T 25556-Valuasi business-Metodologi

advertisement
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Latar Belakang Perusahaan
PT. CI berdiri pada tanggal 1 Agustus 1999 dan merupakan anak perusahaan dari
Henkel Kommanditgesellschaft auf Aktien (Henkel KGaA) di Dusseldorf, Jerman. Produk
pertama yang diproduksi oleh Henkel KGaA adalah universal detergent. Seiring dengan
perkembangan Henkel KGaA menjadi perusahaan multinasional yang tersebar di 75
negara, jumlah produknya pun bertambah menjadi lebih dari 10,000 jenis. Sektor bisnis
Henkel yang dikenal sekarang adalah adhesive, kosmetik/toiletries, deterjen, I&I
(Industrial and Institutional) hygene dan surface technologies. Di Indonesia, kiprah bisnis
CI dimulai pada 1974 dengan didirikannya PT Zeta Aneka Kimia sebagai agen tunggal
Henkel yang kemudian diikuti dengan pembangunan pabrik PT Henkel Indonesia yang
berstatus PMA pada 1976.
Produk utama CI (dahulu Henkel Indonesia) adalah surfaktan, misalnya fatty
alcohol sulfate (bahan baku foaming agent dan pembersih untuk pasta gigi) dan fatty
alcohol ether sulfate (bahan baku foaming agent dan pembersih untuk shampoo). Kedua
produk yang dibuat sendiri ini, dan berbagai bahan kimia dasar lainnya yang diimpor dari
CI Jerman, telah menjadikan CI pemasok utama care chemicals untuk industri produk
konsumsi personal care, seperti kosmetika, toiletries, serta detergens dan produk
pembersih untuk rumah tangga.
Dengan dipisahkannya Segmen Bisnis Kimia Grup Henkel menjadi CI yang
merupakan badan usaha tersendiri, bisnis produk kimia PT Henkel Indonesia pada waktu
itu masih berada dibawah PT CI yang memfokuskan bidang usaha pada manufaktur dan
distribusi bahan kimia khusus bernilai tinggi: Oleochemicals, Care Chemicals,
Nutrition&Health, Functional Products, dan Process Chemicals. Bersamaan dengan itu,
PT Zeta Aneka Kimia yang sebelumnya merupakan distributor produk Henkel, berubah
menjadi PT Henkel Indonesien yang memfokuskan usaha pada manufaktur dan distribusi
produk adhesive dan surface technologies.
69
Valuasi business..., Arjo Baroto, FE UI, 2008
Universitas Indonesia
Pada tahun 2001 PT. CI secara resmi dibeli oleh private equity funds yaitu:
Permira, GS Capital Partners and SV Life Sciences sehingga PT.CI sudah menjadi
perusahaan individu dan lepas dari Henkel.
3.2 Strategic Business Unit PT. CI
Pada awalnya PT. CI terbagi menjadi lima strategic business unit (SBU) yaitu
Oleochemicals, Care Chemicals, Nutrition&Health, Functional Products, dan Process
Chemicals. Namun saat ini PT. CI secara global hanya terbagi menjadi tiga strategic
business unit yaitu Care Chemical, Nutrition and Health, dan Functional Product. SBU
process chemical telah menjadi anak perusahaan dari PT.CI yang bernama Pulcra
Chemicals, serta SBU Oleochemical sudah menjadi 50:50 joint venture dengan Sime
Darby Berhad. SBU
PT.CI yang terdapat di Indonesia hanya terdiri dari SBU care chemicals dan SBU
process chemical yang sudah menjadi anak perusahaan PT.CI yaitu Pulcra Chemicals.
Gambar 3.1 Strategic Business Unit PT.CI (Global)
Sumber: data perusahaan.
70
Valuasi business..., Arjo Baroto, FE UI, 2008
Universitas Indonesia
3.2.1 Care Chemical
Bahan kimia dasar alami CI diolah oleh Divisi Care Chemicals menjadi bahan
baku untuk industri Personal Care. Salah satunya adalah fatty alcohols yang diolah
menjadi sodium lauryl sulfate dan sodium lauryl ether sulfate digunakan dalam produksi
toiletries oleh perusahaan terkemuka seperti Unilever, Lion, Colgate, L’oreal, Wella,
Cussons, J&J, dll.
Pada tahun 1996, PT CI menginvestasikan mesin baru untuk kapasitas produksi
fatty alcohol ether sulfate dan fatty alcohol sulfate di pabriknya yang berlokasi di
Cimanggis, Bogor dengan meng-upgrade kapasitas sulfanation dan menggunakan
teknologi baru yang disebut “non-tower-process”. Sesuai rencana strategis global CI, PT
CI dijadikan sentra produksi fatty alcohol sulfate di kawasan Asia-Pasifik. Saat ini produk
Care Chemical PT CI menguasai sekitar 30% pasar domestik surfactants untuk shampoo
dan pasta gigi. Produk yang dihasilkan:
•
Care Performance Ingredients, untuk Skin Care; Hair Body Oral Care
•
Care Surfactants Alcohol untuk Home Care, Industrial and Institutional Cleaning
3.2.2 Nutrition and Health
PT. CI mempunyai bahan baku bersumber daya alam dan pengetahuan dalam
bidang nutrisi kesehatan. Macam produk dari antioxidants, sterols, botanicals dan mixed
carotenoids untuk supplemen, functional foods, keahlian dalam memformulasikan
produk, dan bahan baku untuk produk makanan, PT. CI menjadi pemimpin sebagai
partner usaha yang berbahan dasar alam. Di Indonesia Cognis Nutrition & Health
memasok ke industri sbb:
•
Industri makanan, terutama untuk pembuat bakery, campuran kue / cake dan
produsen pembuat makanan penutup (desert)
•
Industri makanan yang ingin mempunyai nilai tambah dengan mengklaim bahwa
produknya berasal dari bahan baku yang memakai Vitamin E alamiah,
betacarotene, etc. Chocolate manufacturers
71
Valuasi business..., Arjo Baroto, FE UI, 2008
Universitas Indonesia
•
Perusahaan farmasi
•
Supplemen makanan
•
Industry makanan hewan, khususnya udang
Bahan baku yang dipasok adalah: Emulsi makanan, enzyme untuk bakery, bedak
lemak, MCT, Natural Vitamin E, Herbal/botanical, Carotenoid ,Lipoec, Sterol ester, dan
CLA. Bahan baku makanan diimpor dari CI Jerman, sementara supplemen dan produk
farmasi dari CI USA, Australia dan negara-negara Eropa.
3.2.3 Functional Products
SBU functional products merupakan salah satu bisnis unit PT.CI yang fokus pada
formulasi dan bantuan pelayanan untuk mengoptimasikan hasil produksi, khususnya
cara mempercepat proses, meningkatkan mutu dan mengurangi biaya produksi.
Pelayanan dalam bisnis unit ini terutama pada industry:
•
Polymers, Coating & Inks
•
Synlubes Technology
•
AgroSolutions, Fermentation & Specialities
•
Mining & Ion-Transfer Technology
3.2.4 Pulcra Chemical (Process Chemical)
Anak perusahaan PT.CI yang bernama Pulcra Chemical berdiri pada tanggal 1 Juli
2007 dan menawarkan proses untuk mengetahui bagaimana mengoptimasikan produksi
yang kompleks dan tekhnik memproses pada berbagai sector, misalnya bagaimana
mengubah serta tekstil mempunyai sifat mirip dengan bahan kulit. Pulcra Chemical
berada pada sector:
•
Textile Technology
•
Fiber Technology
•
Leather Technology
72
Valuasi business..., Arjo Baroto, FE UI, 2008
Universitas Indonesia
3.2.5 Oleo chemical
SBU oleo chemical PT.CI telah menjadi joint venture dengan Sime Darby Berhad
dengan komposisi 50:50 kepemilikan. SBU ini fokus pada produk-produk kimia dasar
yang berasal dari sumber daya alam seperti minyak (nabati) yang dihasilkan dari
tanaman kelapa, biji palm, kacang kedelai, dan bunga matahari. Sektor yang SBU ini
berada pada:
•
Fatty Acids – Glycerin/Triacetin – Ozone Acids
•
Oilfield Chemicals
•
Plastics Additives
3.2 Deskripsi Proses
Secara umum, proses di PT.CI terbagi menjadi proses continuous dan proses
batch. Proses continuous menghasilkan produk surfactant seperti sodium lauryl sulfate
dengan nama dagang Texapon, sedangkan proses batch menghasilkan produk misalnya
emulsifier seperti fatty acid diethanolamide atau dikenal dengan nama dagang
Comperlan.
Proses continuous yang dilaksanakan di SO3 plant memiliki urutan sebagai
berikut:
1. Proses pelelehan sulfur di dalam alat pelelehan bernama melter.
2. Pembakaran sulfur menjadi SO2 dalam burner dengan udara kering.
3. Konversi SO2 menjadi SO3 dalam converter.
4. Reaksi sulfas bahan organic dengan SO3 menghasilkan acid ester.
5. Netralisasi acid ester dengan caustic soda dan air menghasilkan surfactant yang
disebut FAS (Fatty Alcohol Sulfate).
Produk yang dipasarkan kepada konsumen dapat diproduksi dalam bentuk pasta
maupun padatan berbentuk powder maupun needle. Pasta merupakan hasil proses SO3
plant sedangkan powder dan needle merupakan bentuk pengolahan slurry dari SO3 plant
yang diolah lebih lanjut dalam unit-unit lain.
Padatan berbentuk needle diolah dengan cara dikeringkan didalam unit TTD
(Turbo Tube Dryer) sedangkan padatan berbentuk powder diolah di grinder. Tahapan
proses batch secara umum adalah persiapan bahan mentah (pretreatment), reaksi atau
73
Valuasi business..., Arjo Baroto, FE UI, 2008
Universitas Indonesia
pencampuran bahan-bahan mentah dalam reactor, pemurnian produk yang terbentuk,
filling, packaging, dan kemudian labeling.
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
PT CI memiliki tiga fungsi organisasi yaitu produksi, distribusi / sales dan
keuangan. Fungsi – fungsi ini merupakan basis dari divisi – divisi lain yang ada di PT CI.
Dilihat dari board of directors, PT CI memiliki bentuk inside board yaitu tersusun atas
eksekutif – eksekutif perusahaan tanpa melibatkan publik maupun eksekutif lain dari
organisasi lain di luar perusahaan. PT CI dipimpin oleh seorang General Manager yang
merupakan top executive. Management Representative dan Executive Secretary
merupakan top administrative staff group yang secara bersamaan memimpin top
management dalam hal perencanaan, organizing dan pengontrolan aktifitas perusahaan
secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, seorang General Manager dibantu
oleh dewan direktur dan dewan komisaris beserta manager – manager senior yang
membawahi bidang – bidang HRD, keuangan dan administrasi, marketing, technical
operation, dan quality assurance. Masing – masing kepala bagian juga mambawahi
beberapa sub-bagian, yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.
General Manager bertugas memimpin perusahaan serta bertanggung jawab
atas kelancaran seluruh proses produksi. Seorang Management Representative bertugas
membantu General Manager dalam memimpin keseluruhan perusahaan. Dalam
tugasnya, baik GM maupun Management Representative dibantu oleh seorang Executive
Secretary yang bertugas mengurus surat – surat dan dokumen – dokumen penting
perusahaan.
3.4 Rencana Strategis Perusahaan
Dalam memasarkan produk – produknya, PT CI melakukan pemasaran sendiri
melalui kantor pusat di Jakarta, dengan dibantu oleh kantor perwakilan PT CI di
Bandung, Semarang dan Surabaya.
Pemasukan dari segmen pasar domestik adalah
80%. Di Indonesia, PT CI memegang 20% segmen pasar dalam bidang specialty
chemicals.
PT
CI
mempunyai
sistem
pembukuan
yang
terstruktur
baik
yang
menggambarkan kondisi dan kemampuan perusahaan dalam memproduksi surfactant.
74
Valuasi business..., Arjo Baroto, FE UI, 2008
Universitas Indonesia
Untuk masing – masing plant yaitu SO3 Plant dan TTD Plant, kemampuan produksi
maksimum adalah 8760 jam / tahun. Rencana produksi setiap tahunnya direncanakan
dengan matang dengan melihat produksi pada tahun – tahun sebelumnya dan
memprediksikan penjualan pada tahun yang akan datang yang bila dikalkulasikan akan
menguntungkan perusahaan.
PT. CI sedang merencanakan untuk melakukan penjualan perusahaan secara
keseluruhan, namun menurut para calon pembeli harga yang ditawarkan perusahaan
terlalu tinggi sehingga perusahaan melakukan penjualan dengan cara menjual satu
persatu business unit yang ada di Indonesia.
Pada awalnya terdapat dua business unit yang berada di Indonesia yaitu care
chemicals dan process chemical. Di antara kedua business unit tersebut yang paling
dominan adalah care chemical, hal ini tidak terlepas dari pelanggan care chemical yang
pada umumnya sudah memiliki pangsa pasar yang cukup besar seperti Unilever. Di sisi
lain process chemical kurang mendapatkan peluang yang baik di Indonesia sehingga
perusahaan memutuskan untuk membentuk anak perusahaan PT.CI dari business unit
process chemical menjadi Pulcra Chemical.
Pembentukan anak perusahaan ini bertujuan agar dikemudian hari dapat dijual
dan PT.CI fokus pada business unit care chemical yang lebih terjamin. Namun karena
nilai business unit ini sangat berharga bagi perusahaan maka perlu dilakukan hedging
agar nilai perusahaan tidak terlalu jatuh dikemudian hari.
75
Valuasi business..., Arjo Baroto, FE UI, 2008
Universitas Indonesia
Download