RISET SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN – TAHUN 2007 6. Riset Identifikasi, Karakterisasi dan Valuasi Ekonomi Sumber Daya Perikanan Perairan Umum Daratan Umum : Perikanan perairan umum daratan (inland fisheries) kurang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah sejak dicanangkannya pembangunan nasional berbasis sumber daya alam. Perubahan paradigma pembangunan yang terjadi tahun 1999 dan pembentukan sektor kelautan dan perikanan menjadi departemen secara mandiri telah membawa angin segar. Perhatian pemerintah terhadap pembangunan perikanan perairan umum daratan mulai serius dilakukan terutama sejak tiga tahun terakhir. Panen pada Alat Tangkap Tuguk di Sungai-Sumsel Pemanfaatan Gulma Air untuk Teknik Penangkapan Menggunakan Bungka Toddo’ di Danau TempeSulsel Satuan Kerja Alamat Lokasi Riset Koordinator Peneliti Peneliti Utama Anggota Peneliti : : : : : : Alat Tangkap Tuguk di Sungai-Sumatera Selatan Pemukiman Terapung di Danau Tempe- Sul Sel Tujuan : 1. Mengidentifikasi dan mengkaji karakteristik sosial ekonomi sumber daya perikanan perairan umum daratan. 2. Menghitung nilai ekonomi sumber daya perikanan perairan umum daratan. Hasil : 1. Karakteristik bioekologis sumber daya sungai dan rawa banjiran dan danau sangat dipengaruhi curah hujan. 2. Karakteristik pemanfaatan sumber daya sungai dan rawa banjiran dan danau sangat dipengaruhi perbedaan tinggi muka air yang menentukan pola dan teknik pemanfaatan. 3. Jenis pemanfaatan sumber daya sungai dan rawa banjiran terdiri dari perikanan tangkap, perikanan budi daya keramba sungai, dan pertanian. 4. Jenis pemanfaatan sumber daya danau terdiri dari perikanan tangkap, pertanian dan transportasi. 5. Total nilai ekonomi sumber daya sungai dan rawa banjiran adalah Rp 3.037.036.777.541 per tahun. 6. Total nilai ekonomi sumber daya danau adalah Rp 3.130.200.382.889 per tahun. 7. Semua total nilai ekonomi sumber daya didominasi nilai manfaat langsung. 8. Besarnya nilai manfaat langsung menyatakan nilai ekonomi lebih dirasa sebagai sesuatu yang memberikan keuntungan secara langsung bagi kehidupan keseharian masyarakat seperti sumber makanan dan sumber pendapatan. 9. Namun demikian, nilai keberadaan merupakan nilai yang paling kecil yaitu hanya sebesar Rp 622.092 per tahun (sungai dan rawa banjiran di Kabupaten Ogan Komering Iilir-Provinsi Sumatera Selatan) dan Rp 606.905.999 per tahun (Danau TempeProvinsi Sulawesi Selatan), dengan kata lain nilai keberadaan dipandang paling rendah secara ekonomi. 10. Nilai ekonomi pelestarian sumber daya lebih tinggi pada sumber daya yang dikelola dengan suatu sistem manajemen dibanding dengan sumber daya yang bersifat common pool resource dengan sifat akses terbuka (open access) seperti yang terlihat pada sistem lelang di Ogan Komering Ilir lebih tinggi nilai ekonomi pelestarian sumber daya dibanding dengan pengelolaan Danau Tempe. Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jl. K. S. Tubun Petamburan VI, Jakarta Pusat 10260 – DKI Jakarta / Telp. : (021) 53650162; (021) 53670083 / Fax. : (021) 53650159 / E-mail : [email protected] / [email protected] Sungai dan rawa banjiran di Kec. Lempuing dan Kec. Pedamaran-Kab. Ogan Komering Ilir (Prov. Sumsel) serta Danau Tempe di Kab. Wajo dan Kab. Sidenreng Rappang (Prov. Sulsel) Dr. Sonny Koeshendrajana Program BRKP : Penyiapan Rekomendasi dan Analisis Pelaksanaan Kebijakan Mitra Kerja Sama : Pusat Riset Perikanan Tangkap Fatriyandi Nur Priyatna Pembangunan Kelautan Perikanan (PRPT)-BRKP-Dep.KP dan Irwan Mulyawan, M.Si.; Andrian Ramadhan, Program APBN Institut Pertanian Bogor (IPB) : Program Penelitian dan Pengembangan Iptek S.Pi.; Dra. Elly Reswati; Riesti Triyanti, Dana Mitra : Sumber APBN : - RM : Rp. 200.000.000,A.Md.; Dr. Ahmad Fahrudin, Prof. Dr. Endi Pengguna : - PHLN : Setiadi Kartamihardja; Drs. Kunto Purnomo, - PNBP : M.Si.; Agus Djoko Utomo, M.Si; Idrus Nurdin LAPORAN RINGKAS RISET BRKP TAHUN 2007 201