Sumber gambar: google.com Kasus Jakarta Internastional School (JIS), Efek dari Phedofilia FPsi UIN Maliki Malang - Santer di beritakan di beberapa media pada beberapa waktu terakhir tentang kasus phedofilia yang menimpa anak-anak TK pada sebuah sekolah internasinal di ibu kota. Kasus ini termasuk kasus yang serius karena korban sampai menderita herpes. Jika kita bercermin pada sejarah dan pengertian awal, phedofilia terdiri dari dua suku kata, pedho (anak) dan filia (cinta). Pedofilia adalah kecenderungan seseorang yang telah dewasa baik pria maupun wanita untuk melakukan aktifitas-aktifitas seksual berupa hasrat ataupun fantasi impuls seksual dengan anak kecil. Menurut Pramono (2009) fedofil seorang yang melakukan aktifitas seksual dengan korban anak usia 13 tahun ke bawah. Penyakit ini ada dalam kategori Sadomasokisme : dalam suatu kecenderungan terhadap aktivitas seksual yang meliputi pengikatan atau menimbulkan rasa sakit atau penghinaan. Phedofilia tidak hanya bisa diamati dari segi psikis, namun dari kita juga bisa melihat dari segi fisik. Studi yang dilakukan terhadap 9 orang pasien fedofil berkelamin laki-laki ( di diagnosis berdasarkan DSM IV dan ICD -10 kriteria), yang terdiri dari 6 orang fedofilic yang telah melakukan hal tersebut kepada lebih dari 1 anak kecil, 2 diantaranya hanya korban wanita yang di ketahui, 1 yang terakhir laki-laki maupun anak-anak yang telah menjadi korban, dengan perbandingan 11 orang lakilaki normal. Ditemukan bahwa terjadi perubahan struktural pada prfrontal, parietal, insular, dan areka limbik pada pelaku fedofilia. Ditemukan pula bahwa jumlah volume pada amigdala atau yang biasa di sebut dengan bank emosi pada otak berkurang jika di banding dengan orang yang tidak mempunyai kelainan seksual. Penurunan struktural pada wilayah ini di mungkinkan karena merupakan dasar dari proses neuroanatomical pada proses devaluasi adanya kekurangan peran penting pada pertumbuhan seksual anak-anak lain yang biasanya memuncak pada usia remaja. Oleh karena hal tersebut amigdala pada fedofil bereaksi lebih intensif pada rangsang visual seksual pada anak-anak dari pada konten erotis dewasa. (Red.dcp) Kontributor: Fauzanin Nuryakin Sumber : Poeppl, dkk. Association between brain structure and phenotypic characteristics inpedophilia: journal of psychiatric research 47 (2013) 678-685