PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Kondisi Lingkungan Pasar Tradisional berada dalam wilayah pusat kota (Central Bisnis Distric) menjadi salah satu hambatan dalam mengembangkan kawasan kota jika tidak terintegrasi dengan penataan kota. Penataan kawasan yang tidak terencana menimbulkan dampak pada permasalahan tata ruang wilayah kota ,kemacetan lalulintas serta permasalahan sosial lainnya, sehingga diperlukan Peremajaan kawasan perekonomian baru yang wilayahnya keluar dari pusat kota (Central Bisnis Distric) kemudian menjadi pilihan untuk memanfaatkan lahan dikawasan perkotaan menjadi kawasan mandiri. Dengan kemajuan perekonomian di Kabupaten OKU Timur sebagai kota otonom yang semakin meningkat, diikuti dengan terus bertambahnya kebutuhan penduduk salah satunya kebutuhan akan persediaan barang/ jasa. Pasar sebagai salah satu wadah transaksi yang menjadi tumpuan roda perekonomian masyarakat, keberadaanya sebagai barometer laju pertumbuhan suatu daerah. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk diwilayah menciptakana zon ekonomi baru sebagai pemerataan pembangunan sehingga perkembangan kota tidak terpusat (centralistik) yang dapat menimbulkan kemacetan dan permasalahan sosial lainnya. Kaitan tersebut maka Pemerintah Kabupaten OKU Timur, dituntut agar dapat memberikan ruang yang memadai untuk dapat memfasilitasi salah satu kegiatan perekonomian tersebut. 1.2 . Gambaran Umum Kabupaten OKU TIMUR Kabupaten OKU TIMUR di bentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR, Kabupaten OKU SELATAN, dan Kabupaten OGAN ILIR Provinsi Sumatera Selatan, dan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 17 Januari 2004 dengan ditunjuk Pejabat Sementara Bupati OKU TIMUR. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I-1 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.2.1 Sejarah Kabupaten OKU TIMUR Dahulu di daerah Pegunungan perbatasan Burma/Siam (Thailand) hidup berdampingan secara damai beberapa suku yaitu Melayu, Igorot, Ranau, Toraja dan Komering. Suku Komering berada ditengah-tengah suku lainnya namun mereka mampu mempertahankan identitasnya terutama Bahasa Komering sebagai alat komunikasi. Suku Komering merupakan suku yang serumpun dengan suku Batak dan merupakan bagian dari Melayu Kuno yang mendiami pegunungan Burma/Siam (Thailand). Sekitar 1000 tahun sebelum masehi, Bangsa Mongol memperluas daerah jajahan hingga sampai ke Sungai Mekong sehingga membuat suku suku yang ada di pegunungan Siam/Burma terancam dan tersesak hingga memberanikan diri menyeberangi lautan. Suku Ranau mendarat di Sumatera Selatan sedangkan Suku Batak mendarat di Sumatera Utara. Pada hakekatnya tulisan suku Ranau sama dengan suku batak, sedangkan logat Suku Batak sama dengan Suku Igorot di Filipina. Pada saat terjadi perpindahan besar-besaran tersebut, Bangsa Melayu kuno (India Selatan) terbagi menjadi beberapa bagian yang sampai ke ujung utara Pulau Sumatera, sementara ada lain yang ke pantai Barat yang menuju ke ujung selatan tepatnya di Daerah Krui (Lampung) dan menyebar ke Pegunungan Seminung dan Bukit Pesagi. Ketiga suku ini berkembang dan berasimilasi dengan penduduk asli yang terlebih dahulu mendiami Pegunungan Seminung, sehingga timbulah ras baru seperti : Komering, Ranau, Daya dan Lampung. Pada saat itu kepercayaan yang dianut adalah animism yang percaya pada kekuatan-kekuatan ghaib dan kesaktian dengan melakukan pertapaan di Bukit Pesagi dan Gunung Seminung. Setelah itu mereka menyebar di sekitar Danau Ranau dan mendirikan perkampungan yang bernama Sekala Berak, Sekala artinya penjelmaan/titisan, sedangkan Berak artinya besar/lebar. Dalam Bahasa Komering sekarang adalah Skala Bhra artinya titisan ata penjelmaan dewa dari Gunung Seminung. Bila kita ulas berdasarkan cerita dan informasi dari ketua adat, Komering dari bahasa India yang berarti Pinang, karena pada sebelum abad IX daerah ini marak dengan perdagangan buah pinang. Pedagang dari India ini disebut masyarakat dengan Juragan Pinang. Setelah wafat Juragan Pinang yang menurut masyarakat setempat berasal dari India, dimakamkan di dekat pertemuan Sungai Selabung dan Way Saka di hulu Kota Muara Dua. Dari tempat makam tersebut mengalir sungai sampai ke muara (Minanga), sehingga mulai saat itu penghuni di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I-2 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN pinggiran sungai tersebut dinamakan Orang Komering dan daerahnya dinamakan Daerah Komering. Setelah terjadinya perubahan geografis karena peristiwa alam, muara sungai Komering (Minanga) terjadi pendangkalan sepanjang 125 m per tahun kearah Bangka. Akibat terjadinya pendangkalan aliran Sungai Komering terpecah menjadi 2 cabang sungai mulai dari Minanga kearah hulu sekitar 20 Km tepatnya di Rasuan lama. Dua aliran sungai tersebut adalah: 1. Aliran Sungai lama menyempit di sekitar timur sampai di Minanga dan Rawa/Lebak (Bekas Lautan Purba). 2. Aliran Sungai Baru disebelah barat mengalir di daerah Tobong, Plaju dan bermuara ke Sungai Musi, sehingga mereka yang menghuni aliran Sungai Komering yang baru ini disebut Komering Ilir. Sedangkan di bagian Hulu disebut Jelma Daya. Pada Zaman Penjajahan Belanda dan Jepang, sepanjang aliran Sungai Komering Hulu (Muara Dua-Gunung Batu) dibagi menjadi 2 (dua) kewedanan yaitu : Kewedanan Muara Dua beribukota di Muara Dua dan Kewedanan Komering beribukota di Martapura. Pada perkembangan selanjutnya kedua kewedanan ini masuk dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu yang beribukota di Baturaja, dimana Muara Dua dan Martapura menjadi Ibukota Kecamatan. Otonomi daerah berembus pasca reformasi, membuka peluang masyarakat untuk melakukan pemekaran wilayah. Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten OKU Nomor 33 Tahun 2000 pada tanggal 13 Juli 2000, dikeluarkan persetujuan terhadap usulan pemekaran Kabupaten OKU SELATAN di Muara Dua dan Kabupaten OKU TIMUR di Martapura. Selanjutnya dalam pembahasan DPRD Provinsi Sumatera Selatan, disyahkan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2002 tentang Dukungan Pemekaran Wilayah Kabupaten OKU, sehingga dihasilkan Undang Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR, OKU SELATAN dan Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 17 Januari 2004. 1.2.2 Kondisi Geografis dan Administratif Sesuai dengan UU Nomor 37 Tahun 2003 luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) adalah 3.370 Km², dimana sebagian besar dari wilayah tersebut adalah dataran rendah dan cenderung rata kecuali di wilayah Kecamatan Martapura dan sekitarnya yang cenderung berbukit. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I-3 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Kabupaten OKU TIMUR secara geografis terletak pada 1030 40’ Bujur Timur – 1040 33’ Bujur Timur dan 30 45’ Lintang Selatan – 40 55’ Lintang Selatan. Adapun secara administrasi wilayah Kabupaten OKU TIMUR memiliki batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing) dan Kabupaten Ogan Ilir (Kecamatan Muara Kuang) Sebelah Timur : Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kecamatan Lempuing dan Kecamatan Mesuji) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Provinsi Lampung (Kabupaten Way Kanan) dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Kecamatan Simpang). Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu (Kecamatan Lengkti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan ) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2011 terdiri dari 20 kecamatan dan 294 desa dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Belitang I dengan luas wilayah 354,50 Ha atau 10,53 % dari total luas wilayah kabupaten, sementara itu Kecamatan Belitang Jaya memiliki luas wilayah terkecil diantara kecamatan lainnya dengan luas 45,97 % atau hanya 1,36 % dari luas total wilayah Kabupaten, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini : Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Per Kecamatan KECAMATAN Martapura Bunga Mayang Jaya Pura B.P. Peliung Buay Madang Buay Madang Timur B.P. Bangsa Raja Madang Suku II Madang Suku III Madang Suku I Belitang Mdg Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Ibukota Luas Kecamatan Daerah(Km²) Martapura Bunga Mayang Jaya Pura Pulau Negara Kurungan Nyawa Karang Tengah 102.16 113.54 230.17 154.13 114.36 Muncak Kabau Kota Negara Batumarta VI Rasuan Tugu Mulyo 192.95 129.34 195.32 211.25 163.59 156.25 I-4 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN KECAMATAN Raya Belitang I Belitang Jaya Belitang III Belitang II Belitang Mulya Semendawai Suku III Semendawai Timur Cempaka Semendawai Barat JUMLAH Ibukota Luas Kecamatan Daerah(Km²) Gumawang Karsa Jaya Nusa Bakti Sumber Jaya Petanggan Sri Wangi 354.50 91.97 153.87 153.59 45.97 297.77 Burnai Jaya 183.27 Cempaka Betung 101.00 225.00 3.370,00 Sumber : OKU TIMUR dalam Angka 2013 1.2.3 Kondisi Fisik Dasar Kabupaten 1.2.3.1 Topografi Topografi dan ketinggian di wilayah Kabupaten OKU TIMUR berkisar antara 35 – 67 meter di atas permukaan laut, seperti disajikan pada Tabel 1.2 Bentuk lapangan (topografi), keadaan tanah di wilayah Kabupaten dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (peneplain zone), bergelombang (piedmont zone) dan berbukit (hilly zone). Tabel 1.2 Ketinggian Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten OKU TIMUR No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kecamatan Martapura Bunga Mayang Jayapura BP Peliung Buay Madang Buay Madang Timur Buay Pemuka Bangsa Raja Madang Suku I Madang Suku II Madang Suku III Belitang Belitang II Belitang III Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Ketinggian (dpl) 48 47 45 45 67 62 53 45 46 43 44 43 48 I-5 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN No Kecamatan Ketinggian (dpl) 14 Belitang Madang Raya 35 15 Belitang Mulya 36 16 Belitang Jaya 38 17 Semendawai Suku III 42 18 Semendawai Timur 41 19 Semendawai Barat 40 20 Cempaka 41 Sumber : OKU TIMUR dalam Angka Tahun 2013 1.2.3.2 Kondisi Geologi Wilayah Kabupaten OKU TIMUR termasuk dalam cekungan Sumatera Selatan (Gafur dkk, 1994 Cekungan sedimentasi ini kaya akan endapan batu bara. Batuan yang yang mengisi Sumatera Selatan ini dapat dikelompokkkan kedalam formasi talangkar, formasi baturaja,formasi gumai,formasi air benakat,formasi muara enim dan formasi kasai (Dinas Pertambangan 2010). A. Formasi Baturaja Yang termasuk dalam formasi ini terdiri dari batu gamping terumbu, kalkarenit,napal dan serpih gampingan. B. Formasi Gumai Formasi Gumai terdiri dari serpih, napal, batu lempung yang berselingan dengan batu pasir dan batu lanau. Batu pasir umumnya terdapat dalam lapisan-lapisan tipis antara 20-50 cm. C. Formasi Air Benakat Terdiri dari perselingan antara batu lempung, batu pasir tufaan, napal dan serpih. Lapisan batuan pada umumnya tipis-tipis antara 20 - 30 cm. D. Formasi Muara Enim Terdiri dari batu lempung berlapis tipis, batu lanau, batu pasir tufaan dengan sisipan lapisan batu bara. E. Formasi Kasai Batuan ini terdiri dari konglomerat batu pasir kuarsa, batu lempung tufaan dan tufa batu apung. Batuan pada umumnya bersifat lepas dan mudah diremas. Pada tempat-tempat tertentu dijumpai lapisan liknig dan kumpulan sisa daun dan tumbuhan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I-6 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN F. Endapan Teras Komering Dalam dataran ini mengalir sungai yang relatif kering sebagian besar berhulu pada dataran tersebut. Sebaran satuan ini umumnya searah dengan aliran Sungai Komering. G. Endapan Komering Tua Dataran Komering tua dibatasi oleh Sungai Belitang disebelah Timur dan Sungai Muncak disebelah Baratnya. Bekas Sungai Komering Tua diperlihatkan oleh jejak alur yang bermiander yang sekarang dipakai sebagai lahan permukiman. Sebagian besar dataran rendah terdiri dari lempung kecuali bekas dari aliran sungai yang terdiri dari pasir dan kerikil. H. Endapan Sungai Purba Jejak aliran sungai Purba ditemui di dataran Komering Tua dan dataran Alluvial Komering Muda. Di dataran Komering Tua yang hampir seluruhnya dimanfaatkan sebagai lahan usaha bekas aliran sungai ini dipakai sebagai daerah permukiman. Hal ini disebabkan karena peduduk lebih mudah mendapatkan air bersih dengan membuat sumur gali dari bekas alur sungai tersebut disamping itu daerah ini tidak banjir karena relatif lebih tinggi dari daerah sekitarnya. I. Endapan Alluvial Komering Muda Dataran rendah ini merupakan dataran banjir yang disebabkan oleh erosi kesamping (lateral) dari sungai. Dibagian hulu dataran berukuran sempit, makin kehilir makin melebar. Dibagian Hilir dataran Komering Muda berupa rawa-rawa yang diisi oleh endapan lempung yang dibawa oleh aliran sungai. J. Tubuh Intrusi Batuan intrusi ini oleh penduduk digunakan sebagai bahan bangunan disamping berfungsi sebagai sumber air yang muncul dari rekahannya. K. Satuan Vulkanik Ranau Terdiri dari endapan Piroklastik bersusunan Riolit, Tufa dengan sisipan batu lempung. 1.2.3.3 Kemiringan Lereng Secara topografis, wilayah Kabupaten OKU TIMUR dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (Peneplain Zone), bergelombang (Piedmont Zone), dan sebagian lagi merupakan daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I-7 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN berbukit yang memiliki ketinggian elevasi bervariasi, yaitu antara 42 meter sampai elevasi tertinggi mencapai 87 meter diatas permukaan laut (dpl) dan kemiringan lereng bervariasi antara 0-2% dan 2-15%. Wilayah datar terdapat di Kecamatan Belitang dan Kecamatan Buay Madang, sedangkan wilayah berbukit terdapat di sebagian Kecamatan Martapura. Fisiografi Kabupaten OKU TIMUR merupakan bagian dari Zona Pegunungan Barisan dan Zona Cekungan. Zona Pegunungan Barisan dicirikan oleh bentang alam kerucut gunung api, pegunungan dan perbukitan bergelombang yang dibentuk oleh batuan terobosan berkomposisi andesitik – granitis, piroklastik dan batuan sedimen Tersier; sedang Zona Cekungan dicirikan oleh bentang alam dataran berundulasi rendah dan landai yang sebagian besar dibentuk oleh endapan aluvial sungai; di beberapa tempat terdapat batuan sedimen Tersier dan setempat endapan rawa dan batugamping terumbu. Morfologi wilayah Kabupaten OKU TIMUR terbagi kedalam 3 satuan, terdiri dari pegunungan, perbukitan bergelombang dan dataran rendah. Morfologi pegunungan menempati area hampir 8% luas wilayah Kabupaten OKU TIMUR yang berada di bagian Timur dan memanjang Barat laut – Tenggara. Bentuk topografi bertimbulan kasar dengan lereng terjal, ketinggian berkisar 100 m – 200 m diatas permukaan laut. Satuan ini dibentuk oleh batuan produk gunung api dan sedimen Tersier. Sungai – sungainya berpola aliran paralel dan dendritik dan lembah sungai umumnya berbentuk ”V”. Morfologi perbukitan bergelombang menempati area hampir 30% luas wilayah Kabupaten OKU TIMUR, terletak dibagian tengah dan memanjang barat laut – tenggara; satuan ini dicirikan oleh pebukitan membulat dengan lereng agak terjal – landai, terbentuk oleh batuan sedimen tersier, ketinggian berkisar 40 meter hingga 100 meter diatas muka laut. Sungai–sungainya berpola aliran rektangular dan dendritik dengan lembah–lembahnya berbentuk ”U” hingga bentuk ”V”. Tingkat erosi ke arah horisontal dan vertikal relatif seimbang. Morfologi dataran rendah menempati area hampir 65% luas wilayah Kabupaten OKU TIMUR, terletak di bagian Timur dan memanjang Barat laut – Tenggara; satuan ini dicirikan oleh topografi halus dan datar dengan ketinggian mencapai 40 meter diatas muka laut. Satuan ini terbentuk oleh endapan aluvial Kuarter, di beberapa tempat sedimen Tersier dan setempat batugamping terumbu. Sungai – sungainya berfase dewasa – tua dan bermeander dengan lembah – lembahnya landai, tingkat erosi ke arah horizontal besar. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I-8 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.2.2.4 Iklim Curah hujan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim, kondisi geografis dan perputaran arus udara. Akibatnya jumlah curah hujan yang tercatat dimasing-masing stasiun pengamatan ataupun BPP/BIP tidak sama. Sebagai akibat dari letak geografis dan kondisi topografis wilayah yang berbukit–bukit, maka berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Ferguson, daerah Kabupaten OKU TIMUR tergolong tipe iklim C dengan tingkat kelembapan 60 – 70 %. Jumlah bulan basah 3,6 dan bulan kering 3,2 dengan rata – rata dimulai dari bulan Oktober dan berakhir pada bulan Juli. Kondisi iklim di Kabupaten OKU TIMUR termasuk tropis basah dengan variasi curah hujan antara 2.554 – 3.329 mm/tahun. Bulan terkering adalah bulan Juli dengan curah hujan sekitar 280 mm. Periode kering antara bulan Mei – Agustus dengan curah hujan antara 113 – 175 mm. Suhu bervariasi dengan rata-rata 22 – 31oC. Angin bertiup antara 15 – 20 km/jam. Ditinjau dari jumlah hari hujan menurut data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2010 jumlah hari hujan berkisar anatara satu hingga 11 hari, dengan rata – rata setiap bulannya sebanyak 5,67 hari. 1.2.4 Kondisi Sosial Demografi 1.2.4.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan kondisi eksisting Jumlah Penduduk Kabupaten OKU TIMUR tercatat 628.827 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan di Kecamatan Buay Madang Timur yakni 54.990 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah Kecamatan berada di Kecamatan Jayapura dengan jumlah penduduk 12.000 jiwa saja dengan tingkat kepadatan 52,14 km². Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten OKU TIMUR No 1 2 3 4 5 6 Kecamatan Martapura Bunga Mayang Jaya Pura Buay Pemuka Peliung Buay Madang Buay Madang Timur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Jumlah Penduduk 49.658 16.259 12.000 32.536 36.705 54.990 Luas Daerah (Km²) 102,16 113,54 230,17 154,13 114,36 156,25 Kepadatan (Jiwa/Km²) 486,09 143,20 52,14 211,10 320,96 351,94 I-9 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Jumlah Penduduk 7 Buay Pemuka Bangsa Raja 11.400 8 Madang Suku II 29.472 9 Madang Suku III 24.504 10 Madang Suku I 35.017 11 Belitang Madang Raya 42.059 12 Belitang I 52.111 13 Belitang Jaya 18.754 14 Belitang III 34.024 15 Belitang II 40.988 16 Belitang Mulya 20.416 17 Semendawai Suku III 38.007 18 Semendawai Timur 33.668 19 Cempaka 26.134 20 Semendawai Barat 20.123 JUMLAH 628.827 Sumber : OKU TIMUR dalam Angka,2013 No Kecamatan Luas Daerah (Km²) 192,95 129,34 195,32 211,25 163,59 354,50 91,97 153,87 153,59 45,97 297,77 183,27 101,00 225,00 3.370,00 Kepadatan (Jiwa/Km²) 59,09 227,87 125,46 165,76 257,10 147,00 203,91 221,12 266,86 444,11 127,64 183,71 258,75 89,44 186,60 1.2.3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir (2008 – 2012) tercatat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan yang giat dilaksanakan. Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2008-2012 Tahun 2008 Pertumbuhan Penduduk(%) 0,91 2009 1,66 2010 1,67 2011 1,55 2012 0,32 Sumber : OKU TIMUR dalam Angka, 2013 1.2.3.3 Struktur Penduduk A. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan data penduduk menurut jenis kelamin tahun 2013 diketahui bahwa perbandingan penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan penduduk perempuan. Dari data tahun Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I - 10 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 2013 tersebut, penduduk Kabupaten OKU TIMUR memiliki komposisi menurut jenis kelamin sebagai berikut : jumlah laki – laki sebanyak 321.304 jiwa, dan perempuan 307.523 jiwa. Tabel 1.5 Struktur Penduduk menurut Jenis Kelamin di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013 KECAMATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Laki-laki Martapura Bunga Mayang Jaya Pura Buay Pemuka Peliung Buay Madang Buay Madang Timur Buay Pemuka Bangsa Raja Madang Suku II Madang Suku III Madang Suku I Belitang Madang Raya Belitang Belitang Jaya Belitang III Belitang II Belitang Mulya Semendawai Suku III Semendawai Timur Cempaka Semendawai Barat JUMLAH 25.550 8.323 6.414 16.654 18.556 27.709 5.861 14.882 12.625 18.175 21.394 Perempuan 24.108 7.936 5.587 15.882 18.149 27.281 5.539 14.590 11.879 16.842 20.665 25.680 9.069 16.703 20.086 10.110 18.581 16.274 12.641 9.920 307.523 9.685 17.321 20.901 10.306 19.426 17.398 13.492 10.202 321.304 Jumlah 49.658 16.259 12.000 32.536 36.705 54.990 11.400 29.472 24.504 35.017 42.059 52.111 18.754 34.024 40.988 20.416 38.007 33.668 26.134 20.123 628.827 Sumber : OKU TIMUR dalam Angka 2013 B. Struktur Penduduk Berdasarkan Golongan Umur Struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2013, menunjukkan kelompok umur antara 10 – 14 tahun mendominasi jumlah penduduk dengan jumlah sebesar 58.871 jiwa. Selanjutnya diikuti kelompok umur 15 – 19 tahun dan kelompok umur 5 – 9 tahun dengan jumlah penduduk sebesar 57.559.958 jiwa dan 58.012 jiwa. Tabel 1.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten OKU TIMUR tahun 2013 KELOMPOK UMUR 0 5 10 15 - 4 9 14 19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Laki-laki 31.608 29.643 30.133 29.928 Perempuan 29.822 28.369 28.738 27.631 Jumlah 61.430 58.012 58.871 57.559 I - 11 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN KELOMPOK UMUR 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 + JUMLAH/Total Laki-laki 27.560 27.752 28.258 25.445 21.509 18.281 15.229 11.868 8.229 5.860 4.607 5.394 321.304 Perempuan 25.700 26.783 27.372 23.974 20.414 17.816 14.449 10.835 8.138 6.387 4.923 6.172 307.523 Jumlah 53.260 54.535 55.630 49.419 41.923 36.097 29.678 22.703 16.367 12.247 9.530 11.566 628.827 Sumber : OKU TIMUR Dalam Angka Tahun 2013 C. Struktur Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha Sebagian besar masyarakat Kabupaten OKU TIMUR bekerja pada sektor Pertanian, termasuk sub-sektor peternakan dan perikanan, hal ini ditandai dengan aktivitas ekonomi yang didominasi oleh sektor tersebut, jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan terdaftar adalah sebanyak 3.960 jiwa, disusul oleh sektor pertambangan sebanyak 76 jiwa, dan sektor bangunan sebanyak 285 jiwa. Tabel 1.7 Jumlah Perusahaan menurut Lapangan Usaha Kabupaten OKU TIMUR tahun 2013 LAPANGAN USAHA 1. Pertanian, Peternakan&Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air 5. Bangunan 6. Perdagangan Besar 7. Angkutan, Perdagangan & Komunikasi 8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan 9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan JUMLAH PERUSAHAAN 5 2 1 8 48 8 28 TENAGA KERJA 3.960 76 25 285 485 116 544 7 107 377 5.868 Sumber : OKU TIMUR dalam Angka 2013 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I - 12 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN D. Struktur Penduduk Berdasarkan Agama Penduduk Kabupaten OKU TIMUR menurut agama dan kepercayaan yang dianut pada tahun 2010 sebagian besar beragama Islam yaitu sebanyak 592.842 jiwa (99 %), sementara itu pemeluk agama Kristen Protestan sebanyak 10.846 jiwa yang tersebar hampir di setiap kecamatan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.11 berikut ini. Tabel 1.8 Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 2013 Kecamatan Martapura Bunga Mayang Jaya Pura B.P. Peliung Buay Madang Buay Madang Timur B.P. Bangsa Raja Madang Suku II Madang Suku III Madang Suku I Belitang Mdg Raya 12. Belitang Belitang Jaya Belitang III Belitang II Belitang Mulya Semendawai Suku III Semendawai Timur Cempaka Semendawai Barat JUMLAH ISLAM PROTESTAN KATOLIK HINDU BUDHA 43.139 18.634 20.558 28.718 28.650 110.235 13.350 34.459 17.424 34.459 25.311 48.642 17.505 31.619 31.078 7.742 36.223 25.228 29.313 20.513 91 618 77 84 710 2332 142 433 1293 205 26 170 399 230 1037 3 105 18 6 644 439 5 1419 523 1268 9 196 227 180 714 989 378 1740 1011 370 399 738 23 14 85 166 476 125 1445 59 3340 40 1727 3374 3451 245 - 1 12 66 25 184 231 108 150 - 622.800 7.979 11.286 14.533 777 Sumber : OKU Timur dalam Angka, 2013 1.2.4 Kondisi Perekonomian Indikator perkembangan Perekonomian daerah dapat dilihat dari : PDRB, PDRB Perkapita dan Struktur PDRB, Investasi dan Pendapatan Daerah. a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB menurut lapangan usaha menggambarkan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi/dihasilkan berbagai unit produksi dalam suatu daerah/wilayah dalam jangka waktu tertentu. PDRB juga dapat menggambarkan struktur perekonomian suatu daerah secara menyeluruh. b. Perkembangan PDRB Hingga tahun 2013 PDRB Kabupaten OKU TIMUR meningkat dibanding tahun sebelumnya. Sektor unggulan dari Kabupaten OKU TIMUR adalah pertanian. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I - 13 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Sektor Pertanian dan Perdagangan menjadi beberapa sektor unggulan di kabupaten OKU TIMUR. Sektor Pertanian merupakan sektor terbesar di Kabupaten OKU TIMUR untuk setiap tahunnya. Sektor pertanian Unggulan Kabupaten OKU TIMUR terdiri dari sektor pertanian padi, dan perkebunan karet, serta holtikultura. Selain kedua sektor diatas sektor yang menjadi unggulan kabupaten OKU TIMUR adalah sektor sektor jasa-jasa. Kelima sektor tersebut setiap tahunnya memiliki angka pertumbuhan lebih atau sama dengan satu sehingga kelima sektor tersebut sangat potensial untuk dikembangkan. Tabel 1.9 Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Menurut Lapangan Usaha Kabupaten OKU TIMUR 2008-2012 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 1.067.238 1.117.998 1.171.539 1.233.173 1.296.465 56.576 58.231 60.302 62.720 65.360 154.868 160.001 168.030 180.149 193.547 2.107 2.166 2.234 2.368 2.516 5. Bangunan/Konstruksi 149.663 158.011 167.010 180.270 195.089 6. Perdagangan,Hotel&Restoran 354.942 379.518 406.268 436.967 475.977 7. Angkutan dan Komunikasi 27.389 30.103 33.576 37.650 42.639 8. Keuangan & Jasa Persewaan 75.054 76.771 81.501 83.919 91.613 216.968 232.710 255.073 282.628 315.763 2.104.805 2.215.509 2.345.533 2.499.844 2.678.969 1. Pertanian 2. Pertambangan &Penggalian 3. Industri 4. Listrik, Gas & Air Minum 9. Jasa-jasa PDRB Sumber : OKU TIMUR dalam Angka, 2013 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penyumbang PDRB terbesar untuk Kabupaten OKU TIMUR adalah sektor pertanian. Sektor pertanian pada PDRB meliputi subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasil lainnya, kehutanan, serta perikanan. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten OKU TIMUR setiap tahunnya mengalami kenaikan lebih dari 5 %. c. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten OKU TIMUR Laju Pertumbuhan Ekonomi per sektor setiap tahunnya cenderung meningkat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I - 14 PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Tabel 1.10 Laju Pertumbuhan Ekonomi Per Sektor Kabupaten OKU TIMUR 2008-2012 (%) Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 1. Pertanian 4,29 4,76 4,79 5,26 5,13 2. Pertambangan &Penggalian 2,61 2,93 3,56 4,01 4,21 3. Industri 1,66 3,31 5,02 7,21 7,44 4. Listrik, Gas dan Air Minum 2,53 2,80 3,14 6,00 6,25 5. Bangunan/Konstruksi 4,80 5,58 5,70 7,94 8,22 6. Perdagangan,Hotel&Restoran 7,56 6,92 7,05 7,56 8,93 7. Angkutan dan Komunikasi 9,36 9,91 11,54 12,13 13,25 8. Keuangan & Jasa Persewaan 4,65 2,29 6,16 2,97 9,17 9. Jasa-jasa 8,91 7,26 9,61 10,80 11,72 5,26 5,87 6,58 7,17 PDRB 5,15 Sumber : OKU TIMUR dalam Angka, 2013 1.2.3.4 Pendapatan Per Kapita Kabupaten OKU TIMUR PDRB Kabupaten OKU TIMUR dari tahun 2006 – 2012 terus mengalami peningkatan yang diikuti oleh meningkatnya jumlah penduduk. Berdasarkan PDRB Harga Konstan Tahun 2000 dan Harga Berlaku, pendapatan per kapita penduduk Kabupaten OKU TIMUR tahun 2006 – 2012 berturutturut terus mengalami peningkatan seperti yang diperlihatkan pada tabel berikut ini : Tabel 1.11 Perkembangan Pendapatan Perkapita Kabupaten OKU TIMURTahun 2006-2012 TAHUN Harga Berlaku (Rupiah) Harga Konstan 2000 (Rupiah) 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 5.318.450 6.209.340 7.198.272 7.865.723 8.859.917 10.042.335 11.227.436 3.257.181 3.424.284 3.548.096 3.680.602 3.845.250 4.035.521 4.260.264 Sumber : OKU TIMUR Dalam Angka 2013 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur I - 15