Uploaded by mwidyartha

TOR Ranpergub

advertisement
TERM OF REFERENCES ( TOR )
NAMA SKPD
: Dinas Kehutanan Provinsi Bali
NAMA BIDANG
: Pengelolaan DAS dan Pemberdayaan Masyarakat
PROGRAM
: Program Peningkatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan,
Pemberdayaan Masyarakat dan Perhutanan Sosial
KEGIATAN
: Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial
KELUARAN KEGIATAN
:
A. Latar Belakang
1. Tersusunnya Peraturan Gubernur tentang
Perlindungan Sumber Mata Air, Danau, Sungai,
Laut dan Sumber Air Lainnya
2. Terlaksananya
Monitoring
dan
Evaluasi
Implementasi Peraturan Gubernur tentang
Perlindungan Sumber Mata Air, Danau, Sungai,
Laut dan Sumber Air Lainnya
1. Dasar Hukum
a) Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan DaerahDaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
b) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
c) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati Dan Ekosistemnya
d) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
e) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
f) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan
g) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
h) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup\
i) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
j) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air
k) Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan
l) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan Dan
Perencanaan Pengelolaan Serta Pemanfaatan Hutan
m) Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air,
n) Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan
Reklamasi Hutan
o) Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
p) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai
q) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28
Tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis
Sempadan
r) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 tentang Perhutanan
Sosial
s) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa
Pakraman
t) Perda Provinsi Bali Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai Terpadu Provinsi Bali
u) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 tahun 2009 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009-2029
v) Peraturan Gubernur Bali Nomor 75 Tahun 2018 tentang Perhutanan
Sosial
2. Permasalahan
a) Bali sedang mengalami krisis air dan telah terjadi intrusi air laut pada
beberapa objek wisata utama di Bali.
b) Pengunaan air di Bali kini telah melebihi kapasitas siklus hidrologi
sehingga
kualitas dan kuantitas air di Bali telah mengalami krisis.
c) Debit air permukaan cenderung menurun pada musim kemarau. Hal ini
dapat disebabkan oleh berkurangnya daerah resapan atau daerah
tangkapan air akibat perubahan tata guna lahan.
d) Perubahan tata guna lahan biasanya cenderung untuk mengurangi ruang
untuk fungsi lindung atau konservasi, disisi lain kebutuhan air semakin
meningkat akibat meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan ini
dipenuhi dengan mengeksploitasi tanah yang mengakibatkan terjadinya
krisis air tanah.
e) Walaupun Bali secara umum mengalami surplus air, namun kelebihan air
di musim penghujan tidak dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan air di musim kemarau. Kelebihan air tersebut hanya bias
dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan pertanian saja dan bukan
berupa air baku yang layak untuk dikonsumsi. Sehingga pada
kenyataannya baik di musim hujan maupun kemarau, Bali kekurangan
air baku.
B. Gambaran Umum
Sumber Daya Air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan manfaat untuk kesejahteraan manusia. Seperti tercantum dalam
pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, bahwa sumber daya air dikuasai oleh negara dan digunakan sebesarbesar untuk kemakmuran rakyat.
Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan oleh manusia dan
mahluk hidup lainnya,
dan mempunyai arti serta peran penting dalam
berbagai sektor kehidupan manusia. Air merupakan sumber daya yang
memiliki sifat multi sektoral. Semakin berkembang dan maju tingkat
penghidupan masyarakat semakin banyak air yang dibutuhkan, sedangkan
jumlah air semakin lama semakin berkurang.
Provinsi Bali sebagai satu bagian dari Negara Rebuplik Indonesia
dengan luas wilayah 563.666 hektar dan jumlah penduduk 3.409.845 jiwa,
dengan kemajuan pembangunan yang telah dicapai sampai saat ini juga
mengalami permasalahan mengenai kualitas dan kuantitas air. Provinsi Bali
memiliki kawasan hutan daratan seluas 127.271,01 hektar (22,59% dari luas
pulau Bali) dan kawasan hutan perairan seluas 3.415 hektar, dimana dengan
modal tersebut maka Provinsi Bali dapat berbuat sesuatu untuk mengatasi
permasalahan tentang air.
Namun secara keseluruhan kondisi hutan belum dapat berfungsi
optimal. Demikian pula penutupan vegetasi pada lahan-lahan di luar kawasan
hutan khususnya pada kawasan fungsi lindung juga masih memperihatinkan
akibat dari terus terjadinya alih fungsi lahan yang tidak terkendali sehingga
memicu terjadinya lahan-lahan kritis baru.
Upaya rehabilitasi lahan kritis dalam rangka Perlindungan Sumber
Mata Air, Danau, Sungai, Laut dan Sumber Air Lainnya telah dilaksanakan pada
tahun-tahun sebelumnya dengan berbagai sumber dana (APBN, APBD dan
DAK) yang dilaksanakan pada bidang Kehutanan Provinsi Bali, Dinas yang
menangani kehutanan di Kabupaten/Kota maupun UPT Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jenis-jenis kegiatan pokok Rehabilitasi
Hutan dan Lahan adalah Reboisasi dalam Kawasan Hutan, Penghijauan
Lingkungan, Hutan Rakyat dan Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang
lokasinya menyebar di 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota di Provinsi Bali melalui
UPTD. KPH se- Bali.
Dibutuhkan adanya dasar regulasi yang kuat supaya pelaksanan
kegiatan Perlindungan Sumber Mata Air, Danau, Sungai, Laut dan Sumber Air
Lainnya dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk mendukung penyusunan
dasar hukum pelaksanaan kegiatan perlindungan air diperlukan :
1. Focus Group Disscussion ( FGD ) bersama multi pihak dalam rangka
penyusunan Rancangan Gubernur tentang Perlindungan Sumber Mata Air,
Danau, Sungai, Laut dan Sumber Air Lainnya.
2. Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Penyusunan dan Implementasi
Peraturan Gubernur tentang Perlindungan Sumber Mata Air, Danau,
Sungai, Laut dan Sumber Air Lainnya
C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat atas tercapainya keluaran (Output) kegiatan ini adalah
Pemerintah Daerah Provinsi Bali dalam hal ini Dinas Kehutanan Provinsi Bali
dan satuan kerja teknis lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan anggaran
kegiatan Perlindungan Sumber Mata Air, Danau, Sungai, Laut dan Sumber Air
Lainnya.
D. Waktu Pencapaian Sasaran
Waktu pencapaian sasaran
pada tahun berjalan (2019) yang mulai
dilaksanakan bulan Mei 2019 sampai dengan Desember 2019.
E. Biaya Yang Diperlukan
Untuk mendukung pelaksanaan Kegiatan Perlindungan Sumber Mata Air,
Danau, Sungai, Laut dan Sumber Air Lainnya sesuai dengan target keluaran di
atas dibutuhkan tambahan pada anggaran perubahan sebesar Rp. 65.547.000,(Enam Puluh Lima Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Rupiah), yang
terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
Belanja Makanan dan Minuman Rapat sebesar Rp. 3.500.000,Belanja Cetak dan Penggandaan Rp. 125.000,Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah Rp. 15.050.000,Biaya Perajalanan Dinas Luar Daerah Rp. 46.872.000,Denpasar, 29 April 2019
Mengetahui/Menyetujui,
Disiapkan oleh,
Kepala Bidang PDAS-PM
Kasi PDAS dan RHL,
Ir. Abdul Muthalib S,.M.Si.
Pembina Tk. I
NIP : 19620727 198903 1 020
Ir. A.A Sagung Andayani Iriawati
Penata Tk. I
NIP : 19621218 199011 2 001
Download