SPHL (Surat Pengesahan Hibah Langsung); c) SP2HL (Surat Perintah PengesahanHibahLangsung); d) SP3HL (Surat Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsu e) SP4HL (Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hiba Langsung); f) SP3HL-BJS (Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsu Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga); g) MPHL-BJS (Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga); h) Persetujuan MPHL-BJS (Persetujuan Memo Pencatatan Hibah Lang Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga); i) SPTMHL (Surat PernyataanTelah Menerima Hibah Langsung); j) SPTJM(Surat Pernyataan TanggungJawab Mutlak); k) BAST (Berita Acara Serah Terima); l) Rekening Koran; dan m) Memo Penyesuaian. 4. Alokasi Pagu Belanja Hibah/ allotment STAN a. DIPA; b. revisi DIPA; c. RKA-BUN; dan d. RKA-K/L. 5. Realisasi Belanja Hibah a. SPM/SP2D; b. SSPB; c. Memo Penyesuaian; dan d. BAST. Penerusan Hibah STAN (1) Hibah yang bersumber dari luar negeri dapat: a. diterushibahkan atau dipinjamkan kepada Pemerintah Daerah; atau b. dipinjamkan kepada BUMN; sepanjang diatur dalam Perjanjian Hibah. (2) Hibah yang bersumber dari luar negeri yang diterushibahkan sebagaimana dimaksud dituangkan dalam Perjanjian Penerusan Hibah yang ditandatangani oleh Menteri atau Pejabat yang diberi kuasa dan Gubernur atau Bupati/Walikota. (3) Hibah yang bersumber dari luar negeri yang dipinjamkan dituangkan dalam Perjanjian Pinjaman Hibah yang ditandatangani oleh Menteri atau Pejabat yang diberi kuasa dan Gubernur, Bupati/Walikota atau direksi BUMN. (4) Perjanjian Penerusan Hibah atau Perjanjian Pinjaman Hibah paling sedikit memuat: a. jumlah; b. peruntukan; dan c. ketentuan dan persyaratan. a. Kementerian Keuangan menyampaikan salinan Perjanjian Penerusan Hibah dan salinan Perjanjian Pinjaman Hibah kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan instansi terkait lainnya. Penarikan Hibah dalam Bentuk Uang STAN Penarikan Hibah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan dilakukan melalui: a. transfer ke rekening Kas Umum Negara; b. pembayaran langsung; c. rekening khusus; d. letter of credit (L/C); atau e. pembiayaan pendahuluan.