UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GAYA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SD N 124/I DESA BATIN KECAMATAN BAJUBANG SKRIPSI OLEH : FIRMANSYAH NIM A1D108017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 ABSTRAK Firmansyah, 2014. “Upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Gaya menggunakan metode Exsperimen di kelas IV SD Negeri 123/1 Desa Batin Kecamatan Bajubang Darat” Kata kunci: Keaktifan, Hasil Belajar, Metode Exsperimen. Berdasarkan observasi, Maka masalah-masalah yang terjadi pada siswa dapat dilihat dari hasil belajar maupun keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Dalam rangka meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada kelas IV SDN NO.124/1 Desa Batin kecamatan bajubang darat diperlukan uaya yang dilakukan guru dengan memilih sebuah metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Salah satu cara nya adalah dengna menerapkan penggunaan metode Exsperimen deskritif kualitatif. Metode exsperimen yang dimaksud, merupakan metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk berperan aktif, berkerjasama dan menemukan sendiri kebenaran melalui sebuah percobaan/Exsperimen. Sedangkan diskriptif kualitatif disini bertujuan mendiskripsikan secara objektif data-data apa adanya sesuai dengan fakta yang ditemukan.selain itu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mana masih sangat kurang di SD Negeri 124/1 Desa Batin Kecamatan Bajubang. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sains menggunakan metode Exsperimen di kelas IV SD Negeri 124/1 Desa Batin Kecamatan Bajubang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) yang dilakukan menggunakan desain pelaksanaan beberapa siklus dengan jumlah siswa 15 orang serta bertujuan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode Exserimen dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa terlihat, pada Siklus I rata-rata keaktifan dan hasil belajar siswa . pada siklus I rata-rata keaktifan siswa 56,66% berada pada kategori cukup aktif, dengan ketuntasan klasikal siswa mencapai 53,33%, Siklus II rata-rata keaktifan siswa 70,62 berada pada kategori aktif, Dengan ketuntasa klasikal siswa mencapai 66.67%, dan pada siklus III rata-rata keaktifan siswa 88,05%, berada pada kategori sangat aktif, dengan ketuntasan klasikal siswa mencapai 86,67%. Maka dapat disimpulkan dengan menerapkan metode Exsperimen dikelas IV pada materi Gaya dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan itu sendiri, pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejalan dengan upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, kualitas guru juga harus ditingkatkan. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia juga meningkat. 1.2 Rumusan Dan Pemecahan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah “Bagaimana meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran SAINS menggunakan metode exsperimen di kelas IV SD Negeri 124/1 Desa Batin Kecamatan Bajubang? 1.2.2 Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran SAINS menggunakan metode exsperimen di kelas IV SD Negeri 124/1 Desa Batin Kecamatan Bajubangdiharapkan bisa meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dari sebelumnya, adapun dalam pemecahan masalah ini peneliti menggunakan langkah-langkah metode Exsperimen permasalahan diantaranya : 1. Mempersiapkan alat bantu (alat eksperimen). sebagai pemecahan 2. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen. 3. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan membuat laporan. 4. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas. 5. “Kesimpulan. 1.3 Anita (2007:5.29)”. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran SAINS menggunakan metode exsperimen di kelas IV SD Negeri 124/1 Desa Batin Kecamatan Bajubang. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini dapat mencakup beberapa manfaat diantaranya manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Aunurrahman (2011:36)menyatakan bahwa “Belajar adalah interaksi individu dengan lingkunganya, dalam hal ini dapat berupa manusia atau obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan baik pengalaman baru maupun pengalaman diperoleh atau ditemukan sebelumnya, sehingga menimbulkan perhatian kembali dan memungkinkan terjadinya interaksi”. 2.2 Keaktivan Belajar Sagala (2009:169) mengemukakan bahwa “aktif belajar adalah giat bekerja, berusaha dan melakukan sesuatu perbuatan untuk menemukan pengetahuan”. Selanjutnya Ahmadi (2011:30) menyatakan bahwa“keaktifan dalam belajar yaitu siswa terlibat aktif secara fisik dan mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan bentuk representasi yang tepat dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah”. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya belajar merupakan wujud keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan dengan penuh semangat, giat dan menyenangkan, bahkan kalau perlu siswa sering meninggalkan bangkunya serta bergerak leluasa dan bekerja keras untuk mencari informasi dan pengetahuan dalam belajar dengan melibatkan keaktifan mental dan fisiknya. 2.2 Hasil Belajar Untuk dapat dikatakan sebagai hasil belajar maka perubahan yang didapatkan atau kemampuan baru yang didapatkan harus bersifat menetap, perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama, bahkan sampai pada taraf tertentu kemampuan itu masih tetap ada. Purwanto (2009:46) yang menyatakan bahwa “hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar”. perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar dan pencapaian itu berupa perubahan dalam aspek kognitf, afektif dan psikomotorik. 2.3 Pengertian Metode Pembelajaran “Metode pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau secara tutorial serta untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran” (Hamruni, 2012:5 2.4 Pengertian Metode Eksperimen Menurut Mulyani Somantri dan Johar Permana (1998:157) dalam buku Strategi Belajar Mengajar mengungkapkan bahwa “eksperimen atau percobaan adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman. 2.5 Langkah-Langkah Metode Eksperimen Agar metode eksperimen berjalan dengan lancar, maka harus dilakukan sesuai dengan langkah-langkah atau prosedur pemakaian. Anita (2007:5.29), mengemukakan prosedur penggunaan metode eksperimen adalah sebagai berikut.(1)Mempersiapkan alat bantu (alat eksperimen). (2) Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalameksperimen. (3)Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/pedomaneksperimen yang disusun secara sistematis sehingga siswa dalampelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan membuat laporan. (4)Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas. (5)Kesimpulan. 2.6 Materi Pembelajaran Gaya A. Pengertian Gaya Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi keadaan suatu benda. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi akibat dari suatu gaya dapat kita rasakan dan kita lihat. Beberapa kegiatan menggunakan gaya, misalnya mendorong kursi, membuka pintu, dan menimba air. Benda akan bergerak atau berpindah dari tempatnya apabila mendapatkan gaya. Benda dapat bergerak karena pengaruh tarikan, misalnya pada kuda menarik gerobak, dan menimba air dengan katrol. Benda dapat bergerak karena dorongan, misalnya mendorong meja, membuka pintu, mendorong lemari, roket meluncur di udara, menendang bola,dan mendayung pedal sepeda. B. Macam –Macam Gaya Tiap melakukan gaya kita memerlukan tenaga atau energi. Berdasarkan sumber tenaga yang diperlukan, gaya dibedakan menjadi beberapa macam. Macam-Macam gaya antara lain: (1) Gaya Otot, (2) Gaya Magnet, (3) Gaya Gesek, (4) Gaya Pegas, (5) Gaya Gravitasi, (6) Gaya Listrik, (7) Gaya Apung. C. Pengaruh Gaya Benda dapat bergerak karena adanya gaya pada benda. Beberapa faktor yang mempengaruhi gerak benda adalah adanya gaya gravitasi bumi dan gaya tarikan atau dorongan yang terjadi pada benda. Hal-Hal yang timbul akibat adanya gaya : (a) Gaya menyebabkan benda bergerak, (b) Gaya dapat berupa dorongan atau tarikan, (c) Gaya dapat mengubah arah atau kecepatan gerak benda, (d) Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. 2.7 Kerangka Berfikir Mata pelajaran Sains menuntut keterampilan siswa untuk berpikir rasional, kritis dan ilmiah. Dalam proses pembelajaran Sains penanaman konsep yang baik dan benar harus ditanamkan pada diri siswa. Hal ini disebabkan Sains merupakan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan dari tingkat dasar ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga penguasaan konsep Sains di tingkat dasar menentukan penguasaan konsep Sains ditingkat yang lebih tinggi. 2.8 Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian diatas, diajukan hipotesis tindakan yaitu dengan menggunakan metode eksperimenpada pembelajaran Sains dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 124/1 Desa Batin Kecamatan Bajubang. BAB III METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 124/1 Desa Batin Kecamatan Bajubang dengan jumlah siswa 15 orang yang terdiri dari 7 (tujuh) siswa laki-laki dan 8 (Delapan) siswa perempuan, dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda, ada yang bersemangat, kurang berani, pendiam, kurang interaktif, malas, suka bermain, ribut, ada yang kreatif dan sebagainya. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Mengingat dan menimbang dari segi pendanaan, waktu dan persiapan moril dan materil peneliti, agar penelitian tidak menyita waktu maka lama penelitian dilakukan selama satu semester dan dimulai pada semester 2 (Genap) tahun pembelajaran 2013-2014. Lokasi penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negri 124/1 Desa batin kecamatan bajubang Darat tahun pelajaran 2013/2014. Kondisi kelas ukuran 6 m x 8 m,dengan 4 jendela dengan sarana tersedia ( papan tulis, meja dan kursi guru dan siswa,ada yang rusak ), media belajar tidak lengkap,sumber belajar yang terbatas, dan fasilitas belajar yang masih kurang memadai sehingga kurang mendukung dalam proses pembelajaran. 3.2 Prosedur Penelitian Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus, masing-masing siklus dengan tahap: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas IV pada mata pelajaran Sains.Pelaksanaanpenelitian ini dilakukan terdiri dari beberapa siklus, dengan langkah sebagai berikut : 3.2.1 Perencanaan Perencanaan tindakan adalah kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang akan dilakukan pada setiap siklus. Persiapan dilakukan mulai dari awal sampai persiapan di siklus terakhir. a. Identifikasi masalah yang terjadi di SD Negeri 124/1 Desa Batin Kecamatan Bajubangkelas IV. Masalah di dapat melalui diskusi yang dilakukan bersama guru dengan menggunakan alat observasi yangdilakukan oleh peneliti didalam kelas, yaitu: 1. Peneliti melakukan observasi pada guru yang mengajar dikelas, untuk melihat cara dan prosedur guru dalam mengajar. 2. Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. b. Analisis Kurikulum Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang ingin dicapai dengan menggunakan metode eksperimen. c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) d. Membuat alat bantu (alat eksperimen) e. Membuat lembar kerja siswa f. Menyusun lembar observasi g. Menyusun soal-soal. h. Membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran Observasi dan Evaluasi Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa serta untuk mengetahui bagaimana mengimplementasi metode eksperimen yang dilakukan oleh guru dalam mengajar. Adapun intrumen yang akan digunakan ialah menggunakan instrumen tes tertulis berupa tes objektif. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian pada siklus I 4.1.1 Tahap perencanaan Pada tahap ini, guru menyiapkan perangkat mengajar yang akan digunakanyaitu program pengajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, media pembelajaran dan perlengkapan lain.tindakan siklis I ini dilaksanakan peneliti di kelas IV SD Negri 124/1 Desa Batin Kecamatan bajubang, dengan jumlah siswa 15 orang: 7 orang laki-laki dan 8 orang perempuanpada pembelajaran Sains. Pertemuan I dilaksanakan pada hari rabu29 Maret 2014 dan pertemuan II pada hari jum”at 31 Maret 2014 dengan materi Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. pada setiap siklus hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa hanya 8 orang siswa yang tuntas, dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 10 orang siswa yang tuntas,dan pada siklus III ketuntasan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu 13 orang hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 peningkatan hasil belajar siswa Siklus I Nilai Rata – Rata ketuntasan siswa Persentase ketuntasan siswa Ketuntasan Klasikal siswa Siklus II Siklus III 62 66 71,33 23% 34% 43% 53,33% 66,67% 86,67% Selain itu keaktifan siswa pada siklus I, II, III juga mengalami peningkatan,dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini : Siklus I Siklus II Siklus III Rata – Rata persentase keaktifan 56,66% 70,62% 88,05% Tingkat keaktifan Cukup aktif Aktif Sangat aktif BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode exsperimen pada peroses pembelajaran SAINS materi gaya” gaya dapat mengubah bentuk suatu benda” di kelas IV SD Negri 124/1 desa batin,dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, ini dapat dilihat bahwa pada setiap siklus keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat. dilihat pada siklus I berada pada kategori cukup baik atau 56,66%, siklus II 70,62, siklus III 88,05%. Sedangkan ketuntasan klasikal siswa pada siklus I 53,33%, siklus II 66,67%, siklus III 86,67%. 1.2 Saran Berdasarkan hasil yang ditemui dalam penelitiaan tindakan kelas maka penulis memberikan saran sebagai berikut : A. Guru sebelum mengajar harus memberikan pemahaman atau petunjuk yang jelas kepada siswa atau kelompok tentang langkah – langkah metode pembelajaran yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran , sehingga siswa atau kelompok akan mudah mengikuti proses pembelajaran. B. Dalam pembagian kelompok hendaknya guru membagi kelompok secara hitrogen, karna dengan adanya perbedaan berdasarkan jenis kelamin, prestasi siswa akan mempengaruhi cara belajar siswa secara berkelompok. C. Dalam kegiatan pembelajaran mengajar hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan,sehingga bisa cepat tercapainya pemahaman pada diri siswa maksud dan tujuan pembelajaran. D. Berikan motivasi kepada siswa individu maupun kelompok dangan cara memberikan pujian ataupun hadiah agar siswa termotivasi untuk lebih aktif lagi dalam mengikuti pembelajaran, sehingga ini akan mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar yang akan dicapai. E. Mengingat metode exsperimen ini dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa peneliti mengharapkan agar bersedia menerapkan kembali metode pembelajaran ini pada proses pembelajaran lainnya. F. Guru beserta siswa dapat memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik dan maksimal lagi pada saat proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dan amri 2010. Belajar pembelajaran, Yogyakarta: Kota Kembang. Ahmadi,2011.pembelajaran,yogyakarta,BPS:kota kembang. Al-farisi. 2005. Tujuan metode exsperimen.jakarta PT. Gremedia Anita. 2007.StrategiBelajarMengajar, Jakarta: Depdikbud. Aunurrahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Asy’ari, Muslichach. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Aqib, (2009), Pengertian Aktif belajar. Jakarta: indeks. Depdikbud, 1994. KurikulumPendidikanDasar. Jakarta: Direktorat pembinaan penelitian dan pengabdian pada masyrakat. Depdiknas, 2004. Standar kompetensi bahan kajian:pelayanan propesionalkurikulumberbasis kompetensi, Jakarta:Puskur balitbang. Dekdiknas, 2006. StandarKompetensidanKompetensiDasar Tingkat SD/MI. Jakarta: BNSP. Djamara, (2005), Arti Penting Kedudukan Guru.Jakarta: Ghalia Indonesia Djamara, (2002) proses pembelajaran. Ghalia Indonesia Ekawarna, (2010), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Gaung Persada (GP). Hamruni, (2012), StrategiPembelajaran, Yokyakarta: InsanMadani. Ibrahim dan Nana Syaodih, (2003), Perancanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Iqbal hasan, (2010), Strategisample dan observasi.jakarta. Jessica 2009, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran.Bandung:indah harapan. Kokom Komalasari, (2011), Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung: Refika Aditama. Maulidia. 2011. Kelemahan metode exsperimen. Jakarta: Gremedia. Mulyani somantri dan joharpermana 1998, belajar mengajar, PT. Karya cipta Bandung. Oemar Hamalik, (2010), Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Pupuh Fathurrohman, dkk, (2010),Strategi Belajar Menhajar Melalui.Bengkulu. Purwanto, (2009), “Pengertian Hasil Belajar, evaluasi dan pembelajaran”.Bandung: bumi aksara Purwanto (2006), Metode Penelitian,Bandung: bumi aksara. Ramyulis 2005, langkah-langkah metode exsperiment. Bandung: Angkasa Bandung Roes tia, (2001), Pengertian Metode Eksperimen. Jakarta: Gaung Persada. Rusyan,maulidia 2011, metode exsperiment. Surabaya: Duta GrahaPustaka. Sagala 2009. KonsepdanMakna aktif belajar. Bandung: Alfabeta. Sumantri dan Johan. 1998. Proses pembelajaran antara guru dan siswa.Jakarta. Soetomo, 1993. Dasar-dasar interaksi belajar mengajar.Jakarta : Usaha Nasional Jakarta: PT Rineka Cipta. Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta. Slameto, (2010), “ belajar dan pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta. Syaiful Sagala, (2011: 110), “Konsep Dan Makna belajar”,jakarta. Syaiful bahri, (1995), “Strategi Belajar Mengajar”. Bandung: Alfabeta Suharsimi dan arikunto, (2006:134), ”Metode dokumentasi”, Bandung: Alfabeta. Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, (2012, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks. Winkel , (2004), “Belajar dan pembelajaran” PT Reneka cipta. Jakarta:Gremedia.