"TANGKIS" Cegah Kekerasan Seksual Anak

advertisement
"TANGKIS" Cegah Kekerasan Seksual Anak
Dikirim oleh oky_dian pada 06 Januari 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 2981
Kajian Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan Kekerasan
Terhadap Remaja dan Anak
TANGKIS bisa menjadi cara untuk mencegah kekerasan seksual pada anak. TANGKIS bisa diajarkan orang tua
kepada anak-anak sejak mereka duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Demikian dikatakan Ketua Woman Crisis
Center (WCC) Dian Mutiara Malang Sri Wahyuningsih, SH., MPd.
TANGKIS merupakan kepanjangan dari T: Tubuhmu adalah milikmu; A: Ada Rahasia dibalik baju; N: Nggak
boleh, ya nggak boleh; G: Gelagat bahaya, waspadai; K: Kalau dipaksa,lawan; I: Ingat, nggak semua rahasia baik;
dan S: Selalu cerita ke orang tua.
Tubuhmu adalah Milikmu dijelaskannya bahwa setiap anak harus melindungi dan menyayangi tubuhnya sendiri
bagaimanapun rupa dan bentuk tubuhnya. Dengan menyayangi setiap bagian dari tubuhnya tidak boleh ada yang
melakukan apapun yang bisa membuat malu, tidak nyaman, dan benci dengan tubuh sendiri.
Ada Rahasia di Balik Baju dikatakannya bahwa tidak ada yang boleh melihat atau menyentuhnya karena bagian
tubuh adalah rahasia. Kadang dokter membukanya tapi merekapun harus memberi penjelasan.
Nggak boleh, ya Nggak Boleh. Dia menjelaskan bahwa setiap anak harus berani bilang "Nggak Boleh" meskipun
kepada orang yang kamu kenal atau sayangi, bahkan anggota keluargamu sendiri. Jika tubuh dan perasaan mereka
disakiti oleh orang lain, setiap anak harus berani menolak apapun yang mereka minta dan lakukan.
Gelagat Bahaya, Waspadai. Setiap anak harus tahu lingkungan dan siapa yang ada di sekitarnya. Meskipun mereka
mengenalnya, waspadailah jika mereka melakukan hal yang aneh. Misalnya tiba tiba dia menjadi sangat baik, tanpa
alasan memberi makan enak gratis dan mengajak ke tempat yang sepi.
Selalu Cerita ke Orang Tua. Setiap anak dianjurkan untuk tidak hanya boleh bercerita tentang kegiatan
menyenangkan. Tapi juga harus bercerita tentang hal-hal yang membuat sedih ataupun marah. Orang dewasa yang
anak-anak percaya akan mendengarkan dan bisa membantu.
Sri Wahyuni mengatakan bahwa tindakan TANGKIS tidak hanya dilakukan bagi anak secara sosial, yaitu mulai
Bawah Tiga Tahun (Batita) hingga akil baliq dan anak laki-laki mulai mimpi basah.
Sedangkan bagi remaja pencegahan bisa dilakukan dengan memahami Kesehatan Reproduksi (Kespro).
Selain mengajarkan TANGKIS kepada anak, orang tua bisa memberi contoh dan menjalin komunikasi yang baik
dengan anak. Contoh yang baik bisa dilakukan dengan saling menghargai, memenuhi janji, menanamkan
kejujuran, dan menumbuhkan sikap gotong royong. Menjalin komunikasi yang baik bisa dilakukan dengan
meluangkan waktu untuk berdialog dengan anak, mampu menjadi pendengar yang baik, dan tidak menggurui.
Kekerasan seksual anak di Malang mengalami peningkatan dari tiga sampai empat kasus per bulan di tahun 2015
menjadi empat sampai lima kasus per bulan di tahun 2016. Ketua Woman Crisis Center (WCC) Dian Mutiara
Malang Sri Wahyuningsih, SH., MPd mengatakan faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan antara lain
karena penurunan penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan kemajuan teknologi. Dikatakannya
kemajuan teknologi yang ada seperti saat ini seolah memberi sarana yang memudahkan orang untuk melakukan
kekerasan seksual.
"Sebagai orang tua ada beberapa upaya yang dilakukan untuk melindungi anak dari pelaku kekerasan seksual.
Orang tua bisa memberi contoh dan menjalin komunikasi yang baik dengan anak," kata Sri Wahyuningsih.
Materi upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Terhadap Remaja dan Anak-Anak merupakan kegiatan
yang diadakan oleh Ikatan Pensiunan (IP) UB, Jumat (6/1/2016). Ketua pelaksana Dra. Ristika, MM mengatakan
kegiatan tersebut bertujuan untuk mewadahi para pensiunan yang mempunyai keahlian di bidangnya masingmasing.
"Kebetulan bu Sri Wahyuningsih memang fokus di bidang tersebut, sehingga kami adakan kegiatan kali ini,"
katanya.
Sementara itu, dalam waktu yang bersamaan juga diresmikan Griya Tata Rias dan Perawatan Khusus Wanita di
Gedung Kebudayaan Mahasiswa. Peresmian dilakukan oleh ketua Dharma Wanita UB Titik M Bisri.
Griya Tata Rias dan Perawatan Khusus Wanita dibuka mulai Senin sampai Sabtu jam 08.00-17.00. [Oky
Dian/Humas UB]
Artikel terkait
3S Jadi Tema Lomba Peragaan Busana Nasional
Dharma Wanita Ajak Pelajari Gangguan Kejiwaan
Halal Bihalal Dharma Wanita Kantor Pusat UB: Penyakit Hati Itu Ada Obatnya
Dharma Wanita Persatuan Universitas Brawijaya Peringati Hari Kartini
FPIK Menangi Lomba Kreasi Coklat Pralin di Hari Kartini
Download