resiliensi pada tkw yang mengalami kekerasan fisik dan

advertisement
RESILIENSI PADA TKW YANG MENGALAMI KEKERASAN FISIK DAN
SEKSUAL
Oleh: Fenty Arasiana ( 03810100 )
Psycology
Dibuat: 2008-07-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: Resiliensi, TKW Korban Kekerasan Fisik dan Seksual
Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri termasuk golongan yang berpotensi
mengalami nasib buruk. Tidak hanya penyiksaan seksual yang dialami, tetapi juga disertai
bentuk penyiksaan lain seperti kekerasan fisik sampai pada ancaman pembunuhan dan tidak
sedikit pula yang pulang ke kampung halaman kemudian menjadi stres dan bunuh diri. Beberapa
TKW yang menjadi korban kekerasan mengalami dilema dan berdampak kepada psikologis
mereka. Hal ini menyebabkan trauma yang mendalam sehingga para TKW tersebut larut dalam
kesedihannya. Namun terdapat juga TKW yang tidak hanya berdiam diri dan meratapi
kesedihannya, mereka dengan segera mencegah serta meminimalisir ataupun melawan pengaruh
yang bisa merusak diri mereka sehingga mencari elemen-elemen positif yang bisa membuat
mereka tetap bertahan dan dapat beradaptasi dengan segala keadaan. Usaha positif yang mereka
lakukan seperti menerima dengan tegar setelah menghadapi masalah adalah orang yang memiliki
resiliensi dalam dirinya. Hal tersebut memunculkan persoalan yang perlu dikaji lebih mendalam.
Dari sini peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran resiliensi pada TKW yang mengalami
kekerasan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk mengetahui resiliensi pada
TKW yang mengalami kekerasan fisik dan seksual di luar negeri. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi untuk memperoleh data penelitian.
Adapun subyek penelitian adalah tiga orang TKW korban kekerasan fisik dan seksual yang
bertempat tinggal di desa Padangan dan desa Sendang, Tulungagung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subyek korban kekerasan fisik dan seksual
mempunyai kecenderungan resilien. Hal ini dapat dilihat dengan kemampuan mereka untuk
berusaha, berfikir positif dan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut, serta kepasrahan dan
keyakinan pada Tuhan. Setelah kekerasan tersebut, mereka tidak begitu saja menggantungkan
hidupnya dengan orang lain, mereka mencari kegiatan yang bisa membuat mereka lebih mandiri
dengan mencari nafkah bagi keluarganya, yaitu dengan bekerja sebagai buruh pabrik, menjadi
pedagang sayur, dan menjadi penjahit.
Woman workers (TKW), who work in overseas, are included in a group with potency to get bad
destiny. They do not get sexual violence only, but also followed by other abuses, start from
physical abuse to the murder threat. It is not a few of them who back home and then become
stress and suicide. Some of them get a dilemma and it impacting their psychological condition. It
causes deep trauma, so that the woman worker protracts in their sadness. However, there are also
women workers, who do not keep silence and mourned for their sadness only, but immediately
prevent and minimize it or fighting against the destructive impact on their live. So that, they seek
the positive elements that can make them keep strong and can adapt to all condition. Their
positive effort is receiving everything rigidly. After facing any problem, theybecome a person
with resilience in their self. This rises a problem that needs to review deeply. From this
background, the research is interested to know the resilience description on woman worker, who
gets such abuses.
This research is descriptive research with the purpose is to know the resilience on woman worker
who get physical abuse and sexual violence in overseas. Data collecting technique is interview
and observation. The research subjects are three women workers, who get physical abuse and
sexual violence and live in Padangan and Sendang Village of Tulungagung.
The research result shows that those three subjects have resilient tendency. It can be seen from
their capability to try, to think positively, and to take wisdom from the incident, and their
defenselessness and conviction to the God. After the violence, they are not hanging their live on
others, but looking for some activities that can make them more autonomous, such as working as
factory labor, green-grocery, and tailor.
Download