ACARA IX BERAT VOLUME (BD) Oleh : Nama : Siti Hudaiyah NIM : 15/382926/KT/08128 Shift : Selasa 15:00 WIB Co Ass : Anandya Sarviyana Putri LABORATORIUM FISIOLOGI DAN TANAH HUTAN BAGIAN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015 ACARA IX BERAT VOLUME A. TUJUAN 1. Mengetahui cara mencari bulk density tanah 2. Mengetahui hubungan BD dengan PD dan pori tanah 3. Mengetahui pengaruh bahan organik, tekstur tanah, tipe lempung dan praktik manajemen lahan terhadap BD tanah 4. B. Menerangkan pengaruh BD terhadap pertumbuhan tanaman TINJAUAN PUSTAKA Berat volume menurut Agus dkk. (2015:25) didefinisikan sebagai masa fase padat tanah (Ms) dibagi dengan volume total tanah (Vt). Volume total tanah adalah jumlah volume dari fase padat, cair dan gas di dalam tanah. Sedangkan menurut Kurniawan (2007), berat isi adalah perbandingan antara masa tanah dengan volume partikel ditambah dengan ruang pori. Berat volume tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang paling sering ditentukan, karena keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi akar di dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, teknik pengolahan tanah, dosis pupuk yang dibutuhkan serta sifat fisik tanah lainnya. Seperti sifat tanah yang lainnya, berat volume mempunyai variabilitas spasial (ruang) dan temporal (waktu). Nilai berat volume (BD) bervariasi antara satu titik dengan titik yang lain disebabkan oleh variasi kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman perakaran, struktur tanah, jenis fauna, dan lain-lain (Agus dkk., 2015:25). Nasution (2015:5) menyebutkan bahwa berat volume tanah dipengaruhi oleh struktur tanah, tekstur tanah, volume tanah, bahan organik, bahan induk, dan pengolahan tanah. Struktur tanah sangat mempengaruhi berat isi dan berat jenis, apabila tanah tersebut memiliki struktur yang lempeng atau padat maka berat isi dan berat jenisnya semakin besar. Tekstur tanah juga dipengaruhi pada berat isi dan berat jenis suatu tanah. Bila semakin lepas tekstur suatu tanah, maka berat isi dan berat jenis tanah tersebut semakin rendah. Apabila volume yang di duduki ruangan pori lebih banyak, maka akan mengakibatkan kecepatan bobot isinya lebih besar. Bahan organik tanah mempengaruhi berat isi dan berat jenis tanah. Bahan organic berperan dalam merekatkan tanah, bila semakin banyak kandungan bahan organiknya maka berat isi dan berat jenis semakin rendah. Bahan induk merupakan lapisan yang paling padat, karena adanya pembentukan struktur selama perkembangan tanah yang menyebabkan horizon-horizon yang ada dibagian atas mempunyai kerapatan induk lebih rendah disbanding bahan induk aslinya. Apabila tanah diolah menggunakan alat alat berat dalam jangka panjang akan dapat mengakibatkan penurunan terhadap agregasi tanah dan tanah akan menjadi padat. Pengukuran berat isi tanah dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu: metode silinder, metode clod, metode boring, dan metode radioaktif (sinar gamma). Pengukuran berat isi dengan menggunakan silinder yaitu silinder yang berbentuk tabung ditancapkan ke dalam tanah sampai bagian atas silinder rata dengan permukaan tanah, kemudian dibongkar dengan hatihati supaya volume tanah tidak berubah. Contoh tanah dikeringkan selama 24 jam pada suhu 105oC, kemudian ditimbang. Metode ring tidak cocok untuk tanah yang berbatu-batu, karena sulit memasukkan ring ke dalam tanah. Ring dirancang sedemikian rupa, meminimumkan kerusakan tanah serta dapat menahan tanah selama dalam pengangkutan dari lokasi pengambilan ke laboratorium. Untuk itu, biasanya ring dibuat tajam ke arah bagian dalam dan diberi tutup pada kedua ujungnya. C. D. ALAT DAN BAHAN 1. Contoh tanah tidak terusik 2. Ring 3. Cetok 4. Palu (hammer) 5. Pisau (cutter) 6. Spidol 7. Neraca 8. Oven 9. Desikator CARA KERJA Metode yang digunakan dalam penentuan BD adalah metode tabung silinder menggunakan ring sampel. 1. Disiapkan sampel tanah tidak terusik dengan ring sampel (acara I) dan menimbang berat basahnya (W1). 2. Dikeringovenkan tanah dan ring sampel pada suhu 105oC selama 2 hari dan ditimbang (W2) hingga tercapai berat konstan. 3. Ditimbang berat ring sampel (W3) dan diukur volume silinder (V). 4. Dihitung berat volume dengan rumus sebagai berikut: BD = {(W2-W3)/V} (g/cm3)