Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten OKU SELATAN di bentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten OKU SELATAN, Kabupaten OKU SELATAN Provinsi Sumatera Selatan, dan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 17 Januari 2004 dengan ditunjuk Pejabat Sementara Bupati OKU SELATAN. 2.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif Secara geografis, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terletak di antara103°22' ‐ 104°21' Bujur Timur dan antara04°14' ‐ 04°55' Lintang Selatan.Kabupaten yang baru resmi terbentukpada tahun 2004 ini, memiliki luas wilayah5.493,94 Km2 atau 549.394 Ha. Adapun secara administrasi wilayah Kabupaten OKU SELATAN memiliki batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, dan Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat Prop. Lampung. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan Propinsi Bengkulu dan Kecamatan Semendo Darat Ulu Kabupaten Muara Enim. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Kabupaten Way Kanan Prop. Lampung. Kabupaten OKU Selatan Tahun 2013 terdiri dari 19 kecamatan dan 252 desa, diantara 19 kecamatan yang ada di Kabupaten OKU SELATAN sebagianya memiliki wilayah dataran tinggi. Hanya 6 kecamatan saja yang wilayahnya relative datar, yaitu Muaradua, Buay Rawan, Buay Sandang Aji, Tiga Dihaji, Buay Runjung dan Runjung Agung. Wilayah tertinggi Di Kabupaten OKU SELATAN adalah Gunung Seminung di kecamatan Banding Agung dengan ketinggian 1.888 meter dari permukaan laut. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 1 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN PETA ORIENTASI KABUPATEN OKU SELATAN DALAM WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Sumber : Bappeda Kab.OKU SELATAN Tahun 2013 Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 2 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN PETA 2.1. PETA ADMINISTRATIF WILAYAH KABUPATEN OKU SELATAN Sumber : Bappeda Kab.OKU SELATAN Tahun 2013 Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 3 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 2.1.2 Keadaan Alam 2.1.2.1 Topografi Topografi wilayah OKU SELATAN sebagian besar merupakan dataran tinggi yang berbentuk bukit-bukit dan gunung-gunung. Ketinggian wilayahnya berkisar antara berkisar antara 45 – 1.643 meter di atas permukaan laut. Diantatara 19 Kecamatan sebagianya memiliki wilayah daratan tinggi. Hanya 6 kecamatan saja yang wilayahnya relative datar, yaitu Muaradua, Buay Rawan, Buay Sandang Aji, Tiga Dihaji, Buay Runjung dan Runjung Agung.Wilayah tertinggi di Kabupaten OKU SELATAN adalah Gunung Seminung di Kecamatan Banding Agung, dengan ketinggian 1.888 meter dari permukaan laut. 2.1.2.2 Perairan Kabupaten OKU SELATAN dialiri oleh dua sungai besar yang bermuara ke sungai komering, yaitu Sungai Saka dan Selabung. Selain itu masih terdapat 20 Sungai dan anak sungai lainya yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten OKU SELATAN. Di Kabupaten OKU SELATAN juga terdapat beberapa danau, baik yang besar maupun agak kecil, sehingga daerah ini merupakan daerah pariwisata potensial di Provinsi Sumatra Selatan. Danau yang terbesar adalah Danau Ranau(Kecamatan Banding Agung), selanjutnya adalah Danau Rakihan(Kecamatan Sindang Danau), Danau Halim(Kecamatan Buay Rawan), dan Danau Asmara(Kecamatan Simpang). Tabel 2.1.2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten OKU SELATAN Nama DAS DAS Sungai Komering Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN Luas (Ha) 426 Debit (M3/detik) 192 II - 4 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN Sumber : Dinas PU Pengairan Kab. OKU SELATAN 2.1.2.3 Pemanfaatan Lahan Hampir sebagian wilayah di Kabupaten OKU SELATAN masih berupa hutan, yaitu seluas 278.659 Ha atau sekitar 50,72% dari luas wilayah kabupaten. Hutan tersebut terdiri dari hutan lebat dan hutan belukar. Wilayah yang dimanfaatkan untuk pemukiman adalah seluas 7.082 Ha dan untuk jalan seluas 1.706 Ha sementara untuk area pertanian dan perkebunan memanfaatkan wilayah seluas 245.823 Ha. Wilayah Kabupaten OKU SELATAN yang berupa sungai dan perairan darat adalah sekitar 1,89% dari luas wilayah atau 10.389 Ha. Sementara sekitar 1,04% nya atau seluas 5.735 Ha masih berupa Semak dan alang-alang. 2.1.2.4 Adat Istiadat Kabupaten OKU SELATAN didiami oleh beberapa suku yang berbeda adat istiadatnya. Secara garis besar, suku-suku tersebut antara lain: Suku Daya, Haji, Sumendo, Ranau dan Kisam. 2.2 Demografi 2.2.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten OKU SELATAN selalu mengalami penigkatan sejalan dengan kemajuan pembangunan yang juga semakin pesat. Percepatan dan kemajuan pembangunan di Kabupaten OKU SELATAN juga telah menjadi daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk migrasi.Jumlah penduduk Kabupaten OKU SELATAN pada tahun 2013 adalah 320.290 jiwa, yang terdiri dari 168.941 jiwa laki-laki dan 151.349 jiwa perempuan yang tersebar di 19 kecamatan atau 252 desa/kelurahan.Penyebaran penduduk di Kabupaten OKU SELATAN cenderung tidak merata, berkisar antara 31 sampai 153 orang/km², kecuali kecamatan Muaradua yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi 151 orang/km². Pada Tabel 2.2 di bawah ini dapat dilihat luas dan jumlah desa/kelurahan yang ada di Kabupaten OKU SELATAN. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 5 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN Tabel 2.2 Nama, Luas wilayah dan Jumlah Kelurahan Kabupaten OKU SELATAN No Kecamatan Jumlah Desa/Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Mekakau Ilir 15 Banding Agung 22 BPR. Ranau Tengah 22 Warkuk Ranau Selatan 16 Buay Pemaca 22 Simpang 7 Buana Pemaca 8 Muaradua 14 Buay Rawan 11 Buay Sandang Aji 16 Tiga Dihaji 8 Buay Runjung 14 Runjung Agung 9 Kisam Tinggi 19 Muaradua Kisam 18 Kisam Ilir 9 Pulau Beringin 13 Sindang Danau 7 Sungai Are 9 19 Jumlah Sumber : BPS Kabupaten OKU SELATAN Tahun 2012 Luas Wilayah Luas Persentase (Km2) (%) 261,15 4,75 276,38 5,03 353,20 6,43 239,48 4,36 714,52 13,01 342,29 6,23 190,10 3,46 261,95 4,77 167,00 3,04 450,00 8,19 153,45 2,79 171,19 3,12 157,41 2,87 417,00 7,59 219,80 4,00 136,02 2,48 476,51 8,67 210,00 3,82 296,49 5,40 5.493,94 100,00 2.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir (2007–2012) tercatat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan yang giat dilaksanakan. Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2007 – 2012 adalah sebesar 8,65% yang berarti mengalami pertumbuhan 1,58% per tahunnya 2.2.3. Proyeksi Penduduk Kabupaten OKU SELATAN Pertumbuhan penduduk pada interval tahun 2007–2012 menunjukkan peningkatan positif pada masing-masing kecamatan, namun pertumbuhan penduduk di wilayah Kabupaten OKU SELATAN memiliki kecenderungan pertumbuhan yang berbeda-beda pada setiap kecamatan sehingga terdapat perbedaan rumus persamaan garis. Pertumbuhan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan prasarana dan sarana wilayah dan banyak faktor lainnya. Oleh karena itu untuk menentukan persamaan garisnya yang digunakan sebagai alat memproyeksikan penduduk dilakukan analisis kesesuaian rumus dengan skenario rencana yang ditentukan berdasarkan fakta empiris dan teoritis. Fakta empiris diketahui berdasarkan tren eksisting dan potensi pengembangan masingmasing kecamatan. Sedangkan kerangka teoritis dibutuhkan untuk menentukan asumsi dari Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 6 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN fakta-fakta eksisting serta potensi pengembangan wilayah sehingga tahap awal skenario rencana dapat ditentukan. Rumusan tren eksisting dan potensi wilayah disesuaikan dengan skenario rencana sehingga dapat ditentukan kebijakan estimasi proyeksi penduduk yang sesuai dengan struktur dan pola ruang.Berdasarkan analisis estimasi pertumbuhan penduduk Kabupaten OKU SELATAN tahun 2007 – 2012. Perhitungan Proyeksi Penduduk di Kabupaten OKU SELATAN menggunakan rumus/pendekatan sebagai berikut: Pn = Po ( 1 + r )n Pn Po r n = Proyeksi penduduk tahun ke-n (jiwa) = Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) = Pertumbuhan penduduk = jumlah tahun proyeksi (tahun) Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk Kabupaten OKU SELATAN sampai tahun 2017, didapatkan perkiraan jumlah penduduk 679. 984 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2017 terdapat pada Kecamatan Buay Madang Timur dengan jumlah penduduk 59.663 jiwa sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat pada Buay Pemuka Bangsa Raja dengan jumlah penduduk yaitu 12.328 jiwa. Proyeksi penduduk untuk 5 tahun dapat dilihat pada tabel 2.3. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 7 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN TABEL 2.3. JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK SAAT INI DAN PROYEKSINYA UNTUK 5 TAHUN No Jumlah Penduduk Tahun Nama Kecamatan Jumlah KK Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 1 MEKAKAU ILIR 49.630 50.414 51.209 52.018 52.839 53.673 12.539 12.737 12.938 13.142 13.349 2 16.427 16.687 16.950 17.218 17.489 17.765 4.041 4.105 4.169 4.235 4.302 11.996 12.186 12.378 12.574 12.772 12.974 11.816 12.002 12.192 12.384 12.579 4 BANDING AGUNG BPR RANAU TENGAH WARKUK RANAU SELATAN 32.473 32.985 33.506 34.035 34.572 35.118 8.558 8.693 8.830 8.970 9.111 5 BUAY PEMACA 36.817 37.398 37.989 38.588 39.197 39.816 9.979 10.137 10.297 10.459 10.624 6 SIMPANG 55.169 56.040 56.925 57.823 58.736 59.663 14.827 15.061 15.299 15.541 15.786 7 BUANA PEMACA 11.399 11.579 11.762 11.948 12.136 12.328 3.448 3.502 3.557 3.613 3.670 8 MUARADUA 29.356 29.820 30.290 30.768 31.254 31.747 7.287 7.402 7.519 7.638 7.758 9 BUAY RAWAN 24.319 24.703 25.093 25.489 25.891 26.300 8.987 9.129 9.273 9.419 9.568 10 BUAY SANDANG AJI 35.164 35.720 36.283 36.856 37.438 38.029 9.087 9.231 9.376 9.524 9.675 11 TIGA DIHAJI 42.210 42.876 43.553 44.240 44.939 45.648 10.229 10.390 10.554 10.721 10.890 12 BUAY RUNJUNG 51.971 52.791 53.624 54.471 55.331 56.204 14.102 14.325 14.551 14.781 15.014 13 RUNJUNG AGUNG 18.770 19.066 19.367 19.673 19.983 20.299 5.493 5.580 5.668 5.758 5.849 14 KISAM TINGGI 33.925 34.461 35.005 35.557 36.118 36.689 8.987 9.129 9.273 9.419 9.568 15 MUARADUA KISAM 41.003 41.650 42.308 42.976 43.654 44.343 10.819 10.990 11.163 11.340 11.519 16 KISAM ILIR 20.466 20.789 21.117 21.451 21.789 22.133 5.603 5.692 5.781 5.873 5.965 17 PULAU BERINGIN 37.839 38.436 39.043 39.659 40.285 40.921 9.666 9.819 9.974 10.131 10.291 18 SINDANG DANAU 33.660 34.191 34.731 35.279 35.836 36.402 9.184 9.329 9.476 9.626 9.777 19 SUNGAI ARE 25.987 26.397 26.814 27.237 27.667 28.104 6.830 6.938 7.047 7.159 7.272 TOTAL 20.184 20.502 20.826 21.155 21.489 21.828 5.166 5.248 5.331 5.415 5.500 3 Struktur penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa jenis yaitu menurut jenis kelamin, menurut golongan umur, lapangan usaha/pekerjaan, menurut agama dan sebaginya. Berbagai struktur penduduk ini mempengaruhi perkembangan yang ada baik dari segi perekonomian maupun di lihat dari sosial budaya itu sendiri. Jumlah penduduk Kabupaten OKU SELATAN selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun secara dinamis. Sebagai kabupaten yang terbentuk pasca reformasi, Kabupaten OKU SELATAN mengalami kemajuan yang terbilang pesat. Percepatan dan kemajuan pembangunan ini menjadi daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk masuk (imigrasi) ke wilayah ini, sementara penduduk lokal sendiri cenderung enggan berpindah ke wilayah lain (transmigrasi). 2.2.4.1. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan data penduduk menurut jenis kelamin tahun 2012 diketahui bahwa perbandingan penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan penduduk perempuan. Dari data tahun 2012 tersebut, penduduk Kabupaten OKU SELATAN memiliki komposisi menurut jenis kelamin tercatat jumlah laki – laki sebanyak 168.941 jiwa, dan perempuan Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 8 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 151.349 jiwa, dengan total jumlah penduduk lebih kurang 320.290 jiwa dan jumlah kepala keluarga sebesar 155.864 KK yang tersebar pada 19 kecamatan dan 252 desa/kelurahan. Dari komposisi penduduk tersebut diatas, hal ini terlihat dari rasio jenis kelamin penduduk yang diatas angka 100, yakni 111,62. Sex ratio tersebut mengindikasikan bahwa pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 112 penduduk laki‐laki. Kecamatan yang memiliki sex ratio tertinggi adalah Kecamatan Buay Pemaca yaitu sebesar 123,24 dan yang terendah adalah Kecamatan Sindang Danau yaitu sebesar 103,92. 2.2.4.2. Struktur Penduduk Berdasarkan Golongan Umur Perubahan struktur umur penduduk merupakan fenomena demografis yang selalu mendapat perhatian dalam berbagai analisis kependudukan. Perhatian terhadap struktur umur penduduk ini terkait dengan angka ketergantungan antara penduduk yang berusia produktif dengan yang tidak produktif. Semakin prporsional jumlah penduduk semakin berkurang pula beban ekonomi masyarakat. Komposisi penduduk Kabupaten OKU SELATAN didominasi oleh penduduk usia produktif (25-64 tahun). Terdapat trend peningkatan jumlah kelompok usia produktif dari tahun ke tahun, meskipun relatif kecil. Sebaliknya penduduk usia non produktif baik usia 15 tahun ke bawah maupun usia diatas 64 tahun mengalami penurunan. Kondisi ini memberikan gambaran kepada Pemerintah Kabupaten OKU SELATAN agar dapat meneruskan langkah antisipasi terutama dalam hal pembukaan kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif. Struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten OKU SELATAN pada tahun 2012, menunjukkan kelompok umur antara 0 – 4 tahun dengan jumlah sebesar 34.306 jiwa . Selanjutnya diikuti kelompok umur 5 – 9 tahun dan kelompok umur 5 – 9 tahun dengan jumlah penduduk sebesar 59.317 jiwa dan 58.923 jiwa . 2.2.4.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha Informasi ketenagakerjaan di Kabupaten OKU SELATAN terutama dihimpun dan bersumber dari Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang diselenggarakan oleh BPS setiap tahun, selain data yang dihimpun oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU SELATAN. Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2010 terdapat 1.294 orang pencari kerja yang terdiri dari 711 laki-laki dan 583 perempuan. Berdasarkan hasil SAKERNAS 2010, diketahui bahwa total penduduk usia kerja yang ada di Kabupaten OKU SELATAN lebih dari dua pertiganya merupakan angkatan kerja. Tingkat pertisipasi angkatan kerja (TPAK) penduduk meningkat dari 67.12% (2008) menjadi 68.30% (2009) dan kembali meningkat pada tahun 2010 (74,62%). Peningkatan TPAK adalah indikasi keberhasilan pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah melalui penciptaan iklim usaha dan lapangan kerja baru. Sebagian besar masyarakat Kabupaten OKU SELATAN bekerja pada sektor Pertanian, termasuk sub-sektor peternakan dan perikanan, hal ini ditandai dengan aktivitas ekonomi yang didominasi oleh sektor tersebut, jumlah penduduk yang bekerja pada sektor Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 9 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN pertanian dan terdaftar adalah sebanyak 2.270 jiwa, disusul oleh sektor pertambangan sebanyak 259 jiwa, dan sektor bangunan sebanyak 371 jiwa. 2.2.4.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Agama Penduduk Kabupaten OKU SELATAN menurut agama dan kepercayaan yang dianut pada tahun 2010 sebagian besar/mayoritas beragama Islam yaitu sebanyak 592.842 jiwa (99 %), sedangkan pemeluk agama Kristen Protestan sebanyak 10.846 jiwa yang tersebar hampir di setiap kecamatan. Sementara sisanya adalah penduduk yang beragama Hindu dan Budha. 2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah Nilai APBD Kabupaten OKU SELATAN terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat semakin meningkatnya pendapatan daerah baik Pendapatan Asli Daerah atau dana perimbangan. Ringkasan APBD 5 Tahun Terakhir dapat dilihat pada tabel 2.4. TABEL 2.4. RINGKASAN REALISASI APBD 5 TAHUN TERAKHIR No Anggaran A Pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan (Transfer) Lain-Lain Pendapatan yang Sah 1 2 3 2008 Jumlah Pendapatan 2009 2010 2011 2012 11.329.512.300,61 9.971.458.867,09 22.069.029.766,68 30.527.649.454,02 3.416.273.536,00 515.884.745.320,00 515.006.947.010,00 590.849.869.920,00 666.524.877.665,00 208.845.368.732,00 37.239.880.485,25 79.339.520.325,78 101.942.029.232,00 165.106.408.611,00 22.894.587.500,00 564.454.138.105,86 604.317.926.202,87 714.860.928.918,68 862.158.935.730,02 235.156.229.768,00 B Belanja 1 Belanja Tidak Langsung 252.041.150.159,00 322.594.672.805,00 421.943.936.969,97 478.147.797.013,95 93.693.725.373 2 Belanja Langsung 315.361.708.938,00 224.259.152.056,00 233.064.774.540,00 360.799.479.172,00 20.953.722.120,00 Jumlah Belanja 567.402.859.097,00 546.853.824.861,00 645.008.711.509,97 838.947.276.185,95 114.647.447.493,00 2.948.720.991,14 57.464.101.341,87 69.852.217.408,71 23.211.659.544,07 120.508.782.275,00 Surplus/Defisit Anggaran Sumber : BPAKD Kab.OKU SELATAN Berdasarkan data hasil analisa yang didapatkan dari APBD Kabupaten OKU SELATAN Tahun 2007-2012, belanja sektor sanitasi selalu berfluktuatif. Hal ini diakibatkan karena dinamika prioritas pembangunan daerah yang juga dinamis. Pada tahun 2007 belanja sanitasi per penduduk adalah sebesar Rp. 625,75/jiwa, terus meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 2010, dimana belanja modal sanitasi mencapai Rp. 16,855,30/jiwa. Akan tetapi kembali mengalami penurunan pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 1.749,56/jiwa. Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk kabupaten OKUTIMUR dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 10 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN TABEL 2.5. RINGKASAN ANGGARAN SANITASI DAN BELANJA MODAL SANITASI PER PENDUDUK KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2007-2012 No A 1 2 3 B C D E F G H I J Sub Sektor/SKPD Air Limbah DPU Pengairan DPU Cipta Karya Bapedalda Persampahan Drainase Aspek phbs (Pelatihan, Sosialisasi, Komunikasi, Pendampingan) Total Belanja Modal Sanitasi (A s/d D) Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD murni (bukan pendamping) Total Belanja APBD Proporsi Belanja Modal SanitasiTerhadap Belanja Total (F : G) Jumlah Penduduk Belanja Modal Sanitasi per Penduduk (E : I) 2007 2008 2009 2010 2011 365.957.600 - 1.303.400.163 1.303.400.163 574.925.000 1.376.845.450 106.541.050 1.241.544.684 1.241.544.684 265.825.000 1.474.683.800 126.700.000 9.575.480.000 9.575.480.000 99.640.000 267.380.500 338.926.635 36.817.500 36.817.500 233.160.000 735.438.100 77.552.783 365.957.600 3.108.753.484 3.108.753.484 10.281.427.135 10.281.427.135 1.082.968.383 365.957.600 306.284.276.346 3.361.711.663 3.361.711.663 567.402.859.097 546.853.824.861 645.008.711.509 1.082.968.383 838.947.276.185 0,12 0,59 0,57 1,59 0,13 584.834 625,75 590.092 5.696,93 599.904 5.182,08 609.982 16.855,30 618.995 1.749,56 Sumber : BPAKD Kab.OKU SELATAN Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, data mengenai ruang fiskal Kabupaten OKU SELATAN adalah sebagai berikut: TABEL 2.6. DATA MENGENAI RUANG FISKAL KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2008 - 2012 No Tahun Indek Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD) 1 2008 2 2009 3 2010 4 2011 5 2012 Sumber : BPAKD Kab.OKU SELATAN 0,4420 0,4636 0,3579 Rendah Rendah Rendah Kabupaten OKU SELATAN dapat diketahui berdasarkan harga konstan trend perkembanganya positif. Sektor Pertanian dan Perdagangan menjadi beberapa sektor unggulan di kabupaten OKU SELATAN. Sektor Pertanian merupakan sektor terbesar di Kabupaten OKU SELATAN untuk setiap tahunnya. Sektor pertanian Unggulan Kabupaten OKU SELATAN terdiri dari sektor pertanian padi, dan perkebunan karet, serta holtikultura. Selain kedua sektor diatas sektor yang menjadi unggulan kabupaten OKU SELATAN adalah sektor sektor jasa-jasa. Kelima sektor tersebut setiap tahunnya memiliki angka pertumbuhan lebih atau sama dengan satu sehingga kelima sektor tersebut sangat potensial untuk dikembangkan. Data perekonomian daerah dapat dilihat pada table 2.7. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 11 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten OKU SELATAN selama kurun waktu 2003-2010 selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 nilai PDRB Kabupaten OKU SELATAN mencapai Rp. 5,36 triliun, dengan kontributor utama dari sektor pertanian yaitu sebesar 46,4%. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dalam melihat kinerja ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya negatif menunujukkan terjadinya penurunan. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten OKU SELATAN pada tahun 2010 adalah sebesar 5,59%, sedikit meningkat dibanding pada tahun 2009 (5,33%). TABEL 2.7. DATA PEREKONOMIAN UMUM DAERAH KABUPATEN OKU SELATAN 5 TAHUN TERAKHIR No Deskripsi 2008 2009 2010 PDRB harga Konstan (Struktur Perekonomian) (Rp) 2.104.805 2.216.931 2.340.814 Pendapatan Per Kapita 2 Kabupaten/Kota (Rp) 3.566.910 3.695.479 3.837.514 Upah Minimum Regional 3 Kabupaten/Kota (Rp) 807.000 824.730 927.825 4 Inflasi (%) 11.88 4.78 7.73 5 Pertumbuhan Ekonomi (%) Sumber : BPAKD Kab.OKU SELATAN 1 2011 2012 - - - - 974.216 1.195.220 - Laju Pertumbuhan Ekonomi per sektor setiap tahunnya cenderung meningkat, kecuali ditahun 2007-2008, akan tetapi penurunan itu dari tahunnya tidak terlalu signifikan karena pada tahun berikutnya laju pertumbuhan ekonomi setiapsektornya meningkat kembali. Dari Tabel 2.7 diatas dapat dilihat bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten OKU SELATAN sempat mengalami penurunan pada tahun 2008, namun meningkat kembali di tahun 2009, hal itu diduga terjadi karena adanya pemekaran Wilayah Kabupaten menjadi 20 kecamatan di tahun tersebut PDRB Kabupaten OKU SELATAN dari tahun 2002 – 2010 terus mengalami peningkatan yang diikuti oleh meningkatnya jumlah penduduk. Berdasarkan PDRB Harga Konstan Tahun 2000 dan Harga Berlaku, pendapatan per kapita penduduk Kabupaten OKU SELATAN tahun 2002 – 2010 berturut-turut terus mengalami peningkatan seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.7 diatas Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 12 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 2.4 Tata Ruang Wilayah Kebijakan dan strategi penataan ruang di Kabupaten OKU SELATAN berdasarkan RTRW Kabupaten OKU SELATAN terdiri dari : 2.4.1 Kebijakan Penataan Ruang Berbagai kebijakan penataan ruang yang ditetapkan di Kabupaten OKU SELATAN dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengembangan sarana dan prasarana wilayah yang fungsional, efisien dan terintegrasi. 2. Pengembangan kawasan sektor pertanian berbasis agropolitan yang didukung pengembangan dan peningkatan fungsi infrastruktur pendukung kegiatan agropolitan sebagai pendorong pengembangan wilayah. 3. Peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan perkotaan dan perdesaan yang merata, berhierarki dan menarik pengembangan investasi. 4. Pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang dapat mencegah dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. 5. Peningkatan keterpaduan antar sektor kegiatan budidaya. 6. Pengembangan kawasan strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan pertumbuhan antar wilayah. 2.4.2 Strategi Penataan Ruang Beberapa Kebijakan dalam penataan ruang yang ditetapkan di Kabupaten OKU SELATAN dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Strategi untuk kebijakan pengembangan sarana dan prasarana wilayah yang fungsional, efisien dan terintegrasi meliputi ; a. Mewujudkan pusat-pusat pelayanan dan keterkaitan antara pusat-pusat pelayanan di wilayah Kabupaten OKU SELATAN. b. Pengembangan prasarana dan sarana pada pusat-pusat pelayanan agar lebih kompetitif dan mampu menarik investasi. 2. Strategi untuk kebijakan pembangunan dan peningkatan fungsi infrastruktur pendukung kegiatan agropolitan sebagai pendorong pengembangan wilayah meliputi: a. Membangun sistem jaringan pemasaran komoditi dan jalur transportasi. b. Membangun dan mengembangkan kawasan industri pengolahan agropolitan, sehingga menambah added value. c. Menyediakan prasarana dan sarana pendukung pertanian agropolitan, termasuk industri pengolahan hasil pertanian. d. Mendukung persediaan akan informasi yang berbasis teknologi terhadap kegiatan pertanian. e. Mempertahankan lahan pertanian tanaman pangan agar tidak terkonversi untuk peruntukan lain. f. Mengembangkan kawasan agropolitan dan industri pengolahan yang terintegrasi dengan kawasan lainnya. 3. Strategi untuk kebijakan Peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan perkotaan dan perdesaan yang merata, berhierarki dan menarik pengembangan investasi meliputi : a. Meningkatkan keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan di wilayah Kabupaten OKU SELATAN dengan pusat-pusat kegiatan di kawasan sekitarnya. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 13 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 4. 5. 2.4.3 b. Mendorong berfungsinya pusat-pusat kegiatan baru di wilayah Kabupaten OKU SELATAN. c. Mengembangkan kawasan perkotaan baru yang strategis dan berkerarifan lokal. d. Membangun sentra perdagangan dan jasa hasil industri lokal dan hasil agropolitan. Strategi untuk Kebijakan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang dapat mencegah dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup meliputi : a. Mempertahankan kawasan berfungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya. b. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah. c. Rehabilitasi kawasan-kawasan konservasi yang telah mengalami kerusakan. d. Mengendalikan pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana untuk menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan. e. Mengelola sumberdaya alam yang efektif efisien dan berdaya guna untuk menjamin kesinambungan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannnya. f. Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan rawan bencana. Strategi untuk kebijakan peningkatan keterpaduan antar sektor kegiatan budidaya meliputi : a. Menetapkan kawasan budidaya dan memanfaatkan sumberdaya alam di ruang darat dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pengembangan wilayah. b. Mengembangkan kegiatan-kegiatan budidaya unggulan beserta prasarananya. c. Memperbaiki dan membangun sarana dan prasarana pendukung kawasan permukiman. d. Mengembangkan dan meningkatan sektor pemukiman yang layak dan terjangkau oleh masyarakat. 6. Strategi untuk kebijakan pengembangan kawasan strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan pertumbuhan antar wilayah meliputi : a. Memberikan dukungan penataan ruang pada kawasan-kawasan yang mengakomodasikan kepentingan sektor-sektor strategis. b. Meningkatkan kapasitas ekonomi, sosial, budaya dan prasarana fisik pada kawasan yang relatif tertinggal agar terpacu pertumbuhan dan perkembangannya. c. Meningkatkan pengembangan pada kawasan potensial berkembang dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam kawasan, baik aksesibilitas maupun aktor-aktor ekonomi potensial. Rencana Struktur Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 14 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, dan sistem jaringan prasarana lainnya. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi : 1. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten. 2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten. 2. Kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi. 3. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten. 4. Ketentuan peraturan perundang-undangan. Rencana struktur ruang wilayahkabupaten dirumuskan dengan kriteria : a. Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional,rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan. b. Jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan. c. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah kabupaten yang kewenangan penentuannya ada pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. 2) Memuat penetapan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). 3) Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten. 4) Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud diatas dengan ketentuan sebagai berikut : Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL Promosi (dengan notasi PKLp); Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan (PPK). Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 15 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 5) Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rencana Struktur Ruang OKU SELATAN dengan pola Agropolitan akan mengintegrasikan kegiatan pertanian dan subsektor pendukungnya dengan jaringan prasarana pembentuk struktur ruang yang meliputi sistem jaringan transportasi, energi dan kelistrikan, jaringan telekomunikasi dan sistem jaringan sumber daya air, dengan demikian, struktur ruang Kabupaten OKU SELATAN direncanakan sebagai berikut : 1. PKWp ; Pusat Kegiatan WilayahPromosi adalah Muaradua : Peran utama adalah sebagai ibukota kabupaten dan pusat pemerintahan serta administrasi kewilayahan, Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Kabupaten serta pusat pemukiman perkotaan. 2. PKL; Pusat Kegiatan Lokal ; adalah Simpang Sender yang berfungsi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan;dan/atau Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan. 3. PKLp ; Pusat Kegiatan Lokal promosi ; PKLp Batumarta Unit VI; dengan landasan potensi yang besar untuk difungsikan sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan dan Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten. PKLp Muaradua : sebagai pusat Kota Terpadu Mandiri (KTM) dengan fungsi utama sebagai Pusat pelayanan Lokal yang melayani beberapa kecamatan dalam wilayah KTM. 4. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Dengan fungsi utama sebagai pusat pelayanan skala kecamatan, pusat pemerintahan kecamatan dan pemukiman skala kecamatan, adapun desa yang ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Kecamatan di Kabupaten OKU SELATAN terdiri dari 5 desa yang merupakan ibukota dari masing - masing kecamatan . 5. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan ) Dengan fungsi utama sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa skala desa yang meliputi Muncak Kabau, Sumberharjo, Bunga Mayang, Pulau Negara, Karang Tengah, Kota Negara, Tugu Mulyo, Karsa Jaya, Nusa Bakti, Sumber Jaya, Petanggan dan Sri Wangi. Rencana pusat layanan Kabupaten dapat dilihat pada Peta 2.2. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 16 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 17 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN PETA 2.2. PETA PUSAT LAYANAN KABUPATEN OKU SELATAN Sumber : Bappeda Kab.OKU SELATAN Tahun 2013 Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 18 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 2.4.4 Rencana Pola Ruang Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Adapun fungsi, dasar dan kriteria rencana pola ruang kabupaten adalah sebagai berikut : Fungsi: 1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten. 2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang. 3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun. 4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten. Dasar : 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten. 2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten. 3. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan. 4. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Kriteria 1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya. 2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya. 3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah kabupaten bersangkutan. 4. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan. 5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya. 2.4.4.1 Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten OKU SELATAN A. Rencana Kawasan Lindung 1. Kawasan Hutan Lindung Dalam menentukan alokasi ruang untuk peruntukan rencana kawasan hutan lindung di Kabupaten OKU SELATAN, harus mempertimbangkan acuan penetapan luas dan sebaran kawasan hutan lindung dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2010-2030, dimana untuk wilayah Kabupaten OKU SELATAN sendiri tidak ada kawasan yang dijadikan sebagai hutan lindung, sedangkan penetapan suatu wilayah sebagai hutan lindung diatur melalui Kepres No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dimana kriteria kawasan hutan lindung adalah : Sebaran hutan lindung yang ada di Kabupaten OKU SELATAN terdapat di Kecamatan Jayapura seluas 729,64 hektar (hutan lindung Saka). Kawasan hutan lindung di Kabupaten OKU SELATAN memiliki fungsi mencegah terjadinya erosi/bencana banjir, sedimentasi dan menjaga fungsi hidrologis tanah serta menjaga ketersediaan unsur tanah, air tanah dan air permukaan. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 19 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN B. Kawasan Rawan Bencana Alam 1. Kawasan Rawan Banjir Kawasan yang berpotensi banjir di Kabupaten OKU SELATAN berada dibagian utara yaitu sepanjang aliran Sungai Komering dan di kawasan antara pertemuan Sungai Macak, Sungai Belitang dan Sungai Hitam di Kecamatan Cempaka, Semendawai Barat, Madang Suku I( untuk kategori tingkat kerawanan tinggi) dan Kecamatan Madang Suku II, Madang Raya, Belitang I Buay Pemuka Raja Bangsa, Muaradua dan Bunga Mayang untuk tingkat kerawanan rendah. Daerah banjir ini morfologinya datar dan kondisi batuannya didominasi oleh batu lempung yang tingkat resapannya rendah. Data curah hujan, kondisi morfologi dan geologi merupakan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya banjir. Jenis banjir yang terdapat di Kabupaten OKU SELATAN adalah banjir luapan sungai dengan intensitas bencana kategori tinggi yang memiliki luas areal 71.097,89 ha, genangan air dari sungai yang tidak tertampung pada alirannya. Banjir ini sifatnya musiman yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau mingguan tergantung intensitas curah hujan. 2. Kawasan Rawan Longsor Bencana longsoran di wilayah Kabupaten OKU SELATAN terdapat di sekitar aliran Sungai Selabung yang memiliki tebing yang curam. Longsoran terjadi akibat kuatnya pengikisan aliran sungai atau erosi. Hal ini menjadi kendala bila pengikisan yang terjadi berdekatan dengan sarana jalan atau wilayah permukiman penduduk. Lokasi rawan longsoran tebing sungai terdapat disebelah selatan Desa Sabalio, Desa Banumas dan selatan Desa Rasuan. Upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan memasang bronjong-bronjong kawat yang berisi bongkah batu pada dinding sungai. C. Rencana Kawasan Budidaya Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan budidaya dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan, dan pemantauan kegiatan termasuk penyediaan prasarana dan sarana maupun penanganan dampak lingkungan akibat kegiatan budidaya. D. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Adapun penetapan kawasan hutan produksi di Kabupaten OKU SELATAN harus memperhatikan arahan penetapan kawasan peruntukan hutan produksi yang telah ditetapkan dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2010-2030. Kawasan hutan produksi yang terdapat di Kabupaten OKU SELATAN merupakan kawasan hutan produksi tetap, yang merupakan kawasan yang diperuntukan bagi produksi tetap dinamis eksploitasinya dapat dengan tebang pilih atau habis dan tanam dan merupakan budidaya hutan alam dan hutan tanaman yang direncanakan di Hutan Produksi Tetap (HP) Saka di Kecamatan Jayapura seluas 4.342 Ha dan Hutan Produksi (HP) Martapura seluas 15.464 Ha, dengan total luas 19.621 Ha atau 5,53 % dari luas wilayah kabupaten. E. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan yang terdapat di Kabupaten OKU SELATAN, terdiri atas peruntukan pertanian pangan lahan basah dan peruntukan pertanian lahan Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 20 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN kering. Pertanian tanaman pangan di Kabupaten OKU SELATAN, tersebar hampir diseluruh wilayah kabupaten, hal ini dikarenakan Kabupaten OKU SELATAN merupakan salah satu lumbung padi nasional, sehingga luas rencana pertanian tanaman pangan di kabupaten ini mencapai137.162,06ha atau 40,58 % dari luas kabupaten. F. Kawasan Pertanian Holtikultura (Agropolitan) Tanaman utama holtikultura yang dikembangkan di Kabupaten OKU SELATAN memiliki komoditas antara lain jeruk, duku, durian, mangga dan jambu mete. Sedangkan arahan lokasi pengembangannya akan dialokasikan di Kecamatan Buay Madang, Kecamatan Belitang Madang Raya, kecamatan Semendawai Suku, Kecamatan Semendawai Barat dan kecamatan Cempaka, dengan luas total kawasan yang mencapai 39.626,48 ha, atau 11,76 % dari total luas kabupaten. G. Kawasan Peruntukan Perkebunan Pertanian tanaman perkebunan akan diarahkan pada beberapa wilayah di seluruh kecamatan yang terdapat di Kabupaten OKU SELATAN. Luas seluruh rencana pengembangan pertanian tanaman perkebunan, meliputi luas 56.705 ha atau 16,83 % dari luas kabupaten dengan rincian sebagai berikut : perkebunan karet (21.446,28 ha), perkebunan lada (2.711,93 ha), perkebunan sawit (14.049,21 ha) dan perkebunan tebu (18.497,90 ha). H. Kawasan Peruntukan Perikanan Rencana pengembangan peruntukan perikanan di Kabupaten OKU SELATAN diarahkan pada budidaya perikanan darat di air tawar dan juga perikanan tangkap perairan umum (sungai dan rawa dalam). Potensi perikanan budidaya tersebar di seluruh kecamatan dengan komoditi jenis ikan yang dibudidayakan terdiri dari ikan mas, patin, nila, lele dan bawal. Alokasi ruang untuk pengembangan kawasan perikanan budidaya dan perairan umum di Kabupaten OKU SELATAN disesuaikan sesuai potensi dari masing-masing kecamatan yang ada. I. Kawasan Peruntukan Peternakan Rencana pemanfaatan peternakan di Kabupaten OKU SELATAN diarahkan pada pengembangan peternakan skala rumah tangga. Sedangkan untuk kawasan yang terpusatnya akan dialokasikan di Kecamatan Madang Suku II dengan luas lahan yang direncanakan 1.779,79 ha atau 0,53 % dari luas kabupaten. J. Kawasan Peruntukan Pertambangan Potensi sumberdaya mineral di Kabupaten OKU SELATAN mencakup bahan galian golongan b dan c dengan besaran potensi dari mulai terindikasi hingga terukur, adapun luas pengembangan tambang golongan b yang terdiri dari bahan galian batubara dan coalbed methan (CBM) adalah 162.815 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan diantaranya bahan galian batubara di Kecamatan BP.Peliung dan Madang Suku III yang sudah tahap ekspoitasi sementara di Kecamatan Bunga Mayang, Jayapura, BP. Bangsa Raja dan Buay Madang Timur masih dalam tahap eksplorasi dan studi kelayakan.Untuk potensi bahan galian CBM diarahkan di Kecamatan Madang Suku I, Madang Suku II, Buay Madang Timur, Belitang I, Belitang II, Belitang III, Belitang Jaya, Semendawai Suku III, dan Kecamatan Cempaka dengan luas potensi 143.435 hektar dalam tahap eksporasi.Sementara kawasan peruntukan pertambangan bahan galian C di diarahkan di Kecamatan Madang Suku I dengan luas 74,74 ha. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 21 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN K. Kawasan Peruntukan Industri Pengembangan kawasan peruntukan industri di Kabupaten OKU SELATAN diarahkan untuk industri pengelolaan potensi sumber daya alam untuk peningkatan nilai tambah dan produktifitas wilayah secara berkelanjutan. Pengembangan kawasan industri di Kabupaten OKU SELATAN diharapkan mampu menjadi stimulus percepatan perkembangan ekonomi daerah kabupaten dan kesejahteraan masyarakat sekitar dan wilayah lebih luas dengan tetap memperhatikan upaya mencegah pencemaran fungsi lingkungan. Rencana pemanfaatan kawasan industri di Kabupaten OKU SELATAN diarahkan di Rasuan Kecamatan Madang Suku I dengan luas areal 463,89 hektar, melalui pengembangan industri pengolahan hasil pertanian di KTM Belitang dan pengembangan industri kecil dan kerajinan. L. Kawasan Peruntukan Pariwisata Sektor pariwisata dapat dikembangkan untuk mendukung perekonomian wilayah Kabupaten OKU SELATAN. Potensi keindahan alam dan ragam budaya yang ada sangat mendukung bagi pengembangan kegiatan pariwisata. Potensi alam yang dimiliki sangat beragam, panorama alam yang indah serta seni budaya yang beragam baik seni tari, seni kerajinan, adat upacara perkawinan, adat upacara penyambutan tamu dan lain sebagainya yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten OKU SELATAN.Obyek wisata di wilayah Kabupaten OKU SELATAN secara garis besar dibedakan ke dalam wisata alam, wisata budaya maupun wisata sejarah. Dimasa mendatang akan lebih dikembangkan lagi potensi wisata baik wisata alam, budaya maupun sejarah. M. Kawasan Peruntukan Permukiman Pengembangan kawasan permukiman diarahkan untuk mendukung pengembangan pusatpusat kegiatan dan pusat pelayanan yang tersebar sebagaimana Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten. Rencana kawasan permukiman di wilayah Kabupaten OKU SELATAN hingga tahun 2031, terdiri atas permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan. Guna mendukung perwujudan struktur ruang wilayah , maka sebaran kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan di Kabupaten OKU SELATAN dikembangkan meliputi kawasan pemukiman perkotaan di PKWp (Martapura), di PKL Gumawang, PKLp Batumarta VI dan PKLp Taman Mulyo serta seluruh PPK di wilayah kabupaten. sedangkan arahan pengembangan kawasan permukiman perdesaan di kembangkan di wilayah PPL di seluruh wilayah kabupaten. N. Kawasan Peruntukan Evakuasi Bencana Ruang evakuasi bencana merupakan salah satu bentuk mitigasi perencanaan. Keberadaan ruang ini dimaksudkan sebagai lokasi pertama yang menjadi tempat berkumpulnya massa sehingga dapat mengurangi jumlah korban. Selain terdapat ruang terbuka sebagai tempat berkumpulnya massa, arah petunjuk menuju ruang evakuasi pun harus terdapat disetiap sudut kota, sehingga dalam keadaan darurat, lokasi ini dapat diakses dengan mudah. Peruntukan ruang bagi ruang evakuasi bencana, pada dasarnya tidak memerlukan ruang yang khusus, tetapi bisa saja merupakan alih fungsi dari ruang-ruang lainnya yang dapat memenuhi kriteria-kriteria sebagai ruang evakuasi bencana pada saat darurat, sehingga ruang untuk kawasan evakuasi bencana ditetapkan di kawasan rawan bencana.Adapun peta Pola Ruang Kabupaten OKU SELATAN dapat dilihat pada Peta 2.3. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 22 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN PETA 2.3. RENCANA POLA RUANG KABUPATEN OKU SELATAN Sumber : Bappeda Kab.OKU SELATAN Tahun 2013 Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 23 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 2.5 Sosial dan Budaya Secara umum kondisi sosial budaya di Kabupaten OKU SELATAN menunjukan perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari fasilitas pendidikan yang ada cukup lengkap mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Kondisi ini sangat mempengaruhi Angka Melek Huruf dan Angka Lama Sekolah yang merupakan salah satu indikator dalam perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dilihat dari angka kemiskinan, penduduk miskin di Kabupaten OKU SELATAN cukup rendah apabila dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU SELATAN sendiri termasuk kabupaten dengan tingkat kemiskinan yang rendah. Pada Tahun 2009, dari 15 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan, Kabupaten OKU SELATAN berada pada posisi kedua terendah dalam hal persentase penduduk miskin (9,96%), hanya kalah dengan Kota Pagaralam dengan persentase kemiskinan 9,66% dan berada di bawah rata rata provinsi (16,28%). Pada Tahun 2010, kondisi kemiskinan di Kabupaten OKU SELATAN menjadi terendah pertama bersama Kota Pagaralam yaitu 9,81%, sedangkan rata-rata kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan adalah 14,80%. 2.5.1 Fasilitas Pendidikan Fasilitas pendidikan di KabupatenOKU SELATAN tersedia lengkap mulai dariprasekolah, pendidikan dasar, menengahdan pendidikan tinggi. Demikian jugapendidikan keagamaan berkembang baikdi kabupaten ini. Jumlah fasilitaspendidikan prasekolah tahun 2010, untukPendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah 197 sekolah dengan jumlah murid 6.292,semuanya berstatus sekolah swasta.Untuk taman kanak-kanak (TK), terdapat23 TK negeri dan 107 TK swasta.Sedangkan Sekolah Dasar (SD) yang adabaik sekolah dasar negeri maupun swastadi kabupaten ini , yaitu 421 SD negeri dan24 SD swasta. Jumlah Sekolah Lanjutan TingkatPertama (SLTP) terdiri dari sekolah negeriberjumlah 51 unit yang tersebar di seluruhkecamatan dan sekolah swasta berjumlah48 unit. Sekolah Menengah Atas (SMA)yang ada di Kabupaten Ogan KomeringUlu Timur yaitu berjumlah 16 unit SMAnegeri dan 19 unit SMA swasta. Sedangkan untuk Sekolah MenengahKejuruan (SMK) terdapat 3 unit SMKnegeri dan 22 unit SMK swasta. Walaupundi Kabupaten OKU SELATAN belum adauniversitas, tapi kabupaten ini telahmemiliki 4 Sekolah Tinggi dan 1 Akademi. Data fasilitas pendidikan di Kabupaten OKU SELATAN dapat dilihat pada table 2.8. TABEL 2.8. FASILITAS PENDIDIKAN YANG TERSEDIA DI KABUPATEN OKU SELATAN Jumlah Sarana Pendidikan No Nama Kecamatan Umum SD SLTP Agama SMA SMK MI MTs MA 1 MEKAKAU ILIR 28 5 6 4 3 2 1 2 BANDING AGUNG 11 2 - - 1 1 - 3 9 2 1 - 1 1 1 4 BPR RANAU TENGAH WARKUK RANAU SELATAN 19 4 3 - 9 4 1 5 BUAY PEMACA 25 8 3 3 7 3 2 SIMPANG BUANA PEMACA MUARADUA Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 24 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN BUAY RAWAN BUAY SANDANG AJI TIGA DIHAJI BUAY RUNJUNG RUNJUNG AGUNG KISAM TINGGI MUARADUA KISAM KISAM ILIR PULAU BERINGIN SINDANG DANAU SUNGAI ARE Sumber : Diknas/Depag Kab.OKU SELATAN Tahun 2013 2.5.2 Kemiskinan Merujuk pada data yang dihimpun oleh BKBKS Kab.OKU SELATAN diketahui bahwa 166.382 keluarga di OKU SELATAN, sebanyak 13.906 keluarga adalah keluarga Pra Sejahtera, 29.247 keluarga Pra Sejahtera I dan selebihnya merupakan keluarga sejahtera. Sementara hasil survey Susenas menunjukkan bahwa presentase penduduk miskin di Kabupaten OKU SELATAN selalu menunjukkan tren menurun. Tahun 2006 penduduk miskin di OKU SELATAN 18,26 persen, tahun 2008 turun menjadi 12,12 persen dan 2010 turun menjadi 9,81 persen. Jumlah penduduk miskin per kecematan dapat dilihat pada table 2.9 TABEL 2.9. JUMLAH PENDUDUK MISKIN PER KECAMATAN DI KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2011 No Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin (KK) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 25 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN Sumber : OKU SELATAN dalam Angka Tahun 2013 2.5.3 Perumahan Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga sebagai tempat untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit di antara anggota keluarga dan tetangga sekitarnya. Salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai kesehatan perumahan diantaranya adalah luas lantai rumah/tempat tinggal. Luas lantai rumah tempat tinggal selain digunakan sebagai indikator untuk menilai kemampuan sosial masyarakat, secara tidak langsung juga dikaitkan dengan ssitem kesehatan lingkungan keluarga dan tempat tinggal (perumahan). Luas lantai erat kaitannya dengan tingkat kepadatan hunian atau rata-rata luas runag untuk setiap anggota keluarga. Menururt Kementerian Kesehatan, sebuah rumah dikategorikan sebagai rumah rumah sehat apabila luas lantai hunian yang ditempati minimal 8 meter persegi per orang. Sedangkan menurut Badan Kesehatan Dunia (Word Health Organization/WHO), sebuah rumah dikatakan sehat dan layak huni apabila luas lantai hunian per kapita minimal 10 meter persegi. Pada tahun 2010 tercatat sebesar 21.99 persen rumah tangga di Kabupaten OKU SELATAN yang tinggal di rumah yang relative sempit, yaitu kurang dari 10 m2 per anggota rumah tangga. Dibandingkan pada tahun 2006, persentase rumah tangga yang menepati rumah dengan luas kurang dari 10 m2 justru mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan dari sisi luas rumah terlihat adanya perbaikan kondisi perumahan di Kabupaten OKU SELATAN. Pada tahun 2006 tercatat 78.09 persen rumah tangga di Kabupaten OKU SELATAN tidak menggunakan tanah sebagai lantai rumah. Angka ini sedikit meningkat mnenjadi 77.64 persen pada tahun 2010. Hal ini memberikan gambaran bahwa meskipun masih cukup banyak rumah tangga yang tinggal dalam rumah yang kurang sehat dan belum ada perbaikan berarti pada kondisi lantai rumah penduduk dari tahun ke tahun. TABEL 2.10. JUMLAH RUMAH PER KECAMATAN KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2011 No Nama Kecamatan Jumlah Rumah Sumber : OKU SELATAN dalam Angka Tahun 2013 2.6 Kelembagaan dan Aparatur Pemerintah Daerah Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten OKU SELATAN yang telah dicapai pada saat ini merupakan refleksi dari keberhasilan pelaksanaan tata pemerintahannya. Keberhasilan pelaksanaan pemerintahan dapat tergambar dari kemampuan dan kualitas aparatur pemerintah, dengan sarana dan prasarana yang digunakan dan kemampuan keuangan daerah dalam usahanya melakukan pembangunan dan melakukan pelayanan kepada masyarakat. Dalam upaya peningkatan pelayanan pada masyarakat, telah dibentuk beberapa lembaga di lingkungan Kabupaten OKU SELATAN yaitu berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 26 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Susunan organisasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten OKU SELATAN adalah sebagai berikut: 1. Sekretaris Daerah (Sekda), yang dibantu oleh 4 (empat) orang Asisten, yaitu : • Asisten I, Tata Pemerintahan, membawahi 3 orang Kepala Bagian, yaitu :Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Pemerintahan Desa/Kelurahan dan Bagian Hukum. Asisten II, Perekonomian dan Pembangunan membawahi 3 orang Kepala Bagian, yaitu : Bagian Administrasi Pembangunan, Bagian Perekonomian dan Bagian Organisasi dan Tata Laksana. Asisten III, Administrasi Umum dan Keuangan membawahi 3 Bagian, Yaitu : Bagian Rumah Tangga, Bagian Umum dan Bagian Perlengkapan. Asisten IV, Kesejahteraan Rakyat membawahi 3 Bagian Yaitu : Bagian Kesejahteraan Rakyat, Bagian Pemberdayan Perempuan dan Bagian Humas Protokol. 2. Sekretaris DPRD yang terdiri dari 3 bagian. Bagian Tata Usaha Bagian Persidangan dan Dokumentasi Bagian Keuangan 3. Dinas-dinas, sebanyak 18 dinas, yaitu : • Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga • Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang • Dinas Pekerjaan Umum Pengairan • Dinas Kesehatan • Dinas Perhubungan • Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi • Dinas Pendapatan Daerah • Dinas Pertambangan dan Energi • Dinas Kehutanan dan Perkebunan • Dinas Pendidikan Nasional • Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura • Dinas Peternakan dan Perikanan • Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal • Dinas Perindustrian dan Perdagangan • Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pasar • Dinas Kesejahteraan Sosial • Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa • Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 4. Badan-badan, sebanyak 10 badan, yaitu : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Badan Pariwisata dan Seni Budaya Badan Pengelola Administrasi Keuangan Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Badan Pengelola Aset Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 27 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN 5. Inspektorat, sebanyak satu Inspektorat, yaitu : Inspektorat Daerah 6. Kantor-kantor, sebanyak 4 kantor, yaitu : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Pemuda dan Olahraga Kantor Informasi dan Komunikasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 7. Rumah Sakit Umum Daerah, sebanyak 2 Rumah sakit, yaitu: Rumah Sakit Umum Daerah Belitang Rumah Sakit Umum Daerah Martapura Gambar struktur organisasi Sekretariat Kabupaten OKU SELATAN dapat dilihat pada Gambar. 2.1. Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 28 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 29 Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU SELATAN Pokja PPSP Kabupaten OKU SELATAN II - 30